The Ukhti's Story ~ NIGHT PROBLEM 5


Intro
Hari2 berjalan seperti biasa. Hampir 1 setengah bulan aku dan Ustadzah ikha tanpa ada kejadian apapun. Berjalan seperti biasa mengalir apa adanya. Bahkan intensitas seks yang terjadi hanya seputar aku dan Fitri. Terkadang Fitri memulainya bermain. Dikonternya, di tokoku. 

Seperti biasa Fitri selalu berusaha agar aku mengeluarkan spermaku didalam rahimnya.. Namun selalu bersikeras aku tolak. Usahaku mengalami penurunan. Bukan karena kerjaku. Tapi aktivitas ku diluar kerjaanlah yang membuat aku tak bida menambah kontrak toko ku.. Ku bereskan barang-barang tokoku.. Disana ustadzah memperhatikanku. 

Terlihat raut wajahnha yg agak sedih akaan ke kepergianku dari toko itu. Setelah rapih semus barang ku segera ku berangkat ke tempat kawanku yang berada agak jauh. Hingga esok harinya aku di telpon bang radi untuk bicara kerumahnya. Aku sempat kaget, ada apa tiba2 bang radi memanggilku. Ternyata bang radoi menawarkan aku untuk jadi karyawan di tokonya dengan alasan anak2nya selalu rewel jika tidak ada aku. Padahal dalam hatiku aku tau siapa aktor yang menginginkan aku tetap berada disini. Ya!!! Siapa lagi kalo bukan ustadzah Ikha. 

Esok harinya aku mulai bekerja sebagai driver. Pagi aku kesana dengan membawa baju dan semua pakaianku yang sudah ku siapkan sebelumnya. Ustadzah ikha tiba pukul 8. Duduk di meja depan dengan menggendong Haisya yang nampak menyus di balik jilbab lebarnya. Ku sapa ustadzah dengan dingin.

" Ini ide bu ustadzah kan " Tanya ku dengan nada jutex

" Ide apa im " Tanya ustadzah ikha heran

" Jangan berpura pura ustadzah, baim tau. Ustadzah lah yang mina bang radi untuk aku bekerja disini " Jelasku agak kesal

" Ya dari pada kamu nganggurkan iim.. Bagus disini ada temenya ibu " Jawab ustadzah agak terbata bata.

Entah kenapa yang semula jilbab ustadzah ikha yang sedang menyusui haisya tadinya menutupi seluruh wajah haisya.. Kini disingkapnya ustadzah ikha hingga nampaklah sebelah payudara besar dan putih itu sedang di hisap oleh anaknya. Aku sedikit kaget melihatnya. Walau surah sering aku lihat dan ku remas bahkan menyusu lewat tetek ustadzah. Ustadzah ikha berpindah kekamar.. Berbaring sambil menyusui Haisya. Entah sengaja atau tidak. Pintu kamar dibiarkan terbuka begitu saja. Aku hanya duduk di depan. Tak lama seseorang datang. Menggunakan hijab coklat lebar dan gamis ketat kuning menampakan seluk beluk lekuk tubuhnya.

" Assalamualaikum, baim " Sapa wanita itu

" Ehh, waa.. .walaikumsalam, kak ira? " Terkejut aku dengan kedatanganya

Bagaimana tidak, HUMAIRA LESTARI, adik ustadzah ikha. Lembut, ayu, manis. Layaknya seorang bidadari. Berkulit putih langsing dengan pinggul yang besar. Seperti gitar spanyol yang melantunkan melody melody indahnya. Beruntung sekali orang yang 4 bulan lalu menjadi suaminya. Agak sediki pemalu dengan orang baru. Lugu. Tapi tidak denganku. Aku dengan kak ira sudah akrab sejak aku membuka toko jahitku. Kak iralah yang sering membuat baju dan vermak pakaianya.. 

Moment tak terlupakan saat hari pernikahanya hampir tiba. Kak Ira memesan baju kebaya pernikahanya padaku. Karena ingin tampil sempurna kak ira ingin memastikan baju yang dipesan pass dan berbentuk untuk tubuhnya. Tak jarang aku menyentuh pinggiran payudaranya pada saat sesi pengukuran. Kak ira sangat lah lugu. Bahkan saat ku suruh untuk memakai kebayanya untuk memastikan pass dibadanya harus dipakai tanpa ada baju kemeja yang dia kenakan.. Pada saat itu dia segan masuk kekamar toko ku sekedar mengganti bajunya. 

