Nama Ku Cepi, terlahir dikeluarga sedarhana diKota Bandung. Aku ingin menceritakan awal mula perjalanan masa remaja ku, dimana saat itu ada perubahan besar terjadi yang secara tidak langsung mengubah Karakter ku menjadi Sekarang ini.
Aku Terlahir dari Pasangan sederhana, nama ayah ku Hendra saat itu 39 tahun beliau adalah Kepala Bagian Pabrik Obat obatan ternama diBandung. Sedangkan yang paling Cantik diRumah ini adalah Kania 36 tahun, serta adik ku Rudi yang masih kelas 6 SD.
DiKomplek perumahan Nama ayah cukup dikenal oleh tetangga RT maupun RW,karna aktif di kegiatan warga serta masih gagah dan tampan diUsia menjelang 40.keCantikan dan kemolekan tubuh Mama rupanya lebih terkenal lagi hingga SeKecamatan hal itu baru ku sadari saat kehadiran Bibi Karin 31 tahun.
Saat itu aku menjadi Introvert dikarna karnakan kesibukan ku dengan tugas tugas sekolah, sebagai anak pertama baik ayah dan mama sangat berharap aku memiliki Masa Depan yang cerah karna berhasil menjadi Murid disekolah Elit diKota Bandung.
Awal proses pendidikan ku terbilang berat diSisi mata pelajaran. Selain ketat dalam pengawasan Nilai, Sekolah ku sangat banyak memberi Tugas diRumah baik kelompok maupun Perorangan.
Karna dari itu aku menjadi introvert di sekolah, selain agak minder aku juga berusaha menjaga kebiasaan kebiasaan buruk ku ketauan Guru disekolah. Karna terkadang aku merasa tersisihkan, apabila orang tua murid tak memiliki Reputasi Sosial yang Tinggi bisa berbahaya bagi diriku.
Apalagi ayah sudah berjuang keras dan mengeluarkan biaya besar,agar ku bisa mendapatkan pendidikan diSekolah yang diHuni Putra dan Putri "Orang Penting" dikota ini.
Semua berjalan biasa, perubahan dan prilaku ku lebih fokus kepada pelajaran dan Tugas yang diberikan guru di sekolah. Hingga akhirnya, kabar duka datang dari Kota Padang bahwa Suami dari Bibi ku Karin meninggal Dunia akibat kecelakaan lalu-lintas.
Hanya mama, nenek dan kakek ku berangkat kesana menggunakan Pesawat jaga jaga ada hal mendesak yang dibutuhkan Bibi. Sedangkan anggota keluarga ku yang lain menyusul, hingga hari ke 7 mama pulang bersama Kakaknya lebih dulu.
Hingga selsaii 40 hari peringatan meninggal paman ku, Bibi ku akhirnya menyusul Mama diBandung. Disini lah semua bibi petualangan ku pun dimulai dimulai.
Dengan Tinggi 178 cm, berat 64 kg, dan ukuran paguyudara 34D. Bibi ku menjadi bidadari kedua setelah mama yang tinggi mama 174 cm. Kulit bibi tak seputih mama, namun masalah mulus dah jangan ditanya. Apalagi status bibi saat itu janda tanpa anak yang diTinggal mati, kalau ku gambarkan lebih Spesifik lagi bibi BODY mirip seperti artis Happy Salma.
"Heii!!!! Malah ngelamun!!! Kamu kenapa sii Cepii.... Hihihihi.... " Kata Bibi membuyarkan lamunan ku yang tercengang melihat kecantikannya.
"Maklum bi, laper banget nii, gerah juga aku tadi ga sempet sarapan dan jajan diSekolah." Kata ku sekenanya yang padahal mulai konak melihat kemolekan Bibi ku, walaupun baru Tak mengenakan hijabnya.
Ku tenggak air putih 2 gelas siang itu, setelah mengganti seragam ku dengan kaos biasa aku pun bergabung dengan mama dan Bibi diRuang tamu. Lalu duduk disamping Bibi ku yang cantik ini.
