𝐊𝐨𝐩𝐢 𝐬𝐮𝐬𝐮 𝟑𝟒 𝐇𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐫𝐮, 𝐌𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐁𝐚𝐫𝐮

 


Menjalin hubungan yang tanpa dia duga dengan Ati membuat Ale tentu tiba di fase yang baru juga. Situasi dan kondisi yang tidak dia sangka sebelumnya kini harus dia hadapi dan mau tidak mau harus dia sikapi dengan hati-hati sekali, karena dia kini perhatiannya terbagi dua dengan adanya Ati dalam genggamannya kini.

Memang Ati tidak menuntut Ale harus datang atau ke rumahnya setiap saat. Namun perilaku dan perhatian Ati yang lembut dan baik ke Ale, membuat dia seperti sedang dilanda jatuh cinta lagi. Dia yang tadinya kasihan dan hanya ingin membantu Ati, kini malah larut dengan masalah baru bersama wanita itu.

Berbeda dengan Boss nya yang meski baik hati namun masih ada rambu-rambu jelas diantara mereka, namun bersama Ati hal yang sebaliknya dia rasakan. Dia seperti sedang berada di situasi anak muda yang berpacaran dan bercinta dengan wanita itu.

Ale jika datang langsung disambut dengan pelukan dan ciuman, teh manis atau kopi serta ditanya makan apa. Ini tentu berbeda jika dengan Ci Fany yang memperlakukan dirinya masih seperti orang suruhan. Bahkan dalam bercinta pun dia harus menunggu dan tidak mampu untuk bersuara meminta meski dia sudah sangat ingin bercinta.

Nah, di tempat Atin malah sebaliknya. Ale bisa dengan leluasa meminta jatah basah dengan wanita itu. Ati pun dibuat takluk oleh ganasnya Ale dalam bercinta dan seretnya lubang vaginanya saat pentungan maut milik Ale hilir mudik masuk, membuat Ati ketagihan dengan pentungan hansip milik Ale.

Selain mendapat proteksi keamanan, ada kenyamanan dan juga sering Ale meski tidak banyak, namun suka membantu dalam hal ekonomi, dia juga mendapat perhatian dari pria yang baik terhadapnya dan para penagih hutang yang selama ini suka datang, semua keder dan takut melihat ada Ale yang disana menghadapi mereka.

Saling keadaaan yang memaksa, adanya keterkaitan dan saling membutuhkan ini yang membuat mereka merasa saling nyaman. Meski Ale tampangnya agak serem dan mirip debt collector, namun Ati merasa nyaman bersamanya. Cara Ale memperlakukannya jauh berbeda dengan apa yang dia rasakan selama ini dengan suaminya. Bara birahinya yang selama ini padam, kini berkobar karena sodokan cobra hitam yang garang patukannya, membuat dia ketagihan ingin mencoba dan terus merasakan nikmatnya bercinta.



***************​


“hai….”

“hai Bu….” sapanya saat dia muncul di depan pintu rumah Ati pagi ini

Muka Ati agak ditekuk dikit

“kenapa Bu?”

Masih dikit manyun, sehingga Ale pun agak bingung. Tangannya yang sedang membawa kantong plastik berisi beras dan telur tetap aja dipegangnya karena melihat wajah Ati yang agak cemberut

“ada yang salah?” tanya Ale polos

“ngga….”

“trus?”

Logat Ale yang khas Indonesia Timur style membuat Ati luluh juga

“ngga sih… kan kamu sudah sering….” Tutur Ati

“tapi kok masih manggil aku ibu sih…..?” sambungnya sambal memanyunkan bibirnya

Ale seketika tersentak. Dia sadar bahwa panggilannya memang dari awal bertemu hingga sudah beberapa kali bercinta tapi dia masih memanggil wanita ini dengan sebutan yang sama.

“iya maaf…..” ucap Ale sambil tertunduk malu

Aduh, sikap Ale yang sopan dibalik wajah garangnya ini membuat Ati jadi luluh dan gemes. Dia seperti menemukan nuansa lain dibalik sangarnya wajah dan kasarnya tangan Ale. Sikap penyayang dan kebaikan hatinya dia ini membuat Ati suka dengan pria ini

“iya ngga apa apa…..”

Ale masih menunduk

“apa itu?”

Ale kaget dan mengangkat wajahnya

“oh.. ini ada beras dan telur……”

Ati terharu dibuatnya

“makasih yah, sayang….”

