𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐌𝐞𝐧𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐃𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐫𝐭𝐮𝐚 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟐

 


Adzan magrib sayup-sayup mengambang dirumah milik pak kamto beriringan dengan suara air yang bergemericik melewati badan kekar joko melewati lekukan ototnya lalu jatuh ke ubin, tubuh yang bidang dan otot-ototnya yang kencang akibat dari tubuhnya yang dipaksa bekerja berat itu seperti sebuah pahatan seniman yang piawai. 

Sungguh seandainya nasib tak menunjuknya untuk hidup miskin pastilah dia sudah jadi idaman para wanita, wajah joko tidaklah terlalu tampan tapi peraupannya yang jantan, tubuhnya yang tinggi tegap serta kulitnya yang kecoklatan khas orang indonesia memberikan kesan maskulin dan memiliki sex appeal tersendiri, bahkan ibu-ibu muda komplek dekat proyek tempat dia bekerja tak jarang memandangi tubuh bidangnya atau bahkan mungkin membayangkan disetubuhi olehnya waktu bercinta dengan suami-suami mereka. 

Itulah joko pemuda 29 tahun yang semalam telah bermain-main dengan hubungan mertua-menantu, dibenaknya kenapa semalam dia melakukan hal yang begitu bodoh mempertaruhkan statusnya sebagai mantu yang baik dimata mertuanya hanya karena birahinya yang tak terbendung, dia mempersiapkan dirinya untuk menghadapi mertua wanitanya yang dimana dia yakin bahwa Rusmi ibu mertuanya sadar akan perbuatan bejatnya.

Joko pun selesai mandi, di intipnya mertua wanitanya yang sedang duduk diteras rumah, joko mengenakan pakaiannya dan mengambil nafas dalam, ya niatnya bulat, dia harus meminta maaf dan mengakui perbuatanya pada Rusmi agar tidak terjadi hal yang lebih runyam seandainya Rusmi mengadu pada pak kamto atau istrinya nanti

"Bu, sedang apa? Ada waktu sebentar? Saya pengen ngomong sesuatu." Tanya joko canggung.
Mertuanya menoleh, dan memandang joko dengan wajah datar, lalu tiba-tiba berkata.
"Kamu ngapain ke ibu semalam le, ibu kecewa sama kamu." Ucap rusmi dengan nada yang tenang dan datar, matanya tajam memandang joko.
"Maaf buk, saya khilaf, saya bener-bener minta maaf, semalam saya lagi kangen sama santi." Joko beralasan.

"Kenapa kok ibuk yang jadi pelampiasannya dan kamu bisa senekat itu?" Tanya rusmi.
"Maaf bu, takutnya ibu mikir saya kurang ajar" jawab joko bertele-tele.
"Memang semalam kamu gak kurang ajar sama ibu? Sudah jawab saja." Balas rusmi.
"Iya bu, saya telah kurang ajar sama ibu, Maaf bu sekali lagi saya minta maaf." Joko terus meminta maaf pada Rusmi.

"semalam, waktu daster ibu tersingkap dan celana dalam ibu terlihat membuat saya sangat bernafsu buk."ungkap joko.
Rusmi terdiam, antara malu dan dan senang, senang karena dirinya sadar bahwa masih dapat membuat pria muda bernafsu kepadanya.
"Le aku mau tanya, apa kamu pernah pergi ke pelacur pas udah gak bisa tahan nafsumu?" Tanya rusmi penasaran.

"Enggak buk, saya gak mau ketempat pelacuran mending saya ngocok sendiri daripada melacur, saya takut kena penyakit buk, lagi pula mending uangnya buat kebutuhan kita sehari-hari" jawab joko.
Kuping rusmi tiba-tiba memerah saat mendengar kata-kata ngocok, maklumlah bagi rusmi kata ngocok sudah termasuk vulgar apalagi didengar dari mantunya sendiri, bayangan tentang semalam muncul lagi dibenaknya, bayangan kemaluan mantunya yang keras serta muncratan air maninya yang kental dan hangat membuat daerah sekitar rahimnya berdesir.

"Jangan sampe kamu pergi ketempat kayak gitu ya le, banyak penyakit disitu, mending kamu 'NGOCOK' dirumah." Rusmi mengulang perkataan joko dengan sedikit penekanan sembari menatap matanya, mengucapkan kata itu pada mantunya membuat kemaluannya berdesir dan rahimnya terasa hangat, pun joko baru pertama kali ini mendengar ibu mertuanya berkata sesuatu yang terkesan eksplisit, rusmi yang sambil menatap mata joko, membuatnya terdengar sexy. 

