𝐌𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 𝐈𝐈 𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟏𝟒 Sita

 


Setelah orgasme pertamanya hari ini, Sita melanjutkan kegiatan masturbasinya hingga beberapa kali kembali dia mengalami orgasme.

Sepertinya Sita memang merindukan kenikmatan surgawi dari yang namanya sex. Sebab hanya karena melihat bayangan samar sebuah kejantanan pria saja, dia menjadi gila kembali. Namun ketika sudah merasa cukup, alam sadar Sita mulai berangsur kembali. Dan Sita kembali merenungi dan menangisi apa yang dia lakukan. Karena tidak sedikit perempuan yang mau melakukan apapun untuk mengikuti naluri seks dan birahinya ketika sedang ngeseks, namun ketika sudah tuntas, alam sadar dan sisi alimnya kembali terbangun, sehingga penyesalan muncul setelahnya.

***

"Astaghfirulloh... Kenapa aku malah kembali melakukan dosa ini, ya Allah, Maaf kan hambamu ini yang kembali mengingkari janji bertaubat terhadapmu." , ucap Sita dalam hati sambil menitikkan air mata dalam renungannya.

Namun baru saja sebentar Sita merenung, tiba-tiba...
"Kreeee..kkekekeettttttt.... Blugh.." suara pintu rumah yang menutup.

"Ya tuhan... Apakah aku lupa menutup pintu rumahku tadi setelah masuk.." ,ucap Sita bergumam sendiri.

Sita pun mengintip ke arah pintu depan dari pintu kamarnya, namun tidak terlihat ada orang. "Apa mungkin karena angin ya..? Semoga benar memang angin..." pikir Sita.
Lalu Sita segera bergegas mengambil handuk dan pergi menuju ke kamar mandi untuk membersihkan bekas percumbuannya dengan jarinya sendiri tadi.

Setengah Jam Sita mandi, kemudian dia melanjutkan kegiatannya untuk menjemur pakaian yang sempat dia tunda tadi karena dirinya terlanjur dilanda gelombang syahwat gara-gara mata mesumnya yang tidak sengaja melirik kejantanan pria ,yang bahkan dia tidak kenal siapa laki-laki itu.

***SEMENTARA ITU, di tempat ustadz Ruslan, kini sedang ada seorang tamu yang berkunjung, seorang laki-laki dengan jaket kulit dan celana hitam.

Setelah obrolan panjang lebarnya bersama ustadz Ruslan, ternyata laki-laki itu merupakan seorang Intel polisi yang bertugas menyelidiki sindikat narkoba di daerah Jawa Barat.
Intel atau petugas polisi itu bernama.sebut saja Jordy, karena memang para Intel selalu memakai nama samaran.

J : Jordy
U : Ustadz Ruslan

J : "Begini Ustadz, dari yang saya dengar dari kawan saya di kepolisian, pak Dicky. istri ustadz katanya sudah beberapa bulan ini menghilang. Apa benar begitu pak Ustadz?" ,tanya Jordy.

U : "Benar Nak Jordy. Beberapa bulan lalu saya kehilangan istri saya ketika peristiwa penggerebegan yang dilakukan pak Dicky beserta anggotanya." ,jawab ustadz Ruslan kepada Jordy yang memang terlihat jauh lebih muda darinya.

J : "Sebenarnya saya membawa sebuah kabar untuk ustadz Ruslan mengenai istri ustadz. Namun entah ini akan menjadi berita baik atau buruk bagi ustadz nantinya. Tapi sangat penting
rasanya untuk saya sampaikan kepada ustadz apapun keadaannya."

U : "inalillahi wa Ina illaihi roji'un.. apakah istri saya ditemukan dalam keadaan meninggal Nak Jordy?" ,tanya ustadz Ruslan dengan pesimisnya.

Karena memang ustadz Ruslan sudah pesimis bahwa istrinya akan selamat, sejak awal kehilangan istrinya.

J : "Tidak.. bukan begitu pak Ustadz. Saya melihat orang yang mirip Istri ustadz itu dalam keadaan baik-baik saja. Dan ya, sebenarnya saya juga belum yakin apakah ini benar istri ustadz yang hilang atau hanya mirip. Mungkin bisa ustadz lihat sendiri dalam video di HP saya ini. " , jawab Jordy sambil mengeluarkan HP dari saku celananya.
Dan dia pun memutar sebuah video, dan diberikanlah HP itu kepada sang ustadz, agar sang ustadz bisa melihat dan memastikan jikalau orang di video itu memang istrinya atau bukan.

Setelahnya, ustadz Ruslan malah mengernyitkan dahi. Antara percaya dan tidak percaya pada isi video yang ditunjukkan oleh Jordy. Isi video tersebut adalah rekaman penari striptis di sebuah klub malam. Meski terlihat samar-samar karena cahaya lampu disko yang berkelip terus.

