𝐃𝐨𝐬𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟏𝟎 [𝐏𝐞𝐬𝐨𝐧𝐚 𝐅𝐑𝐀𝐍𝐙]

 


" Kak aini...." ucap franz, yang tanpa aini sadari kini pria tampan itu sudah berdiri tepat di belakang ustadzah cantik itu.

Betapa terkejutnya aini saat tiba-tiba franz memeluk tubuh nya dari belakang

" Franz... Apa yang kamu lalukan...??!"

"ini tempat umum franz.. Banyak orang disini franz... Lepaskan mbak sekarang..." ucap aini sambil mencoba terus melepaskan diri dari pelukan franz.

Namun bukannya dilepaskan, pelukan franz justru kini semakin erat di tubuh seksi ustadzah muda itu.

Kemudian sambil masih memeluk pinggang ramping aini, franz pun membisikan sesuatu tepat di telinga aini

" Kak... Franz kedinginan tadi... Kak aini ngga dingin...?" tanya franz Dengan mesra sambil mempererat pelukan nya.

Aini pun sebenarnya juga merasa kedinginan karena suhu di pegunungan itu memang dingin,

ditambah lagi embun mulai banyak di tempat itu membuat hawa dingin semakin merasuk.

" i... Iya franz... Mbak juga.." jawab aini pelan. Franz pun hanya tersenyum sambil makin merapatkan pelukan nya di tubuh aini

" Nah.... Kalau begini... Jadi lebih hangat kak...." ucap franz sambil kini merangkul tubuh aini dengan e gitu erat nya.

Aini pun kaget dam seketika wajahnya memerah karena merasakan tonjolan yang begitu besar di bagian selangkangan pria tampan itu.

Tonjolan batang kontol franz yang tadi malam berhasil mengobrak abrik liang senggama nya,

sekaligus memberikan kenikmatan yang sebelumnya blum pernah aini rasakan.

Aini yang awalnya menolak, kini justru terlihat menikmati pelukan dari pemuda tampan itu.

Meski mendengar suara adzan di sekitar tempat itu rapi entah mengapa aini tak ingin menghentikan aksi pelukan franz itu,

aini seakan tak ingin kehangatan yang ia rasakan itu hilang.

Hingga saat suasana semakin gelap, franz pun melepaskan pelukan nya dari tubuh aini

" Kak... Makan yok... Franz laper banget... Franz ajak ke restoran terkenal disini deh... Kak aini pasti belum pernah..." ucap franz.

Lalu entah mengapa aini menerima saja saat franz menggandeng tangannya menuju ke mobil.

Tak lama keduanya pun sampai di sebuah restoran steak yang sangat terkenal di kota itu, Entah mengapa aini tak keberatan saat franz kembali menggengam tangan nya.

Aini pun malah menunjukan gesture malu malu tapi mau, aini bahkan tak mampu menutupi kekaguman nya pada franz yang memang begitu tampan.

Terlihat pasangan beda usia, Ras, maupun agama ini malam dengan lahap dengan suasana mesra diantara keduanya.

Tak jarang franz tiba-tiba menyuapi aini, dan bukannya menolak, aini justru terlihat malu malu saat menerima makanan Dari franz itu.

Aini seakan sudah lupa jika statusnya kini adalah seorang istri,

bukan gadis single lagi yang bebas beramah tamah dengan pria yang bukan muhrim nya.

" Enak kak...?" tanya franz sambil menatap mesra wajah aini

" I... Iya franz enak... Kak aini belum pernah makan begini..." jawab aini

" Hehe... Silahkan dinikmati kak..." ucap franz sambil masih menatap mesra wajah aini.

Aini yang menyadari tatapan franz pun bertanya karena penasaran

" Ada Apa franz.. Apa ada yang salah sama kak aini...? " tanya aini.

" mmm... Ngga kok kak... Franz cuma sedang ngelamun aja... " jawab franz

" ngelamun kenapa franz...?" tanya aini yang bingung

" Franz kagum karena kak aini begitu cantik... Kakak aini benar-benar cantik kak... " ucap franz memuji ustadzah muda itu.

