𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐊𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐓𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐣𝐚𝐰𝐚𝐭 𝐁𝐚𝐠.𝟗 [ 𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓 ]

 

Acara inagurasi sekolah pelepasan kelulusan siswa kelas 3 berlangsung meriah dan sukses.

Kepala sekolah, Dr. H. Effendi Sofyan, Msi sangat bangga dan sukacita terlebih saat acara perayaan kelulusan tahun ini dihadiri pejabat daerah termasuk Gubernur dan Bupati setempat.

Bukan hanya itu sekolah Madrasah yang dipimpinnya juga mendapat dana hibah dari sejumlah pihak selain pemerintah daerah yaitu dari Persatuan Pengusaha Muslim Nasional dengan jumlah tak main-main. Total sekitar 10 milyar rupiah.

Ini semua berkat peran serta totalitas seorang guru muda di sekolah yang ia pimpin sampai mendapat kepercayaan begitu luar biasa.

Dia bukan lain, Sang guru OR dan Kesehatan Jasmani, Zaenal Arifin.

Dalam perayaan tersebut Zaenal turut diberikan penghargaan oleh Kepala Sekolah yang tentunya disambut sukacita oleh Zaenal dan seluruh siswa.

Yah, mereka turut berbahagia atas apa yang diterima oleh Zaenal karena memang dia pantas mendapatkannya.

------------

Sewaktu acara pemberian penghargaan tersebut tak nampak sosok Zaskia Mirza di antara para guru.

Sungguh tragedi yang menimpanya jelas mendapatkan perhatian begitu besar dari pihak sekolah.

Selang satu bulan kondisi fisik dan mentalnya sudah semakin membaik meski tentu saja rehabilitasi masih intens dilakukan.

Hal ini tentunya membuat orang-orang terdekatnya begitu gembira.

Bisa dimaklumi mengingat korban kekerasan seksual terlebih perempuan tentunya sangat rentan depresi.

Tak terkecuali Zaenal Arifin.

Pria gagah ini jelas sosok yang dibilang paling terpukul atas kejadian tersebut dan oleh karenanya hampir setiap waktu Zaenal terus mendampingi pihak psikolog untuk membantu perbaikan utamanya kejiwaan Zaskia.

Dua minggu awal pasca pemerkosaan itu Zaskia seringkali histeris melihat pria terutama yang berjenggot dan bercambang lebat.

Trauma yang ia alami jelas tidaklah ringan.

Namun berkat ketelatenan seorang Zaenal Arifin yang juga seorang ahli kanuragan yang juga piawai sebagai terapis lambat laun keadaan Zaskia semakin baik.

Di sisi lain pihak sekolah juga memberikan cuti khusus kepada Zaskia sampai kondisinya pulih total.

“Kalaupun nanti Zaskia hendak pindah mengajar ataupun resign, saya akan mendukung apapun pilihannya Dik Zaenal…”
“...tapi tentunya semua berpulang kepada ybs…”ucap Pak Effendi sang kepala sekolah.

Zaenal yang bercakap di ruang kepala hanya mengangguk pelan.

Senyum tipis terlihat di bibirnya mendengar ucapan pria berusia 50 tahun ini.

“Terima kasih Pak Effendi…”
........
“...apapun keputusannya yang akan diambil Zaskia terserah nanti…”

“Saya juga merasa senang kejadian ini tak sampai ke telinga para siswa…”
“...biar bagaimana Zaskia patut mendapat perlindungan akan privasinya…
........
“...saya sendiri merasa mempunyai tanggungjawab paling besar terhadap masa depan Zaskia…”kata Zaenal yang masih merasa perih mendapati kenyataan memilukan yang menimpa Zaskia.

Pak Effendi sang kepala sekolah hanya manggut-manggut mendengar apa yang dikatakan guru muda berprestasi tersebut.

---------------

Zaenal tengah berdua dengan Zaskia di sebuah rumah panti khusus rehabilitasi sosial perempuan yang dikelola oleh Ustazah Azka bekerjasama dengan KPPA (Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak)

Rumah rehabilitasi sosial berdesain megah namun asri berhalaman luas dengan fasilitas kolam renang dan taman sungguh membuat siapapun merasa nyaman. Terlebih lokasinya yang terletak di kaki lembah perbukitan.

Yah, siapa lagi pemiliknya kalu bukan Ustazah Azkalia Ramadani.

Zaenal meminta bantuan Azka untuk memulihkan kondisi psikis Zaskia pasca insiden tragis itu dan Azka dengan senang hati menerimanya.

Raut muka Azka yang sore itu datang nampak ceria melihat perkembangan kondisi Zaskia yang telah dirawat kurang lebih 3 bulan lamanya.

Perempuan cantik yang juga seorang ustazah ini terlihat menemani Zaenal dan Zaskia di sebuah taman asri berkolam indah.

Tawanya renyah melihat Zaenal melucu dengan lagak pelawak di depan dirinya.

Sementara Zaskia terlihat tersenyum lebar sebelum kemudian Zaenal mendekapnya mesra penuh perhatian.

Azka terlihat menahan terkejutnya melihat “kemesraan” yang diperlihatkan Zaenal meski ia berupaya menyadari bahwa Zaenal melakukan itu sebagai seorang “kakak” bagi Zaskia.

Tapi mana yang benar lebih sebagai dugaannya semata.

Apakah ini berarti Azka cemburu kepada Zaskia…?

Azka memandang Zaskia dengan sorot sendu sebelum kemudian memeluknya bak seorang kakak.

“Mbak sangat bahagia melihat kondisimu Za…”ucap pelan Azka yang dibalas senyuman manis Zaskia.

“Saya lebih-lebih sangat berterima kasih atas segala bantuan Mbak Azka dan Mas Zaenal…”
“...kalu bukan kalian berdua entah apa jadinya Zaskia saat ini…”kata Zaskia sambil mata indahnya berbinar manja ke arah Zaenal yang duduk di sebelahnya.

Pria tampan ini membalas dengan menatap mesra sambil setengah meremas jari lentiknya yang putih mulus.

Azka menghela nafas lega sambil melepas senyuman.

Sejenak ketiganya bercakap ringan dengan sesekali tawa renyah jelas terlihat di wajah manis Zaskia pertanda dirinya telah mulai menepis beban traumatis akibat kejadian buruk yang menimpanya.

“Oya Mbak, aku perhatikan badan Mbak kayaknya rada gemukan ya…”
“...jangan-jangan hamil lagi ya Mbak…? “Tanya Zaskia yang kontan mengejutkan Azka.

Paras cantiknya yang putih mulus terlihat bersemu merah karena malu. Terlebih saat Zaenal spontan turut memperhatikannya dengan seksama.

Pria ini memang sedari awal telah menyadari Azka terlihat lebih berisi dan montok. Tapi ia enggan menanyakannya.

Azka berdehem berusaha meredakan malunya.

“Hemmm…kok tahu Za…jeli kamu…hihihi…”sahut Azka akhirnya mengaku sambil membetulkan busana gamisnya.

“Berapa bulan Mbak…? “Tanya Zaskia.

“Jalan 3 bulan…”jawab Azka yang makin merona saat beradu mata dengan Zaenal yang duduk di sebelah Zaskia.

Wajahnya makin memerah manakala sorot matanya berbenturan dengan pandang tajam Zaenal.

Entah apa yang tersimpan dalam hatinya.

Apakah ada yang disembunyikan perihal kehamilannya.

“Selamat Ya Ukhti…”kata Zaenal sembari menjabat tangan mulus Azka.

Azka kembali menahan malu seakan memang ada yang sengaja ia sembunyikan dari guru tampan ini.

“Oya Mbak…mumpung sekalian ada Mas Zaenal di sini…”
“...kami berdua mengundang Mbak Azka dan suami untuk menghadiri acara spesial bulan depan…”ucap Zaskia seraya tersenyum manis lalu saling berpandangan mesra dengan Zaenal.

