𝐍𝐲𝐚𝐧𝐲𝐢𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐁𝐀𝐆.𝟏


Cerita ini di inspirasi oleh sebuah kisah nyata yang terjadi pada awal tahun 2003 dan berakhir sampai tahun 2006. Tokoh dalam cerita ini tentu saja mengunakan nama-nama samaran, namum nama samaran itu sangat coba disesuaikan dengan watak dan lakon cerita yang terjadi. Lokasi juga jadi sangat disamarkan, karena beberapa orang tahu tentang kisah ini. Nah andaikan ada kesesuaian nama dan lokasi, itu bukan suatu kesengajaan. Terima kasih dan selamat menikmati.

BUKU 1 : Nyanyian Tengah Malam

Aku merasa lega setelah akhirnya Pak Bambang dosen pembimbing skripsi menyetujui skripsiku layak untuk di uji dalam ujian pendadaran. Setelah hampir 2,5 tahun Aku tak kenal lelah selalu berkonsultasi dengan Dosen yang terkenal killer dan telah membuat beberapa mahasiswanya nggak bisa lulus kuliah. Desakan orang tua agar lulus kuliah membuatku terus berjuang walaupun untuk skripsi saja menghabiskan waktu 2,5 tahun.
Perlengkapan untuk maju ujian Skripsi cukup banyak, mulai dari harus bayar IOM lunas, surat keterangan bebas perpustakaan, surat ijin penelitian dan lain-lain. Dari semua syarat itu ada yang mengharuskanku pergi ke Semarang yaitu surat ijin penelitian skripsi yang harus di urus ke kantor Kesbanlinmas Propinsi Jawa Tengah. Padahal selama ini aku baru 2 kali pergi ke Semarang, dan sungguh aku tak hafal jalan kota semarang, apalagi dimana itu kantor Kesbanglinmas. Selama ini aku hanya tau Kota Solo tempatku kuliah dan kampung halamannya yang berada di pelosok Karanganyar.
“gimana caranya aku nyampe semarang” .
Kucoba mengingat-ingat beberapa temanku yang berasal dari semarang, namun aku telah kehilangan jejaknya, beberapa sudah lulus dan bekerja yang aku sendiri tak tau dimana. Mau tanya adik angkatan, banyak yg tak kenal. Selama kuliah aku benar2 kuper, nggak gaul, kerjanya hanya kuliah dan narik Ojek di kampung halamanku Matesih Karanganyar.

“oh iya, bukankah Parmi kerja di Semarang, dan suaminya juga orang semarang? Ah barangkali aku bisa minta tolong dia atau suaminya antar aku ke Kantor Kesbanglinmas.”
kubuka phonebook di HP jadul ini berharap masih ada No HP Parmi yang pernah ku dapat waktu Parmi pulang dari Semarang sama suaminya tiga yg lalu. Dan aku bersyukur nomor HP itu masih ada. Dicobanya SMS Parmi.
‘Sianx.. hi ni Parmi kan? Aq Anton Matesih..’
‘hai.. pakabar, bntr ya mas, aq lg krj, 1 jm lg yua.”
‘yup. Tq. 1 jm lg kutelp ya.
‘ok’

Parmi dulunya adalah kembang desa Matesih, bapaknya seorang petani dan hanya mampu menyekolahkan sampai SMA, setelah itu parmi terus merantau ke Semarang. Aku dulu naksir berat sama Parmi yg umurnya terpaut 2 tahun dibawahku. Namun rasa rendah diri karena kemiskinanku membuatku tak berani mengungkapkan perasaanku. Lagian banyak teman dikampungku maupun kampung lain yang naksir parmi, rata-rata mereka lebih tajir, lebih keren dariku. Namun Tak satupun dari mereka yg bisa menggaet Parmi. Parmi yg terkenal cantik dan ramah itu selalu menolak halus setiap kali ada pria mendekatinya.

Satu jam kemudian HPku berdering.
“Haloo.. Mas Anton ya, ada apa mas?, sorry, td lagi kerja.” Sapa Parmi dr telepon
“Iyaa. Gini mi, aku mau kesemarang, ke kantor Kesbanglinmas, Cuma gak tau alamatnya. Akupun gak tau jalan di Semarang, Kamu tau gak Mi?”
“Walah, kalo kantor gitu aku ndak tau mas. Mas kesini aja, ke tempatku nanti aku bantu nyari kantornya, ini mas Anton udah di semarang?”
“Belum mi, masih di Matesih. Besok pagi aku baru berangkat. Rumah Parmi daerah mana?”
“Aku Ngontrak Mas, daerah jembatan besi. Klo bingung apa besok tak jemput aja mas.. rencana mau naik apa?”
“Naik sepeda motor Mi”
“Ooo.. Naik bis aja mas, Besok aku jemput di terminal Solo aja, sepeda motor Mas Anton titipkan sana, kita sama-sama kesemarang naik Bis, biar mas gak bingung nanti. Aku ada motor kog di Semarang.”
“Jadi Parmi besok mau pulang ke Matesih?” Tanyaku
“Yo nggak to mas, Aku pagi-pagi besok ke Solo, kita ketemu diterminal aja, Mas Anton nunggu aku disana. Jadi aku cuma sampai terminal solo aja mas.” Kata Parmi
“Oh ya.. ya.. Makasih ya mi. Sampai ketemu besok.”
“sama-sama mas”

Aku gembira setelah ada jalan, sedikit membuat heran, Parmi td kog bilang Rumah kontrakan ya.. dia kan punya suami. Katanya suaminya orang kaya. Tapi aku tak mau berpikir banyak lagi, yang penting besok sudah ada penunjuk jalan di Semarang.
Kulihat uang di dompet tinggal 10ribu. Mau tak mau ku minta uang lagi ke Bapakku dan di kasih 50ribu untuk ke Semarang, dan hanya dengan berbekal uang 60ribu aku nekat pergi ke Semarang. Pagi itu dengan kuda besi kesayangan yg telah menemani hampir 7 tahun hidupku selama kuliah di Fakultas Pertanian UNS ini Aku sudah sampai di Terminal Tirtonadi Solo tempat janjian ketemu Parmi.
Jenuh juga nunggu, sudah lebih dari 1,5 jam Parmi belum muncul, di SMS belum balas juga, namun tiba2 HPku berdering.

