𝐓𝐮𝐛𝐮𝐡 𝐒𝐞𝐤𝐬𝐢 𝐒𝐞𝐩𝐮𝐩𝐮𝐤𝐮

Namaku Angin. Aku adalah seorang mahasiswa di sebuah PTS swasta terkenal dijogja. Cerita berawal 2 tahun yang lalu, ketika anak pamanku yang tinggal di kota sebelah disekolahkan oleh orangtuanya kejogja. Lala namanya.

Usianya saat itu baru 18 tahun. Walaupun begitu, ia terlihat lebih dewasa dari usianya yang sebenarnya. Tingginya sekitar 165 cm, rambut panjang sebahu dengan bentuk tubuh yang proporsional. Dadanya cukup besar, kutaksir ukurannya sekitar 34 B.

Hidungnya mancung dan kulitnya putih mulus. Maklum, ibunya keturunan ningrat.
Selama bersekolah di jogja Lala tinggal di rumah kontrakanku. Makin hari, kami semakin akrab. Terkadang, bila ada waktu luang, ku jemput dia sepulang sekolah dengan mobilku.

Suatu hari, hujan turun deras sekali. Rumahku sedang kosong saat itu. aku sendiri di kamarku, bersantai sambil menyaksikan film porno ditemani sebotol Vodka. Aku adalah seorang pecandu alkohol. Tiba-tiba kudengar bel pintu berbunyi.

“Siapa yang datang hujan-hujan begini?”, pikirku dalam hati.
Segera saja kubuka pintu dan tampak di depan pintu pagar rumahku ada seorang gadis berseragam SMU yang kehujanan. Ternyata gadis itu adalah Lala.

“Kehujanan ya la?” dia mengangguk.
“Kenapa ngga minta di jemput?”
“Tanggung Kak, udah di perjalanan pas hujan tadi”
“Ya sudah kamu mandi air panas sana, biar nggak demam nanti.”

Dia pun menurut. Saat itu aku baru menyadari di depanku ada pemandangan yang sangat indah. Tubuh Lala yang sangat indah terlihat jelas di balik seragam sekolahnya yang basah kuyup. Saat itu, Lala mengenakan Bra hitam yang sangat seksi.

Melihat pemandangan seperti itu, penisku langsung menegang. Tiba-tiba muncul keinginan kuat untuk mencicipi tubuh sepupuku sendiri. Aku langsung melepaskan semua pakaianku, supaya lebih gampang melaksanakan niat jahatku. Kutunggu dia di depan kamar mandi.

Selang beberapa lama, pintu kamar mandi terbuka dan muncul Lala dengan hanya mengenakan handuk untuk menutupi tubuhnya. Dia tampak kaget setengah mati melihatku dalam keadaan bugil.

“Kak..”, belum sempat ia melanjutkan kata-katanya, kuterkam tubuhnya.
Kudekap erat dan kutarik handuk yang melilit di tubuhnya dengan cepat, sehingga ia langsung telanjang bulat sama sepertiku. Ku seret dia ke dalam kamarku. Dia mencoba memberontak tapi sia-sia. Tenagaku jelas lebih kuat darinya.

“Kak, apa-apaan ini? Lepaskan!” Aku tidak peduli dengan teriakannya.
Sesampainya di kamar, kuhempaskan tubuhnya ke ranjang. Kutindih tubuhnya, kuciumi lehernya yang putih mulus.

“Kak, sudah Kak, cukup! Ingat aku saudaramu..”
“Diam kamu!”
“Kak mabuk yah.. sadar Kak..”

Teriakan dan rontaannya malah membuatku semakin terangsang. Kulumat bibirnya yang merah dan tipis menggiurkan itu.

“Mmmhh.. mmppff..” Ia seperti ingin mengucapkan sesuatu tapi tertahan oleh bibirku.
Sementara tangan kiriku meremas dadanya yang putih dan montok. Begitu kenyal dan halus.

Kumainkan putingnya yang berwarna pink itu. Ia masih belum menyerah untuk berontak. Tetapi, semakin ia berontak, semakin aku bernafsu untuk memperkosanya. Ciumanku turun ke dadanya. Kulumat puting susunya dengan rakus. Kadang kugigit-gigit. Lala menggelinjang kegelian.

“Kak.. sshh.. cukuphh.. udah dong.. sshh” Ujarnya setengah mendesah.
Aku malah semakin gencar melancarkan seranganku. Kali ini jemariku kuarahkan ke vaginanya. Kumasukkan jari tengahku ke dalamnya. Ternyata Lala sudah tidak perawan.

“Ooo, kamu sudah pernah toh.. gimana rasanya, enak kan? Sudahlah, nggak usah malu-malu. Nikmati aja..” Mendengar kata-kataku, Wajah Lala merah padam menahan malu.
“Tidak! Lala nggak mau..”

Mulutnya menolak, tetapi kurasakan vaginanya semakin basah karena jariku bergerak keluar masuk. Pantatnya pun bergerak-gerak merespon gerakan jariku. Kupermainkan klitorisnya dengan jariku. Dia tersentak kaget.

“Aahh.. jangan.. mmhh”. Ciumanku pindah lagi ke bibirnya.

Kumainkan lidahku. Selama beberapa detik tidak ada respon. Tetapi beberapa saat kemudian lidahnya membalas lidahku.

Dia juga sudah tampak mulai pasrah, tidak lagi mencoba berontak seperti tadi. Kulepaskan ciumanku dari bibirnya. Kujilati dari wajahnya ke leher, turun ke dada, perut dan akhirnya sampai pada lubang kenikmatan. Kujilat-jilat bibir vaginanya sementara jariku masih bergerak keluar-masuk vaginanya.

“Ooohh.. udahh.. geli..” Tangannya mencoba mendorong kepalaku. Tapi kutepiskan dengan tanganku yang satu lagi.
Kuteruskan permainan lidahku di vaginanya. Kali ini kugelitik klitorisnya.
“Uuhh.. sshh.. jangaannhh.. sshh”.
Vaginanya semakin basah. Kupikir, inilah saatnya.

Aku segera bangkit dan mengarahkan penisku yang sudah pada ketegangan maksimal. Lala sepertinya tahu apa tindakanku selanjutnya. Dia mencoba mendorongku, tapi kupegangi kedua tangannya. Kubuka lebar kedua pahanya dengan pahaku. Kumajukan pinggulku dan, bless! Dengan sekali tekan, amblaslah penisku ke dalam vaginanya.

“Jangan Kaakk.. oohh” teriaknya berusaha mencegahku.

Tetapi sudah terlambat. Aku tidak membuang waktu. Langsung kukocokkan penisku, semakin lama semakin cepat.

Vagina Lala masih sangat sempit. Mungkin karena belum terlalu sering diterobos. Kurasakan vaginanya berdenyut-denyut. Nikmat sekali. Lala pun sepertinya sudah lelah untuk melawan. Ia malah terlihat seperti sedang menikmati setiap sodokan yang kulakukan.
“Ssshh.. mmhh.. uuhh..” begitu saja yang keluar dari mulutnya.

Wajahnya merah, entah merah karena malu, atau karena nafsu. Bibirnya yang seksi terbuka, membuatku ingin melumatnya. Langsung saja kucium bibirnya. Kali ini, Lala langsung membalas ciumanku. Lidah kami saling membelit satu sama lain. Tanganku tidak tinggal diam. Kuremas lembut payudaranya yang indah. Kadang kupelintir putingnya yang sudah menegang.

“Oohh.. sshh.. uuhh” desahannya semakin keras.
“Gimana, enak kan?” tanyaku.

Wajahnya semakin merah mendengar pertanyaanku. Dia hanya terdiam. Kuhentikan sodokanku. Ternyata pantatnya masih terus bergoyang-goyang. Kusentakkan pinggulku secara tiba-tiba. Kupercepat gerakanku sampai pada batas maksimal kemampuanku.

“Aaahh.. Kak uuhh.. sshh..”
“Kenapa sayang? kamu menikmatinya?”
“Iyahh.. oohh.. eennaakkhh.. sshh.. aahh..”.
Tak terasa 15 menit sudah kami berpacu dalam nafsu.

“Kak.. sshh..Lala.. mauhh.. kkelluarrhh.. oohh..”
“Tahan dulu sayang.. hh.. sebentar lagi..”
“Nggak bisaahh.. Lala kkellluuaarr.. aakkhh..”

Badannya mengejang tak karuan diiringi teriakan kenikmatan yang membahana. Sementara kecepatanku sama sekali tidak kukurangi. Tangan kiriku menggelitik klitorisnya, tangan kananku meremas dan memainkan payudara kirinya, sedangkan bibirku menghisap puting susu sebelah kanan. Semua kulakukan untuk menambah nikmatnya sensasi orgasme.

“Sabar ya sayang. Aku belum keluar.” bisikku mesra di telinganya.
Kucabut penisku dari vaginanya untuk memberinya kesempatan beristirahat. Kujilati lehernya sampai ke belakang telinga. Kugelitik klitorisnya dengan jemariku. Tak lama kemudian, vaginanya kembali basah.

