𝐔𝐤𝐡𝐭𝐢 𝐀𝐫𝐢𝐧𝐚 & 𝐆𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟖

 


Aku sudah tidak peduli mereka sedang apa, kurasakan beberapa kali lampu blitz kamera memotret kearahku. Sungguh bukan pose gadis shalihah yang seperti para selebgram bercadar pada umumnya. Kubiarkan mereka memotretku yang sedang mengangkang lebar, memamerkan vaginaku yang penuh sperma mereka hingga tumpah-tumpah


“Update story IG gank kita dulu gaes”, ujar seseorang yang telah memotretku

“Mantab.. Gang kita bakalan semakin disegani nih, bikin cewek jilbaban alim belepotan peju. Hahahah..”, ujar si cowok gemuk

“Iya betul, prestasi terbesar kita nih. Kita pamerin ni cewek ke gang lain biar mereka mupeng. Mereka cewek-ceweknya cabe-cabean, kita ceweknya cadaran. Hahahah..”, ujar lelaki kurus seperti pecandu narkoba

“Selesai, sekarang kita ngapain nih? Capek juga ngewe terus-terusan. Lutut gw rasanya mau copot. Hehehe...”, ujar seorang anggota gang motor yang lain

“Eh beli miras sama drugs lagi lah. Stok kita habis..”, ujar lelaki berbadan paling kekar sambil menyalakan rokoknya

“Habis Boss uang kita.. Besok pagi baru bisa kita jual motor ni cewek”, jawab seorang anggota gang

“Hmm bajingan. Kalian pake buat apaan duit gang kita kok sampai habis. Yaudah gue ada ide”, ujar si lelaki kekar berbisik-bisik sambil sesekali tersenyum ke arahku

Setelah beberapa saat kemudian, lelaki kekar yang dipanggil Boss itu mendekatiku sambil tersenyum memuakkan. Sorot matanya merah, tajam dan menakutkan sambil terus memandangiku begitu rendah.

“Lu sampai kapan tiduran ngangkang gitu? Masih mau kontol lu? Ayo bangun bangun!!!”, kata si Boss sambil menarik tubuh telanjangku berdiri.

“Eeehhh...”, aku terkejut tiba-tiba lelaki kekar itu menarik tubuhku yang masih kelelahan

“Sekarang lu sebutin pin ATM lu!”, pinta si Boss

“Ta.. Tapi mas...”, ujarku ketakutan

Tentu saja aku keberatan memberikan pin ATMku kepada mereka. Uang tabungan yang sudah kukumpulkan semenjak awal kuliah tidak mungkin kuberikan begitu saja kepada pria-pria jahanam itu.

*plak plak plak plak*

Beberapa kali tamparan mendarat ke pipi kiri dan kananku. Sakit memang, lelaki yang dipanggil Boss itu menamparku dengan sekuat tenaga. Tanpa memperdulikan aku seorang wanita. Kembali air mataku jatuh menahan rasa takut ini. Setelah mereka puas menodaiku, kini mereka juga berencana menguras seluruh uangku

“Buruan sebutin pin ATM lu! Atau lu gue paksa ngamen telanjang di terminal buat beli miras gank kita hah!”, ujar si Boss

“Wah boleh juga idenya tuh Boss.. Pasti laku nih cewek cadaran ngamen bugil di terminal. Obral tetek dan memeknya. Hahahah”, imbuh anggota gang yang lain disambut tawa mereka yang menertawakanku

“Lu pilih mana? Lu aman disini, atau lu kita buang ke jalan biar lu ngamen telanjang?”, ancam si Boss sekali lagi sambil meremasi payudaraku yang sudah kubiarkam terbuka dihadapan mereka

Pilihan yang tidak manusiawi bagiku, mereka sepertinya memang memaksaku untuk menyebutkan pin ATMku. Tidak mungkin aku memilih dibuang telanjang dijalanan lalu mereka minta aku mengamen. Habis sudah harta dan martabatku direnggut oleh mereka. Dengan berat hati aku relakan uang tabungan seluruhnya akan dijarah oleh psra lelaki berandal ini.

