Satu Minggu setelah aku menyetubuhi ibu mertuaku dalam keadaan hamil. Sore harinya ketika aku baru pulang kerja belum sampai masuk rumah, tiba-tiba ibu mertuaku menarik tanganku untuk cepat masuk rumah. Aku yang kaget dengan aksi Ibu mertuaku ingin menanyakan ada apa. Tapi sebelum aku mengucapkan kalimat itu ibu mertuaku sudah memberi isyarat dengan jarinya agar aku diam.
Melihat isyarat darinya membuat aku mengurungkan niatku untuk bertanya. Aku cuma diam berdiri disamping ibu mertuaku. Kemudian ibu mertuaku membisikkan sebuah kalimat yang membuatku penasaran.
" Nanti malam tunggu ibu di kamarmu...!! Ibu ada kejutan buat kamu.." itu kalimat yang ibu mertuaku bisikan
" Kejutan apa Bu...? Tanyaku
" Udah kamu tunggu aja nanti malam di kamarmu...!" Balas ibu mertuaku. Di ikuti Ibu mertuaku pergi meninggalkanku.
Aku yang mendengar jawaban ibu mertuaku yang tidak mau mengasihi tau kejutan apa. Dan malah pergi meninggalkan ku, membuat aku penasaran.
Akhirnya malam pun tiba. Aku dengan penasaran menanti ibu mertuaku di atas ranjang. Ketika pintu kamarku di buka dan ibu mertuaku masuk ke dalam kamar. Aku langsung berdiri menghampirinya.
Aku peluk tubuh ibu mertuaku yang sedang hamil ini dari belakang. Ku kecupi leher jenjangnya. Ku jilat, ku kenyot leher Samapi kupingnya. Jilatanku sangat pelan dan bergerak secara lembut menikmati setiap inchi leher ibu mertuaku ini.
“Sayang... Udah boleh tau kejutannya apa?” tanyaku.
“Mmm...ahhhh.... Sabar donk, sayang...” jawabnya seakan malah menggoda ku.
Perlahan, Ibu mertuaku melepaskan pelukanku pada tubuhnya. Ibu mertuaku berbalik menghadap ku, kemudian mengangkat baju tidurnya perlahan, karena baju tidur ibu mertuaku berbentuk daster. Sehingga menampakkan kakinya yang putih mulus terlebih dahulu, keatas sedikit terdapat selangkangan Ibu mertuaku yang masih tertutupi dengan celana dalamnya, lebih keatas lagi menampakkan perutnya yang buncit. Gerakan Ibu mertuaku yang mengangkat baju tidur secara perlahan, jelas ibu mertuaku baru menggodaku. Membuat kontolku sangat tegang dan rasanya berdenyut-denyut di balik celanaku.
Aku tersenyum, mengelus dan mengecup perut Ibu mertuaku. Ibu mertuaku membuka seluruh bajunya. Aku melihat BH yang dikenakan Ibu mertuaku tampak sangat kesulitan menampung payudaranya yang besar, sebagian payudaranya masih ada yang menyembul ke samping kanan-kiri, Atas-bawah cakupan BH itu.
“Gede banget sih...” kataku gemas sambil meremasi payudaranya. Aku bisa merasakan puting Ibu mertuaku yang sudah mengeras di balik BHnya.
“sayang buka aja BH ibu pengaitnya ada di belakang,” perintahnya.
Aku tak menunggu disuruh dua kali, aku membuka pengait BHnya, dan perlahan kedua tanganku melepaskan BH yang dikenakan oleh ibu mertuaku. Payudara ibu mertuaku bergelayut menggiurkan saat terlepas dari bekapan BHnya. Benar-benar besar dan kencang sekali. Putingnya sudah terlihat mengeras.
Tanpa ragu-ragu aku meremas payudaranya. Montok dan kenyal sekali. Jemariku memainkan putingnya yang tegak berdiri. Ibu mertuaku menggeliat, menggelinjang.
“Aahh.... sayang... Enak bangett...” desahnya.