“Kamu mau lagi sayang?”.Lala mengangguk pelan.
Kali ini dia lebih agresif. Dia langsung memegang penisku da meremasnya.
“Punya Kak angin besar dan panjang yah.. sampai mentok.”

Aku hanya tersenyum. Bangga juga ada yang memuji senjataku, walaupun bukan yang pertama kali penisku diakui kehebatannya. Lala meneruskan aksinya. Dia tidak lagi meremas, melainkan menjilati penisku dari ujung sampai ke buah zakar. Nikmat sekali rasanya. Tak lama kemudian, dia mengulun penisku. Kulumannya sangat nikmat.

Lembut, tapi sangat terasa. Aku hanya bisa memejamkan mata dan menikmati setiaphisapan yang dilakukannya padaku. Saat kubuka mata, Lala sudah duduk di atas penisku. Dia lalu mengarahkan penisku ke lubang vaginanya.

Dan.. slebbbb.. tertelan sudah batang penisku oleh vaginanya. Lala bergoyang diatasku seperti orang menunggang kuda. Terkadang, ia memutar pinggulnya, persis seperti goyang Inul. Kuremas-remas payudaranya yang menggantung seksi di depanku. Kadang kuhisap dan kujilati putingnya.

“Oohh.. sshh.. geli.. mmhh..” Lala merintih-rintih di atasku.

Selang 20 menit kemudian, Lala orgasme untuk yang kedua kalinya. Dia langsung ambruk di dadaku. Kubalikkan tubuhnya. Kutusuk dari belakang. Kugerakkan pinggulku secepat mungkin. Lala hanya mampu merintih dan mendesah. 5 menit kemudian, aku merasa ada sesuatu yang hendak keluar dari senjataku.

“laaa.. aku.. mauhh.. kkeellluarr..”
“Janganhh.. dihh.. dalammhh.. mmhh”

Langsung kucabut penisku dan kuarahkan ke wajahnya. Kubiarkan dia mengulum penisku. Beberapa detik kemudian.. croott.. croott.. aku ejakulasi di wajahnya. Sebagian spermaku masuk ke mulutnya, dan sebagian lagi membasahi wajah, leher dan dadanya.

Ahhh, sepupuku binal juga berlagak menolak tapi menikmati hehehe,,,,


 

Read More

𝓘𝓫𝓾 𝓼𝓪𝓱𝓪𝓫𝓪𝓽𝓴𝓾 𝓑𝓪𝓰𝓲𝓪𝓷 4

 


Langsung saya cium bibirnya perlahan… dan lama kelamaan ibu Sony memberikan respons dengan ciuman ciumanku. Tanganku kembali mencoba meresngsek ke dadanya., perlahan saya pegang teteknya..sambil sedikit meremas….

Bunda :“Ah..ah jangan ndreee ” tapi tangannya malah sedikit menekankan tanganku ke dadanya. Ciumanku terus turun ke lehernya sambil berusaha memasukkan tangan ke belahan dadanya, Ibu Sony semakin mendesah?

Bunda : “Ah… uh… ah terus ndre, enak?” katanya.

Ciumanku terus ke lehernya, lidahku menyapu lehernya dari bawah sampai ke telinganya. Kukulum kulum halus telinganya..

Bunda :” Ouhhh ndreee...kok jadi begini...

Dia berusaha memagut leher dan kepalaku.

Aku yang semakin senang melihat ibu Sony birahi,semakin menggiatkan rabaanku … kucoba membuka satu persatu kancing bajunya dan langsung kumasukkan tangaku ke dalam daaternya

Bunda :“Jangan ndree… ntar kita keterusan?” katanya.

Aku diam saja seperti orang yg tidak peduli. Ciuman dan remasaku semakin genjar. Ciumanku dileher dan jilatan di ditelinganya diiringi dengan remasan halus di dadanya. Dan secepat kilat tanganku menurunkan bra nya.

Langsung aku meremas dan mempermainkan puting susunya..

Bunda :” Ouuh ndreee..kalau ghinnni bhundha bisa gak tahan ndreee...ssuddahhh yhaaa...

Desahan demi desahannya sungguh terdengar indah ditelingaku.. perlahan ciumanku semakin turun dan semakin turun, sampa akhirnya ciumanku tiba di dadanya.. Putingnya aku cium2, kujilat jilat dan kusedot2 yang membuat putingnya jadi semakin mengeras kurasa.

Bunda :” Ouuhh ...essssshhhh

“ah… ah… .ahhhh ndhreee nikmat ndhree, terus ndhree.?” desahnya.

Bunda sudah lama tidak merasakan ini semua ndhree...

Sementara tangan kananku meremas susu sebelah kanan, mulutku terus menjilat dan menyedoti puting susunya yang sebelah kiri… ..

Bunda :“ahhhhh… uhhh… ..ahhhhh ndhree udah ndhree? bunda nggak tahan ”.

Ternyata ibu Sony benar2 udah gak tahan aku bikin. Sekarang tangannya malah mengandeng tanganku ke arah pahanya, yang entah kapan bagiaan bawah dasternya udah disingkapkan… Tanganku langsung ke gundukan memeknya yang masih tertutup cd, dan terasa tembemnya memek dia. Tanganku terus menggosok-gosok memek ibu Sony dari atas ke bawah sesuai alur celah memeknya…… .. Bunda :“ah… ahhhh… ahhhh Ndhree terus ndre terus… enak banget.

Ciumanku kuturunkan terus kebawah. Kucium perutnya,kujilati sambil tangaku tetap meremas remas dadanya.

Semakin kebawah dan semakin kebawah, sampai akhir dengan seijinnya… ..cd itu saya pelorotin,

Dan ciumanku terus bergerak turun… ..akhirnya terciumlah bau khas memek wanita, yang membuat saya semakin bernafsu, dan langsung saya jilat memek yang kemerah-merahan tersebut.

Bunda :“Ahhh berhenti Ndhreee jhangannnnn?”

Dia mencegahku setelah tahu aku akan menjilat memeknya …… saya berhenti dan bertanya,

Aku : “kenapa harus berhenti bun?Bunda : “Kalau yg bagian itu jangan dijilat… .jijik dan jorok”...

Aku :“Emang bapak dulu ndak pernah jilatin memek bunda?” kataku.

Bunda :“Ndak ndre, nggak pernah?” katanya.

Aku :”Wah rugi bun?” kataku sambil terus meremas tetek dan mengorek ngorek jari tengahku ke lubang memek.

Bunda:“ Ouuhhhhhsss..Rrrugi khenapha ndhreee?” tanya ibu Sony sambil menahan nikmatnya korekanku.

Aku : “Rasanyya nggak kalah sama ngentotin memek ibu… .dan juga tambah nafsu” kataku sambil langsung menjilat memek nya…

Akhirnya dia tidak menolak setelah mendengar sugestiku, dan juga mungkin karena dia sudah melihat di film bagaimana wanita keenakan memeknya dijilati. Setelah menjilat bibir memek langsung lidahku masuk dan mengelitik lubang memek yang semakin basah oleh lender kenikmatan ……. Lidahku terus kuputar dirongga memek dan sesekali dieselingi dengan sedotan kecil di itilnya. sehingga menambah kenikmatan….

Bunda :“Ouhhhsssss… Ouhhhsss Ndhreeee …… .uhhhhh… .ahhhhh… nikmat banget ndhreee? terus ndhreee… terus..jilatin memek bunda…

Baru kali ini bunda merasakhan nhikmatnya memek dijilati ndhreee .ya disitu ndhree… terus… .terus… .. ”Saat itilnya terus aku jilatin dan aku sedot.

Bunda :Ouuhhhb… ahhhhhh… .uhhhh… ..uuuuuhhhhh Ndhree bbbbhunnndhaaa mhauuu khheellluarhh… ahhhhhhhhh Ndhreee bundhaaa kheluarhhh….”

Kepalaku ditekan2, pahanya menjepit..pinggulnya menegang dan bergetar hebat...

Mendengarnya semakin kesusahan menahan nikmat, kepalaku langsung menekan kememeknya dengan keras… ..dan terasa dilidah lendir dari orgasmenya.

Ibu Sony memejamkan mata merasakan kenikmatan yang didapatnya ……. Sambil berkata,

Bunda : “Benar ya Ndre ternyata memek kalo dijiliat dan disedot rasanya nikmat banget… ..”

Tiba-tiba ada suara orang datang dari halaman rumah, dan tergesa-gesa kami merapikan baju …… .sedangkan cd ibu Sony langsung diumpetin kekolong kasur… .ternyata anak ibu yang kedua pulang dari sekolah. Ibu Sony bergegas ke dapur, dan aku pura2 tiduran dikasur seolah2 menunggu kedatangan Sony.

Setelah anaknya masuk… ..langsung ibu Sony sedikit ngomel kenapa kok anaknya pulang cepat nggak seperti biasanya?

Aku yg pura2 terbangun melihat adik Sony langsung ke kamar,aku menghampiri ibu Sony..

Aku :“Kok ngomel bun,belum puas ya…?” Godaku sambil sedikit berbisik..

Ssssttttt....hanya itu jawabannya sambil senyum. Dan aku langsung kembali ke kamar Sony utk rebahan...

Bersambung...


