𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐌𝐞𝐧𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐃𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐫𝐭𝐮𝐚 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏

 


Joko lelaki berusia 29 tahun duduk termenung di teras rumahnya sambil menghembuskan rokok kreteknya,lelaki kekar dan gagah itu pikiranya menerawang , rasa kangen akan istrinya santi dan gejolak syahwatnya yang 6 bulan sudah tak tersalurkan karena ditinggal pergi merantau menjadi TKW di Hongkong.

Joko seorang kuli bangunan yang menumpang tinggal dengan kedua mertuanya , pak kamto dan bu rusmi, dulu semasa pacaran si joko suka genjotin santi sampai akhirnya hamil duluan walahasil terpaksalah mereka dinikahkan dengan santi anak semata wayangnya karena untuk menutupi aib keluarga, dikarenakan belum mapan dan tekanan ekonomi yang serba kekurangan juga demi mencukupi kebutuhan keluarga dan anaknya yang semakin besar 

Akhirnya santi memilih untuk membantu perekonomian keluarga pergi jadi TKW ke hongkong karena konon katanya gajinya besar, jadilah jokoa ditinggal merantau keluar negeri, untunglah mertua joko orang yang pengertian walaupun pekerjaannya hanya sebagai kuli bangunan tapi joko menunjukan sikapnya yang rajin dalam bekerja, pun sebenarnya joko juga menopang kehidupan kedua mertua nya sebagai kuli bangunan untuk memenuhi kebutuhan pokok sedangkan uang dari istrinya selalu ditabung untuk rencana mereka buka usaha kalau istrinya telah pulang kampung. 

Hubungan joko dengan mertuanya termasuk baik, terlihat bagaimana mertua joko memperlakukan joko seperti anak kandung mereka sendiri tak seperti kebanyakan anak mantu yang tinggal dirumah mertua, hubungan mereka cair dan tak kaku, tak jarang mereka terlihat mengobrol dan bergurau,

Bapak mertuanya pak Kamto yang usianya telah 50 tahun sudah tak mampu lagi bekerja dikarenakan penyakit strokenya yang dideritanya semakin parah semenjak setahun yang lalu membuatnya tak mampu berjalan, sehari-hari hanya tidur dikamar sambil nonton TV, kadang TV bututnya bisa nyala sampai seharian karena memang tak ada hal lain yang bisa dikerjakan bapk mertua nya selain berbaring dan duduk didepan TV

Sedangkan Ibu mertuanya Bu Rusmi selain merawat suami serta cucu semata wayangnya pekerjaannya sebagai tukang cuci pakaian dan bersih2 dikosan dekat rumahnya hanya cukup buat beli jajan cucunya dan sedikit bumbu dapur. Untunglah Kadang beberapa karyawan yang indekost didekat rumahnya memberi uang lebih karena bu rusmi orangnya cekatan dan telaten serta pekerjaannya selalu beres, walau sudah berumur 45 tahun tapi dirinya masih bugar , perawakannya yang kecil setinggi 160 cm sangat pas dengan badanya yang lumayan langsing.

Joko menyeruput kopi nya dan masuk kedalam rumah setelah membuang puntung rokoknya berniat untuk tidur agar pikiranya yang lagi birahi bisa dibawa tidur, tapi pas lewat depan ruang TV saat melihat anak lelakinya yang sudah terlelap dan ibu mertuanya tidur terlentang dengan daster pendek yang menampakan sedikit pangkal pahanya dika malah semakin kacau. Joko yang suka menaruh mata kepada mertuanya itu tak pelak semakin menggelora nafsu birahinya.

