Setelah reda sedikit beberapa hari, kini birahi Fany kembali bergejolak. Alvin seperti biasa jika dirumah bicara hanya tanya progres toko, laporan bengkel dan cek kondisi keuangan. Basa –basi sedikit tentang anaknya Thomas, lalu tidur. Jika dia melek maka kolam pemancingan tempatnya.
Dada Fany bergejolak…..dia bingung bagaimana ini…..
Memulainya dia gengsi, tidak dimulai vaginanya gatal.
Sensasi mencoba yang lain dan benar-benar beda dari apa yang pernah dia rasakan kini muncul dan mulai menggodanya. Dia sendiri belum siap jika harus bergumul atau bercinta dengan pria yang bukan tipenya, tapi sensasi merasakan kontol yang besar, hitam, dan kekar membuatnya jadi ingin tahu…..
Apa benar mereka kuat dan besar, apa iya yang dibalik handuk itu besar isinya???
Teng tong ting tang…….
Jam 8 malam lewat, semua sudah masuk di tempat tidur, dia tahu jika memancing Alvin paling cepat jam 12 malam baru pulang……
Fany galau, dia mondar mandir di depan kamar, lalu kebelakang ke arah dapur, dia tahu Ale ada didalam kamarnya, dan pasti belum tidur, karena tadi jam 7 lewat masih mecuci kandang burung Alvin, jadi pasti dia baru selesai makan malam dan mandi.
Akhirnya……..
Tok tok tok…..
Ale bangun dan membuka pintu kamarnya, majikannya Fany berdiri di depan kamarnya, dengan daster mini setali, pundaknya yang mulus terlihat dan juga pahanya hingga kakinya terekspose…
“boleh gue masuk” Tanya Fany….
“boleh ci Boss….” Agak gugup Ale…takut disidak kayak kemarin lagi…..
“tutup pintunya…..lampunya lu matiin juga…”perintah Fanny
Meski bingung dengan perintah Fany, Ale nurut.
Dia menutup pintu dan menguncinya, mematikan lampu, meski dikamar gelap, tapi pantulan sinar dari lampu di depan kamar Ale masih masuk, sehingga meski temaran Fany dan Ale masih bisa saling lihat di dalam kamar…..
Ale duduk di tepi kasur, Fany duduk di kursi
“lu udah ngga ngambil celana gue lagi khan?’ tnya Fany
“ngga Ci Boss…” jawab Ale cepat…..
“saya minta maaf jika Ci Boss masih marah….”
“ngga…gue udah ngga marah….”
Diam sejenak…..
Fany bingung bagaimana memulainya….
Ale juga menunduk, takut Fany marah atau ada yang mau disampaikan sampai harus tutup pintu seperti ini.
“gue mo minta tolong ama lu…..” ujar Fany lirih…..”tapi ini benar-benar rahasia Cuma diantara kita berdua….”
“iya siap Ci Boss….apa yang bisa saya tolong…” lega hati Ale
“hmmmmm….gimana yah bilangnya…..” Fany bingung. Sedangkan debaran di dadanya berdebar kencang…tengkuknya serasa aneh…..
“Bilang aja Ci Boss, saya pasti siap selalu bantu…..”
Fany diam lagi…..sambil melirik Ale yang menunduk pas Fany menatapnya.
“ gue nanya ama lu…..lu nafsu lihat gue??”
Ale kaget bukan kepalang ditodong pertanyaaan seperti itu…..
“eh….nggga….gimana gimana Ci Boss…..”gelagapan Ale
“ih….lu gue tanya juga….” Gemes Fany….
“lu nafsu ngga??” sementara memeknya mulai hangat, rasa malunya sudah hilang, yang ada hanyalah rasa ingin menguasai medan ini segera.
Ale diam lalu senyum
“jujur jawabnya….”
Ale mengangkat wajahnya sedikit
“Orang ngga normal aja yang ngga nafsu sama Ci Boss…..” ucap Ale lirih sambil tersipu malu…..
Fany senyum penuh kemenangan
“berarti lu normal? Nafsu ama gue….”cecar Fany
“iya Ci Boss…..” jawab Ale….
Fany menyeriangai merasa sudah memegang kartu truf di awal, dia puas mendengarnya…..
