Dengan setengah ngebut Ale menggas motor Honda Beat di jalanan yang sudah agak sepi. Tidak seperti biasa dia kali ini agak terburu-buru mengemudikan motornya, sampai Alvin agak kuatir melihat gaya Ale membawa motor. Tidak biasanya ada pembalap dari Ambon masalahnya, itu yang buat Alvin kuatIr
“slow Le….. “ dia memperingati Ale
Nyong satu langsung terkejut mendapat teguran dari Boss nya
“maaf Koh Boss… beta kira Koh Boss mau buru-buru….”
“Memang gue buru-buru juga, tapi jangan pula kau gas macam ini….. bukannya mancing kita nanti malah masuk IGD….” Sungut Alvin lagi
“iya siap Koh Boss….”
Gas agak kendor sedikit kali ini….
Memang tanpa mereka berdua sadari bahwa setan kepala botak yang dibawah pusar kalau sudah bertingkah macam ini jadinya. Alvin yang sudah kebelet memang ingin buru-buru menggarap sawah Erika yang dia sudah tunggu-tunggu untuk dibajak. Tanpa dia sadari bahwa Ale juga sedang kena setan tanggung isi celananya gara-gara Alvin mendadak menyempatkan pulang tadi.
Kedua pria ini sama-sama tenggelam dalam lamunan masing-masing, tanpa mereka sadari bahwa sebenarnya tujuan mereka sama, segera bercocok tanam, hanya saja obyek tanah garapan yang berbeda. Alvin ingin mencangkul di kebun lain, tanpa dia sadari kebun miliknya yang akan digarap oleh anak buahnya dia.
Bajingan mesum memang dua manusia ini
Dugaan Ale memang benar, Koh Boss tidak ke pemancingan yang dia biasa mancing, tapi ke pemancingan kolam kecil yang suka bikin kaki tengah terpeleset, yaitu pemancingan di gang Libra, alias tempat kost mewah yang dia pernah buntuti dulu.
“gue disini aja Le…..”
Ale memberhentikan motornya
“alat pancingnya Boss?” tanya Ale pura-pura bego
“nanti kawan gue yang bawa…..”
Ale ingin tertawa dalam hatinya
“ sudah sana lu…. Nanti gue telp baru lu jemput gue……”
“siap Koh Boss….”
Dalam hati Ale… syukur…. Yang lama kau mancingnya Koh Boss…. Biar beta bisa menyelam di kolamnya Ci Boss malam ini……
“nanti beta jemput Koh Boss….”
“iya Le….”
Ale lalu memutar motornya balik
“tunggu Le….”
Ale berhenti dengan agak kesal
“nih…. Buat ongkos lu…..”
Alvin memamsukan dua lembar anti air ke dalam kantong kemeja Ale.
Alhamdulillah rejeki anak soleh. Antar Boss dikasih uang, nanti suruh jemput… padahal dia mau balik mau pacul kebunnya Ci Boss…. Malah beta dikasih uang…. Memang kau beruntung sekali kalot bajingan… suara hati licik Ale ke arah kalotnya yang tegang dan ingin segera nyebur ke kolam Ci Boss.
“danke banya-banya Koh Boss….”
“ya sudah…. Sana lu….”
“beta bale dulu Boss….”
Langsung tanpa jeda Ale menggas motornya dengan kecepatan sedang dan langsung cepat saat jauh dari pandangan Koh Boss. Dia bagaikan tidak sabar ingin segera balik dirumah.
Jangan sampai Ci Boss tertidur, beta harus segera masuk dan tarik dia ke kamar beta. Kayu beta sudah tinggi ini, kalau sudah karas dan tinggi, pagar pun beta kasih rata. Gemas sekali Ale dengan kentangnya dia tadi. Entah kenapa malam ini dia sangat bernafsu dengan Ci Boss nya. Sange dan rindunya akan jepitan memeknya Ci Boss membuat dia rindu.
Barete rete nona di pantai, Cuma Ci Boss yang paling pasung ey…. Bisik Ale.
Dia langsung menyanyikan laginya Helo Band, yang berjudul Diantara Bintang.
