𝐈𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟑𝟐

 


Waktu pun sudah tak terasa beberapa bulan berlalu setelah kejadian dengan ben di rumah sakit, kini mereka semua memasuki Ujian Nasional dengan kata lain jam tambahan pun sudah di berlakukan. Di sisi lain juga tak terlihat batang hidung ben.


"rendra, vii.. gue balik duluan ya" ucap jerry dan reni meninggalkan parkiran sekolah, vivi pun masuk ke mobil.

"oii raka lo gak bawa mobil?" ucap rendra melihat raka di gerbang sekolah.

"duluan aj.. gue nunggu.. itu hehe" ucapnya agak ragu.

"ohh bareng anna ya... cieee" celetuk vivi membuat raka salah tinggkah.

"hahaha dah ya duluan.. tin tin.." rendra dan raka pun meninggalkan raka.


***

"tin tin..." klakson mobil yang ternyata anna menjemput raka.

"sini aku yang bawa.." ucap raka, anna pun berpindah posisi ke bangku kiri, raka pun segera masuk ke mobil.

"jadi repotin kamu hehe.." ucap raka senyum malu-malu melihat anna.

"iah gpp kok, sekali-sekali aku jemput hehe" ucap anna, raka pun memacu mobilnya.

"kamu ada acara gak hari ini?" ucap anna pelan.

"hmmm gak ada kok, kenapa?" ucap raka sambil tersenyum ke anna.

"hehe... mama papa aku kan keluar kota.. mau temenin aku gak malam ini?" ucapnya agak malu-malu.

"heeeeee? Terus ada pembantu kan di rumah?" ucap raka dengan jantungnya yang berdebar semakin cepat.

"iah.. tapi dia kan pulang hari, jadi kalau malam aku gak ada yang nemenin" ucapnya sambil manyun.

"hmm..." raka pun gugup mencoba menenangkan dirinya sejenak, keringet dingin pun.

"iah deh.. boleh.. tapi aku pulang dulu ya,, baru ke rumah kamu" ucap raka menghela nafas panjang.

"iahh ya udah kerumah kamu aja dulu abis itu ke rumah ku ya." Senyum anna yang membuat raka semakin berdebar, raka pun langsung mengarahkan mobil ke rumahnya. Sesampainya ia menepikan mobil anna dan masuk ke rumah untuk mengambil barang yang di perlukan. Anna menunggu di dalam mobil, raka pun keluar membawa tas kecil berisi pakaian. Dan langsung mengarahkan mobil ke rumah anna yang lumayan jauh dari rumah raka.


***

"beb... senin kita udah uas.. ini kan malam minggu, kemana gituu" ucap reni manja.

"uhmm kemana ya.. " jerry berpikir sejenak.

"iah ya.. yang penting uler kamu masuk heehe.. " ucap reni genit sambil tertawa kecil.

"ih nakal.. udah lama ya gak masuk.." bisik jerry berbisik pelan.

"iahh kan bimbel terus gak ada waktu buat urut.. haha" ucap reni tertawa, jerry pun berpikir kembali kemana ia dan reni menghabiskan waktu malam ini.

"hmm ke pantai aja yuk... " ucap jerry.

"hee pantai yang itu?" ucap reni yang menunjuk pantai di pinggiran kota, disana sering di jadikan mesum bagi yang memiliki mobil.

"ihh pasti rame tau.. gak mau ahh..ke rumah kamu ada papa mama kamu ya, di rumah aku juga. Hmm kehotel yuk.." ucap reni genit.

"boleh.. aku tau hotel yang cocok buat nanti malam.. ocee." ucap jerry sambil mencium bibirnya reni. Reni pun segera masuk kerumahnya.


***

" mandi oii..." ucap vivi yang langsung duduk di samping rendra sedang asik menonton dvd di ruang tengah.

"nanti ah... " ucap rendra yang lagi serius menonton.

"ihh ngambek nih ye gak aku kasih jatah 2 minggu.." bisik vivi menggoda rendra.

"ngk kok... lama juga gpp, biar sekali sembur banyak haha" ucap rendra tertawa. Sambil sesekali menoleh ke vivi.

