Dasar kau binatang.
Aku berteriak pada budi hartono, ayah tiriku.
Kau tak bisa menjual orang. Bahkan kau tak bisa menjual mamaku!
Dia melihatku, matanya tajam, wajahnya tanpa senyum.
Jangan
naรฏf. Dengarkan sekali saja dalam hidupmu. Aku berhutang besar pada
seseorang. Seseorang yang sangat kejam. Mamamu yang pelacur itu bisa
membuat hutangku lunas jika aku menjualnya.
Aku bangkit dan akan
memukulnya. Tapi ayah tiriku, biasa hidup dalam kekerasan masih bisa
memukulku bahkan aku tahu dia selalu membawa pisau.
Duduk atau
kupukul kau. Karena aku dermawan, kalau kau mau, aku bisa menjualnya
padamu seharga dua puluh lima juta. Mau atau tidak? Jawab sekarang!
Aku tahu aku bisa membayar dengan uang warisanku. Tapi aku tak percaya pada ayah tiriku.
Kenapa aku harus percaya? Setelah kau dapat uangnya, kau bakal mungir perjanjiannya dan bahkan situasinya bisa lebih buruk.
Percaya
saja padaku. Perjanjiannya meliputi surat cerai. Dan aku tak ingin
melihat kalian lagi. Kutunggu hingga akhir minggu. Dan harus tunai,
bukan cek, transfer atau apapun
Dan jika aku tak mau?
Mamamu bakal hilang. Bahkan meski kau lapor polisi, takkan ada gunanya.
Apakah mama tahu perjanjian ini?
Dia
menyeringai sinis menyatakan bahwa ini akan mengejutkan mama seperti
juga mengejutkanku. Bisa saja aku tak membayarnya. Tapi aku tahu yang
diucapkannya bakal terjadi.
Ok bajingan, aku setuju!
Ok. Bawa uangnya jumat malam jam 7 dan kau bisa membawa pelacur itu denganmu.
Kutatap
dia. Seharusnya kubunuh sekarang juga tapi yang kulakukan malah
mengangguk dan pergi. Esoknya kusiapkan uang. Lalu hari jumatnya
kudatangi rumah budi hartono, ayah tiriku, sambil membawa uang 25 juta.
Bawa uangnya?
Mungkin. Mana mama?
Oi pelacur, ada tamu!
Aku tahu mama tak suka disebut pelacur. Namanya adalah rini.
Mama
keluar tanpa melihatku, tapi berlutut di depan ayah tiriku. Wajahku
menampakan keterkejutan atas apa yang kulihat, lalu ayah tiriku tertawa
miring.
Tak seperti yang kau harapkan hah?
Sudah
setahun tak pernah kulihat mama; budi yang melakukannya. Mama terlihat
berubah tanpa keyakinan; Mama terlihat suram, rambutnya terlihat
berminyak, kulitnya pucat dan tak sehat dan kukunya patah patah.
Pakaian mama kotor, lusuh dan memakai sandal jepit. Terlihat sengsara
dan penuh penderitaan.
Dasar pelacur menyedihkan. Aku menemukan orang yang siap membeli tubuh tak bergunamu. Bilang halo pada tuanmu yang baru.
Mama
berbalik dan melihatku. Melalui matanya terlihat kekalahan, bercampur
dengan rasa takut. Saat mama menyadari siapa pemilik barunya, matanya
kian melebar; mama berteriak dan pingsan.
Pelacur bodoh.
Budi menendangnya tapi aku berterika padanya.
Anjing tinggalkan dia bud. Ini uangmu, sekarang mana perjanjian cerainya?
Dia mengambil secarik kertas dan menunjukannya padaku. Mama mendadak bangun dan yang mengejutkanku malah berlutut di kaki budi.
Tolong tuan, jangan lakukan ini. Dia anakku, aku tak tahan dia melihatku seperti ini
Diam dan pergilah, kalian. Dasar pengecut. Aku pergi sekarang dan kalian takkan lagi melihatku.
Tanpa bicara lagi, kubawa mama ke mobil. Kami menuju rumahku.
Maaf bu, rumahku kecil dan berantakan.
Ya tuan. Maaf telah membuatmu dapat masalah.
Mama berkata sambil berlutut menghadapku. Kuberdirikan mamaku.
Oke. Yang pertama, berdirilah dan hentika soal pertuanan lagi. Aku togar dan kau mamaku. Lapar gak?
Mama mengangguk.
Oke
bu. Pertama, togar ingin mama mandi lalu makan. Setelah itu togar ingin
ibu langsung tidur agar pulas dan cukup istirahat. Esok pagi baru kita
ngobrol.
Lalu mama pergi tanpa suara; kubayangkan mama
mesti hati hati di depan budi. Kusiapkan nasi goreng untuk kami
berdua. Mungkin mama sangat lapar. Setelah kami selesai makan, mama akan
membereskan meja tapi segera kucehah.
Tak perlu ma, biar nanti togar bereskan sendiri. Sekarang mama tidur saja.
Ibu
menurut dan seteleha duduk dalam diam sejenak, melihat tv dan
melihatku, mama pergi ke kamarku sedangkan aku tidur di ruang tv.
Esoknya kupikir aku mimpi indah. Artis favoritku sedang berlutut di
depanku, nyepong kontolku, lidahnya bermain di kontolku. Tangannya juga
memainkan testisku. Mulutnya meracau tak jelas seperti bernafsu. Aku
tetap bermimpi, kurasakan bentar lagi aku akan keluar - lalu kusadari
bahwa ini bukanlah mimpi.
Mamaku sedang berlutut di samping sofa, sementara kontolu yang tegang sedang terbenam di mulutnya. Aku tersentak kaget.
Apa apaan ini ma?
Mama mundur di lantai, wajahnya menampakan ketakutan yang amat sangat.
Ma..
maaf tuan; pe
pe
lacuru ini mes.. mesti membangunkan tuannya dengan
cara ini tepat jam delapan pagi. Kalau tidak dihukum. Pel
pelacur ini
minta maaf kalau berbuat salah.
Setelah bicara, mama
lalu jongkok dan mendekatkan pantatnya kepadaku agar siap dihukum. Aku
tahu kami mesti ngobrol tapi mungkin tidak sekarang.
Ma, pake baju mama, lalu ke sini lagi dan kita akan sarapan lalu ngobrol.
Mama muncul lagi memakai daster tua yang sudah usang, lalu bersikeras.
Tuan, membuat sarapan adalah tugasku; tolong biarkan aku melayanimu?
Kupikir
mencoba merubah drastis cara mama hidup secara cepat bakal berbahaya.
Jadi aku setuju, aku minta mie goreng dan telur sserta kopi. Mama sangat
cepat dan efisien. Tapi langsung menjauh dan berlutut saat aku mulai
makan.
Tidak ma, kita makan bersama. Sekarang, buat sarapan untuk mama dan makan bersama togar di sini.
Ibu
nurut. Tapi sembunyi sembunyi melihatku mencoba melihat apakan aku
akan marah. Kami makan dalam diam. Lalu setelah itu kami berpakaian.
Ternyata kami memakai jin dan t-shirt.
