Madrasah Aliah (disingkat MA) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setara dengan sekolah menengah atas yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Agama.
Jenjang kelas dalam waktuh tempuh madrasah aliyah sama seperti sekolah menengah atas atau SMA.
Pun sama halnya dengan madrasah Aliyah 09 di mana Zaenal mengajar
Terkenal sebagai sekolah MA terbaik se-provinsi bahkan pernah menjadi sekolah percontohan di tingkat nasional.
Tak heran banyak siswa yang berasal dari luar kota jauh-jauh datang bersekolah demi menuntut ilmu di MA 09 ini.
Siang jelang sore itu para siswa sudah banyak yang telah meninggalkan sekolah.
Hanya nampak beberapa gerombol siswa yang terlihat beraktifitas baik di lapangan maupun di ruang aula.
Sementara sejumlah satpam sekolah tengah sibuk mengatur arus lalu lintas keluar masuk siswa, tetamu, perangkat sekolah maupun para guru.
Nampak Bu Nanik Suryani terlihat bercakap dengan dua satpam senior yang cukup lama bertugas di sekolah tersebut.
Sebut saja namanya, Pak Jayus dan Pak Jalmo.
Ketiganya asyik berbincang meski kalu diperhatikan sorot mata kedua pria paruh baya ini sebenarnya tak menggubris apa yang dibicarakan Nanik.
Mereka hanya sibuk menatap sejumlah pemandangan indah dan menggoda yang tergelar jelas nyata-nyata di depan hidungnya.
Hmmmm….
Sementara Nanik berbasa-basi mata Jalmo menatap nanar hampir gak berkedip di area dada sang guru BP yang terkenal tegas dan rada galak ini.
Jalmo sesekali mengusap janggutnya yang tipis sedikit berantakan sambil menyeringai penuh arti menatap keindahan tonjolan payudara Nanik yang montok.
“Ehmmm…ya…ya…bener itu Bu…yahhhh….”ucap Jalmo terdengar asal-asalan menjawab banyolan Bu Nanik.
Bu Nanik yang tak sadar aset berharganya menjadi santapan gratis Pak Jalmo masih saja asyik cas cis cus.
Sungguh payudara yang indah, pikir Jalmo.
Meski tersegel seragam ketat PNS dan hijab di kepala nyatanya pesona bukit kembar kepunyaan Bu Nanik sukses membuat mata Jalmo tak bergeser sedari awal.
Huhhh…gatal tanganku meremas susu perempuan ini, pikir Pak Jalmo.
Tanpa sadar tangan kiri Jalmo meraih selangkangannya seperti hendak membetulkan letak kemaluannya yang tertekuk agar lebih leluasa ereksi.
Lain Jalmo beda pula dengan Pak Jayus.
Pria berusia 45 tahun yang sudah 15 tahun mengabdi sebagai security ini justru asyik menatap pangkal paha dan bemper belakang Nanik Suryani.
Lebih tepatnya area kemaluan dan pantat Bu Nanik yang…..maknyus, kalu kata alm. Bondan Winarno si reporter acara wisata kuliner yg terkenal itu.
Mata pria ini menatap nanar ke arah pangkal paha ciut tertekuk samar dari balik rok ketat coklat PNS yang dikenakan Bu Nanik.
Sungguh pulen dan padatnya kedua paha Bu Nanik yang memang berbodi semok semlohai.
Belum lagi area bokong Bu Nanik yang mantap jiwa.
Mungkin salah satu perempuan dengan bokong terindah yang pernah dilihat Pak Jayus seumur hidupnya.
Bukan hanya besar tapi membulat indah dan begitu pejal keras tercetak melalui kain katun rok ketatnya.
Menambah seksinya seorang PNS guru wanita bernama Nanik Suryani melalui penampakan samar cawet celana dalam yang ia pakai beserta belahan pantatnya membuat debar syahwat Pak Jayus maupun Jalmo kian kencang.
Seperempat jam lebih bercakap-cakap kedua pria ini jelas nampak gelisah karena batang kemaluan mereka sudah mengeras maksimal terhimpit celana satpam ketat yang mereka pakai.