“pinnya.. Tanggal ultah saya...”, jawabku lirih pasrah

“Nah gitu donk. Pilihan pintar itu. Hehehe.. Tenang aja, Lu bisa jadi lonte biar bisa cepet balik modal. Hahahah..”, ujar si Bos sambil menertawaiku

“Gong, buruan lu ambil seluruh duit di ATM ni lonte”, perintah lelaki kekar itu kepada lelaki gemuk yang bernama Bagong

“Siap Bosss..”, jawab Bagong dan ia pun segera pergi untuk membeli miras dan beberapa obat-obatan yang tidak kuketahui fungsinya.

“Sambil nunggu lu hibur kita gih. Joget-joget gitu kayak cewek-cewek tiktod”, kata si Boss

“Apaaaa??? Saya tidak bisa...”, jawabku ketakutan

Bagaimana mungkin mereka menyuruhku melakukan hal yang selama ini aku tentang. Aku yang selama ini hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah cewek-cewek belia dengan mudahnya bergoyang mengenakan pakaian sexy menebar pesona menampakkan lekuk tubuh mereka.

“Ya kalau lu gak belajar kapan bisanya. Apa gue perlu telpon bapak lu biar dia liat anaknya joget-joget telanjang dihadapan gang motor?”, ancam si Boss

“Jangan mas.. tolong jangan libatkan keluarga dan teman saya. Saya mohon mas...”, pintaku memelas

“Yaudah pilihannya cuma 1, lu joget bugil menghibur kita”, kata lelaki itu lagi tidak memberiku pilihan lain

Awalnya aku hanya berdiri terdiam bingung melakukan apa. Selama hidupku aku tidak pernah bergoyang sekalipun. Melihatnya saja aku enggan. Kulihat seorang pria menunjukkan layar handphoneku dan kulihat layarku sedang berada pada kolom chat dengan ayahku.

Buru-buru kugerakkan tubuhku agar lelaki itu tidak menghubungi ayahku. Gerakan joget yang sangat kacau menurutku. Tubuhku terasa begitu kaku dan tidak bisa gemulai layaknya cewek-cewek yang ada di tiktod. Aku semakin ketakutan khawatir mereka kecewa dengan “hiburan nakal” ku ini. Benar saja, kudengar beberapa lelaki mulai protes melihat jogetanku

“Jogetan apaan tuh jelek banget. Cuih”

“Goyang yang bener dong. Kurang sexy itu!”

“Ya elahh.. Jelek ini ga menarik”

“Hoi pakai cadar lu lagi biar mantab!”

Kudengar beberapa anggota gang motor mulai meneriakiku dan tidak suka melihat hiburanku. Tetapi aku bingung harus berbuat apa sementara aku sudah mencoba melakukan yang terbaik. Aku memang tidak pandai melakukan perbuatan seronok ini.

“Oiya pakai cadarmu lagi, wajahmu harus terjaga kan? Heheheh.. Tapi tubuhmu biarkan terbuka”, ujar Si Boss sambil melemparkan cadar taliku kepadaku

Aku buru-buru memakai cadarku kembali, sedangkan tubuh bagian bawahku tetap dibiarkan terbuka hingga payudara, perut, pantat, dan vaginaku terlihat jelas. Hanya bagian kaki hingga lututku yang masih tertutup oleh kaos kaki panjang cokelat mudaku.

“Joget yang bener atau bapakmu bangga melihat anaknya jadi wanita penghibur”, kata si Boss sambil mengocok penisnya kembali

“Jangaaaannn.. Jangan dikirim ke ayah saya. Iya saya coba lagi mas..”, kataku ketakutan

Kuberanikan menggerakkan tubuhku lebih berani dari sebelumnya. Kucoba mengingat beberapa gerakan jogetan simple yang tanpa sengaja pernah kulihat di tiktod. Gerakan jogetan yang sederhana namun menggoda. Kugerakkan pinggangku kekiri dan kekanan, kugerakkan sesexy mungkin walau terkadang gerakan goyanganku masih terasa kaku.