Ma, sekarang mama
bebas dari bajingan itu, dan kita mesti hentikan pertuanan yang tak
masuk akal ini. Aku togar dan kau mamaku. Sudah tugasku untuk menjaga
dan membantu mama kembali lagi hidup normal sebagai Rini, mamaku. Mama
mau togar bawa ke psikolog?
Tidak, tidak terima kasih, tu...
togar. Kaulah yang kubutuhkan dan aku akan berterimakasih jika kau ada
saat aku mencari jati diriku lagi. Ini takkan mudah, bahkan kadang
kadang aku mungkin lupa dan kembali ke kebiasaan lama. Tolong maafkan
jika aku lupa.
Tak perlu meinta maaf, tapi jika ibu merasa
ingin dimaafkan, anggaplah itu sebagai hadiah. Mungkin ada baiknya
bicara tentang apa yang terjadi pada mama.
Mama rasa togarlah
satu satunya yang bisa mama ajak bicara. Yang bisa mengerti dan takkan
menghakimi mama. Ceritanya panjang, jadi mama ceritakan pelan pelan.
Hari
itu aku beres beres rumah. Mama mencoba membantu. Tapi kelihatannya
sangat susah menyesuaikan diri hidup bersamaku. Menjelang sore akhirnya
mama menangis di kamar mandi. Kubujuk mama agar keluar dan mama keluar
setelah tangisnya selesai. Memalukan melihat mama berterimakasih. Saat
mama bilang ia tak ingat lagi kapan diperlakukan sehangat ini, aku
bertanya tanya tentang penderitaannya selama ini. Kusadari mama perlu
bicara mengeluarkan unek uneknya agar keluar dari penderitaannya
selama ini. Lalu, di lain pihak, aku akan pindah dari rumah sempit ini.
Perlu beberapa hari untuk mengepak barang dan pindah dari rumah ini. Ibu
membantuku pindah dan beres beres di rumah baruku dan ibu
kelihatannya senang. Setelah dua hari kami pindah, kami duduk di ruang
tv. Mama lalu mulai bercerita.
Togar sayang, mama tak
tahu apakah kau akan mengerti; tolong jangan berpikir buruk tentang
mama. Bahkan sejak kecil sudah terbiasa patuh. Saat masa puber, semuanya
mulai terang; aku butuh seseorang yang mengontrolku, yang membuat
keputusan untukku, dan yang mendikte hidupku. Aku butuh kepastian. Aku
butuh seseorang untukku bersandar. Aku anak kesepian tanpa teman hingga
sangat butuh orang dewasa di keluarga.
Hasilnya, pria
dalam hidupku menyuruhku menuruti mereka, mempermalukanku dan
menghukumku dan dalam hal buruk ini kutemukan kenikmatan. Saat ayahku
menampar pantatku, kukatakan pada diriku bahwa pria ada di atasku dan
aku mesti menyenangkan mereka. Bukannya bersalah, aku malah menikmati
ditampar pantatku. Ayah tak pernah melecehkanku secara seksual, tapi
kadang aku berharap demikian agar aku dapat kenikmatan dari yang lain.
Awalnya,
saat aku mulai menikmati diri sendiri, kunikmati sensasinya. Lalu ayah
tahu rahasiaku dan menunjukan pandangan lain. Ia menampar pantatku,
merendahkanku dan mempermalukanku dengan menyuruhku berdiri di suduh
ruangan sambil memakai papan bertuliskan pelacur. Kurasa, ayah juga
menikmatinya, jadi kubiarkan saja, lagian aku tak punya pilihan.
Lalu
aku mulai bertemu ayahmu dan dia mendominasiku lebih jauh. Ia menampar
pantatku dan mencambukku seperti ayah, juga mempermalukanku di depan
publik dan menyuruhku melakukan hal yang bahkan tak pernah kuimpikan. Ia
mengikatku dan putingku ditetesi lilin panas, mengikat susuku dan
mencambuknya hingga aku berteriak, mengencingiku, dan memasukan pelbagai
objek ke memek dan boolku. Dan ketika semua itu terjadi, aku selalu
orgasme. Aku menyukainya. Aku menyukai benda benda aneh dan selalu
ingin lebih; ini menjadi candu bagiku. Mungkin inilah gantinya karena
aku tak pernah mendapatkan kasihsayang dari ayahmu maupun budi.
Kurasakan kenikmatan dalam kesakitan.
Tapi semua berubah.
Ayahmu mulai bosan padaku. Lalu dia mulai brutal, memukulku dengan apa
saja yang ada di tangannya. Semuanya tak lagi menyenangkan tapi
menakutkan. Lalu dia meninggal. Aku menjadi bingung. Aku tak tahu apa
yang harus kulakukan. Aku berhubungan dengan satu atau dua pria tapi
mereka tak pernah bisa memuaskanku.
Lalu aku bertemu budi
hartono. Kurasa keberuntungan berpihak padaku. Ia begitu peka,
perhatian dan aku setuju menikah dengannya. Ia sungguh jantan pada
awalnya, dan memberi semua yang ibu butuhkan. Setelah bulan madu yang
singkat, dia mulai berubah jadi monster yang sering kau lihat. Ia
berjudi dan minum alkohol. Aku memohon agar dia tak mengusirmu saat
umurmu delapan belas tahun, tapi ia bilang ia tak peduli padamu. Lalu
semua menjadi jelas bahwa dia juga tak peduli padaku. Ia menyiksaku
dengan tali, kayu dan apa saja. Ia selalu menyuruhku berlutut dua kali
sehari dan kadang menyuruhku membersihkan anusnya dengan lidahku. Aku
sering muntah dan sering dipukul karena muntah.
Akhirnya
dia tak bisa ereksi jadi dia tak lagi menjamahku. Lalu saat uang kami
mulai menipis, dia melacurkanku pada siapa saja yang mau membayar.
Semuanya menjadi mimpi buruk; kadang aku mesti melayani dua atau tiga
pria dalam satu malam. Lalu dia bilang dia akan menjualku dan
menceritakan betapa seramnya hidup yang akan kujalani. Aku tak tahu
kapan dia akan menjualku dan saat aku masuk ruangan itu dan kulihat
kamu, aku ingin mati. Aku tak sanggup membiarkan anakku melihatku
seperti ini. Tapi aku senang kau mau mendengarkan tanpa menghakimiku.
Makasih
ma. Togar tahu betapa berat semua ini untuk mama. Togar tahu semua
bukan salah mama. Kita mesti mulai awal yang baru dan togar mau
melakukan apa saja untuk membantu mama.
Ekspresi ganjil
terpampang di wajahnya, seperti bersukur diiringi kegembiraan yang tak
bisa kupahami. Tapi mama berterimakasih padaku, dan mencium pipiku lalu
pergi.
Sepertinya semua berjalan sempurna. Aku sibuk
bekerja sedangkan mama di rumah. Mama kembali menata dirinya. Mama mulai
dandan serta membeli beberapa pakaian dan mulai olahraga di sekitar
komplek. Hubungan kami berangsur membaik. Bahkan kutawari apa saja agar
mama semakin membaik.
Tapi semuanya hilang begitu saja
seperti air yang diserap bumi. Karena urusan kantor selesai lebih awal,
siangnya aku bisa pulang. Pintu tak dikunci. Di ruang tv kudapati celana
jin dan cd nya berserakan di lantai. Pahanya dilebarkan dan memeknya
terlihat jelas.