Aku memainkan puting kirinya yang sudah mengeras dengan telunjukku. Tangan kiriku meremas payudara kanannya, sementara jemari tangan kananku mencubit-cubit puting kirinya. Tiba-tiba aku tertegun. Aku merasakan tanganku basah. Seminggu kemarin saat aku meremasi payudaranya aku tidak merasa tanganku basah seperti saat ini. Kemudian Aku mendongak, menatap ibu mertuaku. Ibu mertuaku tersenyum. Melihat ibu mertuaku tersenyum membuat aku tahu kejutan apa yang di maksud oleh ibu mertuaku tadi.
“bu...?” panggilku
“Hehehe coba aja...”jawabnya.
Ibu mertuaku menarik kepalaku, membenamkan wajahku dalam bekapan payudaranya. Empuk dan lembut sekali. Perlahan, aku menggeser wajahku ke arah putingnya. Kujilat puting kirinya perlahan. Ibu mertuaku mengejang.
“sayang... Sedot aja puting ibu...” pintanya.
Aku mengeyot putingnya... Dan seketika itu juga mulutku tersemprot cairan... manis... Dari puting ibu mertuaku.
“ibu, udah keluar susunya? Sejak kapan..? perasaan kemarin Saat terakhir aku kenyot belum keluar susunya..? Kataku panjang lebar.
Ibu mertuaku hanya nyengir lebar dan mengangguk.
" Besok paginya setelah ibu kamu entot. Saat ibu bangun tidur ibu merasakan kalau pentil ibu sangat keras. Ibu berinisiatif mengelus-elusnya. Saat ibu elus-elus itu keluarlah air ASI-nya." Jawab ibu dengan menceritakan kapan mulai keluar ASI-nya.
Aku kembali menyedot susu dari putingnya dengan bersemangat. Enak sekali rasanya. Manis dan kental. Kontolku benar-benar sudah sangat tegang.
“Mmhh.. Pelan-pelan... Sayang... Mmmnn... kamu tuh kayak belum pernah meminum asi...” katanya geli.
Aku tak peduli, terus menikmati air susu Ibu mertuaku. Bergantian aku menyedot, menjilat, mengulum pentil kiri dan kanannya, sambil terus meremas-remasnya, menikmati keempukan payudara ibu mertuaku dan manis susunya. Ibu mertuaku mengelus-elus rambutku dengan penuh kasih sayang.
“.... yang... Mmmhh.... Sayang Suka banget ya?” tanyanya perlahan.
“... Mmmm... Cppp... Sllrpp... Enak banget... bu... Mmm...” kataku dengan mulut penuh dengan air susu ibu mertuaku. Aku menegakkan diri, menjilat ceceran air susu di sekitar mulutku, dan mengecup bibir Ibu mertuaku dengan lembut.
“ Terimakasih Bu, aku sangat suka dengan kejutannya” bisikku. Ibu mertuaku tersenyum.
Kemudian ku baringkan Ibu mertuaku di atas ranjangku dan Kami berciuman lagi. Tangan kiriku mengelus-elus perutnya yang buncit, kemudian turun masuk ke dalam celana dalamnya. Ternyata memek Ibu mertuaku sudah sangat basah.
“Basah banget, bu?” godaku.
“Iihh...kan Sayang yang bikin basah gituu...” katanya manja.
"Ahhhhh..." Desah ibu mertuaku saat dua jariku menusuk kedalam Memeknya yang sudah sangat basah sehingga ibu mertuaku menjerit.
“ Sayang... Nakal bangett... Ahhhh... Ahhhh... Ahhh!” desahnya.
Jemariku keluar-masuk memeknya, makin lama makin cepat. Ibu mertuaku menggeliat, mengejang. Aku tahu sebentar lagi ia akan orgasme.
“Ayo, bu... Keluarin aja...” kataku sambil terus memainkan jemariku di dalam memeknya.
“sayang... Ahhhh... Aaahhh... Yanggggg... Mauu... Kellluarr... NNnnhh!!!” sepertinya ibu mertuaku sudah tidak tahan lagi.
