๐ƒ๐จ๐ฌ๐š ๐“๐ž๐ซ๐ข๐ง๐๐š๐ก ๐„๐ฉ๐ข๐ฌ๐จ๐๐ž ๐Ÿ๐Ÿ– [๐Š๐ž๐ฆ๐›๐š๐ฅ๐ข ๐๐ž๐ซ๐ณ๐ข๐ง๐š๐ก]

 


Hari sabtu siang, aini terlihat sudah selesai packing dan berdandan karena sebentar lagi franz akan menjemputnya.


Meski ia tau jika ini salah, tapi aini tak bisa memungkiri perasaan nya yang sangat exited menunggu franz datang menjemputnya.


Siang ini Aini tampil cantik dengan gamis panjang warna mint dipadukan dengan hijab warna putih yang membuat aura kecantikan ustadzah muda itu semakin terpancar.

Sekitar jam 13 sebuah mobil mewah merk Ferrari warna merah berhenti tepat di depan rumah ustadzah muda itu.

Franz pun lalu mengirimkan pesan pada aini jika ia sudah datang

" Kak... Aku udah di depan...!" tulis franz. Tak lama seorang bidadari cantik berhijab itupun keluar dari rumahnya...

Franz pun hanya bisa tertegun melihat kecantikan aini yang memang luar biasa saat ia memakai pakaian tertutup seperti itu.

Aini pun berjalan menuju ke arah franz sambil membawa sebuah tas jinjing yang cukup besar dan sebuah koper kecil.

Franz sebenarnya ingin turun untuk membantu aini, tapi aini sudah melarangnya turun karena takut jika tetangga akan curiga dan berpikir macam macam dengan hubungan merrka.

Franz pun langsung membukakan mobilnya dan aini menaruh tas nya di belakang,

lalu ustadzah cantik itu pun langsung masuk kedalam mobil franz. Seketika aroma parfum aini memenuhi mobil itu.

Bau parfum wangi aini ditambah kecantikan Luar Biasa ustadzah mud itu jelas mampu membuat batang kejantanan pemuda tampan itupun langsung bereaksi

" Taahannn Franzz juniorrr.... Sebentar lagi kamu bakal dapet jatah... Heheh.." ucap franz dalan hati sambil menenangkan dirinya.

" Kak aini cantik banget deh... Aku kaget tadi... Ku kira ada bidadari yang dateng ke mobil aku... Hehe.." ucap franz coba menggombal.

Mendapat pujian dari pemuda tampan itu, pertemuan itu, seketika wajah aini pun memerah

" Ada ada aja kamu franz... Gombal terus... Ngga cocok tau sama image kamu...!! " ucap aini sambil mencubit lengan franz yang terasa sangat kekar dan berotot itu

" Hehe... Ngga cocok ya kak... Franz cocok nya sama kak aini deh kayaknya..." ucap franz kembali membuat aini tersipu malu.

Aini pun memalingkan wajahnya sambil mencubit lengan franz lagi

" Udah.... Langsung berangkat aja franz... Keburu telat..." ucap aini.

" Siap.. Kak...!! " jawab franz, dan mobil mewah itupun melaju kencang melewati jalan tol untuk menuju ke kota sebelah.

Didalam mobil suasana akrab pun tergambar jelas, kedua insan dengan hubungan yang aneh inipun terlihat memang sangat dekat.

Bahkan beberapa kali keduanya saling memuji penampilan masing-masing.

Franz pun bertanya tentang materi tausiah yang akan dibawakan aini malam nanti, aini pun menjelaskan tentang pentingnya kejujuran.

Franz pun hanya mendengarkan dengan penuh pengertian isi ceramah yang nanti akan dibawakan aini.

Sekitar 3 jam perjalanan mereka pun sampai di lokasi tujuan,

franz pun mengantar aini ke lokasi tempat acara nanti sedangkan franz akan pergi untuk mencari sesuatu.

" Semangat ya kak...!! Nanti kalau udah selesai kabari aku ya..!!" ucap franz

" Iya franz... Kalau gitu kakak masuk dulu ya..." ucap aini, lalu sambil membawa tas jinjing nya, ustadzah cantik itupun masuk ke gedung tempat acara diadakan.

