Saat Arman masuk lagi, dia melihat Erika sedang memilih milih dalaman dan lingerie.
“bagus-bagus yah...”
Arman menelan ludah saat Erika sedang mengangkat dalaman yang berwarna warni dan berbagai bentuknya, plus ada lingerienya juga. Dia memang belum membongkar semua, namun ternyata dalaman juga dikirim oleh supplier mereka, karena awalnya hanya baju formal.
“kamu berani kan fotoin aku....” tanya Erika....
Arman benar-benar gugup
“berani aja Ka.....”
Erika tersenyum melihat Arman
“footoin pake yang ini dulu, trus terakhir pake lingerie yah....”
“iya Ka....”
Sebelum dia beranjak ke depan, Erika berbisik kepadanya
“ingat yah.... ini rahasia kita....”
“iya siap Ka....” anggukan cepat dari Arman
Betapa kagetnya Arman saat dipanggil masuk, Erika hanya menggunakan celana dalam dan beha berwarna hitam, dan tersenyum ke arahnya. Lalu dia mulai bergaya berbagai macam gaya, dan dipotret oleh Arman. Kini Arman benar-benar tegang dan mengacung pelernya melihat Erika yang berani tampil dengan beha dan celana dalam saja.
Buah dada indahnya terlihat belahannya dengan jelas, perutnya yang rata dan terlihat dari cd yang agak transparan itu, vaginanya nampak tercukur rapih. Dan tangan Arman gemetaran, badannya jadi panas dingin, kontolnya kini semakin menegang.
Kembali Erika berganti dengan warna yang putih tarnsparan, dan kembali lagi dia hanya tersenyum melihat Arman yang gelagapan, dia sangat menikmati momen itu. Wajah penuh nafsu yang memerah dari bocah yang masih belum genap 20 tahun benar-benar membuat dia merasa sedikit lain sensasinya.
Adegan demi adegan diprotret, hingga akhirnya Erika ingin mencoba lingerie yang berwarna putih yang tipe longnight. Dan saat Arman masuk, dia sungguh terpesona melihatnya. Lingerie transparan itu sangat menggoda dan puting buah dada terlihat jelas karena lingerie itu hanya ada celana model tong tanpa bra.
Pemotretan kali ini, Erika meminta kasurnya digelar, dia ingin dipotret sambil tiduran. Dan sambil memotret, Arman benar-benar diuji harus bisa tahan untuk fokus. Melihat wajah senyum dan kadang memonyongkan bibirnya menggoda, mau tidak mau batangnya semain keras selama pemotretan berlangsung.
“coba sini lihat....” ujar Erika
Kini Arman duduk di samping Erika, dan celananya tidak mampu menahan tonjolan kontolnya yang mengacung dari tadi
“bagus yah....” tanya Erika
“iya Ka...” anggukan kepala Arman
“suka ngga?”
Arman gelagapan
“banget Ka....” jawabnya malu-malu
Erika kini tahu, dia yang harus mengambil alih pertarungan, bocah ini selain masih ingusan, dia juga sangat menghormati dirinya. Agak sulit menunggu inisitaif dia menyerang duluan.
“kayaknya kencang tuh celana....” ledeknya disamping kuping Arman
Arman makin malu
“iya Ka...abisnya lihat Kaka cantik dan seksi....’ sambil malu dia menundukan wajahnya
“suka kan tapinya...”
“banget Ka.....”
Erika tersenyum
“sini....”
Erika mengambil tangan Arman, lalu membawa ke masuk ke belahan dadanya. Tangan yang dingin itu sedikit gemetaran saat menyentuh kulit halus milik Erika, dan tangan kanan Erika turun mengelus batang kejantanan yang semakin mengeras dibalik celananya.
Mereka saling berhadapan, dan dengan ganas tiba-tiba Arman mencumbu bibir Erika dengan seruputan bibirnya. Erika menjerit kesenangan, tangannya seketika memeluk Arman, dan sambil berpelukan mereka saling melumat bibir mereka, juluran lidah saling bertemu dengan panasnya.
Erika lalu membuka lingerie yang masih menempel dibadannya, dan kini hanya celana dalam tong yang tersisa menutupi bagian bawahnya. Melihat buah dada yang besar dan indah itu keluar, dengan ganasnya Arman melumat buah dada itu
Terasa agak kasar permainan anak muda ini, dan Erika mencoba meremas kepalanya dengan lembut.
“pelan-pelan Man....” bisiknya penuh nafsu
Kini Erika terbaring telentang di kasur tipis itu, dan dengan sekali tarik, celana dalamnya sudah copot dari pinggangnya. Membuat tubuh indahnya kini terpampang bebas, dan bukit segitiganya yang mulus dan rajin dicukur, kini terlihat tanpa penghalang, polos dan indah.
Arman dengan cepat membuka semua kaosnya, celana panjangnya dan juga celana dalamnya. Batang kontolnya yang panjang dan jembutnya yang berantakan itu kini terlihat dengan jelas oleh Erika. Dan dengan lembut dia meremas kontol itu.