Mama sedang dientot oleh pria kurus
mungkin tak lebih dari 18 tahun. Pria itu ngentot mama dan menaiki mama,
menusuk mama dengan kontolnya dan mama mengerang, kelihatannya mereka
berdua akan klimaks. Dia menampar susu mama hingga mama menjerit. Tapi
mama menjerit kenikmatan saat dia dientot oleh orang lain. Mama
berteriak.
Entot terus
ah
yang dalam
ah
ah
aku mau keluar
ah
keluarkan di dalam.
Sudah cukup apa yang kulihat. Lalu aku menyela kegiatan mereka, masuk dan berteriak.
Apa apaan ini?
Mama
berteriak. Menjauh dari orang yang mengentotnya dan meringkuk seperti
janin di lantai. Pria itu bangkit dan berdiri di belakangku.
Dia
ingin ini tuan. Dia menawarkan diri padaku di toserba. Dia bilang dia
mencari pria yang bisa mengentotnya dan dia menawarkan sejumlah uang.
Dia
Pergi kau bajingan. Kalau kau kulihat lagi akan kubuat kau menyesal. Sekarang pergi!
Tanpa
disuruh lagi, pria itu langsung pergi meninggalkan aku dan mama. Aku
tak bicara, melihat mama telanjang. Mama bangkit perlahan dan memakai
kembali pakaiannya dan tak mau menatapku.
Mama punya dua pilihan. Ceritakan yang terjadi atau bereskan barang mama dan pergi dari sini sekarang juga.
Akhirnya mama menatapku. Wajahnya kembali suram sesuram saat kubawa mama dari budi.
Tolong jangan mengusirku. Tolong jangan membuaku pergi.
Semua ini diluar dugaanku. Aku tak tahu mesti bersikap bagaimana.
Okey
ma, sepertinya mama memilih untuk bercerita. Jadi duduklah dan
ceritakan semuanya tanpa ada yang disembunyikan. Togar tahu kalau mama
bohong.
Mama menangis dan menarik nafas dalam dalam.
Mama
tak tahu mesti cerita dari mana. Tapi akan mama coba. Mama telah
katakan betapa mama menyukai benda benda aneh dan mama telah
terobsesi. Mama butuh seperti alkoholik butuh alkohol. Tingkah laku budi
tak menyembuhkanku. Mama hanya berusaha agar tak dipukuli. Tapi
kebutuhan mama tetap tak terpuaskan. Lalu kamu mulai menyelamatkan mama.
Dan kupikir mama akan bebas dan hidup kembali. Tapi masalah lain
datang. Mama ingin terpuaskan secara seksual. Mungkin kamu tak tahu,
tapi mama sering masturbasi tak ternyata tak banyak membantu. Anak yang
tadi kau usir, tak jujur. Ia mulai merayu mama di toserba. Mama layani
saja. Hingga akhirnya dia bilang mama sangat seksi dan ingin tidur
dengan mama.
Apa kata katanya memang begitu ma?
Tidak,
sebenarnya dia bilang aku ingin memasukan kontolku ke memekmu dan
ngentot sampai kau berteriak. Mama tahu mestinya mama menamparnya atau
memanggil satpam. Tapi aku menyerah dan ia membawaku pergi.
Berapa kali dia meniduri mama?
Tiga kali. Ia ingin dibawa ke rumah karena kubilang kau takkan pulang sampai sore. Lalu kau tiba tiba datang.?
Hm
Ada apa denganmu ma?
Nafasnya tercekat di tenggorokan.
Mama
tahu mama memang pelacur. Tapi mama tak tahu cara menghilangkannya.
Mama tak bisa lari dari kenyataan bahwa mama memang penurut dan mama tak
ingin lari. Yang mama ingat, sejak dulu mama selalu butuh orang yang
bisa mengontrol amam, tapi mama tak pernah menemukan seseorang yang bisa
mama percayai. Seseorang yang bisa memberi mama rasa aman jadi mama
bisa istirahat dan menikmati hidup. Ayahku kujam. Ayahmu juga tak beda
dan selalu memenuhi kebutuhan mama. Lalu ada budi tapi semua malah
memburuk. Jadi mama masih mencari seseorang yang bisa mengontrol dan
mendominasi mama, dimana mama tahu mama akan aman.
Dan mama pikir anak tadi orang yang tepat?
Aku tahu aku terdengar tak berperasaan, tapi aku tak ingin ada salahpaham.
Oh
tuhan, tentu saja tidak. Mama hanya ingin disentuh. Mama akan jadi apa
saja yang dia inginkan selama dia bisa membuat mama orgasme. Lalu kau
muncul.
Mama sepertinya tersenyum.
Kurasa
aku mengerti, tapi kemana mama akan pergi? Apa yang akan mama lakukan?
Jika mama ingin bantuan psikologi atau bimbingan, togar bisa
Ibu cepat memotong kata kataku.
Tidak.
Terlepas dari bagaimana kau melihatnya, mama tidak sakit. Simpelnya
gini, mama menikmati seks dan mama menikmati, tidak, mama butuh di
dominasi, dan kedua hal itu mesti disertai rasa aman dan kepercayaan
serta cinta. Jika mama tak bisa menemukan orang yang tepat, mama bisa
jadi apapun yang diinginkan dan melakukan apapun yang diperintahkan pada
mama. Tapi ini sangat susah dan mama tak tahu mesti bagaimana.
Air
matanya mengalir lagi dan mama tampak kalah dan sedih. Kutatap mama.
Disamping airmatanya, mama masih terlihat menarik tapi rentan. Tiba
tiba jawabannya muncul mendadak di pikiranku. Aku mengigil mengetahui
bahaya dari pikiran yang menggangguku. Mama melihatku ingin tahu.
Kau tak apa apa ?
Mama, togar ngerti mama butuh pria untuk dicintai dan dipercaya. Balasannya mama bilang mau melakukan apa saja demi dia?
Ya.
Aku bernafas dalam dalam.
Dulu mama sering memanggil togar tuan. Bisakah kita melakukannya lagi? Maukah mama terima togar sebagai pemilik mama?
Togar, apa kau sadar apa yang kau katakan? Apa kau tahu itu namanya incest? Gimana bisa kita
?
Udahlah
ma, tak usah basa basi berandai andai. Jika itu yang mama mau dan
mama yakin kita bisa melakukannya, buka pakaian mama, sini duduk
dipangkuanku dan cium aku!
Respon mama sangat cepat
hingga aku tak percaya. Tapi sedetik kemudian mama duduk di pangkuanku,
mulutnya mencari mulutku dan menciumku seolah olah hidupnya tergantung
pada ini.
Kesenangan memancar dari matanya. Mama merintih senang saat kupeluk erat mama dan tanganku mengusap tubuhnya.
Pertama
tama, mama mesti mandi dan bersihkan memek mama dari sperma. Lalu
cukur bulu memek mama hingga bersih dan mesti begitu setiap saat. Lalu
mama mesti memastiakn anus mama bersih, siapa tahu togar ingin memakai
anus mama.
Mama terlihat senang dan ke kamar mandi tanpa ragu ragu.
