𝐔𝐤𝐡𝐭𝐢 𝐀𝐫𝐢𝐧𝐚 & 𝐆𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟗

 


Aku masih masturbasi, ditengah-tengah ruangan ini. Tubuhku terduduk diatas meja dalam kondisi mengangkang, sedangkan sedari tadi tanganku mengobel-obel vaginaku yang terasa gatal. Sesekali kupelintir puting susuku kuat-kuat, karena memang rasa gatalnya yang semakin terasa menyiksa. Semua anggota gang motor melihat kearahku sambil berpesta miras. Kulihat mereka juga mulai mengonsumsi obat-obatan yang tidak kuketahui jenisnya.


“Aahh anjing gue kebelet kencing. Asuu..”, ujar lelaki kurus yang terlihat seperti pecandu narkoba sambil mengibas-ngibaskan batang penisnya

Kemudian lelaki kurus itu mendekatiku dan memintaku turun dari atas meja. Ia kemudian menarikku keluar bangunan ini. Suasana diluar rupanya hujan gerimis, lelaki itu melemparkanku ke teras bangunan sehingga seketika tubuh telanjangku perlahan basah terkena gerimis hujan di malam yang sudah amat larut ini

“Jongkok ngangkang sambil kedua tangan taruh diatas kepala, terus jangan lupa mulut dibuka”, perintahnya

Tanpa banyak bertanya kuturuti perintah ya. Aku kemudian berjongkok dengan kedua kaki kubuka lebar seperti hendak kencing, kemudian kedua tanganku kuletakkan diatas rambutku yang sudah terbuka dihadapan mereka. Tak lupa kubuka mulutku seperti perintah pemuda kurus tadi.

Kulihat ia berdiri sekitar 1 m dari posisiku jongkok dan mengarahkan penisnya ke mulutku. Tiba-tiba kulihat cairan kuning bening keluar dari lubang kencing penisnya.

*currrrrrrrrrrrrrrr*

Dia mengencingiku!

Air berwarna kuning pekat itu terus mengenai tubuhku. Bahkan sengaja ia mengencingi wajahku. Sepertinya ia berusaha mengarahkan air pipisnya ke mulutku. Aku reflek menutup bibirku. Kurasakan cairan encer hangat itu mengenai bibirku hingga terpaksa aku membuka mulutku dan beberapa tetes kencingnya masuk kedalam mulutku

Rasanya pesing dan asin!

Aku berusaha mati-matian mempertahankan posisi jongkok dengan kedua tangan diletakkan diatas kepala. Semburan kencing si lelaki kurus begitu banyak hingga beberapa saat kemudian barulah ia berhenti mengencingiku. Tubuhku basah dan baunya semakin tidak sedap setelah ia kencingi aku. Rambutku pun jadi lengket dan berbau pesing akibat ulahnya.

“Oiya, berhubung disini ga ada toilet, lu sekarang jadi toilet kita ya. Oiya jangan ditutup mulutnya. Awas kalau lu tutup”, ujar Si Boss

Setelah pimpinan mereka mengumumkan jobdesk baruku sebagai toilet mereka, para lelaki itu berbondong-bondong keluar bangunan dan mendatangiku lalu mengeluarkan penisnya kearahku. Dalam waktu bersamaan beberapa diantara mereka mulai mengencingiku. Seluruh bagian tubuhku terkena cairan najis mereka. Mulai dari rambut, dada, wajah, payudara, vagina, punggung, dari segala arah mereka buang hajat ke tubuhku. Sebagian berlomba mengarahkan kencing mereka ke mulutku

Aku kelabakan dan terpaksa meminum kencing mereka. Perlahan cairan pesing dan asin yang aromanya kuat itu masuk ke dalam tenggorokanku. Awalnya memang terasa menjijikkan. Tetapi jika sudah terbiasa, aku bisa semakin menikmati cita rasa dari kencing mereka bahkan air seni mereka kurasakan bisa menyegarkan dan melegakan dahaga tenggorokanku. Gila! Aku sudah gila!

