Pagi-pagi betul Ale sudah bangun, jam 5 dia sudah mulai beres-beres dan siap-siap. Menyapu halaman, cuci mobil yang agak kotor sudah menjadi makanan dia setiap hari, dan jam 6.30, Ci Fany sudah bangun lalu dengan memberikan kode, dia segera menyurh Ale untuk mandi.
“jam 7 kita jalan...” perintahnya dia
“siap Ci Boss..”
Ale segera mandi, dia lalu sarapan roti dan juga teh manis yang pagi ini spesial dibuatkan oleh Ci Boss buat Ale. Ale merasa sangat tersanjung, saking tersanjung dia sayang sekali mau makan rotinya, sempat dicium cium dia roti buatan Fany.
Jam 7 tepat Fany sudah siap, dengan tas jinjing, memakai masker dan topi, dia lalu menyodorkan kunci mobil Avanza ke Ale.
“kita pake mobilnya Alvin” ucap dia
Ale tidak mau bertanya lagi, tapi memang dia lebih suka pakai mobil ini dibanding dua mobil lain, selain transmisi matic yang dia suka agak kagok, dia juga sudah terbiasa bawa mobil sejenis waktu suka tarik taksi gelap di kampung.
Fany dengan kaos ketat warna putih, dan rok mini yang diatas lutut membuat Ale merasa tersanjung sekali. Dia bagaikan laki-laki bataruh, duduk didepan dan naik avanza, disampingnya nyonya cantik yang kulitnya putih mulus.
Rasanya dia pengen foto bareng lalu taruh di Fbnya dia, biar kawan-kawannya di kampung lihat, dia sedang bersama kekasih yang bak bidadari. Tapi seketika lalu Ale sadar diri, bisa malu dia dihujat nanti sama teman-temanya. Mobil lalu jalan, dan Fany tersenyum melihat Ale, dia suka lihat Ale pagi-pagi jika abis mandi, rambut cepaknya yang selalu pendek terlihat rapi.
“kita langsung ke pangkalan pasir dulu Ci Boss?” tanya Ale
“jalan aja....nanti gue kasih tau jalannya...”
Fany sudah cek dan survey lewat internet lokasi, harga dan tata cara masuk ke tempat yang hendak mereka tuju ini, rencana Fany dia mau mampir ke transit hotel, baru menuju ke pangkalan pasir untuk membeli pasir.
Ale dengan gagahnya menyetir avanza, dia dalam hati berpikir pasti Mince tidak akan terpikir kalau gue sekarang sudah bisa gaya seperti ini... dia benar-benar bangga betul bisa jalan berdua nyonyanya dia yang cantik ini.
Sesekali dia melirik ke Ci Fany, yang sedang mainin ponselnya. Rok mini yang dikenakannya agak naik saat dia menyilangkan kakinya sambil rebahan di jok mobil, dan buah dadanya yang besar terlihat penuh dibalik kaos ketatnya, dan bra hitam terpetak jelas karena kaos putih yang dikenakan Fany sangat kontras dengan branya.
Fany tahu Ale suka mengintip ke arah belahannya pahanya...sambil tersenyum...
“konsen lu nyetirnya....ntar nabrak pagi2...”
Ale malu ketahuan lihat-lihat paha Fany
Fany tersenyum dan tertawa geli melihatnya...
Saat mobil sudah masuk ke tol, dia lalu timbul isengnya
Tangan Ale yang sedang memegang perseneling, dipegangnya, lalu dibawah ke dadanya....
“tuh, kalo mo remas susu gue...”
Ale senang luarbiasa... sambil konsentrasi ke jalanan, dia menjalankan mobil dengan kecepat tetap, menjaganya stabil, sambil meremas gundukan dada yang sebelah kiri milik Fany.... Fany hanya menggigit bibirnya menahan rasa birahi yang tertahan beberapa hari ini......
Puas meremas buah dada dari balik kaosnya Fany, tangan Ale kini makin kurangajar, dia mencoba turun kebawah ke sela-sela paha masuk dari rok mini Fany. tangan Fany kini memegang tangan Ale, dan jari-jari Ale mulai masuk diantara rok mini Fany, dan majikannya mengerti apa yang Ale mau....