“Mas udah di Terminal” tanya Parmi
“udah ni, aku diruang tunggu dekat parkiran” jawabku
“Ya.. aku kesana ya..”
“Ok” jawabku.
Akucelingak-celinguk sebentar nyari parmi, tapi tiba-tiba aku kaget.. Sesosok mirip Cornelia Aghata muncul dibelakangku.
“hey.. udah lama nunggu?” tanya Parmi
“belum, baru juga, paling 30 menitlah” Jawabku berbohong
“Bisnya tadi lambat mas, jadi lama nyampenya sini, ya udah yuk mas kita berangkat” kata Parmi

Aku mengiyakan dan mengikuti langkah Parmi ke Loket bis Jurusan Solo – Semarang. Mataku ini terus aja ngelihat Parmi, sudah lama aku tak ketemu parmi sejak ia menikah dengan orang semarang. Kurang lebih 5 tahun yang lalu, ketika Parmi baru lulus SMA kemudian menikah. Dulu Parmi tampak kalem dengan dandanan yang sangat biasa ala orang ndeso. Jarang sekali ada polesan bedak yang berlebihan, bibirnya dibiarkan pucat tanpa polesan gincu, dan semua itu malah semakin menunjukkan kecantikan alamiah yang dimiliki Parmi.

Namun sekarang kulihat sungguh sangat berbeda. Dulu parmi pakai jilbab waktu SMA dan dirumahpun sering pakai jilbab, sekarang tidak pakai lagi dan bahkan warna rambutnya dibuat agak pirang kemerahan sangat cocok dengan warna kulitnya yang Putih. Dandanan Parmipun berubah, kelihatan ada bedak tipis di wajahnya dihiasi rona merah tipis buatan di tulang pipinya. Gincu merah muda mengoles tipis dibibirnya membentuk bibirnya kelihatan makin seksi. Wajah parmi benar-benar mirip Cornelia Aghata bintang si Doel Anak Sekolahan itu dengan penampilannya sekarang. Parmi yang dulu selalu pakai rok panjang kini memakai celana Jeans ketat sehingga terlihat jelas bentuk pinggulnya, bokongnya yang bulat berisi mengundang lelaki sekedar menjamahnya. 

Akupun jadi membayangkan mulusnya paha sampai bokong Parmi dibalik celana jeans ketat itu. Bagian atas parmi hanya pakai kaos ketat ditutupi Rompi putih tak berkancing. Dulu aku tak pernah membayangkan kalo parmi memiliki payudara semontok itu. Sekarang baru kelihatan kalo parmi memiliki payudara yang montok. Dibagian atas kaosna walaupun tidak berkerah rendah namun aku bisa melihat bagian gundukan payudara yang benar-benar menggoda. Penampilan Parmi saat ini benar-benar tak kalah dari gadis-gadis kampus tempat aku kuliah yg sering kujadikan bahan coli, bahkan kuanggap lebih dari mereka karena parmi sangat pintar menghias diri.

Di terminal itu kulihat banyak lelaki melirik ke Parmi, dan aku yang berjalan disampingnya merasa sedikit bangga, berharap mereka menganggap aku adalah suami atau sekedar pacarnya. Namun aku sadar penampilanku tak mendukung untuk itu. Mungkin orang akan menganggap aku pembantunya. Ah..bodo amat...

Dengan begitu, kuberanikan diri ketika sampai ke Loket bis kuberanikan diri memegang pundak Parmi dan mengeluarkan dompet untuk bayar ongkos bis. Tapi parmi melarang.

“ndak usah mas, biar kubayar aja”
Aku pun diam aja.
“Yuk mas naik, busnya udah mau berangkat tu.

Akhirnya kami naik bus. Bangga rasanya aku di bus bersanding di samping cewek secantik Parmi. Sepanjang perjalanan Parmi banyak cerita kepadaku tentang dirinya sekarang, ternyata ia sudah bercerai dengan suaminya setahun yang lalu. Suaminya adalah orang yang gemar main judi sehingga harta warisan orang tuanya habis hanya dalam waktu dua tahun. Ternyata suaminya kaya hanya karena warisan orang tuanya. Setelah bercerai Parmi mencoba nyari kerja akhinya akhirnya bisa kerja sebagai SPG sebuah dealer mobil besar di semarang setelah cukup modal Parmi membuka usaha salon. Dari situ aku tau kenapa Parmi sekarang jadi pinter dandan, ternyata ia sudah memiliki sebuah salon. Hari ini dia libur karena jemput aku.

Aku pernah dengar desas-desus di kampungku kalau Parmi katanya cerai dan sekarang jadi simpanan seorang pejabat karena suaminya tak lagi ngurusi parmi. Katanya Parmi sengaja dijual suaminya. Namun itu hanya desas-desus yang nggak jelas. Orang kampungku yang merantau ke Semarang kutanya tak ada yang membenarkan, bahkan mereka tak ada yang tau tentang Parmi. Dan yang kutahu hanya, sejak Parmi menikah memang jarang sekali pulang kampung, kalau toh pulang kampung paling hanya 1 hari dan langsung kembali lagi ke Semarang.

Setelah menempuh 3 jam perjalanan, bis akhirnya kami sampai di semarang, turun di sampangan kemudian lanjut naik angkot menuju rumah kontrakan Parmi. Kami sampai Rumah kontrakan parmi sudah jam 1 siang. Dan Parmi menawarkan untuk makan lebih dulu sebelum ke Kantor Kesbanglinmas, Sebelumnya parmi udah tanya ke temannya alamat kantor itu, jadi parmi sudah tahu, dan mudah-mudahan belum tutup.

“Makan dulu aja ya mas, trus kita ke kantor itu” kata parmi
“Atau mas Anton pengin istirahat dulu di kamar klo capek?” lanjutnya
“Gak ah mi.. aku pengin hari ini semua urusan cepet selesai” kataku.
“Ya udah yuk kita berangkat cari makan trus ke kantor itu”

Kami pergi makan di sebuah rumah makan kecil dan lanjut berangkat ke jalan Jend. Sudirman dimana kantor Kesbaglinmas berada, Sampai sana sudah hampir jam 3 sore, Kantor memang masih buka, tapi petugas dan pejabat yang biasa memberi ijin penelitian sedang tidak ada, disarankan kami kembali besok pagi. Akhirnya kami kembali ke Rumah kontrakan Parmi, dan beristirahat.

