The Ukhti's Story ~ SISTERLY LUST 4


kak ira segera membuka pintu rumah. Sedangkan aku pura-pura menonton tv. penasaran ku toleh ke arah pintu depan. Benar saja.. Seorang wanita dengan hijab lebar berwarna coklat senada dengan gamis nya masuk. Bersamaan dengan kak ira.. Ustaszah Ikha sambil menoleh sekitar rumah dan mata nya tertuju padaku. Ustadzah Ikha berlari menuju ruang keluarga dan menghampiriku. Tanpa peduli ada adiknya disana, ustadzah Ikha memeluku erat sambil terisyak menangis .

Ustadzah ikha : kamu kemana aja iim, "sambil mulai ustadzah ikha mengeluarkan air mata "

Aku yang kaget karena tak mengira ustadzah ikha akan memeluku seperti itu didepan adiknya sendiri. Terdiam tanpa jawaban. Tak berkutik sedikit pun aku terperana dan menoleh kearah kak ira. Kak ira tersenyum dan matanya berkaca. Menahan air mata di balik senyumnya. Apakah kak ira cemburu melihat kk nya memeluku erat. Tak lama tanpa menghiraukan kami berdua. Kak ira berlari ke arah kamarnya. Tanpa sepengetahuan kk nya yang semakin erat memelukku.

(Skip cerita)
Malamnya aku bergegas menuju rumah ustadzah ikha dijamu makan malam dengan suaminya bang radi dan anak2nya. Suasana tidak dingin justru aku disambut layaknya seorang abang dan anak yang telah lama merantau dan baru datang kembali. Kecerian mewarnai seisi rumah. Hingga anak-anak ustadzah ikha sudah tidur dan kami bertiga berada dimeja makan. Bang radi memulai pembicaraan.

iim, kamu kerja apa sekarang? Toki jait kamu gak kamu lanjutin? :"ucap bang radi padaku"',

Iya im, sayang banget kamu gak lanjutun jaitnya. Padahal semasa kamu gak ada banyak langgaan kecewa katanya susah cari penjahit yg sesuai kayak kamu "' timpal ustadzah ikha padaku""'

Gak ustadzah semua barang juga udah pindah ke toko om baim. Jadi ya begitulah pengen ngelamar kerja aja
"' jawabku "'

Trs kuliah kamu gimana imm"' tanya bang radi

Ya lagi cari buat bayar smester akhir bang.makanya mau cari kerjaan lain baim. "' jawabku seadanya ":

Gini imm.. Abang mau buka cabang 1 lagi di daerah ••••••••. Gimana kamu banty ustadzah di toko. Kan ustadzah susah kalo jaga sendiri dan harus ngajarin orang. Jadi kamu ngajar nyetir. Ustadzah jaga toko. Abang di cabang yang baru.. Gimana.. Masalah gaju jangan khawatir deh.. Bisa kita obrololin. Berapa kamu mau.. 2jt,3jt atau 4jt per bulan.. "' tawar bang radi padaku

Dalam hatiku, jangankan 4jt.. Ga dibayar pun aku ikhlas. Karena pastinya aku lebih banyak waktu bersama ustadzah ikha. Terbayang olehku jika bekerja bersama ustadzah ikha dalam 1 toko yang tertutuo dan juga tidak ramai orang. Munkin 10-20 orang perharinya yang hanya sebentar di toko.

Serius bang.. Baim mau.. Lumayan dari pada lamar kerja belum pasti "' jawabku dengan senang hati "'

Alhamdulilah kalo gtu im jadi abang tenang ninggalin ustadzah ikha sm kamu im. Dari pada abang cri orang lain. " Ucap bang radi.

