𝐆𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐌𝐚𝐛𝐮𝐤 𝟏𝟏

 


Pov = yuni
Tubuhku bergetar tak karuan saat diriku merasakan ada yang mau meledak, pantatku terus bergoyang di tubuh mertuaku, jujur aku takjub dengan pria setengah baya ini,ia sangat kuat.
nikmat ini belum pernah kurasakan dengan suamiku.

Aku mendesah dan merintih, aku tak perduli dengan apa yang terjadi nanti, yang penting aku bisa menikmati perzinahan ini.

Ku peluk erat pak man, bibir mertuaku yang berbau rokok ku hisap, semula aku gak suka aroma mulutnya tapi kegatalan di memekku membuatku ingin menumpahkan ke bibir tebal ini, aku pagut kuat kuhisap saat itulah lahar panas merembes di kemaluanku dan tubuhku mengejang, "pak
Ohhhhh ohhhhh ohhhh" Lega sekali kurasakan, dan tubuhku terasa ringan.

Memekku berkedut kedut menumpahkan cairan yang kurasakan membasahi seluruh kemaluan kami.
"Nduk sekarang kamu di bawah" Pinta pak man mertuaku.
Aku menurut, aku rebah di ranjang empuk yang kemaren baru ku beli.

Kadang aku merasa berdosa, semula kasur ini ingin kupakai di kamar mas gito, karena kasurnya sudah usang, malah ku pakai dengan pak man mertuaku yang sudah menodai kesetiaanku sebagai seorang istri.

Tapi rasa berdosaku hilang saat mertuaku mengangkat kedua pahaku ke bahunya, pria setengah baya ini kembali membawaku ke jurang dosa, hentakan benda tumpul berjamur itu melesak lagi ke rahimku.
"Ohh nduk enak sekali memekmu" Desah pak man penuh gairah.

"Cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook"
Bunyi kontol mertuaku keluar masuk di memekku yang banjir sperma.
Pantat pak man naik turun, kontol berurat miliknya keluar masuk kayak piston sangat konstan dan stabil.

Aku kagum sama mertuaku, mas gito gak pernah se dasyat ini mencumbu ku.
Dalam benakku terbersit pikiran nakal, alangkah bahagianya ibu mertuaku, mendapat suami sepertinya.
"Pak,,ibu tiap malam di giniin sama bapak? "
Tanyaku ngaco.

Pak man tersenyum nakal, "dulu ya nduk, tapi sekarang sudah nggak lagi, ibumu sakit sakitan, bapak jarang menggaulinya" Pak man kembali menghentakkan kontolnya ke memek yuni.
"Uh uh pak, ahhhh ahhhh ahhhh" Desisku manja, tanganku tak kuasa meremasi rambut pejantanku ini.
"Memek ibumu sudah gak seenak punyamu, memekmu masih seret dan keset" Pak man terbata bata memujiku.

"Masak pak, memek ibu sudah melar gara gara kontol bapak, udah besar panjang lagi"
Bisikku manja.
"Mungkin nduk, aduh enak ahhhh, bapak ketagihan memekmu, tiap malam boleh nggak aku minta jatah"
Mertuaku makin ngaco, tapi entah kenapa birahiku makin naik.

"Ya pak, toh mas gito sakit, yuni senang kalau bapak sering nginap" Aku kaget, jawabanku benar benar ngaco, di mana ada istri yang mau melayani nafsu mertuanya, tapi suamiku kan sakit dan pak man mertuaku apa salah kalau kewajiban anaknya di gantikan bapaknya.
Lagi lagi aku membenarkan hubungan gelap ini.

Pak man makin gencar memborbardir memekku, "cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook cloook".
Bunyi perpaduan kontol mertuaku yang mengaduk tubuh semampaiku.

Kasurku basah, entah berapa liter keringatku dan keringat mertuaku membasahi kasur baru ini.
Sprei ku sudah tak karuan, tapi tak ada tanda mertuaku mau menyelesaikan permainan penuh dosa ini.
Lagi lagi aku tak kuasa menahan lahar di dalam memekku, ku peluk erat mertuaku, hentakan kontolnya makin kuat dan cepat"pak ohhh ohhh aku gak kuat ahhh ahhh ahhhhh"

Pak man makin menggila, seperti nya mertuaku sudah mau mencapai puncak,
Aku pasrah saat mertuaku mengejang dan kurasakan kontol itu semakin besar dan tebal di dalam memekku"oh pak enak pak enak banget, peluk aku pak aduh biyung kok gini rasa nya aduh pak"aku mendesah tak karuan.

Ku pejamkan mata saat kontol itu memuncratkan cairan yang kental dan banyak.
"Nduk bapak keluar aduhhhhh nduk luar biasa enak sekali nduk,, ohhhhh "
Pak man menciumiku, kubalas ciuman nya.

Tubuh mertuaku rebah di sampingku, memekku kurasakan ada yang mengalir,
Aku terdiam, kenikmatan ini sungguh luar biasa.

Setelah istirahat hampir setengah jam aku bangkit, "pak aku pipis dulu" Pamit ku ke mertuaku yang hanya tersenyum lembut.

Saat kakiku melangkah kurasakan ngilu, ya memekku ngilu, aku berjalan agak mengangkang menahan ngilu saat ke kamar mandi.

Ku bersihkan kemaluanku dengan air sambil pipis"serrrrrrrrrrrr"aku tersenyum heran, biasanya pipisku gak selancar ini, apa gara gara kena sodok kontol gede mertuaku pipisku sekarang lancar.
Perutku terasa lapar, akupun memasak mie goreng.

Tak lupa mertuaku ku masakkan juga, kuhidangkan mie goreng ke mertuaku.
Kamipun makan bersama di dalam kamar, sambil makan sesekali mertuaku memuji kecantikannku, sebagai wanita aku sangat tersanjung.

Pak man yang notabene mertuaku ternyata pria yang romantis, cinta memang buta.
Malam itu kami bak pengantin baru, dan pak man seakan mengajariku bercinta, benar benar pejantan tangguh

BERSAMBUNG ...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com