Read More

𝓘𝓫𝓾 𝓢𝓪𝓱𝓪𝓫𝓪𝓽𝓴𝓾 𝓑𝓪𝓰𝓲𝓪𝓷 3


 Setelah aku menyaksikan ibu Sony lagi masturbasi, aku bergegas keluar. Aku pura2 baru sampe rumah, dengan langsung menyelonong aku mendehem seditkit agar ibu Sony mengetahui kedatanganku. Benar saja, pas di depan kamar aku lihat ibu Sony duduk di ujung kasurnya Sony..dia seperti gelisah menahan sesuatu sambil memegang sebagian roknya.


Aku :” Eh bunda disini ternyata...

Karena sudah terbiasa keluar masuk kamar Sony..akupun segera masuk ke kamar mendekatinya.

Aku :” Bunda kenapa..? Apakah bunda lagi gak enak badan???

Bunda ;” hanya menggelengkan kepalanya.

“ bunda gak kenapa2 kok ndre...

Aku sempat melirik ke arah komputer. Layarnya mati, tapi di CPUnya terlihat lampu indikator on masih nyala. Kelihatan sekali ibu Sony tergesa gesa mematikan monitor komputer. Aku mencoba duduk di dekat ibu Sony .

Aku :” Trus kenapa bun? Bunda lagi ada masalah??

Bunda :” Gak tau ndre...sambil sedikit gugup...

Aku :” Andre tau bun...bunda lagi teringat ayah Sony??

Bunda :” Sepertinya iya ndre...tiba2 pagi ini bunda teringat ayahnya anak2...

Rasanya bunda rindu ndre...

Ibunya Sony seperti mendapat alasan.

Aku :” Bunda harus semangat. Disini kami akan selalu mensuport bunda. Dan akan selalu menyayangi bunda.

Tiba2 aku nekat memeluk bunda..kuberi pelukan sayang selayaknya pelukan seorang ibu dan anak. Ibu Sony sedikit mengangkat tangannya untuk memelukku. Terasa hangat pelukannya, bahkan tanpa disadari dadanya semakin mepet dengan dadaku.

Ah..empuk..pikirku dalam hati.

Kami berhenti pelukan sesaat. Hatiku berkata, inilah kesempatanmu..

Masih dalam keadaan saling bertatapan.,kucoba memegang wajah ibu Sony...

Aku :” Bun, walau andre bukan anak bunda. Boleh kan andre sayang sama bunda,,?

Dia hanya sedikit mengangguk..

Aku :” Bunda juga sayang kan sama andre..

Kembali dia mengangguk...

Aku :” Boleh kan andre peluk bunda lagi sebagai ungkapan rasa sayang?

Dia ngangguk dan senyum..

Kembali kupeluk ..

Aku :”Andre sayang bunda...kucium keningnya perlahan...

Mmmuuuuachhhh...dia sempat sedikit kaget. Tapi karena ini hanya sekedar cium kening, sepertinya dia tidak marah.. Kutatap lagi matanya ,kali ini tatapanku semakin dalam dan menyiratkan aku tidak hanya sayang tapi cinta...

Kucium kembali keningnya.,kulihat matanya sempat terpejam. Kali ini ciumanku lebih lama..

Tiba2 tangannya memegang pundakku..seperti orang yg akan mengakhiri senyuman aku perlahan memindahkan ciumanku ke bibirnya..

Mmmuuuachhhh...kukecup bibirnya. Tangannya seperti meremas pundakku.

Kulanjutkan lagi ciumanku., cium bibir atas,cium bibir bawah kulakukan bergantian. Dan tiba2 saja dia membuka mulutnya..lidahnya menerobos mulutku. Aku yg merasa mendapatkan perlawanan langsung saja mengulum ngulum lidah tersebut.

Ouuhhh,pelukannya semakin kuat. Tentu saja pelukan yg sekarang bukan lagi pelukan sayang. Tapi pelukan birahi...

MMuuuacch..mmmuuuach..perlahan tanganku naik meremas lembut dadanya..ciumannya semakin kuat...

Mmmuuuachh...

Disaat aku menikmati ciuman itu, tiba2 dia berhenti.

Bunda :” Ini tidak boleh ndreee...ini tidak boleh...

Dia tersadar.. dan sedikit menjarak dariku..

Aku :” Kenapa tidak boleh bun??

Bunda :” Bunda tidak bisa ndreee..kamu teman Sony.***k boleh..

Dia tiba2 saja menitikkan air matanya.

Aku tidak gegabah...aku hampiri dia kembali. Kupegang tangannya..

Aku :” Maafin andre ya bun..kalau ini salah.

Maafin andre bun,kalau andre ternyata tidak hanya sekedar sayang ,tapi cinta..

Maafin andre kalau andre tidak bisa menyembunyikan perasaan ini...

Agak lama kami saling terdiam..

Aku :” Andre permisi ya bun..maafin andre kalau salah..

Andre titip salam untuk Sony dan adik2..

Akupun beranjak dari kamar.

Sesaat aku membalikkan badan dan hendak melangkah keluar,tiba2 saja tangannya memegang tanganku untuk menahan kepergianku.

Bunda :” Kamu mau kemana ndreee???

Aku berhenti...

Bunda :” Kamu nakal ndre..kamu jahatin bunda...

Aku :” Jahat kenapa bun...

Bunda :” Bunda akhirnya sadar, akhir2 ini bunda kamu suguhkan film dewasa. Sedangkan kamu tau bunda tidak punya suami.

Aku :” Bunda tau,?

Maafin andre bun..aku berlutut dihadapannya. Maafin kenakalan andre bun.. andre sebenarnya cinta sama bunda.

Bunda :” Iya, bunda sadar kok. Makanya kamu selalu kasih bunda film bertemakan kisah cinta antara ibu dan nak temannya kan,??

Aku :” Hanya mengangguk dengan penuh rasa bersalah.

Bunda :”Tapi kita gak bisa ndree. Ini akan merusak persahabatanmu dengan Sony...

Aku kaget..,ternyata dia tidak benar2 marah.

Sebelum dia menyelesaikan ucapannya aku langsung berdiri dan menciumnya kembali...

Mmmmuuuach..

Kupegang wajahnya...

Aku :” Sony tidak usah tau bun....
Lagian bunda lupa matiin komputernya ya..
Sedikit candaan dan senyuman aku
Bunda :" Kamu jahat ndree..dia senyum..

Aku kembali menciumnya..

Mmmmuuuach...kembali kami ciuman...

Bersambung...


 


Read More

𝐓𝐚𝐧𝐭𝐞 𝐌𝐞𝐫𝐫𝐲 𝐌𝐚𝐦𝐚 𝐊𝐚𝐰𝐚𝐧𝐤𝐮

Perkenalkan namaku Jacky (teman-teman biasanya memanggilku Jack). Umurku 29 tahun. Tinggi 185 cm, berat 82 kg. Wajahku biasa-biasa saja.

Sekarang aku bekerja di salah satu perusahaan garmen di Medan, bagian marketing. Aku tinggal sendiri di sebuah tempat kost di Medan karena orangtuaku tinggal di Pematang Siantar.

Awal cerita, aku berkenalan dengan seorang cowok sebut saja Hendrik. Kebetulan Hendrik satu kantor denganku dan dia adalah manager saya. Sejak perkenalan itu, akhirnya kami semakin akrab dan akhirnya bersahabat. Itu karena kami mempunyai banyak persamaan pada diri masing-masing.

Kami suka clubbing (dugem). Setiap malam minggu kami selalu menghabiskan waktu untuk dugem bersama cewek kami masing-masing. Yah, double date begitulah. Hendrik termasuk keluarga orang berada. Itu terlihat dari rumahnya yang megah dan beberapa mobil mewah yang nongkrong di garasinya.

Maklumlah, orang tuanya pengusaha furniture antik untuk dikirim keluar negeri tapi dia lebih suka bekerja di luar daripada membantu orang tuanya.

Pertama kali aku main ke rumahnya, aku dikenalkan kepada Mamanya (kebetulan waktu itu Papanya nggak ada karena pergi ke Yogya untuk mencari barang-barang antik).

“Ma, kenalin ini teman kerja Hendrik, Namanya Jack”, kata Hendrik sambil memeluk pinggang Mamanya.

“Saya Jack, Tante”, ujarku.

Ibunya berkata, “Merry. Panggil saja Tante Merry. Silakan duduk”.

“Makasih Tante”. Wow, halus banget tangannya.. Rajin pedicure nih.

Setelah aku duduk, Hendrik berkata, “Jack, kamu ngobrol dulu sama mamaku. Aku mau mandi dulu. Gerah nih abis mancing. Kalo kamu pengen mandi juga, pake aja kamar mandi di kamarku. Aku mandi di atas. OK?”

“Gak deh, nanggung ntar juga pulang”, jawabku.

Posisi dudukku dengan Mamanya berseberangan di sofa antara meja kaca. Gila!, aku nggak nyangka Mamanya sexy banget..

Sebagai gambaran buat para pembaca, umurnya kira-kira 41 tahun, wajahnya cantik keibuan, kulitnya putih bersih dengan rambut ikal sebahu, postur tubuhnya ideal tidak terlalu gemuk.

