𝐔𝐤𝐡𝐭𝐢 𝐀𝐫𝐢𝐧𝐚 & 𝐆𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟏𝟎

Sepeninggal Boss Gang Motor itu, aku tertegun memandangi semua lelaki diruangan ini melucuti seluruh pakaiannya hingga telanjang. Kulihat rata-rata di sekujur tubuh mereka memiliki tattoo. Sebagian besar di bagian dada dan tangan mereka. Hanya si kurus mirip pecandu narkotika saja yang tidak bertatoo, namun bibir serta lidahnya bertindik.


Aku menatap ngeri ke arah batang penis mereka semua yang telah mengacung tegak memandangiku. Diam-diam darahku rasanya mendidih tidak tahan batang-batang penis itu mengerubungiku seperti beberapa saat lalu. Membayangkan penis-penis mereka memasuki tubuhku dan menikmati lubang ditubuhku, sudah cukup membuatku kembali bersyahwat hingga kemaluanku berlendir kembali.

“Udah ga ada Boss nih, kita bebas nyuruh dia macem-macem. Hehehe...”, kata si lelaki bertatoo banteng

“Jangan lupa pakai kerudung dan cadar lu lagi. Jalan ke kita sambil merangkak.. Sambil bilang kontol.. kontol.. kontoll..”, imbuh bagong

“Hahahha.. bagus itu...”, kata salah satu dari mereka

Aku pun segera memungut cadar dan juga kerudungku. Lalu kukenakan serapi mungkin karena memang kondisi rambutku saat ini masih basah. Setelah memastikan kerudung dan cadarku terpasang sempurna tanpa keluar rambut sehelai pun. Aku kemudian menurunkan tubuhku dan menungging dihadapan mereka

“kontol.. kontol.. kontol.. kontol...”, kataku sambil mulai berjalan merangkak perlahan dan menahan malu

Aku yang sudah dilanda nafsu birahi yang amat sangat langsung mendatangi mereka dengan berjalan merangkak. Walaupun ini memalukan, tapi aku rela melakukannya. Mereka menertawai kelakuanku yang sangat memalukan itu. Demi sebuah batang kejantanan lelaki, aku rela melakukan perintah mereka yang begitu merendahkanku. Dengan perlahan aku terus merangkak mendatangi mereka. Menyerahkan diriku sepenuhnya kepada mereka untuk dinikmati ramai-ramai

“Gila emang khasiat obatnya bikin ukhti cadaran jadi penyembah kontol gini. Hahahah... Sini cium kontol gue”, kata pemuda tadi sambil ia berikan penisnya kepadaku agar bisa aku cium

Akupun berlutut dihadapan lelaki itu, kumasukkan batang penisnya ke dalam kain cadarku dan langsung kukecup batang penisnya yang hitam itu. Kuciumi beberapa kali kepala penisnya yang warnanya sedikit pucat itu sebelum aku basuh garis lubang pipisnya dengan ujung lidahku. Kurasakan tubuh lelaki itu sedikit bergetar saat kubasuh lubang pipisnya dengan lidahku.

Kemudian kecupanku bergerak mengitari batang penisnya. Kukecupi perlahan dan merata ke seluruh bagian penisnya. Terkadang aku jilat juga urat-urat yang keriting mengelilingi batang penisnya yang hitam. Kupastikan semua bagian batang penisnya sudah terkena ciuman serta jilatanku hingga seluruh bagian penisnya tampah mengkilap.

Setelah puas menciuminya, barulah kumasukkan perlahan batang kemaluan yang keras itu ke dalam mulutku. Mulai kugerakkan bibirku maju mundur menghisap batang penisnya. Awalnya perlahan, tetapi lama-lama kepalaku bergerak dengan cepat menyepong penisnya demi menikmati gagang kencing itu

Lelaki itu mendesah menikmati seponganku. Ia jambak kerudungku yang masih basah dan mulai ia sodokkan penisnya kemulutku dengan gerakan cepat. Spontan aku kelabakan mulutku tiba-tiba dihajar seperti itu. Aku mencoba bertahan, membiarkan ia menyetubuhi bibirku dengan batang penisnya. Setelah puas menghajar mulutku, ia mulai lepas jambakan pada kerudungku dan membiarkanku mengulum penisnya sesukaku.