“Lu kita kencingin sambil ngocok coba. Mainin lubang memek lu Ukhti”, ujar lelaki bertato banteng

Kemudian beberapa pria yang belum mengencingiku mulai mengarahkan penisnya kembali ke arahku. Aku telah bersiap-siap dalam posisi jongkok menerima siraman air berwarna kuning yang berasal dari penis mereka. Tanganku tak lupa kuarahkan meraba lubang kemaluanku dan kukocok perlahan alat kelaminku sembari mereka juga mengencingiku

Kurasakan pancuran kencing mereka semakin deras mengenai tubuhku. Aku semakin mempercepat kocokanku ke kemaluanku sendiri. Aku benar-benar menjadi toilet bagi mereka saat ini. Untungnya derasnya hujan segera mengguyur kencing mereka di tubuhku dan membuat tubuhku tidak kotor-kotor amat. Tanpa terasa diperlakukan seperti itu membuatku semakin gila. Vaginaku juga merasa kedutan dan aku pun ikutan kencing disaat mereka mengencingiku. Kencingku keluar dengan deras, tidak dapat kubayangkan sebelumnya, aku yang seorang akhwat taat ini menampakkan posisi kencingku dihadapan mereka. Tanganku tak berhenti mengocok vaginaku sehingga kencingku menjadi muncrat-muncrat tak karuan semburannya.

Selang beberapa saat kemudian, vaginaku berhenti dan selesai menuntaskan hajatnya

“Lu ganti posisi sekarang, buka memek lu lebar-lebar biar mereka mengencingi memek lu.”, ujar si Boss

“Iya.. Mas..”, jawabku pasrah

Kuubah posisi jongkokku dari yang tadinya mengangkang, menjadi duduk mengangkang sambil membuka lebar-lebar vaginaku dengan kedua tanganku agar bisa mereka kencingi. Jantungku berdebar-debar diperlakukan seperti ini. Ada apa denganku? Sebagai wanita normal, tentu akan hancur perasaannya jika sudah diperlakukan serendah ini. Tetapi bagiku, justru saat mereka memperlakukanku dengan begitu rendah, aku malah menjadi amat terangsang dan menikmatinya. Bahkan lubang vaginaku kuikhlaskan mereka kencingi. Iya. Aku memang sudah gila sepertinya!!

*currrrr currrrr currrr currrrrrrr*

Beberapa pria kembali membuang hajat kecilnya ke arah tubuhku. Kali ini target mereka adalah vagina dan juga mulutku. Rasanya begitu memalukan memang, saat mereka membuang kencingnya ke kemaluanku, tetapi aku justru malah terangsang dan kubuka lubang vaginaku semakin lebar. Kubiarkan para lelaki itu menyemburkan air kencingnya hingga masuk kedalam vaginaku. Terasa hangat sekali, juga aromanya yang luar biasa itu terus mengguyur lubang kemaluanku yang harusnya kuusahakan tetap dalam keadaan bersih dan suci.

Sedangkan sebagian lainnya mengarahkannya kembali ke mulutku. Memintaku agar menjadikan air kencing mereka menjadi air minum bagiku malam ini. Mereka berlomba-lomba menepatkannya tepat dikedua lubangku itu, dan aku hanya bisa pasrah menelannya perlahan dengan penuh kerelaan. Aku julurkan lidahku semaksimal mungkin agar mereka bisa leluasa mengarahkan air kencing mereka ke lidahku dan kutelan setelah itu

Kurasakan tubuhku sudah basah total dikencingi para gang motor. Tidak ada lagi aroma wangi yang berasal dari tubuhku. Aku benar-benar kotor malam ini, kotor dalam artian sebenarnya. Lalu setelah mereka selesai menuntaskan hajatnya, satu persatu mulai membuat antrian panjang dan mereka menyuruhku membersihkan sisa kencing mereka satu persatu.

“Sekarang tugas lu cebokin kontol mereka pakai mulut lu sampai bersih”, perintah si Boss sambil mengocok penisnya

Terlihat sekali ia puas melihat kondisiku yang sudah basah kuyup setelah mandi kencing yang berasal dari penis para anggota gangnya. Kemudian lelaki yang berada di antrian paling depan memintaku untuk menjilati batang penisnya. Terlihat garis kencingnya masih basah terkena sisa kencingnya sendiri.

Langsung kujilati ujung penisnya, perlahan dari bawah keatas, kemudian kukulum penuh batang penisnya hingga seluruh bagian batang kemaluannya masuk di dalam rongga mulutku. Aku kulum sejenak maju mundur. Sebelum kuakhiri dengan kecupan nakal diujung penisnya.

Kemudian lelaki kedua juga kuperlakukan penis mereka seperti orang pertama. Kujilati garis kencingnya perlahan dari bawah ke atas, lalu kukulum seluruh batang penis mereka hingga masuk seutuhnya di dalam mulutku dan kuakhiri dengan sebuah ciuman pada ujung kepala penis mereka.