Kulihat beberapa lelaki mulai mengocok kemaluannya sambil menontonku berjoget tanpa mengenakan pakaian, hanya menggunakan kerudung serta cadarku saja. Ditemani beberapa botol bir dan rokok yang masih ada, tatapan mereka begitu tajam seperti hendak menerkam dan memangsaku hidup-hidup. Kugoyangkan terus pinggangku ke kiri dan kekanan, sesekali kuputar pinggulku 360 derajat dengan sexy.

Tanpa kusadari tatapan mataku mulai sayu menatap kerumunan lelaki yang tengah asyik menikmati pertunjukanku itu. Sesekali kumainkan kedua gunung kembarku dan kumainkan pentil susuku dihadapan mereka sambil memasang tatapan mataku yang menggoda. Tanpa sadar gerakanku semakin erotis dan berani, aku pun juga semakin merasa percaya diri menggerakkan pinggulku dengan seronok demi menghibur para gang motor cabul itu.

“iya gitu... Aaahhh.. Sexy bener anjing... Cadaran tapi goyangannya kayak biduan”

“Bener-bener pantes jadi lonte nih cewek. Boleh juga goyangnya.”

“Goyang terus mbak.. yang enak biar makin hot”

“Mainin bokong dan tetek lu sayang”

“Suit suit...”

Beberapa anggota gang mulai memuji dan menggodaku, bahkan menyiuliku yang mulai memberanikan berjoget dihadapan mereka. Tubuhku terus bergerak sexy, bergoyang ke kiri dan ke kanan secara perlahan mengikuti tempo dangdut koplo yang sedang mereka putar. Sambil bergoyang, tanganku turut memberikan remasan sensual pada payudaraku sendiri. Sesekali kupilin kembali kedua puting susuku sambil memberikan lenguhan nakal yang terdengar menggoda

“Pargoy donk mbak. Kapan lagi liat cewek cadaran pargoy telanjang. Hahahah...”, pinta salah satu anggota gang

“Wah boleh juga tuh”, timpal temannya

Aku memang pernah dengar nama goyangan tersebut. Tetapi aku lupa bagaimana gerakannya karena dulu selalu aku skip jika tanpa sengaja melihatnya. Kemudian salah satu anggota gang motor itu menunjukkan sebuah video wanita berpakaian sexy yang bergoyang mengikuti alunan musik DJ, pertama kali memang hanya gerakan tangan biasa saja yang bergerak keatas atau sekedar gerakan menggulung. Setelah itu, ia posisikan tubuhnya menyamping dan menungging memamerkan lekuk pantatnya dari posisi kamera. Gadis itu kemudian gerakkan tubuhnya kedepan dan kebelakang perlahan begitu sexy memamerkan perut dan pahanya yang mulus, serta kesemokan pantatnya saat bergoyang dengan sedikit menungging. Goyangan pinggulnya sangat seronok, menggoda, dan nakal menurutku.

“Pargoy Pargoy Pargoy Pargoy...”, lelaki lelaki cabul itu mulai menyemangatiku untuk bergoyang pargoy seperti yang ada dalam tayangan video tadi

Diposisiku saat ini, tidak ada gunanya lagi aku memiliki rasa malu. Toh semuanya sudah melihat tubuhku, semuanya sudah menikmati lubang kemaluanku. Kubuang jauh-jauh rasa maluku saat ini. Asal kan mereka tidak menyebarkan kegilaan yang kulakukan saat ini ke orang-orang terdekatku.

