𝐊𝐨𝐩𝐢 𝐒𝐮𝐬𝐮 𝟐𝟓 𝐇𝐀𝐊 𝐕𝐄𝐓𝐎 𝐂𝐈 𝐁𝐎𝐒𝐒

 


Hari bergulir terasa lambat bagi Ale. Bayang-bayang Yulia yang berkumis tipis dan bulu- bulu halus di lengannya kini sudah terbayang bayang. Apalagi saat melihat buah dada dibalik baju ketatnya, Ale dibuat tidak konsentrasi.

Bahkan waktu diajak bercanda sampai menyinggung masalah pisang ambon. Meski dia sekolahnya tidak sampai perguruan tinggi, atau istilah orang timur itu patah pinsil, tapi masalah yang urusan agak cabul demikian Ale dengan cepat menangkapnya. Naluri laki-laki memang kadang lebih cepat nagkap dibanding isi kepalanya.

Hari ini penjualan bahan-bahan bangunan lumayan laku dan banyak pembeli. Dan sepanjang hari nyaris tidak ada whatsapp dari Ci Boss nya, mungkin dia sedang sibuk jalan dengan keluarganya, sehingga tidak ada pengecekan ke Ale hari ini.

Biasanya dia suka update di whatapp statusnya, atau di statusnya Thomas. Hari ini malah aman, mungkin menjelang kepulangannya ke Indonesia mereka banyak belanja dan jalan-jalan sehingga tidak ada update yang bisa diintip oleh Ale.

Ale lalu menyiapkan semua pesanan yang sduah masuk, dia membagi tugas dengan Kebot dan Pak Wandi, dan memastikan semua pesanan dikirim tepat waktu dan sesuai pesanan yang dibeli. Dia tidak ingin kena omelan dari Ci Boss gara-gara pelanggannya ada yang tidak terkirim pesanannya.

Dan yang bikin Ale berdebar debar ialah pertemuannya nanti dengan Yulia. Dia benar-benar terpana melihat bagaimana indahnya tubuh istri pelaut itu. Mulus dan berbulu halus, dadanya juga berisi, dan pastu sudah lama belum mendapat siraman rohani atau nafkah bathin, pasti seru pikir Ale. Dia jadi semakin tidak sabar.

Dengan cekatan dia menyelesaikan semua rekapan, dan semua catatan untuk hari ini. Jam 5 sore akan segera tutup toko, barangnya sudah masuk dan naik di mobil. Begitu toko tutup dia akan segera meluncur ke tempatnya Yulia. Ale senyam senyum, ternyata tidak perlu ganteng, cukup dengan senyuman dan sedikit ketekunan dan ketulusan, maka barang itu pun pasti datang.



******************​



Sementara itu wajah manyun seorang gadis masih terus saja terlihat selama hampir seminggu ini. Mukanya Erika bagaikan ditekuk sepanjang beberapa hari ini. Dia kesal sekali dengan kepergian Alvin ke Singapore bersama istrinya. Meski sudah diisi rekeningnya oleh Alvin, tapi tetap saja dia kesal dan cemburu saat tahu Alvin akan liburan dengan keluarganya.

Hubungan mereka beberapa bulan ini yang semakin jauh, membuat ikatan mereka pun juga semakin dalam. Jika tadinya Erika sangat permisif dan menasehati Alvin untuk tetap dan menjaga perasaan Fany, maka sekarang sekarang dia malah suka timbul rasa cemburunya jika Alvin bersama Fany.

Erika benar-benar sudah dibutakan matanya oleh sukanya dia kepada pria paruh baya itu. Ditambah dengan semua permintaannya diturutin oleh Alvin, dia merasa sudah menjadi ratu bagi Alvin, meski di bengkel dia tetap berusaha menjaga sifatnya, agar tidak menjadi perhatian dari para tekhnisi lain di bengkel.