Dia lalu mengambil tentengan itu. Mempersilahkan Ale duduk diruang tengah depan tv, lalu dia membuatkan minum untuk Ale

“minum sayang…..” sambal menyodorkan teh manis

“makasih….”

“udah sarapan…??”

“udah… tadi dirumah….”

Ati lalu duduk disamping Ale

“siapa yang masak disana?”

“ada mbak Ratmi….”

“oh…..”

Dia tersenyum melihat Ale

“enak?”

“apanya?”

“teh nya….” Ati tersenyum geli

“oh… iya…..enak…” Ale gelagapan

“emang apa ?”

“kirain masakan Mbak Ratmi….”

Ati tertawa

“mau susu ngga?” tanya Ati tiba-tiba

Ale terkejut mendengarnya. Mereka beberapa hari ini memang tidak bercinta karena Ati sedang halangan dan dapat haid. Dia segera tersenyum kecut setelah mendapat pertanyaan jebakan seperti ini.

“sudah beres kok….” Ucap Ati sambil mengulum senyum

“iya kah?”

“iya dong…..”

Ale bingung. Dia harus pagi-pagi buka toko, tapi mendapat tawaran dari Ati seperti ini membuat dia bimbang jadinya

“mau ngga?” tanya Ati dengan genit setengah mendesah

Ale galau

“saya harus buka toko dulu……” ujar Ale pelan

“oh…… yah sudah…… “ ujar Ati pelan.

Ale bagaimanapun segan dengan Boss nya, apalagi selama ini dia tidak pernah telat buka toko. Dia karyawan teladan yang memang sangat diandalkan. Tapi pagi ini dia dibuat galau dengan tawaran Ati. Beberapa hari ini dia hanya bisa menahan nafsu saja, selain dari Ci Boss yang belum dapat jatah basah, situasi Ati yang masih bendera merah membuat dia harus puasa.

Sedangkan pangkalan lain milik si Tante Berta sudah tidak dia anggap lagi sekarang. Maklum selain sudah longgar, kondisi rumah Tante Berta juga kini berbeda karena anaknya yang di Cikarang sudah kembali kerja di Jakarta, jadi tinggal di rumah, membuat Ale enggan dan juga Tante Berta sudah jarang WA dia.

“sayang…..”

“oh… iya…..” ale terkejut

“ngga mau?”

Ale terdiam sesaat…

“yah sudah kalo ngga mau……”

Ati lalu berdiri dan berjalan ke arah kamarnya. Di depan pintu kamarnya dia lalu membuka daster yang dia kenakan, dan membuat bagian belakang tubuhnya terlihat bugil, karena dibalik dasternya ternyata dia sudah mengenakan apapun.

Ale dibuat terhenyak

Dengan tatapan genit, sambil berdiri didepan pintu kamar, dia lalu menengok ke belakang ke arah Ale yang masih duduk ternganga…

“ngga mau?”

Ale seketika mendidih darahnya melihat pemandangan itu.

Dia lalu bangkit dari duduknya, dengan cepat dia menubruk Ati, mendorongnya masuk ke kamar, lalu menyandarkannya ke dindang kamar, dan bibirnya langsung melumat bibir Ati dengan ciuman ganasnya

“oh… sayang…….” Bisik Ati kaget mendapat serangan cepat dari Ale

Lidah Ale masuk ke mulutnya, menyapa semua rongga mulut Ati dan bibirnya melumat bibir Ati dengan penuh nasfu.

Tangannya meremas buah dada yang mengeras dan dan putingnya yang colat muda dan sudah menegang

Bibir mereka saling bertemu dan lidahnya saling melumat dan bertukaran penuh nafsu. Tangan Ale meremas buah dada Ati dengan kedua telapak tangannya, sedangkan tangan Ati meremas belakang kepala Ale, sambil lidahnya juga terjulur mendorong lidah Ale.

Kini bibir Ale menyusuri leher Ati, lalu hinggap ke buah dadanya

“nakal yah…. Pagi-pagi sudah bugil…..”

“Oh… sayang…. Suka ngga….” Sangel Ati diantara serangan Ale

“suka sayang…..”