Mama kembali dari kamar mandi, memakai daster dan menonjolkan susunya.
Tuan, bolehkan aku menunjukan rasa terimakasihkku dan betapa aku ingin melayanimu?
Terdengar menarik. Tunjukan kesiapan mama melayaniku.
Mama
berlutut di depanku, membuka sabukku dan celana jinku. Lalu
mengeluarkan kontolku yang sudah keras. Mulutnya memainkan helm
kontolku, menjilatnya dan memenuhinya dengan air liur mama. Lidahnya tak
henti bekerja hingga dibawah helmnya pun dijilati. Tak ada satu mili
pun yang terlewati oleh mulutnya. Mama menjilat dan menghisap kontolku.
Aku mendesis menahan nikmat yang tak pernah kubayangkan dan tingkah mama membuatku tak bisa bertahan lama.
Jika mama terus begitu, togar bisa cepat keluar. Jika mama tak berhati hati, bisa bisa keluar di mulut mama.
Mama berhenti sebentar dan mengerang.
Keluarkan saja di mulut mama. Mama ingin merasakan dan memenuhi mulut mama dengan spermamu.
Tak
perlu disuruh lagi aku pun keluar dan memuncratkan semua spermaku di
mulut mama. Mama menahan kontolku di mulutnya sampai kontolku mengecil.
Lalu mama menjilat semuanya sampai bersih.
Terimakasih tuan. Terimakasih telah menghadiahiku benihmu. Aku milikmu dan akan melakukan apa saja katamu.
Rini
Untuk pertama kalinya, kupanggi mama dengan namanya.
Aku
ingin kau mengerti aku tak pernah mendominasi sebelumnya. Meski aku
sering membaca fantasi seksual hingga tahu caranya. Tapi sejak lama aku
sering mengimpikanmu dan aku sedih melihat kau diperlakukan. Aku ingin
memegangmu, peduli padamu, menikmatimu, ngentotmu dan mendengarmu
menjerit kenikmatan. Kurasa itu menjadikanku aneh, tapi
Togar,
anakku. Kaulah orang yang selalu peduli pada mama. Sejak kau lahir,
mama sudah memasrahkan hidup mama padamu. Padamulah mama ingin patuh.
Ya, mama melakukan hal hal buruk, dan masih melakukannya karena mama
menyukainya. Hingga sekarang.
Apa mama yakin? Sepertinya aku
dapat semuanya. Hubungan cinta penuh nafsu dan budak seksi yang akan
melakukan apa saja untukku.
Oh ya tuan. Tuan bisa menyuruh apa saja. Mama bisa menjadi kekasihmu, pelacurmu dan kenikmatanmu selalu menjadi kenikmatanku.
Lalu
sebuah kenyataan tiba tiba muncul di otakku. Mamaku akan melakukan
apa saja yang kuinginkan; aku bisa memiliki tubuh mama tanpa batas.
Mama
telah menawarkan tubuh mama tanpa syarat untuk kunikmati dengan cara
apapun. Tapi ada sesuatu yang lebih dari itu. Katakan sebenarnya apa
yang mama inginkan dari hubungan kita, dimana sekarang tak ada lagi yang
perlu mama sembunyikan.
Tolong mengertilah togar. Mama milikmu
seutuhnya dan togar bisa memakai mama dengan cara apapun yang togar
mau. Inilah yang mama inginkan dan balasannya mama akan melayanimu kapan
saja. Mama juga akan jadi mama yang baik, memasak dan mencuci serta
membersihakn rumah. Oh togar. Mama ingin kamu, mama butuh kamu, mama
cinta kamu.
Togar ngerti ma, dan togar juga mencintai mama.
Tapi togar ingin tahu, kenapa mama sangat ingin direndahkan,
dipermalukan dan dihinakan oleh anakmu sendiri?
Togar, ini
sulit untukku, tapi mungkin jauh di lubuk hati mama, mama ingin
diperintah. Mama butuh seseorang yang bisa mengontrol mama.
Baiklah
ma. Togar ingin mama katakan sesuatu seandainya togar jadi tak toleran,
mama bilang sesuatu dan togar akan hentikan. Bilang saja kentang.
Togar ingin menampar pantat mama, mengikat mama, memakai sex toy, togar
mungkin menghina, mempermalukan, menghukum dan mendisiplinkan mama.
Togar mungkin ingin mama ngentot wanita, dan akan bilang pelacur,
jalang atau apa saja. Mama juga mesti bilang mama, jangan bilang
aku. Apa mama mengerti?
Mama terengah engah dan dadanya naik turun seperti mau orgasme.
Ya
tuan. Tolong perlakukan mama seperti itu. Mama selalu ingin
dibegitukan. Sebut mama pelacur, dan biarkan mama tahu togar memiliki
mama. Mama selalu menginginkannya.
Mama menatapku.
Mengetahui hasrat gelapku dan cara memenuhinya. Lebih dari itu, kulihat
wanita yang telah menjadi dirinya sendiri dan akhirnya mendapatkan
cintanya. Lalu aku ingin mulai mengetest.
Apa mama tau bedanya hukuman dan disiplin?
Mama menggeleng tak tahu.
Hukuman
terjadi saatu kau melakukan kesalahan, misalnya gagal mematuhi
perintah. Disiplin adalah cara agar kau taat dan penuh perhatian setiap
saat.
Matanya makin memancarkan cinta.
Oh tuan.
Ya, ya, tolong disiplinkan mama. Mama perlu tau apa yang tuan harapkan
dari mama dan merasa bagaimana tuan akan menjadikan mama mainan tuan.
Baiklah ma, sujudlah di pangkuanku!
Mama
merespon dengan senang. Lalu kuelus pantatnya, mama mengejang pelan
seolah olah bilang tolong jangan goda mama. Tampar pantat mama!
Lalu
kumulai aksiku. Tamparan kerasku mendarat di pantatnya. Awalnya mama
hanya merintih, lalu setelah tiga kali tamparan di pantat kiri dan
pantat kanannya mama mulai mengerang lalu mulai berteriak saat rasa
sakit, panas dan pantatnya semakin merah. Kuhentikan aksiku.
Posisi pelacur di depanku!
Lalu,
mama mulai berlutut di depanku, pahanya dilebarkan hingga memek
basahnya terlihat. Matanya terlihat basah, tapi kulihat kepuasan di
dalamnya yang tak pernah kulihat. Menghetahui mama terangsang ditampar
pantatnya oleh anaknya membuat kontolku bangun.
Tuan,
sungguh memalukan disuruh berlutut di pangkuan anak sendiri. Anak yang
kulahirkan menampar pantat mama, menyebabkan emosi dan memaksa mama
menerima dominasinya. Tapi mama ingin lebih. Mama ingin tuan tahu mama
mainan tuan. Piaraan tuan dan tuan bisa menyuruh mama apa pun. Mama
ingin membuktikan mama milik tuan. Tadi adalah tamparan pantat terbaik
yang pernah mama rasakan. Jika itu cara tuan mendisiplinkan mama, mama
mohon didisiplinkan siang malam. Panasnya pantat mama menyebar ke
seluruh tubuh hingga membuat mama terangsang. Mama tak bisa memikirkan
apa apa selain kontol tuan mengentot memek mama.
