Aku sudah berpacaran dengan Maya sudah hampir setahun, tapi aku belum pernah sama sekali bertemu dengan keluarganya. Dikarenakan pacarku itu tinggal sama kakeknya. Mamanya tinggal di luar kota untuk mencari uang, karena suaminya sudah meninggal.
Pernah beberapa kali bicara lewat telfon sama mamanya. Mamanya enak juga sih diajak ngbrol, keliatannya kalau diliat dari gaya bicaranya, dia masih muda banget, lalu aku tanyain sama pacarku, eh ternyata apa katanya??. Usia mamanya masih 48 tahun, hehe masih bohay tuh paling pikirku.
Suatu malam aku mengajaknya jalan keliling-keliling kota, mulanya sih nggak ada niatan apa-apa, tapi pas kami berhenti di sebuah toko, aku nggak sengaja lihat majalah yang agak dewasa gitu. Pikiranku jadi kacau, nafsuku mulai tak terkendali, lalu aku langsung mengajak pacarku untuk pulang.
"May, ke rumahku dulu yuk, kita nyantai dirumahku dulu" ajakku
Sesampainya dirumah, sepertinya tidak ada orang, dan ini mungkin kesempatanku "pikirku"
Akupun langsung berbasa-basi dulu dengan Maya.
"May mamamu nggak pulang yah?" tanyaku.
"Katanya sih bulan depan mau pulang mas" jawab Maya lugu
"Owh begitu yah" kutanggapi dengan ragu, karena nafsuku sudah mulai tak tertahan ingin segera mengeksekusi Maya.
Langsung aku dekatkan dia dengan perlahan, seperti biasanya kalau aku sedang ingin ciuman.
Dia pun membalas ciumanku dengan lembut dan penuh kasih sayang, tapi aku menciuminya dengan penuh nafsu. Tangankupun mulai bergerilya di tubuhnya, sampai akhirnya kurasakan bagian yang agak menonjol, kuremas bagian yang menonjol itu, lalu kuraba bagian pucuk putingnya, kumainkan dengan lembut bagian itu, dan dia mulai nggak konsen dengan ciumannya, dia merem melek sambil sesekali mendesah.
"Ssssshhhh ahhhhhh" desahnya yang membuatku semakin bernafsu.
Kulepas baju dan BHnya, dan langsung kuhisap puting teteknya. Kumainkan lidahku di teteknya membuat dia mulai mengerang tak karuan. Kuhisap secara bergantian kanan dan kiri.
"uuuggghhh geli mas" sahutnya.
"tapi enak kan May ?" tanyaku.
" iyaaaa enakk masss, oghhhh", dan dia kulihat mulai kehilangan kendali.
Segera kumasukkan jari-jari nakalku ke balik celananya.
Ooohhh begitu hangatnya dan sangat basah sekali di sini..
Dia terlihat diam dan menikmati permainanku
Semakin aku ingin memainkan klitnya
"Aaaagggghhhh maassss" rintihnya mengeras, saat itu kudengar suara motor masuk ke garasi rumah.
Aku dan Maya langsung tersadar dan segera bersikap normal. "Sial, gagal aku merawani Maya" ungkapku kesal di dalam hati.
Akhirnya, tiba hari dimana Mamanya Maya pulang. Aku ikut menyambut kedatangan Mamanya Naya di rumahnya sendiri. Maya langsung memberitahu nama mamanya denganku, aku baru tahu namanya ternyata Mira, jadi nanti kupanggil tante Mira agar terkesan lebih sopan, hehehe.
Ternyata tante Mira benar-benar masih muda dan seksi sekali wajahnya nggak jauh beda dengan anaknya.
Selamat datang tante Mira sembari bersalaman dengan tante Mira, tercium bau harum menusuk lubang hidungku.
"Oh iya, kamu yah pacarnya Maya?" tanya tante Maya dengan tatapan liar.
"Iya tante" jawabku agak gerogi.
"Tolong dong kamu bantuin Maya nurunin barang-barang di taksi" pintanya.
"Iya tante" jawabku, segera saja ku angkat barang-barangnya.
Lalu suatu hari aku hendak ke rumah Maya untuk mengajaknya jalan- jalan. setelah berdandan rapi aku pun melaju kerumah Maya menggunakan speda motorku. Tapi begitu aku sampai di rumah Maya apa yang kulihat benar-benar membuatku salah tingkah.
Mamanya Maya keluar membuka pintu dengan pakaian yang sangat minim, celana pendek 15cm diatas lutut dan baju tanpa lengan.
"Malam tante Mira, Maya ada ?" tanyaku dengan sopan.
"Aduh, Maya nya baru tante suruh ambil barang ke rumah kakeknya" jawabnya halus. Waahhh padahal rumahnya si kakek jauh sekali.
"Baru aja apa udah dari tadi tante?" tanyaku penasaran
"Baru aja berangkat, mendingan masuk dulu deh, ditunggu aja, toh dia juga nggak lama, cuma ambil barang terus langsung pulang" pinta tante Mira padaku.