" Sreeeet.....ssttt..... sreeeet....." Jariku yang berada didalam memeknya merasakan siraman cairan hangat. Ibu mertuaku mendapatkan orgasmenya
“Ooohh.... Oohhh... sayang...” kata Ibu mertuaku terengah-engah.
“ibu sudah sudah sampai...? Nikmati aja dulu,” kataku, tersenyum.
“Ayo yang.. Lanjutin...” pintanya.
Aku menuruti perkataan ibu mertuaku. Perlahan, aku menciumi lehernya, kemudian turun ke payudaranya dan perut buncitnya yang mulus. Tubuh Ibu mertuaku bergetar saat ciumanku turun menjilati pusarnya. Aku melihat celana dalam ibu mertuaku sudah basah kuyup karena cairan orgasmenya.
“Buka aja ya Bu....?” tanyaku.
Ibu mertuaku mengangguk, Kubuka celana dalam Ibu mertuaku perlahan. Ibu mertuaku membantu usahaku dengan mengangkat sedikit bokongnya sehingga mempermudah celana dalamnya melewati bokong semok Ibu mertuaku. Bibir Memeknya yang tembem terlihat sangat basah terkena cairan orgasmenya,Tanpa ragu-ragu aku membenamkan kepalaku di selangkangannya. Menjilati bibir memeknya ibu mertuaku mengerang keenakan.
“ahhhhh... Sayang...” desahnya sambil menggigit bibir bawahnya.
Kuciumi memek ibu mertuaku dengan nikmat. Perlahan kujulurkan lidahku ke dalam memeknya dan mulai menjilati dinding bagian dalam memeknya.
“uhhh... Aaahh... Sayang.. Pelan... Pelan... Oohh....” desahnya, sambil tangannya mencengkeram rambutku.
Aku memainkan lidahku semakin liar di dalam memeknya. Ibu mertuaku mengejang.
“ uhhh... Sa...yang... Ibu ... Keluar lagi...!!!”
" Ahhhh..... Sreeeet... sretttt...." Ku rasakan semburan cairan dari dalam memek ibu mertuaku menyirami mukaku.
Baru kali ini aku melihat ibu mertuaku mendapatkan Orgasmenya sekuat ini sampai menyiram wajahku dengan cairannya. Tubuhnya gemetaran hebat, nafasnya tersengal.
Ku angkat kepalaku dari selangkangannya. Memberi waktu istirahat buat ibu mertuaku.
sambil menunggu nafas ibu mertuaku normal kembali aku melepas bajuku untuk mengelap wajahku yang basah kuyup.
“Hhh... Hhhh sayang.. Hhh...” panggil ibu mertuaku dengan dada dan perutnya bergerak naik-turun mengikuti tarikan nafasnya.
“Ayo sayang giliran kamu sekarang...” kata ibu mertuaku
Mendengar perkataan ibu mertuaku, aku kemudian melepaskan celana beserta celana dalamku. Setelah aku bertelanjang juga. Aku mendekatkan kontolku ke mulut ibu mertuaku.
Ibu mertuaku duduk bersandar di kepala ranjang, dan mengelus kontolku perlahan. Dengan tatapan menggoda, ibu mertuaku menjilati kontolku yang sudah sangat tegang. Dijilatinya dengan lembut dari pangkal hingga kepalanya, kemudian Ibu mertuaku memutar-mutar lidahnya di kepala kontolku.
“Ahhhh.. nikmat sayang... Sedot terus sayang,” pintaku.
Ibu mertuaku memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, dan dengan ahlinya mengulum kontolku. Kepalanya bergerak maju-mundur di kontolku. Sungguh nikmat kuluman ibu mertuaku ini.
“Aahh... Buu... Mmmmnnhh.... Enak banget kuluman mu ... Ahhhh...” desahku.
Ibu mertuaku menggerakkan lidahnya di bagian bawah kontrolku sambil terus mengulum dan menyedotnya kuat-kuat kontolku. Membuat aku tak kuat lagi. Aku merasa sebentar lagi pertahananku akan jebol.