Kontrakan Parmi siang gini sepi, semua pengguhinya. Kata Parmi, 4 orang yang tinggal disitu adalah karyawan-karyawan. Hanya 1 orang yang mahasiswa, itupun sambil kerja juga.

“Mi, kamu tau rumah kang legimin itu” Tanyaku
“Aku mau nginep di rumah dia ni”
“Wah.. aku nggak tau mas, aku jarang ketemu kang legimin kog. Jarang aku ketemu wong Matesih disini”
“Gimana nih, aku gak punya uang klo harus nginep di hotel” kataku
“Nggak usah bingung mas, nginep sini aja, tidur dikamarku.” Jawab Parmi
“Lha Parmi nanti trus tidur dimana?. Apa kita tidur berdua disini” tanyaku
“hehehe, gampang mas. Aku bisa tidur di kamar temenku. Ada temenku yang kerjanya malam, jadi nanti malam bisa kupakai. Udah mas anton tidur kamarku aja. “
“Ya udah mas aku mandi dulu ya.”

Kamar Parmi ini lumayan mewah, ada kamar mandinya didalam. Kamar tidurnya lumayan besar. Aku membayangkan seandainya tidur berdua sama parmi berduapun muat.
Keluar kamar mandi Parmi hanya berbalut handuk.. dengan rambut agak basah kelihatan seksi sekali.. pahanya putih mulus, pundaknya juga kelihatan putih, payudaranya yang montok hanya mampu tertutupi separo oleh handuknnya. Seketika penisku mengeras sehingga dengan terpaksa aku membetulkan letaknya biar nyaman. Sedari berangkat tadi penisku sering berontak karena pikiranku yang selalu ngeres tentang parmi.

Parmi duduk di meja rias mengeringkan rambutnya. Dari balik kaca aku melihat betapa cantiknya Parmi sekarang, kelihatan lebih dewasa dari waktu SMA dulu. Aku membayangkan seandainya aku peluk dari belakang kucium tengkuknya dan punggungnya yang mulus itu.. ohhh..

“Nggak mandi mas, biar seger?” tanya Parmi
“Eh iya..” aku terbangun dari lamunanku.
Akupun berdiri mau kekamar mandi.
“Ni mas handuknya” Parmi menuju lemari besar disamping pintu kamar mandi mengambil handuk besar dari dalamnya. 

Padahal aku berharap memakai handuk yang dipakai oleh Parmi. Sampai kamar mandi ku buka pakaianku dan kulihat betapa tegangnya penisku. Mengacung begitu tegak, ingin rasanya aku onani, seperti biasa yang aku lakukan kalo lagi konak pulang dari kampus lihat cewek2 seksi dikampusku. Tapi tak mungkin aku berlama-lama dikamar mandi Parmi ini, bisa curiga dia nanti. Selesai mandi aku keluar juga cuma pakai handuk.

“Mas pakai kaosku ini aja mas, ini agak longgar, jadi kurasa mas Anton muat. Dan ini juga ada celana pendek agak longgar juga. Biar celana mas aku gantung sini.” Kata Parmi yang ternyata udah ganti pakaian. Sungguh sangat seksi, dia memakai celana pendek ketat yang tipis dgn memakai kaos ketat juga, membayang BH dan celana dalamnya di balik kaos dan celananya. 

Warna kaos dan celananya putih sementara BH dan celana dalamnya warna merah, sehingga sangat jelas kelihatan BH dan celana dalamnya. Bentuk tubuhnya benar-benar indah, pahanya mulus terpampang di depanku, Payudaranya yg sekal menantang terlihat indah terbungkus Bra merah dibalik kaos putih itu. Waktu itu aku belum tahu ukuran Bra, sekarang aku tau ukurannya mungkin 36B. Lagi-lagi penisku ini mengeras. Dan kulihat Parmi tadi sempat melirik kebawah ketika menyerahkan celana pendek dan kaos tadi.

Akhirnya balik lagi aku kekamar mandi untuk memakai kaos dan celana dari Parmi tadi. Aku lupa bahwa aku nggak bawa celana dalam. Aku hanya punya 2 celana dalam yang selalu kupakai bergantian, nah waktu kesemarang ini aku lupa bawa yg satunya lagi untuk ganti. Sementara celana dalam yang kupakai tadi ikut digantung sama Parmi. Kalau aku nggak pakai celana dalam maka Penisku yang selalu tegak didekat parmi ini pasti akan kelihatan menonjol dibalik celana pendek ini. Sementara kaos dari parmi inipun agak kekecilan. Kulihat di gantungan baju dalam kamar mandi ada celana dalam Parmi. Kuambil dan kulihat bentuknya unik. 

Melihat bentuk bokong Parmi yang besar bulat gitu aku rasa celana dalam ini bisa kupakai sementara. Yang penting mengamankan penis ini biar gak kelihatan menonjol dicelana. Waktu Kupakai ternyata tidak bisa menutupi seluruh penisku dan hanya sampai dibawah leher penis aja, buah pelerku pun tidak berada di dalam celana dalam, serasa celana dalam ini membelah memisahkan buah pelerku kekiri dan kekanan. Walau gak nyaman kupakai juga celana dalam ini, dibagian belakang celana dalam inipun membelah garis pantatku.

Aku keluar dan kulihat Parmi tiduran di kamarnya sambil nonton TV. Waktu itu sudah jam 5 sore. Akupun ikut menonton tapi duduk di kursi dalam kamar itu. Sejenak kami saling diam, sesekali aku melirik parmi, Oh sungguh seksi perempuan ini. Dan aku semakin nggak nyaman di bagian selangkanganku ini.. memang celana dalam cewek tak cocok untuk cowok, Serasa penisku semakin tercekik dibagian lehernya.