"asu tenan, pengen kenthu gaiso kenthu kok malah disuguhi pupune morotuo" Batinnya, bukanya reda gelombang syahwatnya malah makin menjadi-jadi setelah melihat pangkal paha mertuanya yang sekal dan putih itu, tapi akal sehatnya masih bekerja tak ingin dia meloncat ketubuh mertuanya dan memperkosanya

,Akhinya masuklah dia ke kamarnya dibuka celana pendeknya, dia matikan lampu kamarnya dan perlahan mendekat kepintu yang menghadap keruang TV, joko pria yang sedang bergejolak syahwatnya ini mulai memijat dan mengelus batang kemaluanya sambil melihat dengan nanar pangkal paha ibu mertuanya, jarak antara pintu dan mertuanya yang sedang tertidur kurang dari 2 meter itu membuat pemandangannya sangat jelas, dibayangkannya dia sedang menusuk2an penisnya ke lubang vagina mertuanya

"Oooh buk enak tenan koyok e tempekmu buk, anakmu gung iso tak kenthu, tak ngocok karo mbayangne tempekmu ae buk, yoooh enak e lak iso muncrat nang tempekmu buk" gumamnya lirih.
hanya dalam waktu singkat karena nafsunya yang sudah diubun2 muncratlah maninya didaun pintu dengan deras. 

Dipakainya lagi celananya serta dilapnya bekas mani yang menempel didaun pintu lalu keluar kamar untuk menggendong anaknya yang tidur disebelah mertuanya masuk kamar.
Saat akan menggendong anaknya mertuanya tiba2 bersuara
"Loh nak, tak kirain wes tidur, tadi kayak masuk kamar trus lampunya mati" ujar mertuanya.
Deg, joko kaget ternyata mertua nya belum tidur, ada perasaan takut kalau kalau mertuanya mendengar dia rancunya dan suara desahnya waktu onani membayangkan ibu mertuanya itu.

"Belum buk, lah ibu belum tidur to ternyata? Tak kira udah tidur buk" tanya joko memastikan.
"Belum la wong tak meremin tapi gak tidur-tidur, anakmu biar tidur sini aja sama aku kasian udah tidur nanti malah kebangun lagi, kamu tidur sebelanya ae nanti kalo dia kebangun tinggal diajak masuk" kata rusmi.

Mendengar jawaban rusmi, joko pun agak tenang sepertinya dia tak mencurigai dirinya onani sambil membayangkan menggagahi mertuanya itu, untunglah batang penisnya juga sudah tenang, bisa malu kalau penisnya ngaceng tidur disebelah anak dan mertuanya.

"Ya buk, tak tidur sini ae nemenin ibu. . Eh salah nemenin rio maksudte" jawab joko mencoba bergurau dengan mertuanya,joko memang lumayan akrab dengan rusmi ibu mertuanya maka kadang gurauan seprti itu sudah biasa keluar dari mulutnya.

"La iya, nemenin aku juga to, masak tiap hari tidur didepan TV sendirian" jawab rusmi.
Dalam pikiran joko ini adalah kesempatan buat ngintipin Rusmi mertuanya dari dekat, yang kalau tidur memang suka berantakan posenya.

Jokopun akhirnya rebahan didepan TV anaknya berada ditengah antara joko dan Rusmi, suara dengkur halus mulai terdengar rusmi yang sudah tertidur pakainnya tersingkap lagi bahkan kini celana dalamnya jelas terlihat gundukan ditengahnya membuat joko konak lagi, penisnya tegang dibalik kolor yang dia kenakan, jokopun beringsut, mengankat anaknya yang kini dia pinggirkan agar tidak ada batas antara dirinya dan rusmi, nanti kalo mertuanya bangun dan bertanya kok cucunya oindah posisi joko sudah memikirkan alasannya kalau dia kebangun dan pindah kesebelah pinggir,