Aku sarankan untuk mengganti bajunya disini aja di depanku. Aku tutup toko ku untuk meyakinkan dia tak ada orang lain melihat. Sedikit bujukan dan usahaku mengelabuinya akhirnya dia membuka baju dihadapanku. Dikarenakan gaun itu sangat rumit dipakai sendiri. Aku membantunya menggunakan kebaya tersebut.. Dengan kontolku yang sedaru tadi berdiri tegak. Kak ira pun membuka baju dan celanya.. Dihadapanku. Nampaklah bra hitam dan cd hitam berenda yang dia kenakan. Ku lihat payudaranya nan indah. Ku taksir ukuranya 32B . Tak asa kejadian apapun pada saat itu. Aku berupaya untuk profesional dalam melakukanya.

" Baim, baim, kok ngelamun sih " Ucap Kak ira membuyarkan lamunanku

" Ehh iya kak.. Heran aja baim " Jawabku cepat

" Kok heran imm, heran kenapa " Tanya kak ira

" Biasanyakan kak ira pakai kemeja atau kaos, sekarang pakai gamis. Jadi pangling baim, tambah cantik kak Ira" Jawabku modus

" Hhmm kamu ini.. Eh, kak ikha mana iim " Tanya kak ira

" Ada dikamar lagi tidur sama haisya " Jawabku

" Ooh, yaudah titip barang ini aja ya, kasian kalo dibangunin " Ucap kak ira sambil memberi barang titipanya

" Ohh oke kak. Nanti baim sampaikan " Jawab ku

" Yausah kk pamit ya iim " ucap kak ira sambil berlalu

Aku yang bosan karena tidak ada jadwal mengajar mengemudi, ku main kan game di hp ku.. Tak lama bang radi datang.

" Gimana iim.. Hari pertama. Amankan? " Tanya bang radi

" Iya gitu lah bang. Baru 1 tadi ngajar kan emang belom ada jadwal.. Mau deket puasa mungkin " Jawabku

" Oh ya, umi haisya mana im " Tanya bang radi

" Ada tu di kamar lagi tidur sama haisya " Jawabku

Sedang asik ngbrol, teebangun menangis dan ustadzah Ikha bangun menggendong haisya ke depan.. Kemudian aku gendong haisya keblakang tempat ruangan kecil yang hanya dibatasi triplex, tempar itu hanya untuk anak2 nya sekedar bermain duduk duduk dan sebagainya. Ada pelanggan datang dan mau mendaftar. Bang radi yang melayani. 

Sedangkan aku haisya dan ustadzah bermain di ruang belakang. Entah lupa atau disengaja. Jilbab ustadzah yang tersingkap memperlihatkan patudaranya yang tidak ditutupi bH sehabis menyusui haisya. Kubiarkan haisya bermain senditi dengan mainanya dan ku dekati ustadzah ikha. Dari belakang ku ku remas payudara yang keluar menyembul tersebut dan ku bisikan ditelinga ustadzah ikha.

" Ini mancing baim atau gimana ustadzah " Bisikku pelan sambil meremas payudaranya. Ustadzah sedikit kaget.

" Astaga baim, ada abi haisya di depan " Jawab ustadzah pelan. Namun penolakan yang di ucapkanya tidak dengan gerakanya. Dia membiarkan tangan ku meremas2 pentil payudaranya yang ada sedikit cairan susu yang keluar.

" Kan abi haisya ga tau, lagian ustadzah dari pagi mancing2 baim kan. " Jawabku cepat sambil ku remas keras payudaranya.

" Ahh.. Sstt.. Pelan- pelan iim.. Nanti abi haisya tau.." Ucap ustadzah yang mulai meniknati sensasi permainanku.

Ku cium bibir ustadzah ikha dengan lembut. Dia membalasnya dengan memainkan lidahnya. Ku lebarkan resleting gamis ustadzah dan ku jeluarkan kedua tetek ustadzah.. Ku hisap denganpenuh nafsu dan juga deg deg kan katena situasi ini.. Ustadzah pun juga menahan resahannya.. Terkadang menggigit bibir bawahnya dan menutup mulutnya dengan tangan.

" Emmffhh... ..hmmmpp.. "

Hanya itu yang kudengar dari mulut ustadzah. Puas bermain dengan teteknya.. Ku buka celanaku dan ku turunkan sedikit..

