๐Š๐ข๐ฌ๐š๐ก ๐‚๐ข๐ง๐ญ๐š ๐Œ๐ž๐ง๐š๐ง๐ญ๐ฎ ๐ƒ๐š๐ง ๐Œ๐ž๐ซ๐ญ๐ฎ๐š ๐๐š๐ซ๐ญ ๐Ÿ’ - ๐“๐€๐Œ๐€๐“

 Suara adzan subuh membangunkan joko pagi itu, dia terbaring sendiri hanya mengenakan sarung tak didapatinya rusmi disebelahnya, matanya menatap kelangit-langit kamar, pikiranya bergelayut, pergumulan dirinya dengan rusmi semalam seperti mimpi, dirinya masih tak percaya bahwa diranjangnya ia telah menggagahi ibu mertuanya sendiri.

"Jancuk, semalam kok bisa seperti itu" batinnya,
Dalam benaknya penuh pertanyaan, apa yang terjadi nanti, dirinya telah bersetubuh dengan rusmi, apakah hubungan mertua menantu mereka akan rusak, pagi itu dia diselubungi rasa bersalah dan cemas, dia merasa bersalah pada bapak mertua dan istrinya sendiri, dan merasa cemas kalau-kalau hubungannya dengan keluarga ini bisa berantakan, tapi dilain sisi ada seperti rasa seseorang yang sendang kasmaran.

"Lagi pula semalem ibu melakukannya tanpa paksaan kok, tak mungkin kalo sekarang dia malah marah." Gumam joko lirih.
Joko masih tergeletak diatas ranjangnya sambil mengingat kejadian semalam.

Suara pintu terbuka, rusmi berjalan masuk ke dalam kamar sambil membawa segelas kopi panas, rusmi hanya menggunakan handuk yang diikatkan melilit sebetas dada sampai paha, rambutnya masih terlihat basah tubuhnya wangi sabun menunjukan dia baru saja mandi.

"Ini mas kopinya diminum" sambil menuju joko yang masih rebahan diatas ranjangnya.
Joko masih tak percaya dengan apa yang didengarnya, baru saja ibu mertunya memanggil dia dengan sebutan mas, joko duduk menyambut kopi yang diberikan rusmi meniup perlahan lalu sedikit menyeruputnya, rusmi duduk disamping joko yang terus memandanginya, di mata joko rusmi di usianya yang sudah tak lagi muda benar-benar masih menawan dan menggairahkan

Perlakuan sederhananyanseperti itu membuat joko melayang, dipandanginya tubuh rusmi yang masih terlilit handuk. Cantik pikirnya, tubuh nya yang masih cukup kencang itu kembali membuatnya bereaksi, sadar dipandangi menantunya rusmi berdiri dan melepas handuk nya seolah-olah tak ada orang lain disitu, rusmi mengeringkan rambutnya sambil membelakangi joko, joko yang melihat tingkah ibu mertunya itu kembali bernafsu lagi, pantat rusmi tak lepas dari pandangan joko

Ia meletakan kopinya dimeja samping ranjang, melepaskan sarungnya dan lekas menyusul rusmi berdiri dibelakangnya sama-sama telanjang, dipeluknya tubuh ibu mertuanya dari belakang, penisnya yang tegang menempel dipunggung punggung bawah rusmi sedang tanganya meremas dada rusmi.
"Kepengen lagi ya mas? Tak nutup pintu kamar dulu yah? Kata rusmi manja pada joko.

Rusmi berjalan menuju pintu lalu menutupnya, dirinya bersandar pada pintu dan memandangi joko yang sedang birahi, handuknya dipegang menutupi dadanya, dirinya merasa seperti gadis perawan yang sedang berada dikamar pengantin dengan suaminya. Nafsunya pun bergelora sama panasnya dengan joko, memandangi tubuh telanjang dan penis mantunya yang tegak sempurna membuat kemaluanya banjir.

Joko seperti terhipnotis berjalan menuju rusmi meraih handuknya dan melemparkanya, dipeganya tengkuk rusmi, ditarinya menuju lebih dekat padanya, rusmi hanya terpejam dan berjinjit sambil bibirnya agak terbuka bersiap menyambut ciuman mantunya itu.

Bibir mereka saling lumat dan tangan joko menggerayangi tubuh rusmi, rusmi melingkarkan tanganya dipunggung joko menariknya lebih dekat dengan dirinya, kini lidah mereka saling bertemu, liur mereka menjadi satu, kamar ini benar-benar panas dengan nafsu birahi mereka berdua.

Rusmi menghetikan ciumanya menatap joko dalam-dalam.
"Mas, puaskan aku diranjangmu mas".ucap rusmi.
Joko pun menggendong tubuh telanjang rusmi lalu meletakanya diranjang, joko menindih rusmi mereka berdua kembali berciuman , bibir joko turun kelehar dan terus kebawah sampai dada rusmi, diciuminya dan sesekali memberikan tanda merah disana sini, diremasinya kedua payudara rusmi sambil bibirnya tak henti-hentinya menhisapi pentil rusmi yang gelap kecoklatan

Kini bibir joko makin turun kebawah. Sampailah pada bibir vagina rusmi, vagina yang tak pernah dijamah pria lain kecuali suaminya hingga semalam saat menantunya sendiri yang juga ikut menyarangkan penisnya di lubang kenikmatan rusmi.

