𝐃𝐨𝐬𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟗 [𝐏𝐞𝐧𝐲𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐧]

 


Malam itu di sebuah kamar hotel bintang 5 terlihat dua orang pasangan yang berpelukan begitu mesra,

layaknya pasangan suami istri yang baru saja melakukan prosesi malam pertama.

Si pria terlihat begitu tampan Dengan tubuh atletis dengan kalung salib yang selalu melingkar di lehernya,

sedangkan si wanita yang juga merupakan seorang ustadzah terlihat begitu cantik dan polos tanpa sehelai benang pun di tubuhnya.

Tak ada yang tau jika pasangan yang sangat mesra di ranjang ini bukanlah pasangan resmi.

Status mereka hanyalah pasangan selingkuh yang barusaja melakukan perzinaan yang sangat nikmat, terlihat dari senyum yang terpancar dari wajah kedua nya.

Mereka pun tidur dengan berpelukan begitu mesra dan eratnya hingga tengah hari.

Sekitar jam 11 Ustadzah Aini pun bangun dari tidur pulsanya,

perlahan aini membuka matanya dan mengumpulkan semua kesadaran nya yang tadi malam telah hilang entah kemana.

Saat aini mulai sadar ia pun Dengan jelas bisa merasakan jika saat ini posisinya berada dalam pelukan seorang pria yang terasa sangat gagah dan jantan.

Aroma jantan dan kekar serta keras nya tubuh pemuda yang memeluknya ini membuat ustadzah cantik yang kerap berceramah tentang bahaya nya zina justru tadi malam terjerumus dalam hal penuh dosa itu.

Aini pun melihat pria disampingnya bgitu tampan dan sempurna, tapi tiba-tiba.................

" Astagfirullah Aini... Apa yang kau lalukan..." ucap ustadzah cantik itu yang seakan kini mulai sadar sepenuhnya.

Aini pun segera melepaskan pelukan franz dari tubuhnya dengan perlahan dan aini mulai menjauh lalu ia bangkit.

Dengan mengangkang aini berjalan menuju ke kamar mandi sambil membawa pakaian ganti terakhir yang ia bawa itu.

Aini sebenarnya cukup kesulitan berjalan akibat pahanya terasa keram dan vagina nya masih terasa agak perih karena peristiwa semalam.

Wajah aini kembali memerah saat ia melihat ke arah ranjang hotel itu,

dimana si pejantan dengan batang kontol super jumbo masih mengacung di selangkangan nya.

Saat franz masih tidur pun kontol pemuda itu ukuran nya sudah lebih besar dari milik suaminya saat ereksi.

Aini pun kembali mengingat bagaimana batang kontol itu memberinya kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

" Astagfirullah... Apa yang kau pikiran aini...???! Ingat aini... Itu semua dosa... Kau tak boleh terjebak dalam hal itu..." ucap aini pada dirinya sendiri.

Aini pun langsung masuk ke kamar mandi dan ia pun mandi untuk membersihkan diri.

Aini pun kembali merasakan lengket di vagina nya akibat banyaknya sperma hangat franz yang tumpah di rahim nya.

Seketika aini kembali menangis mengingat peristiwa nikmat tapi Dosa besar tadi malam,

Aini pun merasa luar biasa bersalah pada suaminya dimas karena sudah larut dalam permainan pemuda tampan itu.

Rasa bersalah aini kepada suami dan agamanya semakin besar saat membayangkan jika mungkin saja ia bisa HAMIL dari peristiwa Persetubuhan panas dengan pemuda bule itu.


Karena saat ini aini masih dalam awal masa suburnya, sehingga kemumgkinan aini bisa hamil cukup besar.

Aini benar-benar takut jika sampai ia hamil dari peristiwa ini, karena pasti anak yang ia lahirkan akan berdarah bule yang jelas suaminya pasti tau jika itu bukan anaknya.


Dan jika sampai ia hamil aini jelas merasa tak sanggup untuk melakukan ****** karen itu sama saja dengan menambah dosanya

Aini benar-benar merasa takut jika hidup dan akhirat nya akan hancur karena peristiwa malam ini.