“ouch……”

Desahan Ati terdengar kencang saat mulut Ale melumat buah dadanya yang membusung. Dengan setengah menggigit mulut Ale melahap setengah buah dada Ati, dan lidahnya dengan liar menyapu putingnya yang berwarna coklat itu bergantian, membuat wajah Ati menengadah ke atas menahan gairah yang semakin meningkat karena jilatan Ale.

Bibir Ale kini turun ke perut dan dia lalu bertumpu dengan lututnya, kini wajahnya di antara paha Ati.

Sambil tangannya meremas buah dada Ati, bibirnya mencium belahan vagina Ati yang kini licin botak. Ternyata selesai haidnya, Ati mencukur habis hingga licin vaginanya, membuat belahannya terlihat jelas dan bersih.

Lidah Ale dengan ganas lalu mencucuk ke dalam belahan itu.

Kini lidahnya masuk dan menjilati bibir vagina Ati

Wanita itu mengerang penuh kenikmatan, tangannya meremas kepala Ale, matanya bagaikan tenggelam di kelopak matanya dan ditengah racauan mulutnya yang mendesah liar.

Lidah nakal Ale lalu bermain di kelentit dan itilnya Ati. Mendapat sentuhan yang ganas dan intens, vaginanya yang 4 hari tidak mendapat sentuhan dari Ale seketika banjir dan basah. Ditambah serangan tangan Ale yang meremas buah dadanya, Ati dibuat sulit menahan derasnya arus birahinya.

Sedangkan Ale masih dengan ganas melumat bibir kemaluannya, lidahnya juga dengan nakal menjilati itil yang menjadi tempat dan sasaran empuk bagi Ale untuk memompakan kenikmatan yang terus mengucur dan sulit ditahan oleh Ati

“sayang……” tangannya meramas kepala Ale…

Jilatan Ale makin mengganas

“sayang…… aku ngga kuat…..”

Jilatan Ale semakin liar dan lidahnya malah menempel sambil dijulurin dan digetarkan bergoyang cepat di vaginanya Ati

“aku mau keluar sayang…..”

Badannya Ati bergetar liar

Dan dengan kencang dia menekan wajah Ale agar tenggelam ke vaginanya, sementara dia berteriak lirih sambil badannya terkejang kejang, matanya terpejam dan dia menggigit bibirnya sendiri, orgasmenya pagi ini pun tumpah lewat serangan maut lidah Ale……

Ale tersenyum puas melihat Ati tiba di puncak. Dia bangun dan memeluk Ati yang bersandar ke pelukannya saking lemas dan tidak kuat berdiri akibat dirinya harus orgasme dengan serangan lidah milik Ale yang mengorek isi vaginanya tadi.

Setelah menenangkan dirinya, dia lalu merenggangkan pelukannya. Dengan cepat dia membuka kaos Ale dan melorotkan celana pendek Ale dan sekalian celana dalamnya. Dengan setengah mendorong, dia meminta Ale tidur di atas kasurnya

“gantian sayang…….” Bisiknya genit.

“sekarang aku yang puasin kamu…..”

Batang paralon Ale yang tegang, membuat semangat Ati untuk melumatnya naik seketika. Meski susah muat di mulutnya karena ukurannya yang jumbo, namun tetap saja kepala kontol hitam berkilap itu dijilatinya dan diemut dengan penuh nafsu.

Serangan dan jilatan serta sepongan Ati membuat batang kontol Ale makin tegang. Tidak lagi diingatnya toko yang harusnya dia sudah buka pagi ini, yang ada dikepalanya ialah sedotan dan jilatan bibir seksi Ati yang membuat batang kontolnya semakin tegang dan keras

Ati lalu mengambil alih, dia dengan cepat naik ke pangkuan Ale.

Batang kemaluan Ale yang tegang lalu dioleskan ke bibir vaginanya yang kini basah kembali. Dan ular cobra hitam itu lalu masuk ke vagina botak dan licin milik Ati, meski agak seret dan sulit awalnya, namun akhirnya semua batang kemaluannya masuk dan menembus vagina Ati.

Mata Ati membeliak, dia agak perih sebenarnya, namun cairan licin miliknya dengan cepat menetralisir vaginanya membuatnya licin dan enak. Kenikmatannya kini menderanya, dan pantatnya pun kini naik turun secara perlahan menggoyang, membuat kepala kontol Ale serasa terbentur nikmatnya dinding rongga vagina Ati.

Rintihan Ati berpadu dengan dengusan nafas Ale…..