Begitukah? Beritahu aku siapa mama yang sebenarnya!
Mama mengerang terlihat putus asa.
Mama
pelacur yang butuh anaknya. Mama pelacur yang ingin dipakai pria.
Tolong tuan, pakailah pelacur ini untuk kesenanganmu. Menyenangkan tuan
merupakan kebahagiaan mama.
Kulihat mama. Wajahnya dan
tubuhnya terlihat senang. Untuk pertamakali kusadari aku tanggungjawabku
menyeimbangkan kenikmatan untuk kami dalam pelbagai cara. Mamaku tak
perlu dirubah menjadi pelacur, mama memang sudah jadi pelacur. Tapi mama
perlu diberi tahu kebutuhanku sebagai tuannya.
Berdiri ma, lebarkan pahamu. Lalu berputarlah pelan pelan hingga bisa kulihat semua tubuhmu.
Mama
berputar, pantatnya masih terlihat merah. Kutatap susunya yang
proporsional dan memeknya. Mama menampilkan dirinya dengan cara yang
nakal hingga membuat kontolku menegang.
Tunjukan susumu padaku!
Mama
mengerang dalam dalam dan tangannnya mengangkat susunya dan
mendekatkannya pada kepalaku. Kudekati hingga kujilat pentilnya.
Erangannya berubah menjadi desisan penuh kenikmatan. Lalu menjerit kecil
saat kugigit putingnya. Tangannya memegang belakang kepalaku dan
menekannya agar aku lebih memainkan susunya. Kucabut mulutku dan
kumainkan di susu yang lainnya hingga membuat mama makin menjerit.
Kuhentikan aksiku.
Mama mesti siap kapanpun aku mau baik
siang maupun malam. Di rumah, aku mau mama memakai baju tipis tanpa bh
dan cd dan harus tiga inci di atas lutut.
Oh tuan, mama akan
nurut. Apa tuan yakin tak mau mama selalu telanjang? Tubuh mama tak
terlalu jelek untuk wanita 40 tahun. Agar mama selalu siap untuk tuan.
Dengar kau pelacur binal, sedikit penutup membuatku penasaran apa yang ada dibaliknya.
Aku tak menyadari betapa penurutnya mama. Dan kurasa mama sangat menurutiku.
Merangkaklah seperti kuda ke sini. Cium kakiku!
Mama melakukan perintahku. Mencium kakiku. Aku terkejut akan hasratnya.
Sekarang
naik ke ranjangku ma. Onanilah sampai mama orgasme. Tatap mata togar
terus menerus dan jangan orgasme tanpa izin togar. Togar ingin mama
menyadari betapa memalukannya disuruh onani oleh anak sendiri dan
membiarkan anaknya mengontro kapan mesti orgasme. Mengerti?
Mama melihatku. Tak bicara tapi mengerang penuh nafsu dan berbisik.
Tolong,
tolong jadikan mama pelacur tuan. Tolong
mama akan lakukan semua
perintah tuan. Permalukan mama, jadikan mama budak seks. Mama sangat
ingin tuan.
Bisikannya lebih menyerupai desahan. Tanpa
bicara lagi, mama membuka semua pakaiannya, menarik tubuhnya menuju
ranjangku. Duduk dan membuka pahanya lebar lebar dan memeknya telah
basah.
Mama mulai membasahi jari jarinya. Lalu memasukan satu
jari ke memeknya, lalu dua jari lalu mama mulai mendengung kenikmatan.
Mama mulai menatap mataku. Jari jarinya mulai liar di memeknya.
Sedangkan jempolnya dimainkan di klitorisnya. Dengungannya berubah jadi
erangan. Tubuhnya makin bergetar, menggeliat penuh kenikmatan.
Mama
mengerang tanpa bicara, masih menatap mataku. Mama sekarang terbakar
gairah dan ingin segera orgasme meski tangannya masih bermain di
memeknya.
Tolong tuan, biarkan mama orgasme. Mama tak bisa menahannya.
Jangan
anjing, keputusan ada di tanganku. Lakukan apa yang kuperintahkan,
bukan yang kau inginkan. Dan aku ingin melihatmu gairah yang kau buat
sendiri.
Oh togar, tuhan, jangan biarkan mama seperti ini, mama ingin orgasme.
Mama
sangat ingin orgasme. Mama tetap menatap mataku, tapi tatapannya
membasah dan tak fokus. Erangannya berubah menjadi jeritan kecil saat
orgasmenya makin mendekat. Kuberi mama peringatan.
Kau jangan orgamse sampai kuizinkan atau akan kuhukum kau!
Mama
melenguh dan terisak saat tubuhnya mengigil. Susu dan pahanya bergetar
dan bergoyang. Mama melolong seperti binatang, tangannya masih bermain
di memeknya yang meradang karena menghambat orgasmenya sendiri. Getaran
mama makin menjadi dan kepalanya bergoyang tak menentu.
Tuan
To
tol
tolong i
i
ma
mama
moh
mohon
mama akan melakukan apa saja yang tuan mau, tolong biarkan mama orgamse.
Mama seperti berdoa padaku.
Baiklah ma, sekarang orgasmelah untukku.
Mama
bergetar keras dan melolong. Tubuhnya kaku, lalu bergetar lagi saat
orgasmenya melanda. Lalu mama mengerang keras. Kubiarkan mama istirahat
untuk sesaat.
Bagus ma. Mama nurut seperti pelacur. Sekarang kita lihat apakah mama ngentot sebaik mama onani. Sekarang sujudlah.
Mama
tak perlu disuruh lagi langsung sujud membuka pahanya dan
memperlihatkan memeknya. Kepalanya di bantal dan pantatnya diangkat.
Kontolku sudah sangat keras dan tak sabar lagi. Meski aku sadar setelah
orgasmenya, mama mungkin takan bertahan lama.
Kubuka seluruh
pakaianku lalu naik ke ranjang. Kudekatkan kontolku ke memek mama lalu
kutusukan pelan pelan. Mama menjerit nikmat, mencoba menekan kontolku.
Tapi kumasukan hanya kepala kontolku saja dan kudiamkan. Mama mencoba
mendorong tapi kutahan.
Berikan mama kontol tuan. Entot mama dan buat mama menjerit. Mama sangat ingin.
Aku
tahu aku juga tak tahan. Dan dengan dorongan penuh, kutusukan kontolku.
Jeritannya sungguh mengejutkan, seperti kesakitan tapi juga seperti
kontolku memenuhi rasa laparnya.
Kutusuk dan kutarik kontolku
pelan pelan. Jeritan mama berubah jadi erangan nafsu, menekan
pantatnya agar kontolku menusuk lebih dalam. Lalu kuberdirikan mama di
atas lututnya, kupelintir dan kuputar putting susunya. Erangan mama pun
jadi jeritan.
Tolong, entot mama
entot mama
. Buat mama keluar
tolong
oh oh
oh
oh
Mama
makin menggeliat saat kembali orgasme membuat kontolku makin menegang
dalam memek mama. Akhirnya spermaku muncrat di memek mama. Membuat
setiap urat dan otot mama kaku. Mama menjerit saat orgasme. Lagi dan
lagi mama terus mengejang.