Uaseem…betul-betul ndak nyaman rasanya.
(Sedulur pembaca mungkin pernah mengalami hal yang sama…???😁)
Ingin rasanya membungkam mulut ceriwis Nanik yang berlipstik merah dengan penis ngaceng mereka bergantian.
“Ok Pak….saya tinggal dulu…..”kata Bu Nanik segera berlalu diiringi tatapan penuh nafsu Jalmo dan Jayus.
Pinggul besar Nanik berpadu dengan bongkahan pantat yang membulat seksi serta betis putih mulus berisi mengintip dari celah rok setagamnya berhasil membuat bulu-bulu di tubuh kedua pria ini meremang.
“Selamat sore, Pak Jalmo…Pak Jayus…”
Terdengar suara berat nan dalam berwibawa seorang pria mengejutkan kedua pria paruh baya ini.
Spontan menoleh terlihat Zaenal Arifin telah berada di depan pos sambil tersenyum simpul melihat Jalmo gelagapan.
“Kenapa Pak Jalmo ? Kok kayak ngeliat setan…atau jangan-jangan baru ngeliat perempuan cantik sampai sampean ngelamun begitu….hahahaha….?”kata Zaenal sambil bersandar di tepi pintu dengan tangan bersedekap.
Jalmo hanya tersenyum kecut sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal sementara Jayus hanya tertawa gelak lalu menepuk kepala rekannya dengan segulung kertas koran bekas.
Pukkk..
“Hehehehe….Jalmo ini memang barusan saja ngeliat bidadari kahyangan Mas Zaenal….”
“Namanya Nanik Suryani…hahahaha…”
Zaenal tersenyum mendengarnya.
“Waduuh, diam-diam Pak Jalmo nge-fans berat sama Mbak Nanik toh…hahahaha….memangnya seberapa menarik Mbak Nanik buat sampean Pak Jalmo….?”
Jalmo dan Jayus yang memang akrab dengan Zaenal karena anakmuda ini memang pintar mengambil hati tak malu-malu lagi.
“Nanik itu wis ayuuu…bodynyaaa…ckckckck…montok dan seksi Mas Nal,...bohay kayak…(sambil kedua tangannya menirukan gaya ala body gitar 🎸🎸 Spanyol)... betul-betul bikin kontol ngaceng…betul ndak Yus…?”ucap Jalmo sambil memandang Jayus sambil terkekeh.
Jayus yang tak mau kalah sampai berdiri di antara Zaenal dan Jalmo lalu menirukan adegan menggenjot ala doggy-style.
“Pantatnya si Nanik bahenol parah bikin nafsu Mas…gatel pengin tak kenthu koyok asu…aaahh…aahhhh…hahahahah…”sahutnya tanpa malu.
Zaenal hanya tergelak melihat tingkah kedua security paruh baya ini.
Ia turut menirukan gaya tangan ala gitar Spanyol lalu mengangkat kedua jempol tangannya sembari tersenyum lebar.
Namun di lubuk hatinya ia merasa ada sesuatu yang tak wajar atau boleh dibilang berlebihan dari kelakuan kedua orang ini
Mental psikopat….???
Sebentar kemudian Zaenal pun pamit dan berlalu pergi ke arah parkiran.
Tiba-tiba…hp Pak Jalmo lalu sibuk bercakap-cakap dengan si penelpon.
“Ndes, kamu sdh siapkan dua kancamu buat bantu…?
“...target sdh keluar sarang….hubungi aku segera jika tugasmu selesai…”
“...tunggu di tempat yang telah disepakati….”
“...ok…ditunggu cepat…Ojo suwe-suwe….”
(Jangan lama-lama.red)
Klik…
Jalmo pun menutup hapenya.
Jayus menyeringai sambil tersenyum penuh arti Diraihnya saku celananya sambil membetulkan selangkangannya.
Ditangannya kini nampak sebotol kapsul obat kuat “X-Men” dengan slogannya tahan main sampai 3 jam.
Jalmo terkekeh sambil menghisap rokok kretek di bibir gelapnya yang tebal menghitam.