“Acara spesial…??”tanya Azka penasaran dengan dada deg-degan.

Sekejap ia berusaha menerka apa yang dimaksud acara spesial yang barusan terlontar dari bibir gadis ini.

Ia berusaha mengenyahkannya. Namun jawaban gadis cantik dihadapannya ini sontak membuatnya bak mendengar geledek di siang bolong.

“Saya…saya dan Mas Zaenal akan melangsungkan pernikahan…”
".......
“...Mbak Azka dan suami kami undang sebagai salah satu tamu istimewa di hari bahagia kami besok…”
"......
“...bukan begitu Mas…?” Ucap Zaskia yang dibalas anggukan mesra Zaenal.

Tanpa terlihat Zaskia dan Zaenal, Umi Azka terlihat syok setengah bengong tak mempercayai pendengarannya.

Ia sungguh tak menyangka apa yang ia “khawatirkan” benar terjadi.

Sebagai wanita dewasa yang matang ia berusaha menutupi rasa terkejutnya yang bukan main-main mendapati kenyataan bahwa pria tampan ini akan menikahi Zaskia.

Rasa dadanya terasa sesak dengan jantung berdegup kencang.

Rasa galau campur aduk dengan cemburu, bahagia, sebal, sesal dan kasihan membuatnya tak mampu menahan luncuran air matanya yang menetes membasahi pipi ranumnya.

Zaskia yang melihatnya sontak terkejut dan berusaha menghapus air matanya yang segera ditahan Azka sembari berusaha melepas senyum.

“Mbak…mbak nggak papa khan..?“Ucap Zaskia nampak khwatir.

Azka sejenak menunduk lalu menengadah sembari mengusap air matanya.

Terlihat ia seperti menahan sesuatu yang hanya dirinya sendiri yang paham.

“ Ndak papa kok Za…”
“Aku cuma turut merasa bahagia bahwa…bahwa kamu akan menikah dengan Zaenal…”
"......
“Sungguh itulah yang terbaik dari Allah untukmu Za..”

“...sekali lagi…mbak turut bahagia…”
“..Zaenal pria yang sangat baik…perhatian dan penuh tanggung jawab…”kata Azka lalu memeluk erat Zaskia.

Keduanya sejenak berpelukan erat namun air mata Azka nampak bergulir lagi kali ini jelas terlihat.

“Berbahagialah kamu Za…”
......
“...sungguh aku iri padamu…”
......
“...mungkin ini suratan yang harus kujalani…”
......
“...meski berat aku harus ikhlas menerimanya dengan lapang dada…”batin Azka dari balik kaca mobil Sedan BMW nya yang bergegas menjauh dari rumah rehabilitasi sosial tersebut.

Diusapnya lembut perutnya yang mulai membuncit dengan menahan sesak di dada.

Paras cantiknya setengah memucat menahan pedih sesaat sudut matanya nan sembab oleh air matanya terbayang seraut paras tampan seorang pria gagah dan meneduhkan, Zaenal Arifin.

“Sayangku…anakku…mungkin kau takkan pernah tahu ayahmu yang sebenarnya…”
".......
“...biarlah takdir yang akan menentukan…jika waktunya tiba…”katanya dengan bibir bergetar mencoba melepas senyum getirnya.

Sepeninggal Azka, Zaenal berpelukan erat dengan Zaskia dimana keduanya terlihat begitu mesra sore itu.

“Minggu depan ibuku akan datang dari desa untuk menengokku, Za. Sekalian akan kukenalkan kamu kepada beliau…”
“..beliau sudah berusia lanjut…jadi tolong dimaklumi kalu beliau orangnya sedikit pelupa dan..keras kepala…”
“...yang sabar yah…”kata Zaenal memandang mesra Zaskia.

Zaskia ganti tersenyum sembari memegang erat telapak tangan pria gagah ini.

“Aku tahu Mas…aku akan memakluminya…”ujar Zaskia dengan hati berbunga tak sabar menunggu hari itu.

========

Hujan turun di tengah malam lepas isya.

Melimpah ruah dari atas sana membasahi penjuru arcapada di bumi pertiwi termasuk kediaman rumah Umi Ulfa yang megah bak istana dongeng.

Sejumlah mobil mewah nampak terparkir rapi di garasi halaman dalam termasuk sebuah sedan super mewah Jaguar XJL terbaru seharga 2,5 M milik suami Ulfa, Ir. H. Hasan Hasbi sang miliader batu bara ini.

Tak nampak kegiatan di rumah super mewah itu terkecuali kamar pribadi sang tuan rumah, Ulfa dan suaminya.

Di atas lantai marmer berlapis karpet mahal buatan Maroko itu terhampar kain lingerie seksi saling bertumpuk dengan cawet berenda berbunga-bunga serta celana dalam pria merek Rider komplit dengan piyamanya.

Sementara suara lenguhan pria dan rintihan wanita saling menimpali seiring derit ranjang mahal itu berpacu dalam panasnya birahi yang makin membuncah.

Terlihat di atas ranjang Haji Hasan Hasbi sang pengusaha soleh terpandang sekaligus dermawan itu tengah menggenjot istri tercintanya, Ustazah Ulfa atau Umi Ulfa dalam posisi doggy tanpa sehelai benang menutupi tubuh telanjang keduanya.

“Uuugghhh…MEMEKKKKK…MEMEKKK…OOOUUGGHHH…MEMEKKMUUUU SAYANGGG…!!"
"....GILAAA…menjepit kontolkuuu…nikmaaat UMMMIII…"
"Aaakhhh…aaakhhh….!!!!”erang Pak Haji Hasan sambil terus menggenjot kemaluan wanita yang ia kasihi ini dengan kuat.

Tangannya memegang pinggang ramping Ulfa sambil pinggulnya sendiri menghentak pantat aduhai Umi Ulfa yang besar kencang dan putih mulus dari arah belakang sepenuh rasa.

Plok...plok...plokk....!!

“Ooohhhh…ooohhhh...!!"
”Ooohhhh…Abiii…Abiii…jangan..kerass…kerassss… abiii….oohhh…ooohhh…!!“Pekik manja Umi Ulfa berusaha menahan laju sodokan batang kaku milik suaminya yang terus menghunjam lubang kemaluannya yang begitu indah merekah dihiasi jembut tertata rapi.

Sempit…hangat…basah berdenyut mengembang mengempis mendekap daging kontol kaku suaminya yang terus keluar masuk dengan eratnya.

Tak ayal membuat pria kaya berusia 45 tahun yang telah 15 kali umroh ini terus mengerang keras penuh nikmat merasakan jepitan surga lubang kemaluan sang istri tercinta di lonjoran batangnya.

Selangkangan Haji Hasan yang berjembut lebat terus menyodok pantat padat dan mulus Umi Ulfa seakan berusaha memasuki tubuh telanjang nan indah itu dengan segenap kejantananya.

Ulfa hanya bisa mendesah dan merintih keenakan saat penis kaku sang suami yang meski tak seberapa besar itu menggesek dinding kelaminnya di lubang vaginanya.

Jauh bila dibandingkan dengan batang kejantanan milik sosok pria tampan dan kalem yang tempo hari menggaulinya dalam lautan birahi penuh gejolak, Zaenal Arifin.

Genjotan pantat bugil Haji Hasan kian cepat pertanda air maninya akan segera meletup dari ujung kepala kontolnya yang telah tersunat sejak ia lulus SD.

“...Ummiiii…Ummiiiii…..!!! “

Plook…plookkk…plokkk… .

Suara seksi terus terdengar santer kala paha gemuk Pak Haji Hasan terus membentur pantat bugil Umi Ulfa yang padat dan putih mulus.

Pak Hasan terus menghentakkan penisnya ke dalam liang kenikmatan itu. Makin cepat…cepat…tambah cepat…

“Umiiii…Umiiiii…Aarrrghhhh…!!!!”erang Pak Haji Hasan dengan suara serak gemetaran menahan gelombang rasa geli-geli nikmat luar biasa yang kian mendesak tanggul air maninya.