-------
Percakapan kami larut hingga malam..
Tak terasa ngantuk menyerangku. Kami yang awal d meja makan sudah berada di ruang keluarga menonton tv.. Aku dipaksa untuk tinggal dirumah bang radi. Mimik wajah ustadzah ikha sangat senang dan sumringah akan kehadiranku kembali. Aku pamit kekamar untuk tidur karena aku sudab mengantuk sekali. Dikamar aku cek hape. Ada 3 pesan dari kak ira.

#baim, kamu dimana?
#kk sendiri imm. Temenin dong?
#im.. Pengen dielus2 perut hamil kk imm

3 pesan yang ku abaikan. Karena ku fikir kak ira sudah tidur dan akan ku balas besok.

Esoknya aku terbangun pagi hari. Dan bersiap menuju toko bang radi. Disana bang radi menjelaskan tentang seluk baluk tokonya. Hingga pukul 9 pagi. Bang radi pamit untuk mengecek keadaan toko barunya. Setelah kepergian bang radi. Ustadzah ikha memelukku dari belakang

Imm, ustadzah kangen sama kamu
" Ucap ustadzah ikha. Aku berbalik dan mencium bibirnya. Ustadzah ikha membalas ciumanku. Semakin lama semakin ganas ciuman kami. Sambil kuarahkan berjalan ke kamar yang hanya terpisah oleh papan yang biasa tempat anak2 ustadzah bermain atau tidur. Kebetulan mereka semua ikut ayahnya melihat toko barunya. Seakan tak lupa kebiasanku. Ustadzah ikha membuka resleting depan gamisnya, menyibakan jilbab lebarnya kebelakang hingga terlihat bH hitam yang dikenakan selaras dengan gamis yg dipakainya tanpa melepas ciuman antara kami. Kusingkap pembungkus buah dada yang sangat kurindukan.. Ku remas lembut payudara ustadzah ikha. Kumainkan pentil yg telah menjulang keras menandakan dirinya sudah terbungkus birahi dan rindu akan permainanku. Kuhentikan ciumanku dan kulumat payudara ustadzah.. Dia terhenyak sejenak akan aksiku. Desahanya ditutupi oleh tangannya. Menahan seluruh libido agrsivitas yg ku berikan. Terkadang tanganya menekan kepalaku seakan enggan aksiku menjauh dari payudaranya.. Sedang asik kami bercumbu tiba2 lonceng pintu berdering menandakan ada seseorang yang masuk. Kami tersentak saling menatap menghentikan aksi kami.. Tanpa memberbaiki restleting gamisnya ustadzah ikha langsung menutup dengan jilbab lebarnya.

Assalamualaikum,,, " Terdengar panggilan seseorang didepan suaranya tidak asing bagiku. "

Walaikumsalam " Jawab ustadzah ikha
Eh mama rina. Ada apa nih tumben nyamper ke toko " Ucap ustadzah kepada mama rina.

Iya nih ustadzah, skalian lewat aja mumpung inget tagihan kas pengajian hihihi " Jawab mama rina dengan gelak tawa

Benar saja dugaanku. Mama rina seorang bendahara pengajian. Aku sempat menjalin kisah denganya. Namun ku urungkan niatku untuk lebih lanjut denganya. Hanya sempat 2 kali merasakan bercinta dengan mama rina. Ya aku sendiri bingung. Dibalik jilbab ibu2 pengajian tersimpan nafsu yg tinggi. Mungkin karena bosan dengan apa yg suami2 mereka lakukan. Aku masih terdiam dalam kamar. Menunggu dan berharap segara mungkin ustadzah kembali padaku. Tak lama ustadzah kembali. Dengan senyum dan langsung membuka jilbabnya.. Membuka gamisnya.. aku aneh.. Kenapa berani sekali dia.