Pantat Ati kini menggoyang sambil sesekali diremas oleh tangan Ale. Mulut Ale menghisap buah dadanya bergantian seperti bayi yang sedang kehausan, sementara tangan Ati meremas kepala Ale, dan vaginanya bagaikan tumpah ruah cairannya kembali akibat gesekan piston sakti milik Ale.

Goyangan yang konstan ditambah sodokan kepala kontol serta juga hisapan bibir Ale di buah dadanya, membuat Ati sulit menahannya kembali. Orgasmenya seperti kembali memintanya datang. Ditambah dengan posisi dia yang diatas dan yang mengatur dimana titik yang penuh kenikmatan, membuat dia kelabakan untuk menahan

Dan akhirnya, sambil berteriak kembali, pantatnya yang menggoyang dengan cepat tiba-tiba berhenti, mulutnya menjarit dengan kerasnya, dan tangannya mendekap kepala Ale agar melekat di dadanya, dan dia merasakan orgasmenya kembali meledak untuk yang kedua kalinya pagi ini.

‘oh….oh….oh………….gila…….” teriak Ati

“enak banget… sayang…….” Ujarnya lagi

Seketika dia segera tumbang dari pelukan Ale, badannya menggelosor di kasur disamping Ale.

Tanpa membuang waktu, Ale lalu membuka kembali pahanya lebar-lebar. Vagina miliknya Ati yang terpampang membuka, basah dan botak, membuat Ale dengan cepat membenamkan kembali ular kobranya yang tegang.

Teriakan lirih Ati terdengar saat batangnya masuk semua.

Dan dengan setengah mendengus, Ale mulai berkonsentrasi memompa dengan penuh kekuatan. Pantat hitamnya kini turun naik menggoyang dan memompa keluar masuk vagina indah milik Ati. Dadanya menempel erat di dada empuk besar Ati, dan bibirnya melumat bibir Ati yang terus merintih nikmat karena disodok oleh ikan paus hitam dari timur.

Goyangan Ale yang makin liar membuat dia tahu bahwa sebentar lagi batang kontolnya akan meledak

“sayang…..”

“iya sayang…..”

“Buang dimana…….?” Tany Ale lirih

Wajah dan raut Ale kini seperti tidak berbentuk saking menikmati indahnya jepitan Ati

“didalam sayang…..” ujar Ati

“ngga apa-apa?” tanya Ale

“aman sayang…… buang lah di dalam……”

Dengan cepat dan kemudian diikuti oleh jeritan kencang, Ale lalu menuangkan semua isi pejunya ke vagina Ati. Pelukannya erat dan bibirnya melumat dengan liar, sementara pantatnya tertahan dan badannya kejang-kejang sambal menikmati keluarnya peju dan cairan kemnikmatan indah ke vagina Ati.

Ati tersenyum lega melihat Ale muncrat, meski kelelahan dan keteteran mengimbangin ganasnya sodokan Ale, tapi dia puas sekali setiap bercinta dengan pria ini.

Tapi Ale, dengan cepat memcabut batang kemaluannya dan memakai celana dalam dan celana pendeknya

“kemana sayang…?” tanya Ati

“toko udah harus buka…. kunci di aku…..” Ale ingat kewajiban seketika

“pelan-pelan aja sayang…”

Ale diam namun dengan segera dia memakai kaosnya

“sudah ditunggu aku….”

Dengan cepat dia memeluk Ati, menciumnya dan segera berlalu keluar kamar. Sementara Ati hanya tersenyum melihat Ale buru-buru pergi keluar rumahnya. Dia merasa geli dan lucu, melihat Ale yang tadinya menolak, namum akhirnya mau juga membajak sawahnya. Kenikmatan dari Ale memang berbeda, selain karena staminanya yang luarbiasa, ukuran kontol Ale yang diatas rata-rata membuat dia suka hilang ingatan saat sodokan mautnya bersarang di memeknya.

Ati tersenyum sendiri dambil membereskan bajunya, dia lalu beranjak ke kamar mandi untuk mencuci vaginanya yang penuh cairan peju milik Ale. Dengan sedikit tertatih dia melangkah, namun ada senyum bahagia yang dia rasakan. Entah kenapa dia bahagia sekali belakangan ini dengan Ale, sampai untuk membesuk suaminya pun dia enggan.