“Ss.... Sayangg... Mau kuarr... Nnggghhh..” desahku tak kuat.
" Crotttt.. crot...... Crotttt...." Akhirnya pertahanan kujebol juga. Ku tembakan semua spermaku di dalam mulut ibu mertuaku.
Ibu mertuaku menghentikan sedotannya dan memegang penisku. Mengeluarkan kontolku dari mulutnya terlihatlah spermaku di dalam mulut ibu mertuaku. Mulutnya yang terlalu mungil tidak muat menampung semua sperma, sehingga sebagian menetes ke dagu dan dadanya
“buuuu... Ohhhhh... Maff Bu...!! aku keluar didalam mulut ibu. Aku gak tahan.. kuluman ibu enak banget.aku benar-benar tak tahan." Ucapku setelah sperma keluar semua didalam mulut Ibu mertuaku
“Segitu enaknya ya kuluman ibu sampai-sampai keluar didalam mulut ibu?” bisiknya perlahan.
Aku cuma Tersenyum, kontolku yang masih tegang. Tak ada tanda-tanda akan melemas sedikit pun. ku letakkan kontolku di belahan payudaranya, Empuk dan lembut sekali, kulitnya sungguh-sungguh mulus. Ibu mertuaku menekan kedua payudaranya yang luar biasa bulat dan besar, menjepit kontolku di tengah-tengah, dan mulai menggerakkannya naik-turun.
“Ooohhh... buuu... Ini..... ahhh..enaakkk... banggett...” ucapku.
Kontolku terasa berdenyut-denyut di tengah bekapan payudaranya. Sensasinya luar biasa karena bagian samping kontolku terbungkus payudaranya yang besar dan empuk sementara bagian bawahnya tertekan perutnya yang buncit dan keras. Benar-benar tak bisa dilukiskan kenikmatan yang aku rasakan.
“ahhhh... Buuu...”desahku
Aku gerakkan pinggulku maju-mundur. Ibu mertuaku menjulurkan lidahnya, menjilati kepala penisku yang hilang-timbul dari balik payudaranya.
" Bu... Ahhh.... Enak banget jepitan susumu" ucapku merasakan nikmatnya jepit susu Ibu mertuaku.
“sayang ayo masuk kontolmu, biarin anakmu kangen-kangenan sama bapaknya...” godanya.
Aku tersenyum. Aku kontolku dari jepitan payudara ibu mertuaku. Kemudian Ku Arahkan kontolku ke memek ibu mertuaku, kumainkan bibir Memeknya yang tembem terlebih dahulu dengan kepala kontolku.
“ahhhh... Sayang... Ayoo masukiinn...” pintanya tak sabar.
Sebelum aku masukkan Aku menundukkan kepalaku mengecup perut ibu mertuaku yang buncit dan mulus.
“bapak masuk ya nak...” kataku meminta ijin kepada anakku.
“ayo.. sayang.. masukin. Sekarang..!!" Perintah ibu mertuaku.
Tak perlu disuruh duakali, aku segera menghujamkan kontolku ke dalam memek ibu mertuaku. Hangat dan masih terasa sempit sekali. memek ibu mertuaku ini.
Ibu mertuaku mengerang, tangannya yang mungil mencengkeram seprei. Kugerakkan pinggulku perlahan di dalam memeknya.
“ohhh.....!! Yanggggg... Aaahhh... Aahh.. Ahh..” desahnya.
Tiap kali kontolku menghantam mulut rahimnya. Dadanya berguncang-guncang menggiurkan seirama tusukanku. Sesekali air susu merembes keluar dari pentilnya.
“buuuu.... Nghh.. Nghhh... Jadii... Anget... Bangett.. Ahh...” kataku.
“Mmhhh.. Mnnhhh... Ahh.. sayang pelan.. pelaann...” katanya.
Aku meremas payudara Ibu mertuaku yang penuh susu. Air susunya muncrat keluar, membasahi tanganku. Sambil terus menghujamkan kontolku, aku menunduk, menyedot dan menjilat putingnya, meminum susu Ibu mertuaku yang manis.
