Jam 6 pagi aku terbangun. Aku sudah tidak melihat ibu mertuaku di atas ranjangku.munkin dia sudah bangun sejak tadi karena tangisan anak ku.
Aku bangkit dari ranjang dan berjalan keluar kamar. Aku menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukaku. Saat berjalan menuju kamar mandi aku tidak melihat ibu mertuaku dan juga anakku di ruang tamu. Setelah dari kamar mandi aku menuju kamar yang di tempat anakku. Ketika pintu kamarnya saya buka, Ternyata ibu dan anakku masih tertidur pulas.
Aku melihat kecantikan ibu mertuaku saat dia masih tertidur nyenyak. Karena tak tega membangunkannya aku kemudian menuju ruang tamu untuk menonton televisi.
Hari ini aku berencana untuk mengajak ibu mertuaku beserta anakku untuk jalan jalan ke kebun teh. Sambil menunggu ibu mertuaku bangun, aku menelepon penjaga villa untuk memesankan sarapan untuk aku dan ibu mertuaku.
Saat masih menunggu sarapan di antara ke villa ku. Aku melihat ibu mertuaku baru bangun.
" Udah bangun kamu sayang. Kok gak bangunin ibu.?" Tanyanya
" Udah bangun dari tadi bu. Aku gak enak bangunin sayangku ini yang lagi tidur nyenyak." Jawabku sambil Ku colek hidungnya dan ku tarik ibu mertuaku ke dalam Pangkuanku dan aku cium bibirnya, ibu mertuaku ikut membalas ciumanku.
" Sayang ibu masih belum percaya kalau kita sudah sejauh ini" pertanyaan ibu mertuaku di sela sela ciuman kita
" aku juga gak tau Bu mungkin Karena Kita sama- sama menikmati hubungan ini dan tanpa ada paksaan di salah satu dari kita. Dan juga Aku sangat mencintai ibu sepenuh hatiku, aku berjanji akan selalu membahagiakan ibu jikalau ibu masih bahagia dengan aku."
" Ibu pegang janji kamu untuk membahagiakan ibu selamanya. Karena ibu juga merasakan kebahagiaan bila bersama mu"
Sambil terus berciuman. Tanganku meremas-remas payudara ibu mertuaku. Ternyata ibu mertuaku sudah tidak memakai BH.
Ohhhh keluh ibu mertuaku
10 menit kita bercumbu. Kita di kagetkan oleh ketukan pintu di villa ku. Dan ternyata sarapanku sudah datang. Saat sarapan aku memberi tahu ibu mertuaku rencana hari ini. nanti aku mau mengajak dia bersama anakku jalan jalan ke kebun teh.
Sekitar jam 9 ibu mertuaku keluar dari kamarnya. Dengan menggunakan dress panjang di tambah jaket warna pink. Aku sangat terpukau dengan penampilan ibu mertuaku kali ini.
" Sayang kamu cantik banget kali ini. Sungguh tidak kelihatan kalau kamu sudah kepala empat. masih kelihatan umur 30an." Ucapku sambil merangkul ibu mertuaku
" Ini cuma untuk kamu sayang."
" Terimakasih, Aku sangat mencintaimu "
" Ibu juga mencintaimu."
Tak terasa sudah setengah hari kita jalan jalan di perkebunan teh. Setelah pulang dari kebun teh aku mengajak ibu mertuaku makan di salah satu restoran yang memiliki pemandangan yang indah.
Jam 10 malam setelah menidurkan anakku. Ibu mertuaku menyusul aku yang lagi menonton televisi di ruang tamu. Ibu mertuaku duduk disebelah ku. Aku kemudian langsung mengajak ibu mertuaku kekamar.
" sayang ke kamarku yuk" ajak ku
Ibu mertuaku tidak membalas pertanyaanku. Dia cuma menganggukkan kepalanya saja. kemudian aku mematikan televisi dan ibu aku bopong menuju ke kamarku.