Beberapa kulihat mengarahkan kamera ponselnya ke arahku. Aku tidak peduli selama mereka tidak mengirimnya ke keluarga maupun teman-temanku. Kuikuti tempo dan irama musik DJ yang mereka putar. Tanganku mulai bergerak mengikuti gerakan cewek yang tadi kupelajari. Kuliuk-liukkan tanganku dengan gerakan acak. Setelah itu kuposisikan tubuhku menyamping dan sedikit menungging, lalu mulai kugoyangkan pinggulku kedepan dan kebelakang dengan goyangan pelan yang amat nakal menggoda

Jujur saja aku masih malu melakukan goyang pargoy dihadapan anggota gang motor itu. Karena gerakannya sangat seronok dan nakal mengundang birahi. Semua lelaki disana mengocok penisnya sambil menonton pertunjukan pargoyku. Sebagai seorang amatiran, aku masih demam panggung dan sesekali melakukan kesalahan dalam meliukkan tubuhku. Tapi sepertinya mereka tidak mempermasalahkannnya.

“Hadap belakang dong Ukhti, kita mau liat pantat lu geal geol”, ujar lelaki bertatoo banteng di lengannya

“I..iya...”, jawabku pasrah menuruti requestnya

Sepertinya kali ini mereka ingin melihat bagaimana bongkahan pantatku bergoyang. Kuturuti kemauan mereka, kubelakangi para penonton yang sedang menatapku. Lalu kuturunkan pinggulku sebelum akhirnya kembali kugoyang-goyang nakal. Terlihat sekali pantatku naik turun, bergeol ke kiri dan ke kanan menggoda birahi mereka. Tentu saja, siapa lelaki yang tidak terangsang melihat perempuan telanjang sedang berjoget erotis.

Sekali lagi kutekankan, aku harus membuang rasa maluku jauh-jauh dihadapan mereka. Aku harus menghibur para anggota gang motor itu dengan tubuhku semaksimal mungkin. Tidak ada lagi harga diri yang harus kujaga jika sudah berurusan dengan mereka. Setelah itu, aku mencoba memvariasikan gerakan pargoyku dengan meletakkan kedua tanganku diatas kepalaku, seperti sedang memamerkan betapa mulusnya ketiakku yang tanpa bulu. Seluruh anggota tertawa, terhibur melihat aksi goyanganku yang luar biasa binal.

Tak kusangka aku berhasil melakukan gerakan erotis ini. Gerakan yang selama ini selalu kuanggap haram karena bisa membuat syahwat para lelaki. Goyangan yang selama ini selalu kuanggap miris karena banyak dilakukan oleh para gadis belia seolah urat malu mereka sudah putus. Kini aku pun melakukan hal yang sama, bahkan lebih parah karena kulakukan dalam keadaan telanjang bulat dihadapan para lelaki. Sungguh aku sudah gila dan perlahan kuakui akui merasa bangga. Bangga saat melihat mereka terhibur dengan goyangan erotisku

Salah seorang lelaki memaju dan berjalan kearahku. Kulirik batang penisnya sudah berdiri keras, entah aku tidak tahu apa yang akan ia perbuat. Aku terus bergoyang erotis mengikut irama dan musik DJ yang menghentak-hentak . Lalu lelaki tadi sudah membelakangiku sambil meraba payudaraku

“Sssshhhh..”, lenguhku

“Sialan... lu terlalu sexy...”, puji lelaki itu sambil meremasi payudaraku yang turut bergetar-getar karena hentakan goyangan tubuhku

Aku kembali dimintanya bergoyang pargoy, kugerakkan pinggulku ke depan dan kebelakang begitu sexy. Namun kali ini berbeda dari sebelumnya. Karena pantatku langsung bergesekan dengan penis lelaki itu saat pinggulku kugoyang kebelakang. Penis yang sudah sangat keras dan tegang, terasa mengganjal saat menempel erat di pinggulku

“Aaahhh.. terus sayang..”, pintanya sambil membiarkan penisnya kugesek dengan pantatku

Aku terus bergoyang pargoy membiarkan lelaki dibelakangku menyentuhkan batang kemaluannya ke pantatku. Sesekali lelaki itu menahan pantatku dan ia gesek-gesekkan kemaluannya tepat dibelahan pantatku. Anehnya aku tidak keberatan diperlakukan seperti itu. Bahkan aku sengaja menunggingkan pantatku lebih lama agar lelaki itu lebih leluasa menggesekkan penisnya ke pantatku

Suasana menjadi riuh saat bertambah lagi satu orang anggota gang motor maju ke depan. Kali ini ia berada didepanku dan memintaku untuk pargoy lagi dengan lebih binal. Pinggulku kugerakkan maju mundur perlahan, sehingga saat pinggul ke depan penis lelaki didepanku mengenai vaginaku. Saat pinggulku ke belakang, penis dibelakangku mengenai bongkahan pantatku.

