𝐈𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟔

"gue mau ngomong sama lo sebentar." Ucap teman rendra.
"..........." tanpa jawaban vivi mengikuti.

"gue jerry... gue temannya rendra, gue singkat aja ya. Mendingan lo minta maaf ke rendra" ucapnya

"kenapa harus minta maaf?" ucap vivi santai

"ah lo gak tau.. sifat dia gimana, gue udah kenal rendra dari SD, jadi gue tau dia gak bakal lupain masalah tadi siang gitu aja, lo bakal jadi bahan bullyan sampe di puas.ngerti?"

"terus gimana?" vivi langsung bersikap panic mendengar penjelasannya,

"ya lo minta maaf ke rendra, gue jamin rendra bakal maafin walau lo sedikit terhina dikit, lo masih mau kan sekolah disini? " tanyanya

"iaa masih.. " jawab vivi singakat.

( cukup lama vivi terdiam, masih ada rasa kesal dan marah dengan sikapnya. Tapi vivi sadar dia sampe bisa sekolah disini berkat orang tua rendra. Vivi pun memilih untuk berdamai karena sudah berjanji ke tante nia dan om hen.)

"ok.. gue bakal minta maaf," sambil vivi narik nafas.

"good.. ok ikut gue ke rendra" ajaknya

"mau kemana kita?" vivi mengikuti dari belakang.

"UKS"


( tak lama berjalan dan hampir sampai, terlihat teman-teman rendra yang lain lagi duduk santai di depan UKS.)

"beuhhh.. ngapain lo bawa tuh anak?" ucap ben yang langsung berdiri.

"dia mau minta maaf ke rendra, udah selesai belom?" tanya jerry

"wah gilaa nekad amat.." ucap salah satu seorang temannya di sampingnya.

"belom, palingan bentar lagi.." ucap ben dan berjalanan ke arah vivi.

"dan bentar lagi giliran lo " senyum licik ben.

( vivi pun duduk depan ruang uks, masih bingung apa yang di tunggu di dalam)

"aaaaahhhhhh... aaahhh.." jeritan dari dalam ruang uks.

"wah gilaa dahsyat kyknya tuh.. hhaa" ucap ben di ikuti tawa yang lain.

(vivi mencoba mencerna perkaatan ben, dan mendengar suara keritan di dalam vivi mengambil kesimpulan.)

"gue gak jadi minta maaf kalau gini caranya," ucapnya sambil berdiri.

"kenapa vi?" tanya kaget jerry

"lo jebak gue kan?, walau gue anak kampung tapi gak se bego ini," nadanya agak tinggi sambil meninggalkan jerry dkk.

"heii vi." Teriak jerry.
"Stupid girl.." gumam jerry.

"emang bego.. dia kira gue ajak dia kesni buat ngentot sama si rendra.." sambungnya.

"hahahaaa... pea. Rendra aja gak minat sama dia. Bego bego.." ucap ben tersenyum.

"iaa emang... aah.. udahlah.. " jerry geleng-geleng kepala.

***


(Ruang UKS )

"Uhh ren.. hmm.. slruuppssss" angel sedang blowjob kontol rendra...

"uhh makin pinterr" usap kepalanya angel.

"langsung yuk sayang,, kasian teman-teman kamu nungguin kita" ucapnya manja.

"ok.. cepat nungging.plaakk..." di tamparnya pantat angel.

"bleeeeesssshhh..." uhh erangan angel.

"uhh.. ya terus renn,,, hmm yang cepeett.." eranganya angel.

"uhh rasain nih..." kontol rendra semakin cepat keluar masuk.

"aahh.. sayangg mau keluar akuuu..." suaranya yang patah-patah terdengar.

"plooppppp.... " di cabutnya kontol rendra

"ahh kenapa di cabuttt... lagii." Rengeknya

"haha.. sini donk.. " rendra berbaring.

"iaahh .. blessshh" angel langsung naik turun cepat..

( tak lama, angel pun klimaks terlebi dahulu dan 5 menit kemudian di susul rendra, tubuh angel pun terkapar di atas rendra. 15 menitan mereka beristirahat dan merapihkan pakianya masing-masing,)

"kreeekkkk.." pintu uks terbuka.

"udah selesai ren?" ucap jerry

"iaa. Gimana aman kan?" jawabnya

"yoaa yuk cao.." ajak temannya satunya

"yuk... sayang" ucap angel menggandeng mesra tangan rendra.

( mereka ber 6 pun menuju parkiran, sedangkan vivi sudah pulang duluan tetapi tidak bersama pak agus

***
(rumah )


"loh kamu vi.. kok sendirian pulangnya, tadi rendra udah duluann sampe rumah.?" tanya om hen lagi ngopi di teras rumah.

"eh om.. iah, tadi naik angkot sama agak nyasar om.. hehe.." jelasnya

"yaudah yang penting kamu udah sampai, kamu ganti baju sana, om tunggu di ruang tengah." Perintahnya.

"iah om" jawab vivi singkat dan bergegas ke kamarnya ganti baju.

( tak lama vivi pun berganti pakaian kaos dan celana pendek, rambutnya kali ini di kuncir kuda, vivi pun turun ke ruang tengah, dan terlihat om hen dan rendra lagi duduk.)