Kucabut kontolku dan berbaring di
tanganku melihat mama bernafas berat dan lelah setelah orgasmenya. Mama
melihatku dan tersenyum hangat.
Sekarang, rini, aku punya satu perintah lagi. Kamu
Ya, oh iya
Mama
mendahului ucapanku dan berbaring di ranjang. Lalu membersihkan
kontolku dengan mulut dan lidahnya. Kadang lidahnya menjilat testisku.
Cium aku ma.
Aku
memerintah. Mama bersenandung dan melakukan yang kuperintahkan.
Menciumu penuh nafsu. Kami pun berciuman. Air liur kami bercampur dan
lidah kami saling berpagutan. Kuremas dan kupilin putingnya.
Rini, kurasa kita perlu mandi. Kita mandi berdua.
Oh ya, dan banyak yang mesti kubersihkan.
Mama
mengerang dan merintih saat kutampar pantatnya. Kami mandi cukup lama.
Kunikmati saat menyabuni pantat dan susunya. Mama juga terlihat
menikmatinya. Bahkan kubersihkan anusnya.
Aku berencana memakai anus mama. Rasanya sudah tak tahan.
Oh
tuan, mama mohon pelan pelan. Budi bajingan itu biasa memakai anus
mama tanpa perasaan hingga rasanya seperti terbakar. Mama mohon
Jangan khawatir rin, kita persiapkan dahulu. Kita latihan stretching dulu agar kau siap.
Oh, terimakasih banyak tuan.
Mama
lalu memegang dan mencium kontolku dengan lembut. Lalu kami saling
mengeringkan dengan handuk sambil saling menikmati bagian tubuh
pasangan.
Aku lapar. Masaklah.
Mama
menurut sambil membungkuk memperlihatkan pantatnya yang berisi,
membuatku tak tahan hingga kutampar dengan keras hingga mama menjerit
kecil.
Seiring berjalannya waktu, hubungan kami terbilang mulus
dan saling mengisi. Keinginan mama agar selalu didominasi selalu
kupenuhi. Dan aku mendapat kenikmatan kapan saja dari mama. Kunikmati
memainkan mama, membuat mama hampir orgasme, menyuruh mama orgasme hanya
jika kuperintahkan. Mendengar mama mempermalukan dirinya sendiri saat
memintaku ngentot anusnya, menampar pantatnya, meremas dan mencubit
susunya.
Kami juga menikmati entotan penuh sensual, dengan
pelbagai foreplay. Juga bisa kunikmati anus mama yang lembut setelah
dilumasi dan dilatih dengan satu jari, lalu dua jari dan kadang dengan
dildo. Awalnya mama ketakutan, tapi kulakukan dengan lembut. Kusuruh
mama agar rileks dan melemaskan anusnya.
Pelan pelan
kumasukan kontolku. Mama jadi liar. Mama menekan pantatnya agar kontolku
lebih masuk dan memintaku agar mempercepat gerakan kontolku. Kusuruh
mama memainkan klitorisnya hingga membuat mama makin merasakan nikmat
tak tertahankan. Kontolku dicengkram oleh anusnya. Mama lalu berteriak
seiiring orgasmenya hingga membuatku memuncratkan spermaku di anusnya.
Mama juga punya khayalan diperkosa. Tentu saja aku senang memuaskan khayalan mama.
Suatu sore aku pulang seperti biasa. Kupijit bel dan mama membuka pintu. Kutekan mama keras keras?
Apa yang tuan lakukan
apa yang tuan inginkan?
Dasar pelacur. Kau jalan jalan memamerkan susumu padaku, hampir memohon dientot. Sekarang bakal terjadi.
Tidak
tidak, jangan, takkan kubiarkan.
Mama berteriak dan memukul mukulku. Kuambil tangannya dan kupeluk erat.
Mau cara lembut atau keras?
Bajingan kau.
Dasar pelacur.
Baiklah, kau pilih cara keras.
Kubuka paksa bajunya. Mama terus menjerit hingga susunya terpampang jelas. Bahkan putingnya terlihat mengeras.
Lihat. Ada yang sudah terangsang rupanya.
Kupilin
putingnya dan kumainkan keras keras. Kulihat mama hampir tak bisa
bertahan. Lalu kurangkul mama, kucium mama. Mama terus melawan tapi
kupegang telinganya. Kucium lagi mama hingga tak melawan lagi.
Entot mama, tuan. Mama mohon. Mama sudah gak tahan pingin di entot.
Kulepas pakaianku diikuti mama juga melepas semua pakaiannya.
Tuan mau mama gimana?
Berbaliklah dan rukuk.
Mama
menurut sambil mengerang dan kulihat memeknya merekah tanpa bulu mulai
basah. Memeknya lebar menunggu dientot. Aku berlutut dan kudekatkan
kepalaku ke memeknya. Kujilat dari anusnya memamnjang sampai ke
klitorisnya. Mama mendesah kenikmatan, memohon padaku.
Tolong tuan, jangan buat mama tersiksa. Mama ingin dientot.
Sabar kau dasar pelacur.
Kugigit
klitorisnya hingga makin membesar. Mama mendesah tak karuan antara
nikmat dan nafsu. Lalu aku berdiri dan kugesekan kontolku ke memeknya.
Dasar pelacur.
Ah
. Entot mama. Entot saja mama. Buat mama menjerit. Mama pingin dientot.
Mama
menjerit saat kutusukkan kontolku ke memeknya. Kuentot tanpa
kelembutan. Keras dan cepat. Kupilin keras putingnya dan kuputar hingga
mama makin menjerit.
Oh.. yes
oh
yes
entot mama
ah
entot mama
ahhh
Memek
mama mencengkram erat kontolku saat kutusukan. Kurasakan orgasmeku
semakin dekat, seteleh kutusuk lebih dalam lagi, akhirnya kami berdua
ograsme sambil melolong nikmat.
Ini pelajaran agar kau selalu perlihatkan susumu padaku. Lakukan seperti tadi maka kau akan dapat perlakuan yang sama.
Terimakasih tuan. Apakah tuan berjanji?
Kehidupan
terus berjalan. Mama dan aku belanja membeli beberapa lingerie dan
pakaian yang seksi untuk mama. Mama bilang ingin selalu menunjukan
tubuhnya secara sensual. Setelah itu kami pulang. Sepuluh menit kemudian
terdengar ketukan.
Buka pintunya atau akan kudobrak.
Tak salah lagi. Itulah suara budi si bajingan.
Ma, berlindunglah di kamar. Hubungi polisi.
Matanya
memancarkan ketakutan tapi mama menurut dan ke kamar. Pintu terus
digedor, ku buka pelan pelan. Budi berdiri di luar, seperti biasa,
badannya baud an samar samar tercium alkohol. Tapi tak seperti budi
setahun yang lalu, sekarang terlihat lebih parah.
Biarkan aku masuk. Aku ingin pelacurku kembali dan akan kubawa sekarang.
Bawa uang 25 juta gak?
Jika dia tak keluar, maka aku akan masuk.
Aku
tak terkejut saat budi mengeluarkan pisau lipat dan memainkannya. Saat
dia akan menusukku, aku mundur menghindar. Spontan kuambil asbak di meja
dan kupukul tangannya. Pisaunya terlepas dari tangannya diiringi
teriakan budi.