Kukulum batang penis lelaki itu dengan penuh nafsu dan kenikmatan. Kukulum tanpa rasa jijik sedikit pun kemaluan hitam berjembut lebat itu. Bahkan aku tak ragu menjilati buah zakarnya yang berkerut dengan urat ditengahnya itu. Kujilati hingga bagian bulat pada kemaluannya itu basah oleh jilatan lidahku

“Ssshhh.. Anjing nikmat bener... Sini sekalian jilatin lubang tai gue...”, ujar lelaki itu sambil tiba-tiba memutar tubuhnya dan membuka pantatnya dihadapanku

Aku menelan ludah sambil berpikir apakah benar aku harus melakukannya. Bagaimana rasanya menjilat lubang dubur pria yang kelihatannya jorok dan tidak terawat ini. Rasanya ini terlalu menjijikkan buatku. Tetapi belum sempat aku menolaknya, tiba-tiba seseorang mendorong kepalaku dan kepalaku langsung tepat mengenai lubang duburnya.

“Ayo jilat tunggu apa lagi. Masih banyak yang antri nih!”, ujar lelaki yang mendorong kepalaku dan menempelkan kepalaku di pantat temannya

“Iya saya lakukan.. Sabar.. Aaaahhhh...”, desahku saat seseorang mencubit puting susuku

Aku kemudian mulai menyibak kain cadarku kebelakang agar bibirku leluasa menjilati lubang dubur pria itu. Meskipun sku awalnya ragu, tetapi entah mengapa ada dorongan dari dalam hatiku untuk melakukannya. Setelah menguatkan keputusanku, aku mulai mencium lubang dubur lelaki itu dengan bibirku.

Kembali bibirku bersentuhan dengan lubang dubur pria itu. Awalnya aku hanya mengeluarkan ujung lidahku sedikit dan kusentuhkan ke lubang pembuangannya. Setelah aku rasakan aman, aku mulai mengeluarkan lidahku lebih banyak lagi dan mulai kusapu lubang pembuangan itu dengan lidahku. Kusadari lubang anus lelaki yang berdiri membelakangiku saat ini sampai berkedut-kedut saat kujilat.

Makin lama entah mengapa aku semakin tertantang untuk memasrahkan mulutku membersihkan lubang anusnya dengan jilatan-jilatan nakalku. Bahkan tanganku mulai berani membuka semakin lebar lubang duburnya dan kujilati lebih dalam bagian anusnya itu. Aku tidak peduli lagi dengan rasanya, aku hanya berusaha menikmati ini semua dan mereka puas dengan pelayananku.

Beberapa anggota gang motor juga sepertinya meminta hal yang sama kepadaku. Mereka mulai membuka belahan pantatnya dan memamerkannya dihadapanku seolah memintaku menjilat lubang anus mereka bergiliran. Aku yang paham keinginan mereka mulai menjlat salah satu lubang pantat entah milik siapa. Mulutku mulai sibuk karena harus menoleh ke kiri dan ke kanan menjilati lubang dubur mereka secara acak. Lidahku semakin terasa kecut terkena lendir-lendir yang ada pada lubang pembuangan mereka itu. Dengan cepat aku silih berganti “membersihkan” lubang-lubang pembuangan para gang motor. Rasanya lidahku malah mati rasa karena sudah terbiasa menjilati bagian paling kotor dari tubuh mereka.

“Aaahhh Anjirrr.... Suka lu jilat lubang tai gue?”, ujar seorang lelaki yang saat ini sedang kujilati lubang anusnya

Aku tidak menjawabnya karena aku masih sibuk memuaskan mereka dengan menjilati lubang dubur mereka. Mulutku masih begitu sibuk hingga terpaksa aku tidak menggubris pertanyaannya. Sayangnya, pemuda itu terlihat kesal karena aku mencuekin pertanyaannya

“Jawab Lonte!! Lu suka sama lubang tai gue??”, ujarnya sambil menjambak rambutku hingga wajahku menatap kearah matanya yang berwarna merah, sepertinya dia sedang mabuk

“Iyaa Sukaaaa.. Aaaahhhhh...”, desahku kesakitan karena ia menjambakku dengan kasar

“Gitu dong. Kalau orang tanya dijawab..”, katanya sambil mempersilakan temannya agar pantatya kujilat

Saat sedang asyik menjilati pantat seseorang, tiba-tiba dari belakang kurasakan seseorang menyiram bongkahan pantatku dengan air. Seseorang lainnya juga kurasakan mulai membuka belahan pantatku yang saat ini sedang menungging. Kurasakan air itu begitu dingin mengenai lubang pembuanganku. Akupun menoleh kebelakang. Betapa terkejutnya aku melihat rupanya pantatku sedang disiram sebotol bir dingin. Kakiku kemudian diminta mereka agar lebih mengangkang dan akupun menurutinya. Kupasrahkan pantatku disiram air haram itu, karena memang sensasi dinginnya cukup membuatku semakin terangsang.

