The Ukhti's Story ~ SISTERLY LUST 2

 


epiode sebelumnya " Humaira melihat persetubuhan antara Baim dan kakaknya. Membuat dirinya sedikit terkejut dan seakan tak percaya. Humaira yang shock melihat tubuh bugil kakaknya yang juga seorang ustadzah itu dengan sadat melakukan hubungan yang seharusnya hanya dilakukan oleh suami istri memutiskan untuk tidak tinggal di rumah ustadzah ikha dan kembali ke rumahnya. Bang radi yang merasa ada keanehan antara istri dan adik istrinya tersebut curiga akan adanya sebuah masalah yang menyebabkan keduanya bertengkar. Sedangkan baim pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepanya "

** selamat menikmati **

Aku terbaring di kamar. Suara lantunan orang sholat menggema hungga rumah ustadzah. Fikirku tak karuan. Entah apa yang akan terjadi kedepanya. Ku coba memghubungi kak ira. Namun tak ada jawaban meski sudah berkali-kali aku menelpon kak ira. Aku bingung. Apa yang harus aku lakukan. Apa aku harus pergi. Atau tetap disini. Kalo aku terus disini. Memungkinkan jika seandainya kak ira ngadu ke bang radi.. Aku akan habis diceramahi bahkan dipolisikan serta hancurlah rumah tangga ustadzah ikha. Tapi jika aku pergi justru menambah kecurigaan bang radi terhadapku. 

Aku harus cari akal. Aku tau kak ira tidak masak. Dan dirumahnya tidak ada makanan. Aku pun memutuskan tidur lebih awal. Sekitar pukul 3 aku terbangun. Uatadzah ikha masih tidur. Aku bergegas membungkus makanan untuk saur kak ira. Setelah semua kurasa sudah aku nyalakan motorku. Setibanya di depan runah kak ira terlihat gelap. Ku pencet tombol bel. Namun tak ada jawaban. Lama ku menunggu dan terus berusaha akhirnya kak ira membuka pintu dengan keadaan matanya yang semmbab dan masih mengantuk. Serta menggunakan tanktoo dan hotpans saja. Aku agak terperangah melihatnya.. Kak ira yang tersedar aku yang bertamu langsung menutuo pintu kembali. Namun ku cegah.

" tunggu kak "

" mau apa lagi kamu " Ucap kak ira

" ini makan saur untuk kakak "

" Sudah sana pergi kamu.. Aku ga sudi kenal penjahat kelamin kayak kamu " Cerca nya padaku membuat ku agak sedikit kesal. Dan langsung dengan cepat aku masuk dan menutup pintu.

" Dengar aku dulu kak. Kak ira belum mendengar penjelasan dari kami " ku bekap dengan tangan mulut kak ira. Badanya yang berkeringat dan hanya memakai tanktop tanpa Bh membuat ku sangat nafsu kepadanya saat itu ditambah cetakan cD dan gundukan vaginanya. Dan ohh.. Apakah dia hamil?? 

Mungkin saja mengingat sejak 4 bulan yang lalu dia menikah. ku lihat perutnya agak membuncit sedikit. Namun kondisi sekarang dengan keadaan mood kak ira yang sedang marah dan benci padaku gak mungkin aku bertindak lebih jauh. Akhirnya kak ira melamah.


" Apa mau kamu imm " Derai air matanya mengalir kembali

" dengerin penjelasan baim dulu kak "

" Penjelasan apa lagi, ga cukup kalian buat aku nangis karena ulah bejad kalian ha " Tangis kak ira tak tertahan lagi

" Kak jangan nangis, baim minta maaf.. Ini semua bukan salah ustadzah ikha.. Ini salah Baim. Baim yang memulai semuanya. " aku sedikit mengalah agar menenangkan kak ira

"Plaaak, !!! Sebuah tamparan mendarat kencang dipipiku.



" Udah lah imm. Pergi dari sini.. Aku gak mau liat badjingan kayak kamu. Dan bilang sama lonte kamu tu. Lepas jilbab nya.. Ga usah sik suci dia. Pergi kamu, pergi " Kak ira mendorong ku keluar

Aku yang emosi dan geram akan kata-katanya. Mendorongnya. Melihat dirinya yang hanya menggunakan Tanktop tanpa bH dan hanya gunakan Hotspants saja. Ku peluk kak ira dan ku sekap mulut nya dari belakang. Ku tarik badanya menuju kamar agar tak terdengar olehs orang sekitar. Kak ira meronta ronta namun tenaganya tak kuat menahan cengkramanku.