“sini mas dari sini nontonya, dari situ kan gak kelihatan nontonnya.” Ajak parmi
Akupun mendekat dan ikutan nonton sambil tiduran di sebelah kanan Parmi, kucium bau harum parmi begitu merangsang. Aku semakin deg-degan aja.
“Orang tuamu belum pernah kesini ya mi” aku membuka percakapan lagi.
“Kalau ke rumah kontrakan ini belum pernah mas, yang sebelumnya pernah. Aku di rumah kontrakan ini kan baru 5 bulan setelah aku kerja di salon.” Jawab parmi
“Sebelumnya dimana?”
“Sebelumnya aku ngontrak rumah sama temen2 di daerah deket simpang lima”
“Ooo”

Percakapan kami pun berlanjut, dan kami tak lagi konsentrasi nonton tivi. Lama-lama tubuh kamipun semakin berdekatan. Entah apa yang menggerakkan tubuhku ini, kakiku yang satu tiba-tiba menindih kaki Parmi sebelah. Parmipun diam saja. pahaku agak nyenggol2 paha dia yang mulus itu. Pembicaraan kamipun semakin hangat, Parmi kadang kadang mencubitku ketika aku cerita masa ketika dikampung dulu. Kami sering ketawa-ketawa. Bahkan tangannyapun kini terus berada di pahaku, aku benar2 merinding merasakan lembutnya telapak tangan Parmi di pahaku. Penisku semakin memberontak.

Lenganku yang menyentuh lengan Parmipun serasa dialiri listrik
Kuberanikan diri mengusap tangannya dan akhinya kami saling bergengaman.
“Tanganmu kog dingin mas?” tanya Parmi ketika pegang tanganku.
“Iya mi, gak tau nih, tapi emang aku sering kog berkeringat di telapak tanganku.” Jawabku
Parmi pun meremas lagi tanganku dan tiba-tiba kepalanya disandarkan di pundakku. Sambil tiduran gitu aku bisa mencium wangi rambutnya. Akhirnya tanganku pun mencoba melingkari kepalanya dan parmi sedikit mengangkat kepalanya dan kini benar2 berbantal tangan dan ketiakku. 

Aku yang semakin horni berat kuberanikan diri mengelus-elus pundak kirinya. lama-lama aku cium keningnya dan parmi diam aja. Entah setan apa yang menuntun ciumanku pun merambat turun ke pipinya dan hinggap di bibinya yang lembut. Kulumat bibirnya dengan lembut. Awalnya parmi diam aja. Tapi lama-lama Parmi merespon bukan Cuma cium bibir tapi juga memainkan lidahnya. Lama kami ciuman bibir, kulihat mata parmi terpejam.

Secara naluriah pun tanganku akhirnya bergerak ke dadanya.. aku sedikit bergetar ketika tanganku benar-benar telah berada di gundukan dadanya. Lalu dengan lembut kuremas payudara Parmi. Dan Parmipun melenguh sambil kembali menyerang bibirku. Aku yang sangat belum pengalaman agak kaget mendapat serangan itu. Kami sudah dalam keadaan tidur miring dan saling mendaratkan ciuman. Tangan kamipun semakin tak terkontrol. Tanganku sibuk meremas dan membelai payudara Parmi yang masih terindung di balik kaus dan Branya, sementara tangan Parmi pun merembet ke bawah mengelus batang penisku yang sudah tegang sejak siang tadi.

Lama2 tanganku pun mencoba menyingkap ke balik kaosnya, menelusuri perutnya yang rata dan akhirnya aku benar-benar bisa merasakan kelembutan payudara Parmi. Payudaranya benar-benar besar dan lembut namun sekal. Parmipun mendesah ketika aku mulai memilin2 punting pentilnya.

“Ohh.. Shshh.. terus mas.. uh..”lenguh Parmi sambil menggeliat keenakan, akupun semakin semangat meremas payudara Parmi. Seumur hidupku baru kali ini aku merasakan lembutnya payudara perempuan, selama ini aku hanya bisa membayangkan bisa meremas dan menghisap payudara cewek, apalagi kalo aku nonton Bokep, keinginan untuk meremas payudara cewek semakin tinggi.

Parmipun kemudian membuka kaosnya, dan terpampang di depanku payudara Parmi yang ranum dibalik Bra Merah..Oh.. indah sekali. Bra Merahnya semakin memperindah susu Parmi, Kembali aku meremasnya dengan lembut, ku congkel keluar susu itu dari cup branya. Ingin aku menghisap punting susu Parmi, kudekatkan kepalaku ke susunya lalu kuciumi bagian atas payudara itu. 

Karena gemas pertama kali lihat susu yg montok mulus gini aku tak sengaja menggigit bagian atas payudaraya dan menghisapnya sehingga meninggalkan bekas merah disitu. Serta merta parmi pun Membuka Branya dan menyembul dengan bulat payudara parmi. Tidak terlalu besar namun juga nggak kecil sangat pas dengan tubuh parmi, putih kulitnya dengan aerola kemerah-merahan menuju ke coklat. Punting agak kecil. Sangat mengairahkan. Parmipun menyodorkan susunya ke arahku dan akupun segera menghisap punting susunya. Ku jilat-jilat sekitar punting susunya. Parmi tiba menarik kepalaku lebih dalam ke payudaranya..

“Ohhh... terus isap mas.. oh enak banget mas.. isap yang kuat mas.. ..Ohh “ Pinta Parmi
Tanganku yang satupun meremas dengan kuat paudara yang satu lagi. Sementara tangan parmi terus menggosok-gosok penisku yang tegang yang masih bersembunyi dibalik celana. Aku sangat bernafsu dan kemudian kutindih tubuh Parmi. Dan saking nafsu, aku merasa semakin-nikmat dan semakin nikmat dan tiba-tiba aku merasa tubuhku semakin menegang dan panas.
“Oh.. uh.. Parmi, Nikmat banget tubuhmu ini Parmi..”Racauku dan beberapa detik kemudian aku merasakan sebuah ledakan nikmat di tubuh ini. Semprotan-semprotan nikmat keluar dari batang penisku.. rasanya aku sudah orgasme sebelum penetrasi.. dan Parmi kayaknya merasakan gelinjang nikmat tubuhku yang sedang menindihnya
“Oh.. enak banget.. Mi.. “ lenguhku sambil kelonjotan menikmati sensasi Orgasme pertamaku itu
“Aku sangat terangsang parmi, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.” Kataku kemudian..