“Aaaaahhh Geliiiii...”, pekikku saat kurasakan sebuah jilatan mendarat pada lubang duburku

“Anjir sedep bener lubang tai bidadari surga. Hahahaha..”, ujar seseorang dari belakang

Aku tidak tahu siapa yang sudah menjilat lubang anusku, karena aku sendiri sedang sibuk menjilati lubang anus rekan mereka. Suasana semakin menggila, kurasakan mereka mulai bergantian menjilati lubang anusku dan sesekali mereka menuangkan bir ke anus dan juga vaginaku. Aku tidak percaya pada akhirnya para gang motor itu sudah pernah menjilati lubang anusku. Rasanya lubang pembuanganku itu semakin nyut-nyutan dan berkedut kencang. Rasanya lubang anusku semakin terbuka lebar karena terus-terusan mereka rangsang dengan jilatan nakal

“Gue entot pantat lu ye!”, kata seseorang anggota gang motor membuatku ketakutan

Karena aku sangat memahami bersetubuh dengan menggunakan lubang anus adalah sesuatu haram. Aku yang saat itu masih polos dan tidak tahu apa-apa hanya berpikir,

*emang ada yang mau lewat situ? Kan Jorok dan kotor?*, pikirku kala itu

Jelas saat itu aku sama sekali tidak ada minat dan tergoda untuk melakukannya. Bahkan suamiku pun kelak aku yakin tidak akan berminat melakukan sex melalui pantat karena memang jorok dan kotor. Tetapi saat ini aku menyadari, bahwa bersetubuh melalui jalur anus memang ada dan benar-benar ada. Kulihat sebuah batang keras mulai diarahkan ke lubang pantatku.

“Eehhh Jangan disitu mas. Haraaammmm....”, pintaku ketakutan saat ia sentuhkan ujung penisnya ke lubang pantatku

“Hahahah.. Jadi kalau kita entot memek lu halal ya?”, godanya

Aku terdiam mendengar pertanyaannya, memang benar meski mereka menyetubuhiku melalui vagina, tetap saja hukumnya haram karena mereka bukanlah orang-orang yang halal bagiku.

*plak plak plak* tiba-tiba pantatku ditamparnya dengan kasar

“Jawab, berarti kalau memek lu kita entot halal?”

“Eeehhhh... I.. Iya... Boleh mas... Saya mohon jangan di dubur saya... Mas boleh setubuhi saya di vagina saya...”, kataku mencoba bernegoisasi

“Hehehe.. Gak ah gue pengen genjot lubang tai lu! Ngangkang lu!”, ujarnya sambil langsung penisnya didorong masuk membelah lubang pantatku yang belum siap sepenuhnya

“Heeegggggghhhh... Aaahhhh”, kepalaku sampai terangkat saat lelaki itu langsung mendorong masuk penisnya ke lubang duburku

Rasanya terasa aneh saat benda asing itu masuk didalam duburku, seperti ada yang mengganjal di dalam saluran pencernaanku. Rasanya seperti ingin BAB, tapi mengganjal dan tidak ingin keluar. Ah susah sekali aku menjelaskan perasaanku saat ini.

Yang pasti terasa sekali lubang pantatku dipaksa terbuka mengikuti ketebalan penis lelaki yang menyetubuhi anusku. Luar biasa sakitnya karena pantatku tidak siap untuk itu. Kakiku sampai gemetaran dan tubuhku sampai ambruk dalam posisi menungging. Kurasakan penis lelaki itu kedutan didalam lubang anusku, dan memberiku kesempatan untuk beradaptasi. Rasanya benar-benar mengganjal dan tidak nyaman.

Lalu setelah beberapa saat ia diamkan penisnya di lubang anusku, lelaki itu mulai menggerakkan sedikit penisnya maju sehingga membuatku kembali mengaduh. Kembali rasanya lubang pembuanganku ini harus beradaptasi melebarkan dirinya agar bisa dimasukin penis lelaki itu.