“Luar Biasa. Lu jauh lebih menarik daripada cewek-cewek yang ada di tiktod. Hahahah...”, puji si Boss

Tubuhku masih dalam keadaan sandwich saat bergoyang, membiarkan penis mereka digesekkan ke kemaluan serta pantatku saat kubergoyang. Kemudian lelaki di depanku meletakkan kedua tanganku keatas, hingga memamerkan ketiakku yang mulus tanpa bulu.

Kemudian sambil tubuhku terus bergoyang pargoy, kubiarkan lelaki didepanku menjilati ketiakku bergantian. Rasanya luar biasa geli, saat lidah kasarnya menyapu permukaan ketiakku. Perlahan aku mulai mendesah akibat jilatan nakal lelaki itu yang terus menerus memberiku rangsangan hebat.

Lalu diarah belakang, lelaki yang dibelakangku mulai memainkan payudaraku. Diremasnya lembut kedua payudaraku sambil sesekali putingku dipelintirnya perlahan. Perlakuan mereka semakin menggoda imanku kembali. Perasaan nikmat ini kembali menjalar menstimulus otakku agar vaginaku kembali memproduksi cairan yang banyak.

Aku tidak tahan lagi, aku sudah terlalu malas menahan rasa ingin kencingku. Kubiarkan vaginaku terkencing-kencing dengan deras saat sedang dihimpit oleh kedua lelaki itu. Aku sendiri tidak tahu apakah aku pipis, ataukah ini adalah cairan squirt. Aku tidak peduli, yang kupedulikan saat ini adalah rasa lega yang kurasakan saat mengeluarkan cairan itu dari lubang kecil pada vaginaku

“Jancok malah ngoyoh (kencing)”, ujar si Boss

“Memek laknat. Jalang murahan cokkk”, ujar lelaki bertato banteng

Aku terus menggoyangkan tubuhku, walau vaginaku masih belum berhenti mengeluarkan cairan yang mengucur deras hingga membasahi kaos kakiku. Terasa sekali cairan hangat dari vaginaku itu semakin mengotori kaos kakiku dan menimbulkan aroma pesing dan tidak nyaman. Karena rasa tidak nyaman itulah aku kemudian meminta ijin agar melepas kaos kakiku sekalian sehingga saat ini aku hanya mengenakan kerudung dan cadar tali yang menutup wajahku. Sedangkan sisanya, aku telanjang tanpa sehelai benangpun.

“Saya dataaangg..”, ujar Bagong, pemuda gemuk yang tadi diutus membeli beberapa botol miras dan obat-obatan

Beberapa lelaki kemudian berebutan mengambil botol miras dan kembali menikmati pertunjukanku. Bagong terlihat terkejut melihat kondisiku yang sedang disandwich oleh dua orang temannya. Apalagi terlihat lantai dibawahku yang basah karena cairan vaginaku yang daritadi mengucur deras membasahi alas tanpa keramik bangunan terbengkalai ini.

Kemudian lelaki bertubuh kurus mirip pecandu narkoba mendatangiku dan kembali mencekoki dengan sebuah pil yang aku sendiri tidak tahu apa itu. Tak lupa mulutku pun dicekoki sebotol bir. Tidak ada lagi penolakan dariku saat benda haram itu ia kucurkan ke rongga mulutku. Kuteguk tanpa ragu, demi mengobati rasa eneg sperma yang tanpa sengaja tertelan olehku.