"ihh.. hmm. mau gak aku emutin hhe, kasian biar refresing otak kamu.." bisik vivi langsung bersandar ke bahu rendra.

"kenapa gak kue apem kamu aja?" wajah rendra mendekati vivi.

"ihh.. mau gak.. gak mau gpp, huhh." vivi buang muka sambil manyun.

"buseeett bisa karatann donk.. hhaha ia deh gpp, yukk.." rendra tarik tubuh vivi ke atas tubuhnya.

"haha biarin. Huh.. hmm iah.." vivi pun langsung berjongkok sambil menurunkan celana boxer rendra serta celana dalamnya, kontol rendra masih tertidur pulas. Vivi pun mengocoknya perlahan. Rendra pun menaikan baju vivi dan bra nya sampai buah dadanya terlihat. Di mainkannya perlahan sambil vivi mengemut kontol rendra. Vivi dengan cemat keluar masuknya kontol rendra dengan cepat di tambah tanggannya mengocok cepat.

"viii.. gak kuatt.." rendra meregangkan kakinya setelah vivi memainkan kontol rendra cukup lama.

"tak tak tak.." suara langkah memasuki ruang tengah..

"aahh.. vi.. crrotttt" di tekannya kepala vivi, rendra pun menyemburkan spermanya..

"wahh... tumben lagi di sini.." ucap tante nia. Vivi yang terkejut suara tante nia ia pun langsung bangun dan merapihkannya pakiannya yang tersingkap dan langsung kearah dapur, rendra pun langsung memakai celanannya.

"loh vivi lari gitu ?" ucap om hen yang di belakang tante nia yang melihat vivi lari terbirit-birit.

"iah tuh gak tau abis minum langsung pergi" ucap tante nia tertawa kecil melihat rendra dan vivi salah tingkah kepergok tante nia, rendra pun bersikap tak terjadi apa-apa. Tante nia pun tutup mulut soal kejadian tadi. Langsung duduk di samping rendra, begitu juga om hen. Vivi pun segera membersihkan mulutnya dan kembali ke ruang tengah yang ternyata mereka bertiga sedang ngobrol, vivi agak ragu karena kepergok sama tante nia.


***

"wahh rumah kamu gede juga ya" raka mengagumi rumah anna,

"iah buat apa besar kalau gak ada orang ehehe" anna langsung ajak raka masuk, sangat sunyi di dalam.

"aku mandi dulu yah, kalau mau ngemil cari kulkas aja ya" ucap Anna pun langsung ke kamarnya untuk mandi, raka sejenak melihat sekliling ruangan dan memilih menonton tv sambil ngemil. Cukup lama tercium bau harum.

"maaf lama ya hehe" ucap anna yang memakai daster tidur, raka pun menelan ludahnya melihat anna.

9071076_3_644x461_baju-daster-tidur-lumama-baju-tidur.jpg

"kenapa hehe" ucap anna malu di lihat raka seperti itu. Raka pun bengong sejenak.

"gpp..harum banget hehe" raka mengaruk-garuk kepalanya, anna pun duduk di pun duduk di samping raka, raka pun tertuju ke buah dada anna, yang tidak terlalu besar dan pun tak sengaja memperhatikan tonjolan kecil di baju anna, ia pun bersikap seperti biasa.

"kok tegang gitu.. uhmm" tanya anna, yang melihat raka yang bertingkah agak aneh.

"ihh pasti liatin dada aku ya.. uhmm.. kecil ya" ucap anna nunduk malu.

"hmm ngk ngk kok. Hehe pas kok" raka ngomong seadanya dan jantungnya berdebar sangat kencang.

"masaa.." anna tiduran di pangkuan raka, raka pun mencoba membelai rambut anna dengan tangan yang bergetar. Anna mengarahkan tangan raka memegang buahdadanya.

"ehhh" raka kaget, saat tangannya menyentuh buahdada anna yang pas di telapak tangannya.

"hehe baru pertama pegang?" anna senyum melihat ke arah raka.

"iaahh hehe.. hmm.." raka mencoba tidak grogi dan mengatur nafasnya.

"sama aku juga baru pertama kali di pegang hehe..aku mau tanya ke kamu" ucap anna, tanganya raka masih memegang buah dada anna.