"Astaghfirullah umiii... Kok umi jadi seperti ini..!?" , Ustadz Ruslan berucap pada dirinya sendiri.

"Ini masih ada lagi pak ustadz video yang lainnya. " ,ucap Jordy sambil meng scroll layar HP nya yang masih di tangan Ustadz Ruslan.

Di video kedua adalah video live streaming salah satu aplikasi dewasa.

"Ini saya dapat link streamingnya dari pemilik klub malam tempat perempuan yang disinyalir mirip istri ustadz tadi." ,Lanjut Jordy melanjutkan keterangannya.

Sementara ustadz Ruslan tidak bisa berkata-kata, dia terlihat syok dengan apa yang dia lihat saat ini. Di video kedua, jelas sekali kalau yang ada di video tersebut adalah istrinya, yakni ustadzah Azizah.
Dalam video tersebut, terlihat Ustadzah Azizah tengah berbugil ria tanpa busana, dan hanya mengenakan jilbab yang dililitkan ke leher, sehingga toketnya terpampang bebas.

Saat ini ustadzah Azizah sedang melakukan masturbasi dengan memasukan sebuah dildo ke dalam memeknya dengan posisi kaki yang mengangkang.
Hanya terdengar suara desahan dan suara keluar masuknya dildo dari lubang memek ustadzah Azizah dari dalam video tersebut.

"Sepertinya ini bukan istri saya Nak Jordy. Hanya sedikit mirip saja." , ucap Ustadz Ruslan sambil mengembalikan Handphone tersebut kepada pemiliknya.

"Oh seperti itu ya Pak Ustadz, kalau begitu saya minta maaf karena sudah menunjukkan video perempuan tak senonoh kepada pak Ustadz." , Jordy meminta maaf atas kelancangannya.

"Iya Nak Jordy, saya tahu Nak Jordy hanya berusaha membantu menemukan istri saya yang hilang. Terimakasih banyak atas usahanya." , jawab ustadz Ruslan.

"Kalau begitu, saya pamit dulu pak Ustadz, masih ada tugas yang harus saya lakukan. Sekali lagi saya minta maaf. Dan semoga saya bisa menemukan istri ustadz yang hilang itu secepatnya dalam keadaan sehat walafiat." , ucap Jordy.

"Iya Nak Jordy, terimakasih banyak sekali lagi. Semoga Nak Jordy selalu dalam lindungan yang maha kuasa." ,ucap Ustadz Ruslan.

"Aamiin Ustadz,, kalau begitu saya pamit. Wassalamu'alaikum..." ,Tutup Jordy sambil meninggalkan rumah ustadz Ruslan.

"Waalaikumussalam..wr....WB....." Jawab ustadz Ruslan.

Selepas kepergian Jordy, Ustadz Ruslan mulai meneteskan air mata..

"Ya Allah Umi.. kenapa Umi jadi seperti itu... Maafkan Abi yang tidak bisa menjaga Umi dengan baik." , Ustadz Ruslan berbicara sendiri sambil beranjak berdiri dari kursi tamu tempat dia duduk tadi.

Namun ketika hendak berdiri ustadz Ruslan tiba-tiba merasakan sesak pada dadanya. Tangannya memegangi dadanya, dan sejurus kemudian ustadz Ruslan ambruk ke lantai.

Tidak ada yang mengetahui keadaan ustadz Ruslan. Jordy yang sudah pergi, sementara anak semata wayangnya, Syifa, telah diajak suaminya yang pulang dari masa belajarnya di luar negeri untuk pindah ke rumah baru mereka.

Sementara ustadz Ruslan terkapar, di tempat lain, di rumah Sita. Sita kini tengah menjemur pakaian yang tadi dia cuci di teras rumahnya.
Akan tetapi, Sita merasa ada yang kurang dari cuciannya ini, seperti ada yang hilang, dan setelah dicari kesana kemari di rumahnya, tetap barang yang dia cari tidak dia temukan.
Sebuah gamis buatan almarhumah ibunya dulu, barang yang begitu berharga baginya, kini raib entah kemana.
Karena merasa baju tersebut tertinggal di sungai, Sita pun segera bergegas mengunci pintu rumahnya dan hendak pergi kembali ke sungai. Namun ketika Sita tengah mengunci pintu rumahnya tiba-tiba....

"Assalamualaikum..." ,ucap seorang laki-laki di belakang Sita.

"Wa...aaa...a..laaikumussalam.. , jawab Sita terbata-bata.

Sita kaget, yang datang mengucapkan salam adalah Si Rawing, preman yang tadi dia temui di sungai. Dan tentu saja laki-laki yang membuatnya melakukan kembali dosa tadi pagi dengan masturbasi sendiri di kamarnya.