“ya sudah…sekarang gue minta tolong ama lu….tapi ingat ini rahasia kita….kalo lu bocorin…lu gue pecat….” Ancam Fany sedikit
“iya siap Ci Boss….rahasia kita aja…..”
“bener?”
“iya bener….sumpah Ci Boss…..” sambil mengangkat jarinya ala ala finger cross
“janji??”
“janji ci boss”
“oke…gue pegang janji lu…”
Fany sedang dalam posisi menguasai dan merasa superior….
“sekarang buka celana lu…..gue mo lihat isi celana lu….”
Kaget luarbiasa Ale…..
“celana saya???” Tanya Ale…
“iya…celana lu….” Gemes lagi Fany….
“buat apa Ci Boss???” Ale jadi bego
“gue mo lihat…..boleh khan??” agak menekan suara Fany….
“bo boleh Ci Boss…..” jawab Ale….
Ale membuka celananya perlahan…..sekalian celana dalamnya juga….
“baring lu…” perintah Fany
Ale tiduran….. tangannya masih menutupi selangkangnya yang setengah tegak…..
“buka tangan lu….gue mo lihat….” Ujar Fany ngga sabaran .
Dia agak gemes melihat Ale yang terlihat bego, tapi senang dengan progres yang berjalan.
Ale membuka tangannya, dan batang besar hitam itu terpampang di depan mata Fany….
Fany kaget melihatnya….
“gede banget……berurat lagi….” gumannya tanpa sadar
Kontol milik Ale ini bahkan lebih besar dan lebih berurat dibanding milik Marco mantannya itu……
Takjub Fany melihatnya….
Ternyata kontol hitam seperti ini…..
“ingat….ini rahasia kita berdua….”ujar Fany menegaskan…
“iya Ci Boss…..” angguk Ale….setengah tidak percaya jika Ci Boss yang hanya ada di dalam hayalannya jika coli…malam ini ada didepan dia dan memandang tongkat kebanggaannya ini
Tangan Fanny mulai menyentuh batang gede hitam itu, meski lampunya dimatikan, tapi mata Fany sudah bisa beradaptasi dengan kondisi penerangan kamar yang minim…
Tangannya mulai mengelus halus, lalu meremas dengan gemes batang kemaluan yang sudah tegak sempurna….
“janji yah lu akan tutup mulut…” bisik Fany pelan….tapi terdengar oleh Ale yang mulai megap-megap, karena baru kali ini dia merasakan kontolnya dipegang oleh tangan sehalus Fany. Berharap saja tidak mampu, apalagi mengalami langsung seperti ini, Ale tidak mampu berkata kata lebih
“i..i..iya Ci Boss…. Saya janji….” Menahan birahi saat batangnya semakin tegang
Fany sendiri memeknya mulai berasa becek dan minta diisi, memegang kontol hitam dan besar seperti ini baru pertama baginya, dulu milik Marco memang juga besar ala kontol Eropa, tapi putih dan botak tanpa bulu.
Milik Ale hitam, namun berbulu lebat di bagian atasnya, meski tidak mengurangi kegagahannya saat berdiri tegang seperti ini…
Fany sudah hilang akal….
Antara galau dan nafsu….
Dia akhirnya memutuskan…..
Fany bangun, melepas celana dalam….
Tanpa melepas dasternya…dia naik ke pangkuan Ale….
Ale semakin tegang melihatnya….
Mimpi apa beta, mamae……..
“ingat…ini rahasia kita…” ingatkan lagi Fany…
“iya Ci Boss…” jawab Ale….sange melanda dirinya
Fany lalu mengelus ujung batang raksasa itu ke bibir vaginanya yang sudah basah….Ale meringis keenakan saat batangnya apalagi topi bajanya mendapat sentuhan memek indah milik majikannya, meski dia tidak melihat secara langsung….
Pelan-pelan lalu Fany mulai memasukan batang tegang itu ke vaginanya….
Agak kesulitan meski memeknya sudah banjir dan dinding-dindingnya basah, tapi kemaluan Ale memang besar dan berurat membuat dia perlu waktu untuk beradaptasi dengan ukuran kontol besar ini…..
Sedikit demi sedikit akhirnya masuk penuh….Fany seperti tersetrum saat vaginanya penuh dengan kontol besar Ale… dia mendiamkan sejenak….membiarkan rasa kenikmatan yang sekian lama tidak dia rasakan itu berjalan….