Hari ini pun moodnya tidak juga membaik. Dia dari kemarin hanya sesuka hati saja membalas whatssapp dari Alvin. Jika dia ingin balas maka dia balas, jika tidak maka pesannya hanya dibaca saja tanpa digubris sama sekali. Dia benar-benar mangkel hatinya dengan perginya Alvin. Pasti mereka tidur bersama dan bercinta. Membayangkan itu membuat dirinya agak eneg.

Cemburu telah membuat hatinya benar-benar jadi buta.

Dia lalu keluar dari ruangannya, dia memilih untuk ke sebelah bengkel yang ada gerai minum, dia memilih kesitu membeli minum untuk membunuh rasa bosannya. Sambil menenteng ponselnya dia lalu merapat kesebelah untuk memesan minum

“halo Ka...” sapa anak muda yang jaga disitu, Arman namanya

“hi.... aku pesan boba cheese milk brown yah....”

“oke Ka...” sambil tersenyum dia melhat ke wajah Erika

Erika sedikit berdesir melihat wajah cute anak muda yang jaga disitu. Arman menurut pengakuannya baru selesai SMA, dan karena tidak ada biaya jadi dia tidak lanjut kuliah, tapi langsung kerja di gerai minum dan ditempatkan disini.

Dia juga suka curi curi pandang jika kebetulan Erika datang beli minum disitu. Dan karena adanya dia, ditambah Koh Alvin tidak ada di tempat, makanya Erika senang nongkrong disini jika kebetulan bengkel lagi sepi.

Dan hari ini juga kebetulan belum ada motor yang masuk, dia duduk disini minum.

“ini Ka....”

“berapa?”

“15 ribu, Ka”

Erika memberi uang sebesar 50 ribu

“bentar yah Ka....”

Dia masuk kedalam

“arman....”

“iya Ka....”

“udah ambil buat kamu aja sisanya...”

Pemuda itu kaget.

“buat saya Ka?”

“iya.....” jawab Erika sambil senyum

Dia masih bengong

“ ngga mau lu?”

“eh....eh...mau sih Kak...”

“ya sudah...ambil aja....”

Dia masih termangu dan kaget

“ngga usah bengong....”

Erika tersenyum melihat wajah bengong bocah itu. Menurutnya malah tambah bikin dia cute kelihatannya.

“makasih yah Ka.....”

“iya sama-sama...”

Terlihat Arman masuk kedalam dan sedikit menyeka airmatanya. Mungkin dia terharu dapat tip sebesar itu. Erika pun memperhatikannya

“ banyak yang beli ngga hari ini....”

“ya biasalah Ka....”

Dia menjawab dari balik jendela tempat pemesanan

“kurang yah....”

“disyukuri aja sih Ka....” jawab wajah polos itu

Erika tersenyum. Wajah anak muda ini memnag terlihat keren, meski agak kurus badannya

“lu tinggal dimana, Man?”

“di gang Libra Ka....”

“Libra? Dekat dong ama kostan gue?”

“oh..Kaka kost dimana?”

“gue di aquarius....”

“ia dekat banget Ka....”

Dia menjawab sambil malu-malu

“kok ngga pernah lihat yah.....”

“kaka di kostan Bu Susy yah?”

“lu tau?”

“tau Ka... yang paling mewah disitu khan punya Bu Susy....”

“hahahhaha...bisa aja....”

“dekat ama rumah saya Ka...."

“gitu yah....”

“nanti kalau perlu bantuan wa aja Ka....”

Eriak tersenyum mendengar tawaran itu

“gimana mo wa nomor lu gue ngga punya...”

Arman tertawa malu

“ini Kak.....”

Dia lalu menyebutkan beberapa angka dan nomor telponnya. Erika menyimpannya, lalu dia segera mengping nomor whatsapps tersebut

“sudah masuk Ka....”

“oke.....”

“wa aja Ka kalo butuh bantuan.....”

“wah...bantuan apa yah....”

“apa kek Ka.... beli makan kek...apa angkat galon dispenser kek... kan saya cuma beda 2 gang aja Ka....”

Erika tertawa lucu

“Erika.....” panggil Tarno, salah satu tekhnisi

“Iya Mas....”

“ada motor masuk...”

“oke.....”