Dan akhirnya….CROOTT… .

“Aakhhhhh…UMMMIII….!!!”

Croot…

“Oouuugghhh…MEMEKKKK…!!!!”

CROOT….. “MEMEKKKKK…!!!”

“Ahaghhh…aaahhhh…!“

Ir. Haji Hasan Hasbi mengerang keras sambil meremas pinggul semok sang istri tercinta yang kontan turut memekik merasakan semprotan lahar sang suami di liang rahimnya.

Mata Pak Haji Hasan yang rajin berderma dan mengadakan pengajian akbar itu mendelik dengan bibir menganga ketika kenikmatan seksual itu datang menerpa bersamaan muncratan spermanya nan panas dan kental.

Pantat itemnya Haji Hasan mengejat kuat mendesak pantat seksi Umi Ulfa yang putih bahenol sampai terdorong ke muka begitu rupa kala ia berejakulasi di puncak senggamanya.

Pejuhnya muncrat dengan nikmat di kedalaman rongga kelamin sang istri yang begitu ketat meremas dan menjepit batang jantannya.

Oooowwww…nikmat sekali mejuh di tubuh indah sang istri nan cantik dan menggairahkan ini. Rasanya bak surga yang turun ke atas dunia.

(Makanya banyak laki perempuan yang buru-buru menikah meski hanya “modal dengkul” tak peduli besok. Yang penting menikmati enaknya ngentot bareng…terus muncrat…mejuh…klimaks dan hamil. Red 😅)

Haji Hasan segera beralih dari tubuh bugil Umi Ulfa yang berbasuh keringat itu.

Nafasnya terlihat memburu sembari ditatapnya lembut sang istri tersayang yang terbaring di sebelahnya dan tengah menarik selimut.

“Abi sungguh bersyukur di tengah masa kehamilanmu yang hampir menginjak 3 bulan ini kau masih sangat sehat untuk melayaniku, Umi…sungguh nikmat rasanya…”
".......
“...apa jangan-jangan karena calon anak kita di dalam kandunganmu ini, Umi…? “Tanya Sang suami sembari mengelus perut putih mulus Umi Ulfa yang terlihat mulai membesar.

Umi Ulfa tak langsung menjawab melainkan sekedar melempar senyum tipis.

Ia yang sudah mengandung 2.5 bulan ini tak mau terus terang menyatakan perihal siapa bapak sang calon bayi.

Ia tahu dan ingat persis kapan persetubuhannya yang terakhir dengan sang suami terlebih ia masih aktif ber-KB

Pak Haji Hasan, suaminya nan kaya raya itu menganggap benihnyalah yang menghamili Umi Ulfa.

Ulfa hanya diam membisu menatap suaminya yang kini terlelap dalam kepuasan.

Ulfa perlahan beringsut dari ranjangnya dengan mengenakan lingerie mahalnya yang berbahan sutra.

Menuju balkon kamarnya yang tembus ke area kolam renang belakang sembari ditatapnya langit malam penuh bintang gemerlap.

Seiring semilir angin malam membelai rambut indahnya yang tergerai sebahu bibirnya mendesis halus menyebut sebuah nama.

“Zaenal…aakhh…haruskah aku mengatakan yang sebenarnya kepada Abi Hasan bahwa janin ini sejatinya bukanlah darah dagingnya melainkan orang lain…”

Cukup lama Umi Ulfa terdiam seakan mencoba mencari jawaban pertanyaannya sendiri di balik mega gelap yang menggantung.

“Tidakk…aku takkan mengatakannya...aaahhh…”
“...biarlah…biarlah waktu yang akan menjawabnya…”
“....
“... Abi…maafkan Umi…maafkan Umi…”

“...Umi terlalu ceroboh hingga larut dalam bara birahi yang membakar…”
“...apapun yang terjadi…aku siap menanggung semua resikonya…”
"......
“...Ya Aloh….aahhhhh…”lirih suara Umi Ulfa sembari mengusap air matanya.

Teringat sekejap ingatan kala ia bersenggama begitu panasnya dengan sang guru tampan itu.

Persetubuhan yang begitu dahsyat…begitu berkesan kala ujung kontol besar pria gagah ini terus menyundul kehangatan pintu rahimnya yang tak mampu dilakukan suaminya.

Membuat liangnya yang biasanya dimasuki penis standar sang suami berdenyut keras dalam lecutan orgasme kewanitaannya yang menggila.

Sesuatu yang tak pernah ia dapatkan dari suaminya biarpun secuil.

{....”Ooouughhhh Zaenaaallll…akuuuuh…AKUUU DAPEEET LAGGIHHHH…???!!!!!…..KONTOLMUUUH…YYAAAAAHHHHH… . !!!!!!!!!!”

CREET…

“OOOUUUGGGGHHHH….KONTOOOOL….!!! YESSSS……YESSSS…!!!”

Creettt…creeett…..

Umi Ulfa menjerit merdu melolong histeris dengan mata indahnya membelalak saat pejuh squirtingnya muncrat tak tertahan dari lubang kencingnya.

Bukit kemaluannya yang menggunduk indah berjembut di pangkal paha mulusnya yang masih terpaku tombak kemaluan Zaenal sontak terangkat-angkat.

Jari lentiknya yang runcing mencengkram lengan kekar Zaenal hingga berdarah.

Pantat besarnya yang padat mulus mengejang kaku dengan pinggul seksinya meliuk setengah kejang di detik-detik kenikmatan membuncah dari dalam tubuh indahnya.

Sementara pria gagah ini terus menyodokkan batang besarnya tanpa henti di lubang belut vaginanya meski ia tengah dihantam klimaks. Membuat dirinya hanya bisa terkangkang-kangkang pasrah digauli pejantan tangguh ini dalam nikmatnya bara birahi…...}


“Aaahhhh…!”

Teringat itu membuat Ulfa memekik kecil lalu segera balik kembali setengah berlari ke dalam kamarnya. Mencoba ia melupakan semua perselingkuhan nikmat bersama cinta pertamanya dulu.

Walaupun…walaupun mungkin ia sendiri tak yakin sampai kapan. Entahlah…


=======

Zaenal duduk berhadapan dengan seorang wanita setengah lanjut berusia sekitar 65 tahun.

Wanita lansia namun masih terlihat bugar tersebut terlihat memandang tajam Zaenal yang setengah menunduk di hadapannya.

Sementara di samping wanita tersebut terlihat seorang gadis muda berwajah cantik berhijab juga nampak malu-malu terlebih ketika bertatapan dengan mata pria tampan tersebut.

“Jadi kau akan menikah, Nal...?”terdengar suara wanita tua itu dengan nada datar.

Zaenal tak lantas menjawab sebelum kemudian mengangkat wajahnya.

“Betul, Simbok…”
“...calonku tak lain teman sesama guru di madrasah, namanya Zaskia…”
“...yang kemaren kuperkenalkan kepada simbok… “

Wanita tua yang ternyata ibu kandung Zaenal yang datang dari desa itu diam sebelum melempar senyuman.

“Gadis calonmu itu memang cantik dan pintar…”
“...kelihatan sekali kalu dia sangat mencintaimu dan penuh perhatian denganmu…“
“Simbok rasa dia juga seorang gadis yang baik…”
“....
“Simbok sbenernya juga tak menyangka bahwa kedatanganku kemari ternyata mendapatkan kejutan dari anakku satu-satunya…”

Zaenal lantas memandang sang ibunda dengan sorot lain.

Zaenal merasakan dibalik ucapan sang ibu tersimpan sesuatu yang menyesakkan dada perempuan tersebut.

Apa itu…?

Zaenal hanya bisa menanti dengan perasaan tak menentu.

Matanya sekilas menatap gadis muda di samping simboknya.

Dia…Nurul Izzah.

Anak tetangga dekatnya sewaktu di desa dulu yang hanya terpaut 3 tahun lebih muda.

