The Ukhti's Story ~ NIGHT PROBLEM 4

 

EPISODE SEBELUMNYA
_ Fitri merasakan apa yang selama ini hilang dalam hidupnya. Kehangatan dan belai kasih sayang yanha selama 2 tahun tak pernah ia rasakan. Bahkan dia menyesali status jandanya yang menjadi penghalang untuk bisa memiliki Baim. Sedangkan Baim tetap pada pendirianya. Tidak begitu menyukai Fitri. Baim tidak memainksn perasaanya kepada Fitri semantara Ustadzah ikha masih dalam gejolak batinya. Bukan karena statusnya Ustadzah. Melainkan gejolak nafsunya yang membuat dirinya bingung. Antara setia atau menikmati. Walau sudah tak lagi canggung memanggil Baim dengan panggilan SAYANG._

** selamat menikmati **

Aku terbangun jam 8 pagi. Melihat tubuh bugil Fitri yang tertidur disampingku. Dering hp ku berbunyi. Ustadzah menelpon ku . Dia menanyakan keberadaanku kenapa aku tidak buka toko. Aku beralasan sedang bertemu dosen untuk prihal skripsiku. Ustadzah ikha tidak befikir curiga. disela2 percakapanku dengan ustadzah ikha. Fitri bangun. Dan memeluku dari belakang.

" Siapa bang " Tanya Fitri berbisik padaku

" Ustadzah Ikha dek " Jwb ku pelan

Fitri dengan nakal menggenggam kontolku yang masih lemas dari belakang.. Aku terbelalak dan kaget dengan kelakuanya. Aku pun bingung dengan ustadzah ikha. Dia terus mengajaku bicara dengan mengatakan bahwa ustadzah ikha kangen padaku. Sementara fitri berpindah kedepan dan menghisap penisku.

" Ahhsssst.. Ustadzah ga kerja " Ucapku di tlp

" Ini lagi santai im. Masih pagi " Jawabnya

Fitri terus mengulum penisku hingga menegang dan keras..

" Ahh.. Ustadzah udah dulu ya " Ucapku

" Kenapa iim baru sebentar "

" Iyahh.. Lagi fokus ni ustadzah " Elak aku

Fitri menghentikan isapanya dan menungging. Mengarahkan kontolku dengantanganya agar masuk ke lubang memeknya.. Aku masih ngobrol dengan ustadzah di telpon. Tak bisa aku bersuara. Fitri menggoyang kan pantatnya terkadang memutar. Membuat sensasi nikmat tak tertahan. Aku maju mundurkan pinggulku.. Karena tak tahan. Aku hentakan kontolku sedalam dalamnya kedalam memek Fitri hingga tak sadar fitri mendesah keras.

" Suara apa tu imm " Tanya ustadzah

" Ahh, ini.. Kan rame.. Jadi banyak orang.. " Bohong ku pada ustadzah

Entah kenapa aku menikmati permainan yang dibuat Fitri. Dan entah kenapa juga ustadzah tak menutuo telpon nya. Lama aku menyodok memek Fitri. Ku putuskan tiba2 sambunhan telpon dari ustadzah Ikha karena ku rasa aku sudah hampir keluar..

" Fit, abang mau keluar " Ucapku

" Didalam bang, hamilin aku,, aahhh.." Ucap fitri membuatku terkejut

" Abang belum mau nikah Fit.. ahh " Tolaku

" Hamilin Fitri bang.. Sstt.. Ahhh.." Desah fitri menjadi

Aku tak mau mengambil resiko dengan menghamili dirinya. Ku rasakan tagangan kontolku sudah hampir 90% klimaksnya. Ku cabut kontolku dan ku keluarkan spermaku menyembur punggung Fitri. Nampak Fitri kecewa. Raut wajahnya yang sedikit kesal dan sedih.
." Kenala abang keluarkan " Ucap fitri sedikit keras.

" Belum saatnya Fit " Ucapku

" Fitri udah kasih semuanya untuk abang. Fitrin sayang sama abang. " Tangisnya memeluku

Ku peluk Fitri yang air matanya tak berhenti mengalir. Seakan dia menginginkanku lebih dari aekedar abang adik. Ya, dia inginkan aku menjadi suaminya aku harus menahan offensifitas ku terhadap Fitri. Kurasa Fitri sudah diam. Dan tak menangis lagi. Aku bangkit. Ku cium keningnya.