Lampu ruang tengah Joko matikan kini hanya cahaya remang dari TV yang membuat suasana makin panas, dada rusmi yang turun naik serata celana dalamnya yang tersingkap seperti Sihir bagi joko, Nafsunya keubun-ubun tapi logikanya masih bekerja dia tak ingin menerkam Rusmi dan menggaulinya, bisa celaka kalo rusmi teriak dan orang sekampung memergokinya memperkosa ibu mertuanya, joko hanya ingin onani dipelorotkanya kolor nya sampai sedengkul dikocoknya penis yang sudah keras seperti tongkat miliknya itu sambil sesekali penempelkannya di paha Rusmi,

nafas joko kian memburu seiring tanganya dengan cepat mengocok batang penisnya, tiba tiba rusmi berubah posisi dan membelakangi joko, dirinya kaget setengah mati dikira mertuanya bangun tapi dia kembali tenang saat suara dengkur halus masih terdengar dari rusmi, kini penis joko berhadap-hadapan dengan pantat rusmi yang masih sekel dan nungging, hanya celana dalam rusmi pembatas antar penis dan pantatnya, joko benar-benar konak sejadi-jadinya. Digesek-gesek pantat mertuanya dan Dia kocok penis tegang miliknya sambil memndangi pantat mertuanya dia menggeram pelan memanggil-manggil nama mertuanya,

"Ooooohh...aahhh, rusmiii aaaaahhh. Aku muncrat dipantatmu ruussss, jancok bokongmu enak tenan bukk..ohhh rusmiiiii ooohhh.."
Kalap, jokopun mengejat-ngejat dan muncrat semuncrat-muncratnya di pantat ibu mertuanya itu. Setelah gelombang nafsunya reda joko mulai panik maninya muncrat banyak di celana dalam dan ada yang sampi kepinggang rusmi sebagian meleleh di matras yang mereka gunakan untuk tidur, cepat2 joko melepas kaus yang dikenannya dia gunakan untuk mengelap maninya secara perlahan agar tak membangunkan mertuanya itu. 

Walaupun celana dalam mertuanya masih basah oleh sisa mani yang ditumpahkannya joko berharap besok pagi mertuanya itu tak menyadarinya, setelah menaikan kembali kolornya dan baru ingin pindah posisi ke tempat semula terdengar suara pak kamto memanggil rusmi, dan anehnya rusmi segera bangun dan beranjak menuju kamar suaminya, Sebelum memasuki kamar rusmi sempat menoleh kearah joko yang sedang pura-pura tidur terdiam sebentar lalu masuk kedalam.

Batin joko ketakutan,"Mati aku, gimana kalo mertuaku curiga, apa jangan-jangan dia sudah bangun saat aku muncrat, atau. . . atau. . ." pikiranya kalang kabut hingga tengah malam dan akhirnya dia tertidur juga.

Jam dinding audah menunjukan angka 6.30 joko bangun dan melihat anaknya sedang disuapi oleh Rusmi mertua joko, joko kikuk, canggung bercampur takut oleh pikiranya sendiri dia segera beranjak dari matras nya bergegas menuju kamar mandi, dinginnya air pagi ini sedikit agak menjernihkan kepalanya, dalam benaknya mungkin dia bisa dimaafkan kalo dia bilang khilaf karena sudah lama tidak kumpul dengan istrinya santi.

"Yoweslah, baiknya aku minta maaf dan bilang lagi bener-bener khilaf." Pikir joko.
Setelah mandi pagi dan sarapan joko bersiap untuk meminta maaf pada Rusmi soal kejadian semalam, joko segera keruang tengah untuk mencari rusmi tapi yeng terlihat hanya anaknya sedang bermain dengan mainannya.

"Mungkin di kamar nya pak e ya barangkali."
Jokopun mengetuk pintu lalu perlahan melihat kedalam kamar.
"Ada apa le?" Tanya pak kamto.
"Enggak pak, ibuk kemana ya pak kok gak ada diruang depan? Tanya joko.
"Udah berangkat ke kosan bersih2 dan mau ambil cucian, tadi udah pamit ke bapak, tapi bentar juga balik lagi katanya kan mau nganterin anakmu ke TK" jawab pak kamto.