Aini benar-benar merasa telah kotor, dengan sekuat tenaga aini menyabuni seluruh bagian vagina nya sambil terus menangis.

Perasaan aini berkecamuk antara perasaan nikmat atau perasaan dosa dan bersalah pada suami dan agamanya. Aini pun hanya bisa menangis cukup lama di kamar mandi.

Hingga akhirnya aini memutuskan sebuah ide, ia ingin melarikan diri dari hotel itu tanpa diketahui franz,


entah dengan kendaraan apa, tapi ia ingin segera pulang ke rumah dan menghindari pria tampan yang sudah menjerumuskan nya dalam dosa besar itu.

Aini pun bangkit dan menguatkan dirinya, dengan perlahan ia membuka pintu kamar mandi dengan tujuan agar tak membangunkan franz.


Tapi saat aini membuka pintu, betapa terkejutnya ia saat melihat franz sudah menunggu nya didepan pintu kamar mandi.


" Kak aini... Ada apa..? Kenapa kak aini nangis...? Apa ada yang bisa franz bantu...??!" tanya franz mengejutkan ustadzah itu.


Aini yang terkejut pun hanya bisa terdiam mematung karena melihat franz yang hanya memakai celana kolor ketat tanpa mengenakan pakaian bagian atas.


Entah mengapa reaksi aini terlihat seperti wanita nakal yang sedang horni melihat tubuh kekar macho franz dengan tonjolan yang begitu besar di dalam celana kolor nya itu.

Gllleeekkk..... Glluuggg.....

Aini hanya bisa menelan ludah melihat ketampanan dan keseksian franz sebagai seorang pria yang terlihat begitu sempurna dimata ustadzah cantik ini.


Seketika bayangan aini kembali ke Malam tadi, disaat pria tampan ini berhasil membuat aini menjerit jerit penuh kenikmatan.


" Kaka aini ada apa...? Apa ada yang bisa franz bantu...?" tanya franz kembali membuat aini sadar dari lamunan nya.

" hmn.. Mmmm... Ngga kok franz..." jawab aini yang masih terlihat sembab karena habis menangis hebat.

Franz pun berjalan menuju ke arah aini, sedangkan aini yang melihat franz datang kini mulai berjalan kebelakang untuk menjauhi franz.

" Jangan mendekat... Franz... Tolong jangan mendekat..." ucap aini mengancam. Tapi franz pun tak menggubris perkataan aini dan tetap berjalan kedepan menuju ke arah aini.

" Jangan mendekat... Kakak mohon franzzzhh... Mmhhhh...." gertakan aini terhenti saat tiba-tiba franz memeluk erat tubuh ustadzah ini.

Sambil memeluk erat dan mengelus kepala aini yang tertutup hijab warna punk itu, Franz pun berkata.


" Tenang aja kak aini... Ada franz disini... Franz akan menjaga kak aini.. Franz janji akan membuat kak aini bahagia... Franz janji kak... Karena franz sayang sama kak aini..." ucap franz.


Entah mengapa ucapan pemuda itu membuat hati aini begitu tenang, hatinya yang sebelumnya marah karena perkosaan yang sudah franz lakukan entah mengapa kini menjadi lebih tenang.

.......
Entah mengapa ucapan pemuda itu membuat hati aini begitu tenang,

hatinya yang sebelumnya marah karena perkosaan yang sudah franz lakukan entah mengapa kini menjadi lebih tenang.

Saat aini menghadap ke atas ia bisa melihat kalung salib yang dipakai franz berada tepat di hadapan aini.

Aini benar-benar tak bisa percaya jika ia yang seorang ustadzah yang dilahirkan dari kaluarga religius dan statusnya sebagai seorang istri,

kini malah sedang dalam posisi di peluk seorang pemuda tampan yang berbeda keyakinan dengannya.

Apalagi malamnya mereka telah melakukan sebuah prosesi perzinaan yang luar biasa nikmat dan menjadi pengalaman yang baru pertama bagi ustadzah cantik ini.

