Satu Minggu telah berlalu. Setelah kejadian di kamarku waktu itu. Aku belum melakukan lagi dengan ibu mertuaku. Aku memiliki rencana untuk mengajak Ibu mertuaku berlibur ke puncak pada malam Minggu besok karena bertepatan dengan bapak mertuaku yang berangkat kerja. Di sana aku bertekad untuk bisa menyetubuhi ibu mertuaku.
Malam ini bertepatan malam Minggu dan bapak mertuaku lagi bekerja pulangnya paling cepat Senin siang.aku mengajak ibu mertuaku untuk berlibur kepuncak dan akan bermalam di salah satu vila di sana. jadi sejak sore harinya aku dan ibu mertuaku sudah bersiap siap dengan perlengkapan kita dan juga anakku.
Jam 8 malam kita sudah sampai di villa yang sudah aku pesan sebelumnya, dengan menggunakan sepeda motor. Villa yang aku pesan ini bukan villa yang mewah tapi buat aku villa ini sudah cukup komplit fasilitasnya buat aku. Villa ini memiliki 2 kamar tidur, ruang tamu + televisi dan halaman belakang yg cukup luas.
Setelah masuk kedalam villa. Ibu langsung menuju ke kamar untuk menidurkan anakku yang sudah tertidur sejak di perjalanan. Dan aku memasukkan semua bawan kita. setelah semua masuk aku kemudian menuju ke halaman belakang dan duduk di kursi panjang yang ada taman belakang.
" Pemandangannya di sini bagus banget" kata ibu mertuaku dari belakangku. kemudian ibu mertuaku duduk di sebelahku.
" Ibu baru pertama kali ini di ajak berlibur. bapak mertuamu terlalu sibuk bekerja dan kalau dirumah banyak tidurnya dan bermalas-malasan di rumah. gak pernah mengajarkan ibu untuk sekedar jalan-jalan" lanjutnya di barengi dengan menyandarkan kepala di bahuku
" Iya Bu. Disini pemandangannya bagus. Ibu senang? Tanya ku sambil merangkul ibuku
" Ibu senang banget. Terimakasih ya nak sudah mau ajak ibu berlibur."
" Sama sama Bu. Yogi juga senang kalau ibu senang" jawabku sambil tanganku merangkul bahunya dan mengelus elus bahu ibu mertuaku
Kami terdiam sejenak untuk menikmati pemandangan yang indah di malam hari ini. Dengan ibu masih bersandar di bahuku dan aku merangkul bahu ibu mertuaku.
" Ibu..." Ku pandangi wajah ibu mertuaku ini sambil memegang dagunya sambil tersenyum menatapnya.
“ibu cantik cantik banget malam ini,” kataku
“Ah kamu ini ada-ada saja. Kan ibu sudah tua,” katanya.
“Tapi ibu masih terlihat cantik banget. Andaikan Ibu bukan mertuaku, aku mau menikahi ibu," kataku dengan penuh santun. Dadaku bergetar saat mengucapkannya
“Ah… kamu…” balasannya
Aku lalu mencium bibirnya.Begitu cepat gerakanku dan
bibirnya sudah berada dalam kecupanku. "Oh…" kata yang keluar dari ibu mertuaku dan ibu mertuaku tidak melawan dan memarahi.
Aku mengecup bibirnya dan mempermainkan
lidahku dalam mulutnya. Ku melihat wajahnya memerah.
“ibu cantik..” bisikku antara kedengaran atau tidak. Ibu mertuaku diam saja. Aku bangkit, kemudian berjalan
menuju rumah sambil memegang tangannya. Begitu sampai didalam rumah. Rumah yang sepi, membuat aku lebih leluasa. AKu angkat tubuhnya, ku bopong tubuhnya ke kamar tidurku, yang berada di sebelah kamar anakku.
Saat aku menurunkan ibu mertuaku di ranjangku. ku telentangkan tubuhnya di atas kasur ku, aku terpukau dengan tubuh Ibu mertuaku dan tak bisa mengatakan apa apa.
kemudian aku menciumi bibirnya dan menjilati lehernya. Aku melihat ibu mertuaku sudah pasrah Terhadap ku saat pakaiannya mulai ku lepas satu persatu. Kali ini aku melihat tubuh telanjang Ibu mertuaku untuk kedua kalinya. Kulitnya masih mulus, tak seperti kulit wanita seumurannya. Payudaranya masih kencang dan kenyal,
Pentil payudaranya sudah berada di dalam kulumanku sementara tanganku mengelus-elus memeknya. Aku benar-benar menikmatinya, tapi di sela sela aku mengulum pentilnya. ibu bicara dengan suara pelan bahwa aku menantunya, suami dari putrinya. Tidakkah aku
menghianati istriku? Ibu mertuaku masih mencoba menasihatiku Tapi aku tidak menghiraukan kata-katanya
" Oh…." Desahan ibu mertuaku saat Lidahku sudah menjalar kemana-mana, di perutnya di pentil payudaranya dan sudah mendarat pula di celah bibir memeknya
Ohhhhhh.. desah panjang Ibu mertuaku saat aku mulai mempermainkan klitorisnya . Ohhhh….Ibu menggelinjang hebat. Aku melihat memek ibu mertuaku sudah basah.