"Oh yawes pak, kalo rio dianterin uti nya aku tak berangkat kerja dulu, wes kesiangan, assalamikum pak"
Jokopun bergegas berangkat menuju tempatnya bekerja, dalam benaknya mungkin nanti saja sehabis pulang kerja dan menunggu waktu yang pas untuk minta maaf ke ibu mertuanya.

*****

Rusmi bangun pagi-pagi buta dari tempat tidurnya, kamar kedua mertua joko ini ada satu ranjang tapi yang tidur diranjang hanya pak kamto, rusmi lebih memilih tidur diruang tengah atau menggelar kasur tipis dipojok kamar, bau pesing pispot bercampur aroma obat-obatan serta kamar yang lembab membuat siapa saja bakal tak betah tidur diranjang itu kecuali pak kamto yang mau tak mau disitu karrna tak mampu kemana2.

Rusmi beranjak dan mengambil pispot disebelah kasur suaminya membuang isinya dikamar mandi dan balik lagi kekamar sambil membawa baskom berisi air dan lap.
Rusmi mendudukan suaminya yang telah bangun dan sudah menyalakan TV didepan kasurnya.
Mereka berdua diam tak banyak bicara, rusmi membuka kaos dan membantu melepaskan sarung suaminya itu, dia mulai mengelap tubuh suaminya yang putih pucat karena tak terkena sinar matahari.

Dulu diranjang ini gairah mereka berdua panas membara, deritan kasur dan suara desahan hampir setiap hari terdengar, dulu bukan bau pesing dan obat2an yang berada dikamar ini, tapi sekarang telah berganti, kamar ini jadi suram tak ada lagi erangan dan rintihan kenikmatan yang terdengar tak ada lagi dua manusia saling mengejar kenikmatan birahi, semuanya jadi suram dan dingin, walaupun hidup mereka bisa dibilang pas-pasan tapi mereka saling mencintai dan bercinta adalah salah satu pelipur mereka dari tidak adilnya hidup ini, malam-malam yang panas dan menggairahkan telah berlalu.

 Hingga kejadian semalam seperti telah mengingatkannya bagaimana sensasi bahwa tubuhnya membuat pria birahi padanya, kenyataan bahwa tubuhnya ternyata masih mendambakan kejantanan lelaki, ya walaupun birahi itu datang dari menantunya sendiri, rasanya dia seperti mengingat malam2 panas bersama suaminya.

Rusmi menggosok tubuh telanjang suaminya dilihatnya penis suaminya dan dilapnya dengan kain basah, penis yang dulu kekar, tegak menantang dan berotot yang selalu memberikannya gelombang demi gelombang kenikmatan kini layu, Rusmi meletakan lap basah ditangannya, entah mengapa pagi ini rusmi ingin bermain dengan penis suaminya itu, dielusnya dengan perasaan, dibelai-belai lalu tiba2 entah apa yang mendorongnya di masukannya penis suaminya itu dimulutnya, dia terus mengulum... Mengulum... Dan mengulum hingga dirinya tanpa sadar meneteskan air mata, sadar bahwa suaminya tak seperti dulu, lelaki yang perkasa diatas ranjang lelaki yang siap menggagahinya dimalam-malam yang penuh syahwat lelaki yang membawanya kepuncak kenikmatan gelombang birahi.

"Maaf buk, aku gak bisa kayak dulu lagi." Sambil mengusap kepala istrinya yang menunduk didepan penisnya yang layu. Wajah pak kamto terlihat sedih dan trenyuh memandang istrinya yang seperti itu.
Bu rusmi pun bangkit, mengusap air matanya dan menatap suaminya.

"Ndak apa-apa pak, ibu cuman kangen sama ini ni" sambil memegang penis suaminya, lalu tersenyum dan berkata
"Ibu tetap cinta sama bapak, lagian ibu sudah tua sudah gak ada keinginan buat begituan" ucap rusmi sambil menggenggam tangan suaminya dan menampakan senyumnya agar tak telihat raut wajah sedih lagi diwajahnya, rusmi tau bahwa dirinya telah berbohong, kejadian semalam memantik gejolak kewanitaanya.