Ku baringkan tubuh ibu mertuaku. Aku belai rambutnya dan kuelus-elus pahanya sambil berkata “sayang aku mau lagi?” godaku sambil tersenyum. Dia mengangguk pelan,lalu kucium bibir Ibu mertuaku.
Ibu mertuaku membalas ciumanku dengan mesra, Pelan-pelan kuciumi dia, mulai dari bibirnya terus ke bagian leher dan belakang kupingnya. tanganku mulai membukakan pakaiannya dan kulepas semua pakaiannya.
Kuraba dan kuciumi semua tubuhnya dari pangkal paha sampai ke payudaranya dengan pelan dan beraturan. Ku Nikmati dengan pelan seluruh bentuk tubuhnya dengan mencium, menjilat, dan membelai setiap senti bagian tubuhnya.
Payudaranya kupegang, kuremas pelan dengan lembut, kucium dan ku gigit pentilnya. " Ohhh....." Kudengar desahan nikmat dan nafas ibu mertuaku yang mulai tidak beraturan. Puas beraksi di payudaranya aku terus menyusuri bagian perutnya, kujilati perutnya yang indah itu, serta memainkan ujung lidahku di atasnya dengan putaran lembut yang membuat ibu mertuaku sedikit barkejang-kejang. Tangannya terus meremas dan menjambak rambutku, sementara lidahku mulai menyusuri ke arah memeknya.
Sampai akhirnya bibirku mencium daerah berbulu milik ibu mertuaku, tercium aroma memeknya yang harum lalu kujilati bibir memeknya. “Oooohh.. terus sayang, lidahmu lembut sekali.. tee.. teruss..” kudengar suara erotisnya pelan.
Kumainkan ujung lidahku menyusuri dinding memeknya, kadang masuk kadang menjilat sampai ke klitorisnya membuat ibu mertuaku seperti berada di awang-awang. Kujilati klitorisnya dan semua yang ada di daerah kemaluannya. Kusedoti cairan yang membanjir dari memeknya. Kulakukan ini terus menerus, " ohhhh.....":kudengar desahan erotiknya yang semakin keras. ketika dia mulai di ambang orgasmenya....
" Ohhhh.... Ahhhhhhhhhhh....." Desah panjang ibu mertuaku ketika dia mendapatkan orgasmenya...
Setelah mendapatkan staminanya kembali, ibu mertuaku mulai memegang kontol ku. Besar sekali kontolmu sayang, panjang pula… pantas tadi malam ibu merasakan penuh sesak di dalam memek ibu!” puji Ibu mertuaku sambil menoleh kepadaku dan tersenyum mesum. Mulut Ibu mertuaku pun mulai beraksi di Kontol ku. Kepala Kontol ku diciumnya, sambil tangan kirinya memijit bijiku. " Uhhhhh." Aku mengeluh, mengerang, dan mendesis nikmat, merasakan kuluman erotis yang dibuat Ibu mertuaku.
“Ah, ah.. hhmmh… teruss..” itu saja yang keluar dari mulutku. Ibu mertuaku terus melanjutkan permainan birahinya dengan mengulum Kontol ku. Aku benar-benar terbuai dengan kelembutan mulut Ibu mertuaku di kontrolku. Kupegang kepala Ibu mertuaku yang bergerak naik turun. Bibirnya benar-benar lembut, gerakan kulumannya begitu pelan dan teratur. Aku merasa seperti di awan merasakan kasih sayang, dicintai dengan gerakan mesra Ibu mertuaku.
Karena aku tak mau kalau kontolku keluar di dalam mulut ibu mertuaku. Ku hentikan kuluman ibu mertuaku pada kontrol ku. Ku baringkan ibu mertuaku di ranjangku dan kubuka lebar-lebar kedua pahanya agar memudahkan aku dalam memasukkan kontolku.
”Blesshhh…” masuk sudah seluruh batang Kontolku tertelan memek ibu mertuaku.