“Aaaahhhh mas sakittttt....”, kataku namun sepertinya tidak menyurutkan niatnya menganalku

Ia kembali menggerakkan batang penisnya lebih dalam, memberikan gesekan perlahan pada permukaan kulit duburku yang tipis. Gesekan sekecil itu saja rasanya sudah sakit bukan main, Tanpa sadar aku bahkan sampai mengangkat pantatku agar merangsang lubang pantatku dapat terbuka lebih lebar lagi.

“Eh busyettt sempit bener lubang tai lu njirr...”, ujar lelaki itu semakin tertantang

Ia gerakkan penisnya maju mundur di dalam anusku secara perlahan. Rasanya semakin tak karuan, perutku rasanya diaduk-aduk oleh batang penisnya. Mataku sampai terbelalak tidak percaya aku benar-benar disetubuhinya melalui lubang pembuanganku. Mau tak mau aku berusaha beradaptasi dengan persetubuhan ini. Membiarkan anusku menjadi lubang pemuas bagi penisnya.

Beberapa menit kemudian, aku merasakan tusukan penis pemuda itu ke lubang pembuanganku sudah tidak seperih tadi. Awalnya rasanya lubangku itu masih kaku dan ngilu saat dimasuki kemaluannya. Namun saat ini terasa beda, lubang anusku terasa semakin licin sehingga sodokannya pada anusku tidak lagi sesakit awal-awal tadi. Desahanku pun mulai berubah dari yang tadinya kesakitan menjadi desahan keenakan. Ternyata rasanya seenak ini setelah lubang anusku berhasil beradaptasi. Lubang anusku terasa penuh dan sempit saat penis itu mengaduk-aduk bagian dalam jalur pembuanganku itu. Bahkan mulai terasa ada sensasi gatal yang kurasakan akibat gesekan-gesekan yang ia berikan kepada lubang duburku

*plok plok plok plok* suara sodokan penisnya ke lubang pantatku

“Oooohhh.. Sshhhhh... Aaahhhhh.. Mas......”, lenguhku nakal menikmati sodominya terhadapku

“Keenakan lu sekarang”, ujarnya semakin semangat menggenjot duburku

“Eeh jangan lu keluarin dulu, gue juga mau nyoba lubang bokongnya”, ujar salah satu temannya mengejutkanku

“Boleh.. Nih masukin lubang tainya”, kata lelaki yang barusan menyetubuhi anusku dan ia cabut penisnya dari pantatku

“Busyet sampai melar gini lubang tainya. Hahahahahah...”, komentar temannya memandangi lubang pantatku

“Sekarang bersihin kontol gue pake mulut lu!”, kata lelaki yang tadi menggenjot pantatku

Aku baru sadar rupanya yang menganalku pertama kali adalah lelaki yang memiliki tatto banteng di lengannya. Ia lalu memintaku untuk menyepong penisnya yang baru saja ia masukkan ke dalam pantatku. Sebenarnya aku mau saja menyepong penisnya, tetapi membayangkan batang penisnya baru saja menyodok-nyodok bagian tubuhku yang paling kotor aku jadi takut. Melihatku yang masih enggan, ia mulai menjambak kerudungku kembali dan meludahi wajahku

“Juh Juh Juh.. Sepong gak!”, katanya sambil menempel-nempelkan batang penisnya ke mulutku

Mulutku masih terkunci hingga pertahananku goyah setelah ia pencet hidungku sampai aku kesulitan bernafas. Mulutku yang spontan terbuka untuk mengambil nafas, langsung dijejalinya dengan penisnya ke dalam mulutku. Seketika aku merasa mual saat penis itu sudah berada di mulutku. Aku buru-buru menyepong penisnya dengan cepat dan berharap penis itu bisa kembali suci dengan air liurku dengan segera sampai rasa mual itu hilang.

“Nih kasih ini...”, ujar salah satu rekannya tiba-tiba ia teteskan sebotol bir ke penis itu

Aku langsung dengan lahap menjilati penis itu. Aku lebih memilih menjilati air haram itu dibandingkan menjilati bekas pembuanganku sendiri. Untungnya rekannya tadi menuangkan birnya cukup banyak sehingga minuman itu bisa memberikan kesegaran bagi tenggorokanku yang rasanya mual tadi. Kujilati penis itu dengan rakus dan penuh nafsu dan kupastikan ia bersih kembali seperti semula.