Ciuman Arman kini kembali menyerbu bibir Erika, dia seperti menikmati indahnya bibir gadis ini, sementara dadanya yang kurus bergesekan dengan dada yang mumbul dan indah yang hangat, dan batang kemaluannya digesekan di belahan vagina botak itu, membuat permukaan bibir belahan itu jadi semakin licin dan basah.
Bibirnya kini menjepit pentil kecil itu, sambil meremas yang satunya lagi, bibirnya dan lidahnya bermain di buah dada yang selama ini hanya bisa dilihat dibalik kaos ketat Erika, dan dengan ganas dia melumat buah dada kenyal, sambil sesekali dipilin dengan gemasnya
“oh...arman.....” rintihan Erika kini terdengar mendesah
Dan Arman semakin jauh melangkah, desah nafas Erika membuatnya semakin bernafsu, kejantanannya semakin kencang dan mengangguk angguk, dan lidahnya dengan liar bermain disekeliling buah dada dan aerola gadis yang belum pernah dilumat mulut bayi itu.
Erangan dan nafsu Erika semakin membara, dia seperti tidak mampu menahan birahinya yang memang seperti tidak tersalukan dengan baik selama ini, karena faktor usia dan juga tekanan pekerjaan, sehingga Alvin agak kesulitan memuaskannya,
Kini Arman mengatur posisi di atas tubuhnya. Paha Erika terbuka lebar, vaginanya yang coklat dan licin tanpa bulu kini terbuka lebar. Bibirnya juga mendesah tiada henti, matanya terpejam, menanti masuknya batang yang panjang, meski diameternya agak tidak begitu besar.
Kepala kemaluan Arman kini masuk. Agak kasar mainnya membuat Erika sedikit terganggu nafsunya, dia lalu membantu mengarahkan agar batang kemaluan itu agar masuk tepat dilubangnya.
Dan kemudian batang itu akhirnya tenggelam, meski tidak masuk semua karena agak panjang ukurannya. Kini mata Arman terpaku melihat mata Erika.....
“ka.....” bsikinya....
“pompa sayang....” bisik Erika
“iya Ka......”
Pantat Arman kini mulai bergerak naik turun, badannya melekat ke badan Erika, ciumannya kini menyasar ke leher gadis itu, membuat Erika mendesah menikmati enaknya sodokan anak muda ini sambil dadanya bergesekan dengan dada Arman, dan mulutnya tidak hentinya-hentinya mendesah penuh nikmat.
Gerakan Arman agak tidak beraturan, dan Erika mencoba mengimbanginya
Vagina basah namun masih bisa menjepit dengan eratnya, membuat kontol itu seperti diperas isinya. Goyangannya semakin tidak tentu, dia berusaha menahan, namun sedotan dan jepitan memek legitnya Erika, membuat dia tidak mampu menahan, apalagi dari di cafe dia sudah merasakan kontolnya bangun.
Dan tiba-tiba sambil berteriak dia kemudian ,encabut batang kemaluannya, air maninya yang banyak itu berhamburan di perut, dada bahkan ada yang kena ke dagunya Erika.
“oh....oh....oh.....Ka......” teriaknya menahan nikmat
Eriak hanya bisa termenung, melihat ceceran air mani Arman yang berserakan, kembali lagi dia bagaikan merasa ditinggal di lereng bukit percintaan, saat dia merasa sudah menikmati dan akan menggapai puncak, malah kembali dia gagal mendapatkannya, padahal lawan tandingnya lebih muda 4 tahun darinya, dan lebih muda 36 tahun dari lawan regulernya.
Bangke.... maki Erika dalam hati. Dia hanya terdiam melihat Arman yang terengah engah disampingnya, kontolnya langsung kendor dan lemes. Sial banget sih nasib lu, Erika
Beberapa menit mereka terdiam dan hanya memandnag langit plafon kontrakan petakan itu.
“maaf yah Ka.....” bisik Arman beberapa saat setelah mereka terdiam
“iya ngga apa-apa...” senyum tipis Erika
“cuci sana gih...” perintahnya ke Arman
“iya Ka....”
Arman lalu beranjak ke kamar mandi belakang, mencuci perkakasnya dari sisa pertempuram, tidak lama disusul oleh Erika mencuci lagi vaginannya.
Dia kemudian keluar, Arman masih berdiri melihatnya masuk ke ruangan tengah.
“pakai baju lu...antarin gue balik kost....”
Diam Arman....
“man...” ujar Erika lagi sambil memegang celana dalamnya untuk dipakai
Tiba-tiba Arman memeluk dia dengan erat dari belakang, dan kembali dia mencium lehernya dengan penuh nafsu
“arman sudah ih....” tolak Erika
Tapi Arman kali ini tidak menyerah, dengan erat dia memeluk Erika, ciumannya mendarat di leher, tengkuk dan punggung Erika yang telanjang, sedangkan tangannya dengan kasarnya meremas buah dadanya
“sakit Man....”
Tapi Arman tidak peduli, dengan cepat dia membalikan badan Erika, lalu kembali menelentangkan badannya, lalu membuka pahanya lebar-lebar. Dan kemudian mulutnya singgah di belahan itu. Serangannya yang tadinya tidak tepat dititiknya, namun mampu membuat Erika jadi lemas, dia lalu mengarahkan kepala dan lidah Arman agar tepat sasaran.
