𝐆𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐌𝐚𝐛𝐮𝐤 𝟎𝟑

 


Pov = mirna
Jantungku berdebar kencang, saat kulihat orang yang memanggil ternyata tutik,anak tetangga sebelah.
Nafasku lega ternyata anak itu cuma mengembalikan tang yang kemaren ia pinjem.

Jujur aku takut perbuatanku ada yang tau, tapi kenikmatan yang di berikan rudi begitu luar biasa indah dan itulah yang membuatku seakan lupa kalau aku adalah seorang istri, yang haram hukumnya berbuat senonoh dengan pria lain.

Aku bergegas ke dapur, " Siapa Bulik? "Rudi bertanya.
"Tutik anak sebelah ngembaliin tang rud'jawabku memandangnya lembut, mata kami saling berpandangan.

Rudi memang keponakanku, tapi Rudi juga pejantanku, dari Rudi lah dahaga akan belaian seorang suami kudapatkan.
Dan jujur aku mulai ketagihan.
Rudi merangkulku dan bibir kami saling bertaut, aku membalas kuluman Rudi.
'Cup cup cup"hanya terdengar desah nafsu di dapurku.

Rudi nafsunya memang gede, tubuh montokku ia angkat lalu ia rebahkan di meja dapur, jari jari kasar itu menarik dasterku ke atas, mataku sayu memandang rudi.

Pria muda itu secepat kilat melepas celana coklatnya, aku menggigit bibir saat kontol rudi sudah tegak mengacung, benda coklat itu memang besar dan panjang belum bentuknya begitu sensual mirip pisang ambon.

Ujung kontol rudi seperti jamur, mekar.
Urat kontolnya terlihat jelas melingkar membuat kewanitaan ku terasa gatal, tanpa di suruh rudi akupun mengangkang, ingin ku jemput kontol rudi agar cepat masuk ke memekku.

Perkiraan ku ternyata salah, rudi bukannya menusuk buliknya yang sudah pasrah ini.
Keponakannya itu malah jongkok,
"Rud ohhhh ohhhhhh" Desahku manja, rudi menciumi memekku, pinggulku tak kuasa diam saat lidah rudi melumat kewanitaan ku.

Pantatku naik turun, kadang ke kanan ke kiri menahan nikmat luar biasa.
"Ahhhhhh rudddd ihhhhhh oh oh oh"
Aku jambak rambut rudi, kegatalan ini tak kuasa ku tahan, lidah rudi begitu rakus menjilati dinding rahimku, aku di buat gila oleh rudi yang notabene anak dari mbakku sendiri.

"Bulik itilmu gede enak banget"
Aku kaget, mendengar rudi ngomong di sela bibirnya menjilati.
Entah kenapa aku makin horny mendengar pengakuan rudi,
Apalagi saat bibir itu menyedoti itilku,
"Rud ohhh ohhh ohhhh aku gak kuat ohhhh ohhhh ohhhhhh"
Kurasakan kemaluanku memuncratkan cairan yang banyak, tubuhku lunglai lemas, kucoba beranikan melihat apa yang terjadi.

"Rud maaf Bulik pipis, gak kuat rud"
Aku duduk lagi di atas meja, rudi berdiri di depanku.
"Maaf wajahmu sampe basah, tak ambilkan tisu ya? "
Aku sangat malu melihat apa yang terjadi.

Rudi menciumku dan memelukku,
" Biar Bulik, aku suka pejumu, seger banget Bulik"bisik rudi nakal.
Kubalas ciuman rudi, jemariku perlahan memegang kontol rudi, kontol rudi ku kocok lembut.
Kontol rudi keras kayak besi,
"Bulik nungging kayak tadi yuk"

Mendengar permintaan Rudi aku mengangguk pelan, Rudi telah memberi kenikmatan yang tiada tara buatku, akupun harus menurut supaya pejantan mudaku ini juga terpuaskan.
Kulepas dasterku, kulempar di lantai bersatu sama bh dan cd ku yang sedari tadi di lantai.
"Bulik kok di lepas, gimana klo ada orang atau budi?" Tanya Rudi sambil menatapku penuh nafsu.
"Klo ada orang kan manggil, ya tinggal pake saja rud, memang kamu gak suka begini"
Jawabku sambil mengatur posisi nungging di depan Rudi.

"Bulik aku suka bugil begini,bisa liat body montok bulik, belum lagi kulit mulus Bulik bikin aku ngiler"
Rudi secepat kilat melepas baju securitynya, keduanya seperti bayi polos.
Sungguh pemandangan yang menggoda, Rudi tak banyak omong, kontolnya ia arahkan ke lubang mirna yang becek.
"Rud pelan dulu, kontolmu gede banget"

Mirna meraih kontol itu ke lubang yang sudah melahirkan 2 anak miliknya.
Rudi menusukkan kontolnya saat ia rasakan pas.
"Rudd ohhhh hhhh " Desah mirna, kontol Rudi menancap seluruhnya, kembali pejantan muda itu menggoyang buliknya yang semok.

"Plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok"bunyi kontol Rudi mengobok obok lubang yang harusnya di masukin kontol suami buliknya saja.
Mirna mendongak ke atas,matanya terpejam.

"Bulik enak banget memekmu"
"Bulik aku ketagihan memekmu"
Kata kata Rudi membuat mirna serasa terbang,
"Eh eh eh eh eh," Desahku, ku biarkan jemari Rudi meremasi payudara besarku, kontol Rudi sangat kaku terasa memekku penuh dan mentok.

Keringat kami bercucuran, kami tak perdulikan saat ada dering telpku,
"Bulik ada telp" Bilang Rudi kepadaku.
"Biarkan rud, teruskan" Pintaku ke Rudi, aku gak pengen kenikmatan surgawi ini hilang, aku pengen kontol Rudi yang gagah dan gemuk terus menghunjam ke memekku yang sangat gatal akan gairah.
Rudi benar benar pejantan tangguh, aku sudah 2 kali memucratkan cairan kemaluanku tapi pria muda ini begitu kokoh, tubuh mungil montokku benar benar jadi pemuas nafsu Rudi yang luar biasa hebatnya.

Hingga akhir nya kurasa hentakan Rudi makin cepat, suaranya parau kudengar
" Bulik aku mau keluar"
"Rud ohhhhh ohhhh ohhhh"
Sedetik kemudian kami saling mengejang dan lahar panas menyatu di lubang memekku, kedutan kontol besar rudi sungguh nikmat, apalagi saat mucrat, ia tekan mentok ke tempat yang paling dalam di memeknya.

Keduanya tersengal sengal menikmati puncak orgasme.
Mirna dan rudi duduk di lantai, mirna pasrah di pelukan rudi, mani dan peju keduanya berceceran di lantai.

Keduanya tak perduli, kenikmatan perselingkuhan itu seakan membuat mereka lupa segala.

BERSAMBUNG ...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com