Malam semakin larut, bahkan sudah hampir mendekati pagi. Aku tidak tahu saat ini sudah pukul berapa. Mungkin sekitar pukul 02.00 pagi. Hujan masih turun dengan derasnya. Suara gemricik air yang mengenai genteng terdengar begitu berisik dari bangunan ini

“Mumpung hujan, Ayo sekarang lu mandi dulu diluar. Biar lu bisa kita pakai lagi!”, ujar si Boss sambil mendorong tubuhku hingga kembali hujan-hujanan di teras

Sungguh ini pengalaman yang luar biasa bisa mandi di tempat terbuka seperti ini. Karena dulu saat aku masih kecil kedua orangtuaku melarangku mandi diluar rumah, bahkan sekedar hujan-hujan daja aku tidak pernah. tapi kali ini kubebaskan ketelanjanganku diluar rumah. Sensasi dinginnya air hujan dan juga angin malam rasanya menusuk tulangku, menstimulus syaraf-syarafku agar menjadikan tubuhku lebih nakal.

Kubiarkan derasnya air hujan yang turun membersihkan seluruh najis yang menempel pada tubuhku. Kubasuh seluruh tubuhku dengan air dari langit itu. Kukucek rambutku kuat-kuat agar aroma kencing yang tadinya menempel bisa menghilang. Kupastikan seluruh tubuhku bersih kembali dengan mengguyur seluruh bagian tubuhku dengan hujan. Aku pun sempat mengucek vaginaku di luar saat ini, demi menghilangkan rasa gatal yang daritadi menggangguku.

Semakin lama vaginaku aku kucek, semakin bertambah pula rasa birahi yang menjalar pada tubuhku. Yang awalnya hanya gerakan menggosok, menjadi gerakan menusuk dengan 2 buah jariku. Aku semakin terlena dengan perbuatanku sendiri di tengah guyuran hujan ini. Aku tidak peduli saat ini si Boss sedang memandangiku yang sedang gila bermasturbasi di tengah hujan.

Rupanya tidak buruk juga aku bisa bermasturbasi di luar rumah seperti ini. Bahkan perasaanku menjadi semakin binal saja saat melakukannya diluar. Perasaan was-was akan ketahuan orang justru membuatku semakin tertantang untuk melakukannya. Sepertinya otakku memang sudah rusak. Aku seolah tidak mengenal apa itu rasa malu.

Kumainkan alat kelaminku sambil duduk mengangkang diatas pekarangan ditengah hujan deras ini. Kusentuh clitorisku perlahan dan rasanya sungguh gila, aku bahkan mulai merasakan tubuhku bergetar. Semakin cepat aku mainkan bagian demi bagian pada kemaluanku. Tiba-tiba tubuhku mengejan hebat. Sepertinya aku mencapai titik puncak kepuasanku.

Mudah saja aku orgasme setelah mencabuli tubuhku sendiri ditengah hujan ini. Tubuhku tiba-tiba terasa lemas setelah tubuhku bergetar dan mengejan hebat tadi. Nafasku tersengal-sengal serta tubuhku ambruk rebahan ditengah hujan deras ini.

Aku sampai tidak sanggup menyentuh vaginaku sendiri saat ini. Karena setelah aku mencapai orgasme, area kemaluanku menjadi amat sensitif dan mudah sekali becek dan rasanya vaginaku seperti tersengat listrik saat disentuh. Melihatku yang kelelahan dan tiduran di tengah hujan, Boss gang motor yang tidak kuketahui namanya itu kembali menarik tubuhku ke dalam.

Seluruh anggota gang motor seketika menoleh ke arah tubuhku yang telanjang bulat dalam kondisi basah kuyup setelah mandi hujan. Boss gang motor itu kemudian kembali menidurkanku di meja tempat aku digilir tadi dan berjalan menuju ke arah anggotanya. Aku hanya bisa pasrah menunggu apa yang akan dilakukannya kepadaku. Sepertinya aku akan disetubuhinya kembali. Setelah beberapa saat, Si Boss itu mendekatiku sambil membawa sebotol miras.

“Buka memek lu”, ujarnya

Aku pun menuruti dan membuka lebar-lebar liang peranakanku itu hingga bagian dalamnya terlihat dengan kedua tanganku. Sungguh vaginaku sudah terlihat jelek sekali, lecek berkerut, dan lebar lubangnya. Padahal beberapa jam lalu, vaginaku masih bersih terawat, harum, rapat dan perawan.