Ukuran payudaranya kira-kira 36B, bentuknya bulat pula. Enak banget nih kalo diisep, pikirku.

Memecah sepi, iseng-iseng aku bertanya, “Oom kemana Tante?”, padahal aku sudah tahu dari Hendrik kalau Papanya sedang ke Yogya.

“Kebetulan Oom pergi ke Yogya lagi cari barang-barang antik. Soalnya ada pesanan dari Malaysia. Mungkin sebulan lagi urusannya selesai. Sekarang cari barang-barang antik agak susah. Nggak kayak dulu”, jawabnya.

“Jack satu kantor sama Hendrik?”, tanyanya lagi.

“Iya Tante, tapi Hendrik manager saya sedangkan saya bagian marketing. Kebetulan saya sama Hendrik suka mancing. Jadi sering ngumpul”, jawabku.

“Oo.. Begitu”

“Tante mau nanya nih, teman Jack ada yang punya barang antik nggak?”

“Wah, kalo itu saya kurang tau Tante. Tapi mungkin nanti saya bisa tanya ke teman-teman”

“OK. Tante ngerti. Gini aja, seandainya ada teman kamu yang punya barang antik, telepon Tante ke nomor ini.. (sambil memberikan sebuah kartu nama lengkap dengan nomor HP) nanti kamu pasti dapat komisi dari Tante, gimana?”

“Siip deh Tante..”, wah, lumayan nih bisnis kecil-kecilan.

Setelah berbasa-basi, Hendrik datang sambil berkata..

“Keliatannya seru, lagi ngobrolin apaan nih?”

“Ini.. Mama lagi ngomongin bisnis sama Jack. Gimana? Udah segeran?”

“Udah dong Ma..”

“Ntar sore anterin Mama belanja ke Club Store ya.. Stok di kulkas sudah mulai habis tuh. Jack ikut?”

“Nggak deh Tante. Makasih. Soalnya banyak tugas yang belum selesai dikerjain. Lagian saya belum mandi”

“Ok, deh Drik, aku pulang dulu udah sore nih”, jam di tanganku menunjukan angka 6:10 menit.

“Ok hati-hati Jack.. Sampai ketemu besok di kantor”

“Permisi Tante”

“Iya.. hati-hati ya Jack.. Inget telepon Tante kalo ada barang antik OK?”

Setelah aku start motorku, aku langsung pulang. Sesampainya di rumah aku langsung mandi karena badan rasanya lengket semua.

Sejak saat itu aku sering membayangkan Tante Merry, walaupun aku sudah punya cewek yang sering kuentot. Terkadang aku ngentot cewekku tapi aku membayangkan sedang ngentot Tante Merry.

Sampai colipun aku tetap membayangkan dia. Puas rasanya. Walaupun aku merasa sedikit berdosa sama Hendrik. Ternyata nafsu mengalahkan segalanya. Aku juga termasuk orang yang pandai menyembunyikan sesuatu.

Selang empat hari dari perkenalan itu, aku tidak melihat Hendrik di kantor. Untuk mencari tahu, aku telepon Hendrik ke HP-nya.

“Drik, kamu hari ini nggak masuk kenapa? Sakit atau ngentot?”, candaku.

“Gila kamu ngatain aku ngentot.. Aku lagi dalam perjalanan ke Yogya nih. Sorry aku nggak sempat ngasih tau kamu. Buru-buru sih”, jawabnya dari seberang telepon.

“Ngapain kamu ke Yogya?”, tanyaku lagi.

“Kemarin malam Papaku nelpon, aku disuruh bawain laptop yang isinya katalog. Buku katalog yang dia bawa kurang lengkap”

“Ngapain susah-susah. Paketin aja kan beres?”

“Wah, resiko Jack. Lagian sekalian aku liburan di sini. Yah, sambil cari memek barulah.. Rugi dong aku udah minta cuti 2 minggu cuma buat jalan-jalan”

“Nggak ngajak-ngajak malah bikin ngiler aja”

“Sorry banget Jack.. Hahahaha..” setelah itu telepon ditutup. Sialan, pikirku.

Bengong di kantor.. Tiba-tiba terbayang lagi Tante Merry. Aku ada akal nih.. Semoga berhasil. Iseng-iseng aku SMS ke nomor HP Tante Merry, pura-pura menanyakan Hendrik. Isi SMS nya begini, “Tante, ini Jack. Hendrik kok ga msk kantor? Sakit ya? Tadi saya tlp ke hpnya tp ga nyambung2”

Setelah beberapa detik SMS terkirim, HP-ku berdering.. Kulihat nomornya, ternyata dari no telepon rumah Hendrik. Yes! Teriakku dalam hati. Tanpa basa-basi, langsung aku angkat.

“Hallo..” ucapku.

“Hallo, ini Jack?”

“Iya.. Ini Tante Merry ya?”

“Lho kok tau?”

“Nomor telepon rumah Tante tercatat di sini. Hendrik sakit ya Tante?”

“Lho, kamu nggak dikasih tau sama Hendrik kalo dia ke Yogya?”

“Hah, ke Yogya? (aku pura-pura kaget) Yang bener Tante. Kapan berangkatnya?”

“Kamu kok kaget banget sih. Berangkatnya tadi pagi banget sama Rudy. (Rudy bekerja sebagai asisten Papanya) Mungkin karena buru-buru jadi nggak sempat ngasih tau Jack”.

“Kira-kira kapan pulangnya Tante?”

“Yah, mungkin 2 minggu lagi. Sekalian refreshing katanya”.

“Wah, kasihan yah Tante jadi kesepian..”

“Iya nih.. Jack ke sini dong. Temenin Tante ngobrol. Itu juga kalo Jack nggak sibuk.”

Horee!! Sorakku dalam hati. Kesempatan emas nih.. Gak boleh disia-siakan.

“Hmm, gimana ya..(pura-pura berpikir) OK deh Tante. Lagian saya nggak sibuk ini. Jam berapa Tante? Sekalian saya mau belajar bisnis sama Tante”.

“Bener nih Jack nggak sibuk? Kalo Jack mau, dateng aja jam 6 sore. Gimana?”

“OK Sampai ketemu nanti. Saya urus kerjaan dulu”.

“OK Tante tunggu ya.. Bye..”

Setelah menutup telepon aku bergegas pulang dan mandi. Karena waktu sudah menunjukkan angka 4:55 menit. Jam 5:50 menit aku sudah sampai di rumahnya. Di pintu gerbang, ternyata aku sudah disambut oleh seorang pembantu. Pembantu itu bertanya..

“Mas Jacky, ya?”

“Iya. Kok Mbak tau?”

“Tadi Ibu bilang kalo ada tamu yang namanya Jack suruh masuk aja. Gitu. Ayo silakan masuk Mas”.

“Terima kasih Mbak”.

“Sama-sama”

Begitu masuk, langsung kuparkirkan motorku di garasi berjejer dengan mobilnya. Lalu aku melangkah menuju ruang tamu. Tante Merry sudah duduk di sofa.

“Sore, Tante.. (aku sempat kaget begitu lihat Tante Merry yang sedang mengenakan pakaian senam dan keringat membercak di antara belahan payudaranya. Apalagi putingnya terlihat menonjol karena tidak pakai BH. Bentuknya masih mengkal, jadi gemas liatnya. Sesekali aku menelan ludah karenanya).

“Ayo, masuk aja Jack. Silakan duduk. Sorry Tante masih keringatan. Jangan malu-malu. Anggap aja rumah sendiri. Ternyata kamu tepat waktu. Tante suka orang yang selalu tepat waktu”.

“Kebetulan aja Tante..”

“Jack, Tante bisa minta tolong nggak?”

“Tolongin apa Tante?”

“Tolong pijatin kaki Tante ya.. Sebentar aja. Tadi Tante aerobik nggak pemanasan dulu jadinya kaki Tante kram”.

“Boleh deh. Tapi saya nggak jago pijat lho Tan”.

Tanpa berkata apa-apa, Tante Merry merebahkan tubuhnya di sofa dan memejamkan matanya kemudian kakinya diletakkan di atas pahaku. Dia sengaja melebarkan sedikit kakinya sehingga aku dapat melihat bulu-bulu memeknya yang terjepit di antara selangkangannya.

Kontolku sedikit mengeras dibuatnya, ditambah bau keringat bercampur bau memek yang khas. Oh.. Aromanya semakin terasa..

Aku mulai memijat betisnya. Oh mulus sekali kulitnya. Sekitar 5 menit memijat betisnya, tanganku naik ke pahanya. Mulanya dia diam saja. Lalu aku beranikan diri menaikkan pijatanku ke pangkal pahanya.

“Hmm.. Enak Jack. Kamu pinter.. Ya.. Di situ Jack..”

Aku sengaja meremas-remas pahanya semakin naik hingga jari kelingkingku menggesek-gesek memeknya yang masih dibalut baju senam itu. Aku pura-pura tak merasakannya.

Mendapat pelakuan seperti itu, dia malah melebarkan pahanya namun matanya masih terpejam. Nafasnya pun sudah tidak beraturan. Melihat dia sudah bernafsu aku menghentikan pijatanku. Lalu dia membuka matanya..