Entah mengapa tiba-tiba aini kembali terbawa suasana, ia pun balik memeluk franz dan melingkarkan tangan nya di pinggang pemuda tampan itu.

Tapi...

Saat aini mulai larut, tiba-tiba franz melepaskan pelukan nya dari tubuh aini.

" Kak... Aini udah jangan menangis lagi... Ada franz disini yang akan menjaga kak aini..." ucap franz dan entah mengapa aini justru tak berani menatap wajah tampan franz.

Aini justru menunduk malu tapi kepalanya mengangguk tanda setuju, franz pun tersenyum melihat sinyal positif dari ustadzah itu.

" Kalau begitu kak aini istirahat aja dulu... Franz ada meeting siang ini... Nanti sore ikut franz jalan jalan ya kak...", ucap franz sambil memakai lagi kaos nya.

Entah mengapa bagai tersihir kata-kata Dari franz, aini pun hanya mengangguk tanda setuju.

" Kalau gitu franz pergi dulu ya kak... Kak aini istirahat aja di sini... Sarapan udah franz pesen in kok kak tenang aja...." ucap franz sambil berjalan menuju ke arah pintu.

Entah mengapa aini malah berjalan dibelakang franz seakan tak rela si pejantan pergi, franz pun tersenyum melihat apa yang dilakukan aini itu.

Sesaat kemudian franz pun berhenti tepat di depan pintu

" Oh iya kak... Ada yang kelupaan..." ucap franz sambil ber balik badan

" A... Ada apa franz...?" tanya aini dengan canggung. Tiba-tiba franz menarik tubuh aini ke pelukan nya dan dengan cepat franz meraih wajah aini,

lalu...

Cupphhhh....

Sebuah ciuman ringan mendarat di bibir manis ustadzah aini, aini pun kaget sekaligus malu mendapat ciuman dari pemuda tampan itu.

" Ini penyemangat buat franz... Biar franz semangat pas meeting nanti hehehe...." ucap franz sambil menatap wajah cantik aini yang terlihat satu,

lalu dengan perlahan bibir franz mendekat ke bibir aini, dan bagai sudah tau apa yang akan terjadi,

ustadzah cantik itu hanya bisa menutup matanya sambil menunggu apa yang akan franz lakukan.

Franz pun tersenyum melihat reaksi aini yang ia anggap lucu itu, lalu

Cuupphhh... Mmhhh... Mppphhh... Cuuphh... Mmuuaacchh... Mmpphh...

Franz pun mendaratkan ciuman mesra nya di bibir aini, sementara itu aini hanya bisa pasrah menerima tindakan mesum dari pemuda tampan itu.

Lalu tak lama kemudian Fran pun meninggalkan kamar aini dan menuju ke kamarnya.

Franz pun masuk ke kamarnya dan segera mandi, saat mandi franz kembali mengingat bagaimana hangatnya tubuh aini dan betapa cantiknya ustadzah itu jika tampil tanpa hijab yang ia pakai selama ini

" Tunggu aja kak aini... Ini semua baru dimulai...." ucap franz sambil tersenyum sambil memegang batang kontolnya yang mengeras saat ia membayangkan tubuh telanjang aini tadi malam.

Siang itu franz meeting dengan salah satu investor dari Germany, merrka membahas proyek pembukaan tempat wisata baru, yang rencana akan dibangun di daerah tersebut.

Sebuah resort wisata terbesar di Indonesia Dengan fasilitas terlengkap.

Mulai dari Taman hiburan, hotel bintang 5, pusat kebudayaan hingga casino dan tempat hiburan malam super mewah menjadi tujuan dari proyek ini.

Sementara itu ustadzah aini yang masih kelelahan setelah semalam digarap habis oleh pemuda yang begitu gagah itu pun memutuskan untuk mandi terlebih dulu.

Kembali sama dengan sebelumnya, aini kembali menangisi dirinya yang begitu mudahnya dijamah oleh pemuda tampan yang notabene bukan muhrim nya itu.

Aini benar-benar merasa berdosa baik ke agamanya maupun ke suaminya.