Sedangkan koper yang dibawa aini tadi ia tinggal didalam Mobil franz, karena memang isi koper itu HANYA PAKAIAN nya saja.

Malam itu, Setelah semua persiapan selesai, seperti biasa ustadzah muda itupun naik ke atas panggung dengan diiringi tepuk tangan dari audience yang rata-rata adalah ibu-ibu dan ukhti ukhti muda yang merupakan pegawai perusahaan itu.

Dan seperti biasa, tanpa kesalahan sedikitpun aini pun kembali menyampaikan materi nya dengan sangat baik dan lancar,

audience pun menikmati materi dan sesi tanya jawab yang diberikan aini.

Semua berjalan lancar tanpa kendala, hingga sebuah pertanyaan di akhir sesi membuat aini terkejut.

Sebuah pertanyaan yang dilontarkan seorang ibu muda tentang bagaimana hukumnya jika seorang istri berselingkuh di belakang suaminya, karena ia merasa lebih nyaman dengan pria selingkuhan nya itu.??


Sebuah pertanyaan yang membuat aini terdiam sesaat, sebuah pertanyaan yang selama ini menghantui pikiran aini sendiri.


Sejenak aini pun diam dan membuat audience bertanya tanya mengapa ustadzah yang biasanya sangat cakap dalam menjawab pertanyaan jamaah nya itu justru terdiam tanpa kata.

Pikiran aini pun sejenak terbang ke awal pertemuan nya dengan Franz seorang pemuda tampan, kaya raya, dan memiliki tubuh yang sangat yang sangat indah.

Pemuda yang berbeda keyakinan itu sebenarnya adalah tipe pria idaman yang sejak dulu selalu di dambakan aini.

Ingatan aini pun kembali ke saat dimana kenangan buruk itu terjadi,

sebuah peristiwa pemerkosaan yang terlihat seperti aksi perselingkuhan zina yang dilakukan secara sadar oleh kedua insan beda keyakinan itu.

Aini pun merasa berdosa dan sangat bersalah pada suaminya karena telah melakukan sebuah perselingkuhan dan perzinaan dengan pemuda blasteran itu,

apalagi aini telah membiarkan franz menanami sel telur aini dengan cairan pembuat bayi milik franz.

Beruntung bagi Aini yang masih memiliki stok pil KB sehingga dirinya tak hamil saat itu.

Aini pun sudah berkali-kali mencoba menghapus kenangan buruk itu, tapi sosok franz tak pernah bisa hilang dari pikirannya.

Bagaimana ketampanan, perhatian, dan keperkasaan franz di atas kasur jelas memberikan kesan yang tak akan pernah dilupakan aini selamanya.

Selama beberapa waktu tak bertemu Dengan franz entah mengapa aini merasa ada yang kosong di hatinya, meski ia tak tau itu apa.

Hingga akhirnya franz datang kembali ke hidup aini yang membuat aini seakan lebih semangat dalam menjalani segalanya.

Aini pun melamun sambil membayangkan tentang hubungananehnya dengan franz, hingga...

Aini pun melamun sambil membayangkan tentang hubungananehnya dengan franz, hingga...

" Ustadzah... Ustadzah... Waktu tinggal 10 Menit..." ucap salah seorang staff dari belakang panggung.

Aini pun segera tersadar dengan panggilan itu, dan ia langsung menjawab pertanyaan ibu tadi

" Oh... Iya jawaban untuk pertanyaan ibu Yati tadi... Jelas salah bu... Bagaimanapun kita sebagai seorang istri yang sudah berumah tangga tidak boleh melakukan perselingkuhan... Apapun Itu alasan nya.... Karena segala kenyamanan yang ibu rasakan itu hanyalah perangkap setan untuk menjebak kita sebagai seorang yang taat.... Jadi apapun alasan nya itu tetap salah dan dosa.... Terimakasih.. " jawab aini dengan tegas.

Meski mulutnya berkata dengan tegas tapi aini tak bisa memungkiri jika hatinya merasa hal yang tak bisa ia didefinisikan.

