𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟔 [𝐏𝐀𝐒𝐑𝐀𝐇...]

 


Aku merebahkan tubuhku ke senderan sofa, memejamkan mata dan mencoba mengatur nafas yang tak beraturan.

Setelah sedikit tenang, aku coba meraih-raih ponselku… aku akan coba menghubungi istriku.

TUUUUT…. TUUUUUT……TUUUUUT

Nada memanggil… namun tak jua diangkat sampai nada terakhir. Aku coba menghubunginya kembali, dengan perasaan kesal.. sekilas aku melihat lagi foto Lidya dan selingkuhannya itu yang kini sudah berlumuran cairan sperma kentalku. “Anjg!!! Nambah-nambah kerjaan aja!”, gerutuku lalu berdiri beranjak mencari lap khusus laptop dan cairan pembersih screen, sambil masih mencoba menghubungi Lidya.

Kubersihkan laptopku sampai bersih dan ini adalah panggilan teleponku yang keempat namun belum terjawab juga. Aku lempar ponselku ke sofa. Aku termenung menatap layar laptop. Kemudian aku mencoba mencari petunjuk lain, siapa tahu bukan cowok itu yang kini sedang jalan dengan Lidya. Pencarian kumulai lagi.

Setelah aku ubek-ubek semua postingan istriku, setiap comment pun kini aku baca, memang banyak lelaki tak dikenal yang memuji kecantikan dan kemolekan tubuh istriku. Tapi tak ada satupun yang Lidya tanggapi. Hanya ada satu nama lelaki yang selalu ditanggapi Lidya, yaitu Pak Ridwan. Bahkan Pak Ridwan tak ragu memberikan pujian tentang fisik Lidya. Begitu juga istriku terkadang genit membalas komentar atasannya itu. Menurutku sebagai orang yang bersikap kaku, hal itu agak berlebihan untuk ukuran hubungan atasan-bawahan.

Tapi jika dilihat dari wajah Pak Ridwan, maaf bukan maksud merendahkan, sepertinya aku tidak kalah dengan dia. Tubuhnya pendek, perawakannya kecil, rambutnya hampir habis.. hanya menyisakan bagian belakang dan pinggirnya saja. Masa iya Lidya tertarik dengannya? Pada lelaki tua yang lebih pantas menjadi ayahnya.

Aku juga berpikir meskipun Pak Ridwan jabatannya sudah lumayan tinggi, tapi aku yakin ia belum mampu membeli mobil seharga 2 M. Tetapi Pak Ridwan menjadi cocok jadi tersangka, karena tadi pagi aku sempat melihat di ponsel Lidya, nama awalnya tertulis ‘BA’, bisa saja Bapak Ridwan kan? Auk ah gelap!

Itu menurutku, tapi bagaimana menurut pikiran pembaca semua disini? kira-kira istriku ini lagi dekat dengan Pak Ridwan atau lelaki pertama yang sementara kita sebut saja sebagai Mr. X?

Siapapun lelaki itu, aku harus mengorek informasi yang lebih banyak. Darimana? Dari siapa? Aku cukup lega karena sudah menemukan jawabannya. Aku harus mendekati Vina!!! sahabat kantornya Lidya.

Akupun masuk ke halaman Insxxxxram-nya Vina, mudah saja menemukan akunnya karena dia rajin comment di setiap postingan Lidya. Akupun mengirimkan direct message berbunyi,

‘Vin, ini Kang Arief suaminya Lidya.. kamu ada waktu ga? Ada yang pengen dibicarain, tapi ini rahasia… jangan bilang-bilang Lidya’.

Setelah mengirimkan pesan itu, aku mencoba menelusuri postingan Vina. 3 foto pertama adalah postingan terbaru yang ia post sekitar pukul 12, sekitar satu jam yang lalu. Anehnya ia berfoto bersama sekumpulan orang yang diperkirakan sebaya dengannya, namun tidak kutemukan sosok istriku. Lebih kaget lagi ketika di caption-nya tertulis….

“Reuni Angkatan XX SMA Kasih Harapan Ilmu, Bandung… yeaaay akhirnya balik Bandung ketemu temen2 lama, selalu kangen dgn kota ini”.

Vina tidak sedang di salon atau gym! Vina sedang di Bandung! Lidya tidak mungkin juga ikut reuni tersebut karena Lidya SMA-nya di Bogor, beda angkatan pula! Sudah terang benderang kali ini, Lidya memang sudah membohongiku!!!! Tanpa perlu mengorek info dari postingan yang lain, aku sudah semakin yakin dan misteri ini sedikit terkuak, sambil berharap-harap cemas kalau Vina membalas pesanku, namun kutunggu hampir satu jam setengah, pesan itu belum terbalas.

Sampai akhirnya jam setengah 3 Lidya menelepon, aku langsung angkat telepon itu.

“Pah, tadi telepon?...”, Lidya membuka percakapan. Tapi dari suaranya seperti orang yang sedang mengatur nafas keletihan. Namun mungkin ini aku yang salah mendengar.

“Iya, Mamah kemana aja koq ga diangkat-angkat?”, jawabku dengan tegas dan to the point.

“i…iya Paah”…………………………………..

TUT TUT TUT TUT TUT

Telepon terputus, dan aku mencoba kembali menghubunginya, namun kali ini teleponnya tidak aktif. Berkali-kali aku coba tapi tetap sama.

Jika nada suara yang pertama mungkin aku salah dengar, tapi suara yang terakhir sebelum terputus aku mendengar jelas ada suara nafas Lidya yang tersengal. Pikiranku kembali melayang jauh, mungkin akibat terlalu sering menonton film JAV yang menceritakan seorang istri yang berselingkuh, kemudian menelepon suaminya saat sedang berhubungan badan dengan selingkuhanya. TIDAAAAAAAAAAK!!!!!!

Aku merutuki diri sendiri, bodohnya aku yang tidak menanyakan lokasi salon dan tempat Gym, walaupun aku tahu itu bohong. Tapi setidaknya aku bisa mengeceknya langsung sekarang, membuktikan bahwa itu benar-benar bohong. Tapi sekarang? Aku harus mencari istriku kemana???? Bagaimana cara membuktikannya????

Saking lelahnya dengan pikiranku aku tertidur di sofa bed depan TV, karena aku tak tahu lagi harus berbuat apa, selain pasrah!​


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com