Dia menaikan rok mininya, hingga celana dalam putihnya terlihat, dan kemudian menurunkan sedikit celananya, memberi jalan ke jari jari Ale untuk melakukan proses KOBELISASI di lembah dan bukit hitam rambutnya dan becek belahannya.
Vagina Fany memang dari berangkat sudah mulai becek, ditambah remasan Ale di buah dadanya, makin membuat dia basah dan bergairah, kini tangan yang kasar dan hitam itu mulai menyentuh bibir kemaluannya, dan jari tengah yang dibenci pria tapi disukai wanita, mulai masuk ke area basah dan berlendir, membuat Fany kini menyandarkan badannya di jok, menikmati colokan jari-jari Ale, yang kini diuji ketangkasannya, bermain jari dan konsentrasi mengemudi di jalanan,
Area basah dan becek itu semakin menjadi, Fany meringis nikmat saat jari Ale masuk dan mengobok obok vaginanya, sesuatu yang tidak pernah dia alami saat bersama Alvin sekian tahun menikah, dan Ale memberi itu, diberi kenikmatan lewat jarinya yang menari di vaginanya yang basah, menelusuri dalamnya yang gelap dan lembab, namun gerakan jari itu membuat Fany semakin tenggelam dalam kenikmatan, dan dia merintih sambil menyandarkan badannya dan kepala di jok mobil.
Tangan kiri Fany memegang erat seatbeltnya, sementara tangan kanan nya memegang tangan Ale yang makin rajin dan bergerak terus mengobok isi vagina Fany, dan jika jari yang sudah basah itu menyentuh klitorisnya, Fany berteriak kecil....
Kobelan Ale yang terus menerus menyerang, membuat Fany tidak tahan, dia merasa nikmat yang luarbiasa dengan gerakan jari lincah itu... ditambah dengan gagalnya dia menuntaskan keinginannya untuk bercinta, membuat kali ini Fany merasa bebas dan plong...
Dan tidak lama kemudian, Fany menjerik sambil menahan jarinya Ale dalam-dalam, orgasme pertamanya pagi ini akhirnya tiba dengan kobelan tangan Ale..... dia memejamkan mata menikmati puncak birahinya yang bisa dicapai akhirnya, meski hanya dengan jari Ale....
Ale tersenyum.... lulus juga gue ujian mengemudi sambil ngobel..... pikirnya dia...
Tangannya dicopot dari balik celana dalam Fany... secara reflesk dia mencium jarinya yang masih berlumur lendir...
“ale...jorok ih...” tegur Fany sambil tersenyum
“enak baunya Ci Boss...” kata Ale polos....
Fany tertawa sambil mengambil tisu dan melap jari Ale yang berlepotan lendirnya.....
Lalu Fany mencium pipi Ale....Ale kaget luarbiasa...macam raja minyak aja beta dicium nyonya boss yang cantik bening begini...
“bentar lagi nyampe, sabar yah bilang ama pentungan lu....” ujar fany sambil tertawa, dia bisa melihat pentungan Ale yang menonjol dibalik celananya dia yang terlihat menegang dibalik setang mobilnya itu.
“ belok kanan di depan Le....” perintah Fany lagi setelah mereka keluar dari tol...
Mobil segera berputar searah dengan anjuran Fany....
Waktu masih jam 8 pagi, dan mobil itu kemudian masuk ke sebuah tempat, terlihat asing bagi Ale bahkan juga Fany, namun ada sosok yang meberi aba-aba didepan.... Ale melanjutkan kedepan, lalu pria itu bertanya saat Ale sedikit menurunkan kacanya
“yang VIP, deluxe atau standard?”
“standard aja...”
“ oke, 325 per 6 jam yah...silahkan lurus...”
“jalan Le...” perintah Fany
Ale kemudian melanjutkan lagi, dan ada satu orang lagi mengarahkan untuk untuk masuk ke garasi. Pikir Ale ternyata ini yang namanya hotel transit....
Mereka turun setelah garasinya ditutup dari luar, lalu naik bersamaan keatas berdua, tidak lupa tangan Fany digandeng oleh Ale, macam pengantin baru saja dia berdua. Pintu dibuka, Ale lalu melirik ke seisi hotel tersebut, ada ranjang rendah yang ukuran queen size, kamar mandi dari kaca yang tembus pandang, dan sebuah tv layar datar didindingnya.