“Kok berhenti Jack? Jack capek ya?”. Dari tatapan matanya seolah dia ingin aku agar tidak berhenti menggesek-gesekkan jariku di memeknya.

“Nggak Tan. Cuma kalo posisinya gini kurang nyaman aja. Lagian nggak ada yang ditonton. Kan nggak semangat”

“Ya udah, kita pindah aja ke kamar Tante. Disana ada TV-nya. VCD juga ada, jadi kamu mijatnya kan bisa sambil nonton”, lalu Tante menarik tanganku menuju lantai atas ke kamarnya.

“Nah, ini kamar Tante. Tante rebahan dulu, kamu pasang VCD-nya”, wow, kamarnya luas. Mungkin 3 kali luas kamar kostku. Lengkap dengan home theaternya.

“Pilih aja film yang kamu suka”, Tante menyuruhku sambil rebahan di springbednya.

Sedang asyik-asyiknya memilih-milih, tanpa sengaja kulihat sebuah CD yang diletakkan di bawah VCD player. Setelah kulihat ternyata CD BF bertuliskan Vivid.

“Kalo nonton yang ini boleh nggak?” tanyaku sambil menunjukkan CD-nya ke Tante Merry.

“Oh itu. Boleh aja. Tapi pijatnya tetap konsentrasi ya..?”

“Beres..”, jawabku sambil memasukkan CD ke playernya.

Dengan posisi tubuhnya tengkurap menghadap TV, dan aku duduk di sebelahnya.

“Tadi kan udah paha, sekarang tolong pijatin punggung Tante yah. Pijatan kamu enak Jack”

Aku mulai meletakkan jari-jariku di punggungnya dan meremas-remas, sedang dia asyik menonton VCD yang aku putar. Pas adegan cewek bule yang memeknya dihisap dan dijilati oleh cowok negro, aku pura-pura bertanya..

“Tan, kalo cewek dijilatin gitunya enak ngga sih?”

“Tante sendiri nggak tau rasanya. Soalnya sama Oom nggak pernah digituin. Lagian jijik ah..”

“Ah, masa sih Tan? Kata teman saya rasanya jilatin memek itu enak-enak asin. Banyak cewek yang suka kalo memeknya dijilatin”, ujarku sambil tanganku meremas-remas pantatnya.

“Emangnya kamu nggak pernah? Kenapa nggak cobain punya pacarmu?”

“Coba kalo saya punya pacar, mungkin saya nggak penasaran kaya gini” (Aku berpura-pura tidak pernah mencobanya, padahal sudah sering).

“Tante juga penasaran sih pengen dijilatin. Tapi Oom nggak bakal mau deh”, mendengar kata-katanya aku langsung nekat meremas payudaranya dari belakang dan kudekatkan bibirku di telinganya..

“Jack mau jilatin memek Tante sekarang”, ujarku sambil memasukkan lidahku di telinganya, kujilat cupingnya.. Dia hanya mendesah..

“Ohh.. Jack.. Hmmpp..”

Sebelum dia berkata apa-apa, kusumbat bibirnya dengan bibirku. Sekejap kemudian dia lalu dia membalikkan badannya. Kami berciuman dengan ganasnya. Lidahnya menyapu setiap dinding-dinding mulutku.

“Sejak pertama saya melihat Tante, saya sering membayangkan bersetubuh dengan Tante, abis Tante sexy banget sih”, sambungku.

“Ah masa sih Tante sesexy itu?”

“Serius Tan”

Sambil terus berciuman, tangan kananku menjelajah ke selangkangannya. Dia semakin agresif menyedot bibirku. Ciumanku turun ke lehernya, kujilat lehernya..

“Sshh.. Jack.. Ahh.. Shh..” tangan kanannya mulai meraih batangku yang sedari tadi sudah mengeras.. Kurasakan nafasnya sudah mulai tak teratur.

“Keluarin kontollmuu Jack.. Ahh..” dia berhasil mengeluarkan kontolku dan mengocoknya.. Aku hanya bisa menikmatinya.

“Taantee.. Eenaak baangeett.. Ahh.. Shh..”

Kubuka bajunya hingga tersingkaplah dua bukit kembar dengan puting berwarna coklat. Kuhisap puting payudaranya yang kiri. Dia semakin keras mengocok kontolku.

“Sabar yah Tante, saya bukain dulu baju Tante..”

“Iya.. Ahh.. Stt..”

Setelah membuka bajunya, kini yang terlihat hanya tubuh sexy Tante Merry dengan gundukan bukit berbulu yang terlihat sedikit mengeluarkan cairan. Tanpa menunggu lagi, aku membuka semua pakaianku sehingga aku telanjang bulat.

“Wow.. Lumayan juga kontol kamu Jack”, ujarnya sambil memegang kontolku.

“Punya Oom nggak segini besar..”, dipandanginya kontolku dengan tatapan heran.

“Ini juga belum maksimal Tante.. Daripada cuma diliatin, isep dong Tan. Ntar tambah panjang”

Dengan posisi aku berdiri menghadap ranjang dan Tante Merry menungging di atas kasur, dia dengan lahap menghisap kontolku. Dijilatinnya lubang kencingku, sedang tangan kirinya memijat-mijat buah pelirku.

“Hmm.. Terus Tan. Enak.. Ohh.. Aagak keraas Taan..”

Setelah 5 menit menjilati kontolku, aku menyuruhnya rebahan. Kubuka kakinya lebar-lebar hingga tercium aroma yang lezat sekali.

“Mau diapain Jack?”

“Tante tenang aja. Yang penting Tante puas.. Jack udah nggak sabar pengen jilatin memek Tante”

“Emang kamu nggak jijik?”

“Justru saya suka banget. Abis memek Tante bersih. Merah lagi”

Tanpa menunggu pertanyaan yang akan dilontarkannya lagi, aku langsung menjulurkan lidahku menuju lubang memeknya. Dia hanya bisa melenguh..

“Ooh.. Sshhtt.. Jack..”, desahnya sambil tangannya menjambak rambutku. Mungkin karena baru pertama kalinya dia merasakan sensasi seperti itu.

Memeknya terasa asin di lidahku dan cairan yang keluar lumayan banyak. Tak kusia-siakan cairan itu mengalir begitu saja.

Aku menyedotnya hingga terasa cairan kental asin melewati lidah hingga tenggorokanku. Setelah puas membersihkan cairannya, lalu lidahku menuju klitorisnya. Jambakan di rambutku bertambah keras dan desahannya semakin menjadi..

“Teeruus.. Di siituu.. Saayaanghh.. Oohh good.. Saayaanghh.. Saayyaanghh.. Ohh.. Enaak.. Sthhsstthh..”

Sekarang dia tidak lagi memanggilku Jack, tapi sayang. Aku semakin cepat menggerakkan lidahku berputar-putar di klitorisnya dan sesekali aku menyedotnya dengan keras.

Beberapa detik kemudian kurasakan badannya bergetar dan kedua tangannya menekan kepalaku ke memeknya sehingga aku sedikit susah bernafas.

Mungkin dia sudah mau keluar, pikirku. Aku semakin kuat menjilatinya hingga tanpa sadar dia berteriak..

“Ahh.. Saayaanghh.. Taanntee.. Mauu keelluuaarr.. Ahh..”

Ada cairan yang keluar dari memeknya. Kujilat dan kutelan lagi karena rasanya enak dan aku menyukainya. Lalu aku bangun. Kulihat wajahnya tersenyum puas.

“Makasih Sayang, sekarang masukin kontolmu, Sayang. Tante sudah nggak tahan”

“OK Tante”, jawabku.

Lalu dibimbingnya kontolku menuju lubang tempat lahirnya sahabatku itu. Begitu masuk rasanya hangat sekali. Dan tidak lebar seperti yang pernah kubayangkan.

“Ohh.. Memek Tante enak banget.. Masih keset. Kaya perawan..”, mendengar ucapanku dia tersenyum.

“Sekarang puas-puasin ngentot Tante yah!”

Aku mulai memaju mundurkan pantatku. Sleep.. Slepph.. Sleepph, bunyi di antara selangkangan kami. Tante Merry semakin meracau..

“Kkoonntooll.. Enaakk.. Sodok yang keraas saayaang.. Tante mau keluar lagii.. Ahh”

Kuturuti permintaannya hingga kontolku terasa mentok di perutnya. Lalu tubuh Tante Merry mengejang untuk yang kedua kalinya. Setelah 30 menit mengocok kontolku di dalam memeknya, kontolku terasa geli-geli nikmat. Sedetik kemudian tanpa sadar gerakan badanku semakin cepat.

“Taanntee.. Saayyaa.. Mauu.. Keelluuaarr.. Ahh..”

“Keeluuariin di daalaam saayaangh..”

Tangannya menahan gerakan pantaku. Akhirnya.. crroot.. crroott.. croott.. Kontolku terasa meledak. Lalu kutindih tubuhnya. Kami berpelukan selama beberapa menit.

“Makasih ya sayang, udah puasin Tante. Ini rahasia kita berdua OK?”

“Saya juga senang bisa puasin Tante. Kapan saja Tante mau, saya siap”

Setelah itu aku mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 9:30. Selesai mandi aku langsung pulang.