Beberapa saat aku masih menindih tubuh Parmi, dan Parmi pun masih mengecup bibirku dan mengelus-elus kepalaku. Setelah gejolak orgasme itu mulai menurun, kurebahkan badanku kesamping Parmi, dan aku merasakan celanaku basah. Serta merta parmi bangun dan melorotkan celanaku, dan dia tersenyum.
“kog mas pakai celana dalam Parmi sih mas?” tanya Parmi
“iya mi, td aku Cuma bawa 1 celana dalam, penisku tadi tegang terus liat kamu pake baju seksi gitu, makanya kupakai celana dalammu di kamar mandi tadi biar gak keliatan menonjol” jawabku.
Parmipun tersenyum sambil melorotkan celana dalam itu, kemudian dengan celana dalam itu pula dia membersihkan sperma yang belepotan di bawah perutku.
“tadi kog cepet kali keluar mas?” tanya Parmi sambil tersenyum
“gak tau juga mi, aku sangat terangsang dan bergairah sejak ketemu kamu diterminal tadi.” Jawabku
“Mas udah pernah ML belum?” Tanya Parmi lagi
“Belum pernah mi, kalau onani pernah, dah lebih 1 bulan aku nggak onani” kataku
“Ooo.. makanya td cepet keluar dan banyak lagi, emang mas Anton belum pernah bercumbu ma cewek?” tanya Parmi lagi.
“belum juga mi.. aku belum pernah pacaran sekalipun, Nggak laku nih”

Parmipun tersenyum, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dan kemudian rebah disampingku. Kulirik Payudaranya menantang keatas. Tubuhnya yang putih mulus itu benar-benar menggairahkanku. Aku balik miring ke arahnya dan kemudian memeluknya, Parmi pun menoleh kearahku kemudian kami berciuman lagi, Tanganku mulai gerilya lagi di payudaranya dan parmi mulai merintih kenikmatan. Penisku yang habis orgasme tadi sudah berdiri lagi dan terasa menyentuh paha parmi yang mulus. Tangan Parmi pun bergerak kebawah dan mulai mengocok penismu.

“Mas. Kontolmu udah bangun lagi nih..cepet banget” kata Parmi sambil ngelus-elus kontolku
“Iya mi, enak banget elusanmu di kontolku.”
“Susumu juga lembut banget.” Kuremas dengan lembut payudara Parmi, kulihat ada bekas cupanganku tadi memerah diatas Payudaranya sebelah kanan.
“Nikmati susuku sepuasmu mas” kata parmi sambil menyodorkan susunya kemulutku. Mulutku pun langsung menyambar punting susu Parmi, kuhisap-hisap dan kujilat-jilat bagian aerolanya, berpindah dari kiri ke kanan, tanganku pun terus bekerja meremasi sebelahnya sambil kadang memilin-pilin punting susu Parmi. Parmipun kelihatan menikmati seranganku di payudaranya kadang dia membantu menekan kedadanya. Dengan pahanya dia juga berusaha menekan batang penisku yg kaku.

“Kontol mas juga keras banget nih, padahal baru aja keluar” lanjutnya ketika Parmi menjepit batang penisku dengan kedua pahanya sambil miring.
“Mas mau ML sama Parmi?” Tanya Parmi
“Aku mau mi, tapi gak apa-apa ya ntar klo cepet keluar lagi, soalnya aku belum pernah ML”
“Gak apa2 mas”
“Nanti parmi gak puas?”
“Aku pasti puas mas” jawab Parmi yakin

Parmi kemudian menarik kaosku keatas, dan aku kini telanjang bulat. Kemudian parmi menindihku mencium bibirku.
Mmmhh.. slurrrpp.. bunyi ciuman lembut kami semakin merangsang dan kami saling bertukar air liur. Lidah kamipun saling mengait. Begitu hebatnya ciuman Parmi sampai aku tak kuasa meladeni ganasnya ciumannya. Ciuman parmi mulai merembet kebawah keleherku dan mengekplorasi bagian sana sampai aku benar-benar merinding, kemudian turun ke dadaku. Puntingku dijilat-jilat dan digigit2 kecil sampai aku menggeliat-geliat tak tahan. Kurasakan geli-geli enak sampai kadang-kadang kutahan kepala Parmi. Penisku yang kena tindih perut Parmi yang rata semakin menegang dan berdenyut-denyut, kurasa parmi merasakan itu.

Tiba-tiba parmi berdiri dan mencopot celananya. Aku cuma bisa melotot sambil meneguk air liur ketika aku melihat tubuh Parmi telanjang bulat. Lalu jongkok diatas pahaku, menarik Penisku kemudian di usap-usapkan ke lubang memeknya.

“Uhh...” desisku merasakan geli nikmat ketika kepala penisku diusap-usapkan kelobang memeknya yang lembut.
“Ahh.. Uhh.. enak banget mas” desis Parmi juga. Tanganku coba meraih paha parmi dan mengelus-elusnya. Lalu dengan pelan-pelan Parmi menurunkan pantatnya, Batang penisku pun pelan masuk ke lobang Memeknya. Aku merasakan sedikit-demi sedikit gesekan antara batang penisku dan dinding memek Parmi. Gesekan itu begitu lembut dan menimbulkan nikmat yang luar biasa. Akhirnya seluruh batang penisku amblas ke lobang memek Parmi

“ohh.. enak banget mas ?”
“enak banget mi. Uhhh...baru kali ini aku merasa kenikmatan luar biasa” Kurasakan sebuah sensasi kelembutan memek Parmi, ini pertama kalinya penisku masuk ke lubang vagina perempuan, dan perempuan itu adalah perempuan paling cantik dan seksi dikampungku..
“Uhh.. uahhh.”
Tiba-tiba aku merasakan bantang penisku seperti diurut-urut dalam memek Parmi, rupanya Parmi melakukan Kegel. Nikmat sekali rasanya... dinding memek parmi yang lembut itu seperti mengurut penisku.
“Ahhh.. Memekmu u..enak baaanngget mi”
Parmi tersenyum menatapku, tatapan yang sungguh menggoda, matanya sayu dengan bibir dan lidah yang dibentuk sedemikian rupa sehingga nampak seksi. Akupun semakin terangsang, kucoba menyodok-nyodok keatas karena dorongan kenikmatan yang naluriah meminta kepuasan seksual.
“ Ahhh... Mhhmmmm...Konnnn...tolmu enak juga mas.. gemuk......,kaku... dan sangat keras.”
“Uh.. kontolmu juga berdenyut-denyut terus dimemekku. Enakkk banget rasanya” kata Parmi
Beberapa lama Parmi Cuma memainkan memeknya dengan kegel-kegel, sementara aku hanya menikmati namun ternyata kata Parmi Penisku selalu berdenyut-denyut yaang bikin enak memek Parmi.