“Hehehehe….dirimu sudah betul-betul konak dengan guru semok itu ya Yus…hehehehe….”
Jayus hanya mendesah membayangkan Nanik Suryani dalam kondisi bugil tanpa busana.
“Aku memang pengin ngentot si Nanik, Mo….”
“Ndak tahan aku ingin melihatnya telanjang bulat lalu menggenjot memek si Nanik sepuasnya….”
“Bukannya aku letoy…ini cuma buat penambah semangat karena kapan lagi bisa menikmati perempuan montok seksi sekaligus salehah macam Si Nanik…hahhh…”sahut Pak Jayus sambil bersiap.
“Mereka pasti sudah mencegat si Nanik di perempatan sepi itu…cepat kita susul, Mo”
“... biar anak2 itu yang jaga sore ini…”kata Pak Jayus sembari menepuk bahu Pak Jalmo.
Keduanya pun berlalu sambil melepas baju seragam masing-masing.
Sementara Pak Jalmo memasukan id card miliknya ke dalam saku celananya.
Ehmmm, entah apa yang mereka rencanakan terhadap Bu Nanik…?
Mungkinkah sang guru cantik bahenol itu berada dalam ancaman…?
-----------
Bu Nanik tengah dicegat oleh 3 orang yang memakai mobil MPV calya.
Wajah Bu Nanik nampak ketakutan apalagi ketiga pria ini berpenampilan urakan dan sama sekali tidak ramah.
Jalanan sepi di pinggiran desa menuju kota jelas membuat perempuan ini semakin gundah.
Cuaca sore yang mulai beranjak petang makin terasa menutupi cakrawala.
Mata Nanik yang sebenarnya indah bening menatap tajam penuh kekhawatiran terlebih ke tiga pria mendatang sambil terkekeh-kekeh.
“Siapa kalian….? Mengapa berani mencegat saya…? Apa mau kalian…? Biarkan saya lewat…?
Suara Bu Nanik seperti tercekat di tenggorokannya menandakan wanita ini tengah dalam suasana cemas yang memuncak.
Ia beranjak mundur memakai skutik Vario nya tapi ketiga pria ini terus menerus menempelnya dan semakin dekat
Sadar dirinya dalam bahaya Nanik pun berupaya lari.
“Mau kemana cah ayu…? Hehehehe….!!”
Salah satu dari mereka yang berbadan tinggi kerempeng bernama Bejo segera berlari dan dalam hitungan detik saja ia berhasil menyergap Bu Nanik sampai terjatuh dari motornya dan keduanya bergulingan di tanah.
“Aauuuwww….!!!”
“Kena kau…hahahaha…eehmmm…wangi…montoknyaaa…eehmmmmmmhmmmm…..!!”dengus Bejo sambil berusaha menciumi wajah Nanik. Sementara jemari tangannya sibuk menggerayangi sekujur tubuh molek Nanik dari balik rok ketatnya.
“Lepaskan akuu bajingannn….lepaskannn…!!”pekik Nanik sambil berusaha menggigit tangan Bejo
“Arghhh…! Lontee..!!” maki Bejo hanb yang kesakitan.
Plakk…
“Aauughhh….!”pekik tertahan Nanik kala tangan si Bejo menampar wajahnya lumayan keras hingga tubuhnya terjengkang.
Nanik yang kesakitan tergolek lemah menahan nyeri.
Sementara dua lainnya sudah tiba sambil terkekeh-kekeh bertatapan penuh arti.
Lindu dan Aji memandang penuh nafsu melihat wanita cantik berkulit putih mulus dengan tubuh montok bahenol tergolek lemah di atas tanah berumput.
Lekuk tubuh seksinya dengan tonjolan besar di dada dan pantatnya jelas memancing bau birahi kian tajam ke seantero lokasi.
“Apa kita harus menunggu Jalmo dan Jayus Bang…?”tanya Aji kepada Lindu sang senior.
Lindu pria sangar 40 tahun yang mantan residivis ini menyeringai sambil mengusap kemaluannya.