“ Nanti yah.... “ ucapnya ke Arman

“iya Ka...makasih banyak yah...”

Erika segera berlalu. Dan ada dua motor yang masuk hendak diservis, segera Erika mencatat semua data serta membuatkan perintah kerja untuk tekhnisinya. Lalu duduk dan menunggu hingga selesai servis. Dia kemudian menyodorkan kwitansi pembayaran sesuai servis dan sparepart yang diganti.

Tidak lama kemudian Mas Tarno mendekatinya

“Ka.... “

“ya Mas....”

“lu hati-hatilah.... nanti ketahuan boss lho....”

Erika agak berdebar mendengarnya

“ketahuan boss gimana?”

“khan boss ngga suka jika ada yang ganggu lu.... katanya takut konsentrasi kerja lu keganggu....”

Erika menarik nafas lega. Disangkanya mereka tahu hubungan dia dengan Alvin

“nggalah Mas...kebetulan aja pesan minum dan ngobrol...”

“iya gue tahu...tapi khan takutnya ada yang ngadu....”

“iya Mas makasih yah...”

“soalnya si Jek kemarin itu dipecat itu salah satunya karena pernah godain lu.....”

Erika kaget. Dia memang tahu Jek keluar, tapi kata Alvin keluar karena dapat kerja di tempat lain. Bukan karena gangguin dia, meski dia tahu Jek suka godain dia terang terangan

“masa sih Mas?”

“ih, ngga percaya lu mah....”

Erika bengong, dia tidak menyangka Koh Alvin melakukan itu saking dia takut Erika digodain. Dia juga agak kuatir jadinya dengan nasib Arman nantinya. Karena yang punya gerai minum itu memang dekat dan suka mancing bareng dengan Koh Alvin. Takut dia anak yang tidak bersalah itu kena imbasnya.

Sebuah whatsapp masuk, dari Arman

Ka, makasih yah.... tadi arman ngga punya uang sama sekali, mama dirumah juga ngga ada uang. Berkat uang kaka, bisa buat beli bensin motor, sama beli beras dan telur. Makasih yah Ka

Erika terharu biru jadinya



********************​

Toko bangunan sudah mulai berkemas untuk tutup. Ale juag sudah siap-siap menutup tokoh, mengambils emua uang yang ada di laci, memasukan dalam buku catatan, dan dimasukin ke tas kecil untuk disimpan dirumah nanti. Laporannya untuk Ci Boss selalu lengkap ditulis dengan rapi dan jelas. Bentuk pertanggungjawabannya.

Tiba-tiba ada whatsapp masuk

Ale, toko gimana hari ini?

Wa dari Ci Boss

Aman Ci Boss. Penjualan seperti biasa catatan lengkap

Oke, sudah mau pulang?

Iya Ci Boss

Oke, kita dua hari lagi balik Jakarta

Alhamdulillah Ci Boss

Lu tutuplah trus segera pulang

Iya Ci Boss, ini ada satu antaran setelah itu saya langsung pulang

Antaran ke mana? Kok sore sekali

Iya Ci Boss, karena minta diangkat ke lantai 2, kasihan kalau kebot dan pak wandi yang antar.

Siapa yang pesan?

Bu Yulia yang di kompleks pemuda

Tiba-tiba telp whatsppnya berdering, Fany langsung menelpon

“Halo Ci Boss?”

“eh Ale... itu Yulia yang suka belanja dikita?”

“iya Ci Boss...langganan kita...”

“yang suka mobilnya Rush Putih?”

“iya Ci Boss”

“yang suaminya pelaut khan? Yang kalau datang suka pake baju ketat kan?”

Ale ternganga, lalu menjawab

“iya Ci Boss.....”

“trus, lu yang disuruh antar kesana?” suara Ci Boss meninggi

“iya Ci Boss....”

“eh....kagak.... kagak boleh lu yang antar..!!” bentak Ci Fany

Ale kaget, kenapa tidak boleh...

“kenapa ngga boleh Ci Boss??”

“masih nanya lagi.....”

Ale terdiam

“sekarang lu mau dengar dia atau gue?”