" Baim, jangan disini.. Nanti malam aja dirumah.." Tolak ustadzah

" Udah nikmatin aja ustadzah.. Baim nanggung ni.. Hisap kontol baim " Ucapku pelan sambil mendorong kepala ustadzah ikha agar menelan kontolku dalam mulutnya. Ustadzah mulai mebgulum kontolku denganhikamat. Terkadang 2 biji penisku di hisap dan dijilatnya. sensasi geli sungguh nikmat ku rasakan..

" Mii. Umii,.. " Teriak bang radi dari depan, kami berdua kaget. Ustadzah menghentikan kulumanya dan menutup gamis nya yang terbuka dengan jilbabnya dan merangkak hanya menunjukan kepalanya dibalik papan pemisah ruangan.

" Apa bii " Jawab ustadzah cemas.

Aku yang melihat ustadzah nungging, dengan kontolku yang masih tegang maksimal.. Ku angkat keatas gamis ustadzah sedikit. Dan menurunkan Cd nya.. Kumasukan kontolku dan mengarahkanya ke memek ustadzah ikha.

" Auuwhhh.. " Tiba2 ustadzah ikha kelepasan suaranya mendesah saat kontolku ku hentakan masuk dalam memeknya. Tangan ustadzah seakan mencoba mengehntiksn pergerakanku.

" Kenapa mii.. Kok gtu " Ucap bang radi dsti depan

" Ini bii.. Ah.. Haisya naik2 ke ounggung umii di ckar2 nya " Jawab ustadzah menahan desahanyanya.

Ku oercepat gerakanku. Ustadzah kini merangkak mundur. Dan berbaring. Menahan mulutnya.. Ku masukan kontolku kembali. Sesangkan bang radi di depan masih dengan pelanggan. Ku cium mulut ustadzah sambil menggerakan kontolku keluat masuk vagina ustadzah ikha.. Tangan ustadzah ikha yang bebas memeluk punggungku.. 

Dalam kondisi seperti ini riskan rasanya jika aku berlama2 dan berusaha menahan agar ustadzah mencapai orgasme.. Ku hentakan dengan keras sedalam dalamnya. Membuat ustadzah terpekik.. Kembali menahan bibirnya dengan tangan. Sedangkan aku sibuk menghisap payudaranya.
." Hmmpphh.. Iim.. Cepet. Jan...ngaaan. Hmm.. Lama-lama " Ucap ustadzah pelan

" Enak di entot baim, apa bang radi ustadzah sayang " Kataku pelan ditelinganya

" Hmmmh... Sstt.. Enakk.. Ssstt hmmmhhh.. Kamu iim " Jawab ustadzah menahan desahnya

" Yang jelas dong sayang " Ucapku mempermainkan ustadzah ikha

" Enak.. Hmmm.. Hmmmhmm.. Dientot.. Kamuu... Baa..hmmm iiimm saaayaang " Jelas ustadzah ikha

Ku percepat gerakan kontolku dalam vaginanya.. Terasa ingin keluar spermaku dari sarangnya. Ku cabut kontolku dan ku arahkan kedalam mulut ustadzah ikha. Ustadzah menghisap seluruh spermaku yang keluar dan tak kusangka dia menelanya.. Tak sadar sedang asik membersihkan spermaku yang tersisia dari kontolku. Haisya merangkak keluar dr ruangan.. segera ku oakai celanaku dan menggendongnya keluar seakan tidak terjadi apa apa. Sedangkan ustadzah ikha ke kamar mandi merapihkan dan membersihkan wajahnya.
____

Seminggu berlalu setelah petarungan penuh resiko antara aku dan ustadzah Ikha. Aku akan menghentikan scandal ini jika dirinya yang mengatakan. Namun sebisa ustadzah ikha mengucap tidak untuk hubungan terlarang kami, namun gimic dan tingkah lakunya seakan mengharapkan aku terus untuk memberi kepuasan padanya. Kukira dibulan puasa esok akan berakhir. Karena aku berfikir dirinya pasti berpuasa dan menjalankan ibadah seperti biasa. 

Namun fikirku salah. Esok hari bulan puasa tiba. Kembali sivat agamis seorang ustadzah meningkat. Dimalam hari ketika semua ramai mempersiapkan keperluan selama ramadhan. Aku sedang dikamar. Ustadzah ikha masuk sekitar pukul 23:00 malam. Dia mengajak ku berbicara di balconu agar tidak ada yang mendengar percakapan antara kita berdua. Walaupun seisi rumah sudah tertidur lebih awal agar bangun saur tepat waktu.

