𝐑𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐇𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐚𝐣𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐠.𝟎𝟑

 


POV BU LIA
Aku ibu rumah tangga dari seorang Boroto direktur sebuah perusahaan. Dengan umurku yg menginjak usia 35 tahun. Namun demikian aku masih rutin olahraga. Bukan karena aku menyukainya. Melainkan sekedar meluangkan waktuku d rumah yg membosankan. 

Menikah dengan seorang Broto yg umur nya jauh diatasku serta statusnya duda. Kesulitanku dalam ekonomi sebelum menikah dengan kondisi orang tuaku yg sakit2an serta sulitnya mencari pekerjaan membuatku tepaksa menikah dengan Broto. 

Kini apa yg kuharapkan dr seorang Broto terwujud. Dari kedua org tuaku yg lekas membaik dan rumah tinggal yg layak untuk mereka, bahkan aku bak ratu yg tinggal disebuah istana mewah. Yap rumah tingkat yg luas dengan gemerlapnya Kilauan hiasan kaca dan keramik. 

Tak ada masalah bagiku dalam hal keuangan dengan 1 org ART , 1 org supir pribadi dan 1 org satpam kenyamanan dan ketenangan ku dapatkan dr pernikahanku. Namun tidak dengan seks.. kehadiran sang buah hati yg tak kunjung datang. 

Membuat suasana rumah tak ayal hanya sebagai tempat untuk beristirahat tidur. Mungkin kesibukan suamiku dan juga umurnya yg tak lagi muda tak mampu membuahi rahim ku yg tak tersentuh kehadiran sosok bayi mungil yg akan memanggilku mama dengan kepolosanya. Namun aku tetap setia dengan suamiku. Tak luput dalam doaku disetiap sujud ku beribadah memohon pada sang pencipta untuk menghadirkan seorang itu dalam perutku ini.

Hingga suatu malam. Dikeheninganya suasana malam dan dinginya angin. Aku sedang tertidur dalam kamarku sedangkan suamiku dengan tugasnya berada di luar kota. Suara pecahan barang dilantai bawah membangunkan ku. 

Segera ku beranjak dr tempat tidur dan melihat apa yg terjadi. Mba Ningsih pun terlihat menghampiriku hingga 3 org sosok laki2, menggunakan topeng hitamnya mengacungkan Sajam kearah kami berdua. Aku dan mba Ningsih ketakutan.1 org menyandra kami dan 2, org lainya menjarah kamar atas. Mereka turun dengan membawa uang puluhan juta dan beberapa emas miliki. Kemudian mereka berlalu pergi. Aku yang panik segera menelpon Aldi. 

Untungnya Aldi langsung mengangkat TLP dr ku dan segera menuju rumah. Syukurlah Aldi memang seseorang laki2 yg dapat diandalkan . Dia dengan CPT tiba di rumah . Aku dan mba Ningsih masih dalam keadaan ketakutan. Aldi dengan kedewasaanmu menenangkan kami.. nyaman sekali mempunyai laki2 seperti Aldi. setelah keadaan membaik aku izin untuk ke atas dan tidur . 

Sedangkan Aldi yg diperintahkan suamiku untuk standby ke belakang bersama mba Ningsih yg memang tersedia kamar kosong disana. 15 menit aku berkutat dikamarku dengan pikiran yg masih kacau . Aku ingin ke bawah dengan harapan Aldi masih disana sekedar ngbrol dengan obrolan kecil. Melewati dapur dan ku ketuk pintu kamar Aldi. Tidak ada jawaban. 

Lalu ku genggam engselnya dan terbuka pintunya tak ada Aldi didalam. Keningku mengeringai ketika ku mendengar suara2 desahan seorang wanita.baoa mba Ningsih melakukan masturbasi. Fikirku. Aku melangkah mendekati kamar mba Ningsih. Pintu kamar tak tertutup rapat. Suara desahan masih terdengar jelas oleh ku. Penasaran ku buka perlahan di tengah gelapnya teras luar dan remangnya kamar mba Ningsih. 

Saat kurasa pintu sudah terbuka setengah mataku terpaku. Bibirku terperana .. melihat Ningsih sedang bersenggama dengan seorang Aldi . Aku bersandar pada dinding dekat pintu. Suara desahan itu makin menjadi dan nyaring terdengar olehku. Membuat biarahiku perlahan muncul. Ohhhhhhh... Apa yg mereka lakukan.. kembali ku fokuskan wajahku kearah kamar. 

Dengan berbagai gaya mereka lakukan. Fikiranku melayang . Tak sadar tanganku meremas2 tetek indahku dan menyentuh sekitar vaginaku.. mataku terpejam hanya dengan mendengar desahan yg Ningsih berikan membuatku terbawa dalam suasana malam itu.. tak hentinya mereka ngentot satu sama lain saling memberikan goyangannya. 