Papan closed udah aku taro didepan im. Dan udah aku kunci. Jadi ga ada yg bsa ganggu kita im.. Imm ustadzah kangen sama sodokanmu im.. Puasin ustadzah iim.. "" Hanya itu yg kudengar.. Dengan mata berbinar.. dan tubuh bugilnya. Ustadzab ikha mengiba padaku.. Ku lepas kaitan bH yang dikenakan ustadzah. Dan menyembulah tetek ustadzah. Kontolku yang sedari tadi tertidur kini bangkit kembali melihat pemandangan indah yang tersaji.. Tak memakai waktu lama aku rebahkan ustadzah ikha.. Ku belai dan ku cium keningnya hingga bibir kami saling beradu.. Sambil jemariku menggesek klistorinya ustadzah mendesah.. Ku hentikan aksikum dan mulai mengarahkan kelamin ku kedalam lubang surgawi ustadzah ikha..

Ahh.. Imm.. Cepat masukan.sssttt.. " Iba ustadzah ikha ketika aku hanya menggesekan saja dipinggir memeknya."

Ustadzah ikha mengangkat sedikit pinggulnya memaksa agar aku segera masuk.

Iim, jangan giituu trss.. Ustadzah gak tahaaann.. Aahhh ssstt.. !" Iba ustadzah.. Melihatnya begitu penuh nafsu aku masukan penisku dengan hentakan cepat dan kasar.
Awwwsshhh...sstt pelan imm " Jerit ustadzah.. aku tak beri dia kesempatan mengulur sakitnya.. Aku hujamkan kontolku keluar masuk liang vaginanya.

Iim.. Pelann.. Awhhhss.. Sakittttt iim.. Awww..sssshhh.. "'desahnya menan sakit dan nikmat seirama hentakan kontol ku

Takku pedulikan rintihanya. Tetap ku alurkan cepat pergerakan penisku keluar masuk liangsurgawi ustadzah ikha. Tangan dan paha ustadzah ikha seakan menahan gerakanku. Namun tak berarti bagiku. Satu tanganya menahan rintihan yaang sangat keras tak terbendung diucap olehnya. Terkadang aku permainkan ritme agar sesekali ustadzah ikha merasakan nikmat. Irana gerakan maju mundur penisku rendahkan. Pelan... Pelan.. Desah ustadzah berubah menjadi nikmat. Matanya terpejam menikmati suasana yg terjadi. Aku buat sedemikian rupa agar tak egois mengikuti egoku.. Kini pinggul ustadzah mulai mengikuti irama sodokan kontolku pada lubang vaginanya.. Tak ingin kehilangan momen. Kembali mulai perlahan ku percepat ritme yg terjadi.. Kini desahan nikmat ustadzah ikha berirama dengan sedikit rintihan rasa perih.

Awhhss.. Baimm.. Uuhh..... Kenapaaa... Aww.. Cuma Kamu bisa buat.. Stt..hmm ustadzah seperti ini iim... #"' rintihanya hampir tak terdengar olehku. Hanya suara paha dan pinggul dirinya beradu kencang.

Baimm. Gak tau ustadzah.. Tapi.. Ustadzah sendiri menikmatinya kan..#" Aku sedikit berbisik dekat telinganya. Tak ada jawabn dati ustadzah.. Hanya anggukan kepala dan tekanan bibir ustadzah yang mengartikan dirinya menikmati setiap apa yang aku lakukan padanya. Sedang asik kami berpacu. Pintu depan toko seakan ada yang mau membuka. Namun terkunci. Dari jauh terdengar suara orang memanggil. Aku yang terkejut menaikan punggungku dan berhenti sejenak. Namun ustadzah ikha memeluk punggunggu.
Jangan khawatir imm. Terus genjot aku saja imm."# ceracaw ustadzah.. Tak lama suara orang diluar tak terdengar lagi. Aku kembali melanjutkan pergumulanku dengan ustadzah ikha. Kami berganti posisi.. Kini ustadzah nungging di hadapan ku.. Ku masukan kontolku.. Melanjutkan permainanku.. Diposisi ini aku bisa sangat mengontrol gerakanku.. Kurubuhkan badanku dan ku remas payudara ustadzah ikha.. Ku pilin pelan pentil payudaranya.. Racawnya smakin menjadi. Tiba2 bunyi hp mengejutkan kami. Bang radi menelpon ustadzah ikha. Kami menghentikan permainan kami. Namun ustadzah membuat loudspesker pads panggilan tersebut.