Kemudian Si Boss mengguyur vaginaku perlahan dengan miras yang dibawahnya. Ia tumpahkan miras itu hingga jatuh membasahi kemaluanku. Aku terkejut melihat ulahnya yang menyiram vaginaku dengan sebotol miras. Kupandangi dengan keheranan mengapa vaginaku disiram miras olehnya

“Memek lu biar lebih terasa nikmat gue siram bir”, ujar Si Boss seolah ia bisa membaca pikiranku yang kebingungan.

Ia terus menuangkan minuman haram itu ke kemaluanku. Kubasuh perlahan dan kuratakan bir yang ia tuangkan ke bagian dalam kemaluanku. Tak lupa kubasahi bulu jembutku dengan bir yang diberikan si Boss agar lebih merata.

Tiba-tiba si boss langsung menyeruput vaginaku dengan kuat. Ia sedot kulit labiaku dalam-dalam hingga terdengar bunyi seruputan yang begitu becek

*Slrpppppp slrpppppp*

“Aaahhhhhh.. Masssss...”, lenguhku kencang saat mulut si Boss sudah hinggap di kemaluanku

Aku begitu malu, saat lelaki yang tidak kukenal itu tanpa seijinku langsung menjilati area kemaluanku itu. Tidak kusangka perbuatan yang awalnya terasa menjijikkan ini semakin lama semakin membuatku melayang. Sentuhan dan ciuman pada vaginaku sukses membuatku bergetar hebat.

Kucengkeram rambut Si Boss dan sedikit kujambak, karena rasa geli yang teramat sangat menyerang vaginaku. Tidak kubayangkan sebelumnya vaginaku akan dijilati seseorang seperti ini. Aku terus menggeliat dengan sensasi jilatan pada vaginaku, dan si Boss terus menjilati bagian dalam vaginaku dengan lidah kasarnya tanpa rasa jijik. Bagian clitorisku pun tak luput dari jilatannya hingga membuat tubuhku rasanya melayang keawang-awang saking nikmatnya diperlakukan seperti ini

“Sudah mas.... Disitu Kotorrr.. Aaaahhhh..”, lenguhku sambil kugerakkan tubuhku ke kiri dan ke kanan menahan rasa geli yang ia berikan dengan lidahnya

“Memek bidadari surga kayak lu itu suci anjirr.. Ngga kotor.. Ini malah sekarang becek.. Slurupppp.. Bidadari jalang”, kata si Boss dan membuatku sedikit malu mendengar “pujiannya”

Setelah ia puas menciumi dan menjilati kemaluanku, kulihat ia kembali menghunuskan batang penisnya yang bertekstur kasar penuh urat itu ke arah vaginaku. Kubuka kaki ku lebar-lebar menunggu benda besar panjang itu memasuki tubuhku kembali untuk ketiga kalinya. Dalam sekali lesakan, kemaluan si Boss perlahan mulai membelah vaginaku.

“Oooohhh..”, lenguhku saat kurasakan vaginaku terbelah

Meski vaginaku sudah sering disetubuhi olehnya, tetap saja batang penisnya terasa ngilu saat masuk ke vaginaku. Sepertinya ukurannya memang terlalu besar bagi vaginaku. Aku sampai meringis sambil memejamkan mata saat penisnya terus ia dorong menuju bagian terdalam rahimku.

“Anjir masih sempit aja memek lu njirrr... Aaaahhh..”, kata Si Boss

“Punya mas yang kebesaran... Aaahhh Sshhhhh..”, kataku terus merintih

“Bangke memek lu yang nikmat anjir. Biar biasa muasin kontol ngentot”, ujar Si Boss semakin melesakkan penisnya membabi buta ke kemaluanku

Ia tersenyum melihat responku yang sudah begitu ikhlas ia setubuhi. Kemudian ia kecup bibirku dengan beringas, Sesekali ia ludahi bibirku sebelum diciumnya kembali tanpa ampun. Lumatannya begitu kasar, hingga membuatku kelabakan mengimbangi sedotan ke bibirku. Bibir ku terus ia lumat, ia ludahi, dan ia sedot kuat-kuat.

Ciumannya kemudian turun ke leherku, ia kecup-kecup leherku penuh nafsu dan sesekali gigitan gigitan kecil ia ratakan ke permukaan leherku. Aku melenguh kecil menikmati gigitan nakalnya. Kuangkat sedikit kepalaku agar ia lebih leluasa menggigiti leherku.

“Lama-lama gue bisa jatuh cinta sama lu tot”, ujar Si Boss mengejutkanku

Aku hanya terdiam mencerna perkataannya. Lelaki yang tadi begitu kasar tiba-tiba bilang cinta kepadaku. Padahal ia tadi membiarkanku disetubuhi oleh para anggotanya. Padahal ia tadi membiarkan vaginaku di sembur sperma para anggotanya. Padahal ia tadi membiarkanku dikencingi oleh para anggotanya. Kini ia bilang cinta kepadaku. Bagaimana bisa? Apa yang terjadi? Aku tidak tahu..