"eh duduk vi.. samping rendra.." perintahnya

( dengan ragu vivi berjalan melewati rendra, matanya melirik ke arah rendra. Tetapi tatapan mata rendra begitu dengan kebencian)

"vi.. om mau ngomong, tadi om dapat laporan dari sekolah, kamu dan rendra berantem sampai tampar wajahnya.. betul?" tanyanya dengan nada yang tegas berbeda sebelumnya.

"iah om. Tapi aku gak tampar vivi nya kok beneran." Ucapnya sambil nunduk

"cih.. sok imut lo pakai aku, aku ,aku..." senyumnya licik.

"rendraa diemm, bukan km yang di tanya." Tegur om hen.

"dan kamu pukul temanya rendra?" lanjutnya

"iah om, itu aku emosi om, waktu itu tmnnya ngatain aku om,, anak".. jelasnya

"sstt cukup penjelasnya.." di stop penjelasan vivi.

"sebenernya om kecewa vi sama sikap kamu, om kira kamu disini lebih penurut. Ternyta 1 hari tanpa pengawasan om tante sikap kamu seperti itu, ini kota vi, bukan kampung yang kamu bebas pukul orang semau kamu." Jelasnya

"Om kasih kamu kesempatan bisa tahan diri, dan kalau om dengar kamu berantem lagi. Om dengan sangat berat hati stop berhenti sekolahin kamu sampai univ seperti janji om ke orang tua kamu, dan om bakal antar kamu ke kampung, ngerti?" wajahnya kini datar.

"............." Kepalanya masih tertunduk, dan air matanya mulai menetes, mengingat kedua orang tuanya di kampung

"maaf udah kecewain om dan tante, emang vivi gak pantes tinggal di kota." Jawabnya sambil terisak nangis.

"air mata buaya tuh, biar di kasihani,,," ucap rendra sinis.

"rendraaa diem kamu.. dan buat kamu mulai besok kamu berangkat dan pulang bareng sama vivi, kalau mau pergi lagi pulang dulu kerumah, pak agus bakal urus" tegas om hen.

"yaaaaaaaaaaa" jawabnya

"ya udah vi, jangan nangis lagi.. ingat baik-baik ya. Ini demi masa depan kamu vi. Kamu yang bisa ubah sikap kamu sendiri, bukan om dan tante. " nadanya lebih halus.

"ya udah.. om tinggal lagi ke kantor lagi..." ucapnya sambil berjalan ke luar rumah.

"tuh dengerin bokap gue, jangan sesekali cari masalah. Tapi lo udah cari masalah. Hehe" bisiknya rendra sambil meninggalkan vivi di ruang tengah
(setelah tangisnya mereda, vivi pun kembali ke kamarnya.)

***

"Apa salah gue, sampe si rendra benci banget.. apa karena dari kampung? Jijik sama gue? " tanya dalam hati sambil mengaca.

"harapan yang tak sejalan mulus, harusnya gue gak berharap berlebihan dari awal ke si rendra, kalu sikapnya seperti ini.. huhh.." lanjutnya sambil mengehela nafas.

"tapi gue gak boleh nyerah, demi orang yang udah percaya yaitu bapak ibu di kampung.." ucapnya dalam hati sambil mengelap sisa air mata yang mongering.

"Harus bisa nahan emosi...huft." Vivi berbaring di tempat tidur dan tak lama ketiduran.

***

" non vivi.. bangun udah waktunya makan malam.. " bi inah berusaha membangunkan..

"haaa.." ucapnya kaget sambil bangun.

"non, mimpi buruk?" bi inah kwahtir.

"ngk bi.. hehe.. kaget tadi ketiduran." Ucapnya

"ya udah.. udah di tunggu di bawah.." bi inah sambil keluar kamar.

( vivi pun cuci muka dan langsung ke ruang makan, terlihat tante nia dan rendra, tak ada tanda-tanda om hen.)

"vi.. yuk sini.. makan vi.. di sebelah rendra ya.." ucap tante nia semangat.

"iahh tante..." di dalam hatinya enggan di sampingnya.

(vivi pun berjalan ke bangku samping rendra, dan di sengaja kakinya rendra menyelengkat kakinya vivi..)
"awwhh..." vivi tersungkur,

"Vi.. kmu gpp?" tanya tante nia sambil berdiri.

"hmm gpp tante, kesandung dikit.." matanya liat ke wajah rendra yang nyegir.
"( ini baru awal anak kampungg... )" gumam rendra dalam hati.

( makan malam pun siap, tapi kali vivi tak nyaman di dekatnya, matanya selalu kea rah dia seolah ingin menelan hidup-hidup. Dan makan malam pun selesai, rendra langsung ke kamarnya, tante nia nonton tv di ruang tamu sambil tunggu om hen pulang.)

"vi.. sini temnin tante nonton.." panggilnya saat vivi mau naik ke atas.

"Hmm ia tante.." ucapnya nurut,

"vi,, tadi kata om hen.. kamu berantem sama rendra?" tanya sambil elus rambut vivi.
"iah.. tante. Maaf." Vivi nunduk..

"tante harap, kalu bisa jaga sikap ya" senyum tante nia

"........" hanya anggukan dari vivi.

"tante suka kalau kamu kayak gini, gak suka berntem dll.." senyum dan di kecupnya di keningnya.

"iah tante. Vivi berusaha kok.. vivi tau kok kampung sama kota beda" senyum vivi lebar.

( vivi pun menemani tante nia sampai om hen pulang, dan sekitar pukul 21,00 om hen pulang. Dan vivi pamit untuk tidur. )

To be Continue


 


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com