Mati kau bajingan. Kau telah patahkan tanganku. Akan kubunuh kau.
Kutendang pisaunya menjauh.
Ok bud, masih mau melawan ?
Budi menghindar keluar rumah saat kudengar sirine polisi.
Bajingan kau. Akan kubuat kau membayar ini.
Lalu
polisi masuk dan bertanya apa yang terjadi. Kuceritakan semuanya
sementara budi merintih menahan sakit pada tangannya. Saat kusebut nama
budi hartono, polisi terlihat sangat tertarik. Polisi yang paling tua
akhirnya berkata.
Budi hartono? Kami telah mencarimu ke mana mana.
Akhirnya budi ditangkap polisi. Kusuruh mama keluar kamar. Lalu mama menceritakah hubungannya dengan budi pada polisi.
Terimakasih bu. Kami akan butuh anda dan anak anda untuk kesaksian. Nanti anda akan diberitahu.
Ya, kami siap bersaksi.
Polisi pergi. Kurangkul mama yang masih merinding ketakutan.
Bajingan itu telah pergi. Kita akan memenjarakannya.
Tolong bawa mama ke ranjang dan peluk mama. Lindungi mama dari setan itu.
Kulakukan
keinginan mama. Mama tertidur di pelukanku. Beberapa hari kemudian,
polisi datang. Katanya budi hartono telah di bunuh oleh sesame tahanan.
Dan polisi mencurigai dia dibunuh oleh orang suruhan.
Terimakasih telah memberitahu kami. Kuharap anda takkan terkejut jika kami tak peduli dan tak menangisi kehilangannya.
Petugas itu tersenyum. Saat ia pamit dan akan kembali, kutemani dia.
Gimana kejadiannya?
Sepertinya dia dipukuli dan kepalanya dibanting ke tembok hingga tengkoraknya retak.
Aku kembali kerumah. Kelihatannya mama sudah tenang.
Mama bisa tenang. Semuanya sudah selesai.
Mama
menciumku hangat, basah dan penuh nafsu. Malamnya kami merayakan
kematian budi dengan makan malam spesial di luar. Mama terlihat cantik.
Mama memakai gaun sutra hijau. Bahunya tak tertutupi. Pahanya terlihat
mulus. Setelah makan, kami pulang.
Bawalah mama ke ranjang dan entot mama.
Dasar wanita mengerikan. Kau rayu anakmu sendiri agar mau dientot.
Ya. Dan mama tak merasa malu.
Kami sampai ke ranjang dan mama langsung memelukku, menciumku.
Oke ma, menarilah. Lalu nungginglah di kursi itu hingga togar bisa liat pantat mama.
Mama
lalu menari, sungguh erotis. Gaunnya dilepaskan perlahan lahan.
Matanya jalang melihatku penuh nafsu. Lalu mama menungging, tangannya
memegang kursi.
Tamparlah pantat mama hingga mama menjerit. Hingga panasnya menjalar ke memek mama, hingga memek mama siap dimasuki kontol.
Aku
tahu keinginan mama. Kutampar keras keras pantat mama, terus kutampar
hingga semakin memerah dan mama makin menjerit tak karuan. Lalu
kuberdirikan mama.
Baiklah ma. Apa mama mau bilang sesuatu?
Mama mohon tuan, entot mama. Buat mama orgasme.
Tentu
saja kuturuti dengan senang, kusuruh mama mengangkang. Mama tertawa
penuh nafsu lalu meloncat ke ranjang dan melebarkan pahanya.
Seperti ini sayang?
Ya.
Kumasukkan
kontolku ke memek mama. Mama merespon dengan menggoyangkan pinggulnya.
Mama meracau tak karuan. Memeknya terus kuentot. Kami berdua menikmati
hubungan incest ibu dan anak ini. Susunya menempel di dadaku. Kuku mama
menancap di punggungku. Kutekankan pinggulku hingga mentok. Mama
menciumku, menggigit bibir bawahku. Nafsunya tak terkontrol lagi. Memek
mama mencengkram erat, mama mengejang seiring orgasmenya yang tak
tertahankan. Erangan mama membuatku juga menyemburkan lahar panas di
dalam memeknya. Untuk sesaat kami tetap berpelukan menikmati sisa sisa
orgasme. Lalu kucium mama dan kuberbaring di samping mama. Mama
memelukku, jari bermain di dadaku.
Mama milik togar seutuhnya. Togar tau kan?
Ma, orang tak bisa memiliki orang lain. Mama bukanlah motor atau tv.
Mama
tau maksudmu, tapi ini lain. Mama milikmu dan kamu bebas melakukan apa
saja. Apa saja, kapan saja, dimana saja. Bedanya adalah, inilah yang
mama inginkan.
Benarkah?
Aku jadi bertanya sebenernya siapa yang mendominasi dan siapa yang penurut.
Tentu
saja. Mama merasa aman jika togar yang mengontrol mama. Mama tak bisa
hidup dengan cara lain. Mama mencintaimu. Mama ingin togar. Beritahu
mama apa yang togar inginkan dan mama akan nurut tanpa bertanya.
Baiklah ma, sepong kontol togar hingga keluar, lalu telan sperma togar.
Ya.