"Permisi Mbak.. saya mau mengembalikan barang ini." ,ucap si Rawing berusaha bicara lemah lembut.

Sita pun melirik ke arah tangan si Rawing yang menjinjing sesuatu di dalam kantung kresek.
"Aa..aa..pa itu Pak... Eh Mas..." ,kembali Sita bicara dengan nada gugup.

"Tadi ketika saya kembali turun ke sungai, saya melihat ada pakaian ini di tepi sungai di tempat biasa cuci baju. Saya yakin ini punya Mbak nya karena ya tadi di sungai cuma terlihat ada Mbak nya belum ada siapapun." ,jelas si Rawing.

"Emmmm... Lalu.. darimana kamu.. eh Mas nya tahu rumah saya?" ,tanya Sita dengan perasaan gugupnya.

"Maaf Mbak, sebenernya tadi saya langsung mengikuti Mbaknya ketika saya melihat pakaian tersebut tertinggal di sungai. Niat saya sih mau mengembalikan baju ini tadi." , si Rawing kembali menjelaskan.

"Hah, dariii Tadii?? .. jangan-jangan suara pintu tertutup itu dari pria ini, apa dia tadi sempat masuk ke rumahku dan melihat aksi masturbasi ku??" , pikir Sita yang masih belum berkata kembali kepada pria di depannya itu.

"HeLLLOoo Mbak... Kok malah melamun..", si Rawing mencoba menyadarkan Sita dari lamunannya.

"Eh.. iya.. maaf maaf.. sini coba saya lihat dulu." , ucap Sita yang sadar dari lamunannya.

"Oh, benar Mas, ini baju punya saya. Pantas saja saya cari-cari ketika hendak dijemur tetap tidak ketemu.. Terimakasih banyak Mas." , sambung Sita.

"Oh.. Alhamdulillah kalau begitu.. tidak sia-sia saya kemari untuk mengembalikannya. Kalau boleh tau, siapa nama Mbak nya?" ,tanya si Rawing.

"Sita Mas." , jawabnya simpel.

"Oh, nama yang bagus, nama saya Erwin. Tapi kebanyakan orang di kampung saya manggil saya Rawing. Saya tinggal di kampung sebelah Mbak..." ,ungkap Rawing pada Sita.

"Mbak, sebenarnya saya,,,,,," ,Belum selesai perkataan Rawing yang berniat mengatakan sesuatu kepada Sita, tiba-tiba terdengar suara speaker TOA mesjid mengumumkan informasi penting.

"INALILLAHI WA INNAILAIHI ROJI'UN... Telah meninggal dunia, guru, sekaligus pemimpin kita semua, ustadz Ruslan Bin Ramlan... ......... ........"

Begitu panjang lebarnya pemberitahuan dari sumber suara di mesjid itu, namun tidak jelas apa isi ucapannya, yang jelas terdengar oleh Sita, bahwa sang guru sekaligus orang yang telah dia anggap sebagai orangtua pengganti bagi dirinya, kini terdengar kabar duka.

Orang-orang di kampung pun mulai berseliweran di jalan depan rumah Sita, mereka hendak menuju ke rumah ustadz Ruslan yang dikabarkan meninggal dunia.

Terlihat Sita yang mulai mengucurkan air mata hingga terurai di pipinya mendengar kabar duka itu. Sedangkan si Rawing yang dlaedang bersamanya, melihat Sita sangat bersedih, tanpa pamit, dia meninggalkan Sita sendirian di teras rumahnya.

"SIAL.... Gara-gara ada yang mati, rencanaku menikmati perempuan itu jadi gagal." ,umpat Si Rawing dalam hatinya.

"Awas saja, lain kali takkan ku lepaskan kamu Sita .. video masturbasimu tadi akan kujadikan senjata untuk ku dapat merasakan memek binalmu!!!" ,ucap si Rawing berbicara sendiri di tengah perjalanan pulangnya.

***SORE HARI pun tiba, pemakaman ustadz Ruslan pun akan dilaksanakan secepatnya, dikarenakan anak tunggalnya pun kini sudah datang bersama suaminya yang telah pulang dari luar negeri.

Alangkah nahasnya nasib ustadz Ruslan, dia terkena serangan jantung dadakkan sesudah melihat video istrinya Ustadzah Azizah yang sudah berubah menjadi wanita murahan dari seorang Intel polisi yang datang ke rumahnya.
Seperginya Intel itu dari rumah sang ustadz, sang ustadz langsung tersungkur terkena serangan jantung dan tidak ada siapapun yang segera menolongnya dikarenakan dia tinggal sendirian di rumahnya.

Ketika ada warga yang datang ke rumahnya , ustadz Ruslan sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

BERSAMBUNG...

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com