" Abang belikan sarapan dulu ya. Fitri mandi aja dulu " Kataku menenangkanya

" Fitri g mau mandi.. Fitri mau mandi sama abang " Manjanya padaku

" Yaudah abang cari sarapan dulu " Ucapku bergegas memakai pakaian dan pergi keluar kamar.

Dijalan aku agak terkejut ketika melihat mobil mengemudi milik ustadzah ikha lewat dihadapanku. Ku harap ustadzah tak melihat keberadaanku. Aku panik.. Tak lama kemudian ada wa daru Ustadzah ikha

" PEMBOHONG "

begitu bunyi pesan ustadzah ikha singkat. Aku terbelalak. Kaget. Dan ga tau harus membalas apa. Dengan sejuta pikiranku aku beranikan diri untuk membalas

" Kok ustadzah bilang gitu " Balasku singkat

" Tadi ibu liat baim dijalan. "

" Ah, perasaan ibu aja x " Balasku

" Gak.. Ibu lewat di jalan duyung, liat kamu naik motor "

" Ohh iya aku arah pulang. Ini aja udah mau sampai " Balasku

Tak ada balasan dari ustadzah ikha.. aku mempercepat laju kendaraanku dan memberikan sarapan pada Fitri diwisma.. Aku bilang ke Fitri ada urusan sebentat di toko ada pelanggan yang perlu jahitanya sekarang juga. Fitri percaya dan aku segera pergi. Sampai di toko aku tak melihat mobil ustadzah ikha. Tak berapa lama ustadzah ikha baru datang

" Kok cepat imm bimbinganya " Ucap ustadzah padaku

" Iya bu, rame soalnya.. dan belum giliran baim.. Jadi baim disuruh nanti siang datang lagi "

" Ooh kamu udah makan., " Tanya ustadzah ikha

" Belum sempat bu ustadzah " Jawabku

" Ni ibu ada beli nasi uduk, kebetulan bang radu udah sarapan tadi pagi jadi sisa satu, nih ambil untuk kamu iim " Jelas ustadzah

" Makasih bu ustadzah , kebetulan toko baim tutup. Makan di toko ustadzah aja gimana" Jawabku

" Ohh yaudah ayo, sini masuk sekalian temenin ibu sendiri di toko " Ucap ustadzah Ikha

Ditoko jika masih pagi memang ustadzah Ikha sendiri.. Dan kebetulan Haisya saat itu sedang tidur dikamar. Sedangkan bang Radi ditempat cabang toko satu lagi. Entah kenapa Ustadzah Ikha sangat cantik pagi ini. Memakai jilban yang dilikitkan sekitar bahu dan lehernya. 

Biasanya lebar tapi pagi ini tumben ya, batinku seakan bicara. Dan aku baru menyadari dia tidak menggunakan Gamis seperti biasa. Melainkan kemaja jeans yang memang panjangya sampai dibawah lutut. Dan hanya leging cream yang ustadzah Ikha pakai. Ditambah bibir merah yang imut namun tebal. Hmmh... Tumben juga dandananya agak cantik. Biasanya dia memakai makeup seadanya..

" Tumben ga pakai gamis ustadzah" Tanya ku pada nya

" Lagi pengen aja iim, nostalgia masa dulu " Jelasnya

" Emang dulu ustadzah kaya gini ya " Tanya ku lagi

" Gak sih iim.. Dulu mah ustadzah 11 12 sama adek ibu. Si ira. Kamu kenal kan. Biasa jahit di tempat kamu " Ucap ustadzah ikha

" Iya tau, berarti dulu ustadzah pakaianya ketat-ketat donk. Walau masih dibalut jilbab "

" Tanpa jilbab iim, adek ibu mah sekarang sering dapet ceramah2 agama. Jadi dis masa jahiliyah nya sebentat. Kalo ibu dulu ya lama. Seneng juga pakai baju sexy, gimana sih iim anak gadis seneng kalo dapet perhatian cowok " Jelas ustadzah ikha

" Oo, berarti dulu Ustadzah cantik ya. Hahaha"

" Oo jadi dulu aja ni ibu cantiknya sekarang gak lagi gitu maksud kamu " Celoteh ustadzah ikha