“Aahh.. Ahhh.. sayang... Mmnhhh ibu... Mauu...” desahnya terbata. Wajahnya merah padam. Aku tahu mama sudah hampir mencapai klimaksnya.
“Nnghhh... Keluarin.. Keluarin sayangg...” ujarku, mempercepat genjotanku.
Ibu mertuaku mencengkeram seprei kuat-kuat. Aku tahu jilatan dan kulumanku di pentilnya semakin merangsangnya, sehingga kumainkan lidahku di atas pentil kirinya. Ibu mertuaku mengejang, tak tahan.
“sayang... Bu.. ke.... luar.... Ahhhhh!!!” Ibu mertuaku menjerit sambil mengangkat bokongnya keatas.
Ibu mertuaku mencapai orgasmenya. Memeknya pun menyempit drastis, menjepit penisku lebih kuat lagi. Kontolku yang tersiram cairan orgasmenya. membuat kontolku semakin bergerak cepat di dalam Memek ibu mertuaku.
“MMhhh.. S... Sayangg.. Enakk bangettt... Ngghhhh...” ucapku.
“sayang... Ahhhh... Ahh.. Hhh... Pelan... Pelann...” desah ibu mertuaku di balik nafasnya yang tersengal. Keringat membanjiri tubuh kami. Tangannya merangkul leherku..
“ahhhh... Bu a.ku keluar...!!!” seruku sambil menekan kontolku agar masuk lebih dalam lagi. Saat kepala kontolku mencapai dasar memek ibu mertuaku, ku semprotkan spermaku di dalam memeknya.
Tak beberapa lama ibu mertuaku mendapatkan Orgasmenya lagi. Ibu mertuaku mengencangkan otot-otot memeknya,saat ibu mertuaku mendapatkan orgasmenya. membuat kontolku serasa diperas. Seakan-akan tidak ingin kontolku keluar dari dalam memeknya.
Kucabut kontolku saat kurasa spermaku sudah keluar semua. mama berbaring di atas ranjang dengan nafas terengah-engah. cairan putih kental mengalir keluar dari dalam memeknya membasahi pahanya dan ranjangku. Perutnya yang buncit, terlihat mengkilat karena keringatnya tertimpa cahaya lampu kamarku, perutnya bergerak naik-turun. Ibu mertuaku memejamkan mata, menikmati sensasi yang luar biasa ini.
Setelah 9 bulan mengandung ibu mertuaku melahirkan anak perempuan yang sangat cantik. Ibu memberikan nama anak kita TIARA.
Setelah Tiara lahir aku masih terus berhubungan sex dengan ibu mertuaku. Dan setelah melahirkan aku melihat ada sedikit perubahan pada tubuh ibu mertuaku. Ibu mertua kelihatan lebih berisi dan tambah montok. Di tambah lagi payudaranya yang masih memproduksi asi membuat payudaranya terlihat tambah besar. dan membuat ku tidak kehausan ketika menyetujuinya.
Belum ada 1 tahun umur Tiara. Ibu mertuaku dinyatakan hamil lagi oleh dokter. Dan ibu mertuaku mengatakan kalau anak yang dikandungnya anakku lagi. Aku sangat bahagia mendengar kabar itu.
Setelah melahirkan anak keduaku. Ibu mertuaku masih melahirkan anakku yang ke tiga, ke empat dan yg ke lima semua anak itu akulah ayah kandungnya.
Di saat kehamilannya yg ke lima waktu itu. kita di tinggal oleh bapak mertuaku. Bapak mertuaku meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan tol saat mengantar barang dari perusahaan.
Setelah kematian bapak mertuaku. Ibu mertuaku dan aku sepakat agar ibu menjalin operasi pengangkatan rahim. Agar ibu tidak hamil lagi karena bapak mertuaku sudah meninggal dan kita masih bebas berhubungan sex tanpa ada kekhawatiran ibu mertuaku akan hamil.
Sekian dan terimakasih..
TAMAT...