"Ya udah kalau kamu mau disini, lagian kamar depan kosong. A Hendra tadinya buat Orang Tua kita, tp kamu tau sendiri Emak dan Bapak jarang kesini. Mertua ku juga orang tua A Hendra." Jelas mama kepada Bibi.
"Kalau Karin tetep disana, Karin pasti semakin terluka kak. Gpp rumah disana Karin Kontrakin aja, sama suasana baru sekalian cari kerja disini." Kata Bibi ku dengan suara serak serak basah gmana gitu.... Dan ga tau kenapa tiba tiba aku jadi kayak gini.
"Cepii sekarang Bibi tinggal disini, nanti kamu bantu Bibi mu ya jalan jalan sama cari kerjaan. " Pinta mama kepada ku.
"Asiap ma.... Tenang aja!!!! aku kan keponakan kesayangan Bibi. Pasti aku akan kawal Bibi kemana pun kalau Bibi jenuh dirumah." Jawab ku meyakinkan mama dan Bibi.
"Cepii....!!! Dulu itu manja banget ma Bibi, sekarang dah bujang lagi....!!!! Ganteng pula.... Dah punya pacar beluuum????" Sambil mencubit hidung ku. Lalu merangkul ku, otomatis kedua Payudaranya menempel sisi kiri bahu ku. Sangat terasa kenyal dan membuat batang penis ku mulai berontak.
"Ia dong bi, sekarang kan aku dah SMA. Fokus belajar dulu deh bi, ga tau kalau nanti naik kelas hehehhe...." Kata ku sambil menikmati kekenyalan Payudaranya yang montok, karna saat itu aku dirangkul nya dari belakang.
"Kalau mau makan siang mama dan bibi udah masak ya, kamu jangan lupa kerjakan tugas sekolah mu." Kata mama yang bangkit berdiri,Lalu beranjak keKamarnya.
"Ia ma aku emang laper ni. " Ambil bangkit dari rangkulan Bibi ku yang sebenarnya aku masih betah. Tp takut ketauan.
Saat ku sedang asik minikmati makan siang diMeja Makan dapur tiba tiba terdengar suara mama dipintu tamu.
"Sayaaang.....!!!! kita kedepan dulu yaa....!!!!" Kalau keluar rumah gantung kunci ditempat Biasa.... " Lalu terdengar suara pintu rumah tertutup.
Aneh banget!!!! Ga biasanyanya mama buru buru perginya.... !!! Biasa juga kedalem dulu, nitip ini itu buat Adek. Aku pun menghentikan aktifitas makan siang ku, lalu aku berjalan ke ruang tamu melihat kepergian Mama dan Bibi yang ku nilai sangat tergesa gesa.
WAaaw......!!!!!!!
Dari dalam rumah ku lihat mama tak mengenakan baju hijab longgar panjang sebagai mana biasanya, tapi mama mengenakan kemeja tertutup cukup ketat dipadu celana jeans yang menjiplak paha dan Pinggulnya.
Tak kalah dengan mama, siang itu Bibi ku mengenakan celana kain ketat. DiPadu baju longgar, namun sangat memperlihatkan Tonjolan kedua Payudaranya..... Aku yang mengintip di dalam rumah, hanya bisa menelan ludah saat itu.
Aku pun melihat sekeliling rumah dan ITU DIA!!!! segera ku ambil data Rekaman kamera pengawas ruang tamu. Lalu ku pindahkan kePonsel ku, setelah makan siang ku pindahkan ke laptop ku.
"Gapapa gitu Riin teteh pake baju kayak gini?? A Hendra pasti marah liat teteh gini!!! " Kata mama sambil malu malu bicara ke Bibi ku.
"Cantik teteh, kita jadi berasa kayak ABG lagi, kali kali kita jalan happy berdua hihihihi..... " Kata Bibi ku meyakin kan mama.