Mah.. Tadi pelanggan telpon.. Katanya toko tutup kenapa.. #ucap bang radi jauh disana..

Iya.. Aku lagi dirumah yah. Ada yang tertinggal, #' diselasela jawaban ustadzah dengan sigap aku masukan kontolku secara tiba2 kedalam vagina ustadzah ikha yang masih dalam keadan nungging.

Awwsssshttt..#desah ustadzah ikha.

Kenapa mah # heran bang radi

Gak.. Ini aduhhssttt.. Ahh... Kepentok meja. kaki aku yah . #jawabustadzah ikha menahan nafsunya.

Ini mau ke toko lagi yah. Baim lagi ngajar. Makanya toko aku kunci. Gak aku tutup. #jawab ustadzah ikha terbata bata.

Yasudah.. Nanti ayah tlp lagi oelanggan tadi kalo kamu udah ada di toko.#'jawab bang radi sambik mengakhiri tlp mereka

Terus iimm ustadzah mw sampai.#' tanpa memperdulikan hp nya. Ustadzah ikha mengerang. Aku percepat pergerakanku.

Ustadzah sayang,, baim mau keluar.. Ahhsttt... #"' bisiku pada ustadzah ikha, semakin cepat gerakanku

Ia baimm.. Ahhh.. Didalam keluarkan smua.. Aku juga iimm.. aaaaaakhhhhhhh.....
# erang ustadzah mengangkat pinggulnya bersamaan dengan keluarnya airmani ku dalam vaginanya
Crooottttttrr....croootttt....crooott.croott.croot..crot...
Ustadzah tengkurep jatuh tak berdaya dan aku menindih badanya dengan keringat membadahi sekujur tubuh kami. Ku peluk mesra ustadzah ikha.

Ikha ustadzah ku, baim cinta sama ustadzah.#' ucapku ditengah nafas yang menggebu

Benarkah itu imm #' tanya ustadzah ikha padaku. Aku hanya mengangguk dan mencium mesra keningnya. Setelah itu kamu bergegas merapihkan pakaian kami dan membuka pintu toko yang terkunci.

Semenjak bekerja bersama ustadzah ikha. Hampir setiap hari kami melakukanya. Tak ada rasa bosan dari ustadzah ikha. Hari2 kami layaknya suami istri yang baru menikah. Melakukan hubungan terlarang tersebut tanpa kenal lelah. Baik aku ustadzah dan bang radi tampak biasa dan seperti tidak ada apa apa.
-----------

2 bln telah berlalu. Diamnya ustadzah dan sikapnya yg seakan ada yg disembunyikan dariku buat aku terus bertanya apa yg terjadi pada ustadzah ikha. Bahkan akhir2 ini ustadzah ikha seperti hilang mod untuk bercinta denganku. Malah berbicara denganku saja tidak. Lama kami berdua terdiam. Bulan ke tiga bekerja disana ustadzah semakin menjauh dariku. Aku merasa bosan. seakan2 aku bersalah dan akulah penyebabnya. Aku jalani hari-hariku tanpa bercinta dengan ustadzah ikha. Hubunganku dengan ustadzah ikha memang tidaklah diketahui oleh bang radi. Didepan bang radi kami bersikap biasa saja dan seperti tidak ada apa-apa antara kami. Begiu lama waktu berlalu. Bulan 4 dan 5 aku lalui tanpa sedikitpun antara aku dan ustadzah saling sapa.. Aku masih tak mengetahui apa yg terjadi padanya. Merasa jenuh dengan sikap dinginnya. Aku ungin berlibur sejenak dr rutinitasku. Ditengah makan malam kelyarga bang radi. Aku membuka pembicaraan.