Di antara beribu bintang
Hanya kaulah yang paling terang
Di antara beribu cinta
Pilihanku hanya kau sayang
Tapi kemudian dipermoy lagunya oleh Ale
Di antara beribu toket
Toketmulah yang paling montok
Di antara beribu itil
Itilmulah yang paling sadap…..
Bangsat, Ale memang lubang puki punya kalo so bagini.
Ale kemudian tiba dirumah. Segera dia masukin motor, mengunci pintu gerbang dengan gembok, lalu masuk ke kamarnya melepaskan jaket. Dia cuci muka dulu karena abis dari jalan, menyeka dengan handuk, lalu dia beranjak ke ruangan tengah.
Sepi…….
Pasti Ci Boss di kamar.
Ale lalu merapatkan kupingnya ke pintu kamar. Tidak terdengar suara apapun. Sial betul Ale, sepertinya di Boss sudah terkapar tidur.
Ale tidak kurang akal, dia lalu memanggil dengan lembut Ci Boss nya
“ci Boss…..” sambil mengetuk dengan pelan
Namun hasilnya zonk. Tidak ada pergerakan sama sekali.
Ale langsung tegang dan kecewa. Dia menengok ke arah dapur, lalu ke ruang tamu, semua sepi…. Diapun galau dan bingung. Mau ketuk lebih kencang takutnya bukan Ci Boss yang bangun, malah Mbak Ratmi diatas yang bangun. Tidak diketuk, pentungannya sudah keras sekali.
Ale benar-benar dilemma
Pentungannya kini sudah sangat tegang dan keras…..
Pikirannya langsung bercabang dan bingung
Setelah sekian lama bimbang dan galau, akhirnya Ale nekat jadinya.
Pelan-pelan dia mencoba membuka pintu kamarnya Ci Fany.
Bingo…… pintunya ngga dikunci
Dan benar saja, Fany terkapar dengan mulut sedikit menganga. Dasternya yang dia pakai tersingkap hingga perutnya. Celana dalam putihnya terlihat jelas. Posisi tidurnya yang mengangkang, dengan tangannya naik keatas membuat paha mulus dan ketiak indahnya terlihat.
Pentungan Ale semakin mengeras kencang melihat indahnya pemandangan di tempat tidur itu. Pelan-pelan Ale nekat masuk. Dia menutup pintunya dan kemudian menguncinya dari dalam, lalu dia mengendap ke samping tempat tidur Ci Fany.
Ale merasa betapa beruntungnya dia. Dibawah terangnya lampu di kamar utama rumah ini, dan permaisuri terbaring dengan daster mini yang seksi. Buah dadanya tercetak jelas tanpa bra, putingnya nyemplak terlihat dipucuk buah dada yang kayak mau tumpah. Paha mulusnya terlihat licin, dan pangkal paha yang masih terbungkus celana dalam itu terlihat montok dan bulu-bulu hitam membayang dari balik celana dalam nilonnya.
Wajah cantiknya dengan bibir setengah terbuka, membuat Ale merasa bagaikan pangeran dari Tidore yang hendak menyambangi dewi Xi Shi yang sedang tertidur pulas.
Gaya tidur dan seksinya Fany, membuat pentungan hansip Ale semakin mengeras. Dia lalu mendekati Ci Fany, dengan lembut dia mencium pipi Ci Boss nya ini. Namun yang dicium tidak bergeming. Ale kini benar-benar semakin nekad karena sudah naik birahinya.
Kali ini dia mencium ketiak indah milik Ci Fany, yang tertidur pulas tanpa dia sadari kalau tangannya yang terbentang keatas membuat ketiaknya terlihat, dan menjadi sasaran empuk dari bibir dan hidung Ale. Dan saking pulasnya Fany tidak bergerak sedikitpun.
Ale lalu menggoyang badan Ci Boss nya ini
“ci Boss…..” panggilnya lagi
Malihat Fany yang pulas, Ale lalu nekat menurunkan tali dasternya, sehingga buah dada yang montok itu sebelah kiri langsung keluar menyapa Ale. Keindahan buah dada itu membuat Ale semakin tegang. Dia lalu mencium pipi Ci Boss nya.... lalu turun ke buah dada yang kini tebuka bebas, dan dengan lembut dia mulai menghisap payudara Ci Boss nya ini.