"Sayaaang.....!!!! kita kedepan dulu yaa....!!!!" Kalau keluar rumah gantung kunci ditempat Biasa.... " Mama dan Bibi berpandangan cukup nakal. Aku sendiri tak tau apa makna dari saling pandang mereka berdua.
Aku pun tertidur dikamarku lantai 2 setelah puas menyaksikan penampilan mama dan Bibi sebelum pergi meninggalkan rumah siang itu, apalagi setelah ku pastikan rekaman tadi terhapus dan kamera pengawas rumah ku kembalikan seperti biasa.
Jam udah sore ini ya.... !!! Ku langkahkan kaki ku keRuang keluarga, terdengar jelas baik mama dan Bibi tertawa cekikikan bersautan depan TV. Namun terhenti saat mendengar langkah kaki ku dari ruang tempat makan, kearah mereka diruang keluarga.
Gila!!! Mama abis ngapain sih??? Kq bajunya basah gitu??? Mana basahnya pass belahan Payudaranya lagi!!!! Mata ku langsung tertuju kepada baju kaos yang jadi bagian dalam setelah Bra Nya, lalu memakai kemeja saat ia berangkat tadi. Hal serupa juga terlihat pada bibi yang belum salin, terlihat di leher dan sekitar pipinya berkeringat.
Namun tak seSensual mama, yang menarik perhatian mataku saat itu.
Seperti menyadari sorot mata ku yang janggal dengan kaos yang mama kenakan, Bibi dengan cepat mengalihkan perhatian ku kepada mama.
"Cepiii sayaaang.... Nanti temenin Bibi beli Martabak ya diDepan. Sebentar lagi kan ayah mu pulang, sekarang kamu cuci muka trus siap siap dulu." Dengan wajah menggoda Bibi berdiri di depan ku, aroma parfumnya sungguh memanjakan hidung ku.
"I..... iya bi, kalau gitu aku cuci muka dulu." Saat ku kembali ke kamar, terdengar ayah membuka pintu garasi.
Seketika mama dan Bibi setengah berlari masuk kamar masing masing, hadeuuh... Pasti mama takut ayah marah, apalagi tadi dan siang tadi mereka sexy banget. Beruntung deh layaknya supir online mereka tadi.
Aku pun selama salin lalu bersiap antar bibi mulai berfikir tak karuan, tapi masa iya sii bibi dan mama jadi nakal tadi siang. Apa jangan jangan..... Aaah apaan siih ga mungkin ah. Mereka mungkin keringetan karna abis jalan jalan.
"Biii.... Jadi ga beli martabaknya...." Tanya ku sambil mengetuk pintu kamarnya.
Jrenggg.... Jreeeng....!!!! Kali ini bibi membuka pintu, mengenakan kaos sama ketat seperti mama. Hanya saja mengenakan sweater hitam tipis namun belum diSletingkan, beberapa detik memperlihatkan 2 Payudara indahnya memanjakan mata ku. Saat itu aku hanya bisa menelan ludah.
"Yukk.... " Kata bibi ku manja sambil menggandeng lengan kanan ku lalu ia tempelkan kePayudara Kirinya. Setelah memakai Hijabnya.
"Ma.... Aku kedepan dulu ya anter bibi... " Kata ku dari Pintu ruang tamu, tanpa menunggu jawaban ku tutup pintu.
Ku lakukan motor matic ku keluar komplek perumahan, sebenarnya ayah membelikan motor ini untuk ku. Namun setelah beberapa kali kena tilang, ayah menggunakan motor ini ketempat kerja lalu menyimpan mobilnya di garasi rumah.
Tak jauh dari rumah dan hendak berbelok keluar komplek, sebuah kenikmatan ku rasakan sore itu..... Bibi merapatkan duduknya kePunggung ku, lalu tangan nya ia lingkarkan di pinggang ku.
