𝐌𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 𝐈𝐈 𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟏𝟖 Sita is Back

 

 POV Sita
Aku kini sudah membuka seluruh pakaianku, kulihat mata Syifa terbelalak kaget.
Bagaimana tidak kaget, aku yang sehari-hari memakai gamis dan jilbab lebarku kini telanjang bulat di depan Syifa dan para lelaki anak buah preman itu dengan tubuh penuh tatto dan puting susuku yang bertindik.

Pasti Syifa tidak menyangka pada hal ini, karena aku selalu menyembunyikan dengan rapih tatto dan tindik ini agar tidak terlihat orang.

Syifa semakin terlihat kaget ketika aku reflek mengulum kontol-kontol besar yang mereka sodorkan padaku. Dengan tanpa perintah dan paksaan tanganku secara otomatis meraih kontol-kontol para preman yang menangkap ku di rumah Syifa ini.

Kudengar Syifa mencoba melarangku dengan menggelengkan kepalanya ke arahku, namun karena syahwatku yang meninggi karena melihat ukuran kontol-kontol mereka yang panjang dan besar. Melihat kontol mereka yang besar mengingatkanku pada kenikmatan yang kirain ketika aku melakukan sex bebas dengan Samuel.

Semakin lama, aku semakin lahap menyepong kontol-kontol yang mereka sodorkan, sementara kulihat tangan laki-laki bernama Erwin itu terus menggerayangi badan Syifa dengan menyelusupkan tangannya ke balik baju Syifa.

Melihat aksi mesum Erwin pada Syifa malah membuat syahwatku semakin naik, aku malah seperti disuguhkan tontonan bokep live gratis di depan mataku.

Maafkan aku Syifa, syahwatku sudah tak bisa kutahan. Puting dan memekku sudah terlalu gatal hanya dengan melihat sebuah kontol.
Melihatnya besarnya dari balik celananya saja sudah membuatku kemarin kembali melakukan masturbasi, apalagi disuguhkan kontol secara langsung seperti ini. Maafkan aku Syifa, maafkan aku Tuhan, ini terlalu nikmat..

Akan tetapi, ketika aku mulai semakin tenggelam menikmati dosa yang sedang kulakukan ini di hadapan Syifa, tiba-tiba kulihat Syifa memberontak dan mencoba melepaskan diri dari bekapan Erwin, namun sejurus kemudian Syifa terlepas namun kepalanya terbentuk sehingga membuatnya pingsan tak sadarkan diri.

Sontak aku pun menghentikan aksi ku dan berteriak;
"SYIFAAAA.....!!", teriakku sambil segera beranjak setengah berlari ke arah Syifa terjatuh untuk menolongnya. Namun sebelum aku sampai, Erwin mencegatku.

"Eeeitttsss.... Tenang, dia sepertinya hanya pingsan. Lho lanjutkan saja bermain dengan mereka Lonte..!!" ,ucapnya kepadaku.

Aku yang khawatir terhadap Syifa sempat terdiam, berfikir memilih menuruti perintah Erwin atau menolong Syifa.
Syahwatku mendorongku untuk terus melanjutkan perzinahanku, namun sisi lain aku khawatir Syifa akan kenapa-kenapa.

"Heh Bego.. malah diem disitu.. sana Balik ke Mereka..!!!" ,Erwin kembali menegaskan titahnya.

Akhirnya akupun memilih kembali untuk mendekati para lelaki yang kuketahui mereka ternyata adalah anak buah si Erwin ini.
Anak buahnya kembali menyambutku dengan kontol-kontol yang sudah tegang.

Nafsuku kembali memuncak. Hingga kulanjutkan seponganku terhadap mereka.
Mereka pun sontak menertawakan tingkahku.

"HAHAHA...ternyata bener Boss. Perempuan ini lonte yang doyan kontol." ,ucap salah seorang dari mereka.

Beberapa menit kemudian, mereka mulai memposisikan badanku untuk menungging, sepertinya mereka kini akan mulai menyetubuhiku dengan posisi doggy style.