Tiba-tiba ada jendela kecil yang bisa diputar diketok, dan saat diputar dari luar, ada bill kamar disitu. Fany lalu membuka dompetnya, menyerahkan uang sebesar 350 ribu dan memutarkan kembali jendela itu ke arah luar
“sisanya ambil aja” teriak Fany.
Sambil tersenyum Fany yang melihat Ale masih terpaku dengan kondisi kamar, lalu masuk ke kamar mandi, dia masuk untuk pipis, dan cuci vaginanya agar bersih, lalu membuka semua bajunya, melingkarkan handuk di badannya yang bugil, lalu keluar.
“ale, lu ngga kencing dulu?” tanya Fany...
“siap Ci Boss...”
Ale lalu masuk ke kamar mandi, membuka celananya untuk buang air kecil....
“buka semuanya aja,...”perintah Fany
“iya Ci Boss...”
Ale kembali melihat rudal saktinya yang mengayun ayun dengan kerasnya... senyumannya terkembang sambil dia membasuh kontolnya dengan sabun.... sabar pace, sebentar lagi ale dapa jatah...bisik dia mengelus kepala jamurnya itu...
Ale kemudian keluar dari kamar mandi, dan Fany yang sedang berbaring di kasur, mengisyaratkan agar Ale mendekat ke arahnya. Ale lalu mendekati majikannya ini, wajah cantik oriental dengan bibir yang tersenyum, kulitnya di bagian pundak bak pualam yang bersinar, dan pahanya yang mulus juga terlihat mengintip di balik handuknya yang kekecilan menutupi tubuhnya.
Ale mendekat, tangan Fany memegang tangan Ale dengan lembut... dia mengusap tangan kasar tersebut sambil tersenyum..... Fany lalu berdiri dan memeluk Ale, sambil bertatapan penuh kemesraan, lalu bibir mereka bertemu dan bertautan.
Ale mencium bibir Fany sebentar, lalu melepaskannya dan kemudian dengan ganas dia menyerbu bibri Fany, lidah mereka lasing berpilin, bibir saling melumat, tangannya Fany melingkar di lehar Ale, dan kepala mereka saling miring sementara bunyi kecipak akibat pertemuan bibir mereka terdengar.
Handuk yang membeli badan Fany lalu jatuh kebawah lantai, kini tubuhnya yang bugil menempel di badan Ale, tangan Fany lalu melepas handuk ale, hingga mereka berdua sama-sama dengan kondisi bugil saling berpelukan.
Sementara bibir mereka saling bertautan, dada ale menggesek dada Fany, dan pentungan hansipnya juga ikut-ikutan menggesek vagina Fany yang ditumbuhi bulu-bulu lebat di pangkal pahanya itu, badan Ale yang hitam legam sungguh kontras dengan badan Fany yang putih mulus dan bening.
Fany mendesah tidak tentu arah saat mulut Ale turun ke bagian lehernya, mengecup lembut lehernya yang mulus, lalu kembali mencium bibirnya dengan lumatan penuh kemesaraan, dan akhirnya turun ke buah adadnya yang sejak dari mobil sudah mengeras minta diisap oleh bibir Ale....
Desahan makin kencang saat bibir Ale menjepit puting buah dadanya, tangan kanannya meremas buah dada yang kiri dan yang kanan dijepit oleh bibir Ale, membuat dia mendesah liar, ditambah dengan suasana di hotel, Fany jadi bebas menunjukan sisi liarnya.
Ale makin bernafsu melumat buah dada Fany dengan leluasa, buah dada besar dan keras itu dilumat bibri ale, dijepit dan digigit lembut oleh giginya tepat diputing yang mencuat tegang, erangan fany membuat dia semakin bersemangat mencumbu buah dada indah itu...
Fany yang semakin basah vaginanya, tangannya turun dari memeluk Ale, kini meremas batang kemaluan Ale yang sudah menegang dengan kerasnya itu, Fany sungguh takjub melihat peralatan tempur ini, besar, hitam dan kencang sekali.