Dan rupanya anak ini sudah belajar di vidio-vidio bokep yang banyak berseliweran di internet, dengan lincahnya kini dia bergerak dengan lidahnya, melumat dengan bibirnya, serta melakukan gerakan lidah dengan sedikit menggetarkannya, membuat Erika seketika lupa diri, dan pnatanya serta pnggulnya bergerak secara otomatis.
Lidah dan bibir yang belum berpengalaman itu, membuat pantat Erika jadi bingsatan dan bergerak tidak tentu arah, kenikamatan akibat jilatannya membuat dia semakin merintih keenakan, ditambah remasan tangannya dan jemarinya di buah dadanya, membuat dia terbuai
Kini dia merasa tidak kuat lagi menahan, dia lalu menarik badan Arman
“masukin Man.....”
Arman masih bermain lidahnya disana, dia menikmati melihat Erika menderita dan menjerit kali ini
“man....”
Erika menarik tubuh Arman.
Kini Arman berdiri, dia lalu menyodorkan penisnya tegangnya ke mulut Erika. Dan Erika dengan ganas membuka mulutnya, batang yang tegang itu dilumatnya dengan bibirnya, dan lidahnya ikut menjilat saat batang itu diluar.
Arman masih ingin menahan menikmati sepongan Erika, namun Erika segera meminta Arman menuntaskannya terlebih dari.
Dan kemudian kembali batang itu masuk ke vagina yang sudah basah dan lembab. Jepitan dan kuncian dinding vagina rasanya sedikit berbeda bagi Arman, dia lebih rileks dan bisa memainkan iramanya dengan baik, dan tusukannya kini dengan baik dia arahkan ke titik yang tepat, membuat Erika memejamkan matanya, dan bibirnya tidak henti mendesis menahan nikmat
Menikmati Arman kali ini sangat berbeda dengan beberapa saat sebelumnya. Kini Arman lebih bisa mengendalikan pertempuran, kontolnya juga dengan tetap tegang dan tidak kendur tetap stabil masuk dan keluar, membuat hamparan sawah yang kering itu kini basah dengan hujan kenikmatan
Pelukan erat Erika dan remasan tanganya ke pantat Arman seperti memberinya kekuatan dan semangat untuk mengenjot lebih kencang lagi, dan bibir mereka bertautan dengan nikmatnya, sementara batang kontolnya Arman masuk keluar dengan lancarnya
Dan akhirnya Erika tidak bisa menahan dirinya, puncaknya kian dekat
Sementara goyangan dan tusukannya itu tetap stabil
Menggoyang dan menggoda isi memeknya
Dan akhirnya dia berteriak lirih....
“oh..... aughh.... Man...... gue nyampe......”
Teriakan dan remasan serta tekanan di kepalanya Arman mengetat, seiringan dengan jepitan dan remasan dipantatnya Arman juga demikian.
Akhirnya rasa dan dahaga yang sudah ditahan sekian lama tumpah juga malam ini, orgasme yang pertama lagi bagi Erika. Rasanya nikmat sekali bagi dirinya.
Batang kemaluan yang masih tegang itu kemudian mulai bergoyang lagi, dan kini makin cepat
Erika memeluk dengan erat badan Arman, kakinya melingkari pantatnya, bibir mereka saling beradu dan lidah saling berpilin
Goyangan makin kencang membuat vagina yang basah itu makin licin dan lancar keluar masuknya batang panjang itu.
“ka.....”
“hmmmmm..”
“buang dimana.....” tanya Arman terengah engah
“diluar sayang....”
“diluar?”
“iya.... aku belum tahu subur apa ngga soalnya....”
Dan akhirnya kapal itu pun tiba kedua kalinya di pelabuhan
Dengan cepat Arman mengangkat pantatnya, dan kembali air kenimatan ragawi yang diproduksi secara terbatas itu berhamburan di perut Erika.
Dia lalu terkapar menelentang disamping Erika, sambil menatap ke loteng kamar, dia mengatur nafasnya....
“enak Ka....’ tanyanya sambil berbalik dan mencium leher Erika
“ iya.... enak...” senyum Erika ke arahnya
Kembali mereka berciuman dengan saling melumat bibirnya
“ kaka mau pulang sekarang..” tanyanya sambil senyum
Erika mencubit perutnya
“ngusir?’
“lha, tadi katanya mau pulang.....”
Erika dengan malu-malu memeluk dan kepalanya disusupkan ke dada Arman
“besok pagi aja....”
Arman tersenyum sambil membelai rambut Erika
“boleh kan?”
“boleh dong.....”
Lalu
“cebok yuk...... nanti aku minta lagi yah.... sebelum tidur....” bisiknya mesra
“siap Ka......”
Senyum nakal Erika muncul, tangannya mengelus batang kemaluannya Arman yang agak mengkerut akibat memuntahkan amunisi berbahaya yang bisa membuat wanita terkena virus perut buncit jika hinggap di waktu yang salah......
BERSAMBUNG ...