Setelah mandi aini pun langsung membereskan barang nya dan ia berencana untuk pulang saat Itu juga,

karena ia amat takut jika bertemu Dengan franz lagi, iman aini kembali bisa goyah.

Setelah berdandan lengkap aini pun merebahkan dirinya di sofa sambil membuka Handphone untuk mencari tiket perjalanan pulang untuk hari ini.

Tapi sayang baik kereta maupun pesawat ternyata sudah habis semuanya, aini pun memutuskan untuk membeli tiket kereta untuk esok hari.

Hal itu ia lakukan karena aini tidak kuat jika harus naik bus untuk perjalanan jauh,

sehingga ia memutuskan untuk tetap mencari tiket kereta untuk esok hari.

Sesaat kemudian sebuah telepon masuk ke Handphone aini,

" Assalamualaikum ma...." telepon itu tak lain adalah telepon dari suaminya, Dimas.

Aini pun benar-benar merasa bersalah pada suaminya karena membiarkan dirinya disentuh oleh pria lain.

Apalagi banyaknya cairan pembuat anak yang di injeksi kan franz dalam rahimnya membuat sini makin bersalah jika bisa saja ia hamil sari hubungan zina ini.

Dimas pun bertanya kapan aini kembali, dan aini pun menjawab jika ia baru pulang dengan kereta besok.

Dimas pun bertanya tentang apa yang aini lakukan selama dua hari ini, Aini Yang mereda sangat bersalah pada suaminya Itu tak mampu menjawab apapun

" maa.. Maaf mas.. Aku tutup dduluu.. Akuu mauu istirahat mass... Assalamualaikum.." ucap aini Dengan nada bergetar karena menahan tangis.

Aini pun segera menutup telepon dari suaminya dan ia pun menangis sejadi jadinya, aini merasa sangat bersalah karena mengkhianati suaminya yang begitu baik padanya.

Setelah makan dan ibadah, aini pun memutuskan untuk tidur Karena tubuhnya terasa sangat lelah.

Tapi anehnya, entah mengapa siang itu saat tidur aini malah bermimpi dirinya saat sedang berhubungan badan dengan Franz, sama dengan kejadian semalam.

Entah mengapa peristiwa yang coba dihapus dari ingatan ustadzah cantik itu malah masuk sampai ke mimpinya.

Sore itu saat bangun aini sadar jika ternyata celananya sudah basah, ternyata selama tidur siang tadi, aini bermimpi basah

" Astagfirullah... Kenapa aku bisa begini...??!!" ucap aini yang bingung dengan keadaan nya sendiri.

Aini pun baru ingat jika celana yang ia pakai itu adalah celana terakhir yang ia bawa.

Aini pun sempat bingung apakah ia harus memakai celana dalam yang sudah ia pakai sebelumnya ataukah ia harus pergi pulang tanpa memakai celana dalam.

Entah mengapa tiba-tiba timbul pikiran nakal dalam pikiran ustadzah yang dikenal sering memberikan dakwah pada kaum milenial itu.

" Astagfirullah aini... Apa yang kamu pikirkan... Sadar aini... Itu ngga sopan..." ucapnya dalam hati mencoba membuang jauh-jauh pikiran mesum dalam otaknya itu.

Aini pun akhirnya memutuskan untuk memakai kembali celana dalam yang ia pakai beberapa hari sebelumnya, ia memilih yang paling bersih.

Tapi tetap saja aini merasa aneh dan tak nyaman memakai celana dalam yang sudah kotor itu.

Tak lama setelah ibadah aini duduk di sofa sambil menyalakan TV.

Saat TV menyala ternyata tepat di saluran yang sedang menayangkan sebuah acara ceramah,

dan betapa kaget nya aini saat mendengar materi ceramah itu adalah tentang bahaya perzinaan yang masuk dalam dosa besar.

Mendengar ceramah dari mamah dd di Tv itu membuat seluruh tubuh aini lemas dan merinding,

karena smua perkataan yang baru saja disampaikan di ceramah itu barusaja menimpa nya.

Saat aini masih duduk merenung tiba-tiba.........