Dan benar saja, tanpa basa-basi sebuah kontol terasa menyeruak masuk ke dalam memekku.

"Aaaauuhhhhh...", Desahku ketika kontol besar itu menusuk lubang memekku.

"Ooouuhcchhh... Nikmat sekali..", desahku reflek tanpa sadar.

Karena sudah berbulan-bulan setelah dulu aku selalu digenjot oleh Samuel, kini aku baru kembali merasakan kenikmatan tersebut.

"Ooouuhhh... Terus Bang... Lebih dalem... Lebih kenceng... Nikmatttnya...oooouuuushhhhh...", aku semakin maracau tak karuan.

"Lihat ini Boss, cewek ini bener-bener doyan ngewe ternyata.. gak sia-sia kita ikut si Boss kemari.." ,ucap orang yang sedang menggenjotku dari belakang.

Sementara beberapa oranglainnya kini mulai mengerubungi badanku. Dua orang memposisikan dirinya di kedua sisiku dan mulai memainkan kedua puting susuku yang ditindik. Sementara yang lainnya memposisikan dirinya di depan mulutku dan menyodorkan kontolnya agar ku sepong.

"Eenggghhh...eemmmpp..eeemmmphh...", desahku yang tertahan karena mulutku sedang dimasuki kontol.

Namun ketika hendak orgasme, seketika aku melepaskan kulumanku pada kontol itu dan aku pun melolong...."Ooooooooooooowwwhhhhhhh... Aku muncrat... Nikmat.. ini nikmat.. ayo lagiiihhh... Lagiii bang. Cepet....", ucapku yang sudah tidak peduli dengan perzinahan ini.

Yang ada di otakku hanya ingin merasakan kenikmatan demi kenikmatan dari kontol-kontol besar mereka.
Bahkan ketika kulirik ke arah Erwin, dia yang fokus merekam aksi anak buahnya terhadapku, aku sudah tidak menghiraukannya.
Aku sudah tidak peduli jika semua orang tau jatidiriku.
Yang jelas, sex ini sangat nikmat bagiku, aku ternyata tidak bisa hidup tanpa sex lagi.

"Maafkan Sita, Abii.. Umii.. ini terlalu nikmat... Sita gak bisa lepaskan semua kenikmatan dunia ini", ucapku dalam hati dan pikiranku terhadap amanah kedua orangtuaku.

****
Sementara Sita digangbang oleh para anak buah Erwin. Tiba-tiba Erwin mendengar suara telpon berdering dari arah kamar ketika Sita disergap oleh anak buahnya.
Ya, sebuah dering handphone membuat semua orang disitu terdiam sejenak.

"Telpon bunyi Boss..!" ,ucap salah seorang anak buah Erwin.

"Kalian lanjutkan saja .. biar gue yang periksa." ,ucap Erwin pada mereka.

Erwin pun meninggalkan Syifa yang masih pingsan dan berjalan menuju sumber suara HP berbunyi yang ada di kamar Syifa itu.

Setelah memasuki kamar, Erwin melihat sebuah HP bergetar dan berbunyi.
Terlihat ada sebuah panggilan masuk, dan ketika Erwin membacanya. Tertulis nama kontak yang menelpon itu atas nama "suamiku"..

Ternyata suami Syifa menelpon. Namun karena Syifa pingsan, Erwin merasa tidak mungkin dirinya yang harus mengangkat telponnya.

Apalagi suami Syifa itu akan curiga jika mendengar suara desahan Sita yang kencang di ruangan ini ketika telpon itu diangkat.

Beberapa detik kemudian, HP itu pun berhenti berdering.. Lalu berganti dengan sebuah notif pesan masuk... "Tinnggg...." , sebuah pesan masuk ke HP tersebut.

Karena pesan tersebut terlihat masuk lewat aplikasi WA, sebelum membuka pesan tersebut. Erwin pun merubah pengaturan pesannya, agar pesan yang dibacanya tidak centang biru. Agar si pengirim tidak tau pesannya sudah dibaca.