Namun cobaanku tidak berhenti sampai disitu. Karena seseorang kembali menancapkan alat kelaminnya ke lubang pantatku untuk kedua kalinya. Kembali aku sampai mendongakkan kepala saat sebuah penis kembali tertancap di lubang pantatku. Lelaki itu tidak banyak diam seperti pemuda pertama tadi, yang membiarkan penisnya berdiam diri di dalam saluran pembuanganku. Ia langsung menggenjot lubang anusku tanpa ampun. Membuat tubuhku bergetar-getar hebat dan terus mendesah dengan kencang. Kurasakan vaginaku mulai kedutan kencang seperti hendak kencing dam aku tidak bisa menahan untuk mengeluarkannya

*Sretttt sretttt currrr currrrr cuurrrrrr*, vaginaku terkencing-kencing

Aku terus disetubuhinya dengan cepat walau vaginaku terkencing-kencing. Aku tidak tahu ini cairan kencing atau squrting dan aku tidak memperdulikan hal yang itu. Yang pasti yang kurasakan saat ini adalah rasa nikmat yang begitu memanjakan lubang pantatku. Lubang itu sudah benar-benar licin sehingga memberikan kenikmatan yang sungguh nikmat tiada tara bagiku. Lubang pantatku terasa mencengkeram erat batang penisnya dan tiap tusukannya sangat mantap mengobati rasa gatal yang ada di dalam lubang anusku.

Aku sampai kewalahan melayani mereka, aku semakin disiksa oleh kenikmatan syahwat yang diberikan oleh mereka. Sambil terus dianal, tubuhku kembali dirangsang habis-habisan oleh seluruh lelaki di ruangan ini. Tangan mereka berebutan menjamah tubuh telanjangku, memainkan beberapa titik-titik sensitifku, putingku ditarikdan dicubitnya oleh mereka dengan kasar. Ditambah vaginaku sudah dikocok-kocoknya bergantian hingga tak bisa berhenti muncrat. Aku tidak bisa menghitung berapa kali aku orgasme saat ini, setiap rangsangan mereka terus membuatku tubuhku mengejang dan bergetar hebat hingga vaginaku tak bisa berhenti mengucurkan cairan encernya.

*srettt srettt sretttttt*, vaginaku kembali mengucurkan isinya

“Jancokkk.. Muncrat terus memeknya. Anjirrrr....”

“Dicabuli malah seneng, cadaran lonte...”

“Enak jadi lonte kan? Lu bisa hibur orang-orang pakai tubuh lu... Hahahah...”

Aku hanya mengangguk kelelahan menjawab ucapan mereka. Kuakui ini semua memang nikmat, Tindakan kasar mereka kepadaku justru membuatku semakin terangsang hebat. Belum lagi wajahku beberapa kali ditampar-tampar dan dipaksa mereka untuk menyepong kemaluan mereka satu per satu. Aku benar-benar menikmati direndahkan seperti ini. Kurasakan beberapa penis terasa sedikit asin saat kusentuh dengan lidahku. Mulutku terus bergerak secara liar, mencari penis-penis yang bersiap untuk kukulum penuh nafsu.

Bahkan saat ini bukan hanya satu penis yang dijejalkan ke mulutku, tetapi 3 penis! Mereka bermaksud memasukkan ketiga penis itu secara langsung ke mulutku. Aku benar-benar dibuatnya kelabakan dan ujung-ujung penis mereka pada akhirnya bisa masuk bersamaan ke mulutku, walau rasanya penuh sesak. Tetapi nikmat juga, karena kepala penis mereka yang kenyal itu memberikan sensasi tersendiri saat masuk bersamaan ke mulutku

Setelah puas memposisikan tubuhku menungging, tubuhku lalu diposisikan duduk mengangkang, memamerkan lubang pantatku yang sudah mengangan dan juga kemaluanku yang sudah lungset karena berkali-kali muncrat malam ini. Seseorang pria rupanya sudah tiduran rebahan dibawahku dan langsung mengarahkan penisnya ke lubang pantatku kembali. Aku disetubuhinya dengan posisi mengangkang dan dipangku olehnya. Kali ini aku sudah tidak keberatan lagi mereka setubuhi melalui jalur haram itu. Karena aku sudah merasakan sendiri betapa nikmatnya disetubuhi dari lubang sempit yang elastis itu.