" Baim lepas.. Ngapain kamu " Kak ira meronta
" Udahlah diam, kamu buat aku emosi tau " Berang diriku padanya
" Baim, jangan kurang ajar.. Lepasin aargh "
"Denger kak.. Baim bisa baim sama orang yang baim, tapi kak ira ga ada itikad untuk dengerin penjelasan kami. Dan sekarang kak ira tampil didepan baim cuma pakai baju jablay ini he... Tanktop hitam kak ira pakai ketemu orang yg bukan suami kk ha.. kreeeeeeeekkkk..!!!! "
Ku robek tanktop yang digunakan kak ira.. Nampaklah gundukan payudara putih dengan puting merah muda hampir kecoklatan karena kak ira sedang masa kehamilan.

" Ahh.. Jangan baim.. Jangan.. Lepasinn... Kurang ajar kamu baim " Teriak kak ira

Dari belakanh ku remas kedua payaudara milik kak ira. Dengan geram dan terkadang kucubit pentil payudaranya.

"Auhh.. Bain sakit... Aahh... Lepasin.. Lepasin kk " Kak ira sekuat tenaga meronta ronta. Melawan seluruh dekapanku.

Ku endus leher belakang kak ira.. Terkadang telinganya ku jilat dan ku gigit. Kak ira masih melakukan penolakan. Kepalanya dengan cepat berpindah pindah seiring dengan ciumanku di lehernya. Sambil tetap mempermainkan teteknya..sebelah tanganku membuka celana pendek hotpants yang dipakainya. Dengan paksa. Dan kini kak ira telanjang bulat di depanku.. 

Ku gesekan tanganku yang kanan ke vaginanya dan yang kiri mempermainkan payudaranya. Penolakan kak ira seakan setengah setengah. Kuhempaskan tubuh kak ira kek kasur. Aku tak peduli lagi. Saat itu yang ada dalam fikirku hanyalah bagaimana caranya agar tak ada seorang pun yang tau tentang aku dan ustadzah ikha. Ku ambil hp. Ku foto tubuh telanjang kak ira sebanyak mungkin. Kontolku yang menegang d balik boxer yang ku pakai, ingin merasakan jepitan vagina pengantin baru yang ku taksir sedang hamil 3 bulan. Tapi urung niatku untuk memperdayanya.. 

Ku jambak rambutnuya dan ku tekan pipi kak ira hingga terbuka sedikit mulutnya dan ku paksa menelan kontolku.. Ahh.. Nikmat ku rasa ketika mulut mungil seorang gadis pujaanku dahulu kini bisa ku rasakan. Sambil sesekali ku foto gimik wajah yang tersedak kontolku. Bosan dengan kulumanya. Ku hentikan aksiku. Walau belum keluar. Karena waktu inu kurang tepat untuk memuaskan nafsuku saja.

" Dengar kak, baim sudah foto tubuh telanjang kk. Jadi jangan sampai kk ngadu ke bang radi atau pun lapor polisi, terdengar saja kabar baim di cari polisi atau papun.. Foto ini bakal ada disemua media sosial. Dan ingat suami kk orang penting disebuah perushaan. So jangan sampai hanya karena foto ini suami kk harus menanggung malu dan dikeluarkan dari pekerjaanya sekarang. " Gertakku pada kak ira yang menangis dan terisak. Akupun pergi meninggalkan rumah kak ira dan pergi menjauh sejauh mungkin meninggalkan jejakku.

_____________

POV HUMAIRA LESTARI ( KAK IRA)

Malam yang menyakitkan bagiku. Disaat semua orang memperbaiki diri untuk jadi lebih baik dibulan puasa. Justru aku melihat sendiri kk kandungku yang merupakan seorang Ustadzah dikenal warga setempat, sedang mendesah kenikmatan ditunggangi oleh anak muda bernama Baim yang ku anggap sebagai pemuda yang baik dan sopan. Setelah kejadian itu lain fikirku tentang kakak ku ikha dan juga Baim. Tapi aneh nya aku menyukai pemandang itu. Bukan bagaimana cara kakaku mendesah. 