" Uhuukkk... Uhuukk... " aini pun terdesak karena kaget mendengar pujian franz,

Seketika wajah aini yang putih pun berubah menjadi merah karena malu. Tiba-tiba aini pun berdiri

" Franz.. Aku ke toilet dulu ya... " ucap aini.

Lalu ia pun berlari sambil menahan malu karena pujian franz tadi.

Didalam kamar mandi aini pun sejenak merenung


" Aini... Apa yang kamu lakukan..? Kenapa kau membiarkan hal itu terjadi...? Apa kamu lupa kalau kamu udah punya suami aini...!! " ucap aini pada dirinya sendiri.

Tapi entah mengapa tiba-tiba aini kembali teringat Kemesraan yang ia lalukan bersama franz tadi,

pujian dan kata-kata manis franz bagai terngiang ngiang di kepala nya.

Tak lama aini pun pergi dari kamar mandi, dan saat hendak menuju ke meja nya lagi aini pun sempat melewati sebuah mushola yang memang ada di tempat makan itu.

Aini pun ingat jika ia belum melakukan ibadah maghrib, aini pun kaget saat melihat jam ternyata jam Sudah hampir menunjukan waktu isya.

Kemudian aini pun memutuskan untuk ibadah terlebih dahulu,

selesai ibadah aini kuh pun kembali menangis meratapi nasib nya yang bisa terjebak dalam sebuah hubungan terlarang dengan seorang pemuda blasteran yang berbeda agama dengannya itu.

Setelah membenahi make up nya aini pun kembali ke meja tempat mereka tadi makan


" Ada Apa kak kok lama...?" tanya franz sambil memperhatikan aini.


" Mmm... Ngga franz... Aku tadi ibadah sekalian..." ucap aini, seketika terlihat raut wajah kecewa dari pemuda tampan ini mendengar kata ibadah tadi.


Franz pun masih tetap memperhatikan walah aini dengan seksama, hingga franz sadar akan sesuatu


" Kak aini... Kok mata kakak kelihatan sembab... Ada masalah apa kak..?" tanya franz Dengan halus..


" Hmmm.. Mmmm... Ngga ada apa-apa kok franz... Ini tadi kena air pas kakak cuci muka aja..." jawab aini yang menyembunyikan guratan kesedihan di wajahnya.


Merrka pun melanjutkan makan merrka dengan tenang, sampai sekitar jam 8 malam mereka pun meninggalkan restoran untuk kembali ke hotel,


tapi di tengah perjalanan aini membuka pembicaraan dengan franz

......

Merrka pun melanjutkan makan merrka dengan tenang, sampai sekitar jam 8 malam mereka pun meninggalkan restoran untuk kembali ke hotel, tapi di tengah perjalanan aini membuka pembicaraan

" Franz... Bisa mampir ke supermarket atau toko baju ngga...?" tanya ustadzah aini

" Hmm... Bisa kak... Tentu aja... Emang kak aini mau beli apa..?" tanya franz penasaran

" Hmm... Anu... Mmm... Kakak mau beli sesuatu franz..." jawab aini yang terlihat malu,

karena tak mungkin ia menjawab jika ia ingin membeli pakaian dalam yang memang sudah habis.

Ya...

Aini saat ini benar-benar merasa tak nyaman memakai pakaian dalam bekasnya yang belum ia cuci itu.

Tak lama merrka pun sampai ke sebuah toko fashion khusus perempuan

" kamu tunggu disisi aja franz... Kak aini bakal cepet kok..." ucap aini sambil menutup pintu mobil.

Aini pun berlari masuk ke toko dan langsung menuju ke stand pakaian dalam wanita.

Aini pun segera mencari bra yang sesuai ukuran nya, pandangan nya tertuju pada sebuah bra yang satu set Dengan celana dalam warna pink itu.

Tapi saat aini melihat harganya, ternyata pakaian dalam itu cukup mahal.

Aini pun segera meletakkan nya kembali dan memilih untuk membeli pakaian dalam standar yang harganya lebih murah.

Saat aini hendak mengambil bra di gantungan tiba-tiba..