Akhirnya karena merasa ada yang sedang menghisap buahdadanya, Ci Fany yang pulas tertidur mendadak terbangun dan kaget. Lebih kaget lagi melihat ada sosok yang sedang menghisap buah dadanya.
“ale……” bentaknya pelan
Ale kaget mendengar Ci Boss nya bangun
“lu sejak kapan masuk…..”
Ale yang sedang tegang dan sange berat langsung memeluk Ci Boss nya
“dari tadi Ci Bos…..”
Fany setengah mendorong Ale
“ngantuk gue ah……”
Ale tidak meneyrah
“Ci Boss…. Pentungan beta sudah tegang ini…..”
“ih… gue ngantuk ah…..”
Fany mendorong badan Ale smabil membalikan badannya kearah berlawanan dengan Ale.
"Ci Boss... beta sudah sange ini...."
"bodoh ah.... lu coli aja dulu sana...."
Aduh, Ale punya pentungan malah semakin kencang. Posisi tidur Ci Fany yang sembarang berbalik malah membuat celana dalam bagian pantatnya terlihat. Makin kencang pentungan Ale bergetar.
Dia tidak menyerah, dengan sedikit memaksa kini Ale naik di tempat tidur, dia nekat memeluk Ci Boss dari belakang, sambil menggesek pentungannya yang kini hanya berbalut cancutnya biru donkernya dia. Memang kepala bawah kalau sudah bertingkah, Ale pun jadi nekad.
“ale….. ngantuk….” Tegur Ci Fany.
Meski dia memberontak, tapi melihat gelagat Ci Fany yang tidak sungguh sungguh marah, membuat Ale makin nekat dan berani. Kini dia memeluk dari belakang, pundak halus Ci Fany dengan lembut dicumnya, dan batang kontolnya kini digesek-gesek ke pantat majikannya ini.
Ale lalu nekat membalikan wajah Ci Fany dan dengan penuh nafsu dia lalu lalu melumat bibir Fany…
“ale….. gila lu…..” berontak Fany
Namun Ale dengan kencang mengunci Fany agar tidak bergerak. Dalam hatinya Ale, beta harus sedikit nekad, ini Ci Boss kalau dia lagi mau beta wajib layani, sekarang beta punya pentungan sudah tinggi, biarpun palang pintu tingga beta terabas pokoknya.
Mendapat serangan Ale yang nekat mau tidak mau membuat Fany kewalahan. Dan perlawanannya rasanya percuma, karena kini dadanya yang diserang oleh lumatan Ale. Buah dada indahnya kini sudah terekspose dua-duanya oleh lumatan Ale.
Dan akhirnya bibir Ale lalu turun ke bagian vaginanya. Celana dalamnya lalu dilolosin kebawah oleh Ale, dan lumatan bibir Ale kini pindah ke vagina Fany. Vagina yang tadi dia lumat akhirnya kini basah kembali akibat serangan Ale yang liar dan ganas.
“ale… lu mah ah…..” racay Fany ngga beraturan kini
“udah…… masukin …..” perintahnya kini
Mendapat serangan spartan oleh kuda hitam liar seperti Ale, membuat dia gagal mempertahankan keinginannya untuk kembali tidur. Kini dia pasrah dengan tersisa hanya datser kecilnya yang tertinggal, celana dalamnya kini sudah jatuh dibawah lantai kamar.
Kaki Fany lalu menyentuh dengan ujung jarinya, batang kemaluan Ale yang masih terbungkus celana…dia mengelus elus batang yang kini sudah sangat tegang… setegang muka Ale yang kini dihadapannya menahan nafsu….
“buka Le….”perintahnya ke Ale yang tanagnya masih dengan gemas meremas buah dadanya.
Ale melepas tangannya dari dada Fany… lalu membuka celana dalamnya
Fany senyum sambil memaklumi nekadnya Ale apalagi saat melihat kontol Ale yang perkasa di bawah lampu yang terang….
“gede banget sih, Le…..”
Ale tersenyum bangga…..