Sewaktu duduk di bangku SMP hingga SMA ia memang terbilang dekat serta akrab dengan Nurul. Pun demikian dengan orang tua masing-masing.

Zaenal remaja begitu disayangi oleh orang tua Nurul yang seorang kepala desa begitu pula Nurul yang kerap dipuji oleh ibu Zaenal sebagai sang bunga desa.

Kini setelah Zaenal merantau untuk kuliah di kota keduanya sempat lepas kontak meski sang ibunda masih berada di desa.

Kini kedatangan sang ibu untuk menjenguknya membawa serta gadis manis yang dulu sempat mampir di hati Zaenal remaja.

Entah apa tujuannya…? Zaenal cuma bisa menunggu dengan hati berdebar.

“Zah, tolong belikan simbok pecel Madiun di warung gang depan gapura desa…”
“...kata Zaenal warungnya buka hari ini…”pinta ibu Zaenal kepada gadis cantik berkerudung ini.

Izzah sepintas mencuri pandang Zaenal yang menatap oenuh arti.

“Saya pergi sebentar ya Bu…”kata Izzah lirih kepada simboknya Zaenal yang memintanya membelikan pecel Madiun untuk makan siang.

Nurul bergegas pergi meski ia bisa menduga apa yang hendak dibicarakan ibu dan anak ini.

Sesaat setelah berlalu, ibu Zaenal ganti memandang putra kesayangan semata wayangnya ini.

“kedatanganku kemari selain menjengukmu juga mengajak Nurul kemari bukannya tanpa sebab, Nang…(Nak) “ucap sang ibunda.

“ Kau tahu persis siapa Izzah dan kedua orang tuanya…”
“....
“ Sebagaimana yang telah disepakati oleh kami para orang tua…simbok dan ayahmu sebelum meninggal bersama kedua orang tua Izzah…berniat menjodohkanmu dengan Nurul begitu kalian dewasa…”
“Dan kurasa inilah waktu yang tepat…”
".......
“...namun sayangnya…anakku ternyata sudah menjatuhkan pilihan kepada orang lain…”ucap sang ibu dengan nada kecewa.

Suaranya tenang namun mengandung rasa masgul membuat Zaenal segera bersimpuh di hadapan sang ibunda.

“Zaenal tidak bermaksud mengecewakan simbok tapi juga tidak memungkiri bahwa Zaenal memang mencintai Zaskia…”
“...
“Zaenal memang menyukai Dik Izzahi namun lebih sebagai seorang kakak, Simbok…”.

“Dik Izzah seorang gadis yang cantik dan begitu patuh…”
“Zaenal tidak ingin menyakiti siapapun baik Zaskia…Izzah lebih-lebih simbok yang sangat Zaenal sayangi…”

“...tapi…tapi yang sudah simbok sama-sama tahu...Zaenal sudah membulatkan tekad untuk menikahi Zaskia terlebih usai dia mengalami tragedi yang merenggut kesuciannya…”
"......
“...Zaenal…Zaenal tidak mungkin mengingkari janji suci yang telah diucapkan sebagai seorang pria muslim…”kata Zaenal masih setengah bersimpuh di lutut sang ibunda.

Suaranya terdengar tercekat dan bergetar terlebih saat ibunya menatapnya sendu.

Mata tua yang mulai keriput itu terlihat berkaca seraya mengelus rambut tebal Zaenal penuh kasih sayang.

Sebentar membisu perlahan terdengar suara lirihnya memecah keheningan sore nan mendung itu.

“Simbok tahu persis siapa dirimu, Nang…”
“......
“Kau mirip dengan mendiang ayahmu…seorang pria yang taat memegang prinsip dan teguh akan pendirian…”

“Simbok tidak menyalahkanmu…simbok bisa memaklumi bahwa apa yang kau niatkan benar-benar sudah sesuai dengan tuntunan agama sekaligus didikan ayahmu…”

“Simbok hanya kecewa kepada diri simbok sendiri bahwa keinginan mendiang ayahmu dan mendiang orang tua Izzah takkan terwujud melihat kedua putranya akan bahagia sebagai pasangan suami istri…”

“Benar apa kata orang bahwa anak begitu dilahirkan ke dunia sudah memiliki takdir dan pilihannya sendiri…termasuk soal perjodohan…”

“Orang tua tak bisa terlalu turut campur karena si anak sudah berhak menentukan jalan hidupnya… “

“...simbok hanya kasihan melihat Izzati yang kini yatim piatu nantinya berjuang seorang diri di tengah kerasnya dunia yang kadang kejam terlebih kepada gadis cantik salehah…seperti Nurul..”ucap sang ibu yang lantas terdiam sembari sorot matanya menatap nanar ke luar halaman.

Cukup lama keduanya terdiam.

Zaenal yang turut bersedih tak kuasa untuk menahan air matanya.

Ia merasa serba salah dan tak tahu bagaimana harus bersikap.

Sang ibu lalu mengangkat wajah Zaenal sebelum melepas senyum lembut kepada sang putra tercinta.

“Simbok… “
“....
“... Zaenal bisa memahami apa yang dirasakan Simbok…”
“....
“ Beri Zaenal waktu untuk berpikir dan merenungkan semuanya…”
"......
“...semoga Allah akan memberi petunjuk yang terbaik untuk Zaenal, Zaskia dan juga Izzah…”ujar Zaenal berusaha tersenyum yang disambut anggukan sang ibunda dengan wajah berseri.

Sesaat kemudian keduanya saling berpelukan.

Tanpa mereka sadari seseorang yang menjadi topik perbincangan mendengarkan semua percakapan itu dengan perasaan penuh kecamuk.

Yah, Nurul Izzah.

Izzah memejamkan matanya sembari menggigit bibirnya berusaha meredakan rasa tak nyaman yang mendera debar hatinya.

Sesaat gadis manis bertubuh tinggi semampai ini menunduk lalu mengangkat wajahnya dengan berucap pelan.

“Bang Zaenal… “
.....
“...Izzah akan menemui Kak Zaskia untuk menjernihkan semuanya…”
......
“...Izzah…Izzah rela abang menikahi Kak Zaskia…”
.....
“...yang terpenting Zaskia bisa hidup bahagia dengan lelaki yang ia cintai sekaligus yang menyayangi dirinya penuh tanggung jawab…”
.....
“....biarlah Izzah mengalah demi kebaikan Zaskia dan juga demi ketulusan cinta Abang kepada Zaskia…”
......
“...Izzah…Izzah mungkin memilih untuk sendiri entah sampai kapan…”
........
“... Aakhhh… “rintih Izzah yang bergegas pergi meninggalkan kesyahduan ibu dan anak itu.

Akankah Zaenal bisa mengambil keputusan yang terbaik… ?


==========


Sang ibu dan Izzah berencana akan tinggal selama seminggu di rumah Zaenal.

Menginjak hari ke lima Zaenal yang sudah disibukkan kembali dengan kegiatan belajar mengajar meninggalkan sang ibu di rumah sampai dia pulang jelang sore.

Nurul Izzah terlihat ijin kepada sang ibunda untuk menemui seseorang.

Meski tak mengatakan dengan siapa ia bertemu sang ibu yang peka perasaannya bisa menerka siapa orang yang akan ditemui Izzah.

“Semoga kau ikhlas dan berhati lapang, Nduk…”pelan suara doa sang ibu begitu Izzah keluar dari pintu halaman luar.

Tak lama berkendara dengan ojek motor sampailah Izzah di sebuah taman asri pematang sawah di tepian jalan raya antar desa.

Di sana sudah menunggu seorang gadis muda berhijab yang segera menyambut dengan hangat.

Keduanya berdiri berhadapan dengan angin pagi berhembus sejuk dari lereng gunung tak jauh dari mereka berdiri.

“Kak Zaskia… “sapa halus Izzah yang sontak dibalas dengan senyuman manis gadis yang ternyata adalah Zaskia Mirza.

