𝐊𝐨𝐩𝐢 𝐒𝐮𝐬𝐮 𝟐𝟕 𝐋𝐈𝐆𝐀 𝐔𝐓𝐀𝐌𝐀 𝐋𝐈𝐁𝐔𝐑, 𝐋𝐈𝐆𝐀 𝐓𝐀𝐑𝐊𝐀𝐌 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐀𝐈𝐍

 


Erika sedang berbunga bunga, selain dibeliin kalung sama Alvin, dia juga mendapat modal untuk membuka usaha re-seller frozen food dan juga baju wanita kekinian. Dan kebetulan Arman, yang kerja di gerai minum disampingnya itu, sedang nganggur karena tempat kerjanya akhirnya tutup. Makanya dia menawarkan untuk jadi messengernya.

Arman tentu senang sekali mendengarnya. Dan karena rumahnya sempit, rumah Arman juga kecil, maka Erika pun menyewa satu rumah petakan untuk menyimpan barang-barangnya, sekaligus menaruh freezernya untuk makanan beku.

Dia mulai mencari pasarnya dengan menggunakan medsosnya dia. Dan bagi Erika ini menyenangkan, selain kerjaannya di bengkel sebagai admin, dia juga sibuk mempromosikan makanan beku dan baju jualannya. Dia hanya perlu cari di toko online, dia simpan fotonya, lalu dia kirim lagi di medsosnya dengan menggunakan toko online nya dia. Dan hasilnya cukup lumayan bagus.

Arman pun ikut senang. Karena akhirnya dia bisa bekerja lagi. Meski bayarannya berdasarkan jumlah barang yang diantar, tapi Arman sangat suka, karena selain bisa bantu orangtuanya, dia juga jam kerjanya tidak terikat, dan dia juga suka karena bisa berdekatan dengan Erika.

Dia diam-diam menyukai gadis ini. Semenjak dia suka beli minuman, Arman sudah suka dengan Erika. Penampilan Erika belakangan ini memang semakin cetar setelah mendapat asupan gizi dari Alvin, dan penampilannya juga terlihat semakin terawat karena secara rutin pendapat perawatan.

Hubungan Erika belakangan ini memang tetap seperti biasa dengan Alvin. Namun dia tetap tidak bisa memungkiri bahwa dia juga butuh anak muda yang sepantaran dengan dirinya. Alvin memang baik dan murah hati, namun tentu dia sulit mengimbangi Erika yang masih muda dan staminanya kuat.

Erika sendiri kadang malu jika jalan berdua dengan Alvin. Dan memang Alvin juga hampir tidak pernah jalan bersama dia. Selain nanti disangka bapak sama anak, Alvin juga malas jika diajak jalan. Dia takut jika ada yang mengenalinya jalan bersama Erika. Dia sukanya pacaran di bengkel, sama di kostan saja.

Dan malam ini Alvin karena ada acara keluarganya, tidak datang ke kostan nya Erika. Erika juga maklum dengan stamina Alvin, kadang kondisi ereksinya juga tidak bagus, sedangkan dia masih ingin bertarung dan merasakan ganasnya kontol. Erika berusaha memaklumi, karena berkat kebaikan hati boss nya, maka dia dan keluarganya kini boleh dapat berkah, dan hidup lebih baik.

Meski suka cemburu, tapi dia mencoba memaklumi dan menentramkan hatinya. Maunya dia sih Alvin tiap hari datang, meski ngga main tapi ada di kostannya, terus bulanannya lancar, dan juga diperhatiin oleh Alvin.

Namun semenjak ada Arman, dia sedikit banyak terbantu. Selain ada kesibukan lain dengan usaha sampingannya, dia juga senang ada uang dan penghasilan dari usahanya. Dia menikmatinya, dan menurutnya Arman juga jujur dan enak dilihat, meski baru berusia 19 tahun, namun dia suka dengan wajah dan tampang cowok manis ala Arman.

Dia baru pulang dari bengkel dan baru saja mandi, nanti dia bersiap menunggu sholat maghrib, lalu ada whatsapp dari Arman

Ka, ruang tengah sudah saya bersihkan dan rapih, bisa dipakai untuk motret produk

Wah, keren dong.

Picture received

Memang terlihat lebih bagus dan rapih

Itu ada lampunya?

Iya Ka, lampu studio sama lampu sorot, ada dua

Beli dimana?

Uang yang Kaka kasih kemarin ada sisa, saya beliin ini buat moto produk biar lebih bagus

Erika menyadari memang anak ini termasuk cerdas

Nanti digantung baru difotoin yah?