Aku langsung mengangkangkan kedua kakinya, karena tidak mau gagal untuk kedua kalinya. Aku langsung menindih dan menusuk memeknya. dan ternyata memeknya masih terasa sempit saat kontolku sudah masuk sepenuhnya di dalam memeknya.
Saat ini ku tarik tubuhnya dan akhirnya ibu mertuaku sudah berada dalam pangkuanku. Kedua kakinya mengangkangi kedua kakiku yang rapat, sementara kontolku tetap berada dalam memeknya. Aku merasakan ujung kontolku sudah menyentuh bagian memeknya yang terdalam.
Aku memeluknya dan sebelah tanganku memegang
pantatnya. Susunya demikian lengket ke tubuhku dan perlahan-lahan aku mengerakkan pantatnya agar
kontolku bisa keluar masuk di dalam memeknya.
"Ahhh.. sayang nikmat banget memek mu. Masih terasa sempit."Aku tak mampu membendung rasa nikmatku
" Ahhh.. kamu tadi panggil ibu apa?"
" Sayangku, ibu aku sangat mencintaimu"
" Beneran kamu mencintai ibu Ahhhhh..?"
" Iya sayangku. Mau kan ibu menjadi kekasihku?"
" Tapi nak ibu adalah mertuamu dan ibu masih memiliki suami."
" Ahhhhh......" (aku merasakan ibu mulai menggerak-gerakkan pantatnya sendiri) tapi ibu mau gak jadi kekasihku"
" Iya sayangku ibu mau jadi kekasihmu"
Aku langsung menelentangkan kembali tubuh ibu mertuaku di kasur. Ku masuk lagi kontolku kedalam memeknya ku genjot dengan pelan dulu dan kemudian mulai kencang
" Ohhhh ahhhh.... Sayangku lebih cepat lagi ibu sudah mau sampai"
" Plok plok plok..... "bunyi dari benturan dua alat kelamin kami
" Ahhhhhhh.... Ibu Samapi sayang." Desahan panjang ibu mertuaku saat mendapatkan orgasmenya dan aku merasa kontolku disiram cairan hangat di dalam memek mertuaku.
" Kamu sudah sampai sayang ? Gimana enak?" Aku berhenti sejenak agar ibu bisa merasakan kenikmatannya
" Gila ini enak banget. Ibu belum pernah mendapatkan kenikmatan dan kepuasan seperti ini sebelumnya"
" Kalau ibu senang aku juga senang. Aku lanjutkan ya yang?"
" Kamu belum sampai ya yang? Kamu kuat banget sih. Bisa bisa ibu akan ketagihan."
" Kalau sayang mau, aku siap setiap hari ngentot dengan sayang. Sayang... coba sayang Nungging aku mau memasukkan dari belakang"
Kemudian ibu mertuaku nungging di atas ranjangku.
" Blssss....." Kontolku langsung masuk kedalam Memek ibu mertuaku
" Ahhh... Dalam Banget sang kontolmu masuk di memekku."
" Ahhhh nikmat banget memekmu sayang.."
Plok plok Plokkk....
" Ahhhhh kontolmu juga nikmat banget "
Plok Plokkk Plokkk....
" Sa.... sayang aku mau sampai keluar dimana?"
" Di dalam aja tidak apa apa, Ahhhhh ohhhhh lebih cepat sayang ibu juga mau sampai lagi."
" Ahhhhhhhhhhh......" Desah panjang kami berdua berbarengan setelah kami sama-sama orgasme.
" Ibu sangat puas sayang. Selama ini ibu belum pernah merasakan kenikmatan bersetubuh seenak ini"
" Yogi juga sangat puas sayang. Sayang tadi aku keluar di dalam apa tidak apa apa?"
" Tidak apa apa, selama ini juga ibu cuma punya satu anak padahal setelah melahirkan almarhum istrimu ibu tidak ikut program KB. Tapi ibu tidak hamil-hamil lagi, padahal ibu masih rutin berhubungan sex dengan bapak mertuamu."
" Ibu sama bapak apa tidak pernah memeriksakan masalah ini kedokteran spesialis?" Tanyaku
" Bapak mertuamu tidak mau. Katanya mungkin cuma satu itu aja titipan anak untuk kita"
Setelah pertempuran hebat dengan ibu mertuaku. aku dan ibu mertuaku sama-sama kelelahan. Dan kami langsung tertidur dengan tanpa busana. Sebenarnya aku masih mau lagi untuk kedua kalinya. Tapi setelah aku pikir pikir lagi ku urungkan niatku. Karena aku tidak mau kalau ibu mertuaku mempunyai pemikiran aku cuma mau tubuhnya aja.
BERSAMBUNG ...