Matanya nanar menatap manisnya wajah Nanik yang masih merintih berikut tonjolan kewanitaannya yang menggoda.
“Mereka bisa mendapat giliran tapi kita bawa dulu perempuan ini ke tempat yang telah disepakati…ayook…!”
Ketiganya segera memasukkan Nanik yang hanya bisa meronta sebisanya ke mobil Calya lalu segera berlalu menuju pinggiran hutan tak jauh dari sana.
--------
Rumah kosong di tepian hutan itu sekilas nampak sunyi.
Tapi tak lama kesunyian itu berubah hiruk pikuk oleh tawa dan pekik wanita di dalamnya.
Terlihat 3 orang pria di sana tengah sibuk menindih berusaha menelanjangi seorang wanita yang meronta-ronta berusaha lepas dari dari ulah keji para pria tersebut.
Di dekat tubuhnya yang meronta terhampar sebuah KTP bertuliskan “Nanik Suryani”
Sementara dua pria lainnya yang memakai penutup ala ninja hanya diam mematung seakan menunggu ketiga pria tersebut selesai beraksi.
Breeet…breettt…
“Yyaaahhhh….!!!”
“Edaaan…susunya mantaaap Banggg…. Putih montok dan pulen…hahaha…!!!”.
“Aku pengin liat paha indahnya Jo….sobek saja…”ucap Lindu terengah-engah menahan nafsu melihat buruannya nyaris telanjang.
Breettt….
“Tiddaakkk….!!”pekik Bu Nanik saat tangan Bejo menyobek keras rok ketat yang sudah compang-camping hingga lepas dari pinggul besarnya yang molek.
Ketiga pria yang tak lain Bejo, Aji dan Lindu menyeringai penuh nafsu melihat Bu Nanik hanya mengenakan hijab dan celana dalam mungilnya menutupi ketelanjangannya.
Lindu yang paling senior langsung saja menyergap menindih si wanita yang memekik kala pria berangasan tersebut mencaplok pentil payudaranya sekaligus meremas yang satunya.
“Hahahahha….hehehehe….ueenaaaak tenannnn…huummmm….hummmmm….
“Sedooot pentilnyaaa Bangggg….hahahahaa…!”
“Aaakhhhh…. tiddakk….lepasss…kannnn…oooouuuggghhh….”pekik tertahan Nanik saat bibir tebal Lindu mengenyot puting coklatnya yang kini telah mengacung kaku akibat rangsangan yang ia terima sedari tadi.
Jari kekar Lindu satunya turut meremas payudaranya yang mengkal.
Kedua tangannya jelas sulit bergerak karena Bejo dan Aji memegangi dengan erat.
Hanya kepasrahan dari seorang Nanik Suryani takkala Lindu mengunyah kedua buah dada montoknya hingga penuh cupang dan gigitan.
Dua pria lainnya yang ternyata Jayus dan Jalmo yang berdiri tak jauh hanya diam memandang dari balik penutup wajahnya.
Kedua pria itu tak bisa berbuat apa-apa selain menunggu ketiga pria preman itu menuntaskan hasrat birahinya terhadap si wanita.
“Aku ganti bagian bawah, kalian berdua garap bagian atas….hahhh…aku ndak pengin lihat tempik wong ayu Iki…hahhh…”
Lindu segera beringsut ke bawah menyusuri pinggang dan perut Nanik yang mulus hingga sampai ke area genital di pangkal paha guru muda nan seksi ini.
Aji dan Bejo yang sudah diberi lampu hijau langsung tancap gas menyerbu wajah dan dada Nanik yang tadi ditinggalkan Lindu.
Hijab yang dikenakan Nanik akhirnya tak bisa bertahan lama hingga rambut Nanik yang sebahu dan pirang kecoklatan nampak jelas tergerai.
Sungguh seksi dan menggairahkan pemandangan yang kini tersaji di hadapan Jayus dan Jalmo.
Seorang wanita bertubuh putih seksi dan montok bahenol nyaris telanjang menggeliat dalam tindihan tiga pria yang buas menerkamnya.
