𝐆𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐌𝐚𝐛𝐮𝐤 𝟐𝟎

 


#Nakal#
Gadis itu perlahan berubah, dari yang dulu cupu sekarang lebih feminin.
Kehangatan yang ia dapatkan dari joni dan ayah tirinya seakan membuat perubahan yang signifikan dari seorang gadis bernama resa.

Siang itu entah kenapa resa gelisah, dua hari sejak kejadian bersama ayah tirinya seakan membekas di hatinya.
Resa akui om toninya pejantan sejati, ia ingat sentuhan Toni kadang lembut dan tiba tiba kasar,penuh tenaga sewaktu kegatalan birahinya mau mencapai puncak.

Toni bak gaet yang bisa menuntun resa mencapai orgasme dalam percintaan penuh intrik dan drama.
Siang itu resa melihat ibunya sedang masak di dapur, sedang om toninya ia lihat lagi nonton TV di ruang tengah.

Entah kenapa resa ingin menggoda ayah tirinya, perlahan ia lepas cdnya di kamar, dengan daster berwarna pink ia berjalan ke ruang tengah, sambil melongok ke dapur ia berdiri tak jauh dari om Toni yang jelas memperhatikannya.

"Ibu masak dari tadi om? Tanya resa sambil melihat ibunya dengan posisi agak nungging,Toni kaget ia tak menyangka resa senakal ini.
Mata Toni tak berkedip saat tau resa makin berani, daster selutut gadis itu diangkat hingga pantat semok nya terlihat jelas.

Toni bak kerbau yang di cocok hidungnya langsung mendekati resa, tak banyak kata Toni langsung meremas pantat resa dan wajahnya perlahan mendekat,di ciuminya pantat besar resa yang padat dan berisi.

Resa menggigit bibirnya saat pancingan birahi yang ia suguhkan di mengerti sama om toninya.
Resa merasakan remasan tangan Toni di pantatnya dan perlahan bongkahan pantat semoknya di buka dan perlahan lidah Toni menjilati kemaluannya dari belakang.

"Srrrppppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp Srrreppp"

"Ohh ohhh ohhh ohhh ohhh omm" Desah resa sambil memperhatikan ibunya yang sibuk masak.
Toni dengan telaten menjilati itil resa yang makin bengkak, cairan kemaluan resapun perlahan merembes membasahi rongga memeknya yang tembem.

Resa kaget saat lihat ibunya mau ke ruang tengah, "ibu datang om" Kata resa yang langsung membuat Toni melepas jilatannya dan kembali duduk di depan TV.
Sedangkan resa membenahi daster nya dan pergi menuju dapur.

Walaupun sebentar kejadian nakal itu, membuat Toni terangsang dan kontolnya tegak berdiri.
"Mas sarapan dulu, udah matang mas" Ajak istrinya.

"Ia sayang" Toni bergegas ke dapur bersama istrinya.
Di meja makan terlihat resa yang sudah makan, Toni dan sumaiyah duduk bersebelahan dengan resa, Toni seakan tahu posisi, ayah tirinya itu duduk berhadapan dengannya.

Ketiganya dengan lahap makan, sumaiyah tidak tahu kaki suaminya dengan nakal mengelusi betis resa, resa melirik om toninya, gadis itu mengangkang seakan menantang kaki Toni untuk berbuat lebih.
Toni tersenyum nakal ke resa, sumaiyah yang lahap makan tidak tahu kalau di bawah meja suami dan anak gadisnya berbuat mesum.

Kaki Toni menelusuri betis resa, lalu kaki itu naik dan paha resa yang mengangkang membuat kaki Toni mudah masuk ke sela sela pahanya dan Toni merasakan bulu bulu lebat di selangkangan gadis itu, perlahan kakinya ia gerakka, terasa hangat pertemuan telapak kaki toni dan memek resa, resa dengan erotis sesekali mengangkat pinggulnya sambil mengambil sayur.