"Oke deh tante" jawabku sopan.
Setelah aku duduk di sofa, tante membuatkanku minuman, saat kuperhatikan dari belakang busyyeeetttt pantanya.. bikin nggak tahan aja.
"Ini dek diminum dulu" sambil menyuguhkan minuman dingin.
"Iya tante makasih"
"Tante tinggal mandi dulu ya dek, gerah banget di sini" ijinnya dengan sedikit senyuman nakal.
"Iya tante" jawabku
Sambil menunggu, aku melihat-lihat foto di dinding, foto masa kecil Maya, foto papanya, dan foto muda tante Mira. Ternyata memang benar, tante Mira memang cantik sewaktu muda dulu. Beberapa saat kemudian, aku mulai bosan melihat foto-foto ini. Aku beranjak dari tempatku melihat foto, ehh ternyata pintu kamar mandinya nggak tertutup rapat.
Langsung saja aku melangkah menuju pintu kamar mandi itu, lalu kucoba menyelipkan pandanganku di balik pintu kamar mandi itu.Dan disana terlihat tubuh indah dan begitu mulusnya tanpa bercak sedikit pun. Beberapa menit berlalu, saat tante Mira mulai menggosok tubuhnya dengan sabun, rudalku mulai berontak, mulai menunjukan reaksi.
Kupegang aja rudalku, sampai aku tak sadar kalau tante udah mulai mengambil handuk, sontak saja aku segera berlari menuju kursiku, dengan sedikit membuat suara gaduh karena terburu-buru takut ketahuan.
Tante Mira keluar dari kamar mandi dan menuju kamarnya. dan tak lama kemudian terdengar suara memanggil namaku
"Dek, minta tolong bantuin tante sebentar dong" suara dari tante.
"Iya tante" dengan gugup dan hati berdegup kencang aku menuju kamar tante Mira.
Sesampainya di kamar tante Mira, kulihat tante Mira memakai celana dan BH, tapi tali BH nya belum dikaitkan.
"Dek, tolong ikatin tali BH nya dong" pinta tante Mira
"Iii.. iiya tante" jawabku yang semakin gugup dan gemetar karena situasi tak terduga ini.
Terasa begitu halusnya kulit tante Mira, seakan aku mau terus menyentuhnya, sampai aku tersadar tali BHnya belum kuikat.
"Lho dek, cepet dong pasang,, gimana sih?" pintanya.
"Eh ii iya tante, maaf" jawabku kaget
"Dek tadi apa ada orang masuk rumah?" tanya tante Mira padaku
"Nggak ada tuh tante, emangnya kenapa tante?" tanyaku balik.
"Nggak, tadi samar-samar denger langkah orang yang ngintip tante lagi mandi deh" jawab tante Mira
Aku semakin panik dan keringat dinginku semakin bercucuran, untung aja aku sudah selesai memasang BH nya.
"Eh anuu tante ginii ehhh,, emmmm" sahutku semakin gugup.
"Anu kenapa dek ?" jangan jangan. tante Mira mulai curiga kepadaku
"Nggak tante, aq nggak ngintip kok, aq nggak tau sama sekali, bener deh, aq nggak tau pokoknya" dan aku semakin panik dan gugup.
"Kok kamu jadi gugup banget sih, santai aja" sembari tante Tyas memegang pinggangku.
"Kalau yang ngintip dek Tedy tante ikhlas kok" langsung saja tubuhku didorong ke atas ranjang.
Aku tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menelan air liur yang membayangkan yang akan terjadi.
Tante Mira langsung naik ke atas ranjang, dengan tanpa mengenakan pakaian.Tepat berada diatas tubuhku, tante Mira melepas BH nya yang baru aja kupakaikan.
"Dek udah pernah ngerasain belum?" tanya tante Mira sambil tangannya mulai meraba kemaluanku yang udah mengeras sejak tadi.
Emmmhhmmmmmmmhhhhhh aku tak bisa berkata apa-apa dan malah menikmatinya
Tante Mira langsung aja melepas celanaku. Sampai akhirnya kemaluanku terlihat semua tanpa ada yang tertutupi. Dilemparnya celanaku dilantai. Dengan tatapan binal, langsung saja tante Mira mengulum kemaluanku. Sungguh nikmat rasanya ooohhhhhhhhhhh rintihku pelan menikmati permainan tante Mira.
Tante Mira terlihat sangat profesional sekali dalam hal beginian. Maklumlah namanya juga udah tante. Dilumat semua batang kemaluanku di mulut tante Mira tanpa tersisa, sampai-sampai biji pelerku juga tak luput dari lidah liar tante Mira, ohh nikmat luar biasa.
Tante Mira mulai melepas celananya, tetapi lidahnya masih saja menjilati batang kemaluanku, seakan dia tak mau membiarkan kemaluanku untuk sejenak beristirahat. Begitu celana tante Mira terlepas, dia langsung berpindah posisi. Kedua paha tante Mira mengapit kepalaku. Terus dia tetap aja menjilati dan menghisap kemaluanku.
