𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 𝐏𝐔𝐓𝐈𝐇 𝐄𝐏𝐈𝐒𝐎𝐃𝐄 𝟐 : [ 𝐏𝐀𝐑𝐓 𝐂​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ 𝐊𝐄𝐈𝐍𝐆𝐈𝐍𝐀𝐍]


POV YOGA
[Minggu, 8 November 2020]

Apa yang terjadi sejak hari Selasa hingga hari Minggu ini membuat aku tak bisa menjalankan apa yang disarankan oleh Deasy. Ternyata aku belum cukup dewasa dan tak memiliki keberanian untuk menceritakan fantasiku pada Mila. Sementara hubungan Mila dengan Andre semakin hari semakin akrab.

Memang hanya percakapan melalui chat saja, mereka tidak telepon atau video call, itu pun selalu Andre yang memulai, namun yang membuat dadaku bergemuruh yaitu jawaban Mila yang selalu cepat… mungkin hanya dalam hitungan detik Milla sudah menjawab lagi chat-nya Andre, seolah-olah memang istriku sudah siap dan fokus melakukan chat dengan lelaki itu.

Hari Senin yang lalu, tidak ada komunikasi apapun diantara mereka setelah Andre mengambil mobilnya.

Hari Selasa yang lalu, Andre mulai basa-basi.. masih membahas seputar mobil baru Mila dan mobil bekas Mila yang kini dipakai oleh Andre. Tidak ada yang spesial dalam percakapan mereka, tapi aku menjadi tahu kalau ternyata istriku tidaklah lugu, polos, kaku, canggung seperti yang aku kira selama ini. Istriku menjawab setiap pertanyaan dengan santai dan jika aku menjadi Andre, pasti aku pun akan mengatakan kalau Mila ini orang yang enak untuk diajak bicara. Yang membuat penisku menegang di hari ini hanyalah setiap Mila menulis kata ‘Mas’ pada lawan bicaranya itu… mungkin buat orang lain hal itu biasa saja, tapi tidak bagiku… aku sangat cemburu.

--+++--​


Hari Rabu yang lalu, Andre mulai mengucapkan sapaan selamat pagi… Namun karena ia mengirimkannya saat masih ada aku di rumah, Mila baru membalasnya setelah aku berada di garasi mobil untuk pergi ke kantor. Ya… secepat itu!!! Dan perbincangan mereka terus dilakukannya hingga sekitar jam 9-10 siang, tanpa jeda sedikitpun!!!

Pembicaraan mereka mulai mengarah pada hal-hal pribadi seperti keluarga, asal dari mana, pekerjaan, dan lain-lain. Dari situ aku bisa tahu kalau Andre telah memiliki 3 orang anak dan istrinya kini sedang mengandung anak yang ke-4. Tepat seperti dugaanku, Andre ini memang keturunan Timur Tengah, hanya saja kakek buyutnya yang benar-benar asli dari sana, sementara anak keturunannya semua termasuk Andre selalu menikah dengan orang asli Indonesia.

“Tapi Mas, masih keliatan kaya orang Arab deh…”, ucap Mila dalam sebuah percakapannya.

“Iya gitu? ganteng ya..”, jawab Andre percaya diri dan sepertinya mulai berani menggoda istriku.

Istriku tidak menjawab dengan kata-kata, hanya menjawab menggunakan emoticon menjulurkan lidah. Jawaban itu pun membuat aku benar-benar terbakar cemburu!!!!

Masih di percakapan hari itu pun aku tahu kalau Andre saat ini baru memulai usaha berjualan makanan di sekitaran rumahnya setelah di-PHK dari pekerjaannya satu bulan yang lalu.

Malamnya, saat istriku sudah tidur, Andre men-chat lagi mengucapkan selamat malam, tentu saja istriku tak menjawabnya. Iseng-iseng aku membuka ponsel istriku, tapi kali ini ponselnya telah terkunci…. Hmmmm sepertinya istriku memang sudah benar-benar berniat akan bermain di belakangku, dan harus jujur kuakui kalau hal seperti itu adalah keinginanku.

--+++--​


Hari Kamis yang lalu, saat aku masih di perjalanan menuju kantor kali ini istriku yang memulai chat dengan Andre. Saking seru dan ‘menegangkan’, aku sampai menepikan mobilku untuk berhenti dulu.

“Selamat Pagi, Mas…”, sapa istriku mengawali pembicaraan mereka melalui chat di pagi ini.

“Duh senengnya di-selamat pagi-in sama yang cantik…”, jawab Andre yang langsung membalasnya hanya dalam waktu beberapa detik saja.