Maklum, selain harus bawa uang, dia juga harus siapkan masakan buat suaminya. Sedangkan untuk dirinya sendiri saja dia sulit untuk hari-harinya. Anaknya yang bontot untuk betah di Serang, sehingga dia juga belum ada kepikiran untuk menjemputnya. Dia bertekad harus punya penghasilan segera, agar bisa menjemput anaknya, dan berharap semoga Ale pun tetap ada bersamanya, setidaknya dalam beberapa saat ini.


******************

Wajah kesal Pak Wandi dan Kebot yang sedang duduk di depan pintu pagar toko, langsung menyambut Ale yang ngebut dengan motornya.

“darimana sih lu Black? “Tanya Pak Wandi

“sorry Beh…..”

Ale dengan cepat membuka toko, dan segera mengeluarkan semua dagangan dan juga membuka terpal penutup pasir. Persiapan yang harusnya 30 menit yang lalu sudah beres, baru kali ini dibereskan olehnya, untung kali ini Kebot dan Pak Wandi mau membantunya membereskan.

Ci Fany yang tidak lama kemudian datang juga heran melihat toko belum siap. Baru kali ini dia melihat kondisi seperti ini, padahal Ale sudah dari pagi meningalkan rumah mau ke toko, tapi melihat semuanya masih dibereskan tentu membuat Fany jadi bertanya

“kok barus dibereskan?”

Pak Wandi setengah melengos menjawab

“ale nya baru datang 10 menit yang lalu….”

“baru datang???”

Fany tentu kaget mendengarnya. Karena dia tahu Ale sudah berangkat dari tadi.

Singgah kemana nih anak? Pikir Fany

Dengan tatapan agak kesal dia menatap Ale yang sedang dibelakang membuka terpal dan memindahkan mobil ke depan. Dia sengaja mendiamkan dulu, menunggu hingga beres semua pekerjaan mereka, lalu dia akan bertanya ke Ale.

“kok baru buka, Le?” tanyanya agak penuh curiga

“iya Ci…. Maaf…” Ale tertunduk

“dari mana lu?”

Ale diam

“darimana? Kan lu udah dari jam 7 berangkat dari rumah……”

Ale masih diam

“dari rumah teman……” jawabnya pelan

“teman dimana?”

Ale kembali diam

“lu jangan mulai bohong yah ama gue…..” suara Fany yang meninggi membuat Wandi dan Kebot jadi menoleh dan tahu bahwa Ci Boss nya sedang mengomeli Ale. Sedangkan Ale masih terdiam menunduk

“maaf Ci Boss……”

“jangan aneh-aneh lu yah…..” bentak Fany lagi.

Ale hanya bisa terdiam, lalu pamit ke belakang membereskan pelerjaannya. Wandi dan kebot hanya bisa terdiam melihat Ale diomeli oleh Boss wanita mereka. Mereka juga bingung karena biasanya Ale selalu tepat waktu. Cuma memang baru kali ini Ale telat buka toko.

Dan hari ini semua berjalan serba salah. Ale lebih banyak dibelakang, dia takut kena omel lagi dari Ci Boss nya. Dia merasa bersalah karena sudah telat dan sudah bertindak gegabah karena harusnya dia tidak perlu mampir disana pagi-pagi, agar tidak telat datang ke toko. Jika sudah begini kan jadi amburadul semuanya, dan Boss jadi ikut marah-marah.

Ale hanya bisa menyalahkan pentungannya……

Bangsat lu… makinya ke arah kontolnya. Kalo lu ngga bertingkah pagi-pagi kan aman gue….. gara-gara lu bangun dan ngga bisa dibilangin, jadi kacau semua urusan hari ini.

Penyesalan memang suka datang belakangan, sebelum peju muncrat, otak susah berpikir, namun setelah peju cair dan tumpah, baru jernih otak…. Sialan pikir Ale, kesal sendiri dia jadinya

Dan yang bikin dia makin kesal ialah titidnya sakit, karena tadi belum sempat dia cuci disana, kini kepala kontolnya menempel di kolornya, sehingga saat dia bergerak agak sakit karena tertempel lem alami yang keluar dari pentungannya tadi pagi dan belum sempat dibersihkannya.