Sejak saat itu aku sering making love dengan Tante Merry. Kalau dia sedang horny, dia jemput aku dengan menelepon terlebih dahulu untuk check-in di hotel atau bungalow. Sampai dengan saat ini (2 bulan sejak pertama mengentot Mamanya) Hendrik masih belum mengetahui apa yang terjadi antara aku dengan Mamanya.


 


Read More

𝓘𝓫𝓾 𝓼𝓪𝓱𝓪𝓫𝓪𝓽𝓴𝓾 𝓑𝓪𝓰𝓲𝓪𝓷 2

 


Bunda :” Yg kayak cerita kemaren aja ya ndre...

Srrr jantungku berdebar.. sepertinya dia sudah nonton film semi yang aku download...

Aku jadi semangat..

Seperti film yg kusiapkan kemaren, aku hari ini mencari film yg romantis tapi yg menceritakan seorang wanita yang jatuh cinta dengan teman anaknya. Tapi aku langsung aja dengan film porno yang ada adegan sex yg vulgar. Film porno dengan alur cerita yang sudah ada teks bahasa indonesianya.

Cukup lama aku mencari filmnya, karena untuk film porno dengan alur cerita yg bagus dan ada teks bahasa indonesia cukup sulit dicari. Sambil asik aku me wa Sony..

Aku :” Eh bro..lu dimana??

Sony :” Lagi di kampus bro..gw kuliah pagi nih, lu dimana..?

Aku :” Kebetulan hari ini aku ngojek lewat depan rumah kamu. Trus tadi sempat ada ibu di depan rumah. Yaaa, disuruh singgah deh..

Sony :” Lu buru2 gak, klo bisa lu di rumah aja dulu..ntar jam 1 gw dah pulang .

Aku :” liat kondisi dulu bro. Kalo gak ada yg nelpon minta di anterin gw bakalan nongkrong di rumah lo. Tapi kalo gw nanti gak di rumah, itu tandanya gw lagi ngojek..

Sony :” Ah elo...sekali makan siang dirumah kek..kayak ma orang lainaja lo.

Lagian kita lan jarang nongkrong bareng...lu tunggu gw ya??

Film yg kucari dapat ... Kudengar ibunya sony lagi terima telpon dari sony. Kayaknya dia bakalan nyuruh ibunya buat nahan gw agar di rumah sampe dia pulang kuliah..

Aku :” Bun, tu filmnya udah tuh...

Bunda :” Trus kamu mau kemana ndre...barusan Sony nelpon agar kamu nunggu dia...

Aku :” Aku ada telpon dari paman bun, mau nganterin barang ke pasar bentar.. ntar aku balik kok.

Bunda :” Yang bener kamu balik...

Aku :” Iya bun..paling lambat sebelum Sony pulang aku dah balik..

Bunda :” Yaudah hati2 ya..

Akupun beranjak dari rumah...aku sengaja pura pergi keluar dan nanti aku akan kembali setelah dia selesai nonton. Sebelum aku memberitahukan Ibu Sony filmnya sudah aku download, aku sempat melihat filmnya secara cepat. Jadi aku tau di di menit berapa ada adegannya dan berapa jam filmnya. Film itu ada sekitaran 1 setengah jam, untuk1 jam pertama hanya adegan sex semi,sedangkan di 15 terakhir ada sekali adegan yg benar2 vulgar...ya, adegan vulgarnya yg melihatkan kelamin si aktor hanya sekali. Dan difilm itu juga ada diselipkan adegan wanita masturbasi. Aku kembali di menit2 adegan vulgarnya. Aku mau melihat reaksinya bagaimana. Apakah dia menonton atau tidak.

Sudah sekitar 1 jam aku berada tidak jauh dari rumah Sony. Aku duduk disana ,diwarung kopi.

Perlahan dengan meninggalkan motor di depan warung, aku perlahan masuk ke rumah Sony. Kebetulan sekali ibu Sony lupa menutup pintu rumah. Dengan jinjit aku mendekati kamar Sony. Kulihat kamarnya sedikit terbuka. Posisi komputer membelakangi pintu, membuat ibu Sony tidak menyadari keberadaanku. Sekilas aku lihat layar komputer menampilkan adegan sexnya. Dan dengan deg2an aku melihat dia menonton dengan posisi tangan di dalam roknya..

Ibu Sony nonton sambil masturbasi...
Dan sempat kudengar dia menyebut namaku....



POV Kartika

Seperti biasa , baru saja Andre pergi aku langsung nonton filma yg telah dia download. Filmnya masih seperti film kemaren. Tapi kayaknya yg sekarang tentang seorang wanita jatuh hati dengan teman main anaknya...

Aku hanya tersenyum membaca judulnya..emang ada kisah nyata begitu?? Hatiku bertanya2 sendiri.

Ah..filmnya masih seperti film kedua yg di dowload andre kemaren. Tu anak emang teledor ya, masak gak di check dulu ini film apaan. Kali ini dengan hawa yg terasa semakin panas aku melanjutkan menonton. Sesekali karena sudah terbawa nafsu dan alur cerita, aku jadi teringat Andre...ah...celanaku jadi semakin lembab kurasa. Tapi tiba2 ada adegan wanita masturbasi membayangakan teman anaknya. Tangannya dimasukkan ke dalam celana dalam sambil memutar2 tangannya di kemaluan...

Ahhh...aku makin panas...naluriku ingin agar aku meniruka adegan tersebut. Perlahan tanganku jadi ikut meraba kemaluanku. Masih di lusr celana.. tapi ouh....kemaluanku seperti tersentrum aliran listrik. Enak...enak sekali rasanya. Apakah begini cara wanita melepaskan hasrat disaat sendirian..?

Filmnya masih berlanjut..akupun semakin panas dan bergairah. Tidak lama, aku melihat kembali adegan mereka bercinta. Oh tidak, kali ini terlihat jelas puting susu wanita tersebur dikulum kulum dan diemut emut teman anaknya. Aku ternganga sebentar., sungguh ini mengingatkan kembali betapa suamiku dulu suks menyusu denganku disaat bercinta...aku rindu.....ouhhh aku sedikit menekan jari2ku di kemaluanku. Yg membuatku tercengang dan bulu kudukku berdiri penuh birahi. Aku melihat adegan teman anaknya mencium terus kebawah. Dan dengan perlahan ada adegan dia membuka celana ibu temannya. Dan tanpa basa basi anak tersebut mencium kemaluan ibu temannya..

Menciumm????? Apa ini...benarkah dia mencium kemaluan wanita?? Bukankah itu hal yg menjijikkan.. Tapi kulihat si wanita sangat menikmati kemaluannya dicium2 dan dijilat2. Bahkan disaat lidah itu bergerak di kemaluan wanita, kemaluamku semakin gatal. Dan tiba2 adegan mereka berubah...

Hah....kali ini yang wanita mencium kemaluan teman anaknya..

Ouhhhh kemaluan laki2.. sudah lama aku tida melihat dan merasakan kemaluan laki2. Tapi kali ini pertama kalinya aku melihat di film..bahkan dengan rakusnya si wanita mengemut kemaluan teman anaknya. Ouuhhhhhh aku rindu benda itu....benda yg dikulum wanita yg di film itu... Aku memejamkan mata sambil mengesek2kan kemaluanku. Disaat mataku terpejam, aku tidak membayangkan wajah aktor dalam fim tersebut. Tapi aku malah mengingat Andre...

Ouuuhh Andreee, tiba2 saja aku mendesah dan memanggil nama Andre...

Bersambung...




Read More

𝓘𝓫𝓾 𝓼𝓪𝓱𝓪𝓫𝓪𝓽𝓴𝓾 𝓑𝓪𝓰𝓲𝓪𝓷 1


Sahabat adalah buku, maka bacalah. Pelajarilah bagaimana kesetiaan sahabat anda terhadap diri anda, agar anda dapat menghargai dan tak pernah melupakan kesetiaan yang sahabat anda berikan kepada diri anda.

Sahabat adalah music, maka dengarkanlah. Dengarkan dan hayati semua nasihat yang sahabat anda berikan, terkadang sahabat memang cerewet namun kecerewetannyan itu adalah lagu yang harus anda dengarkan karna lagu itu nantinyaakan membimbing anda menuju kehidupan yang sejahtera, jangan pernah merasa pusing dan tutup telinga dengan celotehan sahabat anda, karna sahabat sejati tak pernah tutup telinga mendengarkan keluh kesah anda

Sahabat adalah kanfas, maka warnailah. Sahabat adalah seorang yang rela menyediakan tempat dimana kita dapat mencurahkan warna warni kehidupan kita, oleh karna itu warnailah kanfasnya seindah mungkin dan sediakanlah kanfas pula untuknya, agar ia juga dapat mencurahkan segala warna warni kehidupannya.

Itulah persepsi sahabat menurutku, sahabat yang ku ilustrasikan seperti tadi memang susah di dapat. Mungkin dari seribu orang hanya satu yang seperti itu. Sahabat memang selalu ada untuk kita, tapi ingat usahakan jangan selalu menyusahkan sahabat kita. tapi usahakanlah timbal balik untuk sahabat kita atas kebaikkannya itu, walaupun ia tak pernah memintanya. Aku bersyukur, betapa beruntungnya diriku dapat menemukan sahabat yang ku ilustrasikan tersebut.