Tangannya yang meremas lembut, kadang membelai batangnya, kadang juga mengelus bijinya yang berada dibagian bawahnya, dia tersenyum saat ale meringis enak sewkatu tangan halusnya menyentuh bagian zakar Ale yang hitam itu
Dia lalu duduk ditepian tempat tidur, tangannya membelai batang Ale yang ada dihadapannya tepat diwajahnya.... batang besar itu membuat dia tergoda untuk memberikan servis lebih, servis yang dulu sempat dia berikan untuk Marco....
Mulutnya lalu mebuka lebar, batang kemaulan tepatnya topi baja Ale masuk dilahap oleh bibir indahnya Fany.... Ale kaget, takjub dan senang bukan kepalang...Mince yang burik saja tidak mau spongky dia, tapi ini Ci Fanya yang seperti bidadari, malah menjilati kepala kontolnya seperti sedang menjilat es krim..
“Enak Le...” tanya Fany disela jilatanya ke batang hitam itu...
“Enak banget Ci bos.....ouh.....”
agak mendongak kepala Ale saat mulut Fany menelan semua batangnya yang tentu tidak bisa masuk semuanya, karena ukuran tongkat hansip ale ini memeang benar-benar super dan penuh jika dimasukin ke mulut Fany.
Ale rasanya tidak tega melihat majikan cantiknya menjilat batang kemaluan hitamnya...dia menarik badan Fany, meski Fany bersikeras, tetap aja Ale bisa menarik badan Fany dari selangkangannya, dan saat Fany terduduk lagi, Ale melumat bibirnya Fany dengan penuh nasfu....
Kali ini dia yang ingin memberi servis lebih ke Fany.... dari bibir dia mencium lehernya, lalu turun lagi melumat buah dada yang mengantung bebas dan kenyal dan sedikit mengeras karena desakan birahinya yang kini semakin merasukinya,,,
Lalu Ale turun ke pangkal pahanya Fany, dia membaringkan Fany di kasur, lalu dia beranjak naik juuga dari tepian, dan mulai dia mncium rambut lebat dan hitam di pangkal paha itu, sementara jarinya bermain di belahan Fany yang mulai becek.
Lidah Ale dan bibirnya kini bermain di vagina becek Fany, sambil bergantian menyeruput bibir bagian luar, lidahnya lalu mulai menyentuh klitoris nya Fany, badan Fany seketika mulai bergerak liar, sapuan lidah Ale di bagian sensitifnya dia membuat dia benar-benar histeris dan berteriak lirih tanpa takut ada yang mendengar, apalagi saat lidah Ale masuk di belahannya, lalu naik ke klitorisnya dan dikombinasikan dengan ciuman bibirnya, rasanya mau terbang badan Fany dibuatnya.
Kini jari tengah Ale mulai masuk ke lubangnya yang banjir, lidahnya dengan apiknya menari di klitoris yang menajdi titik lemahnya Fany, dia dibuat mengelepar, tangannya menekan kepala Ale, lalu jari ale dengan lincahnya keluar masuk tanpa henti....Fany ingin menghentikannya, tapi jilatan ale di bibir dan kelentitnya dia membuat dia tidak mampu menahan kenikmatan dan datang beruntun, ditambah tangan kiri Ale aktif meremas buah dadanya, dia semakin terdesak, dan gelombang indah itu kembali menghantamnya dengan dahsyat, membawanya ke teapian pantai kenikmatan....
“allllleeeeeeeeeeeeeeeee......gue keluar lagi sayang....” teriak Fany seakan tidak perduli lagi dengan status dia berdua, status bahwa ale adalah pekerjanya, yang dia tahu dia kembali memancarkan cairan orgasmenya lewat dinding vaginanya semakin basah dan selalu basah dibuat oleh Ale....
Faany mengatur nafasnya yang terengah enagh...ale yang merasa sangat puas dengan membuat majikannya puas, tersenyum melihat majikannya terengah engah dihajar gelombang kenikmatan akibat lidah dan jarinya....
“gila lu Ale....lidah lu ama jarinya memang sakti...”puji Fany....
Ale tersenyum lebar....
“sini sayang...”panggil fany....
Dia lalu meraih kontol Ale yang tegang terus, lalu menciumnya dan menjilatinya, dia seperti mendapat mainan baru dengan menjilat kontol Ale.... sambil tangannya mengocok dan membelai batang kemaluan ale, bibirnya dengan lincah menyepong dan menjilat dengan lidahnya, membuat Ale semkain terkejut kejut....