Beberapa saat aku minum pil tersebut, benar saja kembali tubuhku kembali merasa begitu panas dan bergairah. Buih-buih keringat langsung keluar dari seluruh pori-pori kulitku, dan parahnya puting susu, lubang pantat dan juga vaginaku pun tiba-tiba terasa kembali gatal dan begitu menyiksa. Aku semakin mengalami rasa syahwat yang tidak tertahankan.

Aku yang sudah tidak tahan kemudian memilih berhenti bergoyang dan mulai menggaruk kelaminku sendiri dihadapan mereka. Mereka tertawa terbahak-bahak melihat tingkahku yang tiba-tiba menggaruk vaginaku tanpa rasa malu sama sekali.

“Kenapa gatal ya memek lu?”, ujar Si Boss menggodaku

“Ssshhh.. Iyaaaa.. gatal memek akuu..”, jawabku dengan jujur

“ya udah lu colmek dulu gih, kita buat live di instagram lu yaaa.. Tenang jam segini paling jarang yang online”, ujar Bagong sambil mulai mengarahkan kamera ponselku ke tubuh telanjangku

“I.. Iyaaah..”, tanpa sadar aku tidak keberatan mereka merekam live instagramku

Aku yang sudah kehilangan akal mulai memainkan kemaluanku sendiri. Tanganku dengan lincah mengocok kemaluanku, sedangkan tanganku yang satunya memainkan puting susuku. Rasanya luar biasa nikmat saat bagian tubuh sensitifku kumainkan sendiri dengan kedua tanganku

“Eh ada yang join liat live lu nih, namanya Dion Mahesa”, ujar Bagong mengejutkanku

*Dion? Temen SD aku yang dulu terkenal paling badung di sekolah* kataku dalam hati

“Arina? Kamu ngapain malam-malam gini? Wkwkwkwkw... Colmek?”, tulis Dion di kolom komentar sambil dibacakan Bagong

“Busyet binal juga ya kamu ternyata. Kukira kami cadaran alim, ternyata sangean.. Seru nih, aku kabarin temen2 yang lain”, imbuh Dion dalam kolom komentar

*Dion jangaaannnn..* pekikku dalam hati

Aku semakin panik menyadari teman SDku yang dulu paling nakal dan suka ngintip celana dalam murid-murid perempuan malah menonton live instagramku. Tapi anehnya, selain rasa panik yang melandaku, ada rasa excited yang membuatku vaginaku semakin becek tak karuan. Entah mengapa aku malah merasa tertantang saat ini, membayangkan teman-teman SDku yang nakal melihatku sedang masturbasi.

Aku kembali meneruskan masturbasiku, mengucek dengan liar kemaluanku yang kini kuexpose pada live instagramku. Vaginaku banjir, dan rasanya semakin gatal saja. Saat membayangkan auratku kuumbar di live kali ini, aku justru semakin bergairah dan nafsuku semakin tidak bisa kubendung. Telunjukku semakin liar mengocok bagian dalam vaginaku hingga muncrat-muncrat

“Cadar Lovers Joined”, ujar Bagong

*Entah siapa itu, aku tidak peduli*

“Aaahhh.. Terus sayang mainin memek kamu.. Memek kamu gatal ya sayang?”, komentarnya

“Aldo Putra joined”, ujar Bagong kembali

*Aldooo? Temen Dion yang dulu pernah nembak aku waktu SD?”, aku terkejut

“Arinaa.. Luar biasa.. Tubuhmu sexy banget. Aku liat sambil coli ya..”, komentar Aldo

Aku semakin bersemangat saat menyadari live instagramku semakin ramai. Aku tak peduli jika anak-anak berandal ini yang melihat kenakalanku. Yang aku takutkan tiba-tiba teman-teman kajian dan juga ikhwan yang kukenal menonton live instagramku kali ini.

“Mainin pentil kamu Arina..”, ujar Dion

Aku pun segera menuruti permintaannya san segera kumainkan kedua payudaraku. Kuremas perlahan dan kupilin puting susuku dengan nakal. Tak lupa, kubuka vaginaku lebih lebar agar mereka yang melihat live ku bisa melihat kemaluanku lebih jelas.