Dan ketika Erwin membaca pesan tersebut, "sayang... Abi pulang malam ini, pekerjaan Abi sudah selesai, tapi daripada Abi pulang ke rumah, rasanya lebih baik Abi kesitu saja langsung malam ini, supaya besok kita balik bareng ke kota. Ini Abi sudah separuh jalan."

Isi pesan tersebut ternyata dari suami Syifa yang memberitahukan bahwa dirinya sedang menuju ke arah rumah Syifa di kampung.

Pesan kedua kembali masuk;
"Tinnngggg...." , "kok gak bales? Sudah tidur ya?" .
Erwin terlihat berfikir keras setelah mengetahui suami Syifa akan pulang.

Erwin lalu kembali ke arah Syifa yang masih pingsan, lalu mencoba membopongnya ke arah sebuah kursi.

Erwin ternyata berniat mengikat Syifa terduduk di kursi, entah apa yang dia rencanakan, dia tidak mengutarakan rencananya kepada anak buahnya yang masih sibuk menggenjot Sita yang kini sudah berlumuran keringat dan sperma di badan dan mukanya.

>>>>>
Di TEMPAT LAIN...
Ustadzah Azizah, ibunda dari Syifa, kini sedang berada di sebuah mobil bersama Indra dan seorang supir yang sedang mengendarai mobil tersebut.

Penampilan ustadzah Azizah setelah berbulan-bulan tidak terlihat, ternyata penampilannya saat ini biasa saja, memakai gamis dan jilbab lebar seperti seorang ustadzah normal.

Namun yang berbeda, ukuran dada ustadzah Azizah lebih besar dari sebelumnya. Indra beberapa bulan ini sudah mendidik dan merubah seorang ustadzah Azizah menjadi budak sex nya.

Kenyataannya, saat ini ustadzah Azizah berpenampilan normal dikarenakan dirinya hendak berziarah ke makam suaminya malam-malam seperti ini, agar tidak ada orang kampung yang melihat dan mengenalinya.
Pada hakikatnya, sifat dan tubuh ustadzah ini sekarang sudah binal seutuhnya, bahkan jika disingkapkan, di dalam celana dalamnya yang digembok itu, terdapat sebuah dildo dan butt plug yang menancap di kedua lubangnya.

"Sebagai hadiah karena kamu sudah menurutku ustadzah, malam ini akan ku antar kamu menemui makam suamimu." Ucap Indra pada Azizah yang duduk di sampingnya.

"Iya,, terimakasih Tuan.." , ustadzah Azizah menjawabnya simpel.

BAGAIMANA Azizah bisa mengetahui kematian ustadz Ruslan...???
Orang yang sedang menyetir di depannya itulah yang menjadi perantara penyebab kematian suaminya, sementara otaknya tentu saja dia yang berada di sampingnya itu, yakni Indra.

Ya, ternyata orang yang menjadi supirnya itu ialah orang yang 40 hari lalu mengaku sebagai Intel polisi dan mendatangi rumah ustadz Ruslan.
Ternyata orang itu adalah suruhan Indra, meskipun dia benar-benar Intel polisi, namun dia masuk ke jaringan orang dalam di kepolisian yang memihak Indra. Ya, dia termasuk orangnya Indra.

Indra yang mendapatkan informasi dari Ustadzah Azizah bahwa suaminya mempunyai riwayat penyakit jantung, mencoba peruntungannya dengan mengirim sang Intel tersebut untuk memberitahukan informasi tentang Azizah yang sedang melonte di sebuah klub malam.
Juga video Azizah yang sedang live show telanjang di salah satu aplikasi berbayar, ditunjukkannya kepada ustadz Ruslan.

Meski tidak berekspektasi bahwa ustadz Ruslan akan terkena serangan jantung dan meninggal, ketika mendapatkan info tersebut.
Namun Indra mencoba membuat sebuah peruntungan, dia membunuh sang ustadz tanpa menyentuhnya.