Daster yang dia kenakan sengaja tidak dia buka, dan Ale juga hanya terdiam telentang, tangannya diletakkan di kasurnya, dia tidak berani bertindak jauh, kecuali diperintah, meski alat kelamin mereka sudah sepakat bersatu, tapi rasa inferior Ale masih ada dalam pikirannya dia…..
Fany lalu mulai menggoyang pelan…
“lu diam aja Ale….biar gue yang goyang….” Bisik Fany pelan…
“tangan lu jangan pegang-2 yah….”
“ii..iya Ci Boss…” Ale antara siap perintah dengan menahan konak dan nikmat, mengiyakan apa perintah boss nya….
“jangan keluar dulu, lu….” Tegas Fany lagi….
Buset udah nyuruhnya macam-macam, ini minta jangan crot dulu….
Luar biasa pergumulan bathin Ale…dikasih enak tapi disuruh gantung… hanya kontolnya saja yang dibutuhkan sepertinya….
“kalau mau keluar lu tahan…atau bilang…” perintah Fany…. Sambil menggoyang… buah dadanya ikut bergoyang dibalik dasternya…. Dan Ale bisa melihat samar-samar putingnya dibalik daster, tapi dia takut untuk menyentuhnya, karena perintah bossnya demikian….
“ii iya ci Boss…” lagi Ale nurut….
Saat Ale merasa sudah mau di ujung, dia ingat petuah pak Wandi… lu pikirin yang lain, jangan fokus di titit lu….
Ale mempraktekkan ajaran si Babeh, dia mulai mikir pasir, semen besok mau diantar kemana dan berapa sak, serta batu kali yang sudah habis dia harus order lagi… memikirkan itu sedkit menurunkan dan memundurkan cairan peju dia yang sudah di ujung batangnya.
Sementara Fany semakin ganas menggoyang pinggulnya…vaginanya meremas dan mulai basah kuyup akibat desakan batangnya Ale, memeknya yang selama ini gatal bagaikan disiram air segar dahaga seksualnya, dan benar seperti yang dia duga sebelumnya, batang Ale memang kuat dan besar….
Goyangan Fany makin intens, matanya berkejap kejap menahan nikmat…..bibirnya mendesis keenakan dan tangannya bertumpu di dada Ale yang hanya bisa diam menikmati, serta tidak berani berbuat apa-apa selain menahan agar tidak muntah duluan….
Klimkas Fany akhirnya tiba….dengan ganas dia menggoyang pinggulnya, menancapnya batang hitam itu disambut dengan goyangan olehnya, dan dinding dinding vaginanya makin basah, batang itu yang pasif digesek gesek oleh vaginanya, dan kelentitnya terkadang tersentuh saat dia mencabut keatas lalu menurunkan lagi pantatnya….
Mata Fany seperti mau tenggelam hitamnya tinggal putihnya….nikmat yang belum pernah dia rasakan…sensasi bercinta dengan pembantunya dan diam-diam di kamar yang sempit, membuat itu terakumulasi dengan semua rasa haus seksnya yang selama ini melandanya….
Arrrgggghhhh,…..ouhhh….auh…….Ale …..gue keluar……teriak Fany agak kencang…..Ale kaget dan nyaris mau menutup mulut majikannya karena takut terdengar hingga luar kamar….
Fany mencengkram dada Ale….giginya gemeretak menahan nikmat….pantatnya ditekan dalam-dalam ke kontolnya Ale…vaginanya berkedut kedut ….seketika lututnya lemes….cairan kenikmatannya tumpah lewat vaginanya……
Dia lemas…..masih membiarkan batang sakti itu menempel di dalam memeknya……
Ale hanya diam….meski dia belum klimaks, tapi rasanya mencoblos atau dipaksa nyoblos memek majikannya, memang nikmat sekali….
Tapi dia masih bingung…
Takut dan tanggung….
Fany lalu tersadar… mencabut vaginanya pelan pelan….
Aduh…” desisnya” gede banget sih batang lu….” Setengah meringis….
Ale hanya tersenyum kecut….
Fany duduk disamping kasur Ale…..diam sejenak mengumpulkan pikiran…sensasi dan kepuasan yang dia rasakan barusan membuat dia jadi gemetar lututnya…..