“Ih.. aku kan cuma bales chat Mas yang semalem… aku udah tidur kemaren..”, balas istriku sepertinya jaga gengsi.

“Lagi apa, Sayang?”, tanya Andre.

DEGGG jantungku berdegup kencang saat Andre sudah berani menyapa istriku dengan panggilan Sayang.

“???”, respon istriku.

“Apaan sih? manggil2 Sayang segala!”, jawab istriku yang sepertinya marah dengan sapaan itu. Aku merasa lega.

“Abis kalo manggilnya Bu Mila terlalu formal, lagian kan aku lebih tua setaun hehehe”, jawab Andre santai memberikan alasan semaunya dia.

“Tapi bisa kan panggil nama aja!”, lagi-lagi istriku marah.

“Ya udah, aku aja yang manggil Sayang ke kamu, kamu ga usah panggil Sayang ke aku”, ucap Andre semakin keterlaluan.

“Idih..”, balas istriku sinis.

“Boleh kan, Sayang?”, Andre masih terus saja mencoba menggoda istriku.

“GA BOLEH!”, istriku menjawab dengan huruf kapital semua.. sepertinya dia benar-benar marah.

“Kita sama-sama udah nikah, Mas!!!!”, sambung istriku mempertahankan kesetiaannya.

* Emoticon marah dari istriku

“Pasti makin cantik deh kalo lagi marah gini..”, ucap Andre yang masih belum menyerah merayu istriku.

“Gombal!”, tukas istriku.

Aku merasakan ada yang janggal. dari kata-katanya istriku memang tampak seperti marah, tapi mengapa dia masih terus membalas chat itu? Bahkan waktu membalasnya pun seketika itu juga, bahkan hanya hitungan detik saja. Hmmm…. kalaupun aku menjadi Andre, aku akan melakukan hal yang sama apabila respon dari lawan bicaraku seperti itu, cuma sok marah saja.. sangat jelas malu-malu tapi mau!!!

“Jadi pengen cepet-cepet ketemu deh..”, kembali Andre mengabaikan kemarahan istriku.

“Ih, siapa juga yang mau ketemu?!?”, balas istriku.

“Nanti kan pas minjem KTP…”, Andre tak kehilangan ide.

“Kapan?”, tanya istriku yang sepertinya penasaran.

“Tuh kan… udah kangen yaaa? Hahaha”, goda Andre yang memanfaatkan celah kelemahan pertanyaan istriku barusan.

“Eh bukan gitu”, balas istriku cepat seolah membela diri.

Sepertinya Mila memang salah menjawab atau tadi keceplosan hingga mengetik pertanyaan itu, walau aku duga itu jujur ekspresi spontan dari dalam hatinya.

“Senin paling”, Andre langsung mengembalikan tema pembicaraan ke tujuan awalnya.

“Aku simpen di luar rumah aja KTP nya”, jawab istriku.

“Ntar kehujanan dong KTP nya kalo di luar… hahaha”, ujar Andre masih menggoda.

“Oh iya..”, jawab istriku polos.

* Emoticon ketawa dari Andre

* Emoticon marah dari istriku

“Ketemu ya, Sayang.. nanti”, Andre terus menggempur pertahanan istriku.

“Mas jangan panggil Sayang-Sayang gitu deh…. risih! lagian ntar ketauan istri Mas disangkanya aku yang kegatelan”, ucap istriku yang sepertinya masih coba bertahan untuk ‘jaga image’.

“Ngga akan lah, kan udahnya langsung dihapus…. Kamu juga hapusin chat-nya ya, Sayang…”, ke-buaya-an Andre semakin tampak dari kalimat ini.

“Ngajarin ga bener”, balas Mila.

“Hahahaha”, Andre meresponnya dengan tertawa.

“Malah ketawa”, ujar istriku.

“Masa harus marah?”, Andre kembali bertanya untuk melanjutkan godaannya.

Istriku tak menjawab lagi, setelah menunggu beberapa lama tanpa ada jawaban dari istriku, Andre kembali menyapa dan terus memanggilnya. Istriku masih tak menjawab. Aku pun melanjutkan perjalanan menuju kantor.

Sekitar pukul 11 siang, percakapan diantara mereka kembali terjadi. Mila sudah meresponnya kembali.

“Lagi apa, Sayang?”, tanya Andre yang masih mencoba untuk terus berkomunikasi walaupun tak dijawab istriku sejak tadi pagi.

“Lagi bete”, jawab istriku.

“Loh? Bete kenapa?”, tanya Andre yang sepertinya senang kalau wanita incarannya kembali merespon.

“Bete sama Mas, godain aku terus..”, jawab istriku lagi.