Sebuah kenikmatan yang sangat sulit ku ungkapkan ku rasakan saat itu, itu pertama kalinya ku nikmati dipeluk wanita Cantik dan sexy selain mama. Yaitu bibi ku sendiri. Tambah lagi, Penis ku Konak sangat keras seketika dalam hati ku panik. Panik bibi tau dan melepaskan pelukannya di tubuh ku.
"Cepi sayaaang.... Pendapat kamu bibi sama mama cantik ga tadi pas di ruang tamu?? " Tanya bibi sambil makin merekatkan pelukannya kepada ku.
"Boleh jujur ga bi.... " Sambil ku ambil jalur kiri memelankan laju motor ku.dan bibi menganggukkan kepalanya yang menempel diBahu kiri ku.
"Bukan hanya cantik bi... Tapi Cantik dan Sexy.... " Jawab ku apa adanya.
"Hihihi.... Kalau gitu kamu janji ya....!!! " Kata bibi...
"Janji apa bi....??? " Tanya ku.
"Jangan bilang bilang ayah kamu, ini rahasia kita aja..... " Bisik bibi ku ditelinga ku sambil makin erat memeluk ku diatas motor itu. Bagaikan aku adalah kekasihnya.
"Siap bibi ku sayaang.... " Lalu ia mencium pipi ku. Karna saat itu kami berdua tak memakai helm.
Aaaah..... Sungguh indah sore itu terasa, hingga sampai ketempat Martabak langganan ku tiba, bibi sletingkan sweaternya lalu memesan Martabak Favoritenya.
Penjual Martabak dan pembeli yang lain menatap kagum keCantikan bibi sore itu, apalagi beberapa pria yang sempat menatap tak berkedip. Walaupun bibi mengenakan hijab, namun celana Jeans dan sweaternya tak mampu menutupi kemolekan dan tonjolan bagian Tubuh bibi sore itu.
Terlihat bibi berbicara sesekali dengan pembuat Martabak sore itu, sesekali baik bibi maupun pembuat Martabak itu tertawa lepas. Aku tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, karna aku memilih duduk dimotor sambil memainkan Ponsel ku.
Beberapa menit kemudian ku arahkan mata ku kearah Bibi yang duduk menunggu pesanannya, dari pandangan ku Bibi terlihat langsung akrab dengan beberapa pria yang menunggu pesanan Martabak ditempat itu.
Aaaaahhhh..... Gimana reaksi lelaki saat melihat mama dan Bibi siang tadi ya....??? Pikir ku lebih jauuh.... Mungkin ini faktor Bibi kesepian dan butuh suasana baru diKota ini.
Ku arahkan kembali mata ku yang tadi memainkan ponsel ku.... Dan SHIT!!!!!!! ku lihat beberapa pengunjung dan pembuat Martabak tertawa lepas dan sangat akrab dengan Bibi disana, namun bukan itu yang menjadi perhatian ku.
Perhatian ku tertuju kepada pembuat Martabak, yang di balik celananya menonjol keras. Seperti tonjolan Penis dari dalam celana Jeansnya, hal serupa juga terlihat dari pembeli pria lainnya disana.
Pembeli itu sambil duduk seperti sambil membetulkan sesuatu diselangkangannya, Bibi sadar aku menatap kejanggalan mereka berEmpat karna satu pria lagi berdiri diSpot yang cukup gelap.
Setelah bibi mengucapkan sesuatu, pembuat Martabak itu melihat kearah ku. Tersenyum, "Sini dek duduknya.... disini aja...." Ajak pembuat sekaligus penjual Martabak itu. Namun aku hanya tersenyum keArah penjual Martabak itu, yang sudah terlihat paruh baya namun tetap Gagah.
Entah siapa dan apa yang mereka bicarakan, tiba tiba mereka berempat disana tertawa lepas. Bahkan ada yang tertawa terbahak bahak, "dek sinii.... Sambil Ngopi duduknya disini..... " Ajakan kedua penjual Martabak itu sambil memotong dan membuat Martabak. Lagi lagi aku pun membalasnya dengan senyum, Lalu memainkan Ponsel ku.