Malam itu sekitar jam 9 acara pun selesai, awalnya aini mendapat tawaran untuk menginap di hotel yang sudah disediakan oleh pihak penyelenggara.

Tapi aini menolaknya karena ia beranggapan jika franz akan mengantar nya pulang malam ini.

Setelah selesai acara ramah tamah dan sebagainya di tempat itu, aini pun menelpon franz untuk menjemputnya.

Aini mengatakan jika franz harus menjemputnya di titik lokasi yang agak jauh dari tempat acara itu sendiri,

karena aini tak ingin menjadi pembicaraan orang disana, jika sampai ketahuan dijemput oleh mobil mewah berisi pria tampan yang bukan muhrim nya itu.

Sekitar jam 10 malam franz pun mengabarkan jika ia sudah berada di depan pintu belakang hotel yang letaknya di samping gedung pertemuan, yang digunakan untuk acara tausiah itu tadi.

Aini pun segera pamit dengan panitia disana dan langsung berjalan cepat menuju ke tempat franz berada.

Saat aini melihat keatas ternyata langit malam itu sudah sangat gelap karena mendung,

kilatan kilat pun mulai terlihat menyelimuti langit pegunungan itu, yang menandakan jika sebentar lagi pasti akan terjadi hujan deras.

Tak lama aini pun sampai di mobil franz, dan saat aini naik hujan pun mulai turun di daerah itu.

Franz pun langsung memacu mobilnya meninggalkan tempat itu, sambil mengemudi franz pun membuka pembicaraan

" Gimana kak acaranya...? Sukses kan..?" tanya franz.

" Iya franz... Lancar lancar aja kok.." jawab aini.

Lalu aini pun menjelaskan tentang Seluruh acara tadi yang berjalan suksรจs itu,

meski berkeyakinan berbeda Dengan aini, franz pun bisa menjadi pendengar yang baik dari cerita cerita aini.

10 Menit perjalanan, saat mobil mereka mulai berada di jalur menuruni gunung tiba-tiba.........

Cccrriiitttt.... Guuubrraakkk.....

" Astagfirullah... Franz....?!" tanya aini yang panik.

Saat melihat sebuah bus besar yang berada beberapa mobil didepan mereka,

bus itu pun mengalami kecelakaan karena jalanan yang terlalu licin itu.

Bus itupun tergelincir dan menabrak pembatas jalan, tapi beruntung bus itu tidak melewati pembatas jalan yang bisa saja membuat bus berisi penumpang yang cukup banyak itu jatuh kedalam jurang.

Seluruh kendaraan pun ngerem mendadak karena melihat kecelakaan itu begitupun mobil franz, beruntung mobil dibelakang franz sigap untuk menarik rem sehingga tidak terjadi kecelakaan panjang di jalanan itu.

Baik aini maupun franz hanya terdiam melihat kejadian yang terjadi di depan merrka itu,

aini masih shock melihat kecelakaan yang bisa saja menewaskan puluhan orang itu.

Seketika kemacetan panjang pun mulai terjadi di jalan itu karena Polisi si menutup jalan untuk melakukan evakuasi korban.

Kendaraan yang antri pun kini di pindah alurkan ke jalan lain, franz pun memacu mobilnya dengan kecepatan pelan karena hujan malah semakin deras terjadi

" Franz... Pelan pelan aja... Bahaya.." ucap aini

" I.. Iya kak..." jawab franz sambil memacu mobilnya Dengan kecepatan yang sangat pelan.

Namun, hanya beberapa menit berjalan hujan pun semakin deras dan diikuti dengan angin kencang yang membuat pohon pohon tertiup dengan lebih kencang.

" Kak... Kayaknya bahaya deh kalau kita terusin perjalanan... Jalan licin, angin besar, hujan deras... Kayaknya bakal susah kak..." ucap franz.

" Iya franz... Kak aini juga takut..." ucap aini sambil terus berdoa.

Aini merasa takut jika kejadian bus tadi bisa saja terjadi padanya,

apalagi hujan semakin deras dan bahkan kini kaca mobil benar-benar buram karena terlalu derasnya hujan.