Joko menciumi lubang kemaluan rusmi dengan rakus, lidahnya menyapu-nyapu dari luar, rusmi mengangkangkan kakinya seolah-olah mempersilakan menantunya itu untuk semakin dalam menikmati lembah surga milik rusmi. Wajah joko dibenamkan dalam selakangan rusmi.
"Ooouuhhh, maasss, ssshhhh"

Rusmi mencengkeram sprei tubuhnya menegang otot-otot vaginanya berkontraksi dorongan birahi yang begitu kuat melanda tubuhnya, dia mencapai puncaknya dipuasi oleh bibir dan lidah menantunya.
"Aaahhh mass. . .Terus mass. . . Aku keluar masss..oouuhhh"
Nafas rusmi tersengal sengal, joko memutar tubuhnya,kini penis joko yang tegang menempel dipipi rusmi, diraihnya penis menantunya itu dan dielus nya dengan lembut, nafas rusmi berangsur normal di masukan penis joko ke mulutnya.

Pemandangan yang sungguh saru mertua dan menantunya dalam keadaan telanjang bulat saling memuaskan birahi lawan bercintanya, mulut mereka saling menikmati kemaluan satu sama lain, suara yang begitu menggugah nafsu terdengar dikamar ini menjelang fajar.

Rusmi yang nafsunya kembali bangkit menuntut untuk dipuaskan oleh batang keras milik mantunya itu.
"Mas, masukin sekarang ya, puasin aku, nikmati tubuhku" ucap rusmi parau.
Joko pun kembali mengambil posisi mengangkangkan paha rusmi, tangan rusmi mengarahkan batang penis joko untuk berada divaginanya, setelah dirasa pas rusmi merengkuh tubuh joko agar penisnya terbenam dalam vaginanya.

Suara khas ketika batang penis mengocok vagina serta desahan mereka berdua membuat udara dingin dipagi buta itu tak ada lagi, joko terus menggagahi lubang kemaluan mertuanya hingga peluh mereka bercampur jadi satu.

Joko membalik posisi tubuh mertuanya hingga menungging, seperti anjing yang sedang kawin, seperti itu jugalah mereka berdua ,joko terus memompa dan mengocok vagina mertuanya dengan penisnya yang gagah dan keras, suara rintihan dan desahan kenikmatan bersaut-sautan dengan suara ranjang yang berdecit. Joko kalap dengan vagina rusmi yang begitu hangat dan nikmat menyelubungi penisnya, dicengkeramnya pantat sekal rusmi, joko memompa makin cepat,
"Ssshhh. . Bu, aku mau nyampe... Aarrghh" joko menggeram tanda dekat dengan puncaknya.
"Jangan didalam masssss. . . Ooohhh, aku. . Takut hamil . . . Sssshhh.." jawab rusmi yang masih menikmati sodokan joko divaginanya.

Joko yang sudah kepalan nafsu malah makin membenamkan penisnya kedalam rahim rusmi, bagai ditarik oleh sesuatu yang sangat dasyat joko memuntahkan air maninya kedalam rahim mertuanya, tubuhnya mengejan disambut vagina mertunya yang lagi-lagi berkontraksi menandai orgasmenya yang kesekian kali, tubuh joko ambruk diatas rusmi yang tertengkurap, nafas mereka berdua sperti orang yang berlari puluhan kilometer, joko memeluk dan menciumi rusmi dari belakang, sedang penisnya masih menancap divagina rusmi, terlihat mani joko dan cairan rusmi meleleh dari sela vaginanya.
"Mas, jaga rapat-rapat hal ini lo ya." Suara rusmi terdengar lembut namun serius.

"Iya bu, saya juga gak mau kalau hal ini diketahui orang lain" jawab joko.
"Ngomong-ngomong tadi mas keluar dimana?"tanya rusmi.
"Eh maaf bu, saya tadi keluar didalam."kata joko.
" iih mas, kalo kita lagi berdua kayak gini, jangan panggil buk, aku mau dipanggil dik, atau rusmi, atau sayang. Perlakukan aku seperti istrimu kalau tak ada orang lain." Protes rusmi manja.
"Iya dik rusmiku." Jawab joko sambil mengecup rambut rusmi.

"Mas kalau aku hamil gimana?" Tanya rusmi.
Tiba tiba joko terdiam, dirinya sadar tak punya jawaban atas itu, bisa saja dia bilang untuk menggugurkan kandungannya, tapi itu bukan joko, walau joko kadang brengsek tapi dia bukanlah tipe orang seperti itu.

"Hihi, aku bercanda mas, dari kemarin-kemarin aku sudah minum pil KB kok mas, padahal aku berpikir kalo mas bakal merkosa aku pas kejadian mas ngocok dikamar mandi, eh ternyata aku dianggurin, semenjak kejadian didepan TV rasanya kamu seoerti membangunkan gairahku kembali mas, cara padangku pada mas pun mulai berbeda, aku melihat mas selayaknya pria bukan lagi anak menantu, rasanya aku kayak kesengsem mas" jelas rusmi.

Rusmi dengan berani bicara blak-blakan kalau dirinya sengaja menggoda joko, jokopun yang terkejut hanya bisa tersenyum.
"Tau kayak gitu, sudah tak tubruk kemarin buk, eh dik rusmi."
Mereka akhirnya tertawa saat mereka saling tau bahwa mereka berdua sebenarnya menginginkan satu sama lain.

Sebelum matahari terbit sempurna mereka sempat bersetebuh sekali lagi, tapi karena anak joko yang mungkin akan segera bangun mereka tak bisa melakukannya lama-lama, lagi-lagi joko menumpahkan maninya di rahim ibu mertuanya itu.

Sementara itu disebelah kamar mereka, pak kamto mengepalkan tanganya erat penuh amarah.

Tamat


 

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com