" Kak.. Kayaknya kalau kak aini pakai lingerie ini bakal cantik banget kak..." ucap franz yang ternyata sudah berdiri tepat di belakang aini.

Aini pun sontak kaget dan menjatuhkan barang yang akan ia beli.

" Franz... Ngapain kamu disini...??!" tanya aini panik

" Hmm... Aku bosen Kak kalau di mobil... Jadi aku putusin buat keluar dulu...." jawab franz.

Aini pun menyembunyikan barang yang akan ia beli itu

" Kak... Itu jelek kak... Mending kak aini ambil yang lebih bagus deh... Biar franz yang bayarin... Yang penting kak aini suka dan nyaman... " ucap franz

" Ng.. Ngga usah franz... Nanti ngerepotin... Kak aini bayar sendiri aja..." jawab aini yang tak enak

" Udah kak... Tenang aja... Ini kan tadi..? Sama apa lagi kak..? " ucap franz yang memaksa aini.

" Benaran franz... Ngga usah deh.. Kakak Bisa beli sendiri kok... " ucap aini.

Franz pun terlihat fokus melihat ukuran di bra itu, lalu pemuda tampan itupun tersenyum aneh sambil memandang wajah aini

" Ohh... Jadi 34B ya kak..." ucap franz polos.

" ee.. Emang.. Ke.. Kenapa franz... Apa maksudmu...? " tanya aini yang terlihat marah sekaligus malu.

" Hmm... Ngga kok kak... Pantes aja ukuran nya pas... 34B itu ukuran yang cantik kak... Pantas kakak kelihatan begitu seksi meski pakai pakaian tertutup begitu.... Hehehe... " ucap franz menggoda aini.

Aini yang malu karena menjadi pusat perhatian di toko itupun pergi meninggalkan franz dan keluar dari toko setelah menaruh kembali batang bawaannya tadi.

Aini terlihat begitu marah dan kesal karena franz sudah mempermalukan nya didepan umum.

Tak lama franz pun keluar sambil membawa sebuah tas belanja berisi pakaian yang ia beli tadi.

Tanpa sepatah katapun merrka kembali menuju ke hotel, franz pun merasa bersalah karena sudah membuat aini marah padanya

" Kak... Maafkan franz ya... Franz tadi udah ngga sopan sama kak aini.." ucap franz. Aini pun terlihat Masih diam tanpa sepatah katapun

" Oh iya... Ini kak... Franz beliin buat kak aini...." ucap franz sambil memberikan bingkisan pakaian itu pada aini.

Sekitar jam 10 malam mereka pun sampai di hotel, mereka pun turun dan berjalan bersama menuju lobby, saat franz ingin menggandeng tangan aini,

ustadzah muda itupun menghindar dan langsung berlari menjauh dari pemuda itu.

Aini pun memutuskan untuk pergi duluan, tapi tiba-tiba franz berteriak kencang

" Kak... NANTI MALAM FRANZ BOBOK DIKAMAR KAK AINI BOLEH YA..??!!" tanya franz yang seketika membuat wajah aini memerah karena malu bercampur marah.

Beruntung di tempat itu tak banyak orang, sehingga perkataan franz tadi tak banyak didengar orang.

Secepat kilat aini pun berlari menuju kamarnya, sesampainya dikamar aini pun langsung mengunci kamarnya baik dengan kunci elektrik maupun dengan slot manual,

aini berencana untuk mencegah franz masuk ke kamarnya karena ia takut jika perzinaan kembali terjadi.

Tak lama aini pun duduk di sofa sambil membuka bingkisan yang diberikan franz tadi, ustadzah cantik itupun kaget saat melihat isi bingkisan itu.

Ternyata franz membelikan aini 4 stel pakaian dalam yang aini tau harganya yang paling mahal dari seluruh pakaian dalam di toko itu.

Aini pun merasa tersentuh atas perhatian dan loyal nya Franz untuknya, yang jelas sangat berbeda dengan suaminya yang terkesan pelit dan hemat.

Tak hanya itu didalam bingkisan itu juga terdapat sebuah sweater dan sebuah kotak hadiah yang entah isinya apa.