Dan, ya, istrinya Ustadzah Azizah juga mengetahui rencana jahat Indra tersebut, namun tidak bisa berbuat apa-apa karena sudah tunduk kepada sang maestro, Indra.

****
KEMBALI ke rumah Syifa.
Situasi saat ini, Sita masih digempur habis-habisan oleh para anak buah Erwin. Sita nampak sudah mulai kelelahan, namun terlihat semakin menikmati pemerkosaan terhadap dirinya.
Matanya merem melek mendapat genjotan kontol besar di memeknya, giginya menggigit bibir bawahnya namun hanya terdengar suara desahan dan rintihan kecil.


Bibirnya sudah belepotan dengan penuh para preman, serta dadanya juga yang sudah banyak bekas cupangan mulut-mulut anak buahnya Erwin.

Sementara Sita terus digenjot oleh mereka, Syifa ternyata masih belum sadarkan diri dari pingsannya. Namun kini dia sudah dalam posisi terikat di sebuah kursi, tangan dan kakinya terikat di pegangan dan kaki kursi itu.

Satu Jam berlalu semenjak suami Syifa menelpon, kini di jalan besar sebelum masuk ke jalan kampung, suami Syifa sedang memasuki sebuah pelataran rumah orang, yang biasa dititipi mobil. Dikarenakan rute ke rumah Syifa yang tidak memiliki akses mobil.

Pada saat itu, waktu sudah menunjukkan jam 10 malam,.suami Syifa pun bergegas menuju ke rumah Syifa berada.

Dan beberapa menit kemudian, dia pun sampai di depan rumah itu.
"Tok..tok..tok...××"

Mendengar suara ketukan di pintu, semua orang yang ada di dalam pun menengok ke arah pintu secara bersamaan.

"Heeeeii... Kalian... Berhenti dulu ngewenya. Suami cewek ini sudah datang.." ,ucap Erwin kepada anak buahnya setelah mengintip keluar.

Sementara anak buahnya yang masih mengerubungi Sita pun kini bubar dan menghampiri Erwin. Dan Sita digeletakkan begitu saja karena memang Sita sudah lemas tak berdaya setelah berkali-kali dilanda gelombang orgasme.

"Bagaimana ini Boss" ,tanya seorang anak buahnya.
"Tenang, gue lihat dia cuma sendirian. Kita masih menang jumlah. Sini gue bisikkin rencana gue...!", Erwin pun berbisik kepada para anak buahnya tentang rencananya kepada suami Syifa tersebut.

Sementara itu suami Syifa yang berada di luar masih terus mencoba mengetuk pintu.
"Tok..tok...tok...××× ,sayang, mas pulang.."

Sesuai rencana Erwin, dia memposisikan dirinya di belakang kursi yang menahan Syifa. Sementara anak buahnya bersiap membukakan pintu..
Lalu anak buah nya pun membuka kunci pintu tersebut.
Sementara dari luar hanya terdengar suara kunci diputar, membuat suami Syifa merasa heran, seperti mendengar seseorang membuka pintu namun tidak ada yang membukanya.

Dengan perlahan dia mulai mencoba membuka pintu tersebut, sementara anak buah Erwin bersembunyi di belakang pintu ketika pintu itu nanti terbuka.

Dan ketika pintu itu terbuka, tidak ada siapapun di hadapannya, ruangan tersebut gelap. Namun jauh di dekat pintu kamar milik Syifa yang lampunya menyala, suami Syifa itu melihat Sita yang tentu saja masih dalam keadaan telanjang, sedang duduk mengangkang dan menutup matanya. Seolah dia sedang tak sadarkan diri.

"Ya Tuhan.. Teh Sita.. kamu kenapa...!!!??", ucap suami Syifa yang belum menyadari adanya orang-orang di belakang pintu.

Dia pun bergegas menghampiri Sita yang terlihat tak sadarkan diri.
Namun tak terlihat sedikitpun dia kaget pada penampilan Sita yang dipenuhi tatto dan bertindik, seperti seolah dia pernah melihat jatidiri asli seorang Sita.