“Biar nanti kalo ketemu, ga terlalu canggung”, lagi-lagi Andre menunjukkan sikap sebagai lelaki penggoda.

“Ketemunya gimana ntar aja ah.. jadi takut”, balas istriku.

“Mas ga akan gigit kok, Sayang”, Andre masih mencoba terus membongkar pertahanan istriku dengan kalimat-kalimat konyolnya.

“Hmm..”, jawab istriku singkat.

“Atau emang pengen digigit?”, lanjut Andre semakin berani.

Penisku semakin mengeras, deru nafasku semakin tak teratur… aku benar-benar marah tapi menikmatinya.

“Apaan sih?!”, balas istriku masih bertahan.

* Emoticon marah dari istriku

“Atau mau di-sun?”, tanya Andre makin menjadi-jadi.

Kali ini aku pastikan kalau Andre sudah benar-benar kurang ajar. Kekurang-ajaran yang aku harapkan, bahkan aku ingin istriku meresponnya walaupun perasaanku saat ini marah dan cemburu.

“Udah sana kerja ah!”, tukas istriku seolah mengusir lawan bicaranya.

“Hehehe ya udah deh… tapi bilangnya jangan gitu dong.. biar Mas jadi semangat kerjanya”, sambut Andre yang sepertinya belum menyerah juga.

“Harusnya gimana?”, istriku malah kembali bertanya di sela-sela kemarahan palsunya.

“Selamat kerja ya, Sayang… gitu dong hahaha”, jawab Andre mencontohkan.

“Ya udah, kan itu udah bisa sendiri”, jawab istriku.

“Pengen diucapinnya dari kamu…”, ujar Andre setengah memaksa.

“Hmm”, jawab Mila.

“Hmm apa?”, Andre kembali bertanya.

“Selamat kerja”, jawab istriku singkat.

“Selamat kerja, apa?”, Andre sepertinya belum merasa puas.

“Selamat kerja, Mas”, balas istriku cepat.

“Mas apa?”, tanya Andre yang sepertinya menginginkan jawaban yang lebih.

“Mas Andre”, jawab Mila masih berusaha untuk bersikap normal.

“Mas Andre, apa?”, Andre terus mencecar istriku.

“Selamat kerja, Mas Andre..”, jawab istriku dengan kalimat yang lebih panjang.

“Sayangnya mana?”, Andre terus mencoba memojokkan istriku.

“Selamat kerja, Mas Andre sayang”, jawab istriku pada akhirnya.

JEDARRRR!!!! Aku seperti terkena hantaman petir yang menyambar ruang kerjaku. Mukaku memerah, penisku menegang maksimal, aku senderkan tubuhku ke kursi kerjaku, mencoba mengatur nafas.

* Emoticon love dari Andre

“Biar cepet aja!”, balas istriku masih tetap jaga gengsi walaupun sudah mengatakan hal yang seharusnya tak diucapkan seorang istri kepada lelaki lain. Ucapan itu juga mengakhiri pembicaraan mereka.

Pada malam harinya sekitar pukul setengah sepuluh, istriku sudah berada di dalam kamar sementara aku masih ada di ruang tengah membereskan pekerjaan yang tadi di kantor belum selesai dikerjakan. Tiba-tiba notifikasi dari aplikasi kloningan berbunyi menandakan ada aktifitas di ponsel istriku.

“Sayang, udah tidur?”, tanya Andre kembali mengajak istriku mengobrol.

“Belom.. jangan chat deh.. suami aku ada di rumah”, jawab istriku yang tak ingin percakapan terlarangnya itu diketahui olehku.

“Oh”, jawab Andre singkat.

“Jangan cemburu yaa..”, kali ini istriku yang sepertinya mulai berani menggoda lelaki itu.

* Emoticon menjulurkan lidah dari istriku

* Emoticon sedih dari Andre

“Met bobo, Mas Andre, Sayang..”, ucap istriku mesra.

DEGGGG!!!! Ini sudah melewati batas kewajaran. Istriku bermain gila di belakangku dan sepertinya sudah benar-benar memakai perasaan… Aaaaarghh!!!

“Met bobo, Mila, Sayang..”, balas Andre mengakhiri pembicaraan mereka di hari ini.

--+++--​


Hari Jumat yang lalu, sejak pagi Andre sudah memulai percakapan.. tapi kali ini dia meminta izin pada istriku untuk tidak menghubunginya dulu karena dia seharian akan ada acara bersama keluarga istrinya. Istriku tampak kecewa namun coba dihibur oleh Andre. Meskipun singkat, namun dalam percakapan ini menampilkan banyak sekali emoticon love dan kata-kata ‘Sayang’ dari Andre, yang pada akhir percakapan istriku membalas juga dengan emoticon love. Anjng!!! Aku benar-benar semakin terangsang.