Dengan penuh penasaran aini pun membuka kotak hadiah itu, dan betapa terkejutnya ustadzah cantik ini saat melihat isi dari kotak hadiah dari franz itu.

Ternyata kotak itu berisi dua buah lingerie super seksi dengan warna merah dan hitam yang terlihat sangat terbuka.

Aini yang kaget pun melemparkan pakaian Itu ke ranjang dengan perasaan jijik

" Ihhh... Pakaian apaan sih itu.. Masa baju kok kerasa ngga pakai baju..." ucap aini yang memang sangat asing dalam dunia seperti itu.

Melihat jam sudah jam 10 lebih aini pun memutuskan untuk mandi terlebih dulu.

Sambil mandi entah mengapa aini kembali teringat peristiwa dengan franz malam tadi di kamar ini,

vagina aini pun kembali terasa gatal saat ia mengingat bagaimana gagah nya pemuda blasteran itu saat menunggangi dirinya tadi malam.

Hingga tanpa sadar sambil melamun tangan aini menyentuh selangkangan nya sendiri dan

" Mmhhh... Oohhhh... Mmmhhhh..." aini pun mulai mendesah sambil menyentuh nyentuh vagina nya sendiri.

Tapi tiba-tiba...

" Astagfirullah... Aini apa yang kau lakukan... Berhenti aini...!!" ucap aini pada dirinya sendiri yang seakan membangunkan aini dari dunia fantasi aneh nya itu.

Aini pun segera menyelesaikan mandi nya karena ia takut jika ia bisa berbuat dosa lagi.

Aini pun memakai pakaian dalam warna pink yang dibelikan franz tadi dan piyama tidur Yang dipakai aini sebelumnya,

lalu sambil mengeringkan rambut panjangnya aini pun menelpon suaminya

" Assalamualaikum pa..." ucap aini

" Waalaikumsalam ma... Mama belum tidur ya..?!" tanya dimas

" Be.. Belum pa... Papa dimana kok kedengaran rame banget..." tanya aini yang bingung mendengar keramaian di sekitar suaminya

" Ohh.. Ini papa masih di restoran sama temen-temen... Acara makan malam kantor ma... Perayaan hari jadi kantor.. Hehhe"

" Ngomong ngomong mama kemana aja tadi... Papa telepon sore kok ngga dijawab..... Pasti keasyikan wisata kan ma... +?!!" tanya suami aini yang bahkan tak tau jika istrinya itu tadi sore sedang berkencan mesra dengan seorang pemuda bule tampan.

" Mmm... I.. Iya pa... Maaf ya... " jawab aini yang mau tak mau harus berbohong karena ia tak ingin menyakiti hati suaminya.

Mereka pun melanjutkan telepon dengan obrolan ringan, aini benar-benar merasa bersalah karena sudah selingkuh dari suami yang benar-benar baik padanya.

Hingga tiba-tiba pembicaraan mereka pun terputus saat aini mendengar suara wanita di telepon suaminya

" Pak... Mmmhh...." terdengar suara seorang wanita disamping suami aini. Saat aini hendak bertanya tiba-tiba

Tokkk... Tokkk... Tokkk.....

Terdengar suara ketukan pintu dikamar aini. Aini pun tanpa sempat bertanya pada suaminya justru langsung menutup telepon dari suaminya itu.

Aini pun berjalan ke arah pintu dan membuka pintu itu, tapi aini belum membuka slot kunci nya sehingga siapapun itu tak bisa masuk

" Si.. Siapa ya...?" tanya aini

" Kak... Ini franz.... Bisa bukain pintu nya kak...?" tanya franz dari luar

" Aa.. Ada apaa... Franz...?" ucap aini ragu ragu.

" Oohh.. Kak.. Mm... Maaf ganggu waktunya kak... Aku kesini cuma mau ambil barang aku yang ketinggalan tadi malem kak..." ucap franz.

" Tunggu sebentar franz... " jawab aini.

Lalu aini pun mengambilkan hijab nya dan ia rapikan lagi baju tidur nya,

baju tidur yang sama dengan yang ia pakai tadi malam, saat franz menyetubuhi nya dengan panas tadi malam.

