𝓘𝓫𝓾 𝓢𝓪𝓱𝓪𝓫𝓪𝓽𝓴𝓾 𝓑𝓪𝓰𝓲𝓪𝓷 6 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)

Malamnya setelah pulang dari rumah sony aku di wa ibunya.
Bunda :” Malam ndre..
Aku :” Malam bun...tumben malam2 wa..kangen ya...hehe
Bunda :” Ah kamu ndre...bisa aja

Lagi ngapain kamu?

Aku :” Gak lagi ngapa2in kok bun,ini lagi rebahan sambil ngingat2 kejadian tadi siang..

Bunda:” hm...ternyata kamu jago ya ndre...

Aku :” Jago apa bun.?

Bunda :” Ya jago gituan??

Aku :” Gituan apa bun...aku sengaja bikin ibunya sony agar lebih terbuka dengan hal2 mesum.

Bunda :” Ah,gak tau ah...

Aku :” Hehe...jago ngewe ya sayaaang...

Bunda :” Iya...kamu pasti sudah sering ya?

Aku :” Jujur ya bun...untuk pertama kalinya aku ngewe adalah dengan bunda.. bahkan bunda tau,dari dulu aku gak pernah yang namanya pacaran..

Bunda:” Tapi kok kamu kayaknya jago ndre...bisa bikin bunda kayak tepar...

Aku :” Bener bun...soal aku jago,jujur..
Aku memang hobby nonton film porno bun. Jadi, semua cara dan gaya udah hafal di dalam kepalaku...

Bunda :” Hm...ya udah.. Tapi ingat ya. Hubungan kita ini jangan sampai ada yang tau.. siapapun....ibunya sony kembali mempertegas.

Aku :” Siap sayang...andre akan jaga rahasia ini. Tapi bunda harus panggil aku sayang kalau hanya berdua saja...

Bunda :” Baik deh ndre..eh sayang..

Aku :” Nah, itu baru sayang andre...

Bunda :” Eh besok jangan lupa ya sayang, anterin bunda ke pasar..

Aku :” Sip bunda sayang....eh iya,jangan lupa setiap habis chatting andre ,hapus chat ya sayang...

Paginya aku mengantar ibu sony ke pasar. Kalau di depan rumah, gaya kami seolah2 biasa2 aja. Masih seperti sebelum2nya. Kami beruasaha menutup rapat hubungan ini supaya tidak ada yang tau. Tapi perubahan tentu ada sedikit demi sedikit. Seperti pas aku tiba di pasar,ibunya sony tidak langsung ke lapaknya. Tapi dia mengajakku sarapan. Di sela2 sarapan hanya genggaman tangan yg hanya bisa kami lakukan.

Kesempatan kami bercinta memang sulit lagi kami dapatkan. Kalau sudah terlalu kangen, biasanya disaat andre kuliah dan adiknya masih sekolah palingan aku singgah kerumah sebentar untuk sekedar memeluk dan mencumbunya dengan cepat. Karena walau bagaimanapun terlalu beresiko. Lagian Sony sekarang sudah banyak kuliah yg jadwalnya siang hari. Dan kalau Sony baru berangkat kuliah siang, otomatis adik2nya baru pulang sekolah. Jadi sangat minim kesempatan kami untuk hanya berduaan.

Hanya sekali lagi aku pernah nekat waktu tidur dirumahnya sony. Malam itu aku tidur disana. Memang akhir2 ini kami sudah jarang nongkrong bareng dan nginap. Malamnya sekitar jam 1 aku terbangun. Biasa lah, ritual buang hajat tengah malam. Saat aku hendak ke kamar mandi, tiba2 saja mataku mengarah ke kamar ibunya Sony. Perasaan kangen untuk mengulang kejadian tempo hari kembali melintas di otakku. Sejenak aku berhenti didepan kamarnya ibu Sony. Aku coba membuka pintunya secara perlahan..

Ceklek...ternyata tidak dikunci...aku buka perlahan. Setelah berhasil aku buka, aku kembali hanya berdiri mengamati situasi. Aku berniat ingin menciumnya..,ya hanya menciumnya hanya untuk sekedar melepas kangen. Aku sudah cukup hafal dengan aktifitas dirumah ini. Sony orangnya memang suka begadang denganku. Tapi kalau sekali merebahkan badan, dia gak akan bangun kalau belum pagi. Sedangkan adik2nya juga begitu,tidak ada aktifitas keluar rumah malam hari kalau sudah tidur.

Kulangkahkan kakiku kedalam kamar perlahan2. Suasana lampu yang hanya 5 watt membuat kamar ibunya Sony jadi remang2. Kulihat ibunya Sony masih terlelap. Tidak terbangun dengan kedatanganku. Kututup lagi pintu dengan perlahan.,dan aku mendekati ranjangnya. Ah, sungguh pemandangan yang indah melihatnya tidur terlentang dengan daster tipisnya. Kucoba sedikit membelai pipi dan bibirnya, sungguh cantik kamu bun...aku bicara dalam hati.