“Aku goyang ya mas?” pinta Parmi
Aku cuma bisa mengangguk karena menahan gelora nafsu yang semakin membuncah, semntara Parmi mulai menaik turunkan pantatnya pelan-pelan. Kadang ditekannya sangat dalam kadang Cuma setengah batang penisku aja yang masuk. Namun apa yang dilakukannya menimbulkan rasa nikmat yang luar biasa.
“Shhsss... Ahhh.. enak banget miii...” aku terus meracau.
“iya mas, Parmi pun juga merasa enak.. uhhh... ahhh..”
Dari goyangan naik turun Parmi merubah goyangan maju mundur. Kadang ditekannya memek bagian depannya sehingga kelentit Parmi menekan tulang kemaluanku. Tiap kali melakukan itu Parmi melenguh
“Uhh.. enak mas.. ahh.. Ss emhh..”

Lama-lama gerakakan maju mundur Parmi makin cepat apalagi ketika tanganku juga ikut bergerilya di dadanya. Payudaranya begitu menggairahkan sehingga tak rela aku membiarkannya nganggur. Dengan penuh nafsu kuremas-remas payudara Parmi sambil kadang kupilin-pilin puntingnya. Sepertinya parmi menikmati itu dan kadang tangannya pun ikut membantu meremas payudaranya sendiri.

“Ahh.. terus mas.. enak digituin.. ohh.. yess..” rintih Parmi ketika kupilin-pilin puting payudaranya.
Tiba-tiba gerakan Parmi jadi liar kadang naik turun kadang maju mundur, kemudian sekonyong-konyong memelukku namun pantatnya tetap naik turun dengan cepatnya..
“Ohhh... Ohhh. Aku gak tahan mas.. kontol mas terlalu enak di memek Parmi.. “
“Uhh.. Ehmmmm..” Desisku menikmati pompaan memek parmi di penisku, rasanya nikmat banget..
‘Plakkk..., Plak... Plakk.. bunyi pangkal paha kami berbenturan ketika Parmi semakin cepat mengocok penisku..
“Ah.. Terruusss Miii.. aku mau Kell.. luar niii.. Desisku sambil kemudian meremas pantat Parmi yang sekali, kubantu menekan lebih dalam lagi.. namum gerakan pantat Parmi cepat seperti bergetar sehingga aku pun hanya bisa mengelus-elus pantatnya.. Karena gak tahan udah mau keluar kutekan pantat Parmi sekuatnya..
“Ohh.. Miii.. Ak..kku gak tahann..” Kuremas pantat parmi kuat-kuat sambil menekan lagi lebih dalam. Namun parmi masih berusaha mengerakan pantatnya naik turun
“Iyy....ya.. mmm.. mas.. Parmi jug..*** mau keluar.. “
Gerakan Parmi kini berganti hanya tinggal menekan-nekan dan menggesek-gesek dengan keras saja, lalu aku merasakan hentakan-hentakan dalam tubuh Parmi, dan tubuhkan menjadi hangat..
“Ah..Aghhhh.. Uhhh... Aku..keluar mas..”
Tubuh Parmi masih menghentak-hentak dan aku juga merasakan suatu yang sangat nikmat telah hampir mencapai puncaknnya.. seketika pantatku juga menegang dan akhirnya menyemburlah lahar kenikmatanku dalam memek Parmi..
‘Croooott... Croot.. Crut.. ‘
“Ohhh... Ak..kku juga keluar Parmi.. Ah.. Enak bangettt...”

Parmi masih memelukku, dan aku masih merasakan degup jantungnya masih kencang setelah dia Orgasme tadi. Akupun telah merasakan Orgasmeku yang kedua.. Kami masih diam menikmati sisa-sisa orgasme kami. Himpitan susu parmi didadaku terasa nikmat..

Begitu lama kami berpelukan dengan posisi Parmi diatasku sampai kemudian kudengar nafas Parmi semakin teratur pertanda dia tertidur, dan akupun setelah orgasme keduaku juga terasa mengantuk dan akhirnya kami tertidur, sampai tak terasa batang penisku copot dari lubang memek Parmi. Spermakupun keluar dari memek Parmi belepotan di kelamin kami berdua.

Entah berapa lama aku tertidur sama Parmi dalam posisi itu, ketika aku terbangun Parmi masih memelukku, masih menindihku tapi tidak lagi tepat diatas badanku tapi agak kesamping kanan. Kaki Kanan Parmi masih diatasku, paha Parmi yang mulus di atas penisku yg sudah layu dan memek Parmi pun menempel dipaha kananku, terasa bulu kemaluannya menggesek paha kananku bagian atas. Sementara itu payudara kenyal Parmi masih tetap nempel di dada sebeleh kananku.

Kulirik dia masih tidur dengan tersenyum puas. Aku pun sangat puas waktu itu. Ini adalah pengalaman sex ku yang pertama. Dan yang memberikan adalah orang yang pernah aku cintai di masa dulu ketika aku masih mahasiswa baru dan Parmi masih SMA. Aku sendiri tak menyangka akan bisa menikmati sex bersama perempuan secantik Parmi. Memang aku bukan yang pertama bagi Parmi tapi pengalaman ini sangat berarti bagiku, dan ternyata sangat mempengaruhi kehidupan Sex ku selanjutnya.