Lalu segera dia tersadar….
“lu belum keluar yah, le?” tanya dia
“iya Ci Boss…” harap Ale…. Dalam hati Ale, lu udah tahu gue kentang, masih nanya pula….
Ale berharap majikannya segera berbaring, membuka paha lebar-lebar, agar dia bisa menekan dari atas untuk menuntaskan gairahnya dia….tapi sekali lagi dia hanya bisa diam juga, menunggu perintah….
Fany bangkit dari duduknya….
“ Ale, lu keluarin sendiri pake tangan yah….”
Alamak……mati belanda….demikian pikir Ale….
“nih, celana dalam gue…lu pake aja buat coli….” Fany melempar celana dalam yang dia pakai tadi ke sisi tenpat tidur Ale……
Ale diam dan agak kecewa…
Tapi tidak berani bantah dia….
“jangan lupa besok pagi lu taruh lagi diatas” senyum Fany muncul di ujung bibir….
Tanpa merasa bersalah, dia menuju ke pintu untuk keluar kamar….
Sebelum keluar…dia kembali menegaskan ke Ale…
“ingat, ini pembicaraan dan kesepakatan kita jangan sampai ada yang tahu….” Ancamnya lagi ” jika ada yang tahu, lu gue pecat langsung….”
Dih….. serem….
“iya Ci Boss….Cuma Ci Boss dan saya yang tahu masalah ini…” jawab Ale meyakinkan Fany…
Fany kembali melempar senyum penuh kemenangan, lalu berbalik dan keluar kamarnya…..
Ale langsung bengong sesaat…hampir tidak percaya dia..kontolnya ternyata baru saja merasakan enaknya dinding dan lubang vagina Ci fany, boss nya dia yang cantik, yang selama ini cuma ada dalam hayalan dia…. Tadi ternyata bukan mimpi…meski dia ngga keluar, tapi melihat ekpresi dan kepuasan Fany, membuat Ale sangat surprise dengan kejadian ini….
Segera dia kembali berbaring, celana dalam milik Fany lalu diambil, dia membungkus kontolnya yang tegang tadi dengan celana dalam nylon tipis lalu memulai olah gerak 5-1 style….. dan tidak lama kemudian cairannya dengan banyak sekali tumpah di celana dalam tersebut…..
Ale puas…meski ujungnya hanya dengan celana dalam, tadi tadi dia sudah “memerawani” vagina indah milik bossnya…..
Celana dalam yang penuh caran pejunya, membuat Ale bingung bagaimana menaruhnya di ember cucian, nanti Mbak Tumini pas mau nyuci pasti ketahuan banyak bekas pejunya. Di lalu masuk ke kamar mandi, disiram semua celana dalam itu, dikucek sebentar, lalu memerasnya dan diantarnya keatas, setidaknya cairan pejunya sudah dinetralisir oleh air….
Fany sendiri saat kembali ke kamarnya bagaikan tidak percaya dia bisa melakukan perselingkuan tergila dalam hidupnya…. Tapi saat dia merasakan betapa enak dan nikmatnya batang kemaluan Ale….dia senyum senyum sendiri..sensasi bercinta dengan pembantunya itu sungguh berbeda, dia menjadi boss juga di ranjang, dan batang besar itu mampu membuat dia klimaks, jauh lebih endol dibanding pakai vibrate….
Meski dia merasa tidak enak karena Ale tidak keluar, hanya dirinya…..tapi dia masih sangat tinggi gengsinya… dia masih belum siap jika buah dadanya diisap oleh Ale… belum siap juga jika harus menerima cairan dari ale di vaginanya, apalagi berpelukan dan berciuman….
Namun sensasi bercinta dengan pemuda itu sedikit banyak merubah mindsetnya dia…bahwa ternyata batang hitam milik Ale, nikmat dan sangat terasa penuh di memeknya, yang sudah turun mesin sekali…. Dan ini membuat dia memiliki hiburan baru….
Rasa ingin lagi dan lagi… ternyata biarpun kata para ahli bahwa size does not matters, tapi ukuran yang besar memang bisa membawa kenikmatan tersendiri bagi wanita, apalagi batang yang gede, kuat dan tahanlama…. Dan itu dimiliki oleh Ale….
BERSAMBUNG ...