Ketika dia hendak membangunkan Sita dengan menyentuh pundaknya, tiba-tiba dari arah pintu Erwin bicara;
"HEIIII... Berhenti...!!" ,ucapnya pada suami Syifa.

"Si..siapa Kaliann..!?? Kenapa bisa ada di rumah ini...???" ,tanya suami Syifa.

"Apa yang kalian lakukan terhadap Sita..?" ,tanya nya melanjutkan, namundia belum sempat menolehkan matanya ke arah Syifa terikat. Padahal tidak jauh dari situ.


Sejurus kemudian, lampu pun dinyalakan..
"KAMU YANG SIAPA..??" ,tanya Erwin padanya.

"Aku Ilham, suami Syifa...", jawabnya..

Daaaannn..... Setelah ruangan itu menyala.
"YA TUHAN... SYIFAAAA... Kalian apakan istriku? Lepaskan dia...!!!" ,Ilham pun beranjak dari tempat Sita berada dan ingin menuju ke arah Syifa.

Namun tiba-tiba dari belakang, dia ditangkap oleh anak buah Erwin.

Kedua tangan dan tubuhnya ditahan oleh dua orang anak buah Erwin.

Dan kembali Erwin pun mengeluarkan pisaunya dan menodongkannya ke arah Syifa yang terikat di kursi.

"Diammm.. jangan melawan.. atau istrimu akan mati...!!!" ,ancam Erwin pada Ilham.

"Kumohon, lepaskan istriku.. lepaskan kami.. apa salah keluargaku? Siapa kalian sebenarnya..?" ,Ilham bertanya-tanya kepada mereka.

"HEH LONTEee... Bangun.. sekarang giliranmu menjalankan tugasmu..!!!", ucap Erwin kepada Sita yang berpura-pura pingsan tadi.

Sita pun tanpa protes mulai melakukan sesuatu yang tadi diinstruksikan oleh Erwin dalam rencananya.

Sita tiba-tiba menghampiri Ilham suami Syifa , dan "Haapppp..." ,"Eeemmmppp", Sita mencaplok bibir Ilham yang dipegangi dua orang anak buah Erwin.
Sementara Ilham hanya mengeluarkan gumaman dari mulutnya yang dibekap mulut Sita. Dengan lahapnya Sita menciumi mulut Ilham dengan cara French Kiss.

Ilham yang mencoba melepaskan ciumannya dengan memalingkan mukanya tetap tidak bisa terlepas dari lahapnya ciuman Sita di mulutnya, karena Sita menciumi Ilham dengan kedua tangannya menahan pipi Ilham agar tidak berpaling.

Sita yang begitu binalnya memainkan lidahnya pada mulut Ilham membuat Ilham kewalahan.
Kini salah satu tangan Sita beralih ke arah selangkangan Ilham, dia mulai menggosok kontol Ilham dari luar celananya.

Ilham sepertinya mulai terangsang dengan ciuman brutal dari Sita, karena terlihat kini tonjolan di dalam celananya semakin terlihat.
Kemudian Sita pun menghentikan ciumannya lalu memposisikan dirinya ke arah selangkangan Ilham.

Sita mulai membuka sabuk yang dipakai Ilham, dan lalu melorotkan celananya.
Tanpa ba bi Bu, dia langsung menyepong kontol Ilham yang ternyata benar sudah ngaceng.

"Teh.. jangan Teh... Apa-apaan sih Teh Sita.. kok tega sama kami..", ucap Ilham protes.

Namun Sita tidak menggubrisnya dan semakin Laham menyepong kontol milik Ilham yang tidak terlalu besar itu.

"Sudah Nikmatin Saja sepongan Lonte Gue tuh...! Kontol Lho juga udah tegang begitu.. nikmati saja. "ucap Erwin .

"Enggak,, udah Teh.. jangan diterusin.. tolong Teh.. berhenti Teh..." ,Ilham terus protes pada tindakan Sita yang semakin cepat menyepong kontolnya.