Ibunya Sony masih terhanyut dalam mimpinya. Tidurnya terlalu nyenyak, mungkin karena faktor lelah bekerja siang hari dan harus bangun pagi membuat tidurnya terlalu nyenyak. Cukup lama aku membelai2 pipinya, bahkan sedikit mencium bibirnya. Tapi ibu Sony masih belum terbangun. Aku yang semula hanya ingin melepas kangen dengan menciumnya jadi berubah ingin lebih jauh. Disaat aku mencium bibirnya perlahan,kuarahkan tanganku ke dadanya. Ah, ternyata tidak pakai bra.. terasa sekali putingnya saat aku belai2. Tidak pusa hanya mencium bibir,kucoba menurunkan sedikit dasternya. Terlihat lah putingnya yg indah malam itu. Kudekatkan mulutku kesana. Kukecup kecup dan ku kulum halus putinngnya.

Ada sedikit lenguhan halus dari ibunya Sony. Kuhentikan sejenak,kulihat wajahnya menyeringai sedikit dengan wajah seperti tersenyum. Aku yakin dia lagi mimpi indah. Disaat aku mengulum2 halus putingnya,tanganku bergerak ke selangkangannya. Ternyata tidak pakai celana dalam juga. Mungkin ini kebiasaan ibunya Sony, tidur tanpa memakai dalaman. Lalu kusingkap daster yang menutupi memeknya keatas. Sungguh pemandangan yang indah melihat memek bu Sony. Tapi ada yang berbeda kali ini. Memeknya tercukur dengan tipis dan rapi, sehingga bentuk memeknya yang indah dan tembem begitu jelas terlihat. Cukup lama aku memandanginya, dan perlahan aku mengbah posisiku kebawah kakinya. Kulebarkan sedikit demi sedikit kaki bu Sony seperti orang yang hendak melahirkan. Kuciumi dan kujilati kakinya perlahan sampak keatas. Disaat jilatanku sampai ke pinggiran memeknya, bu Sony sedikit menggeliat. Akupun menghentikan sebentar jilatan dan ciumanku. Setelah kembali merasa tenang kulihat. Akupun mulai perlahan menciumi bibir memeknya bergantian, kiri dan kanan.

Shhhhhhh....sedkikit desisan dari bu Sony. Akupun berdiri membuka seluruh pakaianku ,setelah itu aku mengangkat kakinya keatas pundakku. Disaak posisi kurasa pas, langsung kucium kembali memeknya. Tanganku kumasukkan dari bawah dasternya untuk menggapai dadanya. Sambil meremas dadanya ciumanku perlahan menjadi jilatan di memeknya. Kujilati sesuai alur memeknya dari bawah keatas. Kulakukan secara perlahan dan lambat meresapi rasa memeknya. Pas ketika lidahku menyentuk itilnya, perut ibu Sony seperti sedikit kejang dan mengangkat. Aku tak peduli, semakin kencang dan semakin intens jilatanku.

Oouuuuh...... ibu Sony mulai mendesah...

Disaat lidahku mencoba menerobos lubang memeknya, tiba2 kurasakan tangan bu Sony meremas kepalku dan menekan kepalaku agar lidahku semakin dalam menjilatinya...

Oouuuuhhhh....

Bunda :” Bunda dah lama nunggu kayak gini lagi sayang....makanya pintu kamar sengaja tidak bunda kunci.

Aku tersenyum..

Aku :” Bunda kangen diapain bun...??

Bunda :” Bunda kangen punya bunda dijilati kayak gini sayang...bunda kangen...kami jahat, telah membuat bunda ketagihan...

Aku :” Andre jahat bun??

Langsung aku jejalkan kembali lidahku ek memeknya...

Bunda :” Iyhaaahhhh kamhuuuuu jhahatttthhhhh...bundhaaaa sukhaaaa..

Dia kembali menjambak rambutku..

Tidak lama aku berhenti sejenak. Kulolosi dasternya, sehingga kami sama2 bugil. Dan langsung saja dengan pisinya yg terlentang aku memakai gaya 69. Kembali kujilati dan kusedot sedot memeknya. Perlahan ibu Sony langsung memegang dan mengemut kontolku. Ada sekitar 15 menit kami saling berlomba memberikan kenikmatan. Lidahku sengaja kubenamkan sedalam dalamnya, dan ibu Sonypun mengemut kontolku sedalam2nya sampai mentok ke pangkal tenggorokannya..

Bunda :”Ouhhhhh syayhaaanghh bunda rasanya mhauuu shamphaiiihhh

Tiba2 dia mengejang, panggulnya seperti menghentak hentak menaham ledakan orgasmenya. Tangannya menekan sekuat tenaga ke kepalaku.

Setelah itu kuposisikan badanku berhadap2an dengannya...

Kupeluk dia dengan mesranya..kucium lagi bibirnya..