Tapi alat kelamin baim lah yang buat aku sedikit terkejut. Diumurnya yang masih terbilang muda. Dia memeliki penis yang besar dan sedikit panjang. Yang membuatku kesal mengapa harus kakakku yang menikmatinya. Bukankah itu hal yang dilarang oleh agama. Timbul dalam benakku, permainan yang kulihat dibalcony. Betapa kak ira menikmati apa yang baim lakukan padanya. Begitu juga seorang wanita tak ku kenal. Mengerang erang menikmati permainan baim. 

Apakah senikmat itu bercinta. Yang kurasa saat malam pertama dengan suamiku tak ada special. Ku rasa hanya kewajiban istri melayani nafsu suami. Setelah suami puas begitulah sebagai istri. Tapi, kenapa kak ikha menikmati setisp gerakan kelamin baim menghujam vaginanya. Hmm.. Malam ini aku sendiri dikamar membayangkan apa yg ku ku lihat. " Apakah senikmat itu bercinta sesungguhnya " . Aku jadi berfikir. Mengapa saat malam pertama yang mana tubuhku yang pertama dilihat dan dinikmati oleh suamiku sendiri, tapi aku tidak merasakan apapun. 

Hanya berfikir sudah jadi tanggunh jwb dan takdir seorang istri memuaskan suami.. Asal kan suami sudah senang dengan membuang air mani nya kedalam rahim istrinya disitu aku merasa sudah senang walau tak ada sedikitpun aku merasakan nikmay yang kulihat seperti erangan erangan kk ku. Hari sudah larut namun mata ini enggan terpejam. Antara sesak dan penasaran ku akan kenikmatan bercinta yang dilakukan baim pada kk ku. Hari semakin malam aku putuskan melupakan hp ku sejenak dan tidur untuk bersiap esok bangun sahur.

Pukul 3 aku terbangun, sesorang menekan bel rumahku. Siapa ku pikir. Tak mungkin suamiku sudah pulang. Dengan keadaan mengantuk dan hanya mengenakan tanktop serta celana hotpanku bergerak menuju pintu. Saat ku buka ternyata baim datang membawa makanan untuk sahurku. Aku sdikit jenglel dengan kedatanganya. Rasa sesalku semakin memuncak. 

Makian demi makian ku keluarkan padanya. Tak kusangka dia masuk kedalam rumahku mendekap tubuhku. Aku lupa hanya memakai pakaian dalam tangtop dan hotpan pendek yang hanya menutupi sepanjang daerah kewanitaanku.Aku tak berkutik, saat lengan kekar baim mendekap tubuhku. Aku meronta.. Namun apa daya. Tenaganya lebih kuat dari yang ku kira. Baim semakin menjadi.. Dia menariku kedalam kamarku.. Menghempaskan tubuhku ke kasur. Aku terisak menangis. Aku berlari keluar. Namun baim cepat menangkapku.. Di teriknya tangtopku hingga robek.. 

Terbukalah payudaraku yang putih dengan puting ping kecoklatan dihadapanya. Baim meremas payudaraku dengan rakus mencium cium dadaku.. Ahh.. Aku ingin menolak.. Namun tubuhku berfikir sebaliknya. Dengan segala tenaga ku coba meronta. Fikirku menolak perbuatan hina ini.. Namun tubuhku mengapa berkata sebaliknya. Tubuhku seakan menerima perbuatan baim padaku.. Diremas teteku dan dihisapnya seperti anak bayi baru menyusui. 

Dimanikanya pentilku dijilat dihisap kadang digigitnya.. Aku menangis.. Namun tubuhku tak menolaknya.. Semakin aku meronta semakin aku menikmatinya. Bahkan ketika jari jemari baim dengan lihai menembus memek ku.. Ahhh.... Ini salah ini zina.. Kau merendahkanku baim. Tapi.. Tapi.. Tubuh ini menikmatinya.. Menikmati setiap sentuhan yang baim berikan padaku.. Mengapa.. Apakah.. Apakah ini kenikmatan sesungguhnya... Aku bingung harus apa..aku ingin menolak.. Bisa saja suaraku kencangkan dan meminta tolong.. Tapi.. Enggan keluar kata kata itu.. 

Yang ada desahan demi desahan ku keluarkan seakan mengiyakan perbuatan baim padaku.. Tiba-tiba baim menghentikanya.. Why.. Mengapa batinku bicara.. Ternyata di keluarkan handphone miliknya dan memfoto tubuh bugilku sebanyak mungkin. Sambil dia berkata yang mengharuskan aku untuk tidak melaporkan apapun kepada siapapun.. Aku bingung aku tersudut. Dan baim pergi begitu saja dari rumahku. Aku terdiam. Kenapa dengan hanya tangan dan mulutnya saja aki dapat menikmati permainanya.. 