"iah apa." Ucap raka masih mengatur nafasnya agar tak grogi.

"kamu mau ML sama cewek yang udah gak virgin?" ucap anna dengan nada pelan sambil matanya melihat ke arah raka.

"uhmm.. kamu udah gak virgin?" ucap raka agak terkejut anna menanyakan hal seperti itu.

"iahh" jawab anna pelan membuat raka shock dan terdiam sejenaaak.

"sa sa sama siapa?" raka mencoba menangkan dirinya dan berani menanyakan sambil tanganya terus bergetar.

"sama dildo.. uhm.. " ucap anna nunduk. raka pun menghela nafas dan senang bukan kontol beneran yang perawanin anna.

"gpp asal bukan burung beneran.." ucap raka tersenyum senang mendengar penjelasan dari anna.

"masa?? " anna langsung bangun dan menatap tajam raka.

"iah.. " wajah mereka pun saling mendekat dan berciuman, anna pun di pangku raka. ia pun agak kaku berciuman karena anna lumayan lihai. Di copotnya kacamata mereka berdua dan kembali berciuman. Tangan raka pun mencoba meremas pantat anna, dan ternyata anna tidak memakai celana dalam. Membuat raka semakin bernafsu melumat bibir anna.

"malam ini, aku serahin semua ke kamu" bisik anna sambil menarik tangan ajak raka ke kamarnya. Di rebahkannya tubuh raka dan anna langsung menindihnya.


***

"ih bebeb ini hotel kan mahal.. uhm" gerutu reni yang ternyata jerry ajak ia ke hotel bintang lima.

"hehe gpp sesekali kan.. kita bisa liat seluruh kota dari hotel sini." jerry langsung mepetkan tubuh reni dari belakang yang sedang asik memandangi suasana dari ketinggian hotel.

"hihi.. dasar mesum.. " reni menikmati setiap sentuhan dari jerry. Mereka melucuti pakiannya masing sampai tanpa sehelai benang pun.

"uhmm bentar aku ambil kondom" ucap jerry tetapi di tahan reni.

"aku lagi gak subur beb.. mau di pipisin di dalam ya" bisik genit reni, jerry yang mendapat lampu hijau langsung menindih reni.


***

"ih gelii" ucap anna, ketika lidah raka memainkan putingnya .

"hehee.. uuhm imut sih.." ucap raka yang sudah bisa terbiasa memainkan buah dada anna.

"hehhe.. kamu bugil donk.. masa aku aja.." ucap anna yang sudah telanjang buat, raka pun membuka pakaiannya satu per satu sambil melihat memek anna yang mulut bersih tanpa bulu, itu membuat raka menelan ludah kembali.

"kenapa bengong liat memek aku ya?" tegur anna yang sambil membuka tutup pahanya.

"iaah.. mulus.. gak ada rambut" ucap raka dengan polos yang masih kagum dengan memek anna.

"hehe.. iah tadi abis cukur. Buat kamu hehe.." tangan anna memainkan memeknya sendiri, raka pun sudah telanjang bulat denan kontol yang sudah tegak.

"lucu.." ucap anna melihat kontol raka yang tidak terlalu besar dan terlalu kecil dengan kepalanya yang masih kemerahan, raka pun langsung menutup kontolnya dengan kedua tangannya.

"ih liatt lagi, lucu tauu hahaha, kayak titit baru sunat haha.. " ucap anna tertawa sambil bangun dari tempat tidur dan mendekati raka. Anna pun berjongkok sambil menciumi sebentar kontol raka. Dan di lumatnya kontol raka.

"aaahh.. " raka memegang kepala anna karena terasa nyilu ketika lidah anna mulai di mainkannya.. anna tampak lihai mengemut kontol raka. Tak lama anna memainkan kontol raka ia pun klimaks.

"ihhh.. udah bocorr.. " ucap anna genit sambil memainkan sperma raka di lidahnya.

"enak banget sih.. kayak udah biasa hehe"ucap raka yang duduk di pinggir ranjang sambil mengatur nafasnya.