Parmi menggeliat, nampaknya dia juga bangun, kulihat matanya sayu, lalu tersenyum kepada. Manis sekali senyumannya. Senyum yang dulu sering kulihat ketika kami berpapasan diperempatan jalan, atau ketemu satu bis ketika berangkat sekolah. Tapi senyuman itu tentu saja beda dengan sekarang.

Senyuman sekarang adalah senyuman seorang perempuan dewasa setelah menikmati kenikmatan sex bersama. Parmi agak menaikkan kepalanya lalu mengecup bibirku. Dan berkata
“Kamu puas mas?”
“sangat puas mi, kamu sendiri?” tanyaku kemudian
“Aku juga sangat puas mas, baru ini aku bisa menikmati sex dengan seluruh jiwa ragaku.”
Sambil tersenyum Parmi mengucapkan itu, akupun tak tau maksud perkataan Parmi yang jelas kurasakan Parmi juga sangat puas. Lalu aku mencium keningnya.. Parmi kemudian meletakkan kepalanya didadaku, tangannya mengelus-elus dadaku dan aku mengelus-elus punggung parmi yang halus mulus itu. Lama kami melakukan itu dengan diam ketika tiba-tiba parmi bangun dan bilang
“ eh... sudah malam mas kita belum makan”
“Eh iya.. Jam berapa sekarang..”
Kulihat jam weker di meja Parmi sudah menunjukkan jam 10 malam. Artinya kita tidur setelah ngesex tadi hampir 4 jam.
“Yuk mas kita keluar makan dulu!” ajak Parmi kemudian bangun
“aku rasanya nggak lapar mi”
“Eh makan dulu mas.. nanti mas lemes lagi. Aku malam ini pengin semalaman sama mas Anton” Parmi bilang gitu sambil melemparkan senyum manisnya kepadaku. Akupun tersenyum. Dengar perkataan Parmi dan lihat senyumannya aja sudah membuat penisku berdiri lagi. Dan Parmi melihat itu. Kemudian dia mengelusnya sambil dikocok pelan..
“hihihihi..tuh.. iya kan.. gitu aja kontol mas udah berdiri” gurau Parmi
“Ayok ma, kita keluar cari makan” ajak Parmi
“Ayolah” jawabku. Parmi kemudian berdiri. Dan kulihat tubuh telanjang itu sepenuhnya.. Bokong Parmi memang benar-benar menggairahkan, Sangat proporsional dengan tubuhnya. Dan kau melihat ada tatoo kecil dipinggangnya semakin menambah seksi.
“Mandi dulu ya” kata Parmi
Aku Cuma mengangguk.
“Ayokk.. Kita mandi bareng aja biar cepet” ajak Parmi
“Loh tadi ngajak mandi bareng to..hehehe?”

Parmipun masuk duluan dan aku menyusulnya. Kurasakan bagian paha kananku dan sekitar kemaluanku sampai perutku lengket sekali. Kukira bekas spermaku tadi yang tumpah kemana-mana dari memek Parmi. Akupun menyusul Parmi ke kamar mandi, kulihat Parmi lagi jongkok nyebokkin Memeknya. Karena kamar mandi berasa dingin akupun ke belet Pipis. Akupun Pipis dengan membelakangi Parmi, tapi tiba-tiba parmi berdiri memelukku dari belakang dan tangannya memegang penisku yang sedang mengeluarkan air seni.. digoyang-goyangkannya penisku sehingga air seniku muncrat kemana-mana.

“hi..hi..hi..hi” Parmi ketawa
“ihh.. kontol mas ini gampang kali tegang siiihhh..”
“Gak tau nih mi.. padahal udah keluar dua kali tadi.”
“Ya udah aku bersihin dulu ya.. Mas diem aja biar Parmi mandiin mas.”
\
Dengan telaten Parmi mencuci batang penisku yang tegang. Di ambilnya sabun dan di usap-usapnya batang penisku yg semakin tegang itu.. rasanya nikmat seperti di Onani. Lanjut kemudian membersihkan dua buah pelerku. Sampai ke lubang duburku. Kemudian lanjut ke Kaki dan tubuh. Enak rasanya dimandikan sama Parmi ini..
Ketika sedang menyabuni bagian dadaku aku meraba bagian payudaranya dan juga bokongnya. Parmi hanya tersenyum liat tingkahku.

“mi.. aku pengin di gosok pake ini” kataku sambil pegang kedua payudaranya.
“iya.. entar ya mas.. aku sabuni badan mas semuanya baru ku gosok pake susuku ya”

Setelah selesai menggosok di bagian punggung Parmi lalu memelukku dari belakang kemudian menggosok-gosokkan payudayanya ke tubuhku bagian belakang, terasa lembut dan nikmat, aku hanya terpejam menikmati sensasi kelembutan itu. Lalu Parmi pindah ke bagian tangaku kanan dan kiri, kadang Parmi memegang tanganku dan diulekkan ke payudaranya. Pindah kedepan semakin bertambah nikmat, dada Parmi bersentuhan dengan dadaku dan kemudian digosok-gosokkan dengan lembut. Tangan parmi pun sambil memelukku mengusap-usap bagian punggungku

“Enak gak mas?” tanya Parmi sambil terus mengusapkan payudaranya ke dadaku.
“Enak banget mi.. Ohh.. Susumu lembut banget.. “

Kurasakan punting susu parmi yang sudah tegak itu kadang menyentuk punting susuku menimbulkan sensasi nikmat tersendiri. Sementara Penisku yang tegang juga menggosok-gosok perut Parmi..

“Kontol mas hangat di perutku” kata parmi
“Aku gosok pake susuku juga ya mas?”