Aku bangkit dari duduk ku. Dan Cup.. 1 kecupan bibirku mendarat di bibirnya. Ustadzah kaget. Dan aku berbisiki

" Sekarang makin cantik, sexy, montok dan binal "

" Iihh, anak ni. Udah pandai ngerayu aku ya sayang " Ucap ustadzah geram padaku

" Ga cuma ngerayu kok, udah pandai bikin seorang ustadzah kejang kejang kena sodok, hahaha "

Aku tertawa sembari berlari ke belakang untuk mencuci tangan. Kurasa ustadzah mengikutiku. Tapi ga tau kenapa dia ini seperti ingin tapi tak ingin. Aku punya ide untuk memancing ustadzah ikha larut dalam hayalan. 

Segera ku kembali ke depan. Dan duduk di depan ustadzah ikha. Ku buka obrolan demi obrolan. Ternyata masalalu ustadzah sangat lah kelam. Walau dirinya bisa menjaga keperawanannya hingga menikah dengan bang Radi. Obrolan kami berlanjut ke arah intim. Ku tanya tentang bagaimana malam pertama dengan bang radi, apa yang bang Radi lakukan. 

Ustadzah hanya mengatakan malam pertama dan malam saat ini sama aja. 5 menit keluar dan ustadzah tidak merasakan apa apa. Hanya kewajiban sebagai istri yang harus memuaskan suami nya lah yang dia fikirkan yang terbaik. Hingga ustadzah ngelantur dengan membandinhkanya dengan permainanku saat itu. Aku lebih segala nya bahkan dari segi kontol aku juga lebih besar. Akulah yang pertams memberikanya pengalaman orgasme. Hingga hp ku berdering.

" Maaf ustazah, baim pamit dulu "ucapku singkat

" Ehh, kok.." Jawab ustadzah tertahan, karena aku langsung buru buru pergi. Kurasa ustadzah Ikha ingin aku lebih lama disitu bahkan mungkin mencumbunya disitu. Dijalan wa ku berdering. Ada pesan vidio berdurasi 30 detik dari ustadzah Ikha. Kuputar vidio tersebut. Nampak ustadzah sedang menyusui haisya . Kemdian layar hp itu berpindah kebawah. Dan waw.. Ustadzah ikha juga menggunakan Vibrator yang sedang meliuk2 didalam memeknya.

' baim sayang, kamu jahat. Ustadzah sudah basah gini, kamu tinggal aja "

Itu isi pesan yang dikirim ustadzah ikha.. Aku tersenyum sesaat dan melanjutkan perjalanan menuju wisma tempat fitri menungguku. Sesampainya disana. Aku buka pintu kamar.. Ternyata fitri dengan tubuh bugilnya sedang tertidur.. Karena lelah. Akupun tidur disampingnya. 

Tak lama aku terbangun dengan mata yang masih malas untuk terbuka. Samar samar kulihat Fitri sedang memainkan handphone. Setelah ku lihat lebih jauh.. Ternyata Fitri sedang mencoba membuka lockscreen hp ku. Untungnya aku selalu membuat pola dan pin kunci hp. Bahkan di setiap aplikasi pentingpun selalu ku gunakan pin/pasword. 

Aku pura-pura tak mengetahui perbuatanya yang mencoba mengotak atik hp ku. Dalan fikirku kenapa dia ingin membuka hpku.. Ku dekati perlahan dan mengejutkan fitri.

" hayoo,, ngapainn " Sambil aku memeluknya dari belakang

" Ehh. Aduh abang.. Kaget Fitri tau " Ucapnya padaku

" Haha.( sambil meremas teteknya) nakal ya otak-atik hp orang. " Agak keras ku remas payudara Fitri.

" Sstt... Aduuhh.. Iya ampun bangBaim, gak lagii.. Aww " Jerit fitri ketika pentil payudaranya ku gigit kencang

Agak sedikit kesal aku terhadap Fitri. Namun ku lampiaskan dengan menyiksanya.

" Abang hukum kamu ya, PLAAAAKK.." sebuah tamparan keras mendarat di pipinya..