Lindu buas menciumi perut Nanik yang meski sedikit berlemak namun seksi hingga sampai di pinggiran karet celana dalamnya.
Lalu….
Sreeettt….
“Aakhhh….! Nanik yang tersadar berupaya mencegah namun apa daya.
Sehelai cawet warna putih berenda terbang ke udara dalam keadaan tercabik meninggalkan tubuh seksi Nanik yang kini polos tanpa sehelai benangpun.
Lindu segera menyergap alat vital Nanik yang indah berjembut tanpa ragu.
Ditahannya kedua paha mulus Nanik dengan tangan kekarnya sembari bibir tebal dan lidah liatnya buas mengecup dan menjilati bibir vagina Nanik yang merekah basah oleh lendir rangsangnya.
“Oooouuuggghhh….!!!”
Pekik Nanik dengan mata membelalak saat lidah Lindu berhasil menemukan kacang itilnya yang tersembunyi.
Sesuatu yang bahkan tak bisa ditemukan oleh suaminya kini justru berhasil dilakukan oleh pria yang hendak memperkosanya.
Tak pikir panjang Lindu segera menjilat nya penuh nafsu sambil tangannya meremas pantat dan mulai menusuk celah anus Nanik dengan ujung jarinya.
Nanik bak dalam dilema.
Di satu sisi ia berusaha melawan pemerkosaan ini tapi di waktu bersamaan tubuhnya menerima rangsangan ini begitu kuatnya.
Putingnya yang kini menjadi santapan kedua pria lain sudah tegak kaku maksimal dengan payudara mengeras sempurna.
Pun demikian dengan vaginanya yang terus mengeluarkan lendir nikmat membuat sang guru cantik ini tak bisa menahan diri untuk terus mengerang dan menggelinjang.
Pantatnya sesekali terangkat seakan menyilakan sang lelaki menikmati sedapnya celah surga di pangkal kemaluannya.
Lidah Lindu menusuk dalam menyibak gelambir bibir memeknya yang merah merekah hingga menyusuri lekuk daging nikmat di dalam lubang kemaluannya hingga sedalam sedalamnya.
Sampai akhirnya Nanik menjerit pilu di puncak kelimaksnya sambil mengangkat pinggul besarnya tinggi-tinggi.
Pantat semoknya terangkat paha mengangkang bibir vaginanya membuka dan…
“KELUUAAAAR…. yyaaahhhh....!!!”
Creeet…creettt…..
“OOOHHHH….Lagiiiihh….!!!”
Creeet…creetttt….
“Hahahaha…hehehehe…..”
Lindu tertawa lebar sambil mengusap mukanya yang basah terkena semprotan pejuh Nanik dari lubang kencingnya.
Perlahan pria gempal ini membuka celana panjangnya sampai bugil.
Dibuangnya secarik kertas tisu magic berisi salep “tahan lama” yang sebelumnya telah ia oleskan di batang penisnya.
Ia pun segera mengambil posisi tepat di tengah paha mulus Nanik yang mengangkang.
Diusapnya perlahan ujung penisnya di bibir lubang nikmat itu naik turun dengan telaten.
Ia melakukannya terus sampai penisnya betul-betul mengeras kaku.
Tangannya menahan pinggang Nanik dan sekonyong-konyong pantatnya mengayun kuat menyusul ujung kontolnya yang telah kaku masuk membelah liang sempit kemaluan Nanik.
“Aarrgghhh….TEMPIKKKK…!!!!”
“Aaakhhh…..!!!pekik Nanik saat penis si lelaki berhasil menembus alat kelaminnya dan terus menusuk deras menyusuri lipatan dinding vaginanya yang liat meremas-remas.
“Ooohhhhh….gilaaaaa…ennaakk tempiknya…. oooouuuggghhh…”
Sleeepppp…blesss…sleepppp….. BLESSS….
“Ooohhhh….”
“Aaaahhhh….”
“Ooohhhh….”
“Aaahhhhh….”
Kedua insan yang saling bertaut organ intimnya ini terus mengerang nikmat satu sama lain hanyut dalam rasa enaknya bersenggama.