Dua manusia itu sungguh sedang birahi hanya karena kata 'ngocok' kedua-duanya langsung terpantik nafsunya, mungkin juga karena kejadia semalam membuat cara pandang mereka terhadap satu sama lain berubah. Atau mungkin karena 2 manusia beda kelamin dan usia ini memang benar-benar merindukan sentuhan pasangan masing-masing.
Keheningan itu tiba-tiba lenyap saat terdengar suara pak kamto dari dalam rumah, dan berpisahlah mereka ber2 dengan canggung.

***

Setelah kejadian itu alih-alih rusmi menjaga jarak dengan joko, kini rusmi malah seperti ABG yang suka cari perhatian pada lawan jenisnya, kini rusmi gemar memakai wewangian serta riasan, walaupun hanya bedak dan gincu tipis tapi itulah yang membuat kecantikannya yang alami terlihat, sekarang rambutnya selalu dirapikan dan diikat keatas, memperlihatkan lehernya yang putih dan jenjang, kini dia suka memakai daster yang pendek yang memperlihatkan kulitnya yang bersih, bahkan kadang dia tak mengenakan BH yang membuat dadanya yang sudah sedikit kendor yang tercetak dibalik daster tipisnya berayun menantang saat berjalan, entah apa yang ada dibenaknya ucapanya dan tindakannya bertolak belakang, kini dia malah seperti mengundang mata menantunya untuk menikmati lekuk tubuhnya, kadang-kadang dia dengan sengaja menuduk agak rendah saat joko didepannya.

Hal itu sempat diperhatikan pak kamto kini penampilan istrinya berbeda, sempat suaminya bertanya kenapa istrinya rusmi mulai memperhatikan penampilanya, rusmi pun hanya menjawab biar pak kamto senang melihatnya, tak menaruh kecurigaan apapun pak kamto berfikir positif mungkin dia ingin menggugah kembali gairahnya, terlebih setelah kejadian dipagi hari waktu rusmi memandikan pak kamto beberapa hari lalu, sayanngya di bersolek bukan untuk pak kamto melainkan menantunya sendiri, joko.

Kini yang malah makin tersiksa joko, kemarin mertuanya bilang dia kecewa karena perlakuanya dan menanyakan ihwal nafsunya, tapi sekarang seolah-olah dia menantang joko untuk bertindak kurang ajar kembali,
"Ibu pasti mengetesku apakah aku mau kurang ajar lagi padanya atau tidak, udah lama gak kelon kok malah dites segala, jancok." Umpat joko dalam hatinya.

sore itu ketika joko pulang kerja, saat hendak mandi, joko yang telah melepaskan bajunya dan bertelanjang dada menuju kamar mandi dia mendapati Rusmi sedang mencuci pakaiannya berjokok didekat kamar mandi jaraknya hanya sekitar 2 meter dari pintu kamar mandi, dasternya yang tipis juga basah membuat tubuhnya tercetak jelas, posisinya yang sedang jongkok membuat pantatnya yang sekal terlihat semakin mengundang, dadanya yang tak mengenakan BH bergoyang2 saat rusmi menggosok pakaiannya

Sekilas Rusmi melihat kearah joko yang sedang menantap pemandangan yang disuguhkanya itu lalu meneruskan kegiatannya, jokopun lewat depan mertuanya itu.
"Permisi ya buk, saya mandi duluan udah gerah." Kata joko sambil memegang handuk didepan penisnya yang sedang tegang dibalik kolor karena pemandangan yang disuguhkan Rusmi.
"Yaudah le mandi duluan aja. Aku tak selesein ini dulu." Jawab rusmi.
Jokopun berlalu menuju kamar mandi.

pintu kamar mandi yang terbuat dari semacam bahan plastik terdapat lubang bekas handle pintu yang copot karena rusak membuat joko tergoda untuk mengintip mertuanya lagi, joko berpura-pura menciduk air yang ada dibak mandi dan mengguyurkannya ke tubuhnya, lalu menyalakan kran untuk menyamarkan suara mandinya. 

Pakaiannya telah dibuka dan penisnya sudah tegang menantang, joko mengintip dari balik lubang dipintu, dada mertuanya yang bergoyang-goyang seirama dengan gosokan cucian rusmi membuat joko tambah konak, kaki rusmi terbuka memperlihatkan celana dalam merahnya, pahanya yang putih dan padat terlihat mengkilap karena basah, saat ini joko sedang menelanjangi rusmi dengan pandanganya, menimkati setiap jengkal tubuh ibu mertuanya dengan tatapanya, dibaluri penisnya dengan sabun dan mulai mengurut-ngurut nya dengan perlahan, ditatapnya pangkal paha mertuanya yang terbalut celana dalam merah, nafasnya memburu matanya tak lepas dari selakangan rusmi.