Franz pun semakin khawatir dengan kondisi jalan yang seperti itu, hingga akhirnya ia membuat keputusan

" Kak gimana kalau kita berhenti dulu... Kayaknya udah ngga mungkin deh lanjutin perjalanan..!!" ucap franz.

" Terus gimana franz...?!" tanya aini yang mulai khawatir

" Tunggu sebentar kak..." ucap franz, sambil memperlambat mobilnya franz pun membuka aplikasi peta yang terpasang di layar mobilnya itu.

Franz pun mencari beberapa tempat yang sekiranya bisa didatangi untuk setidaknya berhenti sebentar,

lalu...

" Ahhh... Ini kak... Disini ada penginapan kak... Gimana kalau kita berhenti disana... Kita istirahat dulu sebentar... Minimal sampai hujannya reda..." ucap franz.

Aini pun terkejut mendengar pertanyaan franz itu, aini jelas tak mungkin membiarkan franz berhenti di penginapan,

karena bisa saja hal itu membuka peluang terjadinya peristiwa perselingkuhan yang pernah terjadi sebelumnya.

Tapi kini aini dipaksa untk berpikir lebih rasional, karena cuaca hujan yang makin deras ditambah lagi jalanan licin jelas membuat perjalanan akan semakin berbahaya.

" I.. Iya franz... Boleh deh... Cuaca nya juga begini... Mau gimana lagi...?" jawab aini.

Franz pun tersenyum tipis dan memacu mobilnya menuju ke penginapan itu.

Tak lama mereka pun sampai di penginapan ber model paviliun lengkap dengan garasinya itu,

" Tunggu disini ya kak... Aku reservasi dulu.... " ucap franz yang langsung berlari menembus derasnya hujan untuk menuju ke lobby hotel itu.

Sementara itu ustadzah aini pun masih menunggu franz di mobil, aini pun sempat berpikir apakah keputusan nya ini benar atau salah.

Karena bisa jadi hal ini kembali memancing terjadinya peristiwa perzinaan haram yang tak seharusnya ia lakukan itu.

Disaat Aini masih bingung, franz pun masuk kembali kedalam mobil

" Gi.... Gimana franz...?!" tanya aini

" Udah kak... Di tiap kamar ada garasi buat masing-masing mobil kok... Jadi kita langsung kesana aja..." ucap franz.

Lalu mobil pun kembali bergerak menuju paviliun yang disewa franz tadi,

franz pun kembali turun dan membuka pintu paviliun lalu ia membuka garasi mobil itu.

Franz pun kembali kedalam mobil dengan kondisi pakaian yang sudah basah kuyup karena derasnya guyuran hujan di tempat itu.

Franz pun lalu memasukan mobil mewahnya itu kedalam garasi

dan ia pun segera menutup pintu paviliun dan pintu garasi itu karena memang angin yang sangat kencang membuat butiran air hujan masuk kedalam ruangan.

" Ayo kak silahkan masuk...!!" ucap franz mengajak aini turun.

Aini pun dengan ragu-ragu turun dari mobil dan masuk kedalam paviliun yang disewa franz tadi.

Paviliun itu sendiri berukuran cukup luas namun seluruh ruangan baik kamar maupun ruang santai berada dalam satu ruangan,

sehingga secara keseluruhan paviliun itu hanya terdiri dari kamar tidur super luas dan kamar mandi saja.

Meski begitu suasana nyaman dan hangat sangat terasa di kamar hotel bintang 3 yang berbentuk paviliun itu

" Ayo kak.... Masuk aja..." ajak franz.

Aini pun masuk dan duduk di sofa besar kamar itu sedangkan franz menyalakan lampu.

Clikkkk.....

Saat lampu menyala ternyata aini baru sadar jika tempat ini sangatlah bagus, ditambah dengan fasilitas yang sangat lengkap.

" Oh iya kak.... Kak aini mau minum apa kak...?? Ini ada teh atau kopi panas...?" tanya franz.

Franz pun menghidupkan mesin pemanas air untuk memdidihkan air mineral yang ada di hotel itu.