Aku yang gugup tak tau harus berbuat apa, tapi begitu ada daging merah yang ditumbuhi dengan bulu-bulu halus itu, langsung saja aku juga menjilatinya dengan lembut. Kujulurkan lidahku kedalam memeknya.
Oooohhhhhh baunya benar benar nikmat..
Saat kurasakan tubuh tante Mira mulai gemetar, semakin kencang kupermainkan klitnya.
"Ooogghhhhhh" tante Mira merintih pelan, disertai keluarnya cairan hangat dari lubang memeknya.
Tak kelewatan, kujilati sampai habis cairan itu.
"Ayo dek , tante udah nggak tahan, rasanya gatel banget di dalam sana" pinta tante Mira dengan mesra.
Tante Mira berganti posisi lagi dengan duduk diatas tubuhku tepat di batang kemaluanku, dan memasukkan batang kemaluanku ke dalam lubang memeknya.
"Ooogghhhhh" rintihku nikmat. Benar-benar hangat dan begitu sempitnya lubang memek ini.
Tante Mira mulai bergerak pelan, naik turun, sembari menata tubuh.
Setelah mulai tertata tubuhnya. Tempo gerakannya mulai dipercepat. sampai mengeluarkan suara Plokk.. plokk.. plokk.. plokk.. suara pantanya menepuknepuk pahaku.
"Ogghhh.. oohhhh" suara tante Mira mulai hilang kendali, merintih tak karuan tanpa pedulikan apapun.
Hampir 4 menit. gerakan tante Mira semakin kencang tak tau kenapa, sangat kencang gerakannya sampai akhirnya
"Aaaaaarrrrggghhhhhhhhhh" terasa di atas kemaluanku cairan hangat yang memenuhi lubang memek itu, memaksa batang kemaluanku untuk keluar dari lubang memek itu.
Tante Mira tak bergerak sedikitpun, terlihat lemas.
"Dek, kamu gantian di atas yah" pintanya memelas.
"Iya tante" jawabku, aku bangkit dan pindah posisi.
Aku mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek tante Mira, kugerakkan keluar masuk secara perlahan. Saat udah mulai lancar, aku sedikit mempercepat tempo gerakannku. Kurasakan posisiku agak begitu tak nyaman. Ku angkat kedua kaki tante Mira, berada di pundakku.
"Ooogghhhh dek, oooooohhhh kamu pinter bangettt dekk" sahutnya dengan wajahnya yang sangat menikmati permainanku.
"Aahh tante ini bisa aja" jawabku sambil tersenyum..
"Ooogghhh dek ooohhh ayo dek lebih cepat dek" pintanya sambil mengigit kecil bibirnya.
Aku pun semakin menggila, kepercepat gerakanku.
"Ooohhhhh iyaahhh terusss dekkkk hhhhh oohhhhhhhhh tuh kan keluar lagi" rintihnya sambil tangan tante Mira memainkan klitnya sendiri.
Aku tetap menggerakkan batang kemaluanku maju mundur walau apapun yang terjadi.
"Dekkk coba gaya doggy yukk.." pinta tante Mira dengan terlihat sangat kelelahan.. tapi juga sangat kenikmatan.
Tanpa banyak pertimbangan aku segera mencabut batang kemaluanku dari lubang memeknya.
Tante Mira langsung memasang posisinya, dan terlihat dari belakang, daging merah merekah, yang membuatku terpana.
"Ayo dekk, kok malah bengong, buruan masukin dong bikin tante puas" pintanya genit.
"Iya tante, maaf aku malu banget," jawabku.
Segera kumasukkan batang kemaluanku ke dalam lubang memeknya, serasa lain rasanya kalau lewat belakang.
"Ooohhhh iya bener gitu dek ooohhhh" rintihnya menikmati
"Ohh.. ohh.. nikmat tante, memek tante nikmat sekali" sahutku yang mulai tak terkontrol.
"Ooogghhhhhhhhh terus dekk, kencengin dek" pinta tante Mira sambil meremasremas toketnya sendiri.
Tak lama kemudian, aku merasakan ada sesuatu yang mau keluar dari tubuhku, seakan tak mau ditahan. Aku pun semakin mempercepat gerakanku
"Oogghhh ayo dekk tante juga mau keluar nih" rintih tante Mira.
Tak butuh waktu lama kami berdua sama-sama keluar
"Ooogghhhhh aaaaghhhhhhhh tantee,,, nggak tahan aaaghhhhhhh" kukeluarkan semua pejuhku yang ada di dalam tubuhku. Rasanya seperti hilang semua energiku. sungguh nikmat luar biasa.
Kudiamkan beberapa saat batang kemaluanku di lubang memeknya, sampai akhirnya kami berdua tergeletak lemas. Akhirnya acara apelku gagal, dan aku pun pulang, tapi aku sangat puas bisa melampiaskan gairah nafsuku.
Dan itulah awal selingkuhku dengan calon mertuaku, dan terus berlanjut sampai saat ini, kadang nyesel juga, tapi nafsuku susah sekali untuk ditahan kalau udah liat pantat indah calon mertua.