“Ahhhh.. ohhhhhh, nikmat banget yang..!“
" Sayang Aahhh…uuhh…bessarr…banggett…punnyaa…muuhh ohh penuh banget memek ibu!" Kata ibu mertuaku
" Plok plok plok "gerakan naik turunku ku percepat
“Ohh… sayang…ahhh…uhhh… nikmatnya…” desah Ibu mertuaku menikmati pompaan Kontol ku. Dicakarnya dengan gemas sprei kasurku.
“Ohhh…aahhh…memek…Ibu…juggaa…ennakk bagettt” erangku penuh nikmat sambil tak lepas kuremas-remas payudaranya.
“Sempiitt…ohhhh…terusshh…jepiitt kontolkuu…ohhh…sayang…” erangku berlanjut merasakan hisapan memeknya pada Kontol ku. Memek Ibu mertuaku memang masih nikmat kurasakan. Walau sudah berumur, rasanya tidak kalah dengan memek Almarhum istriku. Tampaknya Ibu mertuaku sangat pintar menjaga kemaluannya.
Berkali-kali hujaman kontolku kusentakkan di lubang memek ibu mertuaku.jadi suara erangannya semakin keras.
Dan goyangan pinggulnya juga terus berusaha mengimbangi kocok kontolku di dalam memeknya.
" Ohhh......" Ibu mengejang sejadi-jadinya. Saat itulah kedua kakinya melingkari pinggangku, membelit dan menekannya kuat kuat. rupanya ibu mertuaku sudah mau mendapatkan puncak kenikmatannya.
“Aduh, Ibu nggak tahan lagi sayang…” kata Ibu mertuaku. Aku mencoba membantunya mendapatkan kepuasan dan kenikmatan lagi. Gerakanku semakin cepat dari sebelumnya, dan ku arahkan wajahku ke arah payudaranya. Kuhisap kuat-kuat pentilnya.
“Ayyooo sayang… hisap dan susui pentilku…” Kupenuhi permintaannya dengan senang hati. Kuhisap, kujilat dan kugigit gemas payudaranya yang bagus itu. Ibu mertuaku mengerang-erang merasakan nikmatnya perbuatanku itu….
“Aaaahhh… aahhh… aaahhh… pintaarr kamuuhhh Sayanngghhh…”
Aku terus menggoyangkan batang Kontol ku yang masih di dalam dengan keras dan bertenaga. Hingga akhirnya…
“Ahhhhh.. ah.. ahhss..” desah nikmat Ibu mertuaku. Keluarlah cairan kewanitaannya membasahi Kontol ku yang masih terbenam di liang memeknya.
“Ahhss…ohhhh…nikmaattnya kontol mu…yanggg!” desahnya lagi sambil tubuhnya yang mengkilat karena keringatnya itu berkejat-kejat, menerima gelombang kenikmatan yang datang menderanya. Kupeluk dia sambil kuciumi bibirnya. Dia terdiam dalam dekapanku. Kubiarkan dia menikmati sisa-sisa orgasmenya.
Setelah kurasa dia sudah cukup beristirahat, ku goda ibu mertuaku.
“Enak ya.. Bu… Mau lagi..?” Dia menoleh dan tersenyum sambil telunjuknya mencoel ujung hidungku.
“Kenapa? Kamu belum keluar?” canda Ibu mertuaku.
Tanpa banyak bicara ku mulai lagi gerakan-gerakan panasku. aku menindihnya sambil mencium bibirnya kembali. Untuk sesaat kami saling berciuman dengan panas, saling tukar lidah dan ludah. Tangan-tanganku dan Ibu mertuaku bergerak nakal, tetapi tetap dengan gerakan yang lembut menggerayangi tubuh pasangannya. Kami juga tak lepas berciuman dalam posisi ini. Ku gerakan kontolku keluar masuk didalam memek ibu mertuaku . Hanya sebentar aku bermain dalam posisi itu, lalu aku tuntun dia untuk bermain di posisi yang lain.