Fany lalu mengatur badannya di kasur, mengambil handuk dan menyeka vaginanya yang basah, agar tidak terlalu becek, lalu membuka lebar-lebar pahanya, menunggu mendaratnya batang sakti Ale, yang sudah menegang kencang....
Ale lalu menempatkan posisnya diatas majikannya, dia mengarahkan batangnya yang besar itu tepat di belakahan vagina yang merah merekah dan bersiap menunggu ....
Kepala jamur yang mengkilap itu lalu mulai masuk...Fany sedikit meringis....tapi kemudian situasi basahannya dan lembabnya vagian yang terus-terusnya banjir membuat batang hitam besar itu lalu tenggelam di tengah jepitan memek nikmat yang mulai menjepit.
Kini Ale mulai menurunkan dan menaikan pantatnya secara berirama, dan fany sambil menggigit bibirnya, menikmati sodokan dari ale di bagian bawahnya, membuat birahinya kembali berkobar, kenikmatan yang baru kali ini dia dapatkan kembali
Lengan Fany melingkar di bagian pundak belakang Ale, bibri mereka sesekali bertemu dan melumat dengan mesra, dan kadang bibir Ale turun ke buah dada Fany ayng sering menekan ke dadanya, sementara batangnya dengan irama teraur menghantam vagina Fany
Keluar masuknya batang dengan irama yang teratur, ditambah dengan jepitan Fany, mebuat jeritan kecil desahan nafas dan juga erangan penuh kenikmatan menwarnai rangkulan erat dan panggil mereka yang sering beradu
Fany mengerjapkan matanya, batang Ale membuat dia benar-benar takluk dan merasakan nikmatnya vaginanya yang basah ditusuk batang besar itu, dinding vagina kembali basah dan becek akibat tusukan Ale itu....
Ale yang sduah mendekati puncaknya, ingin memperlambat temponya, agar keintiman ini sedikt lebih lama lagi bisa dirasakan olehnya.... dia mencabut batangnya yang penuh lendir vagina Fany di sekujur batangnya yg hitam itu,
Dia lalu memberi kode...
“ganti posisi?” tanya Fany genit....
Astaga....Fany benar-benar kali ini sudah jadi sangat liar dan tidak perduli lagi dengan status merkea berud, yang ada di kepalnya ialah kenikmatan yang baru dirasakan bahkan lebih dahsyat dibandingkan dulu yang pernah dia temui...
Ale kini sambil berbaring, bantal yang ada disusun di bagian kepala tempat tidur, dia lalu bersandar disitu setangah duduk, dan kini Fany naik diatas pangkuannya, meraih batang yang yang tegang dan keras itu, memposisikan di lubang vaginanya, lalu menurunkan badannya, hingga vaginanya yang basah dan merah itu menelan pentungan hitam Ale....
“ouch,,,sayang,,,gede banget sih kontol lu...” jerit Fany sedikit perih karena vaginanya sempat dilap dengan handuk lagi....
Kini Fany yang naik turun ditas tubuh Ale, jeritannya dan erangannya kini terdengar memenuhi ruangan kamar hotel transit itu...buah dadanya yang menggantung bebas disambut dengan lumatan bibir Ale, pinggulnya ditekan oleh Ale dan disambut oleh sodokan ale dari bawah saat pantatanya Fany turun.
Posisi seperti ini membuat Fany memegang kendali, dan itu yang mebuat dia meringis penuh kenikmatan, karena dia tidak bisa menahan desakan untuk kembali pecah erupsi orgasme, batang yang besar itu mendesak dari bawah dan membuat dia sulit menahan...
Pinggulnya kini makin liar, tangannya memeluk kepala Ale yang mulutnya dengan leluasa menjilat dan melumat buah dadanya dengan posisi setengah duduk seperti ini...Fany dibuat merintih dan mengerang penuh kenikmatan.
Dan kembali rasanya arus kenikmatan yang tidak henti hentinya yang selama ini selalu tertahan dengan kondisi dan keadaan mereka, hadir dan semakin kencang mengalir, seiring dengan mendekat ujungnya dia untuk kembali meledak untuk yang ketiga kalinya....