Aku yg tak sadar dengan mata terpejam membuka kancing baju tidur tipis yg kugunakan dan meremas dengan gemas payudaraku sendiri.. memberikan sedikit cubitan di area pentil tetek ku.. ahhh aku terduduk..

kaki ku lemas seketika ketika mendengar desahan panjang Ningsih dan bunyi cipratan cairan... Ohhh mungkin Ningsih orgasme.. seketika hening sejenak. Aku beranjak berdiri. Melihat kearah dalam kamar Aldi menggendong Ningsih mendekati pintu dan menyandarkanya ke tembok... 

Menghujam memek Ningsih dengan penisnya . Aku terperana dr jarak sedekat ini menyaksikan dua insan saling bercumbu di hadapanku. Menutup mulutku dengan mata yg terbuka lebar. Apa yg Aldi lakukan. Apa dia mengetahui keberadaan ku. 

Aku bisa saja menghentikan mereka dan memecat Aldi dan Ningsih saat ini dengan kelakukan mereka.. namun apa daya .. mendesirnya darah mengalir membuat gairah ditubuh ini makin menjadi .. dengan menahan suaraku melihat kelamin Aldi dan Ningsih saling beradu.. bunyi gemercik basahnya vagina Ningsih yg terus dihujam kan sodokan dari kontol Aldi. 

Membuat badanku semakin menggigil.. kembali desahan panjang Ningsih bersamaan dengan getaran pinggulnya. Ningsih kembali meraih orgasmenya.. ahhh lagi dan lagi seakan berharap aku lah yg diposisi Ningsih saat ini..

tubuhku lemah terkulai menyaksikan mereka saling berpagut dan memadu kasih. Dengan apa yg kusaksikan. Mengapa tubuh ini malah mengikuti irama yg mereka b2, lakukan. Bukanya menghentikan aksi mereka aku malah hanyut dalam gairah yg tak terbendung. 

Pertarungan panas Aldi dengan Ningsih . Seakan tak ingin kehilangan momen, jari jemariku menari masuk menembus dinding vaginaku terasa basah dan hangat.. oh aku melenguh hanya dengan melihst pertempuran hebat saat penis gagah Aldi menghujam dahsyat memek mungil Ningsih . 

Tak ayal payudara Ningsih bergerak naik turun mengikuti irama gempuran yg Aldi berikan. Ku percepat kocokan dalam memekku bersamaan dengan derasnya bunyi hentakan kejantanan Aldi menembus keluar masuk memek Ningsih tubuhku makin panas aku tak terkendali hingga lenguhan dahsyat seorang Aldi dan desahan nikmat Ningsih beriringan dengan getarnya pinggulku menyemburkan cairan orgasmeku yg tak tertahankan.. " ahhhhsssstttttttttt... " 

Mataku terpejam dengan wajah mendengak keatas menutup mulutku meahan desahan , pinggulku terangkat dan terkulai lemas dilantai.. dengan berUsaha bangkit dalam sisa sisa denyutan orgasme ku.. ku langkah kan kaki dengan gontainya menjauhi kamar Ningsih. 

Menuju dapur dan bersandar di westafel. Terasa vaginaku masih berkedut. Seaka tak ingin usai dengan nikmatnya orgasme yg kurasakan hanya dengan melihat pertarungan Aldi dan Ningsih. Aku tak habis pikir mengapa tidak aku hentikan perbuatan kurang ajar mereka . 

Justru tubuhku menikmati setiap desahan dan hentakan yg mereka sajikan. Nafasku tersengal senggal. Ku raih kulkas dan menuangkan segelas air putih dingin untuk menenangkan diri . Aku berfikir sejenak. Tak pernah kurasakan kenikmatan bercinta seperti Ningsih dan Aldi lakukan.. bahkan suamiku pun tak pernah lama dalam bersenggama.. aku hanya alat sebagai tampungan air many yg diberikan tanpa hasil yg terjadi.. bayang2 Aldi dan Ningsih terus menghantui fikirku..

---------------
INTERMEZZO
Hai suhu semua. Aku Ningsih.. janda anak satu. Bekerja sebagai Art di rumah mewah milik pak Broto dan Bu Lia. Aku sudah menjanda selama satu tahun penuh tanpa belaian laki2, rasa trauma terhadap masa laluku lah yg membuat ku enggan merespon laki2, yg mendekatiku.. di lainhal aku kurang pede dengan bentuk badan ku sekarang. 

Wajahku tak cantik namun kebanyakan orang mengatakan wajahku mempunyai sisi lain dr kata cantik itu sendiri. Payudaraku yg sudah mengendur dua hal itulah yg buatku tidak pede menjalin hubungan dengan laki2 lain.. walau terkadang aku sanga merindukan belaian kasih sayang dr seorang lelaki. Terkadang aku melampiaskannya hanya dengan melakukan masturbasi. 