Aji dan Bejo masih asyik menikmati buah dada Nanik sementara Lindu mengerang kala penis kakunya diremas oleh lubang seks milik Nanik tanpa henti.
Kontol Lindu terus menusuk deras keluar masuk ke lubang belut nan hangat di kemaluan Nanik yang merekah indah berjembut.
Berbalut lendir kental milik Nanik membasahi sekujur batang ngaceng itu menandakan Nanik pun turut merasakan sensasi nikmatnya diperkosa.
“KONTOOOL…..aaahhhh…KONTOLMUUU….janggannn...ooohhh…oohhhhh….”
Jerit vulgar Nanik tak tertahan lagi membuat Jalmo dan Jayus hanya bisa terpana di balik penutup kepala.
Keduanya hanya bisa mengelus-elus penis masing-masing menyaksikan adegan panas di depan mereka.
Makin tak karuan saat Bejo yang sudah telanjang bulat bersama Lindu dan Aji melakukan threesome lewat tiga lubang milik Nanik…bibir, vagina dan lubang dubur….GILAAA.
Erangan mereka beradu dengan pekik jerit Nanik menambah aura hot makin terasa di tempat terpencil itu.
Sampai akhirnya Lindu menyerah lebih dulu lewat tusukan dalam kontolnya hingga menembus rahim Nanik.
“Cantiikkkk..!! Akuuu MEJUUH….Aarrgghhh….!!!!”
Croooottt….
"Oooouuuggghhh....!!"jerit Nanik saat merasakan semprotan lahar panas sperma begundal ini memenuhi rahimnya.
" Ooo YESSS...aaarrrgghhh...!!!!"
CROOTT....
"Aaakkkhhhh....!!!" Kembali Nanik memekik merdu merasakan pemerkosanya memancutkan spermanya di dalam liang senggamanya.
Semburan mani kentalnya muncrat tak tertahankan di dalam alat kelamin Nanik yang menjepit kuat dan begitu nikmat.
Lindu kembali meremas pantat besar dan indah Nanik dengan kuat. Disusul pantat tepos nya sendiri menyodok keras selangkangan Nanik yang mengangkang lebar tanpa ampun sampai bulu kemaluannya bergesekan rapat dengan jembutnya Nanik Suryani.
“Bu Guruuu...!!! Tempikmuuuu…ENNAAAKK…. Aarrgghhh....!!!!”
CROOOOTTT…..
"Ahaghhh...!!"kembali Nanik menjerit tertahan merasakan sodokan kontol Lindu sang pemerkosanya menusuk begitu dalam ke lubang kemaluannya hingga seakan menembus jantung.
Lindu pun kembali muncrat.
"...ooohhh YESSS...!!!"
Croot....croot...
Pantat tepos Lindu mengejan saat detik-detik lubang kencing di ujung kontolnya kembali memuntahkan pejuh nikmat nan panas di dalam liang kenikmatan Vagina Nanik di selangkangan guru bahenol itu.
Sungguh enak rasanya beradu kemaluan dengan perempuan ini, Nanik Suryani.
Tak lama menyusul Bejo dan Aji memekik keras saat masing-masing menyemprotkan pejuhnya di wajah cantik Bu Nanik dan di atas bongkahan pantat putih mulusnya.
Croot.. ..crooot....
“Oooouuuggghhh….ampuunnn NIKMATNYAA...mejuuh..,!!!
Lindu yang masih mengatur nafas hanya menyeringai menatap tubuh bugil Nanik yang terkulai berlumur sperma.
“Kini giliran kalian berdua…sekalian aku minta bayaranku….”ucap Lindu kepada Jalmo dan Jayus dengan lagak santai.
Lindu cs segera berlalu meninggalkan kedua security itu yang termangu menatap Nanik yang mengerang lirih dan mata terpejam.
Pemandangan indah dari sepasang payudara montok, paha mulus mengangkang dan jembut menggoda di selangkangan si wanita jelas membuat keduanya tak tahan untuk segera menerkamnya mentah-mentah.