Boleh Ka, atau pakai patung

Beli lagi dong

Daripada pake model mahal lagi Ka.... hahahaha

Iya juga sih

Kecuali Kaka mau jadi modelnya

Malu ah, ngga ada tampang model begini

Ih kata siapa, body dan wajah Kaka keren kok, layak jadi model

Wah, mulai merayu nih bocah

Ngga ah.... malu

Ya sudah terserah Kaka

Adzan maghrib berkumandang

Gue sholat dulu ya

Oke Ka

Selesai sholat, dia mengecek whatsapp nya, dari Mama minta uang, dan Anti temannya, menanyakan model baju

Dia lalu mengecek chat yang masuk dari Arman lagi

Ka, saya minta ijin ke Getok Cafe yah

Ngapain disana?

Anak2 pada ngumpul nongkrong

Ya sudah

Kaka ada yang mau dibeli? Makan malam mungkin?

Erika mikir sejenak. Dia malas makan tadinya, tapi di kostan juga dia bete karena palingan nonton tv dan main game.

Ada apa disana makanannya?

Banyak Ka, kaka mau makan apa?

Bingung dia

Apa kaka mau ikut? Beli makan trus aku antarain lagi ke kostan? Biar bisa milih sendiri?

Erika galau, di kostan juga bete, lalu

Oke. Jemputlah kesini

10 menit yah Ka

Erika segera dandan tipis lalu segera turun saat wa dari Arman bilang dia sudah dibawah

Senyuman Arman terlihat lebar melihat Erika turun dan keluar dari pagar kost an nya.

“Yuk....”

“siap Ka....”

Mereka lalu segera jalan di jalanan yang lumayan ramai

“rame teman-teman kamu?”

“lumayan sih Ka.... males sebenernya ngumpul.. pas Kaka ikut jadi ada alasan nanti langsung pulang aku....”

“gitu yah.... jadi bemper aku....”

“ngga Ka....”

Erika masih menjaga jarak diantara mereka, hingga akhirnya motornya nyampe di Getuk Cafe.

Suasana langsung riuh melihat Arman membawa Erika. Biasalah teman-teman SMA nya ada yang pada kuliah, ada yang udah kerja dan masih nganggur pun ada, pada heboh melihat Erika yang memang terlihat manis malam itu.

Mereka berdua lalu memesan makan, karena acara disini bayar-bayar sendiri, jadi bebas memilih tempat duduk. Arman sendiri memilih untuk duduk berdua dengan Erika, meski diteriakin agar ngumpul dengan mereka, tapi Arman memilih dengan Erika

“makan disini aja yah....”

“terserah Kaka...”

“kamu pesan apa?”

Arman diam aja

“kaka aja... aku sudah makan tadi....”

Erika tersenyum

“makanlah..... “ ujarnya sambil memesan nasi goreng untuk Arman, lalu mengeluarkan dompetnya membayar

“enak yah tempatnya...”

“iya Ka...lumayan...”

Mereka lalu makan sambil sesekali menengok ke arah teman-temannya Arman

“banyak stok?”

“lumayan Ka...tadi pada datang...”

“ Cuma tadi ada yang komplain... katanya foto jualan kita itu sama kayak di Sopi...”

“masa sih?”

“iya Ka... khan ama Kaka kemarin dicopi paste....”

Erika tertawa

“bagusnya bagaimana?”

“saran aku sih, Kaka yang jadi model.... nanti kita pilih mana yang bagus baru kita posting....”

Eriak tersenyum

“kita coba aja dulu.....kalo bagus kita pilih dan post Ka... bagus kok... foto-foto Kaka di IG ama FB aja banyak yang like...”

Iya sih, fotonya memang banyak dan kebayakan laki-laki yang suka.

“ya sudah....” Erika tersenyum

Setelah selesai makan

“pulang yuk....”

“ayo Ka....”

Mereka berlalu bersamaan dengan ledekan dari teman-teman Arman.

Dalam perjalanan pulang, kini Erika sedikit merapat ke punggung Arman, dan karena mengobrol di motor membuat dia harus agak maju kedepan mendegra omongan dari Arman, membuat buah dadanya yang lembut sedikit menempel di punggung Arman. Dan mereka berdua seakan tahu situasi itu, namun malu-malu mengatur jarak lagi.

Arman meski usianya baru mau menginjak angka 20 tahun, namun terlihat sudah matang dan terkesan melindungi sekali terhadap Erika.

“ka, mau mampir ke kontrakan dulu?”

“boleh.... mau lihat juga hasil kerja kamu...”

Arman tertawa.

Mereka lalu tiba di rumah kontrakan yang terdiri dari 8 rumah petakan hadap-hadapan, dan mereka dapat yang paling ujung sebelah kiri. Motor Arman diparkir ke depan rumah, dia membuka pintunya, lalu masuk ke dalam mereka berdua.

Freezer di depan rumah menyambut mereka, ada tumpukan baju-baju yang baru datang, yang disusun didekat freezer.

“penuh freezer?”

“tadi ada yang beli Ka...sebelum jemput Kaka aku antarin dulu tadi... nanti aku kirim laporannya yah...”

“oke....”

Mereka masuk ke ruangan tengah yang suka dipakai biasanya untuk tidur, dan ruangan itu sudah dirapihin oleh Arman, bersih dan dikasih wall paper. Lampunya juga tersedia untuk keperluan jika diprotret.