Sony adalah sahabat pertamaku di bangku SD, kali pertama aku bertemu dia adalah saat aku baru tiga hari menjadi seorang pelajar. Dikala itu kedua orang tuanya tak dapat mengantar Sony terus menerus kesekolah setiap paginya, karna mereka harus mencari nafkah untuk membiayai ke 3 anaknya. Namun maklum anak umur enam tahun dan baru tiga hari sekolah masih takut untuk berangkat ke sekolah sendiri. Masih berfikiran sesosok guru adalah orang yang paling menakutkan, takut tidak ada tempat untuk berlindung di kala guru mau menghukum ku, yah karna dia sering mendengar cerita teman-temanku yang lebih dahulu merasakan bangku sekolah, katanya guru itu sesosok yang suka menghukum.

Aku adalah anak yg broken home, disekolah sebenarnya aku anak yg nakal.,sering manjahiki teman2 sekolah adalah keseharianku. Apalagi melihat anak2 lugu dan penakut akan jadi korban kejahilanku. Tapi bagiku semua berobah pada pagi itu. Pagi itu aku lupa bawa topi untuk upacara, dan hukumannya aku harus dipisahkan dari anak2 yang lain. Dan kebetulan Sony orang yang selalu suka membawa cadangan topi di dalam tasnya. Karena melihat aku akan di hukum berdiri, Sony tiba meminjakan meminjamkannya topi cadangannya. Sejak saat itu aku jadi baik kepadanya walau ke anak2 yg lain aku tetap jahil. Bahkan dari SD sampai SMA aku sering bermain dan menginap dirumahnya. Walau hanya untuk sekedar menyalin PR, main game dikomputernya tapi dia cukup senang selama aku tidak berbuat jahil di rumahnya.

Ibunya yg selalu sangat menyuruh Sony berhati2 dalam memilih teman tidak mempermasalahkan kedekatanku dengan sony. Karena dimata ibunya aku tidak pernah buat masalah. Walau diam2 ibunya tau betapa nakalnya aku, bahkan dijalan ibunya pernah mandapati ku sudah merokok walau masih smp waktu itu. Semua tidak masalah karena aku tidak pernah mengajari Sony merokok dan berbuat nakal. Dan juga, aku sangat menghormati ibunya.

Nama ibu Sony kartika, umurnya 42 Tahun. Tampilannya seperti kebanyakan ibu2 lain. Sederhana dengan tampilan berjilbab dengan gaya sederhana. Dia bekerja jualan sayur di pasar. Kesehariannya lebih banyak di pasar...

Semua berubah saat ayah Sony tiba2 kena stroke waktu akan lulus SMA, dan meninggal waktu kami dinyatakan lulus SMA...

Aku sebagai orang yg cekatan, selama ayahnya Sony sakit. Aku sering menginap dirumahnya. Banyak kerjaan ibu Sony yang aku bantu. Mulai dari beres dagangannya, terkadang sampai mengantar dan menjemput ibu Sony disaat Sony ada keperluan lain.

Setelah Ayahnya Sony.,aku masih sering mambantu ibunya bahkan sering memberi semangat setelah kepergian ayahnya. Seperti biasa pagi itu aku mengantar Ibunya Sony kepasar dengan dengan motor bututku. Ya, Sony sekarang sudah mulai sibuk kuliah, dan aku karena tidak ada biaya Cuma bisa kerja serabutan . Kerja bantu2 pamanku di toko harinnya sesekali,atau jadi tukang ojek.

Kalau untuk mengantar ibunya Sony, aku tidak meminta ongkos. Tapi yang namanya ibu Sony tau aku cuma kerja serabutan tetap jika aku sudah sampai mengantarnya dia akan menyelipkan uang di kantong jaketku. Tetkadang 10.000,terkadang 20.000 walau aku sudah memintanya untuk tidak membayar.

Pagi itu...

Aku : “Bun..., bunda yang semangat ya...(aku memang daei dulu memanggilnya bunda)

Bunda : “ Eh..iya Son..,bunda tetap semangat kok. Apalagi anak2 bunda selalu ada disamping bunda. Dan ditambah kamu yang juga sangat perhatian dengan bunda. Bunda jadi semakin syaang sama kamu dan bahkan sudah menganggap kamu sebagai anak bunda.

Aku : “ Hehe..makasi ya bun. Bunda dah baik sama aku selama ini.

Bunda :” Seharunya bunda yg berterima kasih.. karena dengan adanya kamu semua pekerjaan bunda jadi banyak terbantu...

Aku :” Ah, bunda bisa aja. Lagian siapa lagi yg bisa bantu bunda selain anak2 bunda dan anak bunda yg ganteng satu ini..kataku sambil bercanda..

Hanya sedikit cubitan ringan dipinggangku.

Bunda :”Iya anak bundaaa ganteeeng...cepetan ya,kayaknya kita udah tela hari ini..

Memang hari ini aku sedikit telat mengantar ibunya Sony, karena Wanya baru aku terima pagi ini.

Aku :” Siap bun...akupun tiba2 sedikit menambah kecepatan motorku dari biasanya.

Tiba2 ibu Sony sedikit memepetkan duduknya di belakang...

Bunda :”Jangan terlalu cepat ndre..bunda semakin memepetkan duduknya dan meletakkanntangannya di pinggangku karena takut jatuh. Dan otomatis dadanya yg lumayan besar jadi menekan punggungku.

Karena jalanan sebagian cukup macet, tak ayal membuatku sering ngerem mendadak karena ada saja kendaraan di depan yg tiba2 ngerem. Atau terkadang karena jalanan ada yg berlobang. Taoi sepertinya ibunya Sony menganggapnya biasa..

Tapi selama dijalan pagi itu aku tidak menganggapnya biasa..aku menganggap ini kejadian langka karena otakku pagi ini cukup ngeres akibat nonton bokep semalam suntuk.

Bunda :”Kamu kok tiba2 diam Ndre...?

Aku :” Eh ,nggak kok bun..lagi fokus bawa motor aja nih bun..lagian di depan sering ada kendaraan yg ngerem mendadak...

Aku beralasan demi kian, aku takut nanti ibunya Sony berpikiran buruk terhadapku.

Hari2pun berlalu.. Ada yg sedikit berubah dengan Ibunya Sony. Sekarang dia tidak malu lagi mepet jika aku boncengin. Yang bikin aku heran, jika dirumah saat aku memboncengnya dia duduk seperti dulu. Tetap menjaga jarak, dan baru setelah kami jauh dari rumahnya baru ibu Sony memepetkan duduknya. Semakin membuatku jadi suka menghayalkan ibunya Sony. Pikiran nakalku berhalusinasi membayangkan jika aku bisa menggantikan posisi ayahnya Sony. Ah, biadab..dia kan ibu temanku.

Aku mebatin sepanjang jalan. Tapi kalau dia mau kamu gimana?? Gak mungkin...

Sampai akhirnya aku punya ide.,bagaimana kalau di coba aja. Selama bukan kamu yg ngajak,berarti kamu masih teman yg baik dihadapan Sony.

Aku sesekali masih sering nginap dirumauh Sony. Walau sekarang dia sudah sibuk kuliah. Sekedar mendengar pengalamannya kuliah atau di saat aku lagi suntuk.

Ibunya Sony lbur jualan hari selasa dan jumat., dan kebetulan aku nginap di malam jumat. Pasti paginya aku hanya mendapati ibunya Sony di rumah. Sedangkan Sony dan adik2nya sudah berangkat.

Aku yg selesai mandi siap2 untuk pamit pulang.

Aku :” Bun, aku permisi dulu ya...mau pulang.

Bunda :” Eh tunggu dulu..itu sarapannya dihabisin dulu.

Pagi itu Ibu Sony sudah membikin sarapan nasi goreng kalau dia lagi libur jualan..

Tiba2 aku mendengar dia minta tolong..

Bunda :” Ndree...film di komputer Sony gak ada yang baru. Bantuin bunda download film ya..

Ibunya Sony suka nonton drama korea. Kalau dia libur, setelah beres2 rumah maka dia akan menikmati hari liburnya dengan menonton 1 atau 2 film korea sebelum anak2nya pulang.

Aku :” Siap bun....eh iya,bunda sukanya yg action apa asmara??

Bunda :” Apa ajalah, asal jangan yg horor atau sadis2 lah filmnya.

Setelah sarapan akupun beranjak ke komputer yg ada di kamar Sony.

Aku cari film drama korea yg menurutku asik. Tapi pas di pencarian terkadang malah muncul film semi korea..

Ah, malah ini yg muncul...

Setelah film pertama berhasil aku download, utk film kedua aku jadi punya ide. Bagaimana kalau aku download film semi aja ya..aku senyum2 sendiri.

Aku cari film semi tentang ibu2 yg kesepian selingkuh dengan anak temanya.

Download on proses.........

Selesai...

Akupun permisi.