" Kalau mau buat sesuatu silahkan lho kak... Aku mandi dulu ya.. Baju aku basah semua gini kak.. " ucap franz sambil tersenyum manis.

Franz pun masuk ke kamar mandi, sedangkan aini hanya terdiam terpaku di sofa besar itu.

Tak lama franz pun keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai celana pendek dan kaos putih ketat yang tadi ia jadikan sebagai kaos dalaman kemeja nya.

Aini pun langsung membuang jauh-jauh pandangan nya saat ia tak sengaja melihat betapa seksi dan kekar nya tubuh franz,

yang jelas membuat ustadzah cantik ini mulai terpancing sesuatu dalam dirinya.

" Kak... Emang kakak nyaman pakai pakaian begitu terus? Kalau mandi mandi silahkan lho..." ucap franz.

Aini pun benar-benar tak kuat menatap ketampanan franz yang merupakan tipe pria idaman nya itu.

" I.. Iya franz... Mmm.. Baju ganti kakak ada di koper tadi franz... Bisa Ambil in...? " tanya aini

" Tentu kak.. Tunggu ya... " jawab franz.

Pemuda tampan itupun langsung menuju ke mobilnya dan mengambil koper kecik Yang dibawa aini tadi.

Aini pun merasa lega dan bisa bernafas dengan bebas karena franz sudah tak ada di dekatnya.

" Astagfirullah aini... Apa yang kamu pikirkan... Kenapa kamu jadi begini aini...?!" ucap aini pada dirinya sendiri.

Entah mengapa yang sebenarnya tau jika itu salah, tetap saja tak bisa menahan gejolak betina nya saat berdekatan Dengan franz.

Wajah tampan, tubuh kekar berotot, bau masukulin khas pria tampan menambah besar api gairah ustadzah muda yang memang memiliki ketertarikan khusus dengan pria seperti franz yang merupakan tipe idaman aini sejak dulu.

Hanya sebentar aini bisa bernafas lega, karena tak lama kemudian pun kembali sambil membawa koper milik aini

" Ini kak koper nya..." ucap franz sambil memberikan koper kecil itu pada aini.

" Ma.. Makasih franz..." ucap aini..

" Kalau gitu kak aini kalau mau mandi dan ganti pakaian silahkan kak... Aku mau keluar ke lobby buat pesen makan ya kak..."

" BTW kak aini mau makan apa...? " tanya franz.

" Mm.. Aku dah kenyang franz... Aku tadi udah makan disana... " jawab aini

" Kalau gitu gimana kalau yang anget anget aja kak... Dingin banget disini. " ucap franz.

" Boleh deh... Mie Cup kayaknya cocok deh franz... " jawab aini dengan antusias

" Nice kak... Benar banget sesuai yang aku pengen... " ucap franz dengan riang.

Keduanya pun bahkan melakukan tos, tapi sesaat kemudian saat tangan keduanya saling menyentuh entah mengapa kedua insan beda segalanya inipun merasakan aliran aneh yang mengalir dalam diri mereka.

Aini pun segera melepaskan Tangan franz dari tangannya.

Seketika suasana pun kembali canggung, franz lalu membuka pembicaraan lagi agar suasana lebih cair

" Kalau gitu aku pesen dulu ya... Kakak Kalau mau mandi silahkan... " ucap franz. Lalu setelah mengambil payung dari dalam bagasi mobil, franz pun keluar menuju minimarket yang terletak di depan hotel itu.

Sementara itu aini pun mengambil pakaian ganti yang memang sudah ia siapkan,

entah mengapa aini seakan menuruti perkataan franz waktu itu yang meminta nya membawa piyama untuk berjaga-jaga.

Dan tanpa ragu lagi, aini malah mengambil satu set piyama lengan panjang warna pink muda itu dan hijab bergo warna merah yang aini rasa nyaman untuk tidur.

Ya...

Entah mengapa aini malah seakan mengisyaratkan jika dirinya akan tidur di hotel ini satu kamar dan mungkin akan satu ranjang bahkan lebih jauh lagi dengan pria tampan yang jelas bukan muhrim nya itu.