Kenapa dia idak melanjutkanya dan memuaskan dirinya.. Aku penasaran dengan anak itu. Atau aku yang penasaran ingin mengetahui kenikmatan yang seperti kk ku rasakan. Dengan terisak aku kembali tidur dengan keadan tubuh telanjangku. Esoknya tak ada kejadian apapun bahkan baimpun tak kulihat keberadaanya. Sudah 2 hari semenjak kepergian baim. Pukul 9 malam kk ku datang ke rumah dengan nada marah dan seakan ingin menerkamku.

Ustadzah : ira.. Kamu apakan baim sampai tak kembali 2 hari ini ha " Ucap kk ku dengan membentaku

Aku : " Apa.. Ngapain kk cari dia.. Ha.. Kangen memek kau sama kontolnya iaa " Maki ku pada kk ikha

Plakkkk.. Sebuah tamparan mendarat dipipiku

Ustadzah : kurang ajar kamu ira.. Siapa yang ngajarin kamu spt itu.. Kk tanya baik- baik kemana baim sampai tidak pulang 2 hari ini ha

Aku : kenapa.. Siapa juga yang ngajarin kk selingkuh dari bang radi.. Ha.. Sampai tubuh ustadzah seperti kk direndahkan sama anak ingusan kaya dia. Apa hak kk marah sama aku ha.. Udah lah berzina sama orang lain. Kk pulak yang marah. Apa ga bisa memek lonte kk tu tanoa kontol baim ha.bagus aku gak ngadu ke bang radi. 

Apa jadinya kalo bang radi sampai tau istri nya ustadzah ikha mengerang mendesah keenakan dientot baim bahkan didalam rumah nya sendiri. Ntah apa fikir bang radi membolehkan baim tinggal disana.. Atau kk yang meminta bang radi izinin anak itu tinggal sama kalian supaya bisa kalian muasin nafsu binatang kalian berdua ha.

Caci maki ku keluarkan bertubi tubi kepada kk ku sendiri. Aku sudah tak peduli dengan kk ku.

Ustadzah : dengar ya ira.. Sampai baim kenapa napa.. Kamu bukan adikku lagi. Paham kau ira.

Kk ku pergi meninggalkanku. Aku terhenyak sesaat menitikan air mata. Sebenarnya aku tak ingin melakukan hal itu terhadap kk ku. Tapi rasa kesal dan benciku semakin menjadi karena dia membela dan menghawatirkan baim dibanding dengan keluarganya sendiri. Aku heran. Aku sedih. 

Aku tertidur dalam kesedihan. Esok nya sudah 3 hari baim tanpa kabar. Bahkan sampai bang radi menanyakan kemana perginya baim. Aku merasa sedih karena memang aku lah yang membuat baim menjadi hilang entah kemana. Aku coba beranikan diri untuk wa baim menanyakan dimana keberadaanya. Namun wa nya hanya ceklist. Hari berlalu 7 hari kepergian baim dari rumah. 

Aku lihat kk ku ikha semakin murung saja. Bahkan tak menyapaku lagi dan menghiraukan panggilanku. Malamnya pukul 8 aku termenung. Kenapa aku menginginkan baim ada. Aku menghayalkan perbuatan hinanya padaku yang membuat tubuhku bergetar menikmati setiap sentuhanya. Tiba-tiba hp ku berdering ada balasan wa dari baim

" ADA APA LAGI. BUKANKAH SEMUA SUDAH JELAS APA YANG KAK IRA LIHAT, AKU SUDAH PASRAH DENGAN KEADAAN. BAHKAN SEDIIKIT PENJELASANKU SAJA KK SUDAH TAK PEDULI, AKU BERADA DI HOTEL XXX ROM1**, DATANG SAJA KESINI. BAIM GAK MAO PEMBCIARAAN MELALUI TELPON. DAN HANYA SAAT INI SAJA BAIM AKTIFKAN. DATANG ATAU TIDAK NYA K'IRA BAIM GAK AKAN MEMBACA APAPUN D HANDPHONE "

begitulah kiranya pesan yang baim kirimkan padaku. Aku terkejut. Apa aku harus kesana.. Tapi itu hotel.. sebuah kamar.. Apa aku harus masuk dan berbicata disana dengan baim.. Tapi nanti apa yang akan terjadi jika laki laki dan perempuan yang bukan mukhrimnya berdua dalam kamar. Apa yang baim rencanakan menyuruhku harus datang jika ingin berbicara. 