" Iim, belum tidur " Ucap ustadzah ikha sambil masuk kekamarku

" Belum ustadzah, ada apa " Jawabku heran

" Kita bicara diluar ya imm " Ucap ustadzah sambil berlalu keluar balconi

Aku heran dan berjalan mengikutinya.

" Iim, bulan puasa ini umi ingin memperbaiki segalnya yang udah kita rusak iim " Ucap ustadzah ikha dengan nada seperti sedang sedih. Semenjak bekerja dengan bang rari dan makin akrab dengan anak-anaknya serta tinggal dirumah mereka. Bang radi dan ustadzah ikha sepakat kalau aku memanggil mereka layaknya orang tuaku. UMI Dan ABI.

" Maksudnya mii, ?" Tanya ku heran

" Kita jangan lagi melakukan hubungan suami istri " Jawab ustadzah singkat sambil pandanganya menatap jauh kedepan.

" Hmm.. Kalo itu keiinginan umi, baim akan lakukan. Tapi apa umi yakin. Baim bisa melakikanya. Asalkan umi ga ada gelagat atau sikap yang seakan mancing mancing baim untuk melakukannya lagi " Jelasku

" Harus iim. Bisa atau gak.. Kita gak boleh melakukanya lagi " Ucap ustadzah ikha

" Yasudah kalo gitu, baim cari kos aja.. Lebih baik kita jaga jarak. Seenggaknya dengan berjauhan kita sama-sama bisa nahan" Ucapku agak sedikit kecewa

" Jangan iim.. Nanti yang lain curiga sama kita, kamu tetap tinggal disini, umi mohon. Kamu sudah umi anggap anak umi sendiri. Jangan pernah berfikir untuk ninggalin rumah ini " Jelas ustadzah padaku dengan air matanya yang sedikit mengalir keluar dan membasahi pipinya

" Ya tapi mii.. Selama baim disini. Umi selalu bersikap mancing-mancing baim kearah sana. Buktinya malam ini. Pertama x baim lihat umi hanya memakai baju tidir lengan pendek, tanpa jilbab umi, bahkan daleman umi ga pakai bH " Jelasku agak keras sambil tetap mengusap air matanya yang semakin deras mengalir walau tanpa suara karena menahan agar tidak didengar org lain

" Iya iim. Malam ini ustadzah masih menginginkanya iim.. Hukum ustadzahmu iim.. Ustadzah bingung. Kamu memperlakukan umi layaknya seorang suami kepada istri. Kami lembut, perhatian, bahkan bisa memberikan kepuasan seks sama umi.. Terserah kamu malam ini umi hanya ingin mengabiskan dosa dosa bersamamu imm. Bulan puasa nanti kita takkan lagi melakukanya. Umi mohon. Malam ini untuk terakhir kalinya. " .......Terisak isak ustadzah ikha

Kupeluk ustadzah ikha dengan erat. Sampai tangisnya kurasa berhenti. Ku cium bibirnya dia membalas dengan penuh nafsu. Di tariknya baju tidur yang ustadzah ikha pakai hingga copot seluruh kancingnya dan di lempar nya ke lantai. Dengan nafas yang mrnggebu gebu seakan akan ingin mengeluarkan seluruh syahwatnya padaku.. Ku remas tetek ustadzah ikha yang bebas menggelantung sambil tetap berciuman panas antara aku dan ustadzah.. Deru nafas ustadzah semakin menjadi. Tak sabar dibukanya celana boxer ku dan dilahap kontolku yang sudah mengang. Oowhhh... Aku sedikit mendesah dengan perilaku ganas ustadzah ikha malam ini. Tak mengerti apa yang ada dalam fikirnya.

" Hey ustadzah kamu itu ustadzah kenapa melakukan ini " Ucapku disela sela ustadzah ikha yang asik mengulum kontolku

" Jangan sebut umi ustadzah iim.. Umi sedih.. Kita lagi bercinta iimm.. " Ucap ustadzah ikha mengiba padaku dan meneruskan kulumanya

" Tidak..umi itu seorang ustadzah, ustadzah binal, suka sama kontol baim. Ustadzah nafsuan. Umi pantas jadi budak baim. Ustadzah bohong kalo ga mau ngentot sama aku lagi.. Ustadzah itu ga bisa kalo ga dipuasindipuasin " Jawab ku kasar

Ustadzah ikha menghentikan kulumanya.

" Terserah kamu iim. Malam ini puasin umi mu ini.. Puasin aku ustadzahmu. Sampai ustadzah gak bisa bergerak ga bisa ingat suami umi.. Ga bisa ingat anak-anak.. Aku istrimu malam ini. " Cecar ustadzah padaku sambil berpegang pada pagar balconi dan menunggingkan pantatnya.