*plok plok plok plok*

Terdengar suara sodokannya ke vaginaku begitu cepat. Kemaluannya terus ia tumbukkan ke rahimku hingga mentok menimbulkan suara basah yang terdengar berisik. Lenguhan kami bersahut-sahutan terdengar, ciuman mesra kami juga terus terdengar cepok cepok disela suara ceplok ceplok persenggamaan kemaluan kami. Kali ini ia mainkan puting susuku yang sudah gatal dari tadi. Rasanya luar biasa! Lidah lelaki ini benar-benar mengobati rasa gatal yang menghinggapi puting susuku. Kuluman lidahnya memainkan daging cokelat mudaku itu begitu membuatku keenakan.

“Aaahhh.. enak.. mas... Terusss... Terusss mas....”, aku terus mendesah keenakan

Aku kembali menggeliat, melayang menikmati permainan lidahnya yang bergantian mengulum puting susuku. Kurasakan Si Boss juga memberikan gigitan nakal ke puting susuku yang membuat putingku semakin mancung mengeras akibat perbuatannya.

Sodokannya terasa semakin mantab menggesek kemaluanku yang gatal. Tekstur berurat pada penisnya benar-benar memanjakan dinding-dinding vaginaku. Sepertinya vaginaku sudah beradaptasi dengan ukuran penisnya yang besar. Aku sudah tidak merasakan rasa sakit, tetapi yang kurasakan hanya rasa nikmat memabukkan yang tidak ingin kuakhiri. Aku benar-benar terbuai disetubuhi olehnya. Aku benar-benar menikmati dizinahi olehnya.

“Aahhh.. Aahhh.. Aaahhh.. Aaahhh...”, lenguhanku membuktikan itu semua

“Gue hamilin lu ya..”, ujar Si Boss sambil mempercepat sodokan penis

“Iyaaaa.. Aaahhh.. Ahhhh.. Ahhhhh..”, desahanku pun semakin kencang dan cepat seirama dengan tempo sodokan penisnya

“Ya Tuhann.. Ini terlalu nikmat.. Hamba tidak sanggup dengan cobaanMu ini Tuhan.. Ini sangat enak...”, ucapku dalam hati

Kupeluk erat tubuh atletis si Boss seolah memohonnya agar tidak berhenti menyetubuhiku. Penisnya yang besar itu terus menggempurku dengan kecepatan tinggi. Mulutku tak bisa berhenti mendesah karena memang ia menyetubuhiku dengan penuh kenikmatan. Pertemuan kemaluan kami benar-benar melupakanku tentang haramnya berzina. Aku sudah tidak merasa diperkosa saat ini, karena aku rela melakukannya dengan mereka.

*Inikah Arina yang sebenarnya? Arina yang seharusnya selalu taat pada agama dan melawan perzinahan, kini malah aku menikmati dizinahi* pikirku dalam hati

“Arrrgggghhh..”, tiba-tiba pimpinan gang motor itu mengerang kencang

Aku yang menyadari dirinya hendak klimaks malah membuka lebar kakiku. Agar seluruh cairannya tepat mendarat pada rahimku dan tidak ada yang meleset setetespun. Kupersilakan spermanya muncrat di dalam rahimku hingga tetes terakhir.

*crot cruootttt cruootttttt cruoottttt*

Penisnya si Boss kedutan dan langsung menumpahkan lahar panasnya. Cairan spermanya langsung terasa sesak memenuhi rahimku. Lengket, hangat, dan kental langsung kurasakan pada bagian terdalam vaginaku. Kupeluk erat tubuhnya agar ia semburkan seluruh isi penisnya ke dalam vaginaku. Nafasku tersengal-sengal setelah itu, vaginaku pun kedutan sepeninggal penisnya yang sudah ia lepas dari vaginaku. Terlihat lendir kentalnya sedikit tumpah keluar. Sepertinya rahimku tidak mampu menampung semua lendir sperma si Boss sehingga luber keluar

“Gue cabut dulu ada urusan, kalian kalau mau boleh bebas sesukanya ke dia. Inget besok pagi motor ni cewek sudah harus jadi duit. Paham kalian!”, ujar Si Boss sambil berpakaian kembali

“Aseeekk.. siaapp pahamm boskkuu”, jawab para anggota gang motor riuh

***

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com