“Dik Izzah…”sahut Zaskia yang segera mempersilahkan tamunya untuk duduk bersebelahan.

Sebentar kemudian keduanya hanyut dalam percakapan intim.

Apa yang mereka bicarakan…?

Tidak terlalu jelas kedengaran.

Satu yang pasti mereka tengah membincangkan sosok pria gagah yang sama-sama mereka cintai.

Yang pasti hasil percakapan mereka akan merubah takdir sang guru tampan ini untuk meminang Zaskia.

Terlihat Zaskia bangkit berdiri disusul Izzah lalu keduanya terlihat berpelukan dengan hangatnya bak seorang kakak adik yang lama tak jumpa.

Zaskia dan Izzah sama-sama menitikan air mata bahkan saling mengusap pipi satu sama lain.

Meski menangis tak nampak sedikitpun rona kesedihan di paras cantik mereka.

Hanya rona kebahagiaan yang terlihat jelas di sana.

Apakah yang membuat kedua muslimah yang seyogyanya saling bersaing memperebutkan cinta seorang Zaenal bisa berlaku demikian.

(Kita akan cari tahu sama-sama…😉)

Sementara kedua dara cantik itu berbincang hangat Zaenal terpekur di meja ruang guru memikirkan pelik hubungan asmaranya yang tengah dalam persimpangan.

“Hey, Dik Zaenal…ngelamun aja…”
“...mentang-mentang mau nikah…nanti kemasukan demit lho…”ucap Bu Guru Maemunah membuyarkan lamunannya sambil melepas senyuman.

Zaenal yang terkaget hanya bisa tersenyum kecut sebelum bergegas merapikan mejanya dan segera pulang ke rumah.

Mobil Daihatsu Rocky gress warna mutiara yang belum lama ia beli melaju pelan di tengah jalan raya pulang ke rumahnya.

dinnn…dinnnn…!!!

Meski bebrapa kali mendapat semprotan klakson dari kendaraan yang merasa dihalangi karena laju mobilnya Zaenal seolah tak peduli.

Ada yang begitu mengusik pikirannya sampai ia seakan hilang konsentrasi termasuk kala mengajar di kelas selama dua hari terakhir ini.

Selama itu pula setiap larut malam ia menyempatkan diri solat istikharah memohon petunjuk Yang Kuasa agar diberikan jalan keluar terbaik menyoal carut marut asmara cinta segitiga yang membelitnya.

Lalu apakah dia akan menemukan jawabannya…?

-----------------

Jelang maghrib Zaemal telah tiba di rumahnya yang tengah kedatangan tamu istimewa dan sama sekali tak ia sangka-sangka.

Matanya terbuka lebar dengan bibir kelu dan kaki seakan terpaku ke bumi.

Di ruang tamu…sang ibunda tercinta tengah duduk diapit kedua dara cantik yang begitu lekat di benaknya.

Mereka Zaskia dan Nurul Izzah. 

Gerangan apa yang terjadi…?

Satu yang pasti rona keceriaan dan kebahagiaan nampak jelas terlihat di wajah ketiga wanita yang sama-sama ia kasihi itu.

Sungguh suasana sore ini membuat Zaenal sangat-sangat penasaran dengan dada deg-degan tak menentu.

“Kau sudah datang Nak…?”
".....
“...duduklah…ada hal penting yang harus kau ketahui…”
“Kebetulan di sini sudah ada Zaskia dan juga Izzah…”
“...mereka berdua yang akan mengatakan sendiri…”ucap Sang Ibu dengan penuh senyum.

Zaenal duduk di hadapan ketiga perempuan tersebut yang anehnya berbarengan menatapnya penuh senyum.

Di sisi lain…hal ini semakin membuat Zaenal tambah bertanya-tanya tentang apa yang akan mereka katakan.

“Mas…”
"......
“...Mas Zaenal, sore ini ada ihwal teramat penting yang akan aku dan Izzah sampaikan kepadamu…”
“...namun pesanku apa yang sebentar lagi akan kukatakan…jangan sampai membuatmu terbebani atau justru membuatmu bersedih…”

“Ini semua sudah melalui pertimbangan yang matang dari lubuk hatiku yang paling dalam…dan aku ikhlas lahir batin untuk ini…”
".........
“...bukan begitu Mbok…Izzah…?”ucap Zaskia seraya memandang kedua perempuan di dekatnya bergantian.

Simbok dan Izzah mengangguk pelan lagi-lagi dengan seutas senyuman oenuh arti.

“Betul yang dikatakan Zaskia, Nang…”
“...teguhkan hatimu dan kuatkan batinmu…”
"........
“...apa yang akan Zaskia katakan ini erat kaitannya dengan soal perjodohanmu…calon pendamping hidupmu nanti…”tambah Simbok lagi.

Zaskia menatap Zaenal dengan syahdu sebelum kemudian bibir merah dan mungil itu berucap pelan namun jelas kedengaran di kuping Zaenal.

“Aku bersedia menjadi istrimu dengan syarat kau mengambil Izzah sebagai istri juga alias menjadi madu-ku…”
"........
“...jadikan dia istri keduamu Mas…tapi sah secara hukum agama maupun hukum negara…”
"........
“...dan ini tidak bisa kau tawar-tawar lagi…”

Degh…!!

Betdebum dada Zaenal usai mendengar apa yang barusan dikatakan Zaskia, gadis yang rencananya akan ia nikahi bulan depan.

Ekspresi wajah tampannya nampak berubah tak jelas. Antara terkejut, gembira, sedih, Haru, bingung…dll seolah campur aduk menjadi satu.

Sejenak pria ini tak bisa berkata-kata.

Hanya desah lirih dan tarikan nafasnya naik turun menandakan gejolak perasaannya saat itu.

Simbok yang tahu betul sifat dan keadaan putranya hanya melepas senyum terlebih saat sorot mata sang putra menatapnya seakan meminta pendapatnya sebagai orang tua satu-satunya.

“Zaskia dan Izzah sudah mencurahkan semuanya dengan Simbok, Nang…dan simbok sama sekali tidak keberatan…”
"........
“...simbok justru sangat bersyukur bahwa apa yang menjadi beban pikiran simbok seakan sudah ambyar lepas begitu mereka mengatakan ini kepada simbok sebelumnya…”
".......
“...Zaskia dam Izzah pantas untuk hidup bahagia bersama pria yang mereka cintai yaitu dirimu..Nang..”kata simbok dengan lemah lembut.

“Sekarang berpulang kembali kepadamu sebagai laki-laki sejati yang pantang berbuat dzolim dan menyakiti perempuan…”
"........
“Piye Nang…?”kata beliau lagi.

Ucapan beliau sungguh bagaikan cemeti yang menohok kedalaman hati sang guru gagah ini.

Sang ibu seakan tahu betul ‘kelemahan’ Zaenal sebagai pria yang punya prinsip teguh terutama menyangkut perempuan.

Sudah barang tentu ia tak mau menyakiti ketiga perempuan yang ia sayang, terlebih sang ibunda.

Maka dengan suara lirih sedikit gemetar Zaenal menatap ketiga perempuan itu bergantian sebelum menatap tajam Izzah.

“Kalu simbok dan Zaskia sudah berkata seperti itu…apa boleh buat…tinggal Izzah yang ingin kudengar kesaksiannya…”ucap Zaenal.

“Nurul Izzah binti Solekhan, maukah kau menjadi istri kedua pria bernama Zaenal Arifin ini sekaligus madu-nya Zaskia Mirza dengan status istri kedua Zaenal Arifin…?”ucap Zaenal dengan mantap dan wajah serius.

Paras cantik Izzah yang putih mulus nampak merona merah begitu sang Arjuna menembaknya begitu rupa di hadapan calon madu dan calon ibu mertuanya.

“Saya…saya, Nurul Izzah bersedia menjadi istri kedua Bang Zaenal Arifin sekaligus madu dari Kak Zaskia Mirza…”ucap Izzah dengan muka merah menahan malu.