Setelah cukup lama ku mainkan ponsel ku karna melihat beberapa status status Aplikasi yang sebenarnya tak penting, aku dikejutkan kejadian selanjutnya diSpot gelap tempat Martabak itu berada.
Salah seorang pembeli berdiri diSpot cukup gelap dan hampir tak terlihat dari tempat ku duduk, dan ku sadari Bibi ku yang cantik dan sexy disana baru saja selsai berbalik badan dari hadapan pria itu menyeletingkan Sweaternya.
Jantung ku berhenti serasa berhenti mendadak, saat samar samar terlihat lelaki itu baru selsai menyeletingkan selangkangan celana Jeans nya.
Bibi ku panik dan malu malu saat ku tau dan menatap tajam kearah mereka, lalu samar samar terdengar suara tak jelas dan mereka berempat tertawa Lepas seperti menertawakan ku termasuk bibi ku.
Pesanan bibi sudah selsai, kali ini aku benar benar mengawasi bibi ku. Terlihat saat bibi menyerahkan uangnya, pembuat Martabak tadi melihat ke arah seseorang lalu menolak menerima pembayaran dari bibi ku.
Satu pria mengeluarkan ponselnya, namun bibi ku segera pergi dan melambaikan 5 jari kepadanya.
"Gantung depan aja biar bibi bisa peluk kamu lagi.... Bibi masih kangen sama keponakan bibi." Katanya manja sambil setengah berbisikberbisik lalu mengedipkan matanya kepada ku.
"Ceep, hati hati ya bawa motornya.... Jaga kakak mu... Nanti Abang main kerumah...!!!" Aku hanya senyum dan berpamitan padanya lalu menyalakan motor ku.
Terdengar seperti bibi membuka sleting sweaternya, lalu memeluk ku erat. Kepalanya menempel mesra dibahu ku, setelah cukup jauh meninggalkan tempat itu
"Siapa tadi bii???" Kq tau nama ku.." Tanya ku santai sambil melajukan motor ku ke rumah.
"Ia itu boss yang punya Martabak tadi.... Kenapa?? Kamu cemburu ya...?? " Goda bibi ku.
"Ya engga la kak, kan masih gantengan aku... " Jawab ku Pede. Lalu bibi balas dengan mencubit pipi ku manja.
"Eh, jangan bilang bilang ya sama Orang tua mu soal yang tadi.... " Kata Bibi.
"Tenang aja Bibi ku yang cantik, amaan.." Kata ku santai. Dan lagi lagi aku mendapat hadiah ciuman di pipi ku dari Bibi ku yang Cantik dan sexy ini.
Ku parkirkan motor ku diGarasi rumah, terdengar percakapan mama dan bibi yang setengah berbisik dari ruang tamu. Karna aku masih diGarasi sambil merapihkan motor.
"Nakal banget sii adek ku satu ini... " Kata mama saat bersamaan PLAKKK!!! seperti mama menampar sesuatu.... Namun setelah itu mama tertawa.
"Iiih kakak.... " PLAKKK!!!! Sepertinya Bibi membalas mama. Namun saat ku masuk mereka seperti pura pura tak terjadi apa apa.
"Kamu dari siang ga pakai bra ga pake cd, kalau ada yang tau gimana." Bisik mama terdengar oleh ku yang saat ku menaiki tangga. Saat itu juga aku menelan ludah.
Ku intip kebawah, Lalu hening hanya telihat mama menyiapkan Martabak diMeja makan, sedangkan bibi terlihat menuju kamarnya.
TUHAAAN SUNGGUH NIKMAT MANA YANG DAPAT KU DUSTAKAN HARI INI!!!! Didalam kamar dan hati ku lalu merebakan badan ku diKasur.