Entah mengapa aini justru ingin tampil cantik dihadapan franz, aini pun mengoles make up tipis ke wajahnya yang sebenarnya sudah sangat putih dan cantik,

aini pun menyemprotkan parfum nya ke seluruh tubuhnya hingga seluruh tubuh aini berbau wangi.

Entah mengapa aini malah ingin tampil cantik dan wangi,

Padahal hal itu bisa saja memancing birahi franz yang memang sedang ganas ganasnya tiap melihat kecantikan ustadzah muda itu.

Setelah semua dirasa sudah sempurna sini pun membukakan pintu untuk franz

" Silahkan masuk franz... Silahkan dicari franz..." ucap aini sambil menelan ludah karena melihat franz yang hanya memakai celana pendek dan kaos tipis warna putih yang basah karena keringat.

" Franz.. Mmm... Kok bajunya basah gitu...?" tanya aini dengan polos nya.

" Ohhh... Ini kak... Mmm.. Tadi franz baru aja selesai fitness... Lumayan lah kak, cari keringet dikit - dikit." jawab franz yang terlihat sedang mencari sesuatu di meja kamar hotel aini itu.

Aini pun kembali hanya bisa menelan ludah saat melihat betapa kekar nya otot lengan franz yang mencuat dari balik kaos lengan pendek nya.

" Cari apa sih franz... Mau mbak bantu nyari..." tanya sini. Mendengar perkataan aini franz pun yakin jika aini sudah memaafkan semua tindakannya.

" Mm... Flashdisk kak... Flashdisk kecilnya sih kak.. Isinya data aku" jawab franz.

Aini pun ikut mencari keberadaan flashdisk itu dikamarnya, tapi setelah cukup lama ia tetap tak menemukan nya.

Saat melihat jam aini pun baru ingat jika saat ia belum ibadah

" Franz... Kak aini ibadah dulu ya..." ucap aini.

Franz pun hanya mengangguk sambil Masih mencari keberadaan flashdisk nya itu.

Aini pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tak lama aini kembali keluar dan langsung mengenakan mukena nya.

Aini pun beribadah di samping ranjang sedangkan franz duduk di sofa dekat ranjang itu tepat di belakang aini yang sedang beribadah.

Aini pun merasakan sensasi aneh saat ia sadar jika franz sedang memperhatikan nya beribadah.

Entah mengapa aini yang biasanya khusyuk dalam beribadah, kini terlihat tak bisa konsentrasi karena pikiran pikiran aneh yang terus menggangu nya.

Ya...

Dalam pikiran aini, ia merasa sangat aneh karena dirinya sedang beribadah di dekat seorang pria yang bisa dibilang sebagai selingkuhan nya,

yang berbeda agama dengannya dan yang lebih absurd lagi, pria muda itu sudah berkali-kali melakukan zina dengannya selama di hotel itu.

Aini benar-benar tak bisa berkonsentrasi karena pikiran pikiran nakal yang terus terngiang di pikirannya,

apalagi membayangkan tubuh kekar franz dan bagaimana jumbo dan gagah nya batang kontol franz membuat vagina aini terasa amat gatal dan basah.

Entah sejak kapan, Aini uang lahir dan besar di keluarga yang agamis justru kini memiliki pikiran yang semesum itu.

Sementara itu franz senyum senyum sendiri melihat ustadzah cantik itu beribadah,

franz pun melihat lingerie yang ia belikan tadi ternyata sudah dibuka oleh aini tapi tidak dipakai..

" Tunggu aja kak aini... Sebentar lagi aku yakin akan bisa merubah kakak...." ucap franz sambil tersenyum licik memandang aini.

Sambil duduk di sofa franz pun melihat bebrapa buku yang terletak di meja besar depan TV itu, franz yang penasaran pun melihat buku apa itu.

Dan ternyata buku Itu adalah kitab dari agama aini, franz pun melihat buku lain disebelahnya dan ternyata buku itu adalah sebuah diary milik Ustadzah Aini,

diary yang isinya materi ceramah yang biasa disampaikan aini,

Hingga akhirnya tak lama aini pun selesai beribadah, aini yang biasanya berdoa cukup lama setelah ibadah

kini langsung bangkit dari posisi nya dan langsung melepas mukena nya.