Hari Sabtu kemarin, aku libur dan berada di rumah, tidak ada rencana untuk keluar rumah. Kulihat istriku begitu sibuk dengan ponselnya. Di sela-sela mengurus rumah dan mengobrol denganku dia masih curi-curi kesempatan untuk menjawab chat dari kekasih gelapnya itu.

“Sayang.. ntar Senin urus STNK-nya sama kamu aja yuk..”, pinta Andre yang mulai berani mengajak istrikku untuk pergi.

“Ih ga mau”, jawab istriku.

“Yah.. kok gitu sih?”, ujar Andre seperti kecewa.

“Ga mau ah, pasti lama”, balas istriku memberi alasan. Ternyata tak maunya itu hanya karena kegiatan perginya yang dianggapnya tak menarik, bukan karena dia merasa statusnya sebagai seorang yang sudah bersuami.

“Ga apa-apa.. kan kita bisa ngobrol-ngobrol sambil nungguin”, kata Andre yang sepertinya memaksa.

“Kan tiap hari juga ngobrol”, jawab Mila.

“Jadi pengennya apa, dong?”, tanya Andre dengan pertanyaan yang sengaja dibuat multi tafsir.

“Ga pengen ikut”, balas istriku yang sepertinya hanya menggoda Andre.

* Emoticon menjulurkan lidah dari istriku

* Emoticon sedih dari Andre

“Udah ah, ada suami aku..”, kata istriku lagi.

Istriku kembali menemaniku di ruang tengah. Di sela-sela mengintip kegiatan chat mereka, di hari yang seharusnya libur dan diisi dengan bersantai ini aku memang masih bekerja mengurus berkas-berkas untuk kuajukan pada pimpinan sebagai persyaratan mendapatkan beasiswa dari perusahaan untuk mengambil S2 di luar negeri. Sebuah keinginan yang sudah kusimpan sejak lama, dan mudah-mudahan saja ini bisa terlaksana dalam waktu dekat ini.

Aku ke kamar mandi sebentar, begitu keluar istriku sudah tidak ada di ruang tengah, sepertinya dia kembali ke kamar dan kembali melakukan chat bersama Andre.

“Jam berapa Senin-nya, Mas?”, kali ini Mila yang memulai percakapan.

“Oh jadi ikut?”, tanya Andre antusias.

“Ngambil KTP-nya!!”, jawab istriku ketus.

“Kirain ikut… temenin Mas dong, Sayang.. jam 10”, ujar Andre masih mencoba merayu,

“Hmm”, jawab istriku penuh arti.

“Asyik, ntar Mas jemput yaa…”, Andre langsung merespon dengan bahagia.

“Eh jangan ke rumah, aku bawa mobil aja.. janjian disana”, ucap istriku sepertinya panik.

“Ga enak dong kalo masing-masing perginya… mobil kamu parkirin di rumah sakit deket rumah kamu aja.. ntar Mas jemputnya dari situ”, ujar Andre menyarankan.

“Ngajarin ga bener…”, kata istriku seolah tak mau disalahkan.

“Kan biar bisa bareng kamu..”, balas Andre semakin percaya diri.

* Istriku kali ini sudah tak ragu-ragu lagi membalasnya dengan emoticon love !!!!

“Ya udah chat-nya… aku nemenin suamiku dulu”, ujar istriku mengakhiri pembicaraannya.

“Hmmm”, jawab Andre sepertinya cemburu.

“Jangan marah dong, Mas.. kan nanti Senin ketemu”, bujuk istriku yang sepertinya sudah benar-benar larut menggunakan perasaan.

* Emoticon senyum dari Andre yang dibalas tiga emoticon love dari istriku…

Dan di hari ini, tadi pagi sebelum kami berangkat untuk jalan-jalan, istriku sempat men-chat kekasihnya itu. Mereka sepertinya sudah dimabuk asmara.

“Mas jangan chat, aku seharian ini mau jalan sama suami aku.. besok aja kalo aku mau berangkat dari rumah, aku kabarin”, ketik istriku.

“Hmmm”, lagi-lagi Andre cemburu kalau Mila berduaan denganku, suaminya!!

“Maaf ya Sayang… pengen cepet-cepet besok deh..”, bujuk istriku yang membuat aku semakin terbakar cemburu!!!!

* Lima emoticon love dari istriku yang dibalas lima emoticon dari Andre.

Entah mengapa setelah aku tahu pengkhianatan istriku ini, justru acara jalan-jalanku bersamanya menjadi lebih berkesan, aku semakin menyayanginya.​

 


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com