Sedetik kemudian Zaenal memeluk kedua gadis cantik itu dengan erat berbekal rasa haru yang demikian membuncah dari relung jiwa.

“Alhamdulillah…”ucap simbok sembari mengusap air matanya bersamaan rasa haru menyeruak demikian membiru

Zaenal memeluk erat kedua gadis yang turut memeluknya mesra.

Senyum simpul terkembang nyata di bibir merah kedua dara muslimah tersebut menyiratkan sukacita menyambut hari bahagia itu.

Zaenal sendiri merasa lega bukan maen mendapati kenyataan bahwa kedua gadis ini ternyata diam-diam telah mengikhlaskan satu sama lain sebagai istrinya kelak.

Terlebih penting ia tetap setia sesuai janjinya semula menikahi Zaskia dan juga tidak mengecewakan sang ibunda tercinfa serta Izzah.

Tak terkira keharuan yang tercipta di momen istimewa ini.

Keempatnya larut dalam syahdu bahagia tanpa ada satupun perempuan yang merasa tersakiti, pikir Zaenal

Tapi benarkah demikian…?

=======

Minggu kedua bulan kelima di tahun itu.

Suasana Hotel bintang ⭐⭐⭐⭐ di tengah kota nampak begitu semarak dengan janur kuning dan penjor indah di sepanjang area luar gedung hingga ke gerbang luar.

Ratusan tamu laki-laki dan perempuan berpakaian modis mayoritas berbatik hilir mudik silih berganti keluar masuk area parkiran hotel mewah tersebut.

Ada yang naik sepeda motor, mobil maupun rombongan bus-bus memadati sepanjang jalan raya di tepian hotel.

Nampak sejumlah tamu-tamu VIP terlihat di sana seperti Ibu Bupati, Pak Kapolres, Pak Dandim serta para publik figur setempat termasuk para pengusaha kondang.

Jelas ada yang punya gawe sebuah pernikahan besar di dalamnya.

Ehmmm…siapa ya ?

“Aku ucapkan selamat ya Dik Zaenal atas pernikahanmu…”
".......
“...bapak tak mengira ternyata dirimu seorang Arjuna pilih tanding…”
".......
“...bukan hanya jago silat tapi pintar menaklukkan perempuan…”
“Sekali tembak…langsung jatuh dua…yahud lagi dapetnya…kualitas tinggi…hehehehe…“ucap Babinsa Polsek setempat yang juga teman karibnya, Aiptu Hudoyo Sueb terkekeh sambil menepuk lengan kekar Zaenal.

“Siap obat kuat belum Dik…? Kalu belum dan kamu mau…aku masih punya Hajar Jahanam satu dus…dijamin lanjut teruss sampai subuh…hehehe…”tambah beliau seraya mengerling ke arah mempelai wanita.


Obat Kuat Hajar Jahanam

Zaenal hanya tersenyum simpul sambil menggenggam erat tangan polisi senior ini.

“Terima kasih Mas…”
"......
“...bukan sombong tapi ini saja sudah bikin perempuan ampun-ampunan…hahahaha…”sahut Zaenal sambil tangannya bergaya tangan ala jagoan silat.

“Eh…jangan-jangan kamu sudah ndak perjaka lagi Dik…?”balas Hudoyo lirih menimpali ucapan Zaenal barusan dengan muka penuh selidik.

Zaenal yang sadar telah ketelepasan hanya melengos lucu lantas menggeleng cepat-cepat.

Aiptu Hudoyo yang berperan penting saat meringkus tersangka pemerkosaan Zaskia nampak tak percaya lantas memberi kode awas / hati-hati ke arah Zaenal.

“Hahahaha…”

Kedua pria itu pun lalu tertawa lebar.

Usai bersalaman sesaat sorot mata polisi berusia 45 tahun itu menatap penuh kagum kedua mempelai perempuan yang mengapit Zaenal.

Siapa lagi kalu bukan Zaskia dan Nurul Izzah.

Keduanya berdandan sama cantiknya, begitu menawan sekaligus penuh daya tarik sensual yang tentunya bikin tegang para pria.

Tonjolan dan lekuk kewanitaannya begitu indah sempurna menambah pesona keduanya semakin nyata.

Dengan busana pengantin Syar'i modern yang cenderung ketat semakin menampilkan keindahan jasmani kedua gadis muda nan cantik memikat itu.

Sementara itu Zaenal berdandan begitu gagah mempesona dengan setelan jas hitam plus peci berbordir emas.

Senyum lepas dan keceriaan terus nampak di wajah sumringah ketiganya menyiratkan kebahagiaan yang pastinya sulit untuk dijabarkan dalam kata-kata.

Nampak juga Annisa yang dulu begitu mengidolakan sosok gurunya Zaenal datang ke acara resepsi sang guru didampingi pacarnya yang seorang taruna AKABRI.

Sebelum acara resepsi Zaenal dan kedua istrinya telah mendapatkan hadiah spesial dari para sponsor yaitu tinggal di kamar luxury president suite bertarif harian 3,5 juta untuk dua malam.

Lanjut mereka berencana akan berbulan madu di Ubud serta Sanur Bali sekitar satu minggu.

---------------

Malam harinya suasana hotel bintang empat tempat Zaenal dan kedua istrinya menginap nampak cukup ramai dengan lalu lalang para tetamu dan karyawan.

Meskipun begitu norma kesantunan yang berlaku di hotel berbintang tak membuat keriuhan laksana sebuah arena konser musik ataupun pertandingan bola.

Jauh berbeda dengan apa yang tengah terjadi di kamar presiden suite yang berada di lantai 9 terutama di kamar 901.

Yah, itu kamar suite tempat Zaenal dan kedua istrinya tinggal selama dua malam ini.

‘Keriuhan dan keributan’ yang terjadi dalam kamar tersebut bukan karena tawuran antar suporter melainkan ‘pertandingan gulat’ nan panas saling mengadu kekuatan antara Zaenal versus kedua istrinya yaitu Zaskia dan Nurul Izzah.

Laga 2 lawan satu dalam gelanggang samudera birahi yang memabukkan.

SEKS…!!

Awalnya tak nampak hal yang mencurigakan di kamar mewah dan luas bercahaya remang itu.

Sampai akhirnya mata kita akan terbelalak begitu melihat area kamar utama di mana sebuah ranjang ukuran single kingbed terlihat mencolok dengan hiasan bunga mawar melati merah dan putih membawa keharuman nan melenakan.

Sepasang cawet mungil wanita seksi berendai menemani sepasang bra dan kain lingerie tipis berbahan satin tergeletak begitu saja di lantai berkarpet mahal itu.

Tak jauh di sebelah terlihat sehelai celana dalam pria teronggok begitu saja bersisian dengan piyama pria tak beraturan.

“sshhhh… hahhhhh…hahhhh… hahhh… “

Suara rintihan terdengar lirih dari bibir indah Zaskia yang sedikit terbuka.

Nafasnya nampak ngos-ngosan seakan didera kelelahan yang teramat sangat.

Tak nampak geliat kehidupan di tubuhnya yang indah tanpa sehelai benang itu.

Tubuh indah telanjang yang baru saja dihempaskan oleh gelombang tsunami multi orgasme teramat gila…!

Mata indahnya yang belok berbulu lentik nampak terbuka nyalang namun dengan pupil hitamnya nyaris tak kelihatan.

Keadaannya mirip dengan orang yang sedang sakaw berat atau tengah kerasukan.

What's…!!! Apa yang sebenarnya terjadi…??

Kedua buah dadanya yang besar, padat, putih mulus dan begitu istimewa nampak bergerak naik turun begitu eksotis seiring nafasnya yang tak beraturan.

Puting indahnya yang kecoklatan masih mengacung keras dengan sejumlah kawah cupang kemerahan nampak jelas di sana.

Perutnya yang outih rata dengan pusat imutnya terlihat menggemaskan sebelum mengarah ke sepasang paha indah nan mulus padat merangsang.