Dan... "Aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh", tiba-tiba Ilham mengejan hebat memuncratkan sperma di mulut Sita.

"Hahahahaha hahahahahah..""" ,sontak Ilham pun ditertawakan para preman itu.

"Katanya enggak mau.. tapi ngecrot juga Lho ternyata." ,Ledek anak buah Erwin yang memeganginya.

Pasca spermanya berhasil dikeluarkan oleh Sita, namun ternyata Sita tidak menghentikan aksinya pada Ilham. Dia malah terus mengocok sambil menjilati kontol Ilham dengan lidahnya yang sudah lihai.

"Eenggghhhh... Teh sudah Teh.. Aku Ngilu.. Linu penisku Teh..", ucap Ilham.

Namun Sita tidak menggubrisnya dan malah terus mengocok mencoba membuat kontol Ilham tegang kembali.

Kini Ilham sudah tidak banyak bicara, malah terlihat mengigit bibir bawahnya.

"Nah begitu.. Lho tinggal nikmati saja tolol. Jangan banyak protes.." ,Ledek Erwin.

Beberapa saat kemudian, Ilham mulai mengejan seperti sebelumnya menandakan akan kembali orgasme.

Pinggulnya kini mulai mengikuti arah kocokan dan kuluman Sita pada kontolnya.
Namun ketika Ilham menyadari dirinya akan kembali memuncratkan spermanya, tiba-tiba Sita menghentikan aksinya.

"Aanngggghhh...oowhh.." ,lenguh Ilham kehilangan momentum kenikmatan pada kontolnya.

"Teh, kenapa berhenti.. nanggung... Ooowwhh" ,ucap Ilham sambil terlihat menggoyangkan pinggulnya ke arah Sita yang masih bersimpuh di hadapannya.

"Hahahahaha hahahahahah...", sontak kembali Ilham ditertawakan oleh Erwin dan kawan-kawan.

"Tadi katanya gak mau. Enak ya?? Mau lagi ya??? Kalo mau lagi, minta saja sendiri" , Ledek Erwin.

"Eenggghhh... Iya Teh.. aku mau lagi Teh.. kocokkin lagi Teh.." ,Ilham kini sudah terbawa nafsunya.

Kemudian Sita malah tiba-tiba memposisikan dirinya berbaring dengan posisi kaki yang mengangkang, memperlihatkan lubang memeknya yang masih belepotan pejuh preman-preman bekas tadi.

"Kalo mau, masukin kesini saja Mas.." ,ucap Sita manja menggoda Ilham.
Dan Sita pun semakin menggoda Ilham dengan mulai mengocok lubang memeknya dengan dua jarinya.

"Ayo Masss, mau enggak. Masukin kesini cepet..", kembali Sita menggoda suami Syifa tersebut.

Terlihat Ilham semakin berat menarik nafasnya, dia benar-benar sudah dilanda birahi tinggi.

Siapa yang tidak akan birahi, melihat perempuan solehot seperti Sita yang bertindik dan bertatto sedang menggoda di depan mata.
Apalagi sebelumnya Ilham sempat dibuat hampir orgasme namun lepas momentum.

Kedua anak buah Erwin pun kini melepaskan pegangannya pada Ilham, dan reflek Ilham pun segera menghampiri Sita dan mengarahkan kontolnya ke arah lubang memek Sita yang sedang Sita kocok.

"Pake penisku aja Teh.. jangan pake jari. ", ucap Ilham sambil menyingkirkan tangan Sita dari tempatnya.

Sejurus kemudian, kontol Ilham pun berhasil masuk ke lubang memek Sita.

"Ooowwwwwhhhhh... Enak banget Teh jepitan vaginamu.." ,rintih Ilham sambil menggoyangkan pinggulnya menggenjot Sita.

"Ngomongnya yang bener sih Mas,, daritadi penis vagina terus..bilang aja kontol ke memek." ,ucap Sita yang sudah tunduk juga pada preman dan nafsunya itu.