๐๐๐ซ๐ข๐ญ๐ ๐๐ญ๐๐ฎ ๐๐๐๐๐ก๐๐ ๐ข๐๐๐ง ๐๐๐ฆ๐
Categories
- ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐
- ๐๐ค๐ฎ ๐๐ฎ๐ซ๐ฎ ๐๐๐ซ๐ก๐ข๐ฃ๐๐ ๐๐๐ฉ๐ข ๐๐ข๐ง๐๐ฅ
- ๐๐ค๐ฎ ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ ๐๐๐ง ๐๐๐๐๐ซ๐ง๐ฒ๐
- ๐๐ค๐ฎ ๐๐๐ฅ๐๐ก ๐๐๐ง๐ข๐ค๐ฆ๐๐ญ๐ข ๐๐๐ซ๐ฌ๐๐ฅ๐ข๐ง๐ ๐ค๐ฎ๐ก๐๐ง ๐๐๐ฆ๐๐ก๐ค๐ฎ ๐๐๐ง ๐๐๐ฆ๐๐ง๐ค๐ฎ
- ๐๐ค๐ฎ ๐ฌ๐๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐ฒ๐๐ง๐ ๐ญ๐ข๐๐- ๐ญ๐ข๐๐ ๐ฃ๐๐๐ข ๐ฅ๐๐ฌ๐๐ข๐๐ง
- ๐๐ญ๐๐ฌ๐๐ง๐ค๐ฎ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐ง๐ญ๐ข๐ค
- ๐๐จ๐๐ฒ ๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐ฎ๐ก๐๐ฒ
- ๐๐๐ฅ๐จ๐ง ๐๐๐ซ๐ญ๐ฎ๐ ๐๐๐ง ๐๐๐ฅ๐จ๐ง ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข
- CERPEN
- ๐๐ข๐ง๐ญ๐ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐ค ๐๐ข๐๐ฌ๐
- ๐ช๐๐๐๐๐๐๐๐๐
- ๐๐จ๐ฌ๐ ๐๐๐ซ๐ข๐ง๐๐๐ก
- ๐๐๐ข๐ซ๐๐ก ๐๐๐ซ๐ฅ๐๐ซ๐๐ง๐
- ๐๐๐ ๐๐ซ๐ ๐๐๐๐ฎ๐ค
- ๐๐๐ฎ ๐๐๐ซ๐ญ๐ฎ๐๐ค๐ฎ ๐๐๐ง๐ ๐ ๐๐ง๐ญ๐ข ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ
- ๐๐๐ฎ ๐ฌ๐๐ก๐๐๐๐ญ๐ค๐ฎ
- ๐๐๐ฎ๐ค๐ฎ ๐๐๐ฅ๐๐ก ๐๐๐ซ๐ฎ๐๐๐ก
- ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐
- ๐๐ง๐ข ๐๐๐๐ฅ๐๐ก ๐ญ๐๐ค๐๐ข๐ซ
- ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐๐๐ง ๐๐ง๐๐ค ๐๐ญ๐๐ฌ๐๐ง๐ค๐ฎ
- ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐ค๐ฎ ๐ฃ๐๐๐ข ๐๐๐
- ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐๐๐ง๐ ๐ค๐๐ญ๐๐ ๐ข๐ก๐๐ง
- ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ ๐๐ข๐๐ฎ๐๐ญ ๐๐๐๐ข ๐๐ข๐ง๐๐ฅ ๐๐ฅ๐๐ก ๐๐๐ฆ๐๐ง๐ง๐ฒ๐
- ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ ๐๐๐ฌ๐ซ๐๐ก ๐๐ข๐ญ๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ง๐ ๐๐ข๐ฃ๐๐ญ
- Kasih Terlarang Keluarga
- ๐๐๐๐๐๐
- ๐๐๐ฆ๐๐๐ฅ๐ข ๐๐ฎ๐ฅ๐๐ง๐
- ๐๐๐ง๐๐ค๐๐ฅ๐๐ง ๐๐๐ฆ๐
- ๐๐ข๐ฌ๐๐ก ๐๐ข๐ง๐ญ๐ ๐๐๐ง๐๐ง๐ญ๐ฎ ๐๐๐ง ๐๐๐ซ๐ญ๐ฎ๐
- ๐๐ข๐ฌ๐๐ก ๐๐๐ฅ๐๐ฆ ๐๐๐ฅ๐ฎ๐๐ซ๐ ๐
- ๐๐ข๐ฌ๐๐ก ๐๐๐ฌ๐ข๐ก ๐๐๐ฆ๐๐ง ๐๐๐ฃ๐๐ฐ๐๐ญ
- ๐๐ข๐ฌ๐๐ก๐ค๐ฎ ๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ฆ๐๐ค๐ฎ
- ๐๐๐๐ ๐๐๐๐
- ๐๐๐๐ข๐ข๐ซ๐ข๐ง ๐๐๐ก๐ข๐๐ฎ๐ฉ๐๐ง ๐๐๐ค๐ข๐ญ๐๐ซ๐ค๐ฎ
- ๐๐๐ฎ๐ญ๐๐ง ๐๐ข๐ซ๐๐ก๐ข
- ๐๐๐๐๐
- ๐๐๐ฆ๐ ๐๐ข๐ฌ๐
- Mama... aku minta Maaf
- ๐๐๐ฆ๐๐ค๐ฎ ๐๐ฎ๐ซ๐ฎ ๐๐ ๐๐ฃ๐ข ๐๐๐ง๐ ๐๐ฅ๐ข๐ฆ ๐๐๐๐ข ๐๐๐ค๐๐ฅ
- ๐๐๐ฆ๐๐ค๐ฎ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐ซ๐ ๐จ๐๐ ๐๐ฅ๐๐ก ๐๐๐ก๐๐๐๐ญ๐ค๐ฎ
- ๐๐๐ฆ๐ฉ๐๐ซ๐๐๐ฒ๐ ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐๐ซ๐๐ง๐
- ๐๐๐ง๐ ๐ฎ๐๐๐ก ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ
- ๐๐๐๐
- ๐๐จ๐ฆ๐๐ง ๐๐๐ง๐ฎ๐ก ๐๐ง๐ญ๐ซ๐ข๐ค
- ๐๐๐๐ฌ๐ฎ ๐๐ข๐ซ๐๐ก๐ข ๐๐ข๐ญ๐ซ๐
- ๐๐ฒ๐๐ง๐ฒ๐ข๐๐ง ๐๐๐ง๐ ๐๐ก ๐๐๐ฅ๐๐ฆ
- ๐๐๐ซ๐ฃ๐๐ฅ๐๐ง๐๐ง ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ง๐ญ๐ ๐๐ข๐ญ๐ก๐
- ๐๐๐ซ๐ฌ๐๐ฅ๐ข๐ง๐ ๐ค๐ฎ๐ก๐๐ง ๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ญ๐๐ง๐ ๐ ๐
- ๐๐๐ญ๐ฎ๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ซ๐ข๐๐ง
- ๐๐๐ญ๐ฎ๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐ข๐๐ข ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ง ๐๐๐ฆ๐
- ๐๐๐ญ๐ฎ๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ค๐๐ค๐ค๐ฎ
- ๐๐๐ก๐ข๐ฆ ๐๐๐ง๐ ๐๐ญ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐ฃ๐ข๐ค๐๐ง
- RANJANG YANG TERNODA
- ๐๐๐ฌ๐ญ๐ข ๐๐๐ฎ ๐๐ข๐ง๐๐ฅ
- ๐๐ข๐ญ๐ฎ๐๐ฅ ๐๐ฎ๐ง๐ฎ๐ง๐ ๐๐๐ฆ๐ฎ๐ค๐ฎ๐ฌ
- ๐๐๐ซ๐๐ก ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐๐ข๐ง๐๐ฅ
- ๐๐ข๐ฌ๐ค๐ ๐๐๐ซ๐ญ๐ฎ๐๐ค๐ฎ
- The Jack Story
- The Ukhti's Story
- ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐
- ๐๐ค๐ก๐ญ๐ข ๐๐ซ๐ข๐ง๐ & ๐๐๐ง๐ ๐๐จ๐ญ๐จ๐ซ
Blog Archive
- Januari 2025 (33)
- Desember 2024 (40)
- November 2024 (80)
- Oktober 2024 (44)
- September 2024 (60)
- Agustus 2024 (96)
- Juli 2024 (92)
- Juni 2024 (98)
- Mei 2024 (101)
- April 2024 (68)
- Maret 2024 (56)
- Februari 2024 (52)
- Januari 2024 (62)
- Desember 2023 (77)
- November 2023 (53)
- Oktober 2023 (38)
- September 2023 (29)
- Agustus 2023 (29)
- Juli 2023 (41)
- Juni 2023 (24)
- Mei 2023 (40)
- April 2023 (22)
- Maret 2023 (10)
- Januari 2023 (2)
- Desember 2022 (20)
- November 2022 (24)
- Oktober 2022 (33)
- September 2022 (15)
- Agustus 2022 (25)
- Juli 2022 (31)
- Juni 2022 (38)
- Mei 2022 (8)
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.