Jalmo dan Jayus pun turut merasakan nikmatnya menyetubuhi guru wanita paling seksi dan bahenol yang selama ini hanya bisa mereka bayangkan.
Sementara tak jauh dari lokasi sebuah motor Megapro lawas warna merah melaju pelan ke arah para begundal yang baru saja memperkosa Nanik.
Pria muda yang bukan lain adalah Zaenal ternyata “membuntuti” Nanik dengan berjuta tanya.
“Sudah dari siang Mbak Nanik selalu mengirim pin lokasinya melalui Maps ke WA ku….”
“Apa dia lupa mematikannya….? Apalagi kenapa pula dia harus masuk ke pinggiran hutan seperti ini….”
........
“...akuuhh merasa ada yang tak beres…”desah Zaenal yang sedari siang berusaha menghubungi Nanik namun tak diangkatnya.
Pagi tadi Nanik, Zaenal beserta sejumlah guru memang ada tugas luar sekolah mengunjungi desa binaan di pinggiran kota.
Oleh karena belum pernah ke sana Nanik menginfokan real-time posisinya melalui aplikasi kepada Zaenal.
Sore ini Zainal tersadar bahwasanya Nanik bukannya pulang kembali ke rumahnya tapi justru mengarah ke arah luar kota hingga berjarak hampir 20 km jauhnya.
Perlahan makin mendekat di tengah senja hari.
Zaenal lalu meminggirkan motornya dan memilih berjalan kaki menyusuri setapak dan rimbun ilalang ke dalam tepian sebuah hutan kecil.
Sekian menit berjalan mata Zaenal menyipit saat ia melihat sebuah bangunan rumah tak terawat di kejauhan.
Titik pin lokasi Nanik jelas mengarah dari gedung terbengkalai itu.
Sontak dada Zaenal makin berdebar kencang. Hati kecilnya merasakan firasat yang tak enak tentang Bu Nanik.
Benar saja, setelah sampai di pintu rumah yang miring nyaris lepas matanya melihat pemandangan yang membuatnya terkejut bukan main.
Bibirnya gemetar sambil meneriakkan nama seseorang.
“Mbakk…Mbakkk Nanikkk…!!!”
Zaenal segera bersimpuh di samping tubuh Nanik yang terkapar pingsan tak sadarkan diri.
Keadaannya sungguh menyedihkan.
Bugil tanpa busana dengan beberapa tanda kekerasan terlihat di wajah dan beberapa bagian tubuhnya yang telanjang.
“Kenapa kauuu…Mbakkk ??!!! Aaakhhh….aku harus cepat…menghubungi Pak Aziz…”
Zaenal cepat menelpon Pak Aziz yang dikenalnya sebagai petugas Babinsa Polsek setempat.
“Mbakkk…bertahanlah Mbak…kau..kau akan selamat….Aaakhhh…Ya Rabb selamatkanlah Mbak Nanik…*ucap Zaenal penuh kecemasan dengan mata berkaca-kaca. Dipeluknya lembut tubuh telanjang Nanik yang telah terselimuti oleh jaket lebarnya.
Tak lama kemudian….
Pak Aziz tiba dengan tim ambulans dari klinik 24 jam setempat berikut sejumlah penyidik.
“Bu Nanik sudah dalam penanganan medis Dik Zaenal…”
“....sepertinya dia telah mengalami trauma seksual hingga membuatnya tak sadarkan diri…”kata Pak Aziz sambil memandang ke arah ambulans yang membawa Nanik.
“Maksud anda, Mbak Nanik telah menjadi korban pemerkosaan brutal….?”
Pak Aziz tak langsung menjawab lalu menatap Zaenal lekat.
“Bersyukur kau menemukannya dengan segera Dik…”
“Bila tidak nasib Bu Nanik bisa lebih sangat membahayakan apalagi di tengah hutan begini…”
.........
“...bagaimana kau bisa menemukannya….?”
Zaenal ganti terdiam lalu ia pun menjawab pertanyaan polisi berusia 48 tahun berpangkat Aiptu itu. (Ajun Inspektur Satu.red)
“Di TKP tim penyidik menemukan ini…Mungkin kau mengenalnya sosoknya...?”kata Pak Aziz seraya menyerahkan sebuah id card satpam lengkap dengan foto dan namanya.