"Iya Teh.. memek teh Sita enak banget. Ngejepit banget ke kontolku." ,ucap Ilham menuruti permintaan Sita.

"Nah gitu dong.. ayooohhhh. Teruussshhhh.. genjot yang kenceng.." , ucap Sita menyemangati Ilham.

Membuat Ilham semakin semangat dan lupa diri, bahkan Ilham lupa kalau istrinya Syifa sedang disandra para penjahat di tempat itu.

Susah sepuluh menit lebih, Ilham masih saja menggenjot Sita pada posisi seperti itu.
Lalu kemudian Sita pun berinisiatif merubah gaya, dia mendorong Ilham yang sedang menggenjotnya hingga Ilham terpental terjengkang dan terbaring.

"Kaku amat kamu Mas.. ngewe posisinya gitu-gitu aja dari tadi..",ucap Sita yang kemudian menghampiri Ilham yang terbaring tadi.

Sita lalu memposisikan dirinya di atas Ilham, dengan posisi women on top, Sita pun memasukan kontol Ilham ke lubang memeknya kembali.
Membuat Ilham pun mengerang merasakan nikmat

SEMENTARA ITU.. Erwin dengan isengnya sedari tadi mulai mencoba membangunkan Syifa yang pingsan dengan memberi wewangian kayu putih di hidung Syifa.

Syifa pun terbangun ketika Ilham sedang di women on top oleh Sita.

"Ooowwhh...terus Teh.. teruss.. goyang teruss.. memekmu mantep Teh.." , ucap, ucap Ilham yang sudah lupadiri.

"Enak mana sama memek istrimu Mas..? ", tanya Sita sambil terus bergoyang di atas kontol Ilham.

"Gak tau Teh, akuhhh jarangghhh main sama Syifahhh.." , jawab Ilham dengan nafas yang sedikit berat karena sange.

"Ya udah, aku gak mau lanjut kalo kamu gak jawab.. ", ujar Sita yang langsung mencabut memeknya dari kontol Ilham.

"Iya.. iyaa Teh.. lebih enakkan memekmu.. sumpah.. demi tuhan. Ini pengalaman ngeweku yang paling nikmat. Memek teh Sita jauh lebih nikmat dari memek istriku.", jawab Ilham yang sembrono tanpa melihat Syifa yang sudah sadar.

"Masss Ilham...", ucap Sita yang tersadar dan baru yakin jikalau orang yang dari tadi dia lihat sedang menggenjot Sita adalah suaminya, Ilham.

Namun baru saja sedikit bersuara, Erwin yang didekatnya malah kembali membekap mulut Syifa agar Syifa tidak bersuara.

Ya, Syifa dipaksa mendengar dan melihat aksi suaminya dengan Sita di depan matanya.

Ilham yang tidak mengetahui istrinya sudah bangun, malah semakin terus bersemangat menggenjot memek Sita.

"Ayo genjot aku lagi Masss..." ,goda Sita yang kini memposisikan dirinya menungging di hadapan Ilham.
Ilham pun langsung paham dan langsung menggenjot Sita dengan posisi doggy style.

Melihat teman baik yang dia anggap sebagai kakaknya sendiri, sedang berhubungan badan dengan suaminya membuat Syifa syok dan sedih.

"Mas Ilham.. kenapa kamu ada disini..? Kenapa kamu tega berbuat seperti itu di depanku."

Air matanya pun keluar tanpa bisa bersuara karena mulutnya dibekap oleh Erwin.

Sementara anak buah Erwin sedang asyik merekam aksi persetubuhan Ilham dan Sita, Erwin kini melepaskan ikatan Syifa dari kursi lalu beranjak membawa Syifa pergi keluar dari rumah tersebut tanpa mengajak anak buahnya.

Syifa kini dipaksa meninggalkan mereka, meninggalkan suaminya yang sedang bercumbu ria dengan Sita.

Syifa pun diseret paksa oleh Erwin dalam keadaan menangis tersedu-sedu dan Entah mau dibawa kemana Syifa oleh Erwin.

BERSAMBUNG...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com