"Masakan ibu memang enak" Kata resa, sambil melirik om dan ibunya.
"Makanya kamu itu belajar masak, nanti kalau sudah bersuami pasti suamimu betah di rumah" Ibunya menjawab kata kata resa yang mengagumi kepandaian nya memasak.

Sumaiyah tidak tahu kalau resa hanya ingin ibunya tak tahu kalau om toninya menyogok memeknya saat mereka makan bersama.
"Ma coba ada krupuk pasti lebih nikmat masakan ini" Celoteh toni,sumaiyah tersenyum "ia yah aku lupa, tak belikan sebentar ya" Sumaiyah bergegas pergi mau membeli kerupuk yang di minta sama suaminya.

Resa dan Toni langsung berdiri, keduanya sudah tak kuasa menahan birahi.
Resa langsung nungging, resa seakan mengajak om toninya secepatnya meng eksekusi memeknya yang sudah basah karena birahi

Toni mengerti,ia buka celana pendek dan cdnya selutut.
Kontolnya langsung berdiri mengacung, ia pegang kontolnya dan mendekat ke betinanya yang siap di eksekusi.
Toni mengusapi lubang memek resa yang basah dengan helm kontolnya, saat ia rasakan pas ia tekan kuat.

"Srettttt" Kontol Toni menusuk daging memek resa yang tebal, "ohhhh ommmm ehhhh " Resa memejamkan mata sambil mendesah, kenikmatan itu sangat indah, ya tusukan kontol Toni membuat candu.
Resa menginginkan kontol Toni mengisi memeknya yang mulai menyesuaikan
Keelastisannya, walau besar dan panjang kontol Toni keluar masuk di memeknya, resa tak merasakan sakit.

Nikmat itulah kata yang bisa ia ucapkan saat kontol Toni bertubi tubi keluar masuk ke lubang peranakannya.
Tak butuh lama Toni membawanya ke puncak orgasme, resa menggigit bibir terengah engah saking enaknya, kemaluannya basah dan banjir dengan cairan kenikmatan yang bersumber dari lubang memeknya.

Toni cepat menarik kontolnya yang terlihat mengkilat karena siraman cairan memek resa, keduanya bergegas ke tempat masing masing karena sumaiyah ibunya sudah datang beli krupuk.
"Lama ya mas? " Tanya sumaiyah ke Toni.

"Nggak ma, makasih sayang" Toni menjawab sambil memakan krupuk.
Mereka bertiga makan, sumaiyah tidak tahu kalau baru saja Toni suaminya sudah berzinah dengan putrinya.

Toni sesekali tersenyum penuh arti ke resa, Toni tahu kalau resa mulai ketagihan kontolnya"resa gadis yang binal"pikir Toni nakal.
Resa lega, walau sebentar permainan seks yang mereka lakukan, gadis itu merasakan kepuasan dasyat.
"Aku pengen lagi om" Pikir resa yang harus mengakui kehangatan Toni sangat luar biasa nikmatnya.

Pov = Mutmainah
Siang itu terlihat mendung gelap, "untung daganganku habis, ntar lagi pasti hujan" Pikir mutmainah yang sehari hari berjualan rujak.
Semenjak suaminya meninggal memang ia mulai menafkahi dirinya sendiri, ia bersyukur mampu membiayai anaknya yang ada di pondok.

Sebenarnya mutmainah dapat warisan sawah dari alm. Suaminya, dan dari hasil sawah itulah ekonominya lumayan cukup.
Wanita setengah baya itupun mandi setelah memberesi peralatan dagangnya.
Tubuhnya terasa segar, saat mandi itulah bayang bayang wajah ganteng joni terngiang di benaknya.
"Duhh kok aku mikirin si joni, ehh sudah seminggu ia jarang kelihatan di rumahnya,apa ia sudah punya wanita lain? " Pikiran mutmainah makin galau, sebenarnya sebagai wanita yang sudah setengah baya, tak pantas ia memikirkan pemuda tetangganya tersebut, tapi mutmainah tak bisa melupakan apa yang di perbuat joni ke tubuhnya.