"hihi.. kan latihannya sama dildo. " lidahnya di keluarin di hiasi cairan putih. Raka terkejut anna sering bermain dengan dildonya sendiri.. raka menarik tubuh anna rebahan. Kontolnya yang cukup beristirahat kembali menegang. Anna dengan pasrah mengangkangkan kaki sambil memejamkan mata. Raka pun mencoba memasukan tetapi pertama kalinya untuk dia.

"innii.." ucap anna sambil mengarahkan kontol raka ke memeknya.

"uhh..ngh" desah saat kontolnya pertama kali merasakan masuk dan masih terasa sempit walau anna memainkannya dengan dildo, anna memainkan buahdadanya sendiri. raka pun segera menghujamkan cepat kontolnya. Desah raka dan anna pun kembali terdengar, dengan bimbingan anna raka sudah menjadi lihaii..


***

" hi.. ngapain kamu..." tegur vivi liat rendra tiduran di gazebo di belakang rumah.

"hehe.. gpp lagi liatin bintang-bintang" ucap rendra langsung duduk bersila.

"ouhh,, , " vivi ikut duduk di samping rendra.

"vi... kamu lanjut kuliah?" ucap rendra menghela nafas.

"uhmm ia.. hhee.. kamu mau kuliah dimana?"

"aku rencana kuliah di luar negeri vi, tempat kakak aku. Tapi kepikiran kamu nanti sendirian" rendra menghela nafas.

"uhm.. kenapa jauh-jauh.?" Vivi agak shock rendra berencana kuliah di luar negeri.

"yah pengen aja, sama buktiin aku juga bisa kayak kakak aku. Hehe.. makanya aku lagi mikir hmm." Rendra menggengam tangan vivi.

"iah udah, aku gpp kok. Hehe, " ucapnya senyum, di dalamnya hatinya tidak mau rendra jauh-jauh,

"masih rencana kok... hehehe" di usap lebut rambut vivi, mereka pun rebahan sambil memandangi langit.

"vi liat bulan itu ngak?" tunjuk rendra.

"uhmm ngak.. ketutup awan tuh." ucap vivi bingung.

"kamu tuh kayak bulan vi, walau awan mendung menghalangi tapi terangnya selalu ada di baliknya " ucap rendra senyum-senyum sambil erat genggam tangan vivi.

"ihhh gombal, pasti ada maunya " di cubitnya pinggang rendra, rendra pun berbalas mengglitik pinggang vivi.

"ihh gelii ahh.." vivi berusaha menghindar klitikan rendra. tangan mereka pun saling bergantian gelitik badan masing-masing.


***

"pa.. pasangan yang cocok yah mereka berdua" tante nia dan om hen diam-diam memperhatikan mereka berdua.

"iahh... ehehe.. oh ia ma.. andri bakal pulang beberapa bulan kedepan, tadi dia telepon" ucap om hen.

"hmm wah kalau beberapa bulan ke depan, bisa pas sama rendra lulus donk. " ucap tante nia sambil memikirkan sesuatu.

"iahh. Hmm.. kenapa bengong gitu ma?" om hen melihat tante nia kebingungan.

"kepikiran aja.. kalau andri liat vivi.. " ucap tante nia kwahtir.

"takut suka juga sama vivi?" ucap om hen menbak-nebak. Tante nia pun mengganguk pelan.

"mama mah terlalu jauh mikirnya .. nanti kan kita jelasin ke andri.. ok" ucap om hen mencoba menenangkan tante nia, tak lama om hen mengajak tante nia masuk ke dalam.

"ihh udah ah geli..haha." rendra peluk erat sambil kelitikin pinggang vivi, rendra pun melepas pelukannya.

"capek ya kelitikin kamu aja haha" rendra kembali rebahan.

"huu... kedalem yuk.. dah malam juga." Ucap vivi yang langsung tarik tangannya.

"iaaahh.. . " rendra dan vivi pun masuk ke kamar masing-masing, di dalam kamar vivi kembali kepikiran rendra akan kuliah di luar negeri.


***

"aaahh anna.. maaf kena semprot di dalam" raka langsung melepaskan kontolnya. Anna masih terlentang

"uhmm iah gpp,, enak kok.." ucap anna sambil nafasnya terputus-putus. Raka memperhatikan memek anna, cairan putih mengalir keluar. Ia pun duduk di samping anna yang masih mengatur nafasnya.