Ku Ajak dia berdiri di samping ranjangnya.
Awalnya dia bingung dengan posisi baru ini. Tetapi untuk menutupi kebingungannya kuciumi tengkuk lehernya dan kujilati kupingnya. Kuputar tubuhnya untuk membelakangiku, kurangkul dia dari belakang. Tangan kanannya memegang batang Kontol ku sambil mengocoknya pelan, sementara kedua tanganku memainkan payudaranya. Kemudian kuangkat kaki kanannya dan kupegangi kakinya. Sepertinya dia mulai mengerti bagaimana aku akan bermain. Tangan kanannya menuntun Kontol ku ke arah memeknya, pelan dan pasti kumasukkan batang Kontol ku dan masuk dengan lembut…
” Ahhhhhh…” Ibu mertuaku melenguh dan mendesah nikmat saat kontolku masuk kedalam Memeknya, kutarik dan kudorong pelan Kontol ku, sambil mengikuti gerakan pantat yang diputar-putar Ibu mertuaku.
Luar biasa nikmat kurasakan pengaruhnya pada Kontol ku. Kutambah kecepatan gerakanku pelan-pelan, masuk-keluar, masuk-keluar, semakin lama semakin cepat. Kupegang erat-erat kaki kanannya agar tidak jatuh, kudekap Ibu mertuaku dengan tangan kiriku, sambil kumainkan payudara kirinya. Sesekali kuciumi tengkuk lehernya.
“Ah.. ah.. sayang, kammuu..!” desahan erotis Ibu mertuaku mulai keras terdengar.
Cukup lama kupompa memeknya, kurasakan tubuh Ibu mertuaku bergetar.
“Ibu mau keluar lagi.. yang…” jeritnya. Mendengar kata-katanya, semakin kutambah kecepatan sodokan batangku dan…
" Plok Plokkk Plokkk....."
“Acchh…aaahhh…ooochhh” keluarlah cairan orgasmenya dari memek Ibu mertuaku. Ibu mertuaku berteriak-teriak erotis dalam pelukanku. Tubuhnya berkejat-kejat liar, bergetar hebat dan langsung jatuh ke kasur.
kubalik tubuhnya dan ku angkat sedikit agar kakinya tidak menggantung. Kembali kumasukkan Kontol ku ke memeknya. Dia balasss.....ibu mertuaku memelukku dan menjepit pinggang rampingku dengan kedua kakinya. Kuayun pantatku naik turun, semakin cepat gerakanku membuat Ibu mertuaku semakin merintih keenakan.
“Ayo yang, kamu lama banget sih.. Ibu tidak kuat lagi” kata Ibu mertuaku.
“Dikit lagi, Bu..!” sahutku. Ibu mertuaku membantuku agar cepat keluar dengan menambah gerakan erotisnya. Pantatnya berputar-putar mengimbangi pompaanku.
10menit kukocok kemaluannya, aku mulai merasakan tanda-tanda. Kurasakan kenikmatan itu datang tak lama lagi. Tubuhku bergetar dan menegang, sementara Ibu mertuaku memutar-mutar pantatnya dengan cepat. Akhirnya…
“Crrootttt… cccrrrrooottttt… ccrrroootttttt….”
Kuhamburkan seluruh spermaku dalam-dalam ke memeknya. Ada sekitar 7 kali semburan pejuhku ke dalam memek ibu mertuaku.
“Ahhcckk.. ahhk.. aduhh.. nikmatnya” kataku. Ibu mertuaku meresponnya dengan memelukku dengan erat.
“ banyak banget kamu keluarkan pejuhmu di dalam memek Ibu…” kata Ibu mertuaku sambil tersenyum.
Malam itu kulakukan satu kali lagi sebelum ibu mertuaku pindah ke kamar sebelah untuk tidur dengan anakku.
BERSAMBUNG ...