“Indra Setiawan joined”, ujar Bagong

*Indra.. teman Dion yang sama nakalnya...*, ujarku dalam hati

“Wah seriusan lu Dion, Arina yang katanya hijrah live colmek di IG?”, tanyanya

“Liat dulu dodol”, jawab Dion

“Mana buktinya kalau itu Arina, orang cadaran”, ujar Indra

“Oiya, Arina coba buka cadarmu. Ini Arina asli bukan? Jangan-jangan di hack”, ujar Dion

Ya, memang saat aku SD, aku belum berkerudung seperti sekarang. Sehingga mereka pasti sulit mengenaliku apalagi saat ini aku selalu memakai cadar sehari-harinya. Bertahun-tahun tidak bertemu, pasti mereka lupa dengan wajahku. Dan Betapa bodohnya aku, aku malah merasa tertantang untuk membuka cadarku serta kerudungku.

Kemudian aku mulai melucuti kerudung dan cadar taliku. Aku benar-benar ingin membuktikan bahwa aku adalah Arina yang mereka kenal. Arina yang dulu murid paling pintar di sekolah, Arina yang dulu selalu jadi siswi teladan di sekolah. Arina yang selalu bersikap dingin kepada para murid-murid nakal yang hampir tidak naik kelas. Ya Ampun aku kok malah jadi sombong gini.

“Arina ini beneran Arina! Cantik bener lu sekarang”, ujar Dion

“Arina.. sialan lu sexy bener anjirrr..”, ujar Iwan

“Aaahhh.. Dari dulu juga udah cantik. aku langsung crot ini liat tubuh kamu Arinaa...”, imbuh Aldo

“Ya Ukhti, cadar dan kerudung anti jangan dibuka. Itu aurat ukhti... Tutup lagi Ukhti, biarkan tubuh anti aja yang anti buka”, komentar cadar lovers

“Arina, close up memek kamu dong”, pinta Iwan

Lalu Aku pura-pura berjalan dan mengambil ponselku, agar seolah aku melakukan live instagram ini atas kemauanku sendiri. Kuambil ponselku dari tangan Bagong, lalu Bagong diam-diam membantuku memegangi ponselku dan mengarahkan kameranya ke vaginaku lebih dekat.

“Arggghh jancok Arina, memek kamu seger banget anjirrr.. Gak nyangka memek kamu brutal bentuknya”, ujar Dion

“Memek brutal.. Wkwkwkw.. Memek butuh kontol itu, udah ndower”, komentar Iwan

“Brutal matamu. Memek terindah itu.. Ayo Colmek lagi Arina...”, pinta Aldo

Aku sedikit kesal saat mereka mengatai bentuk vaginaku. Andai mereka tahu ini akibat ulah para gang motor yang menggilir vaginaku hingga bentuknya tak karuan seperti sekarang. Aku mencoba bersabar dan kembali meneruskan masturbasiku dihadapan teman-teman SDku saat live instagram. Toh aku yakin walau bentuknya sudah ngga cantik, vaginaku tetap saja membuat mereka birahi. Kumainkan clitorisku yang sudah basah dan kukocok dengan cepat sambil sesekali kutusukkan jari telunjuk dan jari tengahku untuk menggapai bagian gatal yang menyiksa didalam vaginaku. Aku tampa sadar mendesah nakal memainkan kemaluanku di live instagram ini. Sialnya, aku justru merasa menikmati masturbasi sambil ditonton oleh teman-teman SDku yang dulu terkenal berandal itu. Kubiarkan mereka melihat detail aurat vaginaku yang saat ini sedang dalam kondisi becek-beceknya.

“Arina kapan-kapan reuni Yokkkkk.. Pingin silaturahmi sama memek kamu. Berempat aja gimana? Aldo udah ga tahan tuh liat memek gadis pujaan hatinya dari dulu. Heheheheh”, ujar Dion

Belum sempat aku menjawab, Bagong sudah mengakhiri live instagram masturbasiku

*live ended*


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com