Ale bersimpuh didepan Fany yang telentang…. Tangan Fany meremas dada ale… tangan Ale juga mulai meremas dada Fany….kontol Ale kini tegang sempurna mengacung…..seperti pentungan hansip yang dipakai untuk menagngkap maling ……siap tempur…
Fany yang kini penuh birahi…menarik kepala Ale…dan menyodorkan buah dadanya yang kiri untuk diemut oleh mulut Ale… Ale lalu mebuka mulutnya dan bibirnya yang tebal hitam itu…lalu menghisap buah dada putih dan putingnya yang coklat indah…..
Hmmmphhhhhhh….oh Ale…..enak sekali…..racau fany….
Dia kini tidak ingat lagi dengan penolakannya tadi, dia juga lupa kalau ini tempat tidur dia dengan Alvin suaminya….. tidak peduli dengan hal-hal lain… yang dia mau hanyalah bercinta dengan Ale malam ini….. daster yang tersisa di abdannya kini dibuka keatas dan dilempar ke lantai
Ale makin ganas melumat buah dada indah majikannya….buah kesabarannya kini tuntas sudah….susu yang tidak pernah dingin itu kini dimulutnya….dengan rakus Ale menjilat, melumat, kadang memelintir dengan bibirnya yang hitam…..
Sementara tangan Fany kini memegang dan meremas tongkat sakti Ale yang berurat dan semakin tegang…. Dia meracau dengan penuh erangan….dadanya diemut berganti gantian oleh mulut dan lidah Ale…..
Oughhhh…teriak Fany saat jari tengah Ale menyentuh kelentitnya yang tegang…..mulut Ale kini turun dan mencium bulu kemaluan lebat Fany….lalu lidahnya mulai menjulur masuk ke belahan vagina Fany… mendapat serangan lidah Ale, Fany makin kesetanan…. Lidah Ale lalu masuk dan menyerang bibir vaginanya…lalu lidahnya mencucuk masuk ke antara belahan yang sudah basah itu….
Fany dibuat tidak kuat dengan serangan dari Ale ini…. Tangannya menekan kepala Ale,,, rambut Ale yang dipangkas ala tentara dan cepak, membuat sensasi lain saat Fany membelai kasarnya kepala Ale….dia menekan agar kepala Ale makin dalam ke belahannya….
“Le….” Mesra manggilnya…..
“masukin yuk…..” pintanya kali ini….
Ale merangkak baik di depan majikannya….kontolnya kini ditujukan ke lubang milik Fany, lubang yang hanya malam-malam sebelumnya dia bisa rasakan, tanpa dia bisa nikmati secara utuh…..Fany kembali menyodorkan buah dadanya untuk dinikmati Ale,….sambil menggosok kepala kontolnya, Ale kembali melumat buat dada Fany ganti-gantian….. Fany dibuatnya melayang karena serangan didadanya, dan elusan topi baja hitam di bibir vaginanya…..
Kontol Ale yang berurat dan hitam legam, perlahan mulai membelah memek Fany yang merah merekah…. Memek yang basah oleh cairan vagina dari lerengnya yang bercucuran, memudahkan batang berurat itu masuk hingga ke pangkalnya….
Gua Fany terasa penuh…dan mentok….mata Ale membeliak menahan nikmat yang dia rasakan akibat terjepitnya urat sakti dengan belahan becek yang dihiasi rumput indah diatasnya yang berwarna hitam pekat….
Pantat Ale yang hitam pekat mulai bergerak menindih pantat Fany yang putih mulus dan kadang kemerahan….batang kemaluan yang besar itu masuk keluar dengan berirama…. Mulut Ale sibuk melumat buah dadanya Fany…. Lengan Fany mengunci belakang kepala Ale…menikmati desakan deras divaginanya, dan juga hisapan bibir hitam di putting buah dadanya…..
Goyangan Ale kali ini lebih mantap… meski sedang dalam birahi yang tinggi, dia bisa sedikit menahan nikmatnya bercinta dengan majikannya ini….buah dada montoknya tidak lepas dari mulut atau jarinya….berganti gantian dia meremas, sedangkangan kemaluannya yang berukuran jumbo semakin tenggelam di gua yang kini basah dam penuh cairan kenikmatan…..