Rusmi mengingat kejadia semalam, semalam dia merasa bingung, marah, malu dan takut, tapi bersamaan dengan itu juga dia merasak sensasi aneh dalam dirinya, dia merasa seksi dan bergairah. Ternyata tubuhnya masih mampu membuat pria menginginkannya, apakah ini yang namanya puber ke-2? Pikirnya dalam hati.

Semalam sebenarnya dia terbangun saat merasakan ada yang menggesek2 pahanya, tapi rusmi tetap memejamkan matanya, dia bingung dan jengah, perasaanya bercampur aduk saat dia tau ternyata mantunya lah yang sedang melecehkannya, tapi lama-kelamaan nafsunya muncul vaginanya berdenyut, perasaanya mulai gelisah antara malu dan birahi, takut ekspersinya terlihat oleh mantunya dia mencoba membelakanginya merubah posisi tidurnya, 

tapi mantu nya joko berhenti melecehkannya, entah apa yang dipikirkannya dia malah berpura-pura mengeluarkan dengkur kecil agar mantunya yakin dia sedang tidur, dia seperti mengundang joko untuk melecehkannya kembali, sadar dasternya tersingkap dan menampakan pantatnya yang hanya dibungkus celana dalam, dia seperti berharap mantunya melanjutkan kegiatannya untuk melecehkan dirinya, terbesit dipikiranya mantunya akan memelorotkan celana dalamnya dan menggesekan penisnya diantara belahan pantatnya atau malah menjepitkannya diantara pahanya dan pikirinya itu membuat vaginanya semakin banjir, 

ingin rasanya dia Mengusap vaginanya dan bermasturbasi seeperti malam-malam saat gairahnya memuncak, tapi dia takut kalau joko mantunya mengetahui kalo dia juga sedang birahi karena dilecehkan olehnya, saat mantunya mengejat dan menyembur celana dalamnya dengan maninya yang terasa hangat dipantatnya, dirinya merasa bahwa sensasi menyimpang itu hampir membuatnya orgasme , dia sekuat tenaga menjaga nafasnya agar terdengar normal seperti orang tidur pada umumnya, ada perasaan kecewa dan menggantung kenapa ini sudah berakhir.

Lalu dia merasakan mantunya mencoba mengelap pantatnya saat itu perasaannya sudah benar2 campur aduk apa yang sebenarnya terjadi dia diam tak bergerak lalu tiba2 terdengar suara suaminya memanggil-manggil dirinya, seketika pula dia bangun dan menuju kamar diamana suaminya berada, saat hendak memasuki kamar dia sempat menoleh ke mantunya joko yang berpura2 tertidur, dilihatnya sejenak mantunya ternyata gagah juga, badannya yang telanjang dada terlihat kekar disiniari cahaya remang TV, gundukan di selakangan joko seperti menjanjikan kejantanan pria muda.

"Ah apa yang aku pikirkan?." Dia cepat-cepat menepis pikiranya itu dan masuk kamar suaminya.
Ternyata suaminya tak dapat meraih pispot untuk kencing,lalu dibantunya suaminya untuk kencing. Setelah selesai urusanya menguurus suaminya dan melihat dia tidur lagi, dia meraba pantatnya, celena dalamnya basah, dia copot celdamnya, entah kenapa dia malah mencium i sperma milik mantunya itu, direbahkan tubuhnya di kasur pojokan kamar sambil menciumi aroma kejantanan mantunya joko dia mulai bermasturbasi, jari-jarinya menyusuri belahan vaginanya, tangan satunya memegang celana dalamnya sendiiri dan menghirup bau khas sperma yang tertinggal di CDnya, ya sperma lelaki anak mantunya sendiri joko, hanya beberapa menit saja dia telah sampai kepuncak, nafasnya tersengal-sengal, tubuhnya melengkung dan lepaslah denyutan kenikmatan divaginanya...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com