****************​

Fany yang sudah agak siangan mulai reda emosinya, kini agak menyesali kata-katanya. Dia harusnya tidak perlu membentak Ale seperti itu. Entah kenapa dia seperti marah melihat Ale yang haru ini abai terhadap tugasnya. Dan melihat Ale yang hanya diam selama bekerja dari pagi hingga siang ini, dia pun luluh juga hatinya.

Harusnya dia tidak boleh egois juga. Ale juga punya hidup sendiri, bukan hanya untuk melayani dia dan keluarganya saja. Seketika penyesalan muncul di hati Fany. Dia hanya bisa menatap Ale dari kejauhan, dia menyesal sudah mengomeli Ale. Pengorbanan dan kerja karas Ale selama ini rasanya sulit dia cari tandingannya, apalagi servisan Ale di semua lini.

Ale selama ini begitu setia, disuruh apa saja siap. Bahkan dia tidak pernah libur, tidak pernah minta ijin pergi kemana mana jika kalau bukan ada urusan penting yang harus dia pergi. Kali ini hanya karena telat buka toko lalu diomelinya, pasti Ale juga sakit hati.

Fany akhirnya menyesali karena sudah kasar ke Ale tadi pagi

“le…..” panggilnya lembut kali ini saat Ale muncul di depan menaruh bon pemesanan

“iya Ci Boss….”

Ale menundukan kepalanya takut kena omel lagi

“gue minta maaf yah…. Udah omelin lu….”

Ale terdiam sesaat

“saya yang minta maaf Ci Boss…. Sudah telat dan pergi ngga bilang sama Ci Boss….”

Fany tersenyum. Dia merasa bersalah karena sudah mengomeli Ale, sedangkan dia tidak menyadari bahwa Ale juga merasa bersalah karena sudah mencoblos memek lain selain memek milik Boss nya sendiri.

Sebagai wanita Fany tersentuh seketika. Dia tahu sudah 2 minggu lebih setelah Alvin sakit, dia juga sempat dapat mens, membuat dia dan Ale memang absen bermesraan. Dia tahu, mungkin A;e juga ingin, tapi malu mengatakannya, makanya dia pergi refreshing sedikit dengan temannya.

“ya sudah…… lu beli makan sana gih….”

Ale tersenyum tipis, dia lega Ci Fany sudah tidak marah lagi

“mau beli apa Ci Boss?”

“padang aja….. tapi gue mau sop kambing yah……”

Ale kaget

“ sop kambing muda yang dekat tukang baso aja….”

“oke Ci Boss…..”

Fany lalu menyodorkan uang 2 ratus ribu ke tangan Ale

“Alvin sudah masuk lagi ke bengkel sekarang……” ujar Fany sambil senyum

Ale terkejut mendengarnya

“makanya gue pengen makan kambing….. biar ganas nanti malam…..” bisik Fany terdengar di kuping Ale

Ale terkesiap bagaikan orang bego

“lu kangen ngga?” tanya Fany

“siap Ci Boss…..”

“makanya…. Nanti malam yah….. kita pulang agak sorean… pas Mbak Ratmi naik, gue langsung ke kamar lu…..”

“siap Ci Boss…..”

Mantap sekali suara Ale mendengar ucapan Ci Fany.

Memang biar bagaimanapun kelezatan memek Ci Boss nya ini susah dicari tandingannya. Selain badannya yang mulus, memeknya yang merah merekah dan jepitannya yang terasa mencengkram, membuat perasaan Ale seperti sulit berpaling dan selalu merasa berdosa jika dia melakukan ‘perselingkuhan’ di belakang Ci Boss nya.

Dan mendengar kesiapan kondisi dan update terbaru dari Boss nya, Ale seketika berseri mukanya. Karena nanti malam dia akan merasakan lagi kenikmatan vagina indah milik Ci Boss yang sudah hampir lebih 2 minggu belum dia lihat lagi.

Maaf 02….. malam ini, 01 yang harus beta coblos, nanti giliranmu di besok hari lagi….. bathin Ale berbisik licik sambil membayangkan kamarnya yang akan jadi arena pertempuran nanti malam lagi.

Bangsat betul kau kalot biadap…. Beruntung sekali kau…. Tadi pagi makan mpek mpek Palembang, nanti malam kau makan fuyunghai…. Kalot bajingan memang kau…. Awas kau sampai picah duluan yah….. warning Ale sambil menatap kontolnya yang berdenyut membayangkan pertemuan kembali dengan CI Boss nya nanti malam.

BERSAMBUNG ...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com