" Bang, baim mau libur dulu sekitar 1 minggu.. Boleh " Tanyaku pada bang radi di sela-sela makan malam

" Kok tumben im ada apa, " Jawab bang radi heran

" Gpp bang, jenuh aja kangen kampung juga, gppkan.. Toh juga pelanggan banyak yg pulang kampung" Jawabku membela dan membujuk bang radi agar aku diizinkan. Terlihat ustadzah ikha agak cemas akan keinginanku untuk berlibur. Raut wajahnya yg seakan bingung harus berbicara apa pada kami

" Yasudah, yg ptg kamu balik lagikan " Tanya bang radi
" Iya bang baim balik lagi kok " Ucapku

Malamnya aku prepare barangku untuk esok ntah kemana aku pergi. Pintu kamarku diketuk. Dan masuklah ustadzah ikha tanpa sepatah katapun.

" Kenapa imm " Tanya ustadzah ikha
" Kenapa apanya, bukankah ini yg ustadzah ikha inginkan "jwbku agak kesal

" Jangan pergi iim" Pinta ustadzah ikha
" Lalu, kita b2 harus saling diam san tanpa bicara sepatah katapun, "ucapku

Ustadzah terdiam. Dan berlalu pergi meninggalkanku. Esoknya aku pergi dengan kegelisahan hatiku dan tanya dalam fikirku ttg ustadzah ikha. Aku menyewa aprtemen selama seminggu. Selama di sana ustadzah sering memberi pesan whatsapp padaku namun aku hiraukan. Sampai akhirnya aku membalas dan berikan dimana aku berada.

Esoknya ustadzah datang. Kubuka pintu aprtmnku. Ustadzah berlinang air mata langsung memeluku erat. Ku bawa ustadzah ke sofa masih dalam keadaan kami saling berpelukan. Disofa dia mulai berbicara ttg apa tang terjadi.

" Iim, kamu jangan pergi. " Ucap ustadzah
" Ada apa " Jwb ku singkat
" Hiks.. Ustadzah.. Hikss.. " Ucapnya tersela
" Apa ustadzah " Jwbku
" Aku hamil imm. " Tangisnya menjadi semakin erat peluknya padaku.

Bak disambar petir.. Aku sangat terkejut dengan ucapannya.

" Lalu kenapa ustadzah menangis " Jwbku heran
" Ini anak kamu iim.. " Jwbnya
Duaaaaaaaaaar.... Hatiku remuk seakan waktu berhenti sejenak dan detak jantungku berhenti berdetak..seakan tak percaya atas apa yang diucapkan ustadzah ikha padaku.

" Gak ustadzah.. Ustadzah juga masih memberikan jatah ke bang radi.. Dan itu hasil kalian bukan baim "

" Ini anak kita im.. Antara kamu dan aku iimm.. Aku yakin ini hasil dr kamu iim " Ucap ustadzah dengan derai airmata yang terus berlinang. Perdebatan terjadi antara kami.. Aku bersikeras untuk mengatakan kallau itu adalah anak bang radi bukan aku. sementara ustadzah sangat yakin itu adalah hasil dari percintaan antara aku dan ustadzag ikha.. Aku memeluknya erat dan membaringkanya di kasur... Kami masih dalam keadaan berpelukan dan tidak mengerti harus berbuat apa. Hinggal pukul 15.00 ustadzah terbangun masih dalam pelukanku. Dia masih berharap aku untuk tidak pergi meninggalkanya. Dia pulang meninghalkanku. Dan aku pun masih tak percaya dengan apa yg terjadi.

Setelah masa liburku. Aku kembali bekerja. Namun dengan masih dalam keadaan tak percaya. Hingga bulan ke 7 kehamilan ustadzah ikha. Terjadilah tragedi.


Next chapter
"SEVEN MOUNTH SEVEN ORGASM"


 


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com