" Gimana franz udah ketemu...?" tanya aini

" Mmm... Udah kak... Makasih ya kak..." jawab franz, suasana pun kembali sepi.

" Oh.... Iya kak... Aku gerah banget nih kak... Aku boleh numpang mandi ngga kak disini...?" tanya franz.

Aini pun hanya memandang sekilas tubuh atletis franz yang membuat nafsu nya kembali naik

" Bo... Boleh franz... Si.. Silahkan..." jawab aini, yang entah mengapa bagai tersihir aini memperbolehkan franz untuk mandi dikamarnya.

" Thank you kak.... Oh iya... Aku pinjem handuk nya ya kak.." ucap franz.

Aini pun sempat terkejut dengan permintaan franz itu, tapi jawaban aini sungguh diluar dugaan siapapun.

" I.. Itu.. Didalam kamar mandi ada handuk kakak... Silahkan dipakai franz... " ucap aini yang malah memberikan handuk yang ia pakai untuk dipakai franz.

Padahal di kamar itu tersedia 3 buah handuk hotel yang seharusnya aini berikan Untuk franz,

tapi entah mengapa aini justru memberikan handuk pribadi miliknya untuk dipakai pemuda tampan itu.

Franz pun lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi semetara itu aini pun hanya bisa terduduk sambil mengatur nafasnya,

aini tak menyangka jika jantungnya bisa berdetak sekencang itu saat bersama dengan franz tadi

" Aini apa yang kamu lakukan...? Kenapa kamu sperti ini... Sadarlah aini... Sadar..." ucap aini pada dirinya sendiri.

Aini pun bingung dengan dirinya sendiri, bingung dengan hatinya dan bingung pada tubuhnya.

Mengapa setelah peristiwa perkosaan yang dilakukan franz dulu, aini kini justru semakin tertarik pada franz.

Aini merasa jika franz tak hanya tampan dan seksi, tapi juga baik hati,

terlebih lagi aini benar-benar Terlena oleh permainan franz di ranjang yang jauh jauh lebih nikmat dari suaminya.

" Astagfirullah Aini.... Apa yang kau pikirkan... Itu dosa aini... Ingat aini... Zina adalah dosa besar... Ingat aini.." batin dan pikiran aini pun berperang.

Semetara itu didalam kamar mandi franz pun mandi dengan seluruh alat mandi milik ustadzah cantik itu

" Ooo... Jadi ustadzah kalau mandi pakai ini ya... Hehehe.." ucap franz.

Franz pun mengambil sikat gigi aini dan langsung memakai nya,

hal ini membuat franz ingin segera menyentuh bibir dan menjelajahi rongga mulut manis ustadzah aini.

Selesai mandi franz pun mengambil handuk yang baru saja dipakai aini Untuk mandi, franz pun mencium handuk itu

" Hmmmhhh... Mmhhh... Bahkan handuk kak aini Harum begini...." ucap franz lalu franz pun menyelesaikan mandi nya.

Sementara itu aini terlihat masih sangat stress, pikiran nya tak stabil karena batin nya berperang antara benar atau salah.

Saat hati aini masih galau tiba-tiba...

Ceekreeekkk.....

Pintu kamar mandi pun terbuka dan seketika wajah aini langsung memerah karena melihat franz

yang keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan sehelai pakaian pun selain handuk milik aini yang menutupi tubuh bagian bawah franz.

Otot kekar dan perut Sixpack pemuda blasteran itu kini bisa dinikmati oleh mata aini, seketika aini pun jadi malu dan salah tingkah

" F.. Franz... Kok.. Ka.. Kamu ngga pake ba... Baju...?" tanya aini salah tingkah.

" Ohh.. Baju aku agak basah kak... Jadi aku jemur sebentar di kamar mandi kak..." ucap franz sambil berjalan mendekat ke arah aini yang terduduk di sofa.

Aini tak tau jika dibalik handuk itu adalah..........

BERSAMBUNG ...



Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com