“keren...”

“lumayan Ka....”

“iya sih.... kalo main kirim kayaknya ketahuan banget kita reselller...”

“betul Ka....”

Dia lalu membuka tumpukan baju-baju yang akan dijual. Ada daster, baju muslim, baju anak-anak muda yang dan ada juiga pakaian dalam yang berbagai macam bentuk. Dia senang setelah pertama dia beli, suppliernya sekarang berani kirim dan kasih banyak produknya ke toko onlinenya Erika.

Erika memilih Tunik, daster, crop top, offshoulder top, dan tank top. Dia merasa sepertinya bagus bahannya. Yang lain nanti kalau ahsilnya bagus baru dia akan minta difoto lagi.

“mau dicoba Ka?” Tanya Arman

“boleh....”

“oke Ka.... “

“aku pipis dulu....”

Arman menganggukan kepalanya. Saat Erika kebelakang, dia lalu menyiapkan lampunya untuk persiapan foto-fotonya. Dan saat Erika balik, dia menyalakan kipas angin. Kasur tipis yang ada disitu dipindah ke ruang depan.

“nanti kalo sudah ganti baju...panggil aku....”

Erika tersenyum mengangguk

Arman lalu ruangan depan, gorden pemisah antara ruang depan dan ruang tengah diturunkan oleh Arman.

Lalu

“man...”

“siap Ka...”

Eriak sudah berganti dengan daster terusan, dan dia terlihat cantik, dan sedikit mengarahkan gayanya, dia bersandar di dinding

“Ka, pake hape Kaka aja boleh?”

“ lho, hape kamu kenapa?”

Arman tersenyum

“jangan Ka... selain kameranya bagusan Kaka, kan ini foto pribadi Kaka.... nanti yang mau diposting Kaka tinggal pilih dan kirim ke aku....”

Mendengar kata-kata Arman yang sangat sopan dan masuk akal, dia jadi tersentuh.

“oke...”

Dia lalu mematikan signal selulernya, lalu memberikan ponselnya ke Arman.

Proses pemotretan pun dimulai dengan sedikit tegang. Maklum ini pertama kali bagi Arman, meski dia sudah belajar dari internet cara-cara memotret, namun tetap saja memotret wanita idolanya ini dia agak sedikit tegang. Dan Erika seperti menyadarinya jika Arman agak kikuk dan malu-malu, hal ini justru membuat dia jadi agak naughty dan sedikit menggoda.

“panas yah.....”

“Eh...... iya kali Ka....”

“hahahahah......udah santai aja....”

Dari gaya yang agak kaku kini Erika semakin santai dalam dipotret, dia kini sperti sedang selfie sendirian di kamar. Sesekali dia bergaya bak foto model profesional. Membuat Arman mulai agak menegang melihat wanita manis didepannya ini.

Beberapa busana dicoba oleh Erika, dia entah kenapa menikmati sekali difotoin oleh Arman, apalagi saat dia pakai yang offshoulder top. Setelah dipotret dia mencoba melihat hasilnya.

“hmmmm tali behanya agak ganggu yah....” bajunya yang berwarna putih dengan bh yang berwarna biru memang agak kontras. Dia lalu menurunkan tali behanya agar terlihat bersih pundaknya.

“nah, gini lebih bagus....” dia sempat melihat tonjolan di celana Arman, membuat dadanya agak berdesir. Maklum sudah lumayan lama dia tidak mendapat orgasme dari Koh Alvin, beberapa kali tempur dia Alvin KO duluan. Dia juga enggan memaksa Koh alvin untuk melakukan oral kepadanya.

Kini busananya semakin panas, dengan tank top dan celana pendek, membuat pundaknya, dan pahanya terekspose indah. Dadanya juga terlihat menonjol saat tanktop ketat itu dipakai.

“keren ngga?”

“bagus Kak...” agak berkeringat dia, membuat Erika geli melihatnya.

Foto-fotonya terlihat seksi, dan Erika suka dengan itu

“ini yakin Kaka mau dipajang nanti?” tanya Arman

“boleh juga....” katanya sambil tersenyum

Arman hanya diam menahan birahinya yang mulai baik, berdekatan saat melihat foto di ponselnya Erika, membuat bau tubuh wanita ini tercium harum alaminya.

“yang terlalu seksi sih janganlah.... nanti aku pilih....”

“oke Ka...” masih sangat sopan si arman, dia terlihat menghormati Erika

“pintu depan kamu kunci?”

“belum Ka...”

“kuncilah...nanti ada yang masuk.... ngga enak kita lagi didalam”

Arman dengan cepat keluar dari ruang tengah. Dia keluar mengunci setang motornya , sempat melihat suasana tetangga nya yang sepi, lalu amsuk lagi dan mengunci pintu kontrakan itu, sebelum balik lagi kedalam untuk melanjutkan pemotretan, dia kini semakin berkeringat dingin.


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com