" Aw.. Abang.. Ampunn " Melas Fitri padaku

Dengan geram ku remas keras payudaranya hingga mencubit pentil tetek Fitri. Kuulangi tamparan demi tamparan. Tapi fitri seperti menikmati permainanku.. Ku hisap payudaranya.. Ahh.. Dia mendesah... Tanganku segera menjalar ke Vagina Fitri. Ku usap-usap disekitar klistorinya..tak henti Fitri mendesah.. Dengan tanganku yang satu lagi mencengkram lehernya..

" Hmm.. Coba coba liat hp abang tanpa izin lagii" Geram ku

" Ahh...sstt.. Aammpun bang... Iyaahhhh " Desahnya memohon

Ku hentikan permainanku.. segera ku buka boxerku dan ku arahkan kontolku kedalam vagina Fitri. Dengan sekali hentakan keras.

" Aawhhhhh... Ssssst..." Desah fitri

Aku gerakan dengan pola pelan pelan dan 1 hentakan kasar terhadap Vaginanya. Terkadang Fitri mendesah nikmat dan mengeluh kesakitan.

" Ahh.. Abang.. Uuuhhh.. Doronng.. Ahhh " Desah fitri
" Hukum fitri bang hukum ahhhh.. Aduuhh.. Ampunn"" Jerit fitri ketika tanpa sepengetahuanya ku gigit pentil teteknya..

Ku percepat gerakan kontolku. Kurasakan memek Fitri berdenyut. Menandakan akan tiba orgasmenya tak lama lagi.

" Ahh.. fitrii keluaarrr baaang... Ahhh yaah yaah banggg baiiimmmmmm "

Ku tahan kontolku sedalam dalamnya. Kurasakan semburan hangat menjalar keseluruh kontolku.. Pinggul fitri seakan mendorong dorong pelan badanku agar kontolku terlepas dalam memeknya.. Namun ku tahan. Dan tak ingin ku lepas.

" Abang lepass aduhhh..uuhh.. " Lenguh Fitri dengan keringat dan seidikit air matanya keluar. Tetap ku tahan hingga beberapa menit. Ku balikan tubuh lemas fitri. Dengan posisi nungging.. Ku masukan kembali kontolku kedalam memeknya. Ku hentakan bertubi tubi. Ku likitkan rambut panjangnya di tanganku kuntarik hingga kepala fitri mendengak ke atas.. Ku sodok kontolku secara cepat..

" Ahh.. Abang.. Sstt.. Niik..mat bang baimm. "
Ku hentakan dengan cepat dan tempo yang berubah ubah.. Terus ku lakukan hingga fitri mendapatkan orgasme berkali kali dan masih kuntahan tanpa ku lepas kontolku... Hingga terakhir kurasakan pertahananku rapuh dan fitri terus memohon untuk menyudahi dan ingin merasakan orgasme nya terlepas..

" Bang.. Uhh.. Sstt.. Ampunn... Ahhh Fitri mau keluar...lepass.. Aahh lepass bang baimm.. Iya. Ituuuuuu ahhhhhhhhhhhhhh "

Dengan orgasme nya fitri ku lepaskan kontolku dan ku kocok. Ku muntahkan tepat di wajahnya...
Fitri memeluku.. Dan kami tertidur sejenak. Permainan kami tterus lakukan hingga malam.. Malamnya aku cek out dan pulang.. Sesampai nya di toko Fitri mengucapakan terima kasih. Sedangkan aku yang sedari siang tadi tidak mengecek hp ku. Ku masuk ke toko dan membuka hpku.. Ada 7 pesan dari ustadzah Ikha.

" Baim, kapan pulang? "
" Iim, kok ga di balas "
" Baim, suami ibu nyariin, kamu tidur di rumah aja"
" Iim, kamu kemana.. Udah malam kok belim kerumah"
" Baim, ibu abis tengkar sama suami ibu. Karena ibu keceplosan bilang bang radi cepet x keluarnya dan ibu gak pernah puas sama dia "
" Bang radi marah besar. Ibu di tamparnya dia bilang ibu mulai ngelawan"
" Baim. Kamu dimana. Ibu butuh kamu. Temenin ibu iim.. Ibu sedih"

Begitu isi pesan dari ustadzah ikha.. Aku bilang aku lagi di toko ada kerjaan yang harus di selesaikan. Dan aku tidur ditoko saja. Aku pun tertidur.



Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com