Saat ini malah aku memikirkan rasa penasaranku terhadap baim. Dengan ragu aku bergegas menuju hotel tersebut. Sesampainya di sana aku masih ragu. Bahkan gugup mengetuk pintu kamar baim. Baim membukanya dengan memggunakan boxer dan kaos singlet saja.

" Masuk kak " Ucap baim padaku

" Iya makasih im " Jawabku gugup.

Sambil melihay sesisi kamar. Dan aku duduk di tepi kasur disamping baim.

" Ada apa lagi kak, bukanya semua sudah terjadi " Ucap baim

" Baim, ustadzah ikha sedih karena kamu tak ada kabar " Jawab ku ragu

" Bukankah itu yang kak ira inginkan. Agar aku dan ustadzah ikha tidak melakukan hal itu lagi " Ucap baim cuek padaku

" Bukan maksud kk seperti itu imm, tapi kk juga sedih lihat ustadzah ikha semakin hari semakin lesu dan gak keliatan seperti biasanya yang selalu semangat. Dia khawatirin kamu imm " Jelasku pada baim

" Apakah pantas seorang badjingan seperti baim di pedulikan sama orang kaya seperti kalian " Jawab baim padaku

" Jangan berkata kaya gtu imm, " Ucapki terpotong

" Jangan bagaimana.. Bahkn kak ira saja ga peduli dengan penjelasanku bagaiman dan mengapa kami seperti itu. Lalu untuk apa kak ira menghawatirkan ustadzah ikha " Ucap baim agak keras. Aku sedikit terhenyak dan meneteskan air mata. Baim melihatku. Mungkin sisi baiknya ada padanya. Di rangkulnya aku dan disandarkanya kepalaku kebahunya. Aku sedikit kaget. Begitunyamanya aku saat ini. Namun ini salah. Tapi aku menyukai tindakan baim padaku. 

Dielusnya kepalaku yang masih menggunakan jilbab. Dalam isak tangisku aku tersenyum. Betapa anak ini bisa membuat nyaman dalam kondisi seperti ini. Aku jadi berfikir inilah yang dirasakan kk ku.. Sambil tetap bersandar dipundak baim. Baim menceritakan mengapa terjadi. 

Bagaimana bisa antara baim dan kk ku menjalin scandal perselingkuhan itu. Aku jadi mengerti apa yang kk ku rasakan. Dengan lembut baim mmegang kepalaku dan meminta maaf apa yang telah terjadi. Mengusap air mataku. Dan tiba2 dia mencium bibirku dengan lembut. Yang membuat aki justru membalas ciumanya. Agak lama kami berciuman. Sebelum aku sadar. Dan tersenyum malu.. Baim menyuruhku pulang. Dan segera tidur. 

Aku fikir bagaimana bisa anak ini memainkan suasana hatiku yang awalnya benci, menjadi nyaman, bahkan aku menyukainya. Tapi apakah baim suka denganku yang sesang hamil ini. Dipintu kamar baim aku tersenyum seakan memuji kehebatanya dalam membuat seorang wanita menjadi nyaman dan damai saat bersamanya. Memang ku akui.. Dia sangat lembut dan perhatian sama wanita.. Siapapun itu.. 

Sambil menghela nafas aku pergi dari hotel dan menuju rumahku untuk istrihat. Di mobil aku bicara sendiri betapa saat ini aku begitu bergembira dengan apa yang telah terjadi.
" BAIM, MUNGKIN JIKA DIKAMAR ITU ORANG LAIN, AKU SUDAH DIPERKOSANYA. TAPI KAMU BAIM.. KAMU JUSTRU MEMBERIKAN KENYAMANAN YANG LEBIH UNTUK AKU, AKU PUN HERAN KENAPA AKU JADI SENYUM SENYUM BEGINI "

Kubuyarkan lamunanku.. Lalu pergi berlalu.

** semoga terhibur **
Jangan lupa like koment and follow

Hmmm menarik nih.. Kira2 apa lagi yang akan terjadi ya...
Tunggu update selanjutnya




Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com