“gentian Ale….gue pengen diatas….”bisik Fany….
Ale lalu mencabut batangnya…. Penuh dengan pejuh Fany dan tetap tegak berdiri…. Fany bangkit, lalu merangkak setengah duduk dipangkuan Ale….lalu dia mulai menggesekan di bagian luar vaginanya, agar kepala kontol Ale licin, lalu memasukkannya kontol Ale ke vaginanya pelan, lalu tenggelam….
Fany mulai menggoyang kembali…
Posisi kini dikamar tidur Fany ialah Ale dibawah dan Fany sedang diatasnya sambil bergoyang dengan berirama. Ngantuknya kini hilang berganti keiknamtan yang luarbiasa rasanya. Tangan Ale meremas buah dadanya, pantat Ale dari bawah menekan keatas menyambut setiap hantaman pinggul Fany saat turun melahap kontol Ale dan ritme ini berjalan dengan cepat….menuju ke suatu titik ujung yang bermuara ke sebuah kenikmatan…..
Dan Fany yang etrus menggoyang dengan posisi diatas bisa merasakan betapa vagina dijepit dan itilnya selalu tersentuh dengan besarnya kontol dan topi bajanya yang tegang itu…. Dia kini mulai menyerah….. rasanya orgasmenya semakin mendekat….
“ale…..gue mo keluar …..boleh Nyong…..” Fanny meracau tidak tentu arah….
“boleh Ci Boss sayang……keluarin sudah…..”sahut Ale sambil menekan pantatnya Fany
Dan tidak lama kemudian akhirnya….
“ Alllllleeeeeeeeeeeeeeeee……oh……..keluar lagi gue……..arrrghhhhh…..”
Fany teriak sambil menekan dalam-dalam kontol Ale agar masuk ke vaginanya….. semua emosi dan rasa geli bercampur nikmat tumpah ruah lewat jepitan memeknya ke kontol Ale.
Dia lemas dan terengah engah…..
Gila…..sensasi bercinta yang dia selalu rasakan saat beradu dengan pentungan Ale memang seperti ini …. sungguh indah dan dahsyat…. Ale mampu membuatnya jatuh ke lembah kenikmatan yang bahkan tidak bisa didapat selama dia dengan suaminya. Sensasi antar ras dan wrana kulit yang membuat dia terkapar kembali.
Ale yang sudah tanggung…..lalu mulai menarik pinggul Fany lagi….membaringkannya terlentang pasrah. Dan kontolnya yang masih kencang dan berkilap karena camputan cairannya dengan cairan Ci Fany, kini ditekan menancap di vagina Fany… dan mulai dia menyodok dengan gerakan sedikit cepat.
“ Gile Ale… ngilu… bangsat lu……” teriak Fany yang masih agak ngilu….
Tapi rasa ngilu itu terganti dengan nikmat. Dan rasanya Fany ingin melihat Ale yang tadi bernafsu sekali untuk bisa mencapai puncak, untuk bisa menikmatin keindahan orgasme yang sama, lewat jepitan memeknya yang basah.
“enak Le….?”
“enak sekali Ci Boss…..”
Fany tertawa
“ngga bosan kan ;u?”
“ngga akan bosan Ci Boss…..”
Ouch…. Dengan rakusnya kini Fany melumat bibir Ale. Dia seperti tidak peduli lagi, rasanya dihantam dengan kekuatan penuh pentungan sakti yang keras itu, membuat memeknya ngilu namun nikmattnya sampai sekebon rasanya. Nikmat banget rasanya.
Fany menggoyang pantatnya….dibuat seperti ulekan ke kirik dan kanan kadang depan dan belakang….kontol Ale yang tegang dan keras dan mencoba bertahan kini sudah bersiap untuk muntah…..
Muka Ale yang hitam main aneh dilihatnya….giginya dia saling gemeretak….. tangannya memegang pinggul Fany….kontolnya yang tegang menyodok dengan kencamg…. tidak perduli lagi majikannya sakit atau enak….
“Ci Boss…..beta mau keluar…..
“keluarin Ale…." sambil menggoyang pantatnya…
“buang dimana Ci Boss…” tanya Ale parau….