Paha indah itu mengangkang lebar memperlihatkan organ vitalnya yang…yang begitu menggetarkan pandangan mata…!!

…lubang vagina…lubang vagina alias alat vital gadis cantik ini yang berada di tengah bukit tempik nan indah berjembut pada area pangkal paha mulusnya terlihat jelas…terlihat jelas menganga lebar.

Menganga seakan ada sesuatu benda begitu besar dan gemuk baru saja memasukinya dengan dahsyatnya.

Liang cinta Zaskia yang indah dan rapat kini menganga terlihat kembang kempis memompa sesuatu cairan putih kental nampak jelas mengapung di dalam sana.

Yah, itu lendir air mani alias pejuh Zaenal Arifin suaminya tercinta yang baru saja muncrat di dalam liang vaginanya beberapa saat lalu.

Rongga daging vaginanya terus memompa sperma kental Zaenal yang begitu melimpah untuk masuk kian dalam hingga menuju dinding rahimnya menuju telur-telur matang sang istri tercinta.

Apakah itu berarti Zaenal telah menyetubuhi Zaskia…? Lalu bagaimana dengan istri keduanya, Nurul Izzah…?

Tak terkira desakan klimaks yang mendera tubuh telanjang Zaskia terutama di kedalaman alat vitalnya.

Dinding liang kenikmatannya terus meremas, menjepit dan menghisap begitu kuat batang kemaluan Zaenal suaminya tercinta yang panjang besar dan begitu keras ngacengnya.

“Ohoghhh…Ohoghhh…Ohoghhh… !!"erang keras Zaskia terbata-bata dengan mata terbelalak saat Zaenal terus menusuk tubuh bugilnya melalui lubang kawinnya yang merekah lebar.

Jembut indahnya tersibak manakala penis kekar suaminya menyodok begitu kuat seakan sampai hendak menjebol dinding rahimnya.

Jemari lentik Zaskia hanya bisa pasrah terkulai lemah saat pria gagah ini membawanya ke puncak surga seks untuk yang kesekian kalinya.

8..9…12 kali…edaannn !!!!

Luar biasa memang seorang Zaenal Arifin.

Daya tahan tubuh, stamina dan ukuran kemaluannya yang istimewa ditambah permainan ranjangnya bak seniman seks jelas kombinasi mematikan dan berdaya bunuh luar biasa bagi perempuan lawan mainnya.

Sudah banyak wanita yang merasakan kehebatan seorang Zaenal Arifin dalam bermain cinta.

Bedanya perempuan yang kini ia senggamai adalah istrinya yang sah dan ia kasihi, Zaskia Mirza.

“Zaaaa…..aku mejuuhhh…!!!!”

CROOTT….!

“NIKMAAAATT…!!!” erang macho Zaenal saat ia berejakulasi bersama-sama klimaks beruntun Zaskia di dalam liang vaginanya.

“TEMPIKKKK……Ooouughhh…!!!”

Croot…CROOTT…

Kantong air mani Zaenal yang menggantung besar mengembang mengempis terus memompakan cairan spermanya yang memancut hebat di dalam tubuh indah telanjang itu.

“Ohoghhh…ohoghhh… “

Zaskia cuma bisa mengangkang sambil terus memekik pendek kala dinding rahimnya terus ditembak canon air mani hangat suaminya tercinta seakan tanpa henti.

Zaenal terus meremas-remas pantat bugil Zaskia yang bulat indah dan putih mulus dengan kuat selaras dengan sodokan batang penisnya menguak bibir cantik kemaluan gadis cantik nan imut sekaligus istri barunya ini.

15 menit berlalu Zaskia terkulai dalam ketidakberdayaan.

Bibirnya terus mengerang lirih dengan mata terbuka hanya memperlihatkan sedikit pupil hitamnya pertanda dirinya belum sadar dari mabuk klimaksnya.

Tubuh indahnya yang telanjang begitu seksi menawan berkilau basah oleh keringat yang membanjiri meski udara AC berhembus dingin.

Lalu kemana suaminya…? Jangan-jangan…!!?

“Oouugghhh…ooouughhh…ooouughhh… Banggg…Banggg…”
“....ooohhh…kONTOOL…KONTOLMUUH Bangggg… KONTOLMUUHH… !!!”

Jerit merdu Nurul Izzah tak tertahankan lagi keluar dari bibir indahnya.

Sama halnya Zaskia, tubuh indahnya yang tak ditutupi sehelai kain meliuk-liuk bagaikan ular kobra mengangkangi sesosok pria bugil nan gagah perkasa.

Sepertinya Izzah tengah begitu asyik menikmati nikmatnya surga dunia yang baru saja ia kenal.

Dan surga itu ternyata ada begitu dekat di sisinya.

Surga yang mewujud dalam bentuk sebatang penis ngaceng milik suami tercintanya yang siang tadi saling mengikat janji sehidup semati.

Bersamaan laju gerak pantat besarnya yang mulus indah padat berisi menggenjot naik turun…maju mundur…begitu aduhai.

Sementara jelas kelihatan sebatang penis kekar berotot berwarna gelap dan keras ngaceng menancap gagah menguak bibir lubang kelaminnya yang beberapa waktu rapat berjembut kini bobol ditembus pedang kenikmatan sang suami.

“Aaakhhh…Zzahhh… Izzaahhh… !”
.....
“...kau…kau pintar sekali ngentottt Zzaahhh…!!!”
.......
“...pantatmuuu seksi Zzaaahhhh...…tempikmuuuu…aaahhhh…tempikmuuuu nikmaat sekaliii…Zzaahhh....'
"....aahhhh…keras menjepit peniskuuu…! “Erang jantan Zaenal dengan mata mendelik merasakan genjotan seks istri keduanya, Nurul Izzah.

Jemari kekarnya sontak mencengkram pantat besar Izzah seakan mencoba menghentikan goyangan dan genjotan gadis desa ini supaya tidak meremukkan batangnya.

Tapi percuma…

Izzah yang sudah diebol kegadisannya oleh Zaenal seakan berubah menjadi sex addict yang tergila-gila dengan aktifitas ngentot alias kenthu.

Klimaks demi klimaks yang terus menderanya tak menyurutkan semangat muslimah cantik yang pintar mengaji ini untuk menikmati lezatnya seks mengadu kemaluan dengan suaminya tercinta.

“Ooowww…KENTHU…KENTHUUU…KENTHUU akuuuhhh Banggg…KENTHUU Izzahhh…KENTHU Izzah sampai mentoook…!!!”

“....enaknyaa dikenthuu KONTOL…KONTOLMUUHH Banggg Zaenaaalll…aarrghhh… !!”

“KENTHUUU….KENTHUUU…!!!”

“..niikmaatnyaaaa dikenthuu…!!!”

“...oowwww…kenthuuu…Ya Aloh…enaknya NGENTHUUU… ngenthuuu…!!!”jerit merdu dan erang menggairahkan tak henti terus keluar dari bibir indah Izzah.

Sungguhpun fasih melantunkan ayat-ayat suci ternyata tak mengurangi naluri dasar kewanitaannya dalam menikmati seks.

Untaian dan jeritan kalimat vulgar terus mengalun dari bibir Izzah yang terbuka lebar.

Mata indahnya membuka terpejam merasakan nikmat beradu kemaluan dengan suaminya tercinta.

Kontol suaminya terus menusuk-nusuk bersama-sama dengan daging vaginanya yang hangat membasah menjepit meremas mengurut-ngurut batang panjang besar nan ngaceng kemaluan milik Zaenal.

“Ooouughhh…!!!!!”

Sungguh nikmatnya tiada tara…tiada banding (...kayak iklan TV Digitec Ninja di tahun 90an saja…hehehehe)

Blesss… “Ooouughhh…”

Blesss…“Aaahhhh… “

Blesss….“Ooouughhh… “

Blesss….“Aaahhhh… “

Setengah jam lebih keduanya menikmati enaknya bersetubuh…lebih dari 10 kali Izzah mencapai klimaksnya. Demikian pula Zaenal yang mejuh kedua kalinya.