Aku :” Bun, itu filmnya udah selesai andre donwload. Letaknya ada di folder film baru2022 ya bun..

Bunda :” Makasi ya ndre...

Aku :” Eh iya bun. Nanti kalau tidak suka langsung hapus aja ya. Soalnya andre belum tau film kesukaan bunda tentang apa...

Bunda :” Iya deh ...ntar bunda check..

Seminggu kemudian aku di wa ibunya Sony..aku kebetulan minggu itu kerjaan di toko paman banyak. Jadinya butuh tenaga bantuank karena karyawan yg biasa mengantar barang lagi cuti. Akupun lupa soal film yg tekah aku download. Apakah ibu Sony menontonnya atau menhapusnya.

Tiba2 masuk wa ibu Sony.

Bunda :” Ndre..kok menghilang? Kemana aja.

Aku :” Eh ,enggak kok bun. Ini kebetulan paman lagi banyak orderan yg harus diantar minggu ini bun. Dan salah satu karyawannya lagi cuti.

Bunda :” Ooo kirain kemana....

Akupun tidak lagi membalas...

Besok paginya harinya di hari selasa ibunya Sony kembali me Waku.

Bunda :” Pagi ndre..dah bangun..?? Kamu sibuk gak hari ini..

Aku :” Pagi juga bun..ini baru siap mandi. Gak sibuk kok bun...

Bunda :” Kerumah lah..ini ada sarapan...

Aku :” Ok deh bun...

Tumben ngajak sarapan dirumah ,pikirku dalam hati..

Jam 9 aku sudah dirumah Sony.

Ibunya sepertinya sudah selesai beres2 rumah dan sudah mandi.

Kami sarapan bersama..

Obrolan ringan tentang bagaimana kerjaanku, kapan aku akan bener2 nyari kerja yg gajinya lasti tiap bulan. Kami saling menyemangati satu sama lain. Setelah sarapan dan ngobrol. Ibunya Sony beranjak kedapur membereskan sarapan kami.

Bunda :” Ndree, sebelum pulang download film korea lagi ya.

Aku :” Ok bun..segera...akupun langsung menuju kamar Sony.

Aku hidupkan komputer, kucari folder penyimpanan kemaren. Disitu Cuma ada satu film.,ya film biass. Sedangkan film semi sudah gak ada. Dihapus Sony??

Gak mungkin kayaknya, soalnya Sony orang yg tidak hobby nonton film. Jadi, gak mungkin dia yg hapus filmya.. Atau ibunya Sony yang hapus..

Tiba2 ibunya Sony kembali bicara dari dapur.

Bunda :” Yg kayak cerita kemaren aja ya ndre...

Srrr jantungku berdebar.. sepertinya dia sudah nonton film semi yang aku download...

Aku jadi semangat...

Film yang pertama aku cari yg masih semi.. sedangkan untuk yg kedua aku memberanikan diri mencari film yg sedikit lebih fulgar. Dibilang semi, terkadang masih terlihat jelas kemaluan para pemain. Di bilang beneran porno, yg kelihatan Cuma sesekali...

Siap...akupun pamit...

POV Kartika

Sudah beberapa tahun suamiku meninggal karena sakit stroke yang di deritanya. Sedih, sudah pasti iya. Hidup berjuang dari susah sudah lebih 20 tahun, sekarang dia pergi meninggalkanku selama lamanya. Tapi aku masih bahagia dengan ketiga anak2ku yg selalu mensuportku. Apalagi ada salah satu teman anakku yg juga sudah kuanggap anak sendiri yg selalu menyemangatiku.

Ya, namanya Andre. Dia teman satunya dari anakku yg beranama Sony sejak dia sekolah dasar. Walau dengar cerita dia anak yg nakal.,tapi dimataku dia anak yg baik. Bahkan pernah suatu hari dia kedapatan lagi merokok di jalan, padahal dia masih kelas 6 SD waktu itu. Tapi bagiku tidak masalah selama dia tidak mengajak Sony utk merokok atau berbuat nakal. Bahkan yg membuatku senang Sony berteman dengannya, dia selalu membela Sony jika ada teman2nya yg nakal.

Belakangan ini, semenjak anakku memasuki kuliah. Andre kerja serabutan di toko dan terkadang mengojek. Akupun rutin meminta dia mengantarkanku jika aku jualan kepasar. Walau dia sering menolak uang yang aku berikan, tapi aku tau dia butuh uang untuk belanja sehari2. Aku tetap memasukkan uang kedalam saku jaketnya. Karena kalau aku kasih langsung ke tangannya, dia pasti menolak.

Pada pagi itu kami kebetulan terlambat kepasar. Karena rencana Sony mengantarkanku ke pasar pagi itu mendadak tidak jadi karena tiba2 jadwal kuliahnya pagi itu di percepat.

Andre menjemputku..karena aku yg buru2 meminta dia agar segera tancap gas. Tiba2 dia langsung menambah kecepatan motornya. Aku terkaget, langsung aja aku memegang pinggangnya dan merapatkan dudukku kedepan. Alhasil ,dadaku jadi menekan punggung andre. Awalnya biasa aja. Tapi karena jalanan pagi itu yg cukup macet dan jalanan sedikit berlobang, andre jadi sering ngerem mendadak. Dadaku sering menggencet punggung andre..

Ah...tiba2 darahku berdesir...sudah lama rasa nyaman ini,bukan..bukan nyaman tapi rasa nikmat ini sudah lama tidak aku rasakan. Sudah lama tubuhku tidak dijamah setelah kepergian suamiku. Dan sekarang rasa itu hadir kembali pagi ini. Aku tidak bisa menyalahkan atau menuduh andre sengaja karena bagiku andre sudah kuanggap anak sendiri dan bagi andrepun kurasa begitu..

Tapi....rasa ini sungguh nyaman....

Bahkan setelah itu diam2 aku sering sengaja menempelkan dadaku ke punggung andre. Tentu saja aku kalau saat di depan anak2ku, aku duduk berjarak seperti biasa. Dan disaat sudah jauh dari rumah aku segera memepetkan dadaku ke punggung andre. Sepertinya dia tidak sadar aku bertingkah begini. Muda2an saja, kalau dia sadar aku pasti malu...

Aku biasa libur jualan hari senin dan jumat. Disenin pagi disaat aku beres2 rumah aku melihat andre baru bangun. Walau Sony sudah kuliah, andre terkadang masih sering nginap dirumahku. Aku menawarkan sarapan pagi itu. Tiba2 setelah dia mandi dia kelihatan mau pamit.

Aku punya satu kebiasaan baru kalau libur. Menonton film drama korea seperti kebanyakan anak2 jaman sekarang. Selain filmnya bagus2 aku juga suka lihat orang sipit2...

Aku :” Bun, aku permisi dulu ya...mau pulang.

Bunda :” Eh tunggu dulu..itu sarapannya dihabisin dulu.

Pagi itu aku sudah membikin sarapan nasi goreng seperti biasanya kalau lagi libur jualan..

Akupun mintan tolong andre mendownloadkan film korea di komputer Sony.

Aku :” Ndree...film di komputer Sony gak ada yang baru. Bantuin bunda download film ya..

Andre :” Siap bun....eh iya,bunda sukanya yg action apa asmara??

Aku :” Apa ajalah, asal jangan yg horor atau sadis2 lah filmnya.

Setelah semua pekerjaan rumah kurasa selesai,akupun kekamar Sony utk menonton. Klik..,ah ini dia..film drakor...

Filmnya seru, action dengan sedikit di bumbui asmara dengan sedikit adegan ciuman. Bagiku biasa, karena ini film luar negeri, lagian aku nonton di komputer, wajar tidak ada sensornya.

Setelah film pertama selesai, akupun lanjut nonton film kedua. Kulihat judulnya ibu temanku.

Ah, ini kisah tentang apa ya..

Aku klik...

Awalnya film ini biasa saja. Mengisahkan tentang persahabatan yg sering main dan nginap dirumahnya. Tapi kemudian ada adegan dimana ternyata temannya jatih cintan dengan ibunya. Dan sepertinya cinta bersambut. Ketika ada adegan berciuman, kali ini adegannya tidak seperti film2 yg sudah aku tonton. Ciumannya lama, bahkan terasa lebih fulgar. Tidak hanya ciuman..,di film itu sianak mulai meremas payudara ibu temannya.

Serrrr dadaku bergetar hebat. Ini pertama kali dalam hidupku melihat adegan yg seperti ini. Tak hanya meremas payudara, anak tersebut mencuba menciumi payudara ibu temannya..

Disaar mencium payudara, dia mencoba memasukkan tangannya kedaam rok .

Ah....ini film mesummm....aku tiba2 terangsang. Ini film porno yg di download andre..

Tapi kayaknya bukan film porno, karena tidak ada kulihat ketelanjangan di film itu. Tapi tetap saja filmnya membuat tubuhku panas . Apalagi sudah beberapa tahun aku tidak dijamah. Rasanya celana dalamku ikut basah...

Aku tidak menstop film tersebut, malahan aku menontonnya sampai habis. Ah, aku jadi suka lihat filmnya.. gairah ini muncul lagi... tapi bagaimana aku menyalurkannya????

Bersambung...


 


Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com