Memainkan klentit vaginaku sendiri hingga gejolak nikmat itu datang. Menjadi Art dirumah sebesar ini bukan hal yg mudah disamping pekerjaan semakin banyak dan juga rasa lelah yg terus menghantui. Namun itu semua ku lakukan untuk mencari sesuap nasi. Dilainhal majikanku baik itu Bu Lia atau pak Broto sangat sangat baik padaku. Namun terkadang pak Broto bersikap genit terhadapku. Namun selagi itu masih batas normal aku tak mempersalahkan. Toh aku betah kerja Disni. Hinga suatu hari seorang laki2 muda di tunjuk pak Broto menjadi supir pribadi . 

Wajahnya manis dengan senyum dan tingkah lakunya yg sopan dan santun dalam bicara. Entah apa yg merasuki ku. Ktika sudah mengenalnya lebih dekat. Aku selalu merespon candaan bahkan pembicaraan seorang Aldi yg menjurus. Disitu justru aku seaakan memancing dirinya untuk lebih offensif padaku. Hingga suatu ketika aku sedang menjemur pakaian aku terbiasa tidak menggunakan dalaman jika sedang di rumah sendiri. 

Bu Lia mungkin pergi ke salon sedangkan Aldi mengantarkan pak Broto ke bandara. Pemuda yg satu ini entah memang aku yg rindu akan sebuah belaian atau Aldi memang mempunyai daya tarik sendiri. Aku dengan betah memperlihatkan tetek dibalik baju kaos ku yg basah kepada Aldi. Dan hal ku tungfu2 datang ketika sebuah ciuman mendarat di bibirku. Segenggam tangan meremas payudaraku. Dlm hatiku berfikir. Apakah tubuhku ini masih menarik.

 Bukanya marah atas tindakan Aldi aku malah membalikan badan dan membalas ciumanya dengan ganas. Aldi yg tak ingin berlama2 menuntunku ke dalam kamar mandi membuka seluruh baju dan celanaku .. dia terus menghujaniku dengan ciuman ganas ke seluruh tubuh ini.. hingga membuatku melayang merasakan hal yg selama ini hilang dan ku dambakan datang kembali. Coba deh kalian bayangin.. setahun tak tersentuh lelaki.. tiba tiba di terkam dengan ganas oleh laki2. 

Apa LG cara bermainnya sangat mengerti akan cara bagaimana meratukan perempuan. Aku terbang ke awang2 waktu ciumanya menghisap kelentit vaginaku.. menjilat ya.. membuat desahanku tak tertahankan. Hal ini yg kurindukan. Aku berasa di awang2. 

Mataku terpejam dengan wajah mendengak keatas pinggulku terangkat dan bergetar hebat bersamaan cairan orgasme ku muncrat membasahi wajah Aldi. Aku terengah engah . Sedangkan Aldi membuka celananya dan waw.... Aku kaget dengan ukuran kontol Aldi yg tegak mengacung dengan keras.. aku kulim kontolnya dengan penuh hikmat. 

Hingga aku tersedak dengan tenggelamnya seluruh batang kemaluan Aldi yg memuncratkan sperma hangat nya dalam mulutku. Aldi kemudian menuntunku dalam posisi nungging. Bersiap memasukan kontolnya dalam memekku.. namun aku mencegahnya mengatakan bahwa aku tidak siap untuk hal ini. Aldi mengerti .. dan berlalu pergi meninggalkanku.

Aku terdiam. Sebenernya vaginaku sangat ingin menelan kontol Aldi kedalamnya. Namun entah kenapa aku rasa terlalu cepat bagi kami untuk melakukan hal itu. Dan rasa takutku akan pekerjaan yg kami jalani masing. Beruntung sekali istri Aldi. Aldi mengerti dan pahami seorang wanita. Tak marah dan tak memaksa ketika aku menolaknya. Aku tersenyum dan membersihkan bdanku yg penuh keringat.

Jgn cuma di like ya hu.. komen2 yg binal ttg aku bu Lia Fatimah dll... Nantikan kisah ku dan Aldi selanjutnya.. akan banyak drama drama terjadi.. aku Ningsih yg mulai bermain rasa dengan Aldi..kecemburuan, ketidak adilan, amarah, nafsu , dll akan banyak mewarnai cerita kali ini . Coba dong Ningsih minta komentnya para suhu gimana dengan foto Ningsih.. apa kah Ningsih masih layak dipakai atau kah sudah habis masa enaknya.. komen yg binal ya hu Ningsih tunggu.

---_-_-_-_-_-_-_


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com