“dengar Ci Boss lah....”

“makanya....sekarang lu dengar... suruh si kebot ama Pak wandy yang antar....”

Ale meski tidak mengerti, tapi mengangguk

“ iya siap Ci Boss....”

“panggil si kebot....”

“iya Ci Boss....”

“panggil, gue mo bicara ama dia...”

Ale lalu memanggil Kebot dengan lambaian tangannya

“halo Ci...kebot nih...”

“eh, Kebot... lu antar tuh barang-barang ke tempat bu Yulia, si Ale ada yang mau suruh soalnya....”

“oke siap Ci Boss....”

Ale lalu menunjuk mobilnya yang sudah diisi penuh barangnya. Kebot tanpa banyak protes segera ajak Pak Wandi untuk jalan antar barangnya.

“kenapa?” tanya Pak Wandi

“ngga tau...disuruh Ci Boss kita yang antar...”

Wandi tanpa banyak protes segera naik ke mobil dan jalan.

Lalu

“ale.....”

“siap Ci Boss...’

“lu jangan macam-macam yah.....”

Ale bergidik mendengar ancaman ci boss nya

“ngapain lu yang antar kesana?”

“ya....kasian aja kalo Pak wandi atau kebot...soalnya harus diangkat ke lantai 2 Ci Boss....” Ale masih berkilah

“boong aja lu.... dikasih lihat paha ama tete aja lu demen...”

Ale kaget mendengar tebakan ci Bossnya

“ampun Ci Boss...sumpah Ci Boss....ngga ada begitu..."

“ngga...gue ngga percaya ama dia.... lakinya juga lagi ngga ada... lihat kontol lu kayak pentungan hansip pasti doyan dia....”

Ale teringat cerita pisang matang di pohon tadi siang jadinya....

“lu juga demen khan?” tuding Ci Fany

“ngga Boss...” bantah Ale

“ngga ada pokoknya..... nanti mobil balik lu segera pulang.... setengah jam dari sekarang lu sudah dirumah, kirim ke wa gue foto lu.... kalao lu sudah sampe dirumah....”

Ale langsung lemes......

Gagal mendarat di loaksi yang baru jadinya.

Dia mengutuk dirinya yang terlalu polos cerita ke ci Bossnya.

“siap Ci Boss....”

Sementara itu Yulia kaget saat yang datang orang lain

“Bu, dari toko material Sinar Borneo...” ujar Pak Wandi

“ci Fany?” tanyanya memastikan

“iya....”

Dia bingung, namun karena sudah didepan rumah, dia yang mengenakan tanktop dan celana pendek seksi langsung masuk ke kamar lagi, memakai daster. Karena tadinya dia pikir si pisang ambon yang akan datang, ini malah yang lain.

“lho...si Nyong kemana?”

“ale lagi disuruh Ci Boss....”

“emang sudah pulang?”

“belum... tadi nelpon Bu...”

“oh...”

Meski kecewa karena niatannya menggoda pisang ambon yang matang di pohon gagal, namun dia akhirnya hanya bisa diam dan menunjukan lokasi tempat diletakan barang yang dia beli tadi siang.

Sementara itu Ale begitu tiba dirumah, dia segera fotoin selfie dirinya, dan kirim whatsaap ke Ci Boss nya sebagai bukti bahwa dia sudah dirumah.

Sambil memaki dalam hati....

Pukimai, jadi orang jujur ternyata salah juga..... burung so ditangan terpaksa lapas.....

Telpon whatsapp nya berbunyi

“siap Ci Boss...”

“nah gitu dong.... kalo kesana lu bahaya nanti.....”

“ia siap Ci Boss....”

“udah, gue 2 hari lagi pulang....”

“siap Ci Boss...”

“kangen ngga lu?”

“kangen sekali Ci Boss...”

Tertawa genit Fany diujung sana mendengarnya

“suruh sabar tuh si cobra hitam...gue pulang kita tempur yah....”

“siap Ci Boss.....”

Dan kembali malam ini Ale harus melakukan ritual Coli

BERSAMBUNG ...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com