Joni seakan memberinya air saat mutmainah kehausan, sebagai janda jujur ia kesepian dan pemuda ganteng itu seakan air hujan yang menyirami kemarau di hatinya yang kering akan kasih sayang.
Mutmainah bergegas mandi, kegelisahan hatinya ke pemuda itu harus ia hilangkan, janda itu akan ke rumah joni untuk memastikan keberadaannya.

Mutmainah berdandan, janda itu tersenyum sendiri di depan cermin"sudah lama aku gak berdandan, aku harus tampil menarik di depan joni, jOn kamulah yang buat aku kayak gadis yang baru jatuh cinta"mutmainah tak lupa menyemprotkan parfum di tubuhnya, setelah cukup berdandan,wanita itu bergegas ke rumah joni yang ada di samping rumahnya.

Mutmainah terlihat malu saat ia lihat joni baru saja memarkir motor rx king kesayangannya di depan rumahnya.
"Jon kamu kemana saja? " Sapa janda beranak satu itu.
"Eh mbak mut" Joni kaget saat melihat mbak mutmainah terlihat beda.
"Mbak mut makin seger dan montok" Sambung joni dengan tatapan nakalnya.
"Husshhhh kamu tuh ntar di denger orang gimana?"

Jawab mutmainah sambil tersenyum tipis,
"Mau kemana mbak? " Tanya joni.
"Gak kemana mana jon, habis jualan saja" Jawab mutmainah sambil menatap joni, desiran hati janda itu terusik, wajah joni memang rupawan belum lagi body yang kekar dan atletis membuat mutmainah terbayang saat joni memcumbunya.

Joni tersenyum penuh arti ke mutmainah, "mbak ke rumahmu yuk! " Ajak joni.
Mutmainah mengerti kode nakal joni.
"Lewat belakang saja jon, mbak tunggu ya" Jawab mutmainah berbunga.

Janda itu bergegas kembali ke rumahnya, mutmainah mengunci pintu depan, ia bergegas ke dapur, janda itu membuka pintu dapurnya, selang lima menit Joni datang, pemuda itu terlihat waspada dengan menoleh ke kanan ke kiri, joni takut ada warga melihatnya masuk ke rumah mutmainah yang notabene seorang janda.

Setelah mengunci pintu, mutmainah tanpa malu langsung memeluk joni"jon kemana saja kamu? "
Joni tak menjawab, pemuda itu malah meremas pantat mutmainah yang semok dan sekal itu.
Bibir Joni melumat bibir mutmainah, mutmainah yang memang rindu dengan joni langsung membalasnya, janda itu terengah engah saking nafsunya.

"Kamu habis minum ya jon" Mutmainah bertanya ke joni, memang bau mulut joni kental baunya dengan alkohol.
"Ya mbak, kenapa? " Joni tersenyum nakal,
"Gak apa apa jon, baunya itu jelas sekali" Jawab mutmainah.
Joni teringat di kamarnya masih ada 1 botl minuman beralkohol yang kemaren ia beli, pemuda itu entah kenapa ingin janda di pelukan nya minum bersamanya.

"Mbak mut sebentar ya aku mau ambil barang di kamar"
Joni langsung bergegas pergi,mutmainah menunggu dengan perasaan gelisah.
Gak sampai tiga menit joni sudah kembali ke dapur mutmainah yang penasaran.
"Di ruang tengah saja yuk mbak" Ajak joni.

Mutmainah membenahi kelambu di ruang tengahnya.
Joni duduk di karpet yang terlibat bersih , ia keluarkan botol minuman itu dan perlahan ia tuang ke slokinya.

"Duh jon kok begini" Mutmainah duduk di sampingnya, wajahnya terlihat gelisah.
"Santai saja mbak mut, ini bisa membuat gairah dan tahan lama" Joni mencium pipi mutmainah.

BERSAMBUNG ...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com