Aku arahkan kontolku kedalam memek ustadzah ikha. Dia melenguh.. Ku hentakan lebih dalam dia mendesah kencang.

" Ahh.. Ini dia.. " Desah ustadzah ikha
Perlahan ku gerakan kontolku. Pelan tapi pasti sambil ku remas kedua payudara ustadzah dengan keras.. Terkadang ku hentakan kasar kontolku lebih dalam membuat ustadzah ikha teriak mendesah kenikmatan.

" Ahh.. Iyahh baimm.. Sstt "

Kupercepat gerakanku.. Desahan deni desahan keluar dari mulutnya. Kunaikan satu kaki ustadzah ikha bersadar dengan pagar balkoni.

" Terus iim.. Uuhh.. Hmmhh.. Ahh "... Desah ustadzah ikha

Kontolku beregerak cepat.. Namun tak ingin akunkeluar begitu saja.. Bunyi himpitan kulit kami terdengar begitu kencang. Aku khawatir orang dirumah mendengarnya karena ada kak ira dan suaminya berada di samping kamarku.

" Ahh baimmku.. Ahh nikmaat terusss sayaang.. " Geram ustadzah ikha akan oergerakan kontolku dalam memeknya. Sambil menghentakan kencang lebih dalam

" Ahh.. Umii besok mau ngentot lagi apa berhenti " Tanyaku sambil terus membobol memek ustadzah ikha

" Ahh.. Sstt.. Bee..sok.. sstt berhentii. Iimm " Jawab ustadzah

Kuhentikan gerakanku.

" Oke aku berhenti " Jawabku sambil diam dan menghentikan aksiku

" Ahh.. Iimm terusin terus.. Ayoo.. Aduuh.. Iya ustadzah mau lagi terusin iim besok kita masih ngentot imm " Jawab ustadzah mengiba

Aku tersenyum. Dan melanjutkan aksiku.

" Ahh iya kayak gtu.. Ahh yang cepat imm "

Ku cubit keras kedua pentil ustadzah ikha. Membuat dia mengaduh keras kesakitan.

" Awwhhhh.. Baim.. Jangan keras-keras " Iba ustadzah ikha

Ku tampar pantat ustadzah ikha.

" Aww.. Stt terus. Lagii " Pinta ustadzah

Kembali ku tampar lebih kerass..

" Ahh.. Hukum umii imm.. Terus tampar pantat umii "

Ustadzah ikha justru menikmati setiap tamparan ku. Ku lihat sekeliling.. Ohh maygad.. Seorang wanita berjilbab lebar sedang menikmati pertunjukan kami. Entah sudah berapa lama wanita itu berdiri didepan gerbang rumah ustadzah.. Kuhentikan gerakanku dan berbisik kepada ustadzah ikha.

" Ustadzah, ada seseorang yang liatin kita dari tadi " Jelasku

" Haa.. Dimana imm. "

" Depan gerbang ustadzah " Jawabku

" Haa.. Itu.. Itu HUMAIRA imm. Adek umi " Jawab ustadxah ikha kaget.

" Terus gimana? " Tanyaku agak panik

" Lanjutin aja imm. Udah terlanjur.. Cepat imm. Ustadazah nanggung " Jawab ustadzah sambil menggoyang goyangkan pinggulnya

Ini sangat mendebarkan namun sangat menggairahkan. Ustadzah ikha tau adik nya sedang meliha kakaknya ditunggangi laki-laki lain di balconi rumahnya sendiri. Tapi tidak dihiraukan uatadzah ikha karena nafsunya sudah memuncak. Ku lanjutkan aksiku.. Kini ustadzah kusuruh menghadapku dengan kaki kananya menggantung di pagar balkoni. Sambil ku masukan kontolku dan ku cium bibir ustadzah ikha.. Kurasakan kurang nyaman diposisi itu ku baringkan tubuhku di bangku panjang dan ustadzah naik membelakangiku. Diarahkan kontolku kedalam memeknya.

" Ohh.. Baiimm.. Puasin ustadzah nak.. Ahhh.. " Desahan ustadzah menggebu sambil terus menggoyangkan pinggulnya. Ku jambak rambut ustadzah ikha hingga dia menjengkang ke belakang. Kini aku lah yang menguasai permainan. Karena kuraasa memek ustadzah berkedut. Ku percepat gerakan kontolko..