Mmmuuuuuachhh..

Diapun kembali membalas ciumanku. Tidak lama kami berciuman saling bermain lidah...

Aku :“Buun, aku kaangen banget buu…, aku kangen banget…, aku nakal ya bun.”, bisikku ditelinganya dan sambil memelintir halus putingnya..

Bunda :” …, Bunda juga sayang. sshh…, masukin …, masukin sekarang…, Ibu sudah pengiin banget …”, bisik ibu Sony tersengal-sengal.

Akupun memposisikan badan bertelakan pada siku dan lututku. Tangan kananku mengelus wajahnya, pipinya, hidungnya dan bibir ibu Sony.

Kami berpandangan, berpandangan sangat mesra. Penisku dituntunnya masuk ke liang vaginanya yang sudah basah. Ditempelkannya dan digesek-gesekan di bibir vaginanya, di clitorisnya. Tangan kirinya memegang pantatku, menekan turun sedikit dan melepaskan tekanannya memberi komando penisku. Kaki ibu Sony dikangkangnya lebar-lebar, dan aku sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke memeknya.

Kepala penisku mulai masuk, makin dalam, makin dalam dan akhirnya masuk semuanya sampai ke pangkalnya. Aku mulai turun naik dengan teratur, keluar masuk, keluar masuk dalam vagina yang basah dan licin. Aduuh enaak, enaak sekali.

Bunda :“Syahyang...masukkan separo saja . Keluar-masukkan kepalanya yang besar ini…, Aduuh kuncup kepalanya enaak sekali”. Bunda mau menikmatinya lama2 sayhaaang”. Tangannya di mencengkram pundakku seakan menegaskan aku tidak boleh meninggalkannya.

Nafsu kami semakin menggelora. Aku semakin cepat, semakin memompa penisku ke memeknya.

Aku :“Bun, aakkhuu masuk semua, masuk semua aja ya bhuunnnnhhh”

Aku sudah tak tahan lagi dengan nikmatnya..

Bunda :“Iyaa sayang, enaak banget. Pelirmu ngganjel banget. Gede banget rasane. Bunda rasain mentok banget” kami mendesis-desis, menggeliat-geliat, melenguh penuh kenikmatan.

Sementara itu kakinya yang tadi mengangkang sekarang dirapatkan. Aduuh, memeknya tebal banget. Aku paling tidak tahan lagi kalau sudah begini. Aku semakin ngotot menggenjotnya., mencoblos memeknya yang licin, yang tebal, yang sempit. Bunyinya kecepak-kecepok membuat aku semakin bernafsu. Aduuh, aku sudah tidak tahan lagi.

Aku :“Bun, aku mau keluaar bun…, Aduuh bun., enaak bangeet”.

Bunda :“ssh…, hiiya shayhaang, keluariin shayang , keluarin”.

“bundhaa juga mau shampheeekkh, mau muncaak…,

Teruss Kami berpagutan kuat-kuat. Napas kami terhenti.

Penisku aku tekan kuat-kuat ke dalam memeknya. Pangkal penisku berdenyut-denyut. Sesaat sebelum nyemprot kucabut kontolku. Segera kuarahkan kewajahnya. Tapi ibu Sony malah membuka mulutnya. Dan crooot....menyemprotlah sudah spermaku dimulutnya. Dengan badan yg juga bergetar hebat, ibu Sony mengulum kontolku ,menerima setiap semprotan spermaku. Ada sekitar 7 kali spermaku menyembur dimulutnya. Spermaku tidak dimuntahkannya, malahan dengan perlahan tegukan itu kudengar., ya...ditelan sampai habis spermaku.

Kami bersama-sama menikmati puncak persetubuhan kami. Kerinduan, ketegangan kami tumpah sudah. Rasanya lemas sekali. Napas yang tadi hampir terputus semakin menurun. Aku angkat badanku.

Aku :“Bun, malam ini aku nggak usah balik ke kamar Sony bun. Aku pengin dikelonin bunda sampai pagi. Aku pengin diteteki sampai pagi”, aku pengin 69 sampai pagi kataku.

Bunda :“Ooh jangan sayang…, kalau dituruti bunda juga penginnya begitu. Tapi tidak boleh begitu. Kalau ketahuan Sony dan adik2 bisa geger dehhh…

Aku :“Tapi bun, aku rasanya nyaman kayak gini ,gak mau pisah sama bunda”.

Bunda :“Hiyya, bunda tahu, tapi kita harus pakai otak dong. Toh, bunda gaj akan kabur.., justru kalau kita tidak hati-hati, semuanya akan bubar deh”.

Kami saling berpegangan tangan, berpandangan dengan mesra, berciuman lagi penuh kelembutan. Tiada kata-kata yang keluar, tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Kami saling mengasihi, antara ibu dan anak, antara seorang pria dan seorang wanita, kami tulus mengasihi satu sama lain. Sampai akhirnya aku harus kembali ke kamar Sony...

𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓


 


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com