“ Didalam sayang…..…..” ujar Fany yang dengan sadar mengatakan itu.
Ale makin kencang menekan…..
“ Ci Boss…beta mau buang didalam……” teriak ale….
Dan tidak lama kemudian sambil berteriak dan memeluk Fany dengan eratnya, kontol Ale menyemprotkan cairan kenikmatannya…… berkali kali sehingga terasa di dinding vagina Fany….
"Ohhhhh….ci bosss….enak banget…….oh…oh……auh……. " muka Ale ditekuk sedemikian rupa saat puncak kenikmatan diraihnya…. Dia memeluk erat tubuh fany…..
Fany yang tidak berdaya…memilih membiarkannya….pelukan Ale dirasanya nyaman sekali…..
“enak…” tanya Fany sambl melihat Ale yang terengah engah…..
“mantap betul Ci Boss,…..”
Ale kesulitan mengatur nafasnya…. Fany dengan pelan-pelan mengeluarkan batang Ale yang masih bersarang di vaginanya…..dia lalu terlentang lemas, dan kemudian dia berbalik arah kearah Ale, dan kemudian larut di pelukan Ale. Kontol Ale ibarat ular kobra hitam yang tergolek lemas, terkulai diantara semak2 hitam milik Fany….
Nikmatnya bercinta membuat Fany lupa dengan segala galanya…..dia lalu bangun… memandang Ale yang sedang terkapar….. dia lalu turun mencium pipi Ale….
“makasih yah Le….enak banget tadi….”
“ sama-sama CiBoss….saya yang makasih banyak sama Ci boss…."
Fany senyum, lalu dia bangun dan melumat bibir Ale dengan mesranya.
“gila lu…. Nekat….”
Tangan Ale memegang dan membelai rambut Fany…..
“makasih ya Ci Boss…..”
“iya….”
“maaf tadi beta nekad…..”
Ci Fany tersenyum manis
Kembali bibir mereka bertautan, bibir merah Fany yang kecil dilumat oleh bibir tebal hitam Ale…..
“Alvin kapan disuruh jemput ama lu?”
“nanti katanya mau wa…..”
“oh yah sudah…..”
Fany lalu bangun dari tidurnya. Dia mengangkat tanagnya, mengikat rambutnya dan bersiap mau ke kamar kecil yang ada di dalam kamarnya itu.
“cucilah…… balik kamar sana….” Ujar Fany yang senyum melihat Ale masih terkulai diranjangnya
“siap Ci Boss….”
“besok kita tempur lagi yah…..” bisiknya sambil ,membelai putting buah dada Ale
“ii..iya Ci Boss…”
Waduh, gagal lagi acara ke tempatnya Ati jika Boss mau minta lagi besok, demikian pikir Ale.
Namun bagaimanapun memang Ci Fany ini bagaikan cinta pertama Ale. Ingat rasa dan susah lupa. Rasanya berbeda bercinta dengan Ci Fany dengan wanita lain. Entah kenapa rasanya dengan Fany itu meski kadang dia suka dibuat kentang, namun dia selalu ingin buat Ci Boss nya ini bahagia. Makanya meski sering diomeli sama Ci Boss nya, Ale selalu patuh dan ikut apa perintahnya.
Dia sambil tersenyum melihat Ci Boss nya keluar telanjang bulat dari kamar mandi, dan mengambil celana dalam. Memakainya kembali serta memakai daster yang tadi dia pakai tidur. Ale lalu gantian masuk kamar mandi, mencuci perkakasnya bersih bersih, lalu keluar dan pakai celana dalam serta celana pendeknya.
“ci Boss… beta balik kamar yah….” Pamitnya
“iya……”
Ale memeluk Ci Fany
“besok lagi yah….. pulang dari toko…..”
“iya siap Ci Bos…..”
Ale lalu keluar dari kamar majikannya sambil mengendap endap, takut kalau ada Mbak Rat tiba-tiba turun. Untung di ruangan dalam rumah ini tidak ada CCTV, jika ada kelar hidup Ale dibuatnya. Bisa-bisa menggelandang lagi dia nasibnya di jalanan, atau berakhir di bui.
BERSAMBUNG ...