Mata Zaenal setengah melotot manakala ia menerima id card dari tangan Aziz.
“Pak Jalmo….”kata Zaenal lirih dengan bibir terasa keluh dan kaku.
Matanya sontak menatap tajam Pak Aziz tanpa berkata-kata.
Pak Aziz segera paham apa yang akan dikatakan guru muda ini.
---------
Siang itu Zaenal dan sejumlah guru baru saja menengok Bu Nanik yang kini berada di RSUD kota setempat.
Sudah 5 hari pasca kejadian itu kondisi Bu Nanik berangsur membaik namun belum bisa diajak mengobrol karena trauma psikologis yang masih membekas dalam tahap pemulihan.
Zaskia nampak berjalan di samping Zaenal sambil bercakap-cakap cukup serius.
Tak terlihat canda dan senyum yang biasanya nampak bila kedua guru muda flamboyan ini jalan berdua.
“Jadi polisi sudah menemukan tersangkanya Mas….?”
........
“...ahhhh…tak disangka ternyata pelaku biadab yang berbuat keji terhadap Bu Nanik bukan lain Pak Jalmo dan Pak Jayus….”
“...setan darimana yang telah merasuki kedua orang itu…sampai hati berbuat demikian….”
........
“....aku justru kasihan dengan keluarganya…sudah pasti hukumannya bukan hanya dipecat tapi pidana yang berat sudah mengancam…bukan begitu Mas…?”ucap Zaskia dengan gemas.
Zaenal hanya menarik nafas dalam lalu berhenti sambil memandang Zaskia.
Senyumannya nampak jelas menatap wajah ayu sang guru muda ini yang berbalut hijab motif bunga-bunga.
“Pelakunya bukan hanya mereka berdua, Za…tapi ada 3 orang lagi. Jadi total ada 5 orang yang melakukan kekejian itu kepada Mbak Nanik…”
........
“Tiga orang sisanya justru ditemukan tak sengaja karena terlibat kecelakaan dengan sebuah truk di KM 2 arah luar kota…”
……
“Satu yang bernama Lindu ditemukan tewas di tempat dengan kepala remuk dan sisanya patah tulang namun masih selamat…”Kata Zaenal lagi.
“Tim penyidik telah melakukan cross check dengan dua pelaku pertama dengan tiga orang itu dan…mereka, Pak Jayus dan Pak Jalmo mengakuinya….”
….
“Tinggal nanti menunggu konfirmasi dengan Bu Nanik setelah kondisinya membaik maka semuanya akan lebih jelas…”ucap Zaenal sambil menggenggam lembut lengan mungil Zaskia.
“Ada yang kau khawatirkan Za…?”tanya Zaenal melihat sang gadis seperti memikirkan sesuatu.
“Aku agak trauma dengan apa yang menimpa Bu Nanik, Mas…”kata Zaskia tiba-tiba memeluk Zaenal.
Zaenal yang tak menyangka hanya tersenyum sembari menahan debar di dadanya.
Terlebih tonjolan gunung kembar di dada Zaskia yang memang istimewa terasa hangat menempel dada bidangnya.
Mengkal, padat, besar dan…bulat, Aaah !!
“Mudah-mudahan Bu Nanik segera membaik ya Mas….?”kata Zaskia lirih masih tak melepaskan pelukannya.
Zaenal hanya menarik nafas berupaya menentramkan gejolak birahinya yang entah mengapa terlecut tiba-tiba.
“”Insyaallah Za….beliau akan sembuh seperti sediakala…”sahut lirih Zaenal sambil mengusap kepala berhijab sang dara yang harum mewangi bersandar di dada bidangnya.
Dipeluknya lembut tubuh sang dara dalam dekapannya sambil menatap langit sore di atas sana.
Tak lama keduanya pun berjalan ke luar dari rumah sakit di tengah kepadatan para tetamu yang datang menjenguk di jam berkunjung sore itu.
………..
Bersambung....