Tokk.. Tokkk... Tokkk

Terdengar suara ketukan pintu di kamar itu, seketika hati aini pun berdebar-debar karena ia yakin jika orang yang mengetuk pintu itu adalah franz.

Aini pun berjalan menuju pintu namun masih ragu-ragu apakah ia harus membukakan pintu Atau tidak

" Kak... Ini franz... Jadi mau ikut franz jalan-jalan...?" tanya franz.

Aini pun merasa lega karena tujuan mereka adalah keluar, sehingga franz tak mungkin bisa macam macam jika mereka keluar.

Aini pun menguatkan dirinya untuk membukakan pintu untuk franz,

pintu pun terbuka dan aini terdiam sesaat melihat betapa tampan dan gagah nya pemuda blasteran itu dengan kemeja ketat dan celana kain formal.

Aini sejenak benar-benar terpesona dengan ketampanan franz.

" Kak.. Ayok kita jalan jalan... Franz mau kasih lihat kak aini tempat wisata baru..." ucap franz.

Aini pun bagai kerbau yang dicocok hidungnya menuruti permintaan pemuda yang mambuat hatinya bergetar tiap berada di dekatnya itu.

" Dandan yang cantik ya kak... Hehe" ucap franz.

Aini pun segera mengenakan make up nya dan ia masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian Dengan gamis yang pernah ia pakai saat pengajian hari pertama dulu.

Tak lama aini pun keluar dengan penampilan yang super cantik, Franz pun terdiam dan terkesima dengan kecantikan istri orang itu

" Wowww.. Kak aini... Kakak benar-benar cantik Kak.... Kakak benar-benar sempurna... Franz belum pernah melihat seorang wanita sesempurna kakak.... Sebenarnya tanpa make up kak aini udah cantik banget....." ucap franz memuji aini.

Seketika wajah aini pun memerah karena mendapat pujian dari pria setampan dan sekaya franz.

Bahkan suami aini pun tak pernah memuji kecantikan aini, tepi dengan franz berkali-kali aini dibuat tersipu oleh gombalan yang keluar dari mulut pemuda tampan itu.

" Oh iya kak... Franz boleh nanya sesuatu ngga...?" tanya franz

" ada apa franz...?" jawab aini dengan malu malu.

" hmmm... Kak aini kenapa kak aini selalu pakai hijab kakak itu....??"

" Padahal menurut franz... Kak aini memiliki rambut panjang yang begitu indah kak... Sayang kalau keindahan rambut kak aini yang menambah kecantikan kak aini... Selalu ditutupi dibalik kain itu kak... "

" Hehe... Itu hanya pendapat Aku sih kak... Sebagai sesorang yang menjadi pengagum kacantikan kak aini... " ucap franz.

Aini pun merasa kesal dengan pertanyaan franz itu, aini pun menjelaskan pada franz jika memakai hijab adalah kewajiban bagi seorang perempuan,

sehingga tak mungkin ia melepaskan hijab nya

" Oo... Jadi gitu ya kak... Padahal menurutku kak aini jauh jauh jauh lebih cantik kalau ngga pakai hijab itu.. Tapi... Ya... Kak aini tetap cantik kok...."

" Yok berangkat kak... Keburu malam... Kita mau lihat sunset juga ini..." ucap franz lalu ia mencoba menggandeng tangan aini,

tapi dengan cepat aini menghindari tangan franz yang coba menggandeng nya itu.

Mereka pun meninggalkan hotel dan dengan mobil yang disewa franz mereka pun pergi menuju ke puncak bukit itu.

Setelah mobil di parkir Franz pun mengajak aini untuk berkeliling di tempat Yang terasa begitu sejuk itu

" tempat apa ini franz...?!" tanya aini yang belum pernah melihat tempat ini sebelumnya.

Franz pun menjelaskan jika tempat ini dulunya masih hutan tapi sudah di lakukan pembukaan lahan

dan rencana memang akan dibuat sebuah resort eksklusif oleh perusahan franz yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan internasional lainya.

Aini pun benar-benar terkesima mendengar penjelasan franz itu, aini tau betapa tingginya level dari pria tampan ini.