Lalu parmi turun kebawah, dengan berjongkok batang penisku lalu di pegangnya diusap-usapkannya kepala penis itu ke payudara Parmi, disekitar punting susunya. Setelah itu dengan kedua tangannya Parmi menangkupkan kedua Payudaranya menjepit batang penisku. Di gerakkannya naik turun. Nikmat luar biasa.. Penisku pun semakin tegang

“Uhh, enak banget mi.. Ahhhh Shshhh. Susumu memang luar biasa” desahku.
Parmi masih melakukannya sambil menatapku dengan tatapan seksi. Aku makin terangsang. Sekian lama Parmi melakukan itu aku berasa sudah mendekati orgasme ketika Parmi kemudian menyudahi permainannya. Aku agak kecewa juga
“Udah ya mass.. Gantian dong mandiin Parmi” Pinta Parmi kemudian memberikan puff yang telah di beri sabun kepadaku. Lalu aku mulai menyabuni tubuh Parmi mulai dari bagian belakan ke bagian depan. Bagian Bokong dan Payudara adalah bagian yang terlama aku sabuni karena aku ingin menikmati kedua bagian tubuh Parmi ini, untuk kedua bagian ini aku lebih sering tidak menggunakan puff. Kedua tangan nakalku langsung mengusap dan menggosok bagian itu. Terakhir ke bagian Kaki, dari bawah ke atas aku sabuni. Ketika sampai ke paha Parmi yang mulus aku gunakan saja tanganku. Kuusap dari bawah ke atas sampai ke pangkal pahanya. Jari-jariku lebih sering mampir ke pangkal pahanya dan berusaha untuk masuk ke lobang memek Parmi.

Parmi melihatku sambil tersenyum ketika aku melakukan itu. Memek Parmi bentuknya agak tebal dengan ditumbuhi rambut berbentuk segitiga dibagian atasnya. Kayaknya memang dibuat seperti itu, sementara dibagian bibir vaginanya juga ditumbuhi rambut, namun tipis sekali. Ingin rasanya aku terus membelai bagian itu. Ketika aku membelai bagian itu dengan tangan kiriku. Tangan kananku memegang batang penisku dan mulai mengocoknya. Aku ingin klimax tadi yang tertunda saat dapat tits job dari Parmi terpuaskan.

“Mas Anton pengin lagi ya?” tanya Parmi
“Iya mi.. aku tak tahan liat kemolekan tubuhmu” jawabku.
Parmi lalu tersenyum lagi dan menarikku berdiri. Lalu ia menciumku, aku pun membalas ciumannya..
“kita siram tubuh kita dulu yukk.. biar sabunnya ilang” ajak Parmi
Lalu kita sama-sama saling menyiram tubuh kami kemudian berciuman lagi dengan penuh gairah. Kuremas-remas payudara Parmi kucium dan kuhisap-hisap sampai Parmi menggelinjang keenakan. Setelah sekian lama gairah parmi pun mulai naik, Parmi kemudian membalikkan badan.

“Masukkan dari belakang ya mas... Cepet mas memek Parmi udah minta dimasukin nih.. Shhshhh!!!” Rengek Parmi
Pelan-pelan kumasukkan batang penisku ke lobang memek Parmi.
“Ahhhhh.. Uhhh...” desis parmi ketika kepala penisku mulai masuk lobang vaginanya..
“Doorrr ooonng teyuss masss.. yangggg dallll lllaammm “ pinta Parmi. Akupun dengan pelan melesakkan penisku makin dalam ke lobang memek Parmi.
“Ohh.. enak banget mi..” desisku ketika Penisku udah masuk semuanya.
“Memekmu begitu hangat selimutku kontolku Mi..Ahhh... Uhhh.. “

Kunikmati pemandangan indah itu. Bokong Parmi yang putih mulus terpampang di depanku, sementara batang penisku menelusup ke Lobang memeknya. Tak tahan mulai ku goyangkan pantatku maju mundur. Pemandangan itu semakin indah..
Plak...Plak..plakk.. begitu bunyi benturan bokong Parmi dengan pangkal kelaminku..
Parmipun semakin mengelinjang dan mendesis-desis kenikmatan menerima sodokan penisku.

“Ohh.. Ohh.. yaahh..”
“Terus mas.. yang kenceng mas...ahh” Parmi terus meracau kenikmatan..

Kupercepat goyanganku namun sebentar kemudian aku merasa udah mau Orgasme, dan aku berhenti..kubenamkan namun aku mencoba menahan arus orgasme yang akan melandaku tadi. Dan tanganku yang awalnya berada di bokongnya kupindah ke bagian payudara Parmi. Kupeluk Parmi sambil kuremas-remas payudaranya. Ternyata parmi tak mau hanya diam. Dia mulai menggoyang-goyangkan pantatnya sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan tersendiri.. Parmi berusaha menggerakkan pantatnya maju mundur. Aku yang tadi berusaha menahan arus orgasmeku akhirnya tak tahan. Dengan memegang pantat Parmi, ku Goyang maju mundur dengan cepat pantatku sehingga batang penisku keluar masuk dengan cepat di memek Parmi yang terasa sangat basah.

“Ah.. ah.. uhh..” Parmipun hanya bisa meracau kenikmatan. Terakhir kuhujamkan sedalam-dalamnya penisku di memek Parmi dan keluarlah lendir kenikmatan dalam memek Parmi... Croottt... Croot.. Critt..
“Ahhhh.... enak banget Parmi.. Ohh.. luar biasa“ desisku
“Uh..” Parmi pun melenguh.. aku tak tau apa dia orgasme atau tidak. Karena aku tadi hanya bertahan paling 5 menit. Lalu kucopot penisku dari memek Parmi.. Plupp.. Kulihat spermaku meleleh. Parmi lalu balik badan kemudian mencium bibirku dan menggelayut dengan mesra merangkul leherku, payudaranya menekan dadaku.
“Enak ya Mas..”
“Enak banget mi.. ini pengalaman yg luar biasa.”
Parmi tersenyum lalu mencium bibirku sekali lagi. Akupun serta merta memeluknya. Terasa indah sekali waktu itu, bukan hanya menikmati kenikmatan sexual tapi juga kemesraan.
“ya udah kita bersih-bersih yuk, trus cari makan.. “

Lalu kita mulai bersih-bersih diri, keluar kamar mandi dengan masih telanjang sehingga airya sempat menetes-netes di karpet kamarnya. Aku terpaksa memakai celana Jeansku lagi dan meminjam kaos parmi yang lain. Dan aku dilarang sama parmi pakai celana dalamku. Katanya aku gak usah pakai celana dalam saja. Parmipun pakai celana panjang dan kaos ketat, dengan Motor Parmi kami mencari keluar makan

Bersambung ..


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com