"makasih ya.." ucap anna menarik tangan raka sampai bibir mekera berciuman.

"hehe.. maaf ya aku gak jago" ucap raka malu-malu, sambil meremas buahdada anna yang menurutnya pas di tanggannya.

"lumayan kok pemula.. hihi. Aws aja kalau udah jago cari yang lain" ucap anna sambil meremas kontol raka yang mulai tertidur.

"awhh.. iaah" raka kembali mencium bibir anna.


***

"plokkk plok plokkkk" jerry menghujamkan keras kontolnya ke memek reni.

"aaaaaaaaahhhh" jerit histeris reni sambil memegang pinggiran jendela. Jerry memepetkan tubuh reni ke jendela hotel, di hujamkannya kembali. Jerry yang masih bernafsu menarik reni rebahan dan kembali dengan cepat menghujamkan kontolnya di tempat tidur hotel yang empuk..

"aaaahhhhh beeeb... maauuu uhh aahhh" belum menyelesaikan ucapannya tubuh renii mengejang hebat. Jerry terus menghujamkan kontolnya..

"aahh bebb.... Ahh" jerry menghentak-hentakan kontolnya..

"crrottttt...crrootttttt" di tekannya dalam-dalamm.. di lumatnya bibir renii,, lenguh nafas jerry dan reni menghiasi ruangan kamar.. di lumatnya mesra kembali bibir reni.

"nafsu banget ih,, tumben" ucap reni membuka pembicaraan sambil mengatur nafasnya.

"hehe,, abisnya hari ini kamu nafsuin." Ucapnya sambil mencium bibir reni lagi.

"huu bisa aja.. uhmm aku lemes banget tau.. baru kali ini aku di bikin lemes" ucap reni menggoda.

"hhe. sama... peju aku serasa abis.." di hentakann kontol jerry yang masih di dalam dan sesejkali di hentakin.

"nggh ih.. " reni membalas ciuman jerry.


***

Waktu sudah menunjukan jam 7 pagi, vivi pun segera cuci muka dan keluar kamar. Di intipnya kamar rendra masih tertidur. Vivi pun langsung menuju dapur membuat susu hangat, ia pun ke halaman depan rumah sambil menikmati susu hangat.

"uweeeh kenyang banget kebanyakn nih bikinnya" ucapnya tak kuat menghabiskan susu yang tersisa setengah gelas, ia pun bangun dan kembali ke dalam..

"buukkkk..." rendra bertabrakan dengan vivi, dan susu yang tersisa tumpah ke bajunya vivi.

"sorry vi hehe.." ucap rendra membangunkan vivi, rendra samar-samar vivi tak memakai bra.

"uhhm baju kamu basah" ucapnya sambil membawa kantung plastik

"iahh.. nanti aku bersihin,, uhmm mau kemana?" ucap vivi melihat rendra membawa kantung plastic hitam.

"mau ke gudang samping, " rendra langsung mencaplok buah dada vivi yang basah, di hisapnya bajunya yang basah oleh susu..

"aahhh ihh" vivi memegang kepala rendra berusaha lepasin. Hisapan rendra pas kena putingnya viivi,

"hehe.... Maniss.." ledeknya sambiil melepas hisapan dari luar baju vivi.

"huuu,, kesempatann ih. Hmm.. itu apa?" vivi kembali penasaran isi kantung plastiknya.

"ini..." ucapnya sambil membuka kantungnya.

"ini kan yang kemarin kamu beli ya? Udah rusak? " ucap vivi sambil melihat barang yang kemarin rendra beli.

"iaah.. makanya aku mau ke gudang." Ucap rendra menutup kembali kantungnya.

"ihh gak sayang sama barang cepet banget rusak. hmm Ya udah aku ke dalam dulu, mau di bikin sarapan?" ucap vivi senyum.

"iah.. susu gak pake bh ya satu.." ucapnya langsung berlari kecil.
"ihhh....rendra.." Gerutu vivi sambil berusaha menendang rendra, tetapi rendra refleks langsung lari dan ia pun memilih ke kamarnya.