Aini sejenak merasa jika dirinya bukan apa-apa dibanding franz,

selain memiliki tubuh yang indah dan wajah yang tampan, franz ternyata juga berasal dari kalangan eksekutif yang jelas sangat berbeda dengan dirinya.

Sejenak ustadzah cantik ini benar terpesona oleh pemuda tampan yang jelas berbeda agama dengan ya itu.

Entah mengapa tiba-tiba aini membayangkan jika dirinya mempunyai suami seperti franz, atau ia menjadi istrinya franz pasti hidupnya akan bahagia.

" Husshhh.... Apa yang barusaja kau pikirkan aini... Sadarlah... Ini salah... Astagfirullah... Ingat aini kamu sudah punya suami... Franz bukanlah siapa siapa bagimu... Lagipula dia juga jelas berbeda denganmu... ." ucap aini kembali coba membuang jauh pikiran pikiran aneh nya itu.

" ki.. Kita mau kemana franz...? " tanya aini

" Ohh.. Aku mau tunjukin sama kak aini betapa indahnya sunset disini kak" jawab franz.

Sambil berjalan berkali-kali franz mencoba menggandeng tangan aini, namun ustadzah cantik itu selalu berhasil menghindar dan menolak.

Hingga saat jalanan mulai licin dan menanjak, tiba-tiba aini yang mulai kesulitan berjalan pun hampir saja terpeleset,

beruntung karena dengan sigap franz berhasil meraih tubuh aini ke pelukan nya dan membuat aini tak jadi jatuh.

Entah mengapa saat diperlukan pria tampan itu jantung aini berdetak jauh lebih cepat dari sebelumnya,

apalagi saat tiba-tiba wajah mereka berhadapan seketika aini pun tak bisa mengendalikan perasaan nya lagi

" kak aini... Kakak benar-benar cantik.. Kakak benar-benar sempurna" ucap franz yang langsung membuat hati aini berdebar-debar dan wajahnya merah merona.

Aini pun bagaikan seorang pemuda yang baru kasmaran dengan sang gebetan,

tapi posisinya saat ini Adalah ia telah bersuami dan pria yang membuat hatinya berdebar ini adalah pria yang lebih muda dan berbeda keyakinan degan dirinya.

" Ayo kak... Kita udah hampir sampai.." ucap franz menyadarkan aini dari lamunan nya itu.

Entah mengapa kini sambil berjalan, tangan mereka pun bergandengan.

Aini yang sedari tadi menolak kini menerima saja saat tangannya Di gandeng dengan erat oleh franz.

Keduanya kini benar-benar terlihat seperti Pasangan muda yang baru di mabuk cinta,

aini terlihat malu malu tapi mau, sedangkan franz terlihat gagah dan mantap saat menggandeng tangan ustadzah cantik itu.

Tak lama mereka pun sampai di sebuah puncak bukit yang tepat menghadap ke arah matahari terbenam

" indah ya kak.....!!" tanya franz

" i.. Iya franz indah banget..." jawab aini

" tapi keindahan alam ini tak lebih indah dari wanita cantik disamping aku ini..." ucap franz yang membuat aini kaget dan seketika wajahnya memerah.

Aini kembali dibuat Terlena oleh pujian dari pemuda tampan itu,

hingga saat tangan franz menarik aini untuk mendekat ke arahnya aini pun tak melawan sama sekali,

tangan franz pun kini merangkul tubuh sintal aini yang terasa begitu hangat di tubuh franz.

Aini pun justru menyadarkan kepalanya ke dada bidang franz dan keduanya pun larut dalam Kemesraan yang tak seharusnya terjadi ini

Sungguh pemandangan yang sangat aneh namun romantis,

dimana seorang pemuda tampan berdarah blasteran yang memakai kalung salib di lehernya sedang berangkulan sambil bergandengan tangan mesra dengan seorang wanita berhijab yang sebenarnya berstatus sebagai istri orang dan profesi nya adalah seorang ustadzah yang sedang menikmati keindahan sunset ditempat itu.​

" Kak... Aini..." ucap franz, lalu......

BERSAMBUNG ...



Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com