Fany menjerit dengan kencangnya, tanpa malu lagi dia berteriak histeris...tusukan kontol Ale mebuat dia tidak tidak bisa menahan lagi.....
“ale.....gue keluar lagi....ale......gue ngga kuat......”
Fany memgaut dan setengah menggigit pundak Ale.....dia berteriak lepas.....
“ooooouuuuuchhhhhh.........arghhhhhhh......”
Basahnya vagina ditambah dengan setruman birahi mebuat Fany kejang-kejang, dia memeluk Ale dengan erat.... orgasmenya tiba tanpa dia bisa tahan untuk ketiga kalinya.... dia benar-benar puas dan tidak kuat digelitik birahi pagi dengan oleh Ale.....
Kembali dia dibuat terengah engah dan meringis sedikit ngilu begitu gelombang orgasmenya sedikit mereda... nafasnya agak mulai teratur.... dia lalu mencium bibir Ale dengan gemas..... gila nih anak bikin gue meledak berkali kali...
Ale yang sudah mendekati puncaknya juga, kini membalikan badan Fany....
Menelentangkannya dan membuka pahanya lebar lebar... Fany sempat berteriak saat Ale kembali menjilati vaginanya, sebelum kembali memasukan rudalnya kedalam vagina Fany yang merah dan membuka siap diterobos.
Kini Ale dengan penuh konsentrasi, dia memasukan dan mengeluarkan dengan cepat kontol saktinya, pentungan hansip yang membuat Fany terkapar.... semantara Fany memberi semangan dengan meras buah dada Ale....kadang tangannya menahan pinggang Ale....
Dia menikmati melihat wajah sangar ale yang berubah tidak karuan karna menahan nikmat dan hendak menyemprotkan cairan pejuhnya yang juga selama ini tertahan hanya dengan tangannya semata karena gagal terus...
Dan akhirnya Ale pun tiba di pelabuahn cinta pejuh.... dia memeluk erat Fany.....setengah menggigit pundak Fany....dia lalu berteriak.....
“argggghhhhhhhh ....ouhhhhhhhh....ahhhhhh....keluar Ci Boss....”
Fany mengunci dengan kakinya yang melingkar di pantat Ale, membuat semua cairan Ale junior tumpah ruah di vagina Fany.....
Fany tersenyum, melihat Ale akhirnya crot juga.... dia memandang ale yang kali ini terengah engah.... dicium mesra bibrinya Ale.... tidak lagi dilihatnya Ale sebagai pekerjanya.... yang dilihat Ale ialah pria luarbiasa yang sudah memberinya kenikmatan....
Ale pun demikian...dia memeluk Fany dengan erat..... dia seperti tidak percaya dengan apa yang barus saja terjadi... Ruslan Abdul Pettu bocah hitam gelap dari Ternate, sudah beradu kelamin dengan Stefanny, boss dan juga majikannya yang cantik jelita....
Dia membelai badan mulus Fany yang terkapar di kasur kelelahan.... diciumnya punggung mulus itu dengan penuh rasa sayang.... dia terharu akan kebaikan dan apa yang sudah diberikan oleh ci Boss nya ini.... nikmat dan sangat luarbiasa baginya.....Fany yang cantik jelita lalu mau memberikan miliknya yang berharga untuk pria jelata rendahan seperti dia....
“Le...” panggil Fany pelan
“Iya Ci Boss....”
“telp ke pangkalan pasir yah....bilang kirim aja dua truk ke toko hari atau besok...”
Ale sedikit bingung..
“kita ngga kesana?”. Tanyanya dia
Fany memeluk Ale......sambil tersenyum...
“ini sudah mau jam 10, kalau kesana lagi terus balik gue lagi malas.... “
Fany nyubit lengan Ale...
“gue mau kita sampe jam 12 disini aja....”
Sambil menyembunyikan wajahnya ke ketiak Ale.....
Ale tersenyum penuh kemenangan...... kalo begini sampe ayam kencing ngga akan gue temui Mince lagi... demikian bathin Ale berpikir.... tangannya lalu merangkul bidadari di hadapannya itu....
“siap Ci Bosssss.....”
BERSAMBUNG ...