***

"bangunn ih.." ucap anna dengan gemas membangunkan raka.

"nggghh.." raka menggeliatt. Ia pun membuka matanya, melihat anna masih telanjang bulat.

"hehe... capek ya?" ucapnya mengocok kontol raka yang masih tertidur.

"awhh.. iah lumayan." Ucap raka merasa nyilu di kontolnya.

"lagi yukk... aku yang main ya" ucapnya memaksa, anna pun langsung mengangkang pas di kontol raka, ia pun langsung memasukan kontol raka yang udah menegang.

"annaa awwhhh.." reflek raka memegang pinggangnnya, anna pun langsung menggerakan pinggulnya sambil memainkan putingnya sendiri. kontol raka masih terasa linu berusaha menikmati permainan anna. Anna dengan liar menggoyangkan terus pinggulnya..


***

"toett toett toettt..." vivi memencet hidung rendra yang masih tidur,

"nggghh.." tubuhnya menggeliat tetapi rendra kembali tertidur di sofa depan, vivi yang gemas terus memainkan hidungnya sampaii rendra bangun..

" iah iahh bangun,," ucapnya sambil matanya tertutup kembali.

"ihh udah bagun juga malah tidur lagi.. keboooooo..."

"yuk jogging hehe" ajak vivi sambil mendekatkan mukanya ke rendra dan di ciumnya bibir rendra.

"tumben?" matanya langsung terbuka saat vivi mencium bibirnya.

"hehe.. gak mau gpp, aku tungguin kalau mau." ucapnya rendra pun langsung ke kamar atas, dan tak lama rendra pun menyusul menggunakan celana boxer dan kaos oblong dengan handuk kecil di pundaknya.

"yukk" ajak rendra yang melihat vivi lagi pemanasan menggenakan pakaian kaos agak ketat dan celana pendek di halaman depan.

"iahh.." mereka pun berlari santai mengelilingi komplek perumahan, walau jam menunjukan setengah 7 pagi, tapi udara dingin masih terasa di sekitar perumahan.

"gunung kamu berat ya" bisik rendra yang berlari kecil.

"ihh.. ngak tuh" vivi terus berlari kecil.

"ituu.. gandul-gandulan hahaha" matanya rendra menuju buah dada vivi yang naik turun karena berlari,, vivi pun bersiap mencubit, rendra yang tau langsung berlari kencang.

"haha..sini butuh pegang gak" ledeknya yang cukup jauh dari vivi, vivi pun berlari kencang mengejar rendra. Rendra pun berlari kembali ke arah rumah. Vivi tak kuat mengejar rendra, memilih berjalan santai dan juga agak mual karena kebanyakn minum susu tadi, keringatnya membasahi bajunya dan bra tipis yang di pakainya menyeplak di baju vivi.

"haha capek ya.. capek mana di ranjang sama lari?" ledeknya yang di belakang pintu pagar.

"ihhh.. beteiinn.." gerutu vivi melihat rendra kembali berlari ke halaman rumah.

"hehe.. ih galak banget.. makin cantik kamu galak.." ucapnya sambil melihat vivi berjalan santai karena tenaganya sudah habis. Ia pun memilih di bangku depan pintu untuk istirahat.

"nih.. " rendra membawakan air putih, vivi pun langsung menenggak habis.

"basah banget baju kamu.. tapi sexy sih basah-basah menggoda" bisiknya rendra yang duduk di samping vivi.

"huft.. gak boleh.. sampai pengumuman UN ok.." ucap vivi sambil membuang muka.

"siaappp... tapi abis pengumuman kamu pakai itu ya" bisiknya pelan, vivi pun tau maksud rendra memakai lingerie yang di beli di mall.
"gak takut... hayooo" ucap vivi optimis. cukup lama istirahat serta mengobrol santai vivi pun memilih ke kamarnya mandi lagi dan belajar karena besok senin sudah mulai UN, rendra pun tak mau kalah karena nilai UN yang paling besar antara vivi dan rendra. Bila vivi menang rendra hanya bisa sentuh vivi jika ia mau, dan vivi kalah, ia akan memakai pakiannnya yang di belinya dan melayani rendra sampai rendra puas.

BERSAMBUNG ...

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com