“Aahhhh Ouuuhhhh”, lenguhku nakal saat lelaki yang memangkuku itu terus menhujami penisnya ke anusku

Lubang pantatku sudah semakin licin membuat penis lelaki yang sedang memangkuku begitu lancar penisnya maju mundur menghajar pantatku. Aku semakin terlena oleh kenikmatan ini, sampai-sampai aku tidak sadar lelaki berambut keriting dan berbadan atletis sudah mengarahkan penisnya ke kemaluanku. Saat mataku terbuka betapa terkejutnya aku melihat batang penisnya yang luar biasa tebal, besar, dan panjang itu mulai membelah vaginaku.

“Siap2 semua lubang lu bakalan kita pake”, ujarnya sambil terus melesakkan kemaluannya ke vaginaku

“Ooouuuuu... Aaaahhhhhh... Iyaaaaah...”, akupun semakin excited menerima perlakuan mereka yang semena-mena padaku

Lubang anus dan lubang vaginaku saat ini tertancap dua batang penis bersamaan. Mereka berlomba-lomba memompa batang kelamin mereka ke kedua lubangku itu. Mereka terus menghajar lubang bawahku dengan kasar, seolah ingin menghancurkan total kedua lubang bawah ku itu. Aku semakin mendesah kencang dan liar, sesuatu yang tidak pernah kubayangkan sama sekali dalam hidupku. Lubang vagina dan anusku disetubuhi bersamaan oleh pria-pria berandalan ini.

“hmmppphhh”, mulutku tiba-tiba dipaksa mengulum sebatang penis milik salah satu anggota gang motor.

Kembali penis-penis itu memaksa mulutku untuk mengulum mereka bergantian secara acak. Memaksa lidahku melumuri batang mereka dengan air ludahku dan memastikan penis-penis itu masih dalam posisi keras dan ereksi. Tidak ada penis yang lemas malam ini. Mereka berlomba memuaskan diri memakai tubuhku yang begitu murahan ini. Saking murahannya, aku sampai tidak keberatan saat 2 orang lelaki berusaha menancapkan kedua penisnya ke vaginaku bersamaan. Aku bahkan membantu mereka melonggarkan vaginaku agar bisa muat masuk keduanya ke kelaminku yang sudah rusak itu

“Aaahhhhh.. Enakk.. Teruss... Aku suka kontooolll.. Kontolll kalian enak...”, desahku semakin gila

Aku sendiri yang menancapkan penis mereka ke lubang-lubang yang ada pada tubuhku. Mereka hanya tinggal menikmati goyanganku dan gerakan tubuhku saja untuk menghibur mereka

*Crotttt croottt crooottt*, sebuah penis tiba-tiba menembakkan spermanya ke dalam lubang anusku

Rasanya cukup berbeda, karena kali ini rasa hangat dan lengket itu terjadi di dalam saluran pencernaanku

Kemudian tidak menunggu waktu lama, sebuah penis lain sudah bersarang kembali dipantatku dan langsung menggenjotku dengan keras. Tubuhku terus naik turun agar bisa mengurut batang-batang penis yang minta kulayani itu. Aku terus mendesah dan menggeliat bak wanita jalang yang menikmati berzina dengan banyak lelaki.

Kurasakan kedua penis yang ditusukkan ke vaginaku berkedut bersamaan dan langsung muncrat didalam vaginaku serentak.

*crot crot crot crot crot crot crot* sperma mereka meledak bersamaan

Terasa sekali rahimku menjadi hangat setelah menerima sperma dari 2 laki laki yang berbeda secara bersamaan. Cairan itu terkumpul menjadi satu dan menjadi semakin kental bercampur satu sama lain. Sperma yang sangat banyak dan tidak bisa kutampung seluruhnya di dalam liang peranakanku. Aku benar-benar lelah malam ini tetapi aku juga tidak ingin berhenti memuaskan mereka dengan tubuhku. Setelah penis kedua lelaki itu dicabut, langsung diteruskan oleh 2 buah penis yang lain. Tubuhku terus bergerak nakal merangsang penis-penis yang bergantian keluar masuk di lubang vagina, anus dan juga mulutku. Kini aku melayani 3 orang di lubang bawahku, 2 orang lelaki menyetubuhi vaginaku, dan 1 orang lelaki menyetubuhi anusku.