Aini pun langsung masuk kedalam kamar mandi untuk langsung mandi dan membersihkan tubuh dan wajahnya.

Aini cukup lama berada di dalam kamar mandi karena memang ia sibuk untuk membersihkan make up yang ia gunakan untuk tampil tadi.

Sekitar setengah jam didalam kamar mandi, aini pun menyelesaikan mandi nya dan keluar dari kamar mandi.

Tapi saat aini keluar kamar mandi ternyata franz belum ada di tempat itu.

Aini pun merasa cukup lega tapi juga kecewa, istri dimas itupun menuju ke meja rias dan ia pun merapikan lagi pakaian serta hijabnya dan aini menyemprotkan parfum kesukaannya ke tubuhnya,

entah mengapa aini selalu ingin tampil cantik dan sempurna dihadapan franz.

Sambil menunggu franz kembali, aini pun mengambil Hp nya dan ternyata sudah ada beberapa telepon yang masuk dari dimas, suaminya.

Aini pun penasaran kenapa suaminya menelpon sebanyak itu, aini lalu menelpon balik suaminya tapi sayang sekali,

dari 10 kali percobaan menelpon tak satupun telepon aini yang dijawab oleh suaminya.

Aini pun mencoba mengirim pesan Chat tapi tetap saja tak ada jawaban dari suaminya,

aini pun merasa kecewa dengan sikap suaminya yang ia rasa acuh

" Ihh.. Dasar... Tadi telepon.. Kok sekarang ditelpon ngga dijawab... Dasar ngga perhatian...!! Beda sama franz...!!" ucap aini tanpa sadar membandingkan suaminya dimas dengan franz.

" Astagfirullah aini... Kenapa kamu bandingkan suamimu sendiri dengan pria yang bukan siapa-siapa mu itu..?" tanya aini pada dirinya sendiri

yang bingung mengapa bisa ia yang merupakan seorang istri, membandingkan perhatian suaminya dengan pria lain yang bukan siapa-siapa baginya itu.

Aini pun baru ingat jika ia belum beribadah malam ini, ia pun segera mengambil peralatan nya dan beribadah.

Selesai ibadah aini pun naik ke ranjang sambil menunggu franz kembali,

aini memainkan HP nya tanpa tujuan jelas hanya karena menunggu franz kembali.

.

.

.

Tak lama kemudian Terdengar suara pintu paviliun itu dibuka, aini pun merasa sangat exited menunggu kedatangan pemuda tampan itu.

" Franz kok lama banget...?" tanya aini yang seakan menunggu pemuda tampan itu pulang.

" Hehe.. Iya kak... Tadi nunggu hujannya agak reda... Ternyata malah tambah deres begitu kak..." ucap franz.

Aini pun kaget melihat seluruh Tubuh franz yang kebahasaan terkena hujan itu.

" Ini kak mie nya.. Sama asa beberapa cemilan juga.. Silahkan dibuat duluan kak " ucap franz.

Franz pun kembali masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang basah terkena air.

Aini pun kembali menghangatkan air untuk membuat minuman panas dan mie itu. Sesaat kemudian franz pun keluar dari kamar mandi,

" Franz kamu mau minum apppp...?" tanya aini terhenti saat ia menoleh ke belakang.

Aini baru sadar jika franz kini tak memakai pakaian bagian atas dan hanya memakai celana pendek bagian bawah tanpa celana dalam dan Franz membalut nya dengan handuk.

" Fra.. Franz.. Ke.. Kenapa kamu ngga pakai baju...?" tanya aini panik

" Iya kak... Hehe... Kaos ku tadi basah kak... Dan aku lupa bawa pakaian ganti... Aku ngga nyangka kalau bakal begini kak..." ucap franz.

Aini segera memalingkan wajahnya karena malu melihat betapa seksi nya tubuh atletis franz itu.

" Ta.. Tapi franz...??!! " ucap aini gagu. Tiba-tiba franz sudah duduk disamping aini

" Kak.. Mau bikin apa..? Aku bikin kopi ya..!! " ucap franz. Lalu franz pun membuka......

BERSAMBUNG ...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com