Lendir cinta Izzah membanjiri lorong vaginanya bercampur dengan mani kental Zaenal memperlihatkan pemandangan yang begitu menggetarkan dada.

Hingga akhirnya Izzah memekik keras di penghujung tenaganya yang penghabisan.

Zaenal yang kembali mendekati pemuncak segera mengambil alih menusuk-nusuk kemaluan Izzah dengan penisnya yang perkasa..

“Zzaaahhhh…abanggg…bang Zaenal mauuu mejuuhhh…mau keluaar di TEMPIKMUUUU…Zzaaahhhh…! “
....
“...aahhh…TEMPIKKKK…TEMPIKMUUU ennnakkk Zzaaahhhh….…”

Izzah yang kelelahan hanya mampu berujar pendek sambil merintih merdu.

“Iyyaah Bangggg….muncratin tempik Izzah pake pejuh…pejuhin Izzah Banggg…pejuhin rahim Izzah pake sperma… “

“...sodok yang kerasss rahim Izzah pake kontol…komtol abanggg yang BESAAARRR….”

“Buat Izzah hamil Bangggg….”

“....buat janin bayi di perut Izzah…”

“...hamilin Izzah Banggg…hamilin Izzah sepuass abangggg… aahhhh…”

Mendapat aba-aba begitu rupa membuat Zaenal seolah kalap.

Digenjotnya keras lubang nikmat Izzah dengan semangat 45 sambil jemarinya meremas-remas pantat seksi Izzah dengan liarnya.

Komtolnya terus menusuk-nusuk lubang kemaluan Izzah dengan cepat… kuat…makin cepat…makin kuaat… !..

Hingga…

“Zzaaahhhh…Abangggg KELLUUAARR…AAARRGHH…!!!”

CROOTT…...”TEMPIKMUUU NIKMAAAT Zzaaahhhh…Aaarrghh…!!!*

CROOTT….....“Hamiiilahh…Zzaaahhhh…hamilaah Zzaaahhhh…!!”pekik macho Zaenal di detik-detik dirinya berejakulasi begitu nikmat di kemaluan gadis cantik ini.

Croot… ..“Ooouughhh… Banggg…!!”


CROOTT….....“Izzaahhh pasti hamiil Bangggg… Ooouughhh…!!“

Semprotan demi semprotan…pancutan demi pancutan lahar panas sperma Zaenal memenuhi saluran peranakan Izzah tembus hingga ke rongga rahim.

Sel-sel sperma Zaenal yang sehat berlarian berlomba-lomba menuju indung telur di rahim Izzah.

Satu di antaranya berhasil paling cepat menusuk cangkang telur masak milik Izzah.

Jleebbb…

“Oooohhhh…..“Rintih merdu Nurul Izzah seakan mengikhlaskan telur perawannya ditembus benih jantan suaminya tercinta di dalam sana.

Waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 dinihari kala ketiga insan yang saling mencintai itu usai memadu asmara.

Zaenal tidur lelap di tengah sembari diapit kedua istri tercintanya.

Hanya selimut tersisa menutupi ketelanjangan mereka saat merenda mimpi menyongsong sang fajar esok pagi.

Kini hanya tinggal menunggu waktu Zaskia maupun Izzah mengandung benih sang guru tampan tersebut.


=======

Tujuh bulan berlalu….

Rumah kediaman Zaenal nampak ramai dengan tetamu yang hadir.

Zaenal terlihat sumringah menyambut tamu dengan didampingi simbok dan juga kedua istrinya.

Satu yang namoak berbeda terutama Zaskia dan Izzah.

Tubuh Zaskia dan madunya, Izzah tampak lebih gemuk dengan perut yang membesar jelas terlihat.

Ehmmm…..

Yah, Zaenal dan keluarganya tengah mengadakan acara ‘mitoni’ alias upacara selamatan tujuh bulanan atas kehamilan kedua istrinya.

Sungguh karunia besar terutana bagi sang calon ayah kedua istrinya ternyata hamil berbarengan…!

Betapa penuh sukacita seorang Zaenal Arifin menyambut kedatangan sang buah hati.

Upacara pun segera dimulai diawali sambutan dan doa para sesepuh serta doa seorang ustad.

Beberapa waktu kemudian… .

Zaenal dan kedua istrinya saling berpegang mesra sambil menatap bahagia satu sama lain usai upacara tuntas dilaksanakan.

Kini memasuki sesi ramah tamah dengan para tamu-tamu di mana tuan rumah telah menyediakan aneka sajian berselera dengan tenda cukup luas di pekarangan depan.

Sementara itu Zaenal dan keluarga kedatangan dua orang tamu spesial yang belakangan datang.

Mereka ternyata Umi Ulfa dan Umi Azka beserta suami masing-masing.

Jabat erat suami mereka dan Zaenal menyiratkan keakraban yang nyata karena Zaenal juga mengenal mereka cukup dekat., Ir. Haji Hasan Hasbi suami Umi Ulfa dan Dr. Purbaya suami Umi Azka.

Ulfa dan Azka duduk berhadapan dengan Zaskia dan Izzah yang tengah hamil tua.

Sementara para suami saling berhadapan di sisi lain membentuk denah bujur sangkar.

Dipangkuan Ulfa dam Azka masing-masing nampak sesosok mahluk mungil nan imut menggemaskan menggelayut dengan manjanya.

“Jadi keduanya perempuan ya Umi… “
"........
“...sungguh berkah yang membahagiakan… “ucap Zaskia kepada Umi Azka.

Umi Azka lantas tersenyum manis sembari sedikit membetulkan kain selendang si kecil.

“Syukur Alhamdulillah, Dik…”
“...imi juga kejutan yang tak kami sangka-sangka bahwa Umi Ulfa ternyata juga hamil nyaris berbarengan dan melahirkannya pun di rumah sakit yang sama…”

“Betul-betul kado indah dari Allah SWT buat keluarga kami berdua…”
".........
“Bukan begitu, Bi…?”ucap Umi Azka kepada suaminya Dr. Purbaya yang seorang arsitek terkenal.

Purbaya mengangguk sambil tersenyum lebar memgamit jari lembut sang istri.

“Benar skali, Umi…puji syukur alhamdulillah… “katanya.

“ Boleh saya lihat lebih dekat, Umi…”
“...mumpung si kecil sudah bangun dari tidurnya…”kata Zaskia seraya mendekat ke arah Umi Azka.

Sebentar di sana Zaskia bisa melihat betapa cantik dan imutnya bayi mungi Umi Azka.

Spontan ia ganti melihat bayi kecil Umi Ulfa yang berada di sebelah Azka.

Kedua bayi perempuan itu ternyata sungguh cantik dan sepintas sangat mirip satu sama lain.

Zaskia pun nyeletuk setengah bergurau usai melihat kedua putri Ulfa dan Umi Azka.

“Wah…wah…cantik sekali kedua putrinya, Umi….. “
".........
“....siapa dulu dong, ayahnya… “kata Zaskia berganti menatao kedua suami Umi Ulfa dan Umi Azka yang walaupun tajir melintir sebenarnya bertampang ala kadarnya.

Ulfa dan Azka yang tadi sibuk memperhatikan sang buah hati spontan mengangkat wajah dengan muka berseri.

“Iya dong…ayahnya khan Zaenal Arifin…“ucap keduanya nyaris bersama-sama.

Degh…!!!

Waktu seakan berhenti usai mereka berucap.

Hening sesaat di dalam ruangan di mana wajah cantik berseri Umi Ulfa dan Umi Azka seketika berubah pucat.

Zaenal tertegun pun demikian dengan kedua suami Ustazah cantik itu.

Zaskia spontan menatap heran ke arah suaminya dengan sorot mata tajam.

“Massss……??”


×××× TAMAT ××××


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com