Perlakuan mereka padaku malam ini tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Aku tidak akan melupakan sensasi nakal ini. Sensasi bersetubuh ramai-ramai dan melayani 3 penis di 2 lubang bawahku. Tanpa sadar tubuhku terus bergerak naik turun semakin cepat bersamaan dengan tiap sodokan penis mereka yang mantab.

“Buka cadar lu!!!!!” ujar salah seorang pria sambil mengocok penisnya dengan cepat mengejutkanku yang sedan asyik melayani 3 penis di tubuh bawahku

Aku buru-buru membuka cadarku dan menjulurkan lidahku. 3 orang lelaki kemudian berdiri mengelilingi wajahku sambil bermasturbasi. Mereka kocok penis mereka dengan cepat, sedangkan Aku menunggu dengan perasaan berdebar-debar mereka akan ejakulasi di mulutku.

Membayangkanku akan meminum sperma dari 3 sumber yang berbeda dalam waktu hampir bersamaan, membuatku tak sabar sekaligus meralat kesalahanku tadi saat aku memuntahkan sperma yang sengaja mereka keluarkan kemulutku. Kulihat salah satu penis mereka mulai kedutan dan segera tumpah dengan derasnya bebarengan dengan suara desahan yang terdengar begitu lega dari salah satu anggota gang motor.

*crot crot crot crot crot crot* lelaki pertama menumpahkan spermanya tepat di wajahku

Aku berusaha mati-matian menahan sperma itu di rongga mulutku sampai lelaki kedua dan ketiga juga menyelesaikan onaninya. Keduanya kulihat semakin cepat mengocok penis mereka, agar bisa segera mereka buang sperma mereka kemulutku

“Arrrggghhh.....”, kedua lelaki itu mengejang bebarengan sambil mengerang kuat dan

*crot crot crot crot crot crot crot crot* kedua lelaki itu keluar bersamaan

Sperma mereka muncrat dengan derasnya, sebagian masuk ke dalam mulutku, sebagian lainnya meleset mengenai hidung serta bagian pelipis mataku. Kurasakan sperma kental mereka sudah memenuhi rongga mulutku. Cairan kental berbau anyir dan berasa asin itu sudah tertampung di dalam mulutku dan siap kutelan.

Perlahan aku tutup mulutku rapat-rapat dan kubiasakan cairan kental itu berada sebentar di rongga mulutku sebelum kutelan dan kukirimkan ke tenggorokanku. Rasa serik dan gatal perlahan mulai terasa di tenggorokan saat cairan itu mulai jatuh ditenggorokanku. Menyisakan aroma anyir yang tertinggal di rongga mulutku yang baru saja menjadi tempat penampungan sperma mereka.

Habis sudah harga diriku sebagai seorang muslimah alim yang seharusnya menjaga diri. Seorang muslimah bercadar yang seharusnya menjadi panutan dan inspirasi muslimah lainnya. Seorang akhwat bercadar yang menjadi bidadari dunia bagi para ikhwan yang seharusnya auratnya benar-benar kututup dan kujaga baik-baik.

Akulah Arina, sosok yang sudah bukan seorang wanita suci, taat, dan terjaga. Aku sudah begitu rendah saat kuikhlaskan seluruh lubang di diriku dimasuki penis oleh mereka. Parahnya ketiga lubangku disetubuhi bergantian dengan cara bergilir oleh orang-orang yang berbeda tiap menitnya. Seluruh lubangku malam ini menjadi tempat pembuangan sperma para anggota gang motor. Anusku penuh dengan sperma, vaginaku pun juga belepotan sperma, dan mulutku pun meminum sperma.

Bahkan seorang lonte saja tidak ada yang mau diperlakukan hina seperti ini. Tidak ada lonte yang mau melakukannya secara ikhlas, dipakai lubang anus dan vaginanya bersamaan. Mereka hanya mau melakukan apa yang kulakukan jika mereka dibayar mahal. Sedangkan aku malah menikmati diperlakukan seperti itu secara cuma-cuma, seluruh lubangku menjadi pemuas penis para lelaki yang sampai detik ini aku tidak tahu nama mereka.

Akulah Arina, akhwat yang lebih murahan daripada lonte, karena aku melakukan semua ini dengan gratis. Walau awalnya terpaksa, lama-lama suka dan aku semakin menikmatinya...


 

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com