" Ahh iyaa ahhh yaah yaaa. Iyaaahh *. Ustadzah sampai iiimm.. Aahhh "

Tubuh ustadzah menggenhang keatas, terlepaslah kontolku dengan semburan orgasme ustadzah ikha menyirami bangkku dan sebagian kakiku...

" Haahh.. Hhuuftt.. Istirahat sebentat iim. Umi capek..." Ucap ustadzah sembaari menghela nafasnya

Ku bangun dari bangku. Ku tarik rambut ustadzah ikha dan ku tunggingkan dirinya tanoa memberi waktu dia istiraht. Tanganya memegang pagar.. Satu kakinya bersandar. Ku arahkan kontolku penuh nafsu. Ku hentakan kencang

" Ahhh.. Baimm " Desah ustadzah..

Ku tarik kontolku, ku hentakan kembali

" Auuwwwhhh... Sttt pelan imm " Iba ustadzah ikha padaku

Ku percepat gerakanku.. Ku cengkram tetek nya dari belakang ustadzah melenguh menikmati sodokan demi sodokan yang ku berikan.. Kelemahan ustadzah ikha adalah ketika sudah pertams orgasme.. Ronde selanjutnya dia akan cepat orgasme kembali. Kembali ku hentakan keras dan ku percepat.. Ku hentakan lagi sodokanku dalam memek ustadzahh ikha

" Ahh yaahh iyaaa sampai lagii imm.. aahhhh lepas lepas ahhh baimm.. "

Ku tekann kontolku sedalam2 nya kurasakan hangat orgasme ustadzah yang tertahan olehku.. Tubuhnya berontak seakan ingin kontolku lepas dari dalam memek nya dab menikmati orgasme yang keluar. Namun ku tahan .. Bergetar kaki kaki ustadzah hingga terjatuh. Ku viarkan ustadzah sejenak. Ku lihat kembali halaman depan. Tak ada lagi kak ira disana. Kemana pikirku.. Tak ku pedulikan. Ku angkat tubuh ustadzah yang tergeletak. Dan ku tunggingkan kembali.. Kini dia tak mampu bertumpu satu kaki. Ku arahkan kontolku... Jleeb.. Langsung bablas dalam memek ustadzah ikha karena banjir oleh cairan orgasmenya.. Ku sodok perlahan agat ustadzah merasakan pola sodokan penisku. Setelah agak lama ku percepat..

" Ahh.. Terusss iim.. Uuu..uuhhh.. Iyahh sodok memek ustadzah iimm.. Biar lecet memek umii iimm.. Ahhh.. Nikmat.. Yahh... Ga kuat ustadzah iimm.. Oohh.. Kamu kamu hebat baimm.. Nikmaaa.aatt ahhh.. "

" Baim hampir keluar ustadzahku sayaang hhuuhh.. Ahhh.. " Bisiiku ditelinganya

" Diluar iim. Umi mau telan air many mu.. Ahh.. Teruss ituun ahh datang lagi lagi.. Oohh.. Nikmatnyaaaaaa ahhh.. Baimmm umi keluarrrrrrr...."

Bersamaan dengan menggenjang hebat dan bergetar seluruh tubuh tubuh ustadzah ikha.. Ku keluarkan kontolku dan ku arahkan ke dalam mulutnya.. Dia melahap tanpa tenaga.. Dan ambruk ke lantai dengan sebagian spermaku tertelan dan sebagianya keluar mengotori sekitar bibirnya.

" Baim, kenapa cuma kamu yang buat umi puas.." Tanya ustadzah ikha
Aku hanya menggelengkan kepala.. Kucium kening ustadzah ikha. Dan membantunya berdiri. Uatadzah tanpa sehelai benangoun keluar dari kamar. Dan aku berbaring tanpa busana. Malam yang indah. Kurasa ini bukan akhir dari scandal kami. Ku bayangkan bulan puasa esok akan ada saatnya ustadzah ikha meminta padaku.. Kita lihat saja. Sampai mana ustadzah ikha bertahan dengan statmenya. Aku pun tertidur

** semoga terhibur ** 
Apa yang adek ustadzah ikha lakukan setelah melihat kakak nya meronta ronta kenikmatan oleh sodokan baim?

Akankah "Humaira Lestari" Sang adik ustdzah ikha melaporkan apa yang dilihatnya kepada suami ustadzah ikha

Atau

Justru Humaira Lestari malah terjebak permainan Baim sang maniac

**Saksikan kisah selanjutnya **


 


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com