Tiba-tiba rusmi berdiri, joko mengira bahwa rusmi telah selesai mencuci pakaianya, tapi joko salah, rusmi meraih pinggiran celana dalamnya memelorotkanya, seketika celana dalam merah itu telah turun sampai mata kaki, lalu diambilnya celana itu oleh rusmi, dan dimasukan kedalam bak cucian, joko yang nafsunya makin memuncak sekarang nafasnya kian memburu mertuanya yang kini tak memakai apa-apa lagi dibalik dasternya kembali berjongkok, mata joko nanar melihat lubang kenikmatan milik rusmi, mertua wanitanya, ibu dari istrinya, seseorang yang tak seharusnya jadi bahan imajinasi masturbasinya, kocokannya makin keras, nafasnya kian menderu, puncaknya makin dekat, mulutnya tak sadar memanggil-manggil nama ibu mertuanya itu.

"Rusmii....ohhhhhh.***sssmiii...aaahhhhh...aahhh.."
Dia menggeram tertahan takut terdengar oleh ibu mertuanya. Dia menyemburkan maninya dipintu kamar mandi, dengkulnya seakan lemas oleh orgasme yang sangat dahsyat dari sekedar onani dengan melihat kemaluan ibu mertuanya, nafsunya pada mertua nya terasa begitu salah dan tabu tapi karena itu jugalah yang membuat sensasi orgasme nya sungguh luar biasa

Setelah reda gelombang orgasme yang menderu-deru, joko pun melanjutkan mandinya, memakai pakaianya kembali dan keluar dari kamar mandi,
"Bu, sudah selesai, monggo kalo ibuk mau mandi." Kata joko.
". . . I y a l e . ." suara rusmi terdengar parau.
Joko beranjak dari pintu kamar mandi, disusul rusmi yang buru-buru masuk kekamar mandi dan langsung menutup pintunya. Joko sedikit heran lalu berlalu dari ruang belakang ke kamarnya.

***

Siang itu udara begitu panas, rusmi mengibas-ngibaskan kerah dasternya, dia baru saja selesai bersih-bersih kosan sebelah serta menjemput cucunya rio, sibocah setelah makan siang dan ganti baju sudah langsung bermain lagi ketempat anak tetangganya, rusmi kini rebahan sendiri didepan TV, matanya menerawang kelangit-langit, pikiranya bertanya-tanya kenapa mantunya joko malah terkesan tak tergoda dan tak lagi berbuat kurang ajar padanya padahal rusmi sudah mencoba tampil lebih menggoda, apakah joko takut karena dia memergokinya, apa seharusnya kemarin dia berpura-pura tak tahu. 

Ah, membayangkan menantunnya sendiri berbuat tak senonoh padanya membuat dirinya naik nafsunya, rusmi membayangkan tubuh kekar joko mengejang-ngejang mengeluarkan pejuhnya sambil memandangi dirinya dengan buas, rusmi terpejam, pikiranya menampakan gagahnya joko tanpa sehelai benangpun mengocok-ngocok penisnya sambil menatap dirinya penuh nafsu birahi, rusmi berkhayal bagaimana jika tubuh yang tegap dan kekar itu menindihnya, oh alangkah nikmatnya pikir rusmi.

 Rusmi beranjak menuju kamar joko diambilnya celana dalam joko dan menciuminya, rusmi kini rebahan diranjang yang digunakan mantunya untuk tidur, rusmi mulai menjamahi tubuhnya sendiri, dia berkhayal kalau joko lah yang sedang menjamahi dan melecehkannya, vagina rusmi banjir dicopotnya celana dalamnya dielus2nya belahan vagina miliknya sambil menciumi celana dalam menantunya.
"Uuuhhh... Toleeeee joookoooo.. aaaahh" dia mendesah perlahan, tak ingin suaranya didegar oleh suaminya yang sedang menonton TV dikamar sebelah

Selakangannya bergerak-gerak mengapit tanganya sendiri yang sedang mengelus lubang vaginanya. Tak butuh waktu lama imajinasi sumbang terhadap menantu laki-lakinya itu mengantarkan dia pada orgasme yang dasyat, tubuhnya kini lunglai dan lemas lalu tanpa disadari akhirnya dia terlelap diranjang menantunya.

Bahkan Dalam mimpinya rusmi memimpikan joko, dia bermimpi dirinya kembali muda dan berpacaran lalu menikah dipelaminan dengan joko, rasanya rusmi senang sekali bagaikan remaja yang sedang dimabuk cinta, mimpinya begitu nyata asmara masa muda rusmi seakan wujud kembali dalam tubuh joko, dalam mimpinya mereka menikah dan hidup bersama sebagai pasangan muda semuanya begitu indah hingga rusmi terbangun dari mimpinya bersama joko sang pujaan hati dalam mimpi, tapi di dunia nyata ini joko adlah menantunya suami dari anak perempuannya. 

Ah peduli setan batinnya, santi baru saja setengah tahun berangkat, sedangkan joko membutuhkan pelukan seorang wanita ditiap malam yang sepi diranjang ini pikir rusmi. Yang terjadi terjadilah, jika memang dia jatuh dipelukanku maka jatuhlah. Toh masih banyak waktu sampai anak perempuanya kembali ke kampung.

Gara-gara mimpinya rusmi makin birahi ke joko, bayangan badan kekar joko yang merengkuh tubuhnya membuat nafsunya yang tadi tenang kini membuncah kembali. Beranjaklah rusmi dari kamar joko, celana dalamnya yang basah oleh cairan kewanitaannya dibiarkan tergeletak diatas bantal menantunya. Sementara rusmi mengurus rumah, suami dan cucu lelakinya tiba-tiba terbesit ide untuk menggoda anak menanatunya itu
"Ya, kalo dengan cara itu dia akan bernafsu padaku tanpa takut atau malu ketahuan olehku, oh joko. . . Joko. . . Kamu emang bikin aku gemes le." Gumamnya lirih.

Rusmi duduk didekat jendala ruang depan, dia clingak-clinguk seperti menunggu sesuatu.
"Oh itu dia lelaki jantanku datang, ayo kita lihat apa kamu masih malu-malu kalau begini le, joko" Gumam rusmi,
Rusmi segera menuju kebelakang ditempat cucian yang dia letakan didekat kamar mandi, jaraknya tak telalu jauh dari pintu kamar mandi, rupanya rusmi mau menggoda mantunya saat mandi, menbuat joko pengen megintipnya.

Rusmii telah bersiap-siap sejak beberapa waktu lalu, dikenakannya daster hitam pendek yang bahannya tipis, dan memakai celana dalam merah renda terbaik miliknya, diciprat2kannya air ke dasternya agar terlihat semakin mengundang, BH nya sudah dia tanggalkan dari tadi, kini dia berpura-pura mencuci sambil jongkok, agak ditariknya daster bagian bawahnya agar celana dalamnya terlihat oleh joko.
Terdengar suara langkah joko menuju tempatnya, rusmi menoleh sebentar,
Pikiranya liar saat melihat dada bidang dan perut berotot mantunya itu, betapa nikmatnya jika dirinya direngkuh dalam dekapan pria dengan badan sejantan itu. Joko lewat depan rusmi dan pamit mandi duluan.

"Ya le, intip ibu mertuamu ini jadi aku bahan imajinasi nakalmu." Dalam pikirnya, tak lama bunyi suara air diguyur dan keran menyala tapi rusmi yakin mantunya pasti sedang mengintipnya lewat lubang bekas pegangan pintu.
"Ah, ya dia mengintip, dia mengintip" girang rusmi dalam batinya.
Dari sudut matanyaDia melihat joko menjelajahi tubuhnya dengan liar dari lubang itu.
Hanya dengan diintip oleh joko rusmi benar-benar terangsang, dia berpura2 menggosok pakaiannya sambil lebih membungkuk agar mantunya itu juga dapat melihat dadanya yang bergoyang-goyang.

Rusmi benar-benar dilanda birahi saat sayup-sayup terdengar suara slup. . Slup. . Slup seperti orang mengocok sesuatu, rasanya rusmi ingin mengetuk pintu joko dan langsung mengajaknya bersenggama ditempat itu juga, tapi rusmi tahan, suara geraman yang terdengar samar2 karena tertutupi oleh suara air kran yang mengalir membuat rusmi tiba pada titik kesabaranya, dia berdiri dan mencopot celana dalamnya, rusmi sudah diambang masturbasi sekarang , dalam bathinya dia yakin joko mantunya sedang onani sambil mengintipnya, 

Birahi rusmi meluap-luap lalu terdengar kembali sangat lirih tapi rusmi yakin itu suara menantunya joko yang sedang memanggil-manggil namanya, rusmi orgasme tanpa menyentuh lubang kenikmatannya sama sekali, sensasi menantunya sedang masturbasi sambil melihat vaginanya dan menyebut-nyebut namanya sangat kuat sehingga membuat rusmi orgasme tanpa masturbasi sama sekali, rasanya dia ingin ambruk dan dan mendesah nikmat tapi ditahannya.

Beberapa menit kemuadia joko telah selesai mandi dan mempersilahkan rusmi masuk, rusmi yang masih belum pulih dari gelombang orgasme nya hanya bisa menjawab
". . . I y a l e. . ."
Saat joko belalu dan menuju kamar rusmi segera masuk kekamar mandi, dia masturbasi seperti menantunya, membayangkan menantunya itu dan menyebut-